Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN BELAJAR

DIFERENSIAL FUNGSI MAJEMUK


Fungsi majemuk adalah fungsi matematis dengan lebih dari 1 (satu) variable independent.
Silahkan buka halaman 367, dan simak contoh 7.2, di mana terdapat fungsi sebagai berikut:
Z = X + 2Y + 4
Besar kecilnya nilai Z ditentukan oleh nilai variable X dan Y. Diferensial atau turunan fungsi Z
terhadap X dan Y adalah sebagai berikut:
dZ dZ
=1 =2
dX dY
Diferensial tersebut dikenal sebagai partial differential, karena diturunkan satu per satu
terhadap masing-masing variable.
Contoh-contoh partial differential (diferensial fungsi majemuk) dapat anda lihat di halaman
368 dan 369.

Aplikasi 1: Elastisitas
Aplikasi diferential parsial untuk konsep elastisitas dapat anda lihat di halaman 396 contoh
7.11 dan 7.12
Pada contoh 7.11 anda diingatkan bahwa dalam konsep permintaan barang, terdapat 3
macam elastisitas, yaitu:
1) elastisitas harga permintaan yang mengukur seberapa besar pengaruh perubahan
harga terhadap perubahan jumlah yang diminta.
2) Elastisitas pendapatan yang mengukur seberapa besar pengaruh perubahan
pendapatan terhadap perubahan jumlah yang diminta.
3) Elastisitas silang yang mengukur seberapa besar pengaruh perubahan harga barang
lain terhadap perubahan jumlah yang diminta.
Contoh 7.12 merupakan penerapan diferensial parsial pada fungsi produksi. Dalam contoh
tersebut terdapat 2 elastisitas, yaitu:
1) Elastisitas tenaga kerja yang mengukur seberapa besar pengaruh perubahan jumlah
tenaga kerja terhadap produksi.
2) Elastisitas kapital (barang modal) yang mengukur seberapa besar pengaruh
perubahan jumlah barang modal (mesin, bangunan, peralatan, dll) terhadap jumlah
produksi.
Aplikasi 2 : Optimasi tanpa syarat (Uncontrained Optimisation)
Bacalah halaman 400 mengenai optimasi tanpa syarat. Kaidah yang berlaku sama dengan
diferensial sederhana, yaitu titik optimum tercapai ketika turunan pertama = 0 (sama
dengan nol), dan sifat optimasi ditentukan oleh hasil turunan kedua. Di halaman 401, dapat
anda lihat bahwa:
1) Suatu fungsi majemuk dikatakan maksimum jika hasil turunan kedua terhadap
semua variable hasilnya adalah bilangan negatif (gambar (a) hal 402)
2) Suatu fungsi majemuk dikatakan minimum jika hasil turunan kedua terhadap semua
variable hasilnya adalah bilangan positif (gambar (b) hal 402)
3) Suatu fungsi majemuk tidak dapat ditentukan sifatnya (saddle point) jika hasil
turunan kedua berbeda antar variable (gambar (c) hal 402)
CONTOH: z = x2 + y2 + 20
dz dz
Turunan (diferential) pertama: =2 x =2 y
dx dy
2 2
d z d z
Turunan (diferential) kedua: 2
=2 ( ¿ 0 ) 2
=2 ( ¿ 0 ) keduanya bilangan positif
dx dy
Karena hasil turunan kedua positif (> 0), maka sifat fungsi (stationary points) adalah
minimum.

Pelajari contoh-contoh aplikasi untuk optimasi di halaman 404 – 408,


kemudian kerjakan soal-soal no. 1,4,8,11 di halaman 408-409.

Aplikasi 3: Optimasi Bersyarat


Optimasi bersyarat adalah mencari solusi optimasi dengan pemenuhan persyaratan
tertentu. Pelajari contoh-contoh yang terdapat di halaman 410 – 420.
Berikut adalah alternative cara penyelesaian contoh 7.18 (cara berbeda, namun hasilnya
sama):
Fungsi Tujuan : max TR = 36x – 3x2 + 56y – 4y2
Fungsi Kendala/syarat: 5x + 10y = 80
Fungsi Lagrange : F = 36x – 3x2 + 56y – 4y2 + λ(5x + 10y – 80)
Fx = dF/dx = 36 – 6x + 5 λ = 0  5 λ = -36 + 6x  λ = -36/5 + 6x/5
Fy = dF/dy = 56 – 8y + 10 λ = 0  10 λ = -56 + 8y  λ =-56/10 + 8y/10
λ=λ
-36/5 + 6x/5 = -56/10 + 8y/10
6x/5 = -56/10 + 8y/10 + 36/5
6x/5 = 16/10 + 8y/10……………………….dikalikan 10
12x = 16 + 8y
X = 16/12 + 8y/12
X = 4/3 + 2y/3
Munculkan fungsi kendala: 5x + 10y = 80
Substitusikan X sehingga: 5(4/3 + 2y/3) + 10y = 80
20/3 + 10y/3 + 30y/3 = 240/3……………………dikalikan 3
20 + 40y = 240
40y = 220)
y= 5,5
x= 4/3 + (2.5,5)/3 = 15/3 = 5
Check pada fungsi kendala untuk x=5 dan y=5,5:
(5.5) + (10.5,5) = 25 + 55 = 80……………………fungsi kendala/syarat terpenuhi
KESIMPULAN: Solusinya adalah x=5 dan y=5,5

Setelah anda memahami optimasi bersyarat kerjakan soal-soal di halaman


420-421 no. 1,4,9.

Anda mungkin juga menyukai