WALIKOTA BLITAR,
1
4. Undang – Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang
Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor
12 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4967) ;
5. Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234) ;
6. Undang – Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang
Penanganan Fakir Miskin (Lembaran Negara Tahun 2011
Nomor 83 Tambahan Lembaran Negara Nomor 5235) ;
7. Undang – Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan
(Lembaran Negara Tahun 2012 Nomor 227 Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5360) ;
8. Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244 Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58 Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679) ;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 1982 tentang
Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II
Blitar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982
Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3243);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 tentang
Ketahanan Pangan (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor
142 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4254) ;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578) ;
12. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang
Percepatan Penanggulangan Kemiskinan ;
2
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah ;
14. Peraturan Walikota Blitar Nomor 1 Tahun 2011 tentang Tim
Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kota Blitar ;
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kota Blitar.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Blitar.
3. Walikota adalah Walikota Blitar.
4. Penanggulangan Kemiskinan adalah kebijakan dan Program Pemerintah dan
Pemerintah Daerah yang dilakukan secara sistematis, terencana dan
bersinergi dengan dunia usaha dan masyarakat untuk mengurangi jumlah
penduduk miskin dalam rangka meningkatkan derajat kesejahteraan rakyat.
5. Keluarga Tidak Miskin adalah orang atau keluarga yang sudah memiliki
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi dirinya dan
atau keluarganya.
6. Keluarga Hampir Miskin adalah orang atau keluarga yang kurang mampu
untuk memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi dirinya dan keluarganya.
7. Keluarga Miskin adalah orang atau keluarga yang tidak mampu untuk
memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi dirinya dan keluarganya.
8. Keluarga Sangat Miskin adalah orang atau keluarga yang sama sekali tidak
mampu memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi dirinya dan
keluarganya.
9. Indikator adalah suatu Kriteria atau Ukuran yang digunakan sebagai
Pedoman dalam menentukan apakah seseorang atau keluarga memenuhi
klasifikasi yang telah ditentukan.
3
10. Pendataan keluarga miskin adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan
untuk mendapatkan kondisi riil seseorang atau keluarga dalam memenuhi
kebutuhan dasar secara layak.
11. Responden adalah orang atau keluarga yang menjadi kelompok sasaran
pendataan.
BAB II
RUANG LINGKUP PENDATAAN
Pasal 2
(1) Pendataan Keluarga Miskin yang dilakukan secara indenpenden dan obyektif
berdasarkan indikator yang ditetapkan.
(2) Obyek dan Sasaran kegiatan pendataan keluarga Miskin sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) adalah Masyarakat Kota Blitar baik yang sudah
tercantum dalam pendataan versi PPLS Tahun 2011, data versi Daerah Kota
Blitar maupun keluarga yang belum terdata di wilayah Kota Blitar.
BAB III
INDIKATOR KELUARGA MISKIN
Pasal 3
(1) Dalam rangka memperoleh Data Keluarga Miskin yang akurat dan valid
sesuai dengan kondisi riil masyarakat serta dapat dipertanggungjawabkan,
maka diperlukan Indikator Keluarga Miskin yang digunakan sebagai
parameter dalam pendataan.
(2) Indikator Keluarga Miskin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibagi
kedalam 3 (tiga) Aspek Keluarga Miskin antara lain :
a. Aspek Penyebab;
b. Aspek Penentu; dan
c. Aspek Pendukung.
Pasal 4
Aspek Penyebab Keluarga Miskin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2)
huruf a, terdiri dari 4 (empat) Indikator yaitu :
a. Jumlah keseluruhan penghasilan yang diterima per bulan.
b. Jumlah Anggota / Jiwa per KK.
c. Jumlah KK dalam 1 (satu) rumah.
d. Status sumber pendapatan yang diperoleh setiap bulan atau tahun.
Pasal 5
Aspek Penentu Keluarga Miskin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2)
huruf b, terdiri dari 8 (delapan) Indikator yaitu :
a. Kemampuan Makan ( makanan Pokok ) dalam sehari.
4
b. Kemampuan untuk membeli dan di konsumsi jenis makanan seperti : Daging/
Susu/Ayam dll dalam seminggu.
c. Kemampuan untuk membeli pakaian baru dalam 1 (satu ) tahun.
d. Jumlah kepemilikan baju yang layak atau pantas pakai setiap hari.
e. Jenis dinding rumah yang di huni selama ini.
f. Jenis Lantai rumah yang dihuni.
g. Ukuran Luas Lantai rumah yang dihuni selam ini.
h. Jenis atap rumah yang dihuni.
Pasal 6
Aspek Pendukung Keluarga Miskin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2)
huruf c, terdiri dari 9 (sembilan) Indikator yaitu :
a. Biaya yang diperoleh bila keluarga terkena sakit.
b. Status fasilitasi kepemilikan Sumur.
c. Jenis Sumber air bersih yang diperoleh.
d. Fasilitasi tempat buang air besar.
e. Status Fasilitasi tempat buang air besar.
f. Besarnya Daya listrik yang digunakan.
g. Jenis bahan bakar yang digunakan untuk memasak.
h. Status kepemilikan rumah.
i. Tingkat Pendidikan terakhir yang dimiliki Kepala Keluarga.
BAB IV
INSTRUMEN PENDATAAN
Pasal 7
(1) Dalam rangka pendataan guna memperoleh Data Keluarga Miskin, di
perlukan suatu alat atau instrument berupa Kuisioner atau Daftar
Pertanyaan.
(2) Kuisioner atau Daftar Pertanyaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
bersifat terbuka dan terdiri beberapa alternatif jawaban.
(3) Kuisioner atau daftar pertanyaan serta Form biodata responden sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), sebagaimana tersebut dalam Lampiran Peraturan
Walikota ini.
Pasal 8
Setiap Aspek Keluarga Miskin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, diberikan
Bobot penilaian sebagai berikut :
a. Untuk Aspek Penyebab diberikan bobot 40%.
5
b. Untuk Aspek Penentu diberikan bobot 35%.
c. Untuk Aspek Pendukung diberikan bobot 25%.
Pasal 9
Sedangkan setiap item alternatif jawaban yang disediakan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8, diberikan bobot penilaian sebagai berikut :
a. Untuk pilihan jawaban A diberi skor 1 (satu) ;
b. Untuk pilihan jawaban B diberi skor 2 (dua) ;
c. Untuk pilihan jawaban C diberi skor 3 (tiga) ;
d. Untuk pilihan jawaban D diberi Bobot 4 (empat).
BAB V
TATA CARA PENILAIAN
Pasal 10
Untuk menghitung atau menilai total point yang diperoleh setiap responden
dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Pehitungan diawali dari penilaian setiap aspek :
Nilai Aspek Penyebab :
Total Skor dalam satu Aspek Penyebab dibagi jumlah maksimal skor pada
Aspek Penyebab dikalikan 40%.
Nilai Aspek Penentu :
Total Skor dalam satu Aspek Penentu dibagi jumlah maksimal skor pada Aspek
Penentu dikali 35%.
Nilai Aspek Pendukung :
Total Skor dalam satu Aspek Pendukung dibagi jumlah maksimal skor pada
Aspek Pendukung dikali 25%.
b. Menjumlah seluruh nilai dari masing-masing aspek guna untuk mendapatkan
nilai akhir yang diperoleh.
BAB VI
KLASIFIKASI KELUARGA MISKIN
Pasal 11
(1) Keluarga miskin hasil penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10,
diklasifikasikan menjadi 4 (empat) yaitu :
a. Tidak Miskin ;
b. Hampir Miskin ;
c. Miskin ; dan
d. Sangat Miskin.
6
(2) Penentuan klasifikasi keluarga miskin sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
di dasarkan pada skor sebagai berikut :
a. Tidak Miskin : dengan sebaran Nilai (25 sampai dengan 43,75);
b. Hampir Miskin : dengan sebaran Nilai (43,76 sampai dengan 62,50) ;
c. Miskin : dengan sebaran Nilai (62,6 sampai dengan 81, 25);
d. Sangat Miskin : dengan sebaran Nilai (81,6 sampai dengan 100).
Pasal 12
Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Ditetapkan di Blitar
Pada tanggal 31 Maret 2015
WALIKOTA BLITAR
Ttd.
Diundangkan di Blitar
pada tanggal 31 Maret 2015
SEKRETARIS DAERAH KOTA BLITAR
Ttd.
Santoso
Juari
Pembina Tingkat I
NIP. 19651204 198603 1 006
7
LAMPIRAN I PERATURAN WALIKOTA BLITAR
NOMOR : TAHUN 2015
TANGGAL : JANUARI
2015
BAB I
PENDAHULUAN
8
1. LATAR BELAKANG
9
penanggulangan kemiskinan untuk mendukung program Raskin Pusat (APBN)
dimaksud, maka pada tahun 2015 Pemerintah Kota Blitar kembali melanjutkan
program Raskin Daerah yang diberikan kepada penerima manfaat secara GRATIS
sebagai wujud implementasi APBD Pro rakyat. Program Raskin Daerah tersebut
selain diperuntukkan bagi keluarga miskin dan fakir miskin yang belum tercover
melalui program Raskin pemerintah pusat, juga diperuntukkan bagi para janda di
Kota Blitar. Program Raskin Daerah ini dilaksanakan oleh karena daya beli
masyarakat (miskin) di Kota Blitar yang memang masih rendah. Hal ini patut
disadari mengingat harga-harga kebutuhan pokok saat ini semakin tinggi yang
merupakan dampak dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), yang
tentunya bagi masyarakat menengah ke bawah, hal tersebut menjadikannya
sebagai beban utama dalam pemenuhan kebutuhan pangan pokok. Untuk itu,
melalui program Raskin Daerah tahun 2015 ini Pemerintah Kota Blitar
mengalokasikan pemberian beras gratis sebanyak 10 kg/RTS/bulan selama 12
bulan yang diperuntukkan bagi fakir miskin dan keluarga miskin termasuk para
janda di Kota Blitar yang tidak masuk dalam daftar penerima manfaat program
Raskin Pusat. Artinya, kebijakan pro poor yang diwujudkan Pemerintah Kota Blitar
melalui program fasilitasi pemberian Raskin Daerah tersebut adalah dalam rangka
memberikan kontribusi nyata melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) Kota Blitar guna menutupi kesenjangan antara data rumah tangga
sasaran yang bersumber dari hasil PPLS 2011-BPS dengan rumah tangga miskin
dan fakir miskin yang riil di lapangan. Dengan terlaksananya fasilitasi pemberian
Raskin Daerah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dan benar-benar
bisa dirasakan manfaatnya bagi keberlangsungan hidup rumah tangga sasaran
penerima manfaat, sehingga semangat menuju Rukun Agawe Santoso senantiasa
dapat terwujud di seluruh elemen masyarakat.
Oleh karena itu, Pemerintah Daerah selaku pemangku kebijakan program,
dan Kecamatan/Kelurahan selaku pelaksananya harus selalu bersinergi melalui
peningkatan kinerja, sinkronisasi dan koordinasi antar instansi/lembaga terkait
mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi dan pengendalian
dengan mengedepankan peran aktif partisipasi masyarakat. Hal ini sangat penting
untuk dilakukan dalam upaya meningkatkan efektifitas program agar penyaluran
Raskin Daerah kepada penerima manfaat dapat mencapai target 5 (lima) Tepat,
yakni Tepat Sasaran Penerima Manfaat, Tepat Jumlah, Tepat Kualitas, Tepat
Waktu, dan Tepat Administrasi. Petunjuk Teknis (Juknis) pelaksanaan program
Raskin Daerah tahun 2015 ini selanjutnya merupakan pedoman dan acuan bagi
pelaksana distribusi di Kecamatan dan di Kelurahan dalam melaksanakan
penyaluran, pengadministrasian, dan pertanggungjawaban kegiatan program
Raskin Daerah di Kota Blitar.
2. DASAR HUKUM
10
6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
7. Peraturan Presiden RI Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan;
8. Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah;
9. Peraturan Daerah Kota Blitar Nomor 3 Tahun 2014 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2015;
10. Peraturan Walikota Blitar Nomor 1 Tahun 2011 tentang Tim Koordinasi
Penanggulangan Kemiskinan Kota Blitar;
11. Peraturan Walikota Blitar Nomor 74 Tahun 2014 tentang Penjabaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2015;
12. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD Bagian Kesejahteraan Rakyat
Setda Kota Blitar Tahun Anggaran 2015 – Kegiatan Fasilitasi Pelaksanaan dan
Koordinasi Raskin;
13. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD masing-masing Kecamatan se
Kota Blitar Tahun Anggaran 2015 – Kegiatan Fasilitasi Pemberian Raskin
Daerah.
4. PENGERTIAN
a. Penerima Manfaat Raskin Daerah
Adalah rumah tangga sasaran di kelurahan yang berhak menerima Raskin
Daerah dan terdaftar dalam Daftar Penerima Manfaat (DPM) atau Berita Acara
Hasil Musyawarah Kelurahan (Muskel) yang ditetapkan oleh Lurah dan
disahkan oleh Camat.
b. Pelaksana Distribusi
Adalah Satuan Petugas di Kelurahan yang ditetapkan oleh Lurah.
c. Titik Distribusi (TD)
Adalah tempat penyerahan beras Raskin Daerah dari Pemerintah Kota Blitar
kepada pelaksana distribusi di kelurahan.
d. Musyawarah Kelurahan (Muskel)
Merupakan forum pertemuan di tingkat kelurahan sebagai sarana untuk
menetapkan penerima manfaat yang memang teridentifikasi berhak menerima
beras Raskin Daerah, dengan melibatkan aparat kelurahan, LPMK, perwakilan
11
tokoh masyarakat, perwakilan rumah tangga miskin, fakir miskin, dan dari
janda penerima manfaat.
e. Musyawarah Kecamatan (Muscam)
Merupakan forum pertemuan di tingkat kecamatan sebagai sarana untuk
melakukan koordinasi penyesuaian pagu dengan tidak mengubah (menambah)
jumlah pagu penerima manfaat di wilayah kecamatan, yang melibatkan camat,
lurah, TKSK, perwakilan tokoh masyarakat, perwakilan RT/RW dan aparat
terkait lainnya.
BAB II
PENGELOLAAN DAN PENGORGANISASIAN
12
Struktur Dan Keanggotaan Tim Pelaksana dan Koordinasi Program Raskin
Daerah Kota Blitar
Tim pelaksana dan koordinasi Program Raskin Daerah Kota Blitar terdiri dari Tim
Pembina yang meliputi: penanggung jawab, pengarah, ketua, sekretaris, dan
anggota. Adapun Tim Pelaksana Kegiatan antara lain: penanggung jawab, pejabat
pembuat komitmen, pejabat pelaksana teknis kegiatan, dan tim pelaksana teknis
kegiatan yang terdiri dari: ketua, sekretaris, anggota, dan petugas administrasi.
Sedangkan Tim Koordinasi Kegiatan Raskin Daerah meliputi: ketua, sekretaris,
anggota, dan petugas administrasi, yang secara keseluruhan menjadi satu
kesatuan yang ditetapkan dengan Keputusan Walikota Blitar.
13
Struktur Dan Keanggotaan Tim Pelaksana dan Koordinasi Program Raskin
Daerah di Kecamatan
14
BAB III
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
Adapun untuk penetapan Pagu Penerima Manfaat Raskin Daerah tahun 2015
menunggu hasil Musyawarah di masing-masing Kecamatan dan Kelurahan
(Muscam dan Muskel) yang akan dilaksanakan di awal tahun 2015 atau setelah
kegiatan Sosialisasi Program Raskin 2015 di tingkat Kota diselenggarakan oleh
Tim Pelaksana dan Koordinasi Raskin Daerah Kota Blitar. Dari hasil Muscam dan
Muskel yang telah dilaksanakan tersebut kemudian dijadikan sebagai dasar
15
penerbitan Surat Keputusan Walikota Blitar Tentang Alokasi Penerima Beras
Raskin Daerah Melalui APBD Kota Blitar Tahun Anggaran 2015, dan sekaligus
sebagai dasar untuk pelaksanaan lelang pengadaan beras melalui Bagian Layanan
Pengadaan Setda Kota Blitar.
16
penerima manfaat melalui proses Muskel, dan hasilnya dituangkan dalam
Berita Acara Muskel dan atau Surat Keterangan/Surat Pernyataan sebagai
dasar perubahannya, yang ditandatangani Lurah dan disahkan oleh Camat.
Adapun untuk perubahan RTS penerima manfaat yang pindah alamat
tinggalnya tersebut mengandung pengertian sebagai berikut :
- Untuk RTS yang pindah alamat tinggalnya keluar kelurahan ke
kelurahan lain dalam satu wilayah kecamatan di Kota Blitar, maka
masing-masing kelurahan menerbitkan Surat Keterangan sementara
terkait perubahan alamat RTS dimaksud sebagai dasar untuk
pengambilan Raskinda, dan selanjutnya Surat Keterangan tersebut oleh
masing-masing kelurahan dilaporkan kepada Tim Pelaksana dan
Koordinasi Raskinda Kota Blitar melalui Tim Pelaksana dan Koordinasi
Raskinda Kecamatan.
- Untuk RTS yang pindah alamat tinggalnya keluar kecamatan ke
kecamatan lain dalam wilayah Kota Blitar, maka masing-masing
kecamatan menerbitkan Surat Keterangan sementara terkait perubahan
alamat RTS dimaksud sebagai dasar untuk pengambilan Raskinda, dan
selanjutnya Surat Keterangan tersebut oleh masing-masing kecamatan
dilaporkan kepada Tim Pelaksana dan Koordinasi Raskinda Kota Blitar.
- Untuk RTS yang pindah alamat tinggalnya keluar wilayah Kota Blitar,
maka dapat digantikan oleh RTS lain sebagaimana dimaksud di atas.
3) Fakir miskin/rumah tangga miskin/janda yang dinilai layak untuk
menggantikan penerima manfaat diprioritaskan kepada fakir miskin atau
rumah tangga miskin ataupun janda yang memiliki anggota rumah tangga
lebih besar yang terdiri dari balita dan anak usia sekolah, kondisi fisik
rumahnya kurang layak huni, berpenghasilan lebih rendah dan tidak tetap.
4) Hasil verifikasi/perubahan melalui Muskel yang dituangkan dalam Berita
Acara dan atau Surat Keterangan/Surat Pernyataan sebagaimana
dimaksud pada angka 2 (dua) di atas, untuk kemudian diberikan kartu
Raskin Daerah atau bukti pengambilan dalam bentuk yang lain sebagai
identitas penerima Raskin Daerah Kota Blitar, dan selanjutnya dilaporkan
oleh Camat/Lurah kepada Tim Pelaksana Raskin Daerah Kota Blitar.
5) Pelaksanaan Muskel dapat dilaksanakan sepanjang tahun berjalan sesuai
dengan kebutuhan, hal ini guna mengakomodasi adanya dinamika
penerima manfaat di kelurahan yang setiap saat bisa berubah.
BAB IV
MEKANISME PELAKSANAAN
1. RENCANA DISTRIBUSI
17
Sebagai upaya untuk menghindari adanya tumpang tindih penyaluran
antara Raskin Daerah dengan Raskin Pusat, maka Tim Pelaksana dan Koordinasi
Raskin Daerah Kota Blitar merencanakan distribusi Raskinda melalui koordinasi
aktif dengan instansi terkait mengenai pola pengaturan (regulasi) penyaluran yang
meliputi waktu, jumlah dan jadwal pendistribusian guna kelancaran
pelaksanaannya. Sedangkan untuk penyediaan beras oleh Pihak ke 3 selaku
penyedia barang, menyesuaikan dengan rencana distribusi Raskin Daerah di
wilayah kerja masing-masing kecamatan.
18
BAB V
PENGENDALIAN DAN PELAPORAN
1. PENGENDALIAN
a. Indikator Kinerja
Indikator kinerja program Raskin Daerah ditandai dengan tercapainya target 5
(lima) Tepat, yaitu: Tepat Sasaran Penerima Manfaat, Tepat Jumlah, Tepat
Waktu, Tepat Kualitas dan Tepat Administrasi.
1) Tepat Sasaran Penerima Manfaat: Raskin Daerah hanya diberikan kepada
penerima manfaat sesuai Surat Keputusan Walikota Blitar Tahun 2015
Tentang Alokasi Penerima Beras Raskin Daerah Melalui APBD Kota Blitar
Tahun Anggaran 2015 dan dilampiri data hasil Muskel yang dituangkan
melalui Berita Acara Penetapan.
2) Tepat Jumlah: Jumlah beras Raskin Daerah yang merupakan hak penerima
manfaat sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yaitu 10 kg/RTS/bulan
selama 12 bulan secara gratis.
3) Tepat Waktu: Waktu pelaksanaan distribusi beras kepada penerima manfaat
sesuai dengan rencana distribusi.
4) Tepat Kualitas: Terpenuhinya persyaratan kualitas beras sebagaimana
spesifikasi dalam kontrak kerja.
5) Tepat Administrasi: Terpenuhinya persyaratan administrasi dan
pertanggungjawaban secara benar, lengkap dan tepat waktu.
b. Monitoring dan Evaluasi
- Monitoring dan evaluasi penyaluran Raskin Daerah bertujuan untuk
mengetahui ketepatan realisasi pelaksanaan program Raskin Daerah Kota
Blitar dan permasalahannya.
- Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan secara berjenjang oleh
Pelaksana Distribusi Raskin Daerah Kelurahan untuk disampaikan kepada
Tim Pelaksana dan Koordinasi Raskin Daerah Kecamatan, dan kemudian
dilaporkan kepada Tim Pelaksana dan Koordinasi Raskin Daerah Kota Blitar
- Waktu pelaksanaan dilakukan secara periodik sesuai kebutuhan.
- Dapat dilakukan dengan metode kunjungan lapangan, rapat koordinasi dan
pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan.
- Hasil monitoring dan evaluasi dibahas secara berjenjang dalam rapat tim
pelaksana Raskin Daerah Kota Blitar sesuai dengan lingkup dan bobot
permasalahannya untuk ditindaklanjuti, serta sebagai bahan pertimbangan
dalam penyempurnaan program.
- Hasil monitoring dan evaluasi dibahas oleh Tim Pelaksana Raskin Daerah
Kota Blitar yang selanjutnya dilaporkan kepada Walikota Blitar.
c. Pengaduan Masyarakat
- Pengelola Unit Pengaduan Masyarakat (UPM) bertugas untuk menerima,
menyelesaikan, dan mendistribusikan pengaduan masyarakat kepada
instansi yang terkait untuk menindaklanjutinya.
- Pengaduan masyarakat berupa keluhan-keluhan diajukan kepada Tim
Pelaksana Raskin Daerah Kecamatan/Kelurahan dan atau Tim Pelaksana
dan Koordinasi Raskin Daerah Kota Blitar untuk ditindaklanjuti secara
19
fungsional yang dikoordinasikan oleh Tim Pelaksana Raskin Daerah sesuai
tingkatan wilayah.
- Pengaduan masyarakat juga dapat disampaikan melalui Unit Layanan
Pengaduan dan Informasi Masyarakat (ULPIM) Kota Blitar, dengan alamat :
http://ulpim.blitarkota.go.id/
d. Pengawasan
Pengawasan pelaksanaan Program Raskin Daerah dilakukan secara fungsional
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Pengawasan
dilakukan oleh Inspektorat Daerah Kota Blitar dan masyarakat, selanjutnya
hasil pengaduan disampaikan kepada Tim Pelaksana dan Koordinasi Raskin
Daerah Kota Blitar.
2. PELAPORAN
Pelaporan pelaksanaan pendistribusian Raskin Daerah dilaksanakan oleh Tim
Pelaksana Tingkat Kecamatan dan Pelaksana Distribusi (Kelurahan) secara
periodik setiap termin penyaluran kepada Tim Pelaksana dan Koordinasi Raskin
Daerah Kota Blitar cq. Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kota
Blitar selaku Sekretaris, untuk selanjutnya dilaporkan kepada Walikota Blitar.
20
BAB VI
SOSIALISASI
21
BAB VII
PENUTUP
WALIKOTA BLITAR,
Ttd.
22
LAMPIRAN II PERATURAN WALIKOTA BLITAR
NOMOR : TAHUN 2015
TANGGAL : JANUARI
2015
PAGU/DATA
PAGU/DATA
SEMENTARA
KECAMATAN/ PENERIMA JUMLAH
NO PENERIMA KETERANGAN
KELURAHAN RASKINDA KENAIKAN
RASKINDA
2014
2015
1 2 3 4 5 6
23
- Kepanjenklor 381 615 234 Usulan data Janda baru
Keterangan :
- Pagu/Data penerima Raskinda tahun 2015 tersebut di atas merupakan Pagu/Data
Sementara.
- Penetapan Pagu/Data Final sesuai hasil Muskel awal tahun 2015 dan akan ditetapkan
melalui Surat Keputusan Walikota Blitar.
Berdasarkan Surat Sekretariat Daerah Kota Blitar Nomor: 518/ /410.010.3/2015 tanggal
..................... 2015, tentang Pelaksanaan Sosialisasi dan Musyawarah Kecamatan/Kelurahan,
maka pada hari ini …………...tanggal ……… bulan …………… tahun dua ribu lima belas, Kami
para Kepala Kelurahan di Kecamatan ………………………………………… Kota Blitar, telah
mengadakan musyawarah dengan kesepakatan sebagai berikut :
RTS-PM
NO KELURAHAN Hasil KETERANGAN
Awal
Muscam
1
24
4
JUMLAH
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Lurah
Lurah
…………………
…………………
Nama terang/tandatangan/stempel
Nama terang/tandatangan/stempel
Lurah Lurah
………………… …………………
Nama terang/tandatangan/stempel Nama terang/tandatangan/stempel
Lurah Lurah
………………… …………………
Nama terang/tandatangan/stempel Nama terang/tandatangan/stempel
Lurah
…………………
Nama terang/tandatangan/stempel
…………………
Nama terang/tandatangan/stempel
Kelurahan : ..........................
Kecamatan : ..........................
Kota : Blitar
25
Berdasarkan Surat Sekretariat Daerah Kota Blitar Nomor: 518/ /410.010.3/2015 tanggal
................. 2015, tentang Pelaksanaan Sosialisasi dan Musyawarah Kecamatan/Kelurahan,
maka masyarakat Kelurahan ........................ Kecamatan ................ Kota Blitar
menyelenggarakan Musyawarah Kelurahan, pada :
- Hari : ...........................
- Tanggal : ...........................
Perwakilan RTS-PM
26
PROGRAM RASKIN DAERAH KOTA BLITAR
TAHUN 2015
KECAMATAN : .................................
KELURAHAN : .................................
JUMLAH
NO NAMA ALAMAT LENGKAP KET
KELUARGA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Dst
JUMLAH
………………… …………………
Nama terang/tandatangan/stempel Nama terang/tandatangan/stempel
27
PEMERINTAH KOTA BLITAR
KECAMATAN .....................
Jl. ................... Telp. ( 0342 ) ...................... Blitar
Berdasarkan :
1. Surat Keputusan Walikota Blitar Nomor: 188/ /HK/410.010.2/2015
tanggal ............ 2015 tentang Alokasi Penerima Manfaat Program Raskin
Daerah melalui APBD Kota Blitar Tahun Anggaran 2015 ;
2. Surat Perjanjian (Kontrak) pengadaan Raskin Daerah Nomor : ................
tanggal .............. 2015 ; dan
3. Surat Pesanan (SP) pengadaan Raskin Daerah Nomor : ..................
tanggal ................. 2015.
JUMLAH ALOKASI
BULAN ............ 2015
NO KECAMATAN / KELURAHAN KET
@ 10
RTS
kg/bulan
1 2 3 4 5
I. KECAMATAN ..................
1 Kelurahan .................... ..... .....
2 Kelurahan .................... ..... .....
3 Kelurahan .................... ..... .....
4 Kelurahan .................... ..... .....
5 Kelurahan .................... ..... .....
6 Kelurahan .................... ..... .....
7 Kelurahan .................... ..... .....
Camat ..................
........................... 28
Pangkat
NIP.
Tembusan disampaikan Kepada Yth. :
Sdr. Lurah se Kecamatan ...............
---------------------------------------------------
KG TANGAL BULAN
NO KECAMATAN RTS-PM
(.....BLN) DISTRIBUSI DISTRIBUSI
...........................
Pangkat
NIP.
29
BERITA ACARA SERAH TERIMA BERAS RASKIN DAERAH
MELALUI APBD KOTA BLITAR
1. Nama : ............................................
Jabatan : Penyedia Raskinda
Selanjutnya disebut PIHAK I.
2. Nama : ............................................
Jabatan : Lurah/Kasi Kesos
Selanjutnya disebut PIHAK II.
PIHAK I telah menyerahkan beras Raskin Daerah untuk alokasi bulan .........
sebanyak ........ Kg untuk sejumlah ................... RTS-PM, dan PIHAK II telah
menerima beras sesuai kualitas dan kuantitas beras sebagaimana surat perjanjian
kerja dan atau kontrak kerja sebanyak tersebut diatas. Selanjutnya penyerahan beras
sampai kepada penerima manfaat menjadi tanggungjawab PIHAK II.
Apabila pada saat proses penyaluran Raskin Daerah kepada RTS-PM terdapat
kemasan Raskin Daerah yang tidak sesuai dengan kualitas dan kuantitas beras
sebagaimana yang telah ditentukan, maka PIHAK II akan mengembalikan kepada
PIHAK I untuk kemudian diganti dengan kualitas dan kuantitas beras sesuai
ketentuan.
Demikian Berita Acara Serah Terima Beras Raskin Daerah ini dibuat untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
30
................................... .....................................
Mengetahui,
Lurah ............................
.....................................
NIP.
A. LATAR BELAKANG
(..... diuraikan sesuai tingkatan wilayah masing-masing kecamatan .....)
B. DASAR KEGIATAN
(..... disebutkan dasar pelaksanaan kegiatan .....)
C. MAKSUD DAN TUJUAN
(..... diuraikan maksud dan tujuan pelaksanaan kegiatan .....)
D. TEKNIS PELAKSANAAN KEGIATAN
(..... uraian awal secukupnya yang mencakup pencapaian target 5 (lima) tepat, yaitu
tepat sasaran penerima manfaat, tepat jumlah, tepat waktu, tepat kualitas, tepat
administrasi .....)
1. Pelaksanaan Musyawarah Kecamatan dan Kelurahan
(..... dijelaskan kegiatan Muscam dan Muskel yang dilaksanakan .....)
2. Mekanisme Pendistribusian dan Administrasi Kegiatan
31
(..... dijelaskan terkait mekanisme dan teknis pendistribusian serta
pengadministrasian pelaksanaan kegiatan .....)
3. Jumlah sasaran penerima manfaat Raskin Daerah
(..... disampaikan secara rinci jumlah RTS penerima Raskin Daerah di masing-
masing kelurahan .....)
4. Tempat, Waktu dan Teknis Pelaksanaan Penyaluran Raskin Daerah
(..... diuraikan dengan jelas .....)
E. PERMASALAHAN DAN SOLUSI
F. KESIMPULAN DAN SARAN
G. PENUTUP
H. LAMPIRAN
- Dokumentasi
- Lainnya (apabila ada)
WALIKOTA BLITAR,
Ttd.
JUARI
32