Anda di halaman 1dari 4

target realisasi Capaian

INDIKATOR
2024 TW I 2023 SKPD
101. Remaja putri yang mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) 58 80 100% DINAS KESEHATAN
102. Remaja putri yang menerima layanan pemeriksaan status anemia
90 27 30%
(hemoglobin) DINAS KESEHATAN
103. Calon pengantin /calon ibu yang menerima Tablet Tambah Darah (TTD) 90 85 94% DINAS KESEHATAN
104. Calon pasangan usia subur (PUS) yang memperoleh pemeriksaan
90 7 8%
kesehatan sebagai bagian dari pelayanan nikah DP3AP2KB
105. Cakupan calon Pasangan Usia Subur (PUS) yang menerima
90 18 20%
pendampingan kesehatan reproduksi dan edukasi gizi sejak 3 bulan pranikah DP3AP2KB
106. Pasangan calon pengantin yang mendapatkan bimbingan perkawinan
90 67 74%
dengan materi pencegahan stunting DP3AP2KB
107. Pasangan Usia Subur (PUS) dengan status miskin dan penyandang
90 0.67 1%
masalah kesejahteraan sosial yang menerima bantuan tunai bersyarat DINAS SOSIAL
108. Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) dengan status miskin dan
penyandang masalah kesejahteraan sosial yang menerima bantuan pangan 90 0.67 1%
nontunai DINAS SOSIAL
109. Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) fakir miskin dan orang tidak
90 0.5 1%
mampu yang menjadi Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan DINAS SOSIAL
110. Ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang mendapatkan tambahan
90 99 100%
asupan gizi DINAS KESEHATAN
111. Persentase Ibu hamil yang mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD)
80 74 93%
minimal 90 tablet selama masa kehamilan DINAS KESEHATAN
112. Persentase Unmet Need pelayanan keluarga berencana 7.4 8 100% DP3AP2KB
113. Persentase Kehamilan yang tidak diinginkan 15.5 13 84% DP3AP2KB
114. Bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif 80 70 88% DINAS KESEHATAN
115. Anak usia 6-23 bulan yang mendapat Makanan Pendamping Air Susu
80 89 100%
Ibu (MP-ASI) DINAS KESEHATAN
116. Anak berusia di bawah lima tahun (balita) gizi buruk yang mendapat
90 98 100%
pelayanan tata laksana gizi buruk DINAS KESEHATAN
117. Anak berusia di bawah lima tahun (balita) yang dipantau pertumbuhan
90 70 78%
dan perkembangannya DINAS KESEHATAN
118. Anak berusia di bawah lima tahun (balita) gizi kurang yang mendapat
90 97 100%
tambahan asupan gizi DINAS KESEHATAN
119. Balita yang memperoleh imunisasi dasar lengkap 90 75 83% DINAS KESEHATAN
120. Persentase keluarga yang stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) 90 90 100% DINAS KESEHATAN
121. Persentase keluarga yang melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan
70 50 71%
Sehat (PHBS) DINAS KESEHATAN
122. Keluarga berisiko stunting yang mendapatkan promosi peningkatan
90 1.7 2%
konsumsi ikan dalam negeri DINAS PERIKANAN
123. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) pasca persalinan 70 27 39% DP3AP2KB
124. Cakupan keluarga berisiko stunting yang memperoleh pendampingan 90 25 28% DP3AP2KB
125. Keluarga berisiko stunting yang mendapatkan manfaat sumber daya
50 2.4 5%
pekarangan untuk peningkatan asupan gizi DKPP
DINAS
126. Rumah tangga yang mendapatkan akses air minum layak 100 78 78% PERKIMTAN /
DPUPR
DINAS
127. Rumah tangga yang mendapatkan akses sanitasi (air limbah domestik) PERKIMTAN /
90 89 99%
layak DPUPR
128. Kelompok Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga
Harapan (PKH) yang mengikuti Pertemuan Peningkatan Kemampuan 90 75 83%
Keluarga (P2K2) dengan modul kesehatan dan gizi DINAS SOSIAL
129. Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan ibu hamil, ibu menyusui,
90 75 83%
dan baduta yang menerima variasi bantuan pangan selain beras dan telur DINAS SOSIAL
130. Persentase kabupaten/kota yang mengintervensi keamanan pangan
100 100 100%
untuk mendukung Percepatan Penurunan Stunting DKPP
131. Jumlah Keluarga Miskin dan rentan yang memperoleh bantuan tunai
10 juta jiwa nasional N/A
bersyarat DINAS SOSIAL
132. Jumlah keluarga miskin dan rentan yang menerima bantuan sosial 15.600.039
nasional N/A
pangan jiwa DINAS SOSIAL
133. Jumlah pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) yang terlatih
100 100 100%
modul kesehatan dan gizi DINAS SOSIAL
134. Terselenggaranya rapat koordinasi di tingkat kabupaten/kota 1 kali 1 kali 100% SEKRETARIAT TPPS
minimL 2
135. Terselenggarannya rembuk stunting tingkat kecamatan 1 kali/tahun 50%
kali/tahun DPMD
136. Tersedianya kebijakan/peraturan bupati/walikota tentang kewenangan
100 100 100%
desa/kelurahan dalam penurunan stunting DPMD
137. Terselenggaranya pemantauan dan evaluasi percepatan penurunan
2 kali/tahun 1 kali/tahun 50%
stunting di pemerintah daerah kabupaten/kota BAPPEDALITBANG
138. Persentase desa/kelurahan yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis
100 95 95%
Masyarakat (STBM) DINAS KESEHATAN
139. Persentase kabupaten/kota yang mengimplementasikan sistem data
Surveilans gizi elektronik dalam pemantauan intervensi gizi untuk 100 98 98%
penurunan stunting DINAS KESEHATAN
140. Jumlah Desa/Kelurahan yang telah tebebas dari buang air besar
90 90 100%
sembarangan (ODF) DINAS KESEHATAN
141. Persentase target sasaran yang memiliki pemahaman yang baik
70 88 100%
tentang stunting di lokasi prioritas DINAS KESEHATAN
142. Publikasi data stunting tingkat Kabupaten/Kota 1 kali 1 kali 100% DINAS KESEHATAN
143. Terpenuhinya standar pelayanan pemantauan tumbuh kembang di
90 82 91%
posyandu DINAS KESEHATAN
144. Terselenggaranya audit anak berusia dibawah dua tahun (baduta)
50 99 100%
Stunting DP3AP2KB
145. Tersedianya bidan desa/kelurahan sesuai kebutuhan 100 99 99% DINAS KESEHATAN
146. Jumlah pemerintah desa yang mendapatkan peningkatan kapasitas
100 100 100%
dalam penanganan percepatan penurunan stunting DPMD
147. Persentase desa/kelurahan yang kader pembangunan manusianya
90 100 100%
mendapatkan pembinaan dari Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota DPMD
148. Persentase desa/kelurahan yang mengintegrasikan program dan
kegiatan percepatan penurunan stunting dalam dokumen perencanaan dan
100 99 99%
penganggaran desa/kelurahan (Rencana Pembangunan Jangka menengah
Desa, Rencana Kerja pemerintah desa, serta Anggaran Pendapata
BAPPEDALITBANG
149. Persentase desa/kelurahan yang meningkatkan alokasi dana
desa/kelurahan untuk intervensi spesifik dan sensitif dalam penurunan 90 99 100%
stunting DPMD
150. Persentase desa/kelurahan yang melakukan konvergensi percepatan
80 99 100%
penurunan stunting DPMD
151. Terselenggaranya pemantauan dan evaluasi percepatan penurunan
2 kali/tahun 1 kali 50%
stunting di pemerintahan desa DPMD
152. Jumlah Desa/kelurahan Bebas Stunting 100 47 47% DINAS KESEHATAN
153. Persentase pemerintah desa yang memiliki kinerja baik dalam
90 48 53%
konvergensi penurunan stunting DPMD
3 3
154. Terlaksanannya Kampanye nasional pencegahan Stunting kanal/metod kanal/metod 100%
e e DINAS KOMINFO
112.9 Juta
155. Cakupan Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional nasional N/A
jiwa DINAS SOSIAL
156. Desa/kelurahan yang memiliki guru PAUD terlatih pengasuhan
stimulasi penanganan stunting sebagai hasil pendidikan dan pelatihan di 90 94 100%
Kabupaten/Kota DINAS PENDIDIKAN
157. Persentase Lembaga PAUD yang mengembangkan Pendidikan Anak
70 93 100%
Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI) DINAS PENDIDIKAN
158. Terlaksananya forum komunikasi perubahan perilaku dalam penurunan
2 kali/tahun 1 kali/tahun 50%
stunting lintas agama KEMENAG
159. Tersedianya data hasil surveilans keluarga berisiko stunting 2 kali/tahun 1 kali/tahun 50% DP3AP2KB
160. Tersedianya data keluarga risiko Stunting melalui Sistem Informasi
2 kali/tahun 1 kali/tahun 50%
Keluarga (SIGA) DP3AP2KB
161. Persentase kabupaten/kota dengan Age Specific Fertility Rate/ASFR
90 90 100%
(15-19) paling sedikit 18 per 1.000 DP3AP2KB
162. Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja dan Bina Keluarga Remaja
90 54 60%
(BKR) yang melaksanakan edukasi kesehatan reproduksi dan gizi bagi remaja DP3AP2KB
163. Desa/Kelurahan yang melaksanakan kelas Bina Keluarga Balita (BKB)
90 100 100%
tentang pengasuhan 1000 HPK DP3AP2KB
164. Persentase pengawasan produk pangan fortifikasi yang ditindaklanjuti
75 0 0%
oleh pelaku usaha DKPP/BPOM

Anda mungkin juga menyukai