MODUL 9
PELAKSANAAN BANTUAN PSU UNTUK
PERUMAHAN UMUM
KATA PENGANTAR
Modul Pelaksanaan Bantuan PSU untuk Perumahan Umum ini bertujuan untuk
memberikan pemahaman tentang pelaksanaan bantuan prasarana, sarana dan
utilitas umum (PSU) untuk perumahan umum, kepada Kasatker dan PPK di
lingkungan Ditjen Penyediaan Perumahan.
Buku ini disusun dalam sepuluh bab, yang terdiri dari Pendahuluan, Bantuan
Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum (PSU) untuk Perumahan Umum, Proses
Pengajuan Usulan dan Penetapan Bantuan PSU, Verifikasi Lokasi Pra Konstruksi,
Pelaksanaan Pembangunan Fisik Bantuan PSU, Verifikasi Pasca Konstruksi, Serah
Terima Bantuan PSU, Pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian, Monitoring
dan Evaluasi Bantuan PSU, serta Penutup. Buku ini disusun secara sistematis agar
peserta pelatihan dapat mempelajari materi dengan lebih mudah. Fokus
pembelajaran diarahkan pada peran aktif peserta diklat.
Ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada tim penyusun
atas tenaga dan pikiran yang dicurahkan untuk mewujudkan modul ini.
Penyempurnaan, maupun perubahan modul di masa mendatang senantiasa
terbuka dan dimungkinkan mengingat akan perkembangan situasi, kebijakan dan
peraturan yang terus menerus terjadi. Semoga modul ini dapat membantu dan
bermanfaat bagi peningkatan kompetensi PISK di Pusat dan Daerah dalam bidang
perumahan.
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. vii
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ..................................................................... viii
A. Deskripsi ................................................................................................... viii
B. Persyaratan ................................................................................................. ix
C. Metode ....................................................................................................... ix
D. Alat Bantu/Media ....................................................................................... ix
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 2
B. Deskripsi Singkat ......................................................................................... 2
C. Tujuan Pembelajaran .................................................................................. 3
D. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok .......................................................... 3
E. Estimasi Waktu ........................................................................................... 4
BAB 2 BANTUAN PRASARANA, SARANA DAN UTILITAS UMUM (PSU) UNTUK
PERUMAHAN UMUM.................................................................................. 5
A. Indikator keberhasilan ................................................................................ 6
B. Pengertian Bantuan PSU untuk Perumahan Umum ................................... 6
C. Komponen Bantuan PSU Rumah Umum .................................................. 11
D. Nilai Bantuan PSU ..................................................................................... 14
E. Latihan ...................................................................................................... 18
F. Rangkuman ............................................................................................... 18
BAB 3 PROSES PENGAJUAN USULAN DAN PENETAPAN BANTUAN PSU............ 19
A. Indikator Keberhasilan .............................................................................. 20
A. Deskripsi
Modul Pelaksanaan Bantuan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum (PSU) untuk
Perumahan Umum ini terdiri dari 8 (delapan) kegiatan belajar mengajar. Kegiatan
belajar pertama membahas Bantuan PSU untuk Perumahan Umum dengan
submateri: pengertian bantuan PSU untuk perumahan umum dan komponen
bantuan PSU rumah umum. Kegiatan belajar kedua membahas Proses Pengajuan
Usulan dan Penetapan Bantuan PSU, dengan pembahasan mengenai usulan
permohonan pemberian bantuan PSU, persyaratan administrasi, persyaratan
teknis, serta persyaratan lokasi. Kegiatan belajar ketiga membahas Verifikasi
Lokasi Pra Konstruksi, dengan submateri: verifikasi administrasi, dan
pemeriksaan lokasi. Kegiatan belajar ke empat membahas Pelaksanaan
Pembangunan Fisik, dengan sub materi: penyusunan DED, proses pengadaan,
tahapan awal pembangunan fisik, serta tahapan pembangunan. Kegiatan belajar
ke lima membahas Verifikasi Pasca Konstruksi, dengan sub materi: pemeriksaan
administrasi, serta pemeriksaan teknis/ lapangan. Kegiatan belajar ke enam
membahas Serah Terima Bantuan PSU, dengan sub materi: proses serah terima,
kelengkapan dokumen proses penyerahan pertama hasil pekerjaan, serta
kelengkapan dokumen proses penyerahan akhir hasil pekerjaan. Kegiatan belajar
ke tujuh membahas Pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian, dengan sub
materi: pelaksanaan pengawasan dan pengendalian, serta mekanisme
pelaporan. Kegiatan belajar ke delapan membahas Monitoring dan Evaluasi
Bantuan PSU, dengan sub materi: lingkup monitoring dan evaluasi, serta indikator
pemantauan.
Peserta diklat mempelajari keseluruhan modul ini dengan cara yang berurutan.
Pemahaman setiap materi pada modul ini sangat diperlukan karena materi ini
saling berkaitan dengan modul-modul lainnya. Setiap kegiatan belajar dilengkapi
dengan latihan atau evaluasi. Latihan atau evaluasi ini menjadi alat ukur tingkat
penguasaan peserta diklat setelah mempelajari materi dalam modul ini.
C. Metode
Dalam pelaksanaan pembelajaran ini, metode yang dipergunakan adalah dengan
kegiatan pemaparan yang dilakukan oleh Widyaiswara, adanya kesempatan
tanya jawab, curah pendapat, bahkan diskusi.
D. Alat Bantu/Media
Untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran ini, diperlukan Alat
Bantu/Media pembelajaran tertentu, yaitu :
1 LCD/projector
2 Laptop
3 Papan tulis atau white board dengan penghapusnya
4 Flip chart
5 Bahan tayang
6 Modul dan/atau bahan ajar
A. Latar Belakang
Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 Pasal 28 H ayat (1), bahwa setiap orang berhak hidup
sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup
yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Selanjutnya
didalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman juga telah menegaskan bahwa rumah adalah salah satu kebutuhan
dasar manusia dalam rangka peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat.
Demikian juga dalam pasal 88 ayat (2) huruf f Undang-undang Nomor 20 Tahun
2011 tentang Rumah Susun, Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah
memberikan insentif kepada pelaku pembangunan rumah susun umum dan
rumah susun khusus serta memberikan bantuan dan kemudahan bagi MBR
berupa bantuan penyediaan prasarana, sarana dan utilitas umum.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, melalui Direktorat
Jenderal Penyediaan Perumahan sesuai dengan tupoksinya, akan membantu dan
memfasilitasi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk menghuni rumah
yang layak dan terjangkau dalam suatu perumahan yang dilengkapi dengan
prasarana, sarana dan utilitas umum (PSU) yang memadai.
Yang menjadi sasaran dari modul ini adalah Kasatker dan PPK di lingkungan Ditjen
Penyediaan Perumahan, baik di tingkat pusat maupun daerah.
B. Deskripsi Singkat
Modul Pelaksanaan Bantuan Prasarana, Sarana dan Utilitas umum (PSU) untuk
Perumahan Umum ini disusun dengan maksud untuk memberikan pemahaman
tentang pelaksanaan bantuan prasarana, sarana dan utilitas umum (PSU) untuk
perumahan umum, kepada Kasatker dan PPK di lingkungan Ditjen Penyediaan
Perumahan, melalui pengertian bantuan PSU, Proses Pengajuan Usulan dan
Penetapan Bantuan PSU, Verifikasi Lokasi Pra Konstruksi, pelaksanaan
pembangunan fisik, Verifikasi Pasca Konstruksi, Serah Terima, Pelaksanaan
Pengawasan dan Pengendalian, serta Monitoring dan Evaluasi.
C. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran dari modul ini mencakup hasil belajar dan indikator hasil
belajar, sebagai berikut:
1. Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini, para peserta diharapkan mampu
melaksanakan bantuan prasarana, sarana dan utilitas umum (PSU) untuk
perumahan umum sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran, peserta mampu memahami:
a. Bantuan PSU untuk Perumahan Umum
b. Proses Pengajuan Usulan dan Penetapan Bantuan PSU
c. Verifikasi Lokasi Pra Konstruksi
d. Pelaksanaan pembangunan Fisik Bantuan PSU
e. Verifikasi Pasca Konstruksi
f. Serah Terima Bantuan PSU
g. Pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian
h. Monitoring dan Evaluasi Bantuan PSU
E. Estimasi Waktu
Alokasi waktu yang diberikan untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk
mata diklat “Pelaksanaan PSU untuk Perumahan Umum” pada peserta diklat
teknis ini adalah 4 (empat) jam pelajaran.
A. Indikator keberhasilan
Dengan mengikuti pembelajaran ini, peserta diklat diharapkan dapat
menjelaskan pengertian Bantuan Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU) umum
untuk Perumahan Umum.
Dari fakta dan penjabaran tersebut di atas Pemerintah Daerah harus lebih
memperketat dan meneliti pemberian ijin atas rencana pembangunan
perumahan dan/atau permukiman yang diajukan oleh Badan Hukum yang akan
melakukan kegiatan pembangunan perumahan dan/atau permukiman tersebut.
Karena pada saat perijinan tersebut, Pemerintah Daerah sudah dapat
memastikan ketersediaan adanya Prasarana, Sarana dan Utilitas di
Perumahan/Permukiman dimaksud. Kedepannya Pemerintah Daerah dapat
segera menindaklanjuti tugas dan wewenangnya terkait dengan perumahan dan
permukiman tersebut dan segera meninjau perumahan-perumahan yang sudah
ada saat ini untuk memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, dan jika tidak dipenuhi oleh pengembang maka diharapkan Pemda lebih
tegas dan berani memberikan sanksi-saksi hukum sebagaimana ketentuan yang
berlaku.
Bantuan PSU
Jalan lingkungan berupa lapisan
Rumah Tunggal
atas, badan jalan atau lapis
dan Rumah pondasi bawah
Deret
Jalan
Lingkungan
Gambar 4 Ilustrasi Bantuan PSU Rumah dengan Lebar 8 meter dan Kavling
Rumah Berhadap-Hadapan
Kav. 1
Kav. 2
Gambar 5 Ilustrasi Bantuan PSU Rumah dengan Lebar 8 meter dan Kavling
Rumah Tidak Berhadap-Hadapan
Kav. 2
Kav. 1
Atau jika dihitung per unit rumah mendapat Bantuan PSU senilai
Rp4.650.000,-. Nilai bantuan tetap diperhitungkan terhadap harga
satuan setempat.
Catatan: 32 m2, merupakan nilai normal pada lebar standar kavling
rumah Bantuan PSU, yaitu = 8 m’. Ilustrasi pada Gambar 6.
Kav. 1
Kav. 2
6m
Gambar 7 Ilustrasi Bantuan PSU Rumah dengan Lebar 10 meter dan Kavling
Rumah Berhadap-Hadapan
Kav. 1
2m 8m
Kav. 2
10 m
2. Rumah Susun
Besaran nilai Bantuan PSU diperkirakan senilai Rp 6.200.000,- (terbilang:
enam juta lima ratus ribu rupiah) per 2 (dua) unit sarusun nilai bantuan tetap
diperhitungkan terhadap harga satuan setempat.
F. Rangkuman
Bantuan Prasarana, Sarana, Dan Utilitas Umum untuk Perumahan Umum adalah
pemberian komponen PSU bagi perumahan yang membangun rumah umum
berupa rumah tunggal, rumah deret, dan rumah susun yang bersifat stimulan di
lokasi perumahan yang dibangun oleh pelaku pembangunan.
Komponen Bantuan PSU meliputi:
1. Rumah umum tunggal dan deret, berupa jalan lingkungan perumahan;
2. Rumah susun umum, berupa: jalan lingkungan perumahan dan ruang
terbuka publik.
A. Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran mengenai Proses Pengajuan Usulan dan
Penetapan Bantuan PSU, peserta diharapkan mampu menjelaskan usulan
permohonan pemberian Bantuan PSU, persyaratan administrasi, persyaratan
teknis, dan persyaratan lokasi.
D. Persyaratan Teknis
Persyaratan teknis yang wajib dipenuhi oleh pelaku pembangunan perumahan
umum berupa rumah tunggal, rumah deret, dan rumah susun dalam mengajukan
Bantuan PSU terdiri dari:
a. Penyediaan tanah untuk pembangunan PSU;
b. Bagi rumah susun harus memiliki Sertifikat Laik Fungsi (SLF) dan
memperhatikan keandalan bangunan yang terdiri dari keselamatan,
kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan.
Ketentuan mengenai persyaratan teknis PSU sesuai dengan perijinan
pembangunan perumahan dan standar pelayanan minimal perumahan dan
permukiman.
G. Rangkuman
Usulan permohonan pemberian Bantuan PSU dilaksanakan secara berjenjang
dimulai dari pelaku pembangunan kepada pemerintah kabupaten/kota,
selanjutnya dari pemerintah kabupaten/kota kepada pemerintah provinsi, dan
dari pemerintah provinsi kepada Kementerian.
Semua usulan wajib dilengkapi dengan persyaratan administrasi, persyaratan
teknis, dan persyaratan lokasi.
A. Indikator Keberhasilan
Dengan mempelajari materi ini, peserta diklat diharapkan dapat menjelaskan
Verifikasi Lokasi Pra Konstruksi, meliputi: verifikasi administrasi dan pemeriksaan
lokasi.
B. Verifikasi Administrasi
Verifikasi pra konstruksi dilaksanakan dalam rangka pemeriksaan persyaratan
administrasi, teknis dan pemeriksaan lokasi yang dilaksanakan sebelum lokasi
tersebut ditetapkan mendapat bantuan.
Tim Verifikasi pra konstruksi melaksanakan verifikasi administrasi berdasarkan
kelengkapan administrasi yang diusulkan, meliputi :
a. Dokumen kuesioner Bantuan PSU yang telah diisi.
b. Surat usulan dan lampiran-lampirannya.
C. Pemeriksaan Lokasi
Tim Verifikasi Pra Konstruksi melaksanakan pemeriksaan lokasi untuk melihat
langsung kondisi fisik dan mengecek keakuratan administrasi.
Persyaratan penting untuk rumah umum berupa rumah tunggal dan rumah deret
yang harus dipenuhi, yaitu :
a. Perumahan sesuai dengan rencana tapak memiliki daya tampung
sekurang-kurangnya 100 (seratus) unit rumah;
b. Jumlah unit rumah yang diusulkan untuk mendapat Bantuan PSU
sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) unit rumah sudah terbangun pada
saat dilakukan verifikasi pra kontruksi;
c. Lokasi tidak berada di daerah sempadan sungai/pantai.
d. Rumah umum sudah terbangun paling lama terhitung mulai tanggal 1
Januari tahun sebelumnya sampai dengan dilakukan verifikasi.
E. Rangkuman
Verifikasi lokasi pra konstruksi dilaksanakan dalam rangka pemeriksaan
persyaratan administrasi, teknis dan pemeriksaan lokasi yang dilaksanakan
sebelum lokasi tersebut ditetapkan mendapat Bantuan.
Tim Verifikasi Pra Konstruksi harus melaksanakan pemeriksaan lokasi secara teliti
untuk melihat langsung kondisi fisik dan mengecek keakuratan administrasi.
A. Indikator Keberhasilan
Melalui pembelajaran ini, peserta diharapkan mampu menjelaskan pelaksanaan
pembangunan fisik bantuan PSU, meliputi: penyusunan DED, proses pengadaan,
tahapan awal pembangunan fisik, serta tahapan pembangunan.
B. Penyusunan DED
Tujuan yang ingin dicapai melalui penyusunan DED ini adalah memberikan acuan
teknis bagi pelaksanaan pembangunan fisik Bantuan PSU, sehingga
pembangunan PSU tersebut dapat mendorong terciptanya keterpaduan sistem
kegiatan maupun jaringan infrastruktur di sekitarnya.
Penyusunan DED dilaksanakan oleh masing-masing Pelaku Pembangunan
dilengkapi dengan Rencana Anggaran Biaya yang mengacu pada harga satuan
dasar yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah. DED dan Rencana Anggaran
Biaya (RAB) yang ada merupakan bagian dari dokumen pengusulan bantuan.
DED sebagaimana dimaksud terdiri dari 2 (dua) dokumen pokok, yaitu :
1. Peta lokasi :
a. Trase jalan lingkungan untuk Bantuan PSU bagi perumahan umum yang
berbentuk rumah tunggal dan rumah deret, yang disetujui oleh
pemerintah kabupaten/kota; dan
b. Ruang terbuka publik dan trase jalan lingkungan untuk Bantuan PSU
bagi perumahan umum yang berbentuk rumah susun, yang disetujui
oleh pemerintah kabupaten/kota.
2. Detail potongan jalan lingkungan atau ruang terbuka publik dapat dilihat
pada gambar berikut ini.
Pelaksanaan Bantuan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum (PSU) untuk Perumahan Umum 31
Gambar 9 Potongan Jalan Lingkungan dengan Lapisan Beton
Pelaksanaan Bantuan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum (PSU) untuk Perumahan Umum 35
Gambar 12 Potongan Ruang Terbuka Publik dengan Lapisan Beton
Pelaksanaan Bantuan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum (PSU) untuk Perumahan Umum 37
C. Proses Pengadaan
Pengadaan pembangunan fisik Bantuan PSU melalui proses sistem pengadaan.
Sistem pengadaan, dilaksanakan melalui dua mekanisme yaitu pelelangan umum
dan penunjukan langsung, dengan proses persyaratan pengadaan sebagai
berikut :
a. Pelaksanaan pembangunan fisik bantuan PSU melalui penunjukan
langsung dilakukan oleh pelaku pembangunan yang memiliki SBU dan
SIUJK. Pelaksanaan pembangunan fisik dilakukan setelah terbitnya
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
b. Pelaksanaan pembangunan fisik bantuan PSU melalui pelelangan
umum diperuntukkan bagi pelaku pembangunan yang tidak memiliki
SBU dan SIUJK. Pelaksanaan pembangunan fisik Bantuan PSU dilakukan
oleh Penyedia Barang/Jasa Konstruksi, dimulai setelah terbitnya Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK)
c. Sebelum Bantuan PSU dilakukan, dilaksanakan Penetapan Lokasi
Bantuan PSU Untuk Perumahan Umum berdasarkan hasil verifikasi pra
konstruksi terhadap usulan Bantuan PSU yang ditetapkan dengan
Keputusan Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan;
d. Setelah Penetapan lokasi Bantuan PSU oleh Direktorat Jenderal
Penyediaan Perumahan, Panitia/ULP melaksanakan tahapan
penunjukan langsung atau pelelangan umum. Panitia/ULP
melaksanakan proses berdasarkan :
1) Surat Keputusan Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan;
2) Laporan Hasil Pelaksanaan Verifikasi Pra Konstruksi dari Rekanan
yang ditunjuk Satuan Kerja;
3) Kelengkapan dokumen usulan;
4) Dokumen legalitas usaha;
5) Dokumen legalitas proyek pembangunan perumahan;
6) Dokumen teknis proyek perumahan; dan
7) Dokumen kuesioner Bantuan PSU yang telah diisi.
E. Tahapan Pembangunan
Pelaksanaan pembangunan Bantuan PSU sesuai dengan spesifikasi teknis
komponen Bantuan PSU dan RAB, berdasarkan kontrak.
Bantuan PSU memiliki spesifikasi teknis sebagai berikut:
1. Lahan untuk daerah milik jalan telah tersedia;
2. Jenis konstruksi jalan yang dapat dibantu berupa jalan lingkungan dengan
lebar jalan 4 m’ dapat berupa beton bertulang k-250 (dengan tulangan
besi diameter 8-200 atau wiremesh m5) dengan ketebalan 15 cm atau
paving block dengan ketebalan 8 cm k-250 s/d k-300;
3. Tidak termasuk pekerjaan pembentukan badan jalan atau lapis pondasi
bawah telah tersedia; dan
F. Latihan
1. Sebutkan tujuan dalam penyusunan DED, dan siapa yang harus
menyusun DED!
2. Jelaskan dan uraikan dokumen pokok sebagai hasil penyusunan DED!
3. Pengadaan pembangunan fisik Bantuan PSU dilaksanakan melalui dua
mekanisme yaitu pelelangan umum dan penunjukan langsung. Sebutkan
alasan dilakukannya masing-masing proses pengadaan tersebut!
4. Sebutkan langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahapan awal
pembangunan fisik bantuan PSU!
5. Sebutkan spesifikasi teknis yang harus dipenuhi dalam tahapan
pembangunan PSU!
G. Rangkuman
Detailed Engineering Design (DED) terdiri dari 2 (dua) dokumen pokok, yaitu peta
lokasi dan detail potongan jalan lingkungan atau ruang terbuka publik. Sistem
pengadaan, dilaksanakan melalui dua mekanisme yaitu pelelangan umum dan
penunjukkan langsung. Proses persyaratan pengadaan meliputi pelaksanaan
pembangunan fisik bantuan PSU melalui penunjukan langsung dilakukan oleh
pelaku pembangunan yang memiliki SBU dan SIUJK. Pelaksanaan pembangunan
fisik dilakukan setelah terbitnya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) hingga
kontrak pelaksanaan Bantuan PSU ditandatangani oleh Pejabat Pembuat
Komitmen pada Satuan Kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Penyediaan
Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan
pimpinan perusahaan yang tercantum di dalam akte pendirian perusahaan.
Pelaksanaan pembangunan Bantuan PSU sesuai dengan spesifikasi teknis
komponen Bantuan PSU dan RAB, berdasarkan kontrak.
A. Indikator Keberhasilan
Melalui pembelajaran ini, peserta diharapkan mampu menjelaskan verifikasi
pasca konstruksi, meliputi: pemeriksaan administrasi dan pemeriksaan
teknis/lapangan.
B. Pemeriksaan Teknis
Verifikasi Pasca Kontruksi Bantuan PSU adalah kegiatan penilaian terhadap hasil
pelaksanaan pembangunan bantuan PSU oleh kelompok sasaran yang meliputi
pengecekan administrasi dan pengecekan teknis.
Verifikasi Pasca Konstruksi dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan pencairan
dana Bantuan PSU, yang ditindaklanjuti dengan:
a. Pemeriksaan administrasi pada verifikasi pasca konstruksi
b. Pemeriksaan teknis pada verifikasi pasca konstruksi
Pemeriksaan administrasi pada verifikasi pasca konstruksi, sekurang-kurangnya
melaksanakan pemeriksaan terhadap dokumen permohonan pencairan dana
bantuan PSU dan hasil pemeriksaan dituangkan dalam lembar hasil pemeriksaan.
C. Pemeriksaan Teknis/Lapangan
Pemeriksaan teknis pada verifikasi pasca konstruksi melaksanakan pemeriksaan
lapangan terhadap :
a. Pengukuran volume pekerjaan;
b. Perhitungan jumlah rumah terbangun;
c. Berita acara hasil pemeriksaan pekerjaan yang ditandatangani oleh
pengawas lapangan, direksi teknis, tim pemeriksaan pekerjaan dari
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan pimpinan
perusahaan.
D. Latihan
1 Jelaskan verifikasi pasca konstruksi Bantuan PSU dan tujuan
dilakukannya verifikasi pasca konstruksi!
2 Sebutkan hal-hal yang perlu dilakukan pada saat pemeriksaan lapangan
pada tahap verifikasi pasca konstruksi!
E. Rangkuman
Verifikasi Pasca Kontruksi Bantuan PSU adalah kegiatan penilaian terhadap hasil
pelaksanaan pembangunan bantuan PSU oleh kelompok sasaran yang meliputi
pengecekan administrasi dan pengecekan teknis. Pemeriksaan teknis pada
verifikasi pasca konstruksi melaksanakan pemeriksaan lapangan terhadap
pengukuran volume pekerjaan; perhitungan jumlah rumah terbangun; dan berita
acara hasil pemeriksaan pekerjaan yang ditandatangani oleh pengawas lapangan,
direksi teknis, tim pemeriksaan pekerjaan dari Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat dan pimpinan perusahaan. Berdasarkan hasil verifikasi
pasca konstruksi, Tim Verifikasi Pasca Konstruksi menerbitkan berita acara
penyelesaian pekerjaan.
A. Indikator Keberhasilan
Melalui pembelajaran ini, peserta diharapkan mampu menjelaskan serah terima
Bantuan PSU, meliputi: Proses Serah Terima, Kelengkapan Dokumen Proses
Penyerahan Pertama Hasil Pekerjaan, serta Kelengkapan Dokumen Proses
Penyerahan Akhir Hasil Pekerjaan.
E. Latihan
1. Sebutkan tahapan dalam rangka proses serah terima pekerjaan fisik
bantuan PSU!
2. Sebutkan kelengkapan dokumen dalam proses penyerahan pertama dan
penyerahan akhir hasil pekerjaan!
F. Rangkuman
Serah terima pekerjaan fisik Bantuan PSU dilaksanakan dengan tahapan dan
kelengkapan dokumen. Kelengkapan Dokumen Proses Penyerahan Pertama Hasil
Pekerjaan antara lain: kontrak (beserta perubahannya jika ada); permintaan
tertulis dari pelaku pembangunan atau penyedia barang/jasa konstruksi kepada
Satuan Kerja untuk penyerahan pekerjaan; Berita Acara Serah Terima
Pertama/Provisional Hand Over (PHO) yang ditandatangani oleh Satuan Kerja
dengan pelaku pembangunan atau penyedia barang/jasa konstruksi.
Kelengkapan Dokumen Proses Penyerahan Akhir Hasil Pekerjaan, terdiri atas:
permintaan tertulis dari penyedia kepada Satuan Kerja untuk penyerahan akhir
pekerjaan (final hand over); berita acara pemeriksaan akhir yang dibuat oleh
Panitia Penerima Hasil Pekerjaan; Berita Acara Serah Terima Akhir antara
penyedia dengan Satuan Kerja; dan bukti pengembalian Jaminan Pemeliharaan.
A. Indikator Keberhasilan
Melalui pembelajaran ini, peserta diharapkan mampu menjelaskan pelaksanaan
pengawasan dan pengendalian, meliputi: pelaksanaan pengawasan dan
pengendalian, serta mekanisme pelaporan.
C. Mekanisme Pelaporan
Dalam pengawasan lapangan pembangunan fisik Bantuan PSU, konsultan
manajemen konstruksi menyampaikan laporan mingguan dan bulanan secara
berkala dengan disetujui pengawas lapangan dan direksi teknis, serta diketahui
koordinator wilayah disampaikan kepada Satuan Kerja yang ditunjuk oleh
Menteri.
Satuan Kerja wajib menyampaikan laporan kepada Menteri melalui Direktur
Jenderal Penyediaan Perumahan dan Direktorat Rumah Umum dan Komersial
melaksanakan pemantauan dan evaluasi pemberian Bantuan PSU.
Menteri
Dirjen Penyediaan
Pemantauan dan
Evaluasi
Satuan
Pengawas Pengawas
Laporan Mingguan
Konsultan Manajemen Konsultan Manajemen
Laporan Bulanan
Laporan harian
Penyedia Barang/Jasa Konstruksi
E. Rangkuman
Pelaksanaan Bantuan PSU dilaksanakan bersamaan dengan pengawasan,
pengendalian, oleh para pihak terkait sesuai tugas dan tanggung jawab. Dalam
pengawasan lapangan pembangunan fisik Bantuan PSU, konsultan manajemen
konstruksi menyampaikan laporan mingguan dan bulanan secara berkala dengan
disetujui pengawas lapangan dan direksi teknis, serta diketahui koordinator
wilayah disampaikan kepada Satuan Kerja yang ditunjuk oleh Menteri. Satuan
Kerja wajib menyampaikan laporan kepada Menteri melalui Direktur Jenderal
Penyediaan Perumahan dan Direktorat Rumah Umum dan Komersial
melaksanakan pemantauan dan evaluasi pemberian Bantuan PSU. Pelaksanaan
Pengawasan dan Pengendalian serta Monitoring dan Evaluasi Bantuan PSU
Perumahan Umum dilaksanakan melalui sinergi antara pemerintah pusat dan
pemerintah daerah (pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota),
A. Indikator Keberhasilan
Melalui pembelajaran ini, peserta diharapkan mampu menjelaskan monitoring
dan evaluasi Bantuan PSU, meliputi: lingkup monitoring dan evaluasi, serta
indikator pemantauan.
Pencairan Dana
Penetapan Lokasi Calon Bantuan PSU
Serah Terima PSU Perumahan Perumahan Umum
Penerima Bantuan PSU
Umum (PHO)
Perumahan Umum
Keterangan:
Parameter: Rencana Rumah
Terbangun Tahap Pra Konstruksi
Tahap Konstruksi
Tahap Pasca Konstruksi
F. Rangkuman
Pelaksanaan bantuan PSU melibatkan para pihak dengan mengacu pada Siklus
Bantuan PSU yang akan di monitoring dan evaluasi.
Lingkup pemantauan (monitoring) dan evaluasi meliputi kegiatan dalam tahap
pra konstruksi, kegiatan dalam tahap konstruksi, dan kegiatan dalam tahap pasca
konstruksi. Pada masing-masing tahap tersebut terdapat indikator pemantauan
dan parameter guna mengukur tingkat keberhasilan pelaksanaan Bantuan PSU
untuk rumah umum yang telah dialokasikan pada masing-masing lokasi
perumahan.
A. Simpulan
Perumahan merupakan kumpulan rumah sebagai bagian dari Perumahan dan
Kawasan Permukiman, baik perkotaan maupun pedesaan, yang dilengkapi
dengan sarana, prasarana, dan utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan
rumah yang layak huni. Perumahan dan Kawasan Permukiman adalah bagian dari
lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang
mempunyai sarana, prasarana, dan utilitas umum, serta mempunyai penunjang
kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau kawasan pedesaan.
Membangun rumah, perumahan, Perumahan dan Kawasan Permukiman harus
membangun Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (selanjutnya disebut PSU).
PSU perumahan dan kawasan permukiman merupakan kelengkapan fisik untuk
mendukung terwujudnya perumahan yang sehat, aman dan terjangkau. Dengan
demikian ketersediaan prasarana, sarana, dan utilitas umum merupakan
kelengkapan dan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya pengembangan
perumahan dan kawasan permukiman.
Pembangunan rumah umum merupakan tanggungjawab negara. Hal ini
menunjukkan berarti Negara juga bertangungjawab melaksanakan
pembangunan prasarana, sarana dan utilitas umum rumah itu.
Pelaksanaan/penyediaan rumah umum dilaksanakan oleh pemerintah dan/atau
pemerintah daerah. Pemerintah Daerah dapat menugasi dan/atau membentuk
lembaga atau badan yang menangani pembangunan perumahan dan Perumahan
dan Kawasan Permukiman.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, melalui Direktorat
Jenderal Penyediaan Perumahan sesuai dengan tupoksinya, akan membantu dan
memfasilitasi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk menghuni rumah
yang layak dan terjangkau dalam suatu perumahan yang dilengkapi dengan
prasarana, sarana dan utilitas (PSU) yang memadai.
B. Tindak Lanjut
Pelaksanaan Bantuan Prasarana, Sarana dan Utilitas umum (PSU) Perumahan
Umum merupakan kegiatan yang perlu dilaksanakan dengan penuh
tanggungjawab dan kehati-hatian. Untuk itu para pelaksana yang terlibat dalam
kegiatan ini agar mempelajari kriteria dan persyaratan yang harus dipenuhi
dalam setiap tahap kegiatan, mulai dari verifikasi, penetapan penerima bantuan,
pelaksanaan pembangunan sampai dengan serah terima pekerjaan.
Direktur Utama
PT …………………….
…………………………
……………………………….
Tembusan Yth.:
1 Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
2 Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat.
……………………………….
Tembusan Yth. :
1. Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
2. Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan, Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat;
3. Walikota/Bupati ………
Diketahui oleh,
Perwakilan Pemerintah Perwakilan Pemerintah
Provinsi ….............................. Kabupaten/Kota…......................
Dinas/Badan ….............................. Dinas/Badan …..............................
.......................................... .........................................
NIP. NIP.
Diketahui oleh,
Perwakilan Pemerintah Perwakilan Pemerintah
Provinsi ….............................. Kabupaten/Kota…......................
Dinas/Badan ….............................. *Dinas/Badan ……………
.......................................... .........................................
NIP. NIP.
Keterangan :
* Dinas/Badan di Kabupaten/Kota yang mengelola aset
(…………………………………) (…………………………………)
NIP NIP
(…………………………………) (…………………………………)
NIP NIP
.....................................
Hp. No. .........................
.......................................... .........................................
NIP. NIP.
ttd
M. BASUKI HADIMULJONO
Salinan sesuai dengan aslinya
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT
Kepala Biro Hukum,
Siti Martini
NIP. 195803311984122001
(KOTA/KABUPATEN), (TANGGAL/BULAN/TAHUN)
DINAS/ BADAN
( ........................................ )
DIREKTUR PERUSAHAAN
( ........................................ )
HALAMAN MUKA
Nama Perumahan : Isilah nama perumahan yang diusulkan.
Nama Pengembang : Isilah nama pengembang yang mengusulkan.
Kota/Kabupaten : Isilah nama kota atau kabupaten lokasi
perumahan yang diusulkan.
Provinsi : Isilan nama provinsi lokasi perumahan yang
diusulkan.
(Kota/Kabupaten) : Isilah nama kota atau kabupaten lokasi
pengisian kuesioner.
(Tanggal/Bulan/Tahun) : Isilah tanggal, bulan dan tahun pengisian
kuesioner.
Tanda Tangan : Isilah nama lengkap direktur atau yang mewakili
dalam mengisi kuesioner.
I. DATA UMUM
1. Alamat
Jalan : Isilah nama jalan alamat lokasi perumahan yang
diusulkan.
Kelurahan/Desa : Isilah nama kelurahan/desa lokasi perumahan
yang diusulkan.
Kecamatan : Isilah nama kecamatan lokasi perumahan yang
diusulkan.
Kabupaten/Kota : Isilah nama kabupaten/kota lokasi perumahan
yang diusulkan.
Provinsi : Isilan nama provinsi lokasi perumahan yang
diusulkan.
2. Luas Lahan : Isilah luas kawasan lokasi perumahan yang
Perumahan diusulkan dalam satuan Hektar (Ha) .
(Hektar)
3. Jumlah Rumah
3.1. Rencana daya tampung rumah
3.2.1. Rumah : Isilah jumlah unit rumah sederhana yang dapat
sederhana dibangun di lokasi perumahan yang diusulkan.
4.2.2. Eksisting
Eksisting panjang : Isilah panjang eksisting jalan lingkungan yang
akan dibangun di lokasi perumahan yang
diusulkan dalam satuan meter.
Eksisting lebar : Isilah lebar eksisting jalan lingkungan yang akan
dibangun di lokasi perumahan yang diusulkan
dalam satuan meter.
Eksisting jenis : Isilah jenis perkerasan eksisting jalan lingkungan
perkerasan yang akan dibangun di lokasi perumahan yang
diusulkan.
6. Transportasi Umum
Sudah ada : Isilah dengan mencentang kolom jika sudah
dilewati transportasi umum di lokasi perumahan
yang diusulkan
Direncanakan dilewati : Isilah dengan mencentang kolom jika
transportasi umum direncanakan dilewati transportasi umum di
lokasi perumahan yang diusulkan
Tidak ada : Isilah dengan mencentang kolom jika belum
dilewati transportasi umum di lokasi perumahan
yang diusulkan
ttd
M. BASUKI HADIMULJONO
Siti Martini
NIP. 195803311984122001
(KOTA/KABUPATEN), (TANGGAL/BULAN/TAHUN)
DINAS/ BADAN
( ........................................ )
DIREKTUR PERUSAHAAN
( ........................................ )
HALAMAN MUKA
Nama Perumahan : Isilah dengan mencentang kolom jenis rusun
(rusunami/rusunawa) dan nama rusun yang
diusulkan.
Nama Pengembang : Isilah nama pengembang yang mengusulkan.
Kota/Kabupaten : Isilah nama kota atau kabupaten lokasi perumahan
yang diusulkan.
Provinsi : Isilan nama provinsi lokasi perumahan yang
diusulkan.
(Kota/Kabupaten) : Isilah nama kota atau kabupaten lokasi pengisian
kuesioner.
(Tanggal/Bulan/Tahun) : Isilah tanggal, bulan dan tahun pengisian kuesioner.
Tanda Tangan : Isilah nama lengkap direktur atau yang mewakili
dalam mengisi kuesioner.
I. DATA UMUM
1. Alamat
Jalan : Isilah nama jalan alamat lokasi rusun yang diusulkan.
Kelurahan/Desa : Isilah nama kelurahan/desa lokasi rusun yang
diusulkan.
Kecamatan : Isilah nama kecamatan lokasi rusun yang diusulkan.
Kabupaten/Kota : Isilah nama kabupaten/kota lokasi rusun yang
diusulkan.
Provinsi : Isilan nama provinsi lokasi rusun yang diusulkan
2. Luas Lahan Rusun : Isilah luas kawasan lokasi rusun yang diusulkan
Umum (Hektar) dalam satuan Hektar (Ha).
3. Jumlah Rusun Umum : Isilah jumlah unit rusun umum yang akan dibangun.
3.1. Daya Tampung
3.1.1. Rencana : Isilah rencana jumlah unit Rusun Umum yang akan
terbangun di lokasi yang diusulkan.
3.1.2. Terbangun : Isilah jumlah unit unit Rusun Umum yang telah
terbangun di lokasi yang diusulkan.
4. Jalan
4.1. Jalan Lingkungan
4.1.1. Rencana
Panjang : Isilah rencana panjang jalan lingkungan yang akan
dibangun di lokasi rusun umum yang diusulkan
dalam satuan meter.
Lebar : Isilah rencana lebar jalan lingkungan yang akan
dibangun di lokasi rusun umum yang diusulkan
dalam satuan meter.
Jenis Perkerasan : Isilah rencana jenis perkerasan jalan lingkungan yang
akan dibangun di lokasi perumahan yang diusulkan .
4.1.2. Usulan
Panjang : Isilah usulan panjang jalan lingkungan pada rusun
umum dalam satuan meter.
Lebar : Isilah usulan lebar jalan lingkungan pada rusun
umum dalam satuan meter.
Jenis Perkerasan : Isilah usulan jenis perkerasan jalan lingkungan yang
akan dibangun di lokasi rusun yang diusulkan.
6. Transportasi Umum
Sudah tersedia Isilah dengan mencentang kolom jika sudah tersedia
direncanakan dilewati transportasi umum di lokasi
rusun yang diusulkan.
Direncanakan dilewati Isilah dengan mencentang kolom jika Direncanakan
transportasi umum dilewati transportasi umum di lokasi rusun yang diusulkan.
Belum tersedia Isilah dengan mencentang kolom jika belum tersedia
transportasi umum di lokasi rusun yang diusulkan.
7.8. Pengelola
Sudah ada : Isilah dengan mencentang kolom jika terdapat
lembaga pengelola dan nama dokumen legalitas
terkait, dilengkapi dengan bukti.
Belum ada : Isilah dengan mencentang kolom jika belum
terdapat lembaga pengelola.
7.9. PPPSRS
Sudah ada Isilah dengan mencentang kolom jika terdapat
PPPPSRS.
Belum ada Isilah dengan mencentang kolom jika belum
terdapat PPPPSRS.
ttd
M. BASUKI HADIMULJONO
Siti Martini
NIP. 195803311984122001