RUANG KOLABORASI
TOPIK 4
STUDI KASUS PENDEKATAN CRT
Contoh kasus 1
Pak Budi merupakan guru Ekonomi. Hari ini pak Budi akan menyampaikan materi mengenai
kewirausahaan. Sekolah Pak Budi terletak di daerah dataran tinggi dan peserta didik Pak Budi
sebagian besar memiliki orang tua yang bermata pencaharian petani. Bagaimana kegiatan dan
tugas yang sebaiknya diberikan Pak Budi? Diskusikanlah kasus tersebut dengan pendekatan
Culturally Responsive Teaching!
Jawaban :
Sebelum memberikan kegiatan dan tugas, sebaiknya Pak Budi memulai dengan diskusi tentang
pengalaman berwirausaha di daerah dataran tinggi terlebih dahulu. Pertanyaannya bisa seperti:
✓ Siapa di antara Ananda sekalian yang memiliki orang tua atau keluarga yang berwirausaha?
✓ Jenis usaha apa yang dijalankan oleh keluarga Ananda?
✓ Apa saja tantangan dan peluang dalam menjalankan usaha di daerah dataran tinggi?
✓ Bagaimana cara keluarga Ananda mengatasi tantangan tersebut?
Selanjutnya, Pak Budi mengajak peserta didik melakukan kunjungan lapangan ke beberapa
pengusaha lokal di daerah dataran tinggi. Hal ini memungkinkan peserta didik untuk:
✓ Mengamati langsung bagaimana pengusaha menjalankan usahanya.
✓ Bertanya kepada pengusaha tentang pengalaman mereka.
✓ Mendapatkan inspirasi dan ide untuk usaha mereka sendiri.
Lalu, Pak Budi memberikan tugas kepada peserta didik untuk membuat proyek kewirausahaan
dengan tema pengolahan hasil pertanian. Masalahnya orang tua biasanya jual hasil tani seperti
singkong, ubi, pada toke atau pengepul. Bagaimana cara agar membuat nilai tambah pada hasil
tani ? Maka Pak Budi membuat ide praktik kewirausahaan pengolahan hasil pertanian yang
sesuai dengan budaya setempat seperti tape singkong (a), paruik ayam, ondeh-ondeh singkong,
kripik singkong.
(a) (b)
(c) (d)
Setelah itu, disekolah akan diadakan bazar yang digunakan untuk memasarkan produk yang
dibuat oleh siswa. Sehingga terpenuhi kebutuhan budaya, praktik kewirausahaan, perhitungan
bisnis, packaging dan pemasaran.
Contoh Kasus 2
Bonar adalah seorang siswa bersuku Batak yang berasal dari Sumatera. Saat memasuki SMP,
Bonar dan keluarganya pindah rumah ke daerah Cianjur. Sebagian besar siswa di sekolah ini
berasal dari suku Sunda. Bonar merasa kesulitan untuk beradaptasi karena perbedaan budaya.
Diskusikanlah cara guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan
berpihak pada peserta didik.
Jawaban :
Menurut kelompok kami, salah satu cara yang dapat dilakukan guru di kelas adalah :
Soal 3
Apakah Anda pernah menemukan kasus-kasus serupa? atau mungkin Anda pernah mengalami
kesulitan karena perbedaan budaya? Anda dapat membagikan pengalaman Anda kepada rekan-
rekan sebagai bahan diskusi.
Jawab:
Kami pernah mengalami perbedaan budaya dalam belajar, kami sekelompok PPL di SMP
Pembangunan Laboratorium beragam budaya, Novia dari Aceh, Halimah dan Rizka dari
Mandailing Natal, Imam dari Palembang, dan Fatma dari Minang. Selama PPG di kelas MIPA
rombel 001 teman-teman menggunakan Bahasa Indonesia saat berkomunikasi dengan kami,
kami pun berusaha untuk mempelajari Bahasa Minang. Dosen mengajar dengan Bahasa
Indonesia juga, sehingga kami tidak kesulitan dalam belajar dan dapat memahami materi yang
disampaikan oleh Dosen dikelas.