MODUL 5
Modul ini disusun dalam 4 (empat) bab yang terdiri dari Pendahuluan, Konsep
Kemitraan dalam Penyelenggaraan Rumah Swadaya, Peran para pihak dalam
Kemitraan Penyelenggaraan Rumah Swadaya, Pola Kemitraan dalam
Penyelenggaraan Rumah Swadaya dan Penutup. Modul ini disusun secara
sistematis agar peserta pelatihan dapat mempelajari materi dengan lebih
mudah. Fokus pembelajaran diarahkan pada peran aktif peserta diklat.
Ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada tim penyusun
atas tenaga dan pikiran yang dicurahkan untuk mewujudkan modul ini.
Penyempurnaan maupun perubahan modul di masa mendatang senantiasa
terbuka dan dimungkinkan mengingat akan perkembangan situasi, kebijakan
dan peraturan yang terus-menerus terjadi. Semoga modul ini dapat membantu
dan bermanfaat bagi peningkatan kompetensi aparatur di Pusat dan Daerah
dalam bidang penyelenggaraan rumah swadaya.
Kata Pengantar........................................................................................................i
Daftar Isi ................................................................................................................. ii
Daftar Gambar ...................................................................................................... iv
Petunjuk Penggunaan Modul................................................................................. v
A. Deskripsi ....................................................................................................... v
B. Persyaratan .................................................................................................. v
C. Metode ......................................................................................................... v
D. Alat Bantu/Media ......................................................................................... v
Bab 1 Pendahuluan ............................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 2
B. Deskripsi Singkat ......................................................................................... 2
C. Tujuan Pembelajaran .................................................................................. 3
1. Hasil Belajar........................................................................................... 3
2. Indikator Hasil Belajar ........................................................................... 3
D. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok .......................................................... 3
E. Estimasi Waktu ............................................................................................ 4
Bab 2 Konsep Kemitraan dalam Penyelenggaraan Rumah Swadaya.................... 5
A. Indikator Keberhasilan ................................................................................ 6
B. Tujuan Kemitraan ........................................................................................ 6
1. Tujuan dari Aspek Ekonomi .................................................................. 6
2. Tujuan dari Aspek Sosial dan Budaya.................................................... 7
3. Tujuan dari Aspek Teknologi ................................................................. 7
4. Tujuan dari Aspek Manajemen ............................................................. 7
C. Prinsip Kemitraan ........................................................................................ 9
D. Unsur Kemitraan ......................................................................................... 9
A. Deskripsi
Mata Diklat ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada peserta
tentang konsep kemitraan dalam penyelenggaraan rumah swadaya, peran para
pihak dalam kemitraan penyelenggaraan rumah swadaya serta pola kemitraan
dalam penyelenggaraan rumah swadaya. Pembelajaran ini dilakukan melalui
ceramah dan diskusi interaktif.
B. Persyaratan
Dalam mempelajari modul ini, peserta diklat dilengkapi dengan peraturan
perundang-undangan dan pedoman yang terkait dengan materi kemitraan
dalam penyelenggaraan rumah swadaya.
C. Metode
Dalam pelaksanaan pembelajaran ini, metode yang dipergunakan adalah
dengan kegiatan pemaparan yang dilakukan oleh Widyaiswara, adanya
kesempatan tanya jawab, curah pendapat, bahkan diskusi.
D. Alat Bantu/Media
Untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran ini, diperlukan Alat
Bantu/Media pembelajaran tertentu, yaitu :
1) note book dan LCD;
2) papan tulis atau white board dengan penghapusnya;
3) bahan tayang; serta
4) modul dan/atau bahan ajar.
A. Latar Belakang
Kemitraan dalam penyelenggaraan rumah swadaya merupakan salah satu
pendekatan untuk mencapai tujuan penyelenggaraan perumahan melalui
tumbuhkembangnya prakarsa dan upaya masyarakat dalam pemenuhan
kebutuhan perumahan. Secara umum penyelenggaraan perumahan bertujuan
untuk merumahkan seluruh keluarga di Indonesia dalam hunian yang layak
huni. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan peran baik pemerintah,
pelaku usaha, maupun masyarakat. Hal ini sejalan dengan asas
penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman yang salah satunya
adalah asas kemitraan. Dalam penjelasan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011
tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, yang dimaksud dengan “asas
kemitraan” adalah memberikan landasan agar penyelenggaraan perumahan
dan kawasan permukiman dilakukan oleh Pemerintah dan pemerintah daerah
dengan melibatkan peran pelaku usaha dan masyarakat, dengan prinsip saling
memerlukan, memercayai, memperkuat, dan menguntungkan yang dilakukan,
baik langsung maupun tidak langsung.
B. Deskripsi Singkat
Modul ini memberikan gambaran kepada peserta diklat tentang kemitraan
dalam penyelenggaraan rumah swadaya. Pembelajaran ini dilakukan melalui
ceramah, diskusi interaktif dan latihan.
1. Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran mata diklat ini, peserta diklat diharapkan
mampu memahami konsep, peran para pihak dalam penyelenggaraan
rumah swadaya dan pola kemitraan penyelenggaraan rumah swadaya.
E. Estimasi Waktu
Waktu yang diperlukan dalam mata diklat ini adalah 3 jam pembelajaran (1 Jam
Pembelajaran @ 45 menit).
A. Indikator Keberhasilan
Dengan mengikuti pembelajaran ini, peserta diklat diharapkan mampu
menjelaskan tentang konsep kemitraan dalam penyelenggaraan rumah
swadaya, yang terdiri atas tujuan dan prinsip kemitraan.
B. Tujuan Kemitraan
Secara umum tujuan kemitraan dalam penyelenggaraan rumah swadaya adalah
untuk mendukung percepatan pencapaian target penyelenggaraan rumah
swadaya. Adapun tujuan kemitraan secara khusus dapat dijabarkan
berdasarkan aspek dan kepentingan.
a) membenahi manajemen,
b) meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, dan
c) memantapkan organisasi usaha.
1) Kesetaraan
Para pihak yang bermitra berkedudukan sama atau sejajar bukan
menjadi atasan bawahan yang memiliki kontribusi sesuai kesepakatan
terhadap hal yang digarap bersama.
2) Komitmen
Para pihak yang bermitra menyepakati dan menyatukan tujuan untuk
menyelesaikan permasalahan atau melaksanakan kegiatan tertentu
dengan peran masing-masing pihak.
3) Konsekuen
Para pihak sesuai dengan komitmennya, menanggung akibat dan
dampak dari komitmen yang telah disepakati.
4) Kontinuitas
Para pihak melaksanakan perannya secara menerus atau sesuai
komitmen yang disepakati.
5) Saling menguntungkan
Adanya hubungan timbal balik yang saling menguntungkan atau
memberi manfaat bagi para pihak.
D. Unsur Kemitraan
Unsur kemitraan merupakan syarat terlaksanakanya kemitraan antar pelaku.
Unsur-unsur kemitraan meliputi :
1) Kemitraan Kontra-Produktif
Karakteristik kemitraan ini dapat terjadi apabila seluruh prinsip dan
unsur dalam kemitraan tidak terpenuhi. Contohnya para pihak belum
menyepakati tujuan bersama, tidak konsekuen terhadap komitmen
yang disepakati, dan masih mengutamakan kepentingan pihaknya
sendiri. Kemitraan semacam ini akan merugikan sumber daya dari para
pihak.
2) Kemitraan Semiproduktif
Karakteristik kemitraan ini dapat terjadi apabila hanya sebagian prinsip
dan unsur kemitraan terpenuhi. Contohnya para pihak telah
menyepakati tujuan bersama, konsekuen terhadap komitmen, namun
tidak saling mempercayai, sehingga tujuan kemitraan tidak tercapai
secara maksimal. Kemitraan ini dapat memberikan dampak positif bagi
para pihak namun tidak maksimal.
3) Kemitraan Produktif
Karakteristik kemitraan ini dapat terjadi apabila seluruh prinsip dan
unsur kemitraan terpenuhi. Kemitraan ini menempatkan mitra sebagai
subyek dan dalam paradigma common interest. Prinsip simbiosis
mutualisme sangat kental pada kemitraan jenis ini. Kemitraan ini dapat
mencapai tujuan bersama dan memberikan dampak positif bagi para
pihak secara maksimal.
1) Penjajakan
Penjajakan merupakan tahapan awal dalam proses kemitraan yang
terdiri atas identifikasi permasalahan atau kebutuhan dukungan dari
pihak ekesternal, tujuan dilakukan kemitraan, pihak-pihak eksternal
yang berpotensi, bentuk-bentuk dukungan dari pihak potensial, target
waktu pelaksanaan kemitraan. Penjajakan kemitraan dapat dilakukan
secara mandiri dan melibatkan pihak lain calon mitra dalam bentuk
koordinasi dan evaluasi bersama pra pelaksanakan kemitraan. Hasil
evaluasi akan menentukan konsep bentuk kemitraan yang akan
dilaksanakan.
2) Pengesahan
Konsep bentuk kemitraan yang telah dihasilkan dalam penjajakan,
dikoordinasikan dan dibahas dengan calon mitra secara intensif untuk
merumuskan rancangan kerja sama. Rancangan kerja sama minimal
memuat tujuan kerja sama, output yang akan dicapai, tanggung jawab
masing-masing pihak, dan target waktu. Rancangan tersebut
selanjutnya disepakati dan disahkan oleh para pihak yang bermitra.
Bentuk naskah kerja sama terdiri atas kesepakatan bersama dan
perjanjian kerja sama. Kesepakatan bersama bersifat kesepahaman
secara umum, tujuan jangka panjang, disahkan oleh pejabat yang
berwenang. Perjanjian kerja sama merupakan turunan dari nota
kesepahaman, bersifat lebih spesifik, output kegiatan lebih jelas, jangka
pendek, disahkan oleh pejabat yang berwenang.
3) Pelaksanaan
Apabila diperlukan, dalam pelaksanaan kemitraan atau kerja sama,
dapat disusun petunjuk pelaksanaan kemitraan berdasarkan perjanjian
kerja sama yang memuat tahapan kegiatan secara detil, dengan waktu
pelaksanaan yang jelas, dan jelas pelakunya. Masing-masing pihak
bertanggung jawab terhadap terlaksananya kerja sama.
F. Latihan
1. Jelaskan tujuan kemitraan dalam penyelenggaraan rumah swadaya.
2. Jelaskan bagaimana kemitraan dapat dilaksanakan.
3. Jelaskan mengapa evaluasi kemitraan perlu dilaksanakan.
4. Jelaskan bagaimana melakukan evaluasi kemitraan.
G. Rangkuman
1) Konsep Kemitraan dalam Penyelenggaraan Rumah Swadaya dijabarkan
dalam tujuan dan prinsip kemitraan.
2) Tujuan Kemitraan meliputi tujuan yang ditinjau dari aspek ekonomi,
sosial budaya, teknologi, dan manajemen. Dari sisi output, tujuan
kemitraan meliputi penyempurnaan kebijakan, penerapan praktek
inovasi, peningkatan kapasitas teknis serta percepatan capaian
pelayanan rumah swadaya.
3) Prinsip Kemitraan terdiri atas kesetaraan, komitmen, konsekuen,
kontinuitas dan saling menguntungkan.
4) Adapun kemitraan dapat menghasilkan kemitraan kontra-produktif,
semi-produktif dan produktif.
A. Indikator Keberhasilan
Dengan mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan mampu menjelaskan
tentang peran para pihak dalam kemitraan penyelenggaraan rumah swadaya.
B. Pelaku Kemitraan
Sebelum melangkah pada pemahaman terhadap peran para pihak pelaku
kemitraan dalam penyelenggaraan rumah swadaya, perlu dipahami pembagian
elemen dalam penyelenggaraan kepentingan publik. Elemen tersebut meliputi :
G. Latihan
1. Jelaskan mengapa peran pemerintah sangat penting dalam kemitraan.
2. Jelaskan mengapa kemitraan antar masyarakat sangat efektif untuk
mendorong keswadayaan bidang perumahan.
H. Rangkuman
1) Peran Para Pihak Pelaku Kemitraan dalam Penyelenggaraan Rumah
Swadaya
2) Para pihak pelaku kemitraan dalam penyelenggaraan rumah swadaya
yaitu pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah
kabupaten/kota, lembaga keuangan, mitra perumahan swadaya, dan
kelompok masyarakat.
3) Peran Pemerintah dalam kemitraan, melaksanakan kemitraan dan
fasilitasi kemitraan bagi lembaga pemerintah secara berjenjang dan
pemangku kepentingan setingkat.
4) Peran Lembaga Keuangan dalam kemitraan, berperan dalam
penyediaan pembiayaan dan penjaminan.
A. Indikator Keberhasilan
Dengan mengikuti pembelajaran ini, peserta diklat diharapkan mampu
menjelaskan tentang pola kemitraan dalam penyelenggaraan rumah swadaya.
F. Latihan
1. Jelaskan bentuk-bentuk kemitraan yang dapat dilakukan dalam
penyelenggaraan rumah swadaya, dan bentuk kemitraan mana yang
paling efektif. Bagaimana penjelasan Saudara.
2. Jelaskan praktek kemitraan kelompok masyarakat dengan lembaga
keuangan di wilayah Saudara. Nilai apa yang dapat diperoleh dari
praktek tersebut untuk pengayaan terhadap pelaksanaan kemitraan
dalam penyelenggaraan rumah swadaya.
A. Simpulan
Kemitraan dalam penyelenggaraan rumah swadaya merupakan bagian penting
dalam mempercepat capaian target penyelenggaraan perumahan dan kawasan
permukiman khususnya perumahan swadaya. Kemitraan ini merupakan media
kesepakatan berbagi peran untuk mereduksi keterbatasan guna meningkatkan
kemampuan/kapasitas dari para pihak pelaku perumahan swadaya. Tujuan
Kemitraan meliputi tujuan yang ditinjau dari aspek ekonomi, social budaya,
teknologi, dan manajemen. Dari sisi output, tujuan kemitraan meliputi
penyempurnaan kebijakan, penerapan praktek inovasi, peningkatan kapasitas
teknis, serta percepatan capaian pelayanan rumah swadaya.
Kemitraan dapat dilaksanakan secara konkrit melalui bentuk kerja sama antar
pihak yang bersepakat. Dalam proses kemitraan atau kerja sama, tahapan yang
dilakukan meliputi penjajakan, pengesahan, pelaksanaan, pemantauan dan
evaluasi.
B. Tindak Lanjut
Dalam rangka penerapan kemitraan melalui kerja sama, peserta diklat dapat
mempelajari peraturan atau pedoman pembentukan kesepakatan bersama dan
perjanjian kerja sama secara mandiri.
Tata Pemerintahan yang tindakan atau tingkah laku yang didasarkan pada
Baik (Good Governance) nilai yang bersifat mengarahkan, mengendalikan
atau mempengaruhi masalah publik untuk
mewujudkan nilai-nilai itu dalam tindakan dan
kehidupan keseharian