Anda di halaman 1dari 2

TOPIK 4

RUANG
KOLABORASI

Prinsip Pengajaran dan Asesmen 1

Kelompok 2
Nama Anggota : 1. Fathya Zahara (23301014)
2. Fitri Armita (23301016)
3. Fitria Anggela (23301018)
4. Ikke Yollanda Fatmi (23301020)
5. Jeki Emrizon (23301022)
6. Maria Syafri (23301024)

Intruksi

Anda telah mempelajari mengenai pendekatan CRT. Sekarang cobalah untuk melakukan studi
kasus bersama dengan kelompok Anda.

Contoh kasus 1
Pak Budi merupakan guru Ekonomi. Hari ini pak Budi akan menyampaikan materi mengenai
kewirausahaan. Sekolah Pak Budi terletak di daerah dataran tinggi dan peserta didik Pak Budi
sebagian besar memiliki orang tua yang bermata pencaharian petani. Bagaimana kegiatan dan
tugas yang sebaiknya diberikan Pak Budi?
Diskusikanlah kasus tersebut dengan pendekatan Culturally Responsive Teaching!
Jawab:
Menurut kami, pak budi sebaiknya menyampaikan materi kewirausahaan yang berkaitan dengan
mata pencarian pertanian. Bagaimana petani tersebut mengolah tanahnya, bagaiman mereka
bercocok tanam, dan akhirnya menjual hasil pertanian agar siswa mengetahui bagaimana cara
bertani yang benar dan bisa jadi bekal untuk mereka serta bisa mengembangkan ilmunya kepada
orang tua siswa masing-masing. Dalam pendekatan Culturally Responsive Teaching Pak Budi
perlu memerhatikan aspek birikut:
1. Mengenal dan menghorati latar belakang budaya
2. Menyediakan studi kasus local
3. Mendorong kreativitas dan inovasi
Contoh Kasus 2
Bonar adalah seorang siswa bersuku Batak yang berasal dari Sumatera. Saat memasuki SMP,
Bonar dan keluarganya pindah rumah ke daerah Cianjur. Sebagian besar siswa di sekolah ini
berasal dari suku Sunda. Bonar merasa kesulitan untuk beradaptasi karena perbedaan budaya.
Diskusikanlah cara guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan
berpihak pada peserta didik.
Jawab:
Berdasarkan kasus di atas hal yang sebaiknya di lakukan pak bonar yaitu
1. Guru menggunakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan budaya
multikultural.
2. Mengembangkan rasa saling menghargai kerjasama dan toleransi.
3. Menciptakan pembelajaran yanga adil bagi peserta didik.
4. Memperkenalkan konsep multikulturalisme dengan berdiskusi menegnai beragam
budaya, tradisi dan nilai-nilai social budaya.
5. Membangun hubungan yang positif dan saling menghormati.
6. Menciptakan lingkungan belajar yang inklusif.

Kasus Yang Ditemukan Saat PPL:


Dalam pembelajaran Bahsa Indonesia kelas VII, salah satu teks yang dipelajari adalah teks puisi
rakyat, sebagai calon guru Bahasa Indonesia, bagaimana cara memilih sumber belajar dan
kegiatan pembelajaran yang baik.
Jawab:
Sebagai mahasiswa yang sedang melakukan kegiatan PPL di salah satu sekolah yang ada di
Padang Sumatera Barat dan sebagai calon guru Bahasa Indonesia kami memberikan contoh
pembacaan vidio teks puisi rakyat yang ada di Sumatera Barat seperti contoh pembecaan pantun
Minang “yang berisi nasihat orang Minang”, syair yang berjudul “Syair Untuk Negeri Tekad
Anak Muda Sumatera Barat, Gurindam dengan judul”Gurindam Kalbu”, dan Mantra yang
berjudul” Gasing Tengkorak”. Dengan memperhatikan contoh vidio tersebut peserta didik
dengan mudah memahami apa saja jenis-jenis puisi rakyat yang ada di Sumatera Barat, dan
setelah itu pendidik melakukan kegiatan Tanya jawab dengan peserta didik, agar peserta didik
aktif dalam kegiatan pembelajaran. Setelah kegiatan inti dan menguatkan materi tentang puisi
rakyat tersebut pendidik memberikan LKPD kepada peseta didik, berdasarkan vidio yang telah
di perlihatkan tadi maka peserta diidk menjawab intruksi yang sudah ada di dalam LKPD, dan
berdiskusi dengan teman satu kelompok. Adanya materi puisi rakyat ini pendidik mengetahui
apa saja karya sastra yang ada di Sumatera Barat sebagai warisan budaya dan kultur di daerah,
serta peserta didik harus melestarikan karya tersebut sebagai warisan budaya yang ada di
Sumatera Barat.

Anda mungkin juga menyukai