Anda di halaman 1dari 37

KATAPENGANTAR

Modul Bantuan Pembangunan Rumah Susun bertujuan untuk memberikan


pemahaman tentang kebijakan, program, kriteria penerima, tahapan
pembangunan dan tipologi bantuan pembangunan rumah susun.

Buku ini disusun dalam 6 (enam) bab meliputi: Pendahuluan, kebijakan dan
program bantuan pembangunan rumah susun, kriteria penerima bantuan
pembangunan rumah susun, tahapan pembangunan bantuan rumah susun dan
tipologi bantuan pembangunan rumah susun, penutup

Modul ini disusun secara sistematis agar peserta pelatihan dapat mempelajari
materi dengan lebih mudah. Fokus pembelajaran diarahkan pada peran aktif
peserta pelatihan.

Ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada Tim Penyusun
atas tenaga dan pikiran yang dicurahkan untuk mewujudkan modul ini.
Penyempurnaan maupun perubahan modul di masa mendatang senantiasa
terbuka dan dimungkinkan mengingat akan perkembangan situasi, kebijakan
dan peraturan yang terus menerus terjadi. Semoga modul ini dapat membantu
dan bermanfaat bagi peningkatan kompetensi aparatur di Pusat dan Daerah
dalam Bidang Penyediaan Perumahan.

Bandung, Desember 2017

Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan


Jalan, Perumahan, Permukiman, dan
Pengembangan Infrastruktur Wilayah

BANTUAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN I


DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL.......................................................................v
A. Deskripsi................................................................................................v
B. Persyaratan...........................................................................................v
C. Metode.................................................................................................v
D. Alat Bantu/Media.................................................................................vi
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................2
B. Deskripsi Singkat...................................................................................3
C. Kompetensi Dasar.................................................................................3
D. Indikator Hasil Belajar...........................................................................3
E. Materi dan Submateri Pokok................................................................3
F. Estimasi Waktu.....................................................................................4
BAB 2 KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN...............5
A. Indikator keberhasilan..........................................................................6
B. Kebijakan bantuan pembangunan rumah susun...................................6
C. Program Bantuan Pembangunan Rumah Susun...................................7
D. Latihan..................................................................................................8
E. Rangkuman...........................................................................................8
BAB 3 KRITERIA PENERIMA BANTUAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN.........9
A. Indikator keberhasilan........................................................................10
B. Umum.................................................................................................10
C. Bentuk Bantuan..................................................................................10
D. Penerima Bantuan..............................................................................11

II BANTUAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN


E. Penerima Manfaat..............................................................................11
F. Kriteria Penerima Bantuan..................................................................11
G. Persyaratan Pengajuan Bantuan.........................................................11
H. Latihan................................................................................................13
I. Rangkuman.........................................................................................13
BAB 4 TAHAPAN PEMBANGUNAN BANTUAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN
........................................................................................................................15
A. Indikator keberhasilan........................................................................16
B. Tahap Perencanaan............................................................................16
C. Tahap Pembangunan..........................................................................17
D. Tahap Pemanfaatan............................................................................19
E. Latihan................................................................................................19
F. Rangkuman.........................................................................................19
BAB 5 TIPOLOGI BANTUAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN.........................21
A. Indikator keberhasilan........................................................................22
B. Masyarakat Berpenghasilan Rendah/Pekerja (Keluarga)....................22
C. Pekerja (Lajang)..................................................................................22
D. Pondok Pesantren...............................................................................22
E. Mahasiswa..........................................................................................23
F. Latihan................................................................................................23
G. Rangkuman.........................................................................................23
BAB 6 PENUTUP...............................................................................................25
A. Simpulan.............................................................................................26
B. Tindak Lanjut......................................................................................26
GLOSARIUM........................................................................................................27
BAHAN TAYANG..................................................................................................29

BANTUAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN III


IV BANTUAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

A. Deskripsi
Mata pelatihan ini memberikan pengenalan dan pemahaman terkait kebijakan
dan program bantuan pembangunan rumah susun, kriteria penerima bantuan
pembangunan rumah susun, tahapan pembangunan bantuan pembangunan
rumah susun dan tipologi bantuan pembangunan rumah susun kepada peserta
pelatihan melalui metode pelatihan ceramah, diskusi dan latihan.

Peserta pelatihan mempelajari keseluruhan modul ini dengan cara yang


berurutan. Pemahaman setiap materi pada modul ini sangat diperlukan karena
materi ini menjadi dasar pemahaman sebelum mengikuti pembelajaran modul-
modul berikutnya. Hal ini diperlukan karena masing-masing modul saling
berkaitan. Setiap kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi.
Latihan atau evaluasi ini menjadi alat ukur tingkat penguasaan peserta diklat
setelah mempelajari materi dalam modul ini.

B. Persyaratan
Dalam mempelajari modul ini peserta pelatihan dilengkapi dengan peraturan
perundangan dan pedoman yang terkait dengan materi bantuan rumah susun.

C. Metode
Dalam pelaksanaan pembelajaran ini, metode yang dipergunakan adalah
dengan kegiatan pemaparan yang dilakukan oleh pemberi materi (narasumber).
Dalam kegiatan pembelajaran juga diberikan kesempatan tanya jawab, curah
pendapat, bahkan diskusi.

BANTUAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN V


D. Alat Bantu/Media
Untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran ini, diperlukan alat
bantu/media pembelajaran tertentu, yaitu :
a. LCD/projector
b. Laptop
c. Papan tulis atau whiteboard dengan penghapusnya
d. Flip chart
e. Bahan tayang
f. Modul dan/atau Bahan Ajar
g. Laser pointer

VI BANTUAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN


BANTUAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN VII
BAB 1
PENDAHULUAN

BANTUAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN 1


Pendahuluan

A. Latar Belakang
Indonesia sebagai salah satu negara berkembang masih menghadapi permasalahan
besar dalam perkembangan kota-kotanya. Fenomena urbanisasi yang terjadi di
kota-kota besar mengakibatkan meningkatnya kebutuhan akan ruang kota, seperti
fasilitas perumahan sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia. Amanat dalam
Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dan pasal 28 H Amandemen UUD 1945, bahwa
rumah adalah salah satu hak dasar rakyat dan oleh karena itu, setiap warga negara
berhak untuk bertempat tinggal dan mendapat lingkungan hidup yang baik dan
sehat. Selain itu, rumah juga merupakan kebutuhan dasar manusia dalam
meningkatkan harkat, martabat, mutu kehidupan dan penghidupan, serta sebagai
pencerminan diri pribadi dalam upaya peningkatan taraf hidup, serta pembentukan
watak, karakter, dan kepribadian bangsa. Sebagai hak dasar yang fundamental dan
sekaligus menjadi prasyarat bagi setiap orang untuk bertahan hidup dan menikmati
kehidupan yang bermartabat, damai, aman dan nyaman, maka penyediaan
perumahan dan permukiman yang memenuhi prinsip-prinsip layak dan terjangkau
bagi semua orang telah menjadi komitmen global sebagaimana dituangkan dalam
Agenda Habitat (The Habitat Agenda, Istanbul Declaration on Human Settlements)
dan Millenium Development Goals (MDG’s). Untuk itu, Pemerintah
bertanggungjawab untuk membantu masyarakat agar dapat bertempat tinggal
serta melindungi dan meningkatkan kualitas permukiman dan lingkungannya.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan


Permukiman Pasal 5 Ayat (1) menyebutkan bahwa “Negara bertanggung jawab
atas penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman yang pembinaannya
dilaksanakan oleh Pemerintah”, sedangkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011
tentang Rumah Susun Pasal 5 Ayat (1) menyebutkan bahwa “Negara bertanggung
jawab atas penyelenggaraan rumah susun yang pembinaannya dilaksanakan oleh
Pemerintah”. Visi Penyediaan Perumahan adalah setiap orang/keluarga/rumah
tangga Indonesia menempati rumah yang layak huni. Salah satu kebijakan
pemerintah dalam rangka penyediaan perumahan untuk masyarakat

2 BANTUAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN


berpenghasilan rendah (MBR) adalah melalui program bantuan pembangunan
rumah susun.

B. Deskripsi Singkat
Mata pelatihan ini memberikan pengenalan dan pemahaman terkait bantuan
pembangunan rumah susun melalui metode ceramah interaktif, dan diskusi.

C. Kompetensi Dasar
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta pelatihan diharapkan mampu
memahami tentang substansi bantuan pembangunan rumah susun.

D. Indikator Hasil Belajar


Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta pelatihan mampu :
a. Menjelaskan Kebijakan dan Program Bantuan Pembangunan Rumah Susun
b. Menjelaskan Kriteria Penerima Bantuan Pembangunan Rumah Susun
c. Menjelaskan Tahapan Pembangunan Bantuan Pembangunan Rumah Susun
d. Menjelaskan Tipologi Bantuan Pembangunan Rumah Susun

E. Materi dan Submateri Pokok


Materi dan submateri pokok dalam mata pelatihan ini adalah:

a. Kebijakan dan Program bantuan pembangunan rumah susun


1) Kebijakan Bantuan Pembangunan Rumah Susun
2) Program Bantuan Pembangunan Rumah Susun

b. Kriterian Penerima Bantuan Pembangunan rumah susun


1) Bentuk Bantuan
2) Penerima Bantuan
3) Penerima Manfaat
4) Kriteria Penerima Bantuan
5) Persyaratan Administrasi
6) PersyaratanTeknis
7) Mekanisme Bantuan Pembangunan Rumah Susun.

c. Tahapan Pembangunan Bantuan Pembangunan Rumah Susun


1) Tahapan Perencanaan
2) Tahapan Pembangunan

BANTUAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN 3


3) Tahapan Pemanfaatan

d. Tipologi Bantuan Rumah Susun


1) Masyarakat BerpenghasilanRendah/ Pekerja (Keluarga)
2) Pekerja (Lajang)
3) Pondok Pesantren
4) Mahasiswa

F. Estimasi Waktu
Untuk mempelajari mata pelatihan bantuan pembangunan rumah susun ini,
dialokasikan waktu sebanyak 3 (Tiga) jam pelajaran.

4 BANTUAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN


BAB 2
KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN

BANTUAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN 5


Kebijakan dan Program Pembangunan
Perumahan

A. Indikator Keberhasilan
Peserta Pelatihan diharapkan mampu menjelaskan kebijakan dan program bantuan
pembangunan rumah susun.

B. Kebijakan Bantuan Pembangunan Rumah Susun


Perumahan dan kawasan permukiman termasuk pembangunan rumah susun
mempunyai peran penting dalam pembangunan manusia Indonesia seutuhnya.
Penyediaan rumah susun mampu mendukung dan menggerakkan pertumbuhan
ekonomi dan kehidupan sosial masyarakat.

Kondisi perumahan saat ini beserta target penanganannya dapat digambarkan


sebagai berikut:

 Backlog berdasarkan konsep penghunian pada Tahun 2014 sebesar 7,6 juta
unit (Sumber: Perpres Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019),
dan target penanganan menjadi sebesar 5 juta unit pada akhir Tahun 2019.

 Backlog berdasarkan konsep kepemilikan pada Tahun 2014 sebesar 13,5


juta unit (Sumber: BPS dan Bappenas), dan target penanganan menjadi
sebesar 6,8 juta unit pada akhir Tahun 2019.

 Terdapat 3,4 juta rumah tidak layak huni pada Tahun 2014 (Sumber:
Proyeksi Data Indikator Perumahan dan Kesehatan Lingkungan-
Inperkesling, Tahun 2011, BPS), dan target penanganan menjadi sebesar
1,9 juta unit pada akhir Tahun 2019.

Tantangan pembangunan perumahan dan permukiman terutama rumah susun


akan bergerak k e arah daerah perkotaan seiring dengan fakta penduduk perkotaan
yang semakin meningkat (Urbanizing World). Pesatnya urbanisasi di kota-kota
besar mengakibatkan kebutuhan perumahan khususnya di perkotaan semakin
meningkat sementara harga tanah di perkotaan semakin meningkat. Pemanfaatan
lahan perkotaan makin mempersulit masyarakat berpenghasilan rendah untuk

6 BANTUAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN


memiliki rumah, karena kenaikan harga tanah menjadi pendongkrak utama
kenaikan harga rumah yang naik rata-rata 20% pertahun. Keterbatasan terhadap
ketersediaan lahan bagi perumahan layak huni mengakibatkan munculnya
kawasan-kawasan kumuh di perkotaan. Untuk menyediakan perumahan layak huni
bagi masyarakat berpenghasilan rendah, pembangunan rumah susun merupakan
salah satu solusi dalam penyediaan hunian secara vertikal dengan memanfaatkan
lahan secara efektif dan efisien. Oleh karena itu perlu diberikan perhatian lebih
besar terhadap program pembangunan perumahan di perkotaan melalui
penyelenggaraan rumah susun.

C. Program Bantuan Pembangunan Rumah Susun


Program pembangunan rumah susun merupakan program nasional yang masuk
dalam Nawacita pada butir 5 “ meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia
melalui rumah susun bersubsidi” dan butir 6 “meningkatkan meningkatkan
produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa
Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya melalui
pembangunan 10 kawasan industri baru berikut pengembangan untuk hunian
buruhnya”.

Target Rencana Strategis Penyediaan Perumahan Tahun 2015 – 2019 berdasarkan


Target RPJMN 2015 – 2019 terkait rumah susun adalah Pembangunan Rumah
Susun untuk MBR yang dilengkapi dengan PSU pendukungnya sebanyak 550.000
unit. Progam bantuan pembangunan rumah susun merupakan bagian dari
penyediaan perumahan yang diselenggarakan oleh Pemerintah melalui APBN
dalam rangka penyelesaian backlog perumahan terhadap penghunian.

Berdasarkan Renstra Penyediaan Perumahan 2015-2019, Program penyediaan


rumah susun ada 2 (dua), yaitu: pembangunan rumah susun sewa dan revitalisasi
rumah rumah susun sewa dalam rangka meningkatkan penghunian rumah susun
sewa.

Target sebanyak 550.000 unit memerlukan dana yang sangat besar. Hal ini tidak
dapat diatasi hanya melalui anggaran pemerintah saja. Untuk itu, penyediaan
rumah susun harus didorong melalui peningkatan peran seluruh pemangku
kepentingan di pusat dan daerah dengan melibatkan peran masyarakat, swasta,
BUMN/BUMD dan pemerintah daerah. Sebagai wujud komitmen dalam
penyediaan rumah susun, Pemerintah menempatkan penyediaan rumah susun

BANTUAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN 7


sebagai salah satu prioritas dalam penanganan backlog perumahan sesuai yang
tercantum dalam RPJM Nasional Tahun 2015-2019.

D. Latihan
1. Berdasarkan konsep penghunian, berapa jumlah backlog perumahan pada
tahun 2014 ?

2. Berdasarkan Renstra Penyediaan Perumahan 2015 – 2019 berapa target


jumlah unit rumah susun yang harus dibangun ?

E. Rangkuman
Perumahan dan kawasan permukiman termasuk pembangunan rumah susun
mempunyai peran penting dalam pembangunan manusia Indonesia seutuhnya.
Pembangunan rumah susun merupakan salah satu solusi dalam penyediaan
hunian, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah dengan memanfaatkan
lahan secara efektif dan efisien.

Program pembangunan rumah susun merupakan program nasional dalam rangka


mengatasi backlog penghunian, meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia
dan meningkatkan meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar
internasional.

Berdasarkan Renstra Penyediaan Perumahan 2015-2019, Program penyediaan


rumah susun ada 2 (dua), yaitu: pembangunan rumah susun sewa dan revitalisasi
rumah rumah susun sewa dalam rangka meningkatkan penghunian rumah susun
sewa.

8 BANTUAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN


BAB 3
KRITERIA PENERIMA BANTUAN PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN

BANTUAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN 9


Kriteria Penerima Bantuan Pembangunan Rumah
Susun

A. Indikator keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran pada mata pelatihan ini, peserta pelatihan
diharapkan mampu untuk menjelaskan kriteria penerima bantuan pembangunan
rumah susun.

B. Umum
Sebagai dasar hukum dan pedoman kepada calon penerima bantuan dalam
mengusulkan permohonan bantuan pembangunan rumah susun kepada
Kementerian PUPR adalah berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Penyediaan
Perumahan Nomor 9 Tahun 2017 tentang Kriteria Penerima Bantuan
Pembangunan Rumah Susun.

Surat Edaran ini merupakan dasar hukum untuk mengisi kekosongan dasar hukum
pelaksanaan bantuan rumah susun sewa pengganti dari Peraturan Menteri
Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2013 Tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 21 Tahun 2011 tentang
Pedoman Bantuan Pembangunan Rumah Susun Sewa yang sekarang masih dalam
proses revisi Rapermen Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

C. Bentuk Bantuan
Bentuk bantuan pembangunan rumah susun berupa:

1. Rumah Susun
2. Prasarana, Sarana, dan Utilitas (PSU) : Instalasi listrik, air bersih termasuk
Ground Water Tank (GWT), drainase, parkir, taman, dan lain-lain
3. Meubelair : tempat tidur, lemari, meja belajar, meja makan, kursi, dan lain-
lain (bervariasi bergantung tipologi)

10 BANTUAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN


D. Penerima Bantuan
Penerima bantuan pembangunan rumah susun adalah:

1. Kementerian/ Lembaga/ Institusi


2. Pemerintah Daerah
3. Lembaga Pendidikan Tinggi
4. Lembaga Pendidikan Berasrama
5. Badan Usaha Milik Negara/Daerah
6. Yayasan Yang Bergerak Di Bidang Sosial, Kemanusiaan, dan Keagamaan.

E. Penerima Manfaat
Penerima manfaat bantuan pembangunan rumah susun adalah:

1. Masyarakat Berpenghasilan Rendah


2. Aparatur Sipil Negara (ASN)
3. Pekerja/ Buruh
4. Pekerja/Masyarakat Di Kawasan Perbatasan
5. Nelayan
6. Mahasiswa
7. Siswa Pendidikan Berasrama
8. Disabilitas
9. Orang Lanjut Usia.

F. Kriteria Penerima Bantuan


Kriteria penerima bantuan pembangunan rumah susun adalah:

1. Penerima manfaat menghuni bangunan tidak layak dan/atau belum


memiliki rumah tinggal;
2. Telah teridentifikasi sekurang-kurangnya 300 calon penerima manfaat
dalam permohonan bantuan pembangunan rumah susun;
3. Penerima manfaat pembangunan rumah susun ditetapkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

G. Persyaratan Pengajuan Bantuan


Persyaratan pengajuan bantuan pembangunan rumah susun terdiri dari:

1. Persyaratan Administrasi

BANTUAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN 11


a. Surat permohonan bantuan pembangunan rumah susun yang
ditandatangani oleh pimpinan dari pemohon bantuan ditujukan
kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

b. Proposal memuat:

1) Gambaran umum penerima bantuan pembangunan rumah susun


sewa
2) Surat Pernyataan dukungan dari pemerintah daerah
kabupaten/kota
3) Surat Rekomendasi sebagai dukungan pengajuan bantuan
pembangunan rumah susun sewa
4) Surat Pernyataan Kesanggupan Penyediaan Tanah oleh Penerima
Bantuan (sertipikat tanah atas nama K/L/I dan/atau Yayasan,
menyediakan dan menyerahkan tanah dalam kondisi siap bangun
dan tanpa sengketa)
5) Surat Pernyataan Lokasi sesuai dengan master plan/RTRW
Kabupaten/Kota oleh Dinas Teknis setempat
6) Surat Pernyataan Kesanggupan Penerima Bantuan (penerima
bantuan bersedia mengurus dan menyelesaikan IMB,
menandatangani pernyataan kesediaan menerima barang milik
Negara serta memanfaatkan dan mengelola rumah susun sesuai
fungsinya)
7) Bagi pemohon bantuan pembangunan rumah susun merupakan
Lembaga Pendidikan Tinggi, Lembaga Pendidikan berasrama, dan
Yayasan yang bergerak di bidang sosial, kemanusiaan atau
keagamaan wajib menyertakan akta pendirian sesuai ketentuan
peraturan perundang-unadangan.

2. Persyaratan Teknis
a. Lokasi
1) Sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) /RDTR
2) Tersedia jalan akses ke lokasi untuk kepentingan pembangunan
dan pemanfaatan rumah susun
3) Bebas dari bencana banjir dan longsor serta tidak melanggar garis
sempadan bangunan, sungai, dan pantai

12 BANTUAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN


4) Tersedia pasokan daya listrik sesuai kebutuhan (berdasarkan
jumlah unit hunian dan jumlah lantai)
5) Tersedia pasokan air bersih dari PDAM atau sumber air bersih
lainnya sesuai kebutuhan

b. Kondisi Lahan
1) Luas tanah dalam 1 (satu) hamparan sesuai dengan tipologi
2) Jenis tanah keras
3) Bukan tanah produktif
4) Kondisi tanah siap bangun/tanah datar dan rata, sehingga tidak
memerlukan proses pematangan lahan
5) Tanah tidak dalam sengketa (clear and clean)
6) Ketinggian tapak bangunan paling tinggi 1 (satu) meter di bawah
permukaan jalan akses

H. Latihan
1. Sebutkan penerima bantuan dan penerima manfaat bantuan
pembangunan rumah susun !

2. Ada berapa persyaratan pengajuan bantuan pembangunan rumah susun,


sebutkan !

I. Rangkuman
Dasar hukum dan pedoman kepada calon penerima bantuan dalam mengusulkan
permohonan bantuan pembangunan rumah susun kepada Kementerian PUPR
adalah berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Nomor
9 Tahun 2017 tentang Kriteria Penerima Bantuan Pembangunan Rumah Susun.

SE Dirjen ini mengatur mengenai Bentuk Bantuan, Penerima Bantuan, Penerima


Manfaat, Kriteria Penerima Bantuan dan Persyaratan Pengajuan Bantuan.

BANTUAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN 13


14 BANTUAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN
BAB 4
TAHAPAN PEMBANGUNAN BANTUAN
PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN

BANTUAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN 15


Tahapan Pembangunan Bantuan Pembangunan
Rumah Susun

A. Indikator keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran pada mata pelatihan ini, peserta pelatihan
diharapkan mampu untuk menjelaskan tahapan pembangunan rumah susun.

B. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Pengusulan dan penetapan lokasi : penyusunan longlist usulan, melakukan


verifikasi adminstrasi dan teknis, penyusunan shortlist, persetujuan dan
penetapan lokasi.
2. Penyusunan Detail Engineering Design (DED)
Dalam pekerjaan konstruksi dapat diartikan sebagai produk dari konsultan
perencana, yang biasa digunakan dalam membuat sebuah perencanaan
(gambar kerja) detail bangunan sipil seperti gedung, jalan, jembatan,
bendungan, dan pekerjaan konstruksi lainnya.
Penyusunan DED meliputi :
 Gambar Rencana, gambar detil desain bangunan untuk konstruksi
yang akan dilaksanakan
 Spesifikasi Umum dan Teknis (rencana kerja dan syarat-syarat/RKS)
 Rencana Anggaran Biaya (RAB)/Engineer’s Estimate (EE)
 Metoda Pelaksanaan
Gambar detail desain bangunan terdiri dari gambar rencana teknis.
Gambar rencana teknis ini meliputi arsitektur, struktur, mekanikal dan
elektrikal, serta tata lingkungan.
Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah perhitungan keseluruhan harga dari
volume masing-masing satuan pekerjaan (Bill of Quantity) yang dibuat
berdasarkan gambar serta spesifikasi dan harga. RAB dibuat berdasarkan
gambar. RAB kemudian direview, perhitungannya dikoreksi dan harganya
disesuaikan dengan harga pasar sehingga dapat menjadi Harga Perkiraan
Sendiri (HPS).

16 BANTUAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN


Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini mencakup persyaratan mutu dan
kuantitas material bangunan, dimensi material bangunan, prosedur
pemasangan material dan persyaratan-persyaratan lain yang wajib
dipenuhi oleh penyedia pekerjaan konstruksi. RKS kemudian menjadi
syarat yang harus dipenuhi penyedia jasa sehingga dapat dimasukan ke
dalam Standar Dokumen Pengadaan.

Peraturan yang harus dipedomani dalam penyusunan Detail Engineering


Design (DED) antara lain:

• Permen PU No. 45 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis


Pembangunan Bangunan Gedung Negara
• Permen PUPR No. 28 Tahun 2016 tentang Pedoman Analisis Harga
Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 26/Prt/M/2008
Tanggal 30 Desember 2008 Tentang Persyaratan Teknis Sistem
Proteksi Kebakaran Pada Bangunan Gedung Dan Lingkungan
• SNI
Pemanfaat rumah susun bukan hanya untuk pemanfaat yang normal akan
tetapi juga harus diperhatikan kelompok rentan dan disabilitas (perspektif
gender). Dalam penyusunan DED harus mempertimbangkan perspektif
gender, artinya penyusunan desain yang memperhatikan kelompok rentan
dan disabilitas, misalnya menyiapkan unit hunian untuk disabilitas.

C. Tahap Pembangunan

D. Tahap Pembangunan terdiri dari :


a. Pelaksanaan (construction)
b. Penyerahan pekerjaan selesai (PHO/FHO)
c. Pemeliharaan dan persiapan pemanfatan

E. Tahap Pelaksanaan meliputi :


a. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan
b. Surat Perintah Membayar (SPM)
c. Serah Terima Lahan
d. Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak (PCM)
e. Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan

BANTUAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN 17


f. Pelaksanaan Pekerjaan
• Mobilisasi
• Pemeriksaan Bersama
• Peninjauan Desain
• Laporan Harian, Mingguan dan Bulanan
• Pengendalian Pelaksanaan Pekerjaan
• Pengukuran Prestasi Pekerjaan
• Pembayaran Prestasi Pekerjaan
• Perubahan Kegiatan Pekerjaan

g. Sanksi dan Peringatan, Penyebab :


• Penyedia terlambat melaksanakan pekerjaan sesuai jadwal
• Gagal melaksanakan ujicoba pertama dalam show cause meeting tahap
I
• Gagal melaksanakan ujicoba kedua dalam show cause meeting tahap II
• Gagal melaksanakan ujicoba ketiga dalam show cause meeting tahap
III.

h. Denda dan Pemutusan Kontrak, Penyebab :


• Keterlambatan sebesar 1% dari harga kontrak atau bagian kontak atau
bagian kontrak untuk setiap hari keterlambatan dan tidak melampaui
besarnya jaminan pelaksanaan;
• Melampaui 5% dari nilai kontrak, maka PPK dapat memutuskan
kontrak secara sepihak dan segala kerugian yang timbul akibat
pemutusan kontrak ini menjadi tanggung jawab penyedia barang/jasa.

Pengendalian proyek berbasis indikator keberhasilan pada tahap pelaksanaan,


terdiri dari:

• Pengendalian Waktu
• Pengendalian Mutu
• Pengendalian Volume
• Pengendalian Biaya

18 BANTUAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN


F. Tahap Penyerahan Pekerjaan Selesai (PHO DAN FHO):
Proses akhir selesai masa pelaksanaan konstruksi, dilakukan Serah Terima
Pertama atau Provisional Hand Over (PHO) antara Kontraktor  Pelaksana dan
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Setelah berakhir masa Pemeliharaan, maka
dilakukan Final Hand Over (FHO ) atau Serah Terima Akhir antara Kontraktor
Pelaksana dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

G. Tahap Pemeliharaan dan Persiapan Pemanfaatan:


Tujuan pada tahap ini adalah untuk menjamin agar bangunan yang telah sesuai
dengan dokumen kontrak dan semua fasilitas bekerja sebagaimana mestinya.

Kegiatan yang dilakukan adalah :

• Mempersiapkan data-data pelaksanaan, baik berupa data-data selama


pelaksanaan maupun gambar pelaksanaan (as build drawing);
• Meneliti bangunan secara cermat dan memperbaiki kerusakan-
kerusakan;
• Mempersiapkan petunjuk operasional/pelaksanaan serta pedoman
pemeliharaan.

H. Tahap Pemanfaatan
Pada Tahap Pemanfaatan yang harus dilakukan adalah Penghunian dan
Pengelolaan.

Penghuni dan kepenghunian merupakan komponen penting dalam pengelolaan


rusunawa, keberhasilan program bantuan pembangunan rumah susun bergantung
pada proses penetapan penghuni, penghuniannya dan kemudian pembinaannya.

Penerima bantuan pembangunan rumah susun harus segera melakukan proses


penghunian dengan melakukan seleksi penghuni dan penetapan penghuni.

Pengelolaan rumah susun diperlukan dan kemudian dijalankan oleh lembaga


pengelola yang dibentuk setelah rumah susun selesai dibangun dan siap
dioperasionalkan, baik masa transisi atau sudah serah terima

I. Latihan
1. Sebutkan secara singkat tahapan pembangunan bantuan pembangunan
rumah susun !

BANTUAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN 19


2. Sebutkan pengendalian proyek pada tahap pelaksanaan !

J. Rangkuman
Secara garis besar tahapan pembangunan Rumah Susun dapat dibagi menjadi :
1. Tahap Perencanaan
 Pengusulan dan penetapan lokasi
 Penyusunan Detail Engineering Design (DED)
2. Tahap Pembangunan
 Pelaksanaan (construction)
 Penyerahan pekerjaan selesai (PHO/FHO)
 Pemeliharaan dan persiapan pemanfaatan

3. Tahap Pemanfaatan
 Penghunian dan pengelolaan

20 BANTUAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN


BAB 5
TIPOLOGI BANTUAN PEMBANGUNAN RUMAH
SUSUN

BANTUAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN 21


Tipologi Bantuan Pembangunan Rumah Susun

A. Indikator keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran pada mata pelatihan ini, peserta pelatihan
diharapkan mampu untuk menjelaskan tipologi bantuan pembangunan rumah
susun.

B. Masyarakat Berpenghasilan Rendah/Pekerja (Keluarga)


Sampai dengan tahun 2017, Tipologi bantuan pembangunan rumah susun untuk
masyarakat berpenghasilan rendah dan pekerja dengan Tipe keluarga (Tipe 36),
yang terdiri dari Tipe 36/3 lantai dengan jumlah unit sebanyak 47 unit (kapasitas
188 Jiwa) dan Tipe 36/5 lantai dengan jumlah unit sebanyak 70 unit (kapasitas 280
Jiwa).

Tahun 2018 Tipologi bantuan pembangunan rumah susun untuk masyarakat


berpenghasilan rendah dan pekerja (keluarga) mengalami perubahan jumlah lantai
dan unit. Tipe keluarga (Tipe 36) ada 2 (dua) tipe, yaitu Tipe 36/3 lantai dengan
jumlah unit sebanyak 42 unit dan Tipe 36/4 lantai dengan jumlah unit sebanyak 58
unit.

C. Pekerja (Lajang)
Tipologi untuk Pekerja (Lajang) disiapkan dengan Tipe 24/4 lantai dengan jumlah
unit sebanyak 90 unit (kapasitas 180 Jiwa) dan Tipe 24/5 lantai dengan jumlah unit
sebanyak 104 unit (kapasitas 208 Jiwa).

D. Pondok Pesantren
Tipologi untuk Pondok Pesantren berupa Tipe barak (3 lantai) sebanyak 12 barak
(setara 30 unit Tipe 24) dengan kapasitas 120 Jiwa.

Tahun 2018 Tipologi untuk Pondok Pesantren berupa Tipe barak (2 lantai)
sebanyak 8 barak (setara 24 unit Tipe 24) dengan kapasitas 140 Jiwa dan Tipe barak
(3 lantai) sebanyak 12 barak (setara 37 unit Tipe 24) dengan kapasitas 216 Jiwa.

22 BANTUAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN


E. Mahasiswa
Untuk Mahasiswa tipologi yang digunakan Tipe 24/3 lantai dengan jumlah unit
sebanyak 37 unit (kapasitas 74 Jiwa) dan Tipe 24/5 lantai dengan jumlah unit
sebanyak 104 unit (kapasitas 208 Jiwa).

Tahun 2018 ntuk Mahasiswa tipologi yang digunakan Tipe 24/3 lantai dengan
jumlah unit sebanyak 37 unit (kapasitas 148 Jiwa) dan Tipe 24/4 lantai dengan
jumlah unit sebanyak 50 unit (kapasitas 200 Jiwa).

F. Latihan
1. Sebutkan tipologi bantuan pembangunan rumh susun ?

G. Rangkuman
Tipologi bantuan rumah susun sesuai peruntukkannya tediri dari:

1. Tipologi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan untuk


Pekerja yang menggunakan tipologi utuk keluarga (Tipe 36);

2. Tipologi untuk Pekerja yang menggunakan tipologi utuk lajang (Tipe 24);

3. Tipologi untuk para santri di pondok pesantren yang menggunakan tipologi


barak;

4. Tipologi untuk mahasiswa yang menggunakan tipologi utuk lajang (Tipe


24).

BANTUAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN 23


24 BANTUAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN
BAB 6
PENUTUP

BANTUAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN 25


Penutup

A. Simpulan
Progam bantuan pembangunan rumah susun merupakan bagian dari
penyediaan perumahan yang diselenggarakan oleh Pemerintah melalui APBN
dalam rangka penyelesaian backlog perumahan terhadap penghunian.

Berdasarkan Renstra Penyediaan Perumahan, Program penyediaan rumah


susun ada 2 (dua), yaitu: pembangunan rumah susun sewa dan revitalisasi
rumah rumah susun sewa dalam rangka meningkatkan penghunian rumah
susun sewa.

Secara garis besar ada 3 (tiga) tahapan pembangunan Rumah Susun, yaitu :

1. Tahap Perencanaan
 Pengusulan dan penetapan lokasi
 Penyusunan Detail Engineering Design (DED)

2. Tahap Pembangunan
 Pelaksanaan (construction)
 Penyerahan pekerjaan selesai (PHO/FHO)
 Pemeliharaan dan persiapan pemanfaatan

3. Tahap Pemanfaatan
 Penghunian dan pengelolaan

B. Tindak Lanjut
Outcome Bantuan pembangunan rumah susun adalah terhuninya rumah susun
yang sesuai dengan peruntukkannya. Setelah selesai pelaksanaan
pembangunan harus segera diproses serah terima (hibah) kepada penerima
bantuan agar dapat segera dimanfaatkan oleh penerima bantuan.

26 BANTUAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN


GLOSARIUM

Kawasan Kawasan budidaya yang ditetapkan dalam rencana


tata ruang dengan fungsi utama untuk permukiman

Kawasan Wilayah dengan fungsi utama sebagai permukiman


Perumahan yang meliputi bangunan, halaman, dan jalan ke luar
masuk yang diperlukan untuk tempat tinggal

Peran Serta Keikutsertaan dan keterlibatan masyarakat secara


Masyarakat aktif dalam proses pembangunan PSU secara terpadu

Perencanaan Suatu proses kegiatan untuk menentukan tindakan


yang akan dilakukan secara terkoordinasi dan terarah
dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan
keterpaduan PSU

Perumahan Kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan


tempat tinggal atau lingkungan hunian yang
dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan

Prasarana Kelengkapan dasar fisik kawasan yang memungkinkan


Kawasan lingkungan permukiman dapat berfungsi sebagaimana
mestinya

Rumah Bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau


hunian dan sarana pembinaan keluarga

Sarana Kawasan Fasilitas penunjang, yang berfungsi untuk


penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan
ekonomi, sosial dan budaya

Utilitas Umum Sarana penunjang untuk pelayanan kawasan, yang


membutuhkan pengelolaan berkelanjutan dan
professional agar dapat memberikan pelayanan

BANTUAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN 27


memadai kepada masyarakat

28 BANTUAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN


BANTUAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN 29
BAHAN TAYANG

Anda mungkin juga menyukai