Anda di halaman 1dari 3

01.03.b.3-T4-4.

Ruang Kolaborasi

Nama : Rolis Alfiati

NIM : 2300103911027123

kasus 1
Pak Budi merupakan guru Ekonomi. Hari ini pak Budi akan menyampaikan materi
mengenai kewirausahaan. Sekolah Pak Budi terletak di daerah dataran tinggi dan
peserta didik Pak Budi sebagian besar memiliki orang tua yang bermata pencaharian
petani. Bagaimana kegiatan dan tugas yang sebaiknya diberikan Pak Budi?
Diskusikanlah kasus tersebut dengan pendekatan Culturally Responsive Teaching!

Jawab: Dalam kasus ini, pendekatan CRT sangat penting untuk memastikan bahwa Pak Budi
dapat menyampaikan materi mengenai kewirausahaan dengan efektif kepada peserta didiknya
yang Sebagian besar memiliki orang tua yang bermata pencaharian petani. Berikut beberapa
kegiatan dan tugas yang dapat diberikan oleh Pak Budi:

1) Mengenal dan menghormati latar belakang budaya

Pak Budi perlu memahami latar belakang budaya peserta didiknya yang Sebagian besar
petani. Hal ini dapat mencakup pengenalan terhadap tradisi pertanian, nilai-nilai
keluarga, dan kehidupan sehari-hari mereka. Ini akan membantu menciptakan
hubungan yang kuat antara guru dan peserta didik .

2) Menyediakan studi kasus lokal

Pak Budi dapat mencari studi kasus atau contoh-contoh kewirausahaan yang berkaitan
dengan pertanian atau dataran tinggi tempat sekolah berada. Ini akan membantu peserta
didik untuk lebih terhubung dengan materi dan melihat relevansi kewirausahaan dalam
konteks mereka.

3) Mendorong kreativitas dan inovasi

Mengingat latar belakang pertanian, Pak Budi dapat mendorong peserta didik untuk
berpikir kreatif dan menciptakan ide-ide bisnis yang berhubungan dengan pertanian,
seperti pengolahan hasil pertanian lokal atau inovasi dalam pengelolaan lahan.

4) Kolaborasi dengan komunitas lokal

Pak Budi dapat menjembatani kerja sama dengan komunitas lokal, seperti petani atau
pelaku usaha di sekitar daerah sekolah untuk memberikan wawasan langsung tentang
dunia kewirausahaan kepada peserta didik.
Kasus 2

Bonar adalah seorang siswa bersuku Batak yang berasal dari Sumatera. Saat memasuki
SMP, Bonar dan keluarganya pindah rumah ke daerah Cianjur. Sebagian besar siswa di
sekolah ini berasal dari suku Sunda. Bonar merasa kesulitan untuk beradaptasi karena
perbedaan budaya. Diskusikanlah cara guru untuk menciptakan lingkungan belajar
yang aman, nyaman, dan berpihak pada peserta didik.

Jawab: Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang
aman, nyaman, dan berpihak pada peserta didik, terutama dalam kasus seperti yang dialami
oleh Bonar. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk membantu
Bonar dan siswa lainnya dalam beradaptasi di lingkungan sekolah yang berbeda budaya:

1) Pendidikan Multikultural

Guru dapat memulai dengan memperkenalkan konsep multikulturalisme kepada


seluruh kelas. Hal ini bertujuan untuk menanamkan cara hidup menghormati, tulus, dan
toleran terhadap keanekaragaman budaya, agama dan akan membantu siswa memahami
bahwa perbedaan itu semua adalah hal yang nantinya akan dialami dan dapat
berkontribusi pada keberagaman bermasyarakat. Diskusi tentang beragam budaya,
tradisi, dan nilai-nilai dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan yang mungkin
dirasakan oleh siswa seperti Bonar.

2) Meningkatkan Kesadaran Sosial

Guru bisa membantu siswa untuk lebih memahami dan menghargai perbedaan budaya
dengan mengadakan kegiatan atau diskusi yang mendorong kesadaran sosial.
Kesadaran sosial bertujuan untuk sejauh mana seseorang dapat memahami tentang
dirinya atau orang lain. Ini akan membantu peserta didik merasa lebih terhubung satu
sama lain dan meminimalkan prasangka.

3) Membangun Persahabatan

Guru dapat mengorganisir kegiatan sosial di luar jam pelajaran, seperti acara pertemuan
atau permainan kelompok, yang dapat membantu siswa membangun persahabatan dan
hubungan yang kuat, dengan tujuan agar terjalin hubungan yang baik antara sesama.
Ini akan membantu Bonar merasa lebih terlibat dan diterima oleh rekan rekan
sekelasnya.

4) Dukungan Individual

Guru harus memberikan dukungan individu kepada siswa seperti Bonar yang
menghadapi kesulitan beradaptasi. Mereka dapat melakukan pertemuan pribadi dengan
peserta didik, mendengarkan perasaan dan kekhawatiran mereka, serta memberikan
saran atau bimbingan sesuai kebutuhan. Tujuan dari dukungan individual tersebut
adalah agar Bonar dapat menyesuaikan diri dan mudah beradaptasi dengan temannya.
5) Anti-bullying

Guru harus mengambil langkah tegas dalam mengatasi perilaku bulli atau diskriminatif
di kelas. Ini harus mencakup edukasi tentang penghormatan terhadap semua budaya
dan nilai-nilai, serta konsekuensi yang jelas bagi pelanggaran etika dan norma sosial.
Selain sebagai pembimbing peserta didik, guru kelas juga berperan dalam pemberian
nasihat dan memediasi pelaku dan korban pada suatu kasus bullying yang ada di
sekolah.

6) Penggunaan Sumber Belajar Multikultural

Guru dapat memilih materi pelajaran yang mencerminkan berbagai budaya dan latar
belakangpeserta didik. Buku teks, materi pembelajaran online, dan sumber belajar
lainnya harus memasukkan beragam perspektif budaya. Implementasi Pendidikan
multikultural pada satuan pendidikan dapat memberikan penguatan pada peserta didik
tentang pentingnya nilai saling menghargai antar sesama, menghargai keragaman
budaya, etnis, agama, suku, ras, perbedaan tingkatan ekonomi, pendidikan, sosial
budaya bangsa

Anda mungkin juga menyukai