MODUL 5
PERENCANAAN PEMELIHARAAN
DAN PERAWATAN RUSUNAWA
Diklat Pemeliharaan dan Perawatan Rusunawa
MODUL 5
PERENCANAAN PEMELIHARAAN
DAN PERAWATAN RUSUNAWA
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................. vi
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ...................................................................... vii
A. Deskripsi ............................................................................................... vii
B. Persyaratan........................................................................................... vii
C. Metode ................................................................................................. vii
D. Alat Bantu/Media ................................................................................. vii
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 2
B. Deskripsi Singkat.................................................................................... 3
C. Tujuan Pembelajaran............................................................................. 4
D. Materi Pokok dan Submateri Pokok ...................................................... 4
E. Estimasi Waktu ...................................................................................... 5
BAB 2 DASAR HUKUM DAN PENGERTIAN ............................................................. 7
A. Indikator Keberhasilan........................................................................... 8
B. Dasar Hukum ......................................................................................... 8
C. Pengertian ............................................................................................. 9
D. Latihan ................................................................................................. 12
E. Rangkuman .......................................................................................... 12
BAB 3 PERENCANAAN TEKNIS PEMELIHARAAN RUSUNAWA ........................... 13
A. Indikator Keberhasilan......................................................................... 14
B. Perencanaan Teknis Pemeliharaan Bangunan Rusunawa ................... 14
C. Perencanaan Teknis Pemeliharaan Unit Hunian ................................. 21
A. Deskripsi
Mata diklat Perencanaan Pemeliharaan dan Perawatan Rusunawa ini bertujuan
untuk memberikan pemahaman kepada peserta mengenai perencanaan teknis
pemeliharaan dan perawatan rusunawa, perencanaan anggaraan pemeliharaan
dan perawatan rusunawa melalui metode ceramah, diskusi interaktif, dan
latihan soal.
B. Persyaratan
Dalam mempelajari modul ini peserta diklat dilengkapi dengan peraturan
perundangan dan pedoman yang terkait dengan materi Perencanaan
Pemeliharaan dan Perawtan Rusunawa
C. Metode
Dalam pelaksanaan pembelajaran ini, metode yang dipergunakan adalah
dengan kegiatan pemaparan yang dilakukan oleh pemberi materi (narasumber),
adanya kesempatan tanya jawab, bahkan diskusi.
D. Alat Bantu/Media
Untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran ini, diperlukan Alat
Bantu/Media pembelajaran tertentu, yaitu :
1. LCD/projector
2. Laptop
3. Papan tulis atau whiteboard dengan penghapusnya
4. Flip chart
5. Bahan tayang
A. Latar Belakang
Pada hakekatnya pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung adalah
dimaksudkan untuk mempertahankan, dan memulihkan kembali sesuai fungsi
dan kondisi bangunan sebagaimana yang telah di rencanakan. Dengan kondisi
bangunan rusunawa yang dimaksud diatas, akan terkait dua hal yaitu
performance bangunan dan keandalan bangunan. Sedangkan fungsi dari
bangunan biasanya sudah direncanakan sewaktu diadakan perencanaan awal
yang tidak boleh dirubah, karena akan ada kemungkinan mempengaruhi
keandalan struktur bangunan. Sebagai contoh bangunan yang berfungsi untuk
hunian tidak boleh dirubah menjadi bangunan yang berfungsi untuk komersial.
Atau lebih detail ruang untuk kantor tidak boleh dirubah menjadi ruang untuk
gudang, hal ini akan sangat berbahaya karena beban pelat lantai akan tidak
mampu.
Pemeliharaan bangunan gedung rusunawa adalah merupakan kegiatan menjaga
keandalan bangunan gedung rusunawa beserta prasarana dan sarananya agar
bangunan gedung rusunawa selalu laik fungsi. Sedangkan perawatan bangunan
gedung rusunawa adalah kegiatan memperbaiki dan/atau mengganti bagian
bangunan gedung, komponen bangunan gedung, bahan bangunan, dan/atau
prasarana dan sarana agar bangunan gedung tetap laik fungsi. Fungsi bangunan
gedung rusunawa dapat merupakan hunian, keagamaan, usaha, sosial dan
budaya dan juga fungsi khusus.
Menyinggung masalah performance bangunan, dapat merupakan performance
luar bangunan, performance didalam bangunan, performance masalah
mekanikal dan elektrikal bangunan, tetapi masalah performance bangunan
gedung rusunawa ini bisa terjadi banyak kriterianya, sebagai contoh
performance bangunan rusunawa untuk komersial yang berupa condominium
akan jauh berbeda dibandingkan dengan performance untuk rusunawa hunian.
Tetapi itu semua tergantung dengan Pemilik, Pengelola dan Penghuni.
Masalahnya adalah masing-masing pihak mempunyai keinginan performance
yang berbeda-beda. Pekerjaan pemeliharaan dan perawatan bangunan susun
B. Deskripsi Singkat
Mata diklat Perencanaan Pemeliharaan dan Perawatan Rusunawa ini bertujuan
untuk memberikan pemahaman kepada peserta mengenai perencanaan teknis
pemeliharaan dan perawatan rusunawa, perencanaan anggaraan pemeliharaan
dan perawatan rusunawa melalui metode ceramah, diskusi interaktif, dan
latihan soal.
1. Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata diklat perencanaan pemeliharaan dan perawatan
bangunan Rusunawa ini, peserta dapat memahami kebijakan dan program
Pemerintah tentang penyelenggaraan pemeliharaan dan perawatan
bangunan rusunawa.
E. Estimasi Waktu
Untuk mempelajari modul Perencanaan Pemeliharaan dan Perawatan
Rusunawa dalam Diklat Pemeliharaan dan Perawatan Rusunawa sebanyak 8 jam
pelajaran.
A. Indikator Keberhasilan
Dengan mempelajari bab ini, peserta diharapkan dapat menjelaskan dasar
hukum dan pengertian dalam pemeliharaan dan perawatan rusunawa.
B. Dasar Hukum
Peraturan dan perundangan yang menjadi rujukan dalam pelaksanaan
pemeliharaan dan perawatan rusunawa adalah :
1. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
2. Undang-undang Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
3. Peraturan Pemerintah Nomor 36 tahun 2005 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-undang No. 28 tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung
4. Peraturan Presiden Nomor 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan
Bangunan Gedung Negara
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 03/PRT/M/2013 tentang
Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam
Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah
Rumah
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 24/PRT/M/2008 tentang
Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45/PRT/M/2007 tentang
Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006 tentang
Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21/PRT/M/2006 tentang
Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan
Persampahan (KSNP – SPP)
C. Pengertian
Definisi dalam pemeliharaan dan perawatan gedung:
1. Pemeliharaan bangunan gedung adalah kegiatan menjaga keandalan
bangunan gedung beserta prasarana dan sarananya agar bangunan gedung
selalu laik fungsi (preventive maintenance)
2. Perawatan bangunan gedung adalah kegiatan memperbaiki dan/atau
mengganti bagian bangunan gedung, komponen, bahan bangunan,
dan/atau prasarana dan sarana agar bangunan gedung tetap laik fungsi
(currative maintenance)
3. Bangunan gedung adalah bangunan yang didirikan dan atau diletakkan
dalam suatu lingkungan sebagian atau seluruhnya pada, di atas, atau di
dalam tanah dan/atau perairan secara tetap yang berfungsi sebagai tempat
manusia untuk melakukan kegiatan bertempat tinggal, berusaha, bersosial-
budaya, dan kegiatan lainnya
4. Bangunan umum adalah bangunan yang berfungsi untuk tempat manusia
berkumpul, mengadakan pertemuan, dan melaksanakan kegiatan yang
bersifat publik lainnya, seperti keagamaan, pendidikan, rekreasi, olah raga,
perbelanjaan
5. Bangunan gedung hunian adalah bangunan yang berfungsi sebagai hunian
atau tempat tingga manusia
D. Latihan
1. Sebutkan 5 peraturan perundangan yang menjadi rujukan dalam
pelaksanaan pemeliharaan dan perawatan rusunawa!
2. Apakah pengertian dari pemeliharaan bangunan gedung?
3. Apakah pengertian dari perawatan bangunan gedung?
E. Rangkuman
Pemeliharaan bangunan gedung adalah kegiatan menjaga keandalan bangunan
gedung beserta prasarana dan sarananya agar bangunan gedung selalu laik
fungsi (preventive maintenance). Perawatan bangunan gedung adalah kegiatan
memperbaiki dan/atau mengganti bagian bangunan gedung, komponen, bahan
bangunan, dan/atau prasarana dan sarana agar bangunan gedung tetap laik
fungsi (currative maintenance).
Untuk melakukan pemeliharaan dan perawatan rusunawa, ada beberapa
peraturan yang dikeluarkan oleh instansi terkait, salah satunya adalah
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 24/PRT/M/2008 tentang Pedoman
Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung.
A. Indikator Keberhasilan
Dengan mempelajari bab ini, peserta mampu menjelaskan tentang perencanaan
teknis pemeliharaan bangunan gedung rusunawa.
Frekuens Perlengkapan
Uraian Pekerjaan Jenis Alasan Keterangan
i Sementara Tetap
Mencuci Estetika AA Perlu
Menyapu Kesehatan AA disiapkan
Lantai &
Meyedot Interior Alat-alat kebutuhan
Tangga
debu AA kebersihan, air yang
Memoles A+ tangga, dll cukup dan
Tongkat stop kontak
Menyeka Interior listrik
Pem Plafon & Estetika A panjang
bersihan Dinding Int/
Mencuci Kesehatan
Eksterior A Tangga Cat walk
Int/ Estetika/ Perlu
Mencuci
Eksterior Efesiensi A Steiger kelengkapa
Jendela & Akses luar,
n
Genteng kaca Int/ Gondola, dll
keselamata
Eksterior
Memoles Penerangan A n kerja
Mmbersihkan Interior Estetika A
Mengecat Interior B Tangga &
Dinding
Pengecetan Perlindungan Steiger
Memperbaiki
Eksterior cuaca B Gondola
Plafon Mengecat Interior Estetika AB Steiger
Pemulihan Lantai Keramik, vinil, Interior Estetika/ B
EXIT
d. Standar kinerja, sesuai subbab B4 Bab 3.
I POWER SUPPLY
A. Transformator 1.Inspection a. Relay pengaman
(trafo kering) b. Bushing
c. Terminal
d. Dudukan transformator
e. Kondisi fisik transformator
f. Temperatur transformator
g. Peralatan pengamanan dan
pengukuran
h. Temperatur dan kondisi
udara ruangan
transformator
i. Koneksi kabel pada terminal
b. Telepon
1. Umum
Layanan jaringan telepon ke dalam bangunan gedung dilakukan
oleh PT Telkom. Selanjutnya jaringan di dalam bangunan gedung
dilakukan melalui fasilitas PABX (Pivate Automatic Branch Exchange)
dan melalui kotak hubung induk (MDF – Main Distribution Frame)
disebarkan ke kotak terminal (JB – Junction Box) melalui kabel
distribusi.
2. Standar Operational Prosedur
a) Setiap hari operator telepon melakukan pemeriksaan atas unjuk
kerja MDF dan JB dari panel pengendali di ruang operator.
b) Apabila menemukan gangguan pada sistem jaringan telepon,
maka harus segera melaporkannya ke petugas Maintenance
Telephone dan segera melakukan pengecekan ke lokasi untuk
mengetahui penyebab terjadinya gangguan di MDF atatu JB dan
melaporkannya juga ke petugas lain yang terkait seperti Satuan
Pengaman.
F. Latihan
1. Dalam perencanaan pemeliharaan dan perawatan rusunawa, item apa
saja yang harus disiapkan oleh penyedia jasa?
2. Dalam metode kerja pemeliharaan untuk rusunawa, penyedia jasa perlu
membuat laopran kepada pemilik dan/atau pengguna bangunan
gedung berupa….
G. Rangkuman
Dalam perencanaan, setiap item teknis berikut ini, penyedia jasa harus
membuat perencanaan program kerja dan jadwal pemeliharaan; metode kerja
pemeliharaan; perlengkapan, peralatan bantu, dan bahan pembersih untuk
pemeliharaan ; standar kinerja (hasil pemeliharaan). Perencanaan teknis
pemeliharaan bangunan dapat diuraikan dalam kelompok pemeliharaan unit
hunian, fasilitas umum, serta prasarana, sarana dan utilitas umum.
A. Indikator Keberhasilan
Dengan mempelajari bab ini, peserta mampu menjelaskan tentang perencanaan
teknis perawatan bangunan gedung rusunawa.
a) Kerusakan ringan
1) Kerusakan ringan adalah kerusakan terutama pada
komponen non-struktural, seperti penutup atap, langit-
langit, penutup lantai, dan dinding pengisi.
2) Perawatan untuk tingkat kerusakan ringan, biayanya
maksimum adalah sebesar 35% dari harga satuan tertinggi
pembangunan bangunan gedung baru yang berlaku, untuk
tipe/klas dan lokasi yang sama.
d) Perawatan Khusus
Untuk perawatan yang memerlukan penanganan khusus atau
dalam usaha meningkatkan wujud bangunan, seperti kegiatan
renovasi atau restorasi (misal yang berkaitan dengan perawatan
bangunan gedung bersejarah), besarnya biaya perawatan
dihitung sesuai dengan kebutuhan nyata dan dikonsultasikan
terlebih dahulu kepada Instansi Teknis setempat.
4. Penentuan tingkat kerusakan dan perawatan khusus setelah
berkonsultasi dengan Instansi Teknis setempat.
5. Persetujuan rencana teknis perawatan bangunan gedung tertentu
dan yang memiliki kompleksitas teknis tinggi dilakukan setelah
mendapat pertimbangan tim ahli bangunan gedung.
6. Pekerjaan perawatan ditentukan berdasarkan bagian mana yang
mengalami perubahan atau perbaikan.
No. Perihal
Peralatan Elektrikal
1 Tidak terdapat pengabelan yang serampangan
2 Kabel fleksibel tarik dalam kondisi baik
3 Motor dan peralatan bebas kotoran dan minyak pelumas
4 Letak lampu jauh dari barang mudah terbakar
5 Sirkuit mempunyai pengaman lebur atau diproteksi dengan benar
Peralatan khusus untuk daerah berbahaya (hazardous areas) (bila
6
dipersyaratkan)
Sambungan pembumian bersih, tidak longgar dan mempunyai kontinyuitas
7
listrik
Friksi
1 Mesin diberi pelumas dengan benar
2 Mesin disetel dengan benar
Listrik statis
1 Tanki pengisi / penyalur cairan mudah terbakar dibumikan
2 Humiditas yang sesuai dipertahankan
3 Peralatan pemindah dibumikan
Kerumahtanggaan
1 Tidak ada sampah yang terakumulasi/menumpuk
2 Penyimpanan material mudah menyala yang aman
3 Koridor bebas tidak ada halangan
4 Sprinkler tidak terhalang
5 Fasilitas bebas dari material mudah terbakar yang tidak diperlukan
Tidak ada kebocoran atau tetesan dari cairan mudah menyala dan genangan di
6
lantai
7 Pintu tahan api / eksit tidak terhalang dan bebas dioperasikan
Serah
terima
Setenga
No ke 1/ Bulana Kwarta Tahuna
Peralatan h
. dites n l n
tahunan
kembal
i
1 Peralatan notifikasi alarm
Alat yang berbunyi
a X X
(audible)
b Speaker X X
a Alat yang tampak X X
Serah
terima ke Setengah
No. Peralatan Bulanan Kwartal Tahunan
1/ dites tahunan
kembali
Peralatan notifikasi
1 alarm
Alat yang berbunyi
a X X
(audible)
5
Sumber dari: Peraturan Menteri PU No. 24/PRT/M/2008 Tentang
Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung
Katup kontrol
Disegel Inspeksi Mingguan
Digembok/dikunci Inspeksi Bulanan
Bulanan Saklar Anti Rusak(Tamper proof switch) Inspeksi Bulanan
Katup alarm
Eksterior Inspeksi Bulanan
Interior Inspeksi 5 Tahun
Strainer, filter, orifice Inspeksi 5 Tahun
Katup penahan balik (Check valve)
Interior Inspeksi 5 Tahun
Katup Pra-Aksi/Banjir (Preaction/Deluge valve)
Eksterior Inspeksi Bulanan
Interior Inspeksi 1 ~ 5
Tahun
Strainer, filter, orifice Inspeksi 5 Tahun
Katup pipa kering (Dry pipe valve)
Eksterior Inspeksi Bulanan
Interior Inspeksi 1 Tahun
Strainer, filter, orifice Inspeksi 5 Tahun
Katup pengurang tekanan dan pengaman
tekanan (Pressure Reducing and relief valve)
Sistem sprinkler Inspeksi 3 Bulan
Sambungan slang Inspeksi 3 Bulan
Tabel 7 Ikhtisar Inspeksi, Tes dan Perawatan Sistem Pipa Tegak / Hidran
KOMPONEN AKTIVITAS FREKUENSI
Katup-Katup / valve yang di segel Inspeksi Mingguan
Katup / Valve yang di gembok/kunci Inspeksi Bulanan
Saklar anti rusak/ tamper switches di katup Inspeksi Bulanan
Bulanan katup-katup penahan balik/ check valves Inspeksi 5 Tahunan
Katup pembuang / relief valves di rumah Inspeksi Mingguan
Katup pengatur tekanan / pressure regulating Inspeksi 3 Bulan
valve
Pemipaan / Piping Inspeksi 3 Bulan
Sambungan slang / Hose Connection Inspeksi 3 Bulan
Kotak / rumah slang / Hose Cabinet Inspeksi 1 Tahun
Slang / Hose Inspeksi 1 Tahun
Alat gantungan slang/ hose storage devices Inspeksi 1 Tahun
Sambungan pemadam kebakaran / fire dept. Inspeksi Bulanan
connection
Alat deteksi/ alarm devices Tes 3 Bulan
Nozel / hose nozzel Tes 1 Tahun
Alat gantungan slang / hose storage devices Tes 1 Tahun
Slang / Hose Tes 5 Tahun
Katup pengatur tekanan / pressure regulating Tes 5 Tahun
valve
Hidrostatik / hydrostatic test Tes 5 Tahun
Aliran / flow test Tes 5 Tahun
Sambungan slang / hose connection perawatan Perawatan 1 Tahun
Semua katup / all valves Perawatan 1 Tahun
I POWER SUPPLY
A. Transformator 1. Inspection a. Relay pengaman
(trafo kering) b. Bushing
c. Terminal
d. Dudukan transformator
e. Kondisi fisik
transformator
E. Latihan
1. Apa yang dimaksud dengan renovasi, rehabilitasi, dan restorasi?
F. Rangkuman
Sesuai Peraturan Menteri PU No. 24/PRT/M/2008 Tentang Pedoman
Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung, lingkup pekerjaan perawatan
meliputi perbaikan dan/atau penggantian bagian bangunan, komponen, bahan
bangunan, dan/atau prasarana dan sarana berdasarkan dokumen rencana
teknis perawatan bangunan gedung, dengan mempertimbangkan dokumen
pelaksanaan konstruksi.
Perencanaan teknis perawatan rusunawa yang perlu diperhatikan antara lain
perencanaan teknis perawatan bangunan gedung rusunawa bidang structural,
perencanaan teknis perawatan komponen mekanikal, Perencanaan teknis
perawatan komponen elektrikal.
A. Indikator Keberhasilan
Dengan mempelajari bab ini, diharapkan peserta mampu menjelaskan tentang
perencanaan anggaran pemeliharaan.
Biaya overhead, termasuk dalam overhead ini, kalau biaya inspeksi atau
biaya pengawas atau penyelia atau mandor dimasukkan ke dalam biaya
pemeliharaan.
Halaman
Gedung
Gedung gedung/
No Provinsi Satuan tidak
bertingkat bangunan
bertingkat
kantor
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Aceh m2/tahun 170.000 131.000 10.000
2 Sumatera Utara m2/tahun 178.000 133.000 10.000
3 Riau m2/tahun 188.000 140.000 11.000
4 Kepulauan Riau m2/tahun 209.000 156.000 11.000
5 Jambi m2/tahun 181.000 134.000 10.000
6 Sumatera Barat m2/tahun 157.000 107.000 10.000
7 Sumatera Selatan m2/tahun 187.000 126.000 11.000
8 Lampung m2/tahun 186.000 112.000 10.000
9 Bengkulu m2/tahun 163.000 99.000 10.000
10 Bangka Belitung m2/tahun 182.000 115.000 11.000
11 Banten m2/tahun 177.000 126.000 10.000
12 Jawa Barat m2/tahun 156.000 89.000 10.000
13 Dki Jakarta m2/tahun 179.000 133.000 11.000
14 Jawa Tengah m2/tahun 155.000 87.000 10.000
Setelah cost estimate tersebut disetujui oleh pemerintah daerah dalam hal
ini bisa diwakili oleh dinas teknis terkait, selanjutnya cost estimate tersebut
dituangkan dalam rencana anggaran pemeliharaan rusunawa yang
merupakan bagian dari rencana anggaran operasional pengelolaan
rusunawa.
Rencana anggaran pemeliharaan rusunawa ini bertujuan untuk:
1) Untuk menetapkan item-item kegiatan yang dibiayai dalam satu
tahun anggaran, kaitannya dengan pemeliharaan gedung rusunawa,
rencana anggaran ini menetapkan item pekerjaan pemeliharaan
yang yang rutin dikerjakan setiap bulannya, setiap tahunnya.
11
12
13
14
15
V Pengeluaran lain-lain
Total Total
B Tenaga kerja
C Peralatan
D Lain-lain
Total
Harga per m3
Dibulatkan
D. Latihan
1. Sebutkan tujuan pembuatan cost estimation!
2. Bagaimanan hasil sewa sarusunawa dimanfaatkanmenurut Permen
PUPR No. 14 Tahun 2007 pasal 25 ayat 40?
3. Sebutkan tujuan rencana anggaran pemeliharaan rusunawa!
A. Indikator Keberhasilan
Dengan mempelajari bab ini, diharapkan peserta mampu menjelaskan tentang
perencanaan anggaran perawatan.
1. Anggaran Rehabilitasi
Anggaran ini dibutuhkan untuk memperbaiki bangunan yang telah rusak
sebagian dengan maksud menggunakan sesuai dengan fungsi tertentu
yang tetap, baik arsitektur maupun struktur bangunan gedung tetap
dipertahankan seperti semula, sedang utilitas dapat berubah
2. Anggaran Renovasi
Anggaran ini dibutuhkan untuk memperbaiki bangunan yang telah rusak
berat sebagian dengan maksud menggunakan sesuai fungsi tertentu
yang dapat tetap atau berubah, baik arsitektur, struktur maupun utilitas
bangunannya.
3. Anggaran Restorasi
Anggaran ini dibutuhkan untuk memperbaiki bangunan yang telah rusak
berat sebagian dengan maksud menggunakan untuk fungsi tertentu
yang dapat tetap atau berubah dengan tetap mempertahankan
arsitektur bangunannya sedangkan struktur dan utilitas bangunannya
dapat berubah
Biaya tidak langsung antara lain honorarium yang dibayarkan kepada tenaga
pengawas atau penyelia, serta staf pada bagian operasi dan pemeliharaan,
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Biaya kontraktor, atau biaya pihak ketiga, yaitu biaya atau lebih
tepatnya nilai pekerjaan yang diserahkan kepada pihak ketiga atau
pemborong.
Batas minimum menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101 Tahun 2011
adalah sebesar Rp. 10.000.000 (sepuluh juta rupiah)
Walaupun pekerjaan perawatan yang dilakukan dengan cara swakelola, kalau
total nilai pekerjaan tersebut memenuhi syarat minimum kapitalalisasi aset
tetap, maka biaya tersebut termasuk dalam kategori belanja modal.
KODE KODE
PEMBEBANAN PEMBEBANAN
KLASIFIKASI KLASIFIKASI
KEL SUB JUMLAH KEL SUB KEL
URAIAN URAIAN JUMLAH
KEL (Rp)
I BIAYA PERAWATAN I DANA APBN/APBD
1 BIAYA REHABILITASI
II SEWA YANG
............ DIALOKASIKAN UNTUK
............ PERAWATAN
........... 1 SEWA NON HUNIAN
...........
III PENDAPATAN LAIN-LAIN
2 BIAYA RENOVASI
YANG DIALOKASIKAN
..................... UNTUK PERAWATAN
....................
....................
....................
3 BIAYA RESTORASI
II PENGELUARAN LAIN-
LAIN
TOTAL TOTAL
B TENAGA KERJA
C PERALATAN
D LAIN-LAIN
TOTAL
HARGA PER M3
DIBULATKAN
Analisis harga satuan tersebut dapat juga diperoleh dari Standar Nasional
Indonesia (SNI) untuk item-item pekerjaan yang sejenis.
Rencana anggaran pemeliharaan dan rencana anggaran perawatan tersebut di
atas selanjutnya digabungkan menjadi Rencana Anggaran Operasional
Pengelolaan Rusunawa.
D. Latihan
1. Menurut Permenpera Nomor 14 Tahun 2007, perawatan rusunawa
dapat dikategorikan dalam empat jenis, sebutkan jenis perawatan
tersebut!
2. Sebutkan proses penyusunan rencana anggaran perawatan dengan
kerusakan berat dan khusus!
A. Simpulan
Pekerjaan pemeliharaan dan perawatan gedung, yang salah satunya adalah
rusunawa, merupakan pekerjaan dengan multi disiplin ilmu dan sangat
complicated, ruwet dan menyulitkan. Dalam pelaksanaannya setiap petugas
mempunyai keahliannya masing-masing.
Dalam membuat perencanaan pemeliharaan dan perawatan bangunan
rusunawa, kenyataannya harus diawali dari perencana bangunan. Beberapa hal
secara teknis bahwa Konsultan Perencana bangunan mempunyai peran dalam
pemeliharaan dan perawatan bangunan rusunawa yang akan dibangun. Sebagai
contoh kasus adalah sebagai berikut:
1. Konsultan Perencana perlu membuat perhitungan kekuatan struktur
untuk tempat gantungan, tempat sandaran, dan/atau tempat dudukan,
dimana katrol, tangga, dan mesin harus diletakkan, yang nantinya harus
dioperasikan untuk peralatan ataupun merupakan peralatan bantu
untuk operasional pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung
rusunawa. Jadi disini jelas dimulai dari perencanaan sudah harus ada
perencanaan yang matang agar dalam pelaksanaan pemeliharaan dan
perawatan rusunawa dapat mudah dilaksanakan
2. Contoh kasus lain adalah dalam pembuatan lubang untuk pembuangan
sampah disetiap satuan hunian, disini Konsultan perencana harus
merencanakan agar lubang tersebut aman terhadap kejadian anak kecil
masuk kedalam lubang tersebut
3. Parapet untuk penggantung gondola, harus diperhitungkan kekuatan
strukturnya terhadap beban sangkar gondola, beban petugas
pembersihan, beban peralatan, dan beban bahan-bahan pembersihan
4. Mesin gondola yang dapat berputar diatas pelat atap beton (movable
machine) harus diperhitungkan kestabilannya terhadap beban sangkar
gondola, beban petugas pembersihan, beban peralatan, dan beban
bahan-bahan pembersihan
B. Tindak lanjut
Sebagai tindak lanjut, dalam merencanakan bangunan rusunawa, Konsultan
Perencana harus memperhatikan beberapa hal, diantaranya,
1. Konsultan Perencana perlu membuat perencanaan bangunan rusunawa
sedemikian sehingga untuk pemeliharaan dan perawatannya mudah
dilaksanakan
2. Konsultan Perencana perlu membuat perencanaan layout bangunan
sedemikian rupa agar tidak mempersulit jalur evakuasi