Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas
Jabatan Penata Ruang
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
Jl. Akses Tol Cimanggis, Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat.
Telp. (021) 8674586
Editor:
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas tersusunnya Modul
Pengaturan Penataan Ruang yang menjadi pegangan bagi peserta Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang. Modul ini dapat
terselesaikan karena kerjasama Tim Penyusun Modul yang sudah dirangkum melalui
beberapa kali workshop dan dukungan dari berbagai pihak di lingkungan Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
Untuk itu dalam kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional;
2. Direktorat Jenderal Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional;
3. Tim Penyusun Modul;
4. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya Modul ini.
Akhir kata, semoga Modul ini dapat memberikan manfaat bagi peserta
pelatihan. Kritik dan saran dengan senang hati akan diterima untuk perbaikan modul
ini.
i
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ vi
DAFTAR TABEL .................................................................................................... vii
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ............................................................................ 1
B. DESKRIPSI SINGKAT ......................................................................... 1
C. TUJUAN PEMBELAJARAN DAN INDIKATOR HASIL BELAJAR ..... 2
D. MATERI POKOK DAN SUB MATERI POKOK ................................... 2
BAB II PENYUSUNAN PENGATURAN RENCANA TATA RUANG .................... 5
A. KONSEP KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PENGATURAN
RENCANA TATA RUANG................................................................... 7
B. DATA DAN INFORMASI PENGATURAN RENCANA TATA RUANG 8
C. ANALISIS DATA DAN INFORMASI PENGATURAN RENCANA TATA
RUANG ................................................................................................ 9
D. MATERI TEKNIS PENGATURAN RENCANA TATA RUANG ............ 9
RANGKUMAN ............................................................................................ 11
EVALUASI ................................................................................................. 11
UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT .................................................... 12
BAB III PENYUSUNAN PENGATURAN PEMBINAAN PENATAAN RUANG .. 13
A. KONSEP KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PENGATURAN
PEMBINAAN PENATAAN RUANG .................................................. 14
B. DATA DAN INFORMASI PENGATURAN PEMBINAAN PENATAAN
RUANG .............................................................................................. 14
C. ANALISIS DATA PENGATURAN PEMBINAAN PENATAAN RUANG15
D. KONSEP PENGATURAN PEMBINAAN PENATAAN RUANG ........ 16
RANGKUMAN ............................................................................................ 18
ii
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
EVALUASI ................................................................................................. 18
UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT .................................................... 18
BAB IV PENYUSUNAN PENGATURAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN
RUANG ................................................................................................................... 20
A. KONSEP KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PENGATURAN
PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG .................................... 21
B. DATA DAN INFORMASI PENGATURAN PENGENDALIAN
PEMANFAATAN RUANG ................................................................. 21
C. PENGATURAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG .......... 22
RANGKUMAN ............................................................................................ 24
EVALUASI ................................................................................................. 25
UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT .................................................... 25
BAB V PENYUSUNAN PENGATURAN PENERTIBAN PEMANFAATAN RUANG
................................................................................................................................ 27
A. KONSEP KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PENGATURAN
PENERTIBAN PEMANFAATAN RUANG ......................................... 27
B. DATA DAN INFORMASI PENGATURAN PENERTIBAN
PEMANFAATAN RUANG ................................................................. 28
C. PENGATURAN PENERTIBAN PEMANFAATAN RUANG ............... 29
RANGKUMAN ............................................................................................ 30
EVALUASI ................................................................................................. 31
UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT .................................................... 31
BAB VI PENYUSUNAN PENGATURAN PENGAWASAN PENATAAN RUANG32
A. KONSEP SUSUNAN KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN
PENGATURAN PENGAWASAN PENATAAN RUANG .................... 32
B. DATA DAN INFORMASI PENGATURAN PENGAWASAN PENATAAN
RUANG .............................................................................................. 33
C. PENGATURAN PENGAWASAN PENATAAN RUANG .................... 34
RANGKUMAN ............................................................................................ 35
EVALUASI ................................................................................................. 36
UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT .................................................... 36
BAB VII PENYUSUNAN NORMA, STANDAR, PROSEDUR, KRITERIA BIDANG
PENATAAN RUANG ............................................................................................. 37
iii
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
iv
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
v
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
DAFTAR GAMBAR
vi
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
DAFTAR TABEL
vii
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
PETUNJUK PENGGUNAAN
MODUL
Pengguna dapat mempelajari keseluruhan isi materi modul ini yang dilakukan
secara berurutan. Pastikan terlebih dahulu urutan materi pada saat memahami setiap
bagian dalam modul ini, karena masing-masing urutan materi saling berkaitan. Agar
proses pembelajaran dapat berlangsung dengan lancar dan tujuan pembelajaran
tercapai dengan baik, maka dari itu dianjurkan untuk:
1. Membaca dengan cermat materi yang ada dan pahami tujuan pembelajaran
terlebih dahulu yang tersedia pada setiap awal bab, apabila ada hal-hal yang
kurang jelas dapat bertanya dengan fasilitator saat kegiatan pembelajaran
berlangsung;
2. Mengerjakan latihan dan evaluasi yang tersedia pada setiap akhir bab modul
ini;
3. Membentuk kelompok diskusi untuk membahas materi tertentu dan studi kasus
yang diberikan untuk memperdalam pemahaman materi;
4. Mempelajari bahan dari sumber lain sesuai referensi yang tercantum pada
daftar pustaka di akhir modul ini untuk memperluas wawasan;
5. Mengaitkan materi yang diperoleh dengan kondisi lingkungan kerja dan
cobalah rencanakan implementasinya bila perlu.
viii
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Segala macam aktivitas di muka bumi memerlukan ruang. Penataan Ruang
adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan
pengendalian pemanfaatan ruang. Kinerja pelaksanaan penataan ruang
mencerminkan kinerja aktivitas pembangunan di lapangan. Sesuai Pasal 3 Undang-
Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang mengamanatkan bahwa
penyelenggaraan penataan ruang bertujuan untuk mewujudkan ruang nasional yang
aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan berlandaskan Wawasan Nusantara dan
Ketahanan Nasional. Lebih lanjut, dalam Pasal 9 ayat (2) disebutkan bahwa
penyelenggaraan penataan ruang mencakup pengaturan, pembinaan, pengawasan,
dan pelaksanaan penataan ruang nasional termasuk di dalamnya koordinasi
penyelenggaraan penataan ruang lintas sektor, lintas wilayah, dan lintas pemangku
kepentingan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021, dalam Pasal
9 bahwa Penyelenggaraan Penataan Ruang adalah kegiatan yang meliputi
pengaturan, pembinaan, pelaksanaan, dan pengawasan Penataan Ruang.
Pengaturan Penataan Ruang adalah upaya pembentukan landasan hukum bagi
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Masyarakat dalam Penataan Ruang.
Pengaturan Penataan Ruang dilakukan melalui penyusunan dan penetapan
pedoman yang memuat norma, standar, prosedur, dan kriteria bidang Penataan
Ruang. Pengaturan Penataan Ruang diselenggarakan untuk mewujudkan ketertiban
dalam Penyelenggaraan Penataan Ruang, memberikan kepastian hukum bagi
seluruh Pemangku Kepentingan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab
serta hak dan kewajibannya dalam Penyelenggaraan Penataan Ruang dan
mewujudkan keadilan bagi seluruh Pemangku Kepentingan dalam Penyelenggaraan
Penataan Ruang.
B. DESKRIPSI SINGKAT
Mata Pelatihan ini membahas tentang konsep pengaturan penataan ruang dalam
yang meliputi penyusunan pengaturan rencana tata ruang, penyusunan pengaturan
1
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
2
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
3
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
4
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
BAB II
PENYUSUNAN PENGATURAN
RENCANA TATA RUANG
Rencana tata ruang merupakan perangkat penataan ruang wilayah yang disusun
berdasarkan pendekatan wilayah administratif yang secara hierarki terdiri atas
rencana tata ruang wilayah nasional, rencana tata ruang wilayah provinsi, dan
rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota.
Pengaturan penataan ruang adalah upaya pembentukan landasan hukum bagi
pemerintah pemerintah daerah, dan masyarakat dalam penataan ruang. Pengaturan
penataan ruang menurut pasal 12 UU No. 26 tentang Penataan Ruang, dilakukan
melalui penetapan ketentuan peraturan perundang - undangan bidang penataan
ruang termasuk pedoman bidang penataan ruang. Pengaturan penataan ruang
diselenggarakan untuk:
a. mewujudkan ketertiban dalam penyelenggaraan penataan ruang;
b. memberikan kepastian hukum bagi seluruh pemangku kepentingan dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab serta hak dan kewajibannya
dalam penyelenggaraan penataan ruang; dan
c. mewujudkan keadilan bagi seluruh pemangku kepentingan dalam seluruh
aspek penyelenggaraan penataan ruang.
Pengaturan penataan ruang disusun dan ditetapkan oleh Pemerintah,
pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten / kota sesuai dengan
kewenangannya.
Pengaturan penataan ruang disusun dan ditetapkan oleh Pemerintah, meliputi
penyusunan dan penetapan:
a. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan peraturan pelaksanaan dari undang-
undang mengenai penataan ruang yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah;
5
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
6
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
merupakan acuan bagi pemanfaatan ruang untuk seluruh kegiatan yang memerlukan
ruang melalui kegiatan pembangunan sektoral dan pengembangan wilayah.
Penyusunan dan penetapan rencana umum tata ruang dalam pelaksanaan
perencanaan tata ruang terdiri atas :
a. penyusunan dan penetapan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;
b. penyusunan dan penetapan rencana tata ruang wilayah provinsi;
c. penyusunan dan penetapan rencana tata ruang wilayah kabupaten;
dan
d. penyusunan dan penetapan rencana tata ruang wilayah kota.
Jangka waktu penyusunan dan penetapan rencana umum tata ruang paling lama
24 (dua puluh empat) bulan terhitung sejak pelaksanaan penyusunan rencana umum
tata ruang. Jangka waktu penyusunan dan penetapan rencana umum tata ruang tidak
melebihi masa berakhirnya rencana umum tata ruang yang sedang berlaku. Apabila
rencana umum tata ruang tidak dapat ditetapkan hingga berakhirnya batas waktu
penyusunan dan penetapan Pemerintah dan pemerintah daerah tidak menerbitkan
dan/atau memperbaharui izin pemanfaatan ruang di wilayahnya.
A. KONSEP KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PENGATURAN RENCANA
TATA RUANG
1. Definisi dan Fungsi
Pada kegiatan ini penata ruang melakukan penyusunan konsep Kerangka
Acuan Kerja (KAK) yang merupakan gambaran umum/penjelasan mengenai
suatu kegiatan penyusunan pengaturan Rencana Tata Ruang yang hasilnya
akan direview oleh Ahli Madya/Utama. Butir kegiatan ini ditujukan untuk level
2 yaitu untuk Ahli Pertama. Untuk tujuan penilaian DUPAK (Daftar Usulan
Penetapan Angka Kredit), yang dapat dinilai dari kegiatan penyusunan
konsep KAK kegiatan pengaturan rencana tata ruang adalah draft KAK.
2. Muatan Penyusunan
Tidak ada acuan atau pedoman khusus muatan dari draft KAK. Akan tetapi,
secara garis besar umumnya Draft KAK memuat informasi:
a. latar belakang dan masalah kegiatan;
b. maksud, tujuan dan sasaran kegiatan;
c. ruang lingkup kegiatan (lokasi dan substansi);
d. dasar hukum;
e. metodologi;
7
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
f. output/keluaran kegiatan;
g. tahapan dan waktu pelaksanaan;
h. sumber pembiayaan kegiatan; dan
i. tenaga ahli yang dilibatkan.
B. DATA DAN INFORMASI PENGATURAN RENCANA TATA RUANG
1. Definisi dan Fungsi
Pengumpulan data dan informasi pengaturan Rencana Tata Ruang
merupakan butir kegiatan untuk melakukan pengumpulan data baik data
primer dan/atau data sekunder untuk memperoleh informasi terkait
penyusunan pengaturan rencana tata ruang. Data sekunder dapat diperoleh
dari studi literatur atau penelusuran pustaka, sedangkan data primer diperoleh
dari observasi lapangan, wawancara, kuesioner, workshop, forum group
discussion (FGD), diskusi panel, seminar, dan sebagainya. Satuan yang
dinilai untuk DUPAK pada butir kegiatan ini berupa dokumen data dan
informasi. Kegiatan ini lebih ditujukan untuk level kompetensi 2 atau setara
dengan Ahli Pertama.
2. Muatan Penyusunan
Data dan informasi yang dibutuhkan umumnya berupa data sekunder seperti
peraturan perundang-undangan terkait (acuan normatif), materi teknis dari
Rencana Tata Ruang seperti buku fakta dan analisis yang dilengkapi peta-
peta, buku rencana, dan album peta; dan/atau data sekunder lain. Data juga
dapat berupa data primer/ data terkait lainnya apabila dibutuhkan.
8
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
2. Muatan Penyusunan
Laporan hasil analisis setidaknya memuat informasi kompilasi data yang telah
dikumpulkan dalam kegiatan penyusunan pengaturan rencana tata ruang juga
hasil analisis data dan informasi sektoral/multisektoral yang dibutuhkan dalam
kegiatan penyusunan pengaturan rencana tata ruang. Umumnya pengaturan
Rencana Tata Ruang dituangkan dalam bentuk rancangan peraturan
perundang-undangan seperti Raperkada, Raperda, maupun bentuk peraturan
lainnya. Analisis yang digunakan untuk pengaturan rencana tata ruang
bermanfaat dalam perumusan pasal per pasal dari pengaturan rencana tata
ruang. Analisis dapat disesuaikan dengan bidang pengaturan rencana tata
ruang yang ingin diatur.
Pada bagian ini difokuskan pembahasan pada kegiatan di level 2 dan 3 yaitu
kegiatan penyiapan bahan materi teknis pengaturan rencana tata ruang,
9
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
2. Muatan Penyusunan
Bahan materi teknis dapat berupa:
a. Peraturan perundang-undangan terkait (acuan normatif) dan/atau data
lain sesuai kebutuhan;
b. Hasil inventarisasi kendala yang dihadapi;
c. Bahan tayang
d. Bahan terkait lainnya.
Sedangkan, bahan pembahasan materi teknis pengaturan Rencana Tata
Ruang yang dapat disiapkan dapat berupa:
10
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
RANGKUMAN
Pengumpulan data dan informasi pengaturan Rencana Tata Ruang merupakan
butir kegiatan untuk melakukan pengumpulan data baik data primer dan/atau data
sekunder untuk memperoleh informasi terkait penyusunan pengaturan rencana tata
ruang. Data sekunder dapat diperoleh dari studi literatur atau penelusuran pustaka,
sedangkan data primer diperoleh dari observasi lapangan, wawancara, kuesioner,
workshop, forum group discussion (FGD), diskusi panel, seminar, dan sebagainya.
Data dan informasi yang dibutuhkan umumnya berupa data sekunder seperti
peraturan perundang-undangan terkait (acuan normatif), materi teknis dari Rencana
Tata Ruang seperti buku fakta dan analisis yang dilengkapi peta-peta, buku rencana,
dan album peta; dan/atau data sekunder lain.
Laporan hasil analisis setidaknya memuat informasi kompilasi data yang telah
dikumpulkan dalam kegiatan penyusunan pengaturan rencana tata ruang juga hasil
analisis data dan informasi sektoral/multisektoral yang dibutuhkan dalam kegiatan
penyusunan pengaturan rencana tata ruang. Umumnya pengaturan Rencana Tata
Ruang dituangkan dalam bentuk rancangan peraturan perundang-undangan seperti
Raperkada, Raperda, maupun bentuk peraturan lainnya.
Materi teknis pengaturan Rencana Tata Ruang terdiri dari kegiatan penyiapan
bahan materi teknis, penyiapan bahan pembahasan materi teknis, penyiapan konsep
materi teknis, penyusunan telaahan pembahasan teknis konsep materi teknis,
perumusan telaahan konsep materi teknis dalam pembahasan lintas sektor,
perumusan hasil pembahasan konsep materi teknis, penyusunan kajian strategis
terhadap konsep materi teknis, dan penyusunan rekomendasi hasil kajian strategis
terhadap konsep materi teknis.
EVALUASI
1. Jelaskan Bagaimana konsep prosedur kerangka acuan kerja pada pengaturan
rencana tata ruang?
2. Jelaskan secara ringkas menurut pemahaman saudara bagaimana konsep
pengaturan penataan ruang?
3. Jelaskan konsep data dan informasi dalam pengaturan rencana penataan
ruang?
4. Bagaimana konsep analisis data dan informasi dalam pengaturan rencana
penataan ruang?
11
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
12
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
BAB III
PENYUSUNAN
PENGATURAN PEMBINAAN
PENATAAN RUANG
13
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
ruang;dan
d. meningkatkan kualitas struktur ruang dan pola ruang.
2. Muatan Penyusunan
Sebagaimana pada butir terkait penyusunan konsep KAK lainnya, tidak ada
ketentuan khusus muatan punyusunan konsep KAK. Umumnya Draft KAK
memuat informasi sebagai berikut:
a. latar belakang dan masalah kegiatan;
b. maksud, tujuan dan sasaran kegiatan;
c. ruang lingkup kegiatan (lokasi dan substansi);
d. dasar hukum;
e. metodologi;
f. output/keluaran kegiatan;
g. tahapan dan waktu pelaksanaan;
h. sumber pembiayaan kegiatan; dan
i. tenaga ahli yang dilibatkan.
B. DATA DAN INFORMASI PENGATURAN PEMBINAAN PENATAAN RUANG
1. Definisi dan Fungsi
Pengumpulan data dan informasi pengaturan pembinaan penataan ruang
adalah pengumpulan data primer dan/atau data sekunder untuk memperoleh
informasi terkait penyusunan pengaturan pembinaan penataan ruang. Data
sekunder dapat diperoleh dari studi literatur atau penelusuran pustaka,
sedangkan data primer diperoleh dari observasi lapangan, wawancara,
kuesioner, workshop, forum group discussion (FGD), diskusi panel, seminar,
dan sebagainya. Satuan yang dinilai untuk DUPAK pada butir kegiatan ini
14
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
berupa dokumen data dan informasi. Kegiatan ini lebih ditujukan untuk level
kompetensi 2 atau setara dengan Ahli Pertama.
2. Muatan Penyusunan
Data dan informasi yang dibutuhkan umumnya berupa data sekunder seperti
peraturan perundang-undangan atau acuan normatif atau kebijakan terkait,
best practice dari dalam dan luar negeri, jurnal atau artikel ilmiah, dan/atau
data sekunder lain. Data juga dapat berupa data primer/ data terkait lainnya
apabila dibutuhkan.
Data juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan pembuatan kajian kebijakan
dalam rangka pembuatan peraturan sesuai kebutuhan pembinaan penataan
ruang di tingkat daerah maupun nasional yang selanjutnya dituangkan dalam
Naskah Akademik.
C. ANALISIS DATA PENGATURAN PEMBINAAN PENATAAN RUANG
1. Definisi dan Fungsi
Pada butir mengolah dan menganalisis data pengaturan pembinaan penataan
ruang, penata ruang melakukan analisis data dan informasi hasil
pengumpulan data primer dan/atau sekunder dari butir sebelumnya dengan
menggunakan metode analisis yang disesuaikan dengan kebutuhan analisis
pada pengaturan pembinaan penataan ruang dan hasilnya akan direview oleh
ahli Madya/Utama. Kegiatan ini ditujukkan untuk level kompetensi 2 yaitu Ahli
Pertama. Hasil dari kegiatan ini berupa laporan hasil analisis.
2. Muatan Penyusunan
Tidak ada ketentuan metode analisis yang spesifik harus ada di dalam
penyusunan pengaturan pembinaan penataan ruang. Akan tetapi, terdapat
penyeragaman garis besar yang perlu termuat di dalam pelaporan hasil
analisis. Laporan hasil analisis dari kegiatan ini setidaknya memuat informasi:
15
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
2. Muatan Penyusunan
Bahan materi teknis yang perlu disiapkan untuk menunjang butir kegiatan
penata ruang berupa:
a. Peraturan perundang-undangan terkait (acuan normatif) dan/atau data
lain sesuai kebutuhan;
b. hasil inventarisasi kendala yang dihadapi; dan
c. Bahan tayang sesuai tema dari pengaturan pembinaan penataan ruang.
16
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
Kegiatan lain yang dilakukan oleh penata ruang pada bagian ini adalah
menyiapkan bahan pembahasan materi teknis pengaturan Pembinaan
Penataan Ruang seperti:
a. bahan tayang terkait materi teknis pengaturan Pembinaan Penataan
Ruang;
b. sasaran output kegiatan;
c. hal-hal yang perlu disepakati;
d. draft berita acara pembahasan materi teknis
Bahan materi substansi teknis penyusunan pengaturan Pembinaan
Penataan Ruang yang perlu disiapkan yaitu:
a. Materi teknis pengaturan pembinaan penataan ruang yang sebelumnya
telah tersusun;
b. Draft Rapermen pengaturan pembinaan penataan ruang, dilengkapi
dengan:
1) berita acara pembahasan lintas sektor dan daerah;
2) Naskah Akademik;
3) dokumen lain yang dipersyaratkan (kelengkapan administrasi) untuk
menunjang legalisasi peraturan perundang-undangan.
17
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
RANGKUMAN
Pembinaan penataan ruang adalah upaya yang dilakukan untuk meningkatkan
kinerja penataan ruang yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah,
dan masyarakat. Pada butir kegiatan pengumpulan data dan informasi pengaturan
pembinaan penataan ruang adalah pengumpulan data primer dan/atau data sekunder
untuk memperoleh informasi terkait penyusunan pengaturan pembinaan penataan
ruang. Data sekunder dapat diperoleh dari studi literatur atau penelusuran pustaka,
sedangkan data primer diperoleh dari observasi lapangan, wawancara, kuesioner,
workshop, forum group discussion (FGD), diskusi panel, seminar, dan sebagainya.
Data dan informasi yang dibutuhkan umumnya berupa data sekunder seperti
peraturan perundang-undangan atau acuan normatif atau kebijakan terkait, best
practice dari dalam dan luar negeri, jurnal atau artikel ilmiah, dan/atau data sekunder
lain. Penyiapan bahan materi teknis dilakukan sebelum disusunnya materi teknis dan
kegiatan ini bertujuan menunjang penyusunan materi teknis. Kegiatan menyiapkan
bahan pembahasan materi teknis dilakukan setelah disusunnya materi teknis dan
bertujuan menunjang pembahasan yang akan dilakukan terhadap materi teknis yang
telah tersusun.
EVALUASI
1. Sebutkan muatan informasi pada kerangka acuan kerja kegiatan pembinaan
penataan ruang!
2. Apa yang dimaksud dengan kegiatan pengaturan pembinaan penataan ruang?
3. Jelaskan bagaimana prosedur data dan informasi dalam pengaturan
pembinaan penataan ruang?
4. Bagaimana konsep analisis data dan informasi dalam pengaturan pembinaan
penataan ruang?
5. Bagaimana muatan teknis dalam kegiatan pengaturan pembinaan penataan
ruang?
UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT
Setelah menyelesaikan pembelajaran materi Penyusunan Pengaturan Pembinaan
Penataan Ruang dan berhasil menjawab pertanyaan evaluasi dengan baik, maka
saudara dianggap telah mampu memahami materi - materi pada bab ini. Selanjutnya
18
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
19
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
BAB IV
PENYUSUNAN PENGATURAN
PENGENDALIAN PEMANFAATAN
RUANG
20
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
2. Muatan Penyusunan
Sebagaimana pada butir terkait penyusunan konsep KAK lainnya, tidak ada
ketentuan khusus muatan punyusunan konsep KAK. Umumnya Draft KAK
memuat informasi sebagai berikut:
21
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
Pada butir kegiatan ini, beberapa turunan kegiatan pengumpulan data dan
informasi pengaturan pemanfaatan ruang yaitu menyusun konsep desain
survei yang minimal memuat metodologi, form wawancara/kuesioner, list data
primer dan sekunder, instansi tujuan, jadwal kegiatan, dan lokasi survei.
2. Muatan Penyusunan
Data dan informasi dapat berupa data primer seperti hasil dari survei
(wawancara/kuesioner) dan data sekunder seperti peraturan perundang-
undangan terkait sebagai acuan normatif juga telaah pustaka termasuk data
dari instansi, best practice dari dalam dan luar negeri, studi literatur yang
menghimpun jurnal/artikel-artikel ilmiah sebagai bahan pertimbangan pada
kegiatan berikutnya, dan lainnya.
Data juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan pembuatan kajian kebijakan
dalam rangka pembuatan peraturan sesuai kebutuhan pengaturan
pengendalian pemanfaatan ruang di tingkat daerah maupun nasional yang
selanjutnya dituangkan dalam Naskah Akademik.
C. PENGATURAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
1. Definisi dan Fungsi
Pengaturan pengendalian pemanfaatan ruang yang dimaksudkan pada
bagian ini adalah mencakup butir kegiatan menyiapkan bahan materi teknis
pengaturan pengendalian pemanfaatan ruang, menyiapkan bahan
pembahasan materi teknis pengaturan pengendalian pemanfaatan ruang, dan
menyiapkan bahan materi substansi teknis pengaturan pengendalian
pemanfaatan ruang.
22
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
2. Muatan Penyusunan
Bahan materi teknis yang perlu disiapkan untuk menunjang butir kegiatan
penata ruang berupa:
23
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
RANGKUMAN
Pengendalian pemanfaatan ruang diselenggarakan untuk menjamin terwujudnya
tata ruang sesuai dengan rencana tata ruang. Pelaksanaan pengendalian
pemanfaatan ruang dilakukan melalui: a) Pengaturan zonasi; b) Perizinan; c)
Pemberian insentif dan disinsentif; dan e) Pengenaan sanksi.
Kegiatan pengumpulan data dan informasi pengaturan pengendalian
pemanfaatan ruang, kegiatan yang dilakukan adalah pengumpulan data primer
dan/atau data sekunder untuk memperoleh informasi terkait pengaturan pengendalian
pemanfaatan ruang. Data sekunder dapat diperoleh dari studi literatur atau
penelusuran pustaka, sedangkan data primer diperoleh dari observasi lapangan,
wawancara, kuesioner, workshop, forum group discussion (FGD), diskusi panel,
seminar, dan sebagainya.
Bahan materi teknis yang perlu disiapkan untuk menunjang butir kegiatan penata
ruang berupa:
24
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
Kegiatan lain yang dilakukan oleh penata ruang pada bagian ini adalah
menyiapkan bahan pembahasan materi teknis pengaturan pengendalian
pemanfaatan ruang seperti:
EVALUASI
1. Sebutkan muatan informasi pada kerangka acuan kerja kegiatan pengaturan
pengendalian pemanfaatan ruang!
2. Jelaskan konsep pengaturan pengendalian pemanfaatan ruang!
3. Jelaskan bagaimana prosedur data dan informasi dalam pengaturan
pengendalian pemanfaatan ruang!
4. Bagaimana konsep analisis data dan informasi dalam pengaturan
pengendalian pemanfaatan ruang?
5. Bagaimana muatan teknis dalam kegiatan pengaturan pengendalian
pemanfaatan ruang?
UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT
Setelah menyelesaikan pembelajaran materi Penyusunan Pengaturan Pengendalian
Pemanfaatan Ruang` dan berhasil menjawab pertanyaan evaluasi dengan baik, maka
saudara dianggap telah mampu memahami materi - materi pada bab ini. Selanjutnya
saudara dapat mengikuti pembelajaran pada bab berikutnya. Sebaliknya apabila
belum dapat menjawab pertanyaan pada evaluasi dengan baik, maka saudara diminta
untuk mempelajari kembali materi pada bab ini dengan lebih seksama hingga saudara
dapat menjawab pertanyaan dalam evaluasi dengan baik.
25
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
26
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
BAB V
PENYUSUNAN PENGATURAN
PENERTIBAN PEMANFAATAN
RUANG
2. Muatan Penyusunan
Sebagaimana pada butir terkait penyusunan konsep KAK lainnya, tidak ada
ketentuan khusus muatan punyusunan konsep KAK. Umumnya Draft KAK
memuat informasi sebagai berikut:
a. latar belakang dan masalah kegiatan;
b. maksud, tujuan dan sasaran kegiatan;
c. ruang lingkup kegiatan (lokasi dan substansi);
d. dasar hukum;
e. metodologi;
f. output/keluaran kegiatan;
g. tahapan dan waktu pelaksanaan;
27
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
Pada butir kegiatan ini, beberapa turunan kegiatan pengumpulan data dan
informasi pengaturan penertiban pemanfaatan ruang yaitu menyusun konsep
desain survei yang minimal memuat metodologi, form wawancara/kuesioner,
list data primer dan sekunder, instansi tujuan, jadwal kegiatan, dan lokasi
survei.
2. Muatan Penyusunan
Data dan informasi dapat berupa data primer seperti hasil dari survei
(wawancara/kuesioner) dan data sekunder seperti peraturan perundang-
undangan terkait sebagai acuan normatif juga telaah pustaka termasuk data
dari instansi, best practice dari dalam dan luar negeri, studi literatur yang
menghimpun jurnal/artikel-artikel ilmiah sebagai bahan pertimbangan pada
kegiatan berikutnya, dan sebagainya.
Data juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan pembuatan kajian kebijakan
dalam rangka pembuatan peraturan sesuai kebutuhan pengaturan penertiban
28
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
2. Muatan Penyusunan
Bahan materi teknis yang perlu disiapkan untuk menunjang butir kegiatan
penata ruang berupa:
a. Peraturan perundang-undangan terkait sebagai acuan normatif dan/atau
data lain sesuai kebutuhan;
b. hasil inventarisasi kendala yang dihadapi; dan
c. Bahan tayang sesuai tema dari pengaturan penertiban pemanfaatan
ruang yang akan dibuat. Bahan tayang dapat lebih dari satu disesuaikan
dengan kebutuhan.
29
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
Kegiatan lain yang dilakukan oleh penata ruang pada bagian ini adalah
menyiapkan bahan pembahasan materi teknis pengaturan penertiban
pemanfaatan ruang seperti:
RANGKUMAN
Pengumpulan data dan informasi pengaturan penertiban pemanfaatan ruang,
kegiatan yang dilakukan adalah pengumpulan data primer dan/atau data sekunder
untuk memperoleh informasi terkait pengaturan penertiban pemanfaatan ruang. Data
sekunder dapat diperoleh dari studi literatur atau penelusuran pustaka, sedangkan
data primer diperoleh dari observasi lapangan, wawancara, kuesioner, workshop,
forum group discussion (FGD), diskusi panel, seminar, dan sebagainya. Pengumpulan
data dapat dibedakan berdasarkan kegiatannya yaitu Swakelola dan Kontraktual.
30
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
EVALUASI
1. Sebutkan muatan informasi pada kerangka acuan kerja kegiatan pengaturan
penertiban pemanfaatan ruang!
2. Jelaskan konsep pengaturan pengendalian pemanfaatan ruang!
3. Jelaskan bagaimana prosedur data dan informasi dalam pengaturan
penertiban pemanfaatan ruang?
4. Bagaimana konsep analisis data dan informasi dalam pengaturan penertiban
pemanfaatan ruang?
5. Bagaimana muatan teknis dalam kegiatan pengaturan penertiban
pemanfaatan ruang?
UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT
Setelah menyelesaikan pembelajaran materi Penyusunan Pengaturan Penertiban
Pemanfaatan Ruang` dan berhasil menjawab pertanyaan evaluasi dengan baik, maka
saudara dianggap telah mampu memahami materi - materi pada bab ini. Selanjutnya
saudara dapat mengikuti pembelajaran pada bab berikutnya. Sebaliknya apabila
belum dapat menjawab pertanyaan pada evaluasi dengan baik, maka saudara diminta
untuk mempelajari kembali materi pada bab ini dengan lebih seksama hingga saudara
dapat menjawab pertanyaan dalam evaluasi dengan baik.
31
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
BAB VI
PENYUSUNAN PENGATURAN
PENGAWASAN PENATAAN RUANG
32
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
Pada butir kegiatan ini, beberapa turunan kegiatan pengumpulan data dan
informasi pengaturan pemanfaatan ruang yaitu menyusun konsep desain
survei yang minimal memuat metodologi, form wawancara/kuesioner, list data
primer dan sekunder, instansi tujuan, jadwal kegiatan, dan lokasi survei.
2. Muatan Penyusunan
Data dan informasi dapat berupa data primer seperti hasil dari survei
(wawancara/kuesioner) dan data sekunder seperti peraturan perundang-
undangan terkait sebagai acuan normatif juga telaah pustaka termasuk data
dari instansi, best practice dari dalam dan luar negeri, studi literatur yang
menghimpun jurnal/artikel-artikel ilmiah sebagai bahan pertimbangan pada
kegiatan berikutnya, dan sebagainya.
33
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
2. Muatan Penyusunan
Bahan materi teknis yang perlu disiapkan untuk menunjang butir kegiatan
pengawasan penataan ruang berupa:
a. Peraturan perundang-undangan terkait sebagai acuan normatif dan/atau
data lain sesuai kebutuhan;
b. hasil inventarisasi kendala yang dihadapi; dan
34
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
RANGKUMAN
Kegiatan pengawasan penataan ruang terdiri atas tindakan pemantauan,
evaluasi, dan pelaporan. Pengawasan dilaksanakan oleh Pemerintah dan pemerintah
daerah sesuai kewenangannya dengan melibatkan peran masyarakat. Kegiatan yang
dilakukan adalah pengumpulan data primer dan/atau data sekunder untuk
memperoleh informasi terkait pengaturan pengawasan penataan ruang. Data
sekunder dapat diperoleh dari studi literatur atau penelusuran pustaka, sedangkan
data primer diperoleh dari observasi lapangan, wawancara, kuesioner, workshop,
forum group discussion (FGD), diskusi panel, seminar, dan sebagainya.
35
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
EVALUASI
1. Sebutkan muatan informasi pada kerangka acuan kerja kegiatan penyusunan
pengaturan pengawasan penataan ruang!
2. Jelaskan konsep penyusunan pengaturan pengawasan penataan ruang!
3. Jelaskan bagaimana prosedur data dan informasi dalam penyusunan
pengaturan pengawasan penataan ruang!
4. Bagaimana konsep analisis data dan informasi dalam penyusunan pengaturan
pengawasan penataan ruang?
5. Bagaimana muatan teknis dalam kegiatan penyusunan pengaturan
pengawasan penataan ruang?
36
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
BAB VII
PENYUSUNAN NORMA, STANDAR,
PROSEDUR, KRITERIA BIDANG
PENATAAN RUANG
37
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
38
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
(NSPK). Data sekunder dapat diperoleh dari studi literatur atau penelusuran
pustaka, sedangkan data primer diperoleh dari observasi lapangan,
wawancara, kuesioner, workshop, forum group discussion (FGD), diskusi
panel, seminar, dan sebagainya. Satuan yang dinilai untuk DUPAK pada butir
kegiatan ini berupa dokumen data dan informasi. Kegiatan ini lebih ditujukan
untuk level kompetensi 2 atau setara dengan Ahli Pertama.
2. Muatan Penyusunan
Data dan informasi dapat berupa data primer seperti hasil dari survei
(wawancara/kuesioner) dan data sekunder seperti peraturan perundang-
undangan terkait sebagai acuan normatif juga telaah pustaka termasuk data
dari instansi, best practice dari dalam dan luar negeri, studi literatur yang
menghimpun jurnal/artikel-artikel ilmiah sebagai bahan pertimbangan pada
kegiatan berikutnya, dan sebagainya.
39
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
2. Muatan Penyusunan
Laporan hasil analisis setidaknya memuat informasi kompilasi dan
pengolahan data yang telah dikumpulkan dalam butir kegiatan sebelumnya
yang sama-sama dilakukan oleh Penata Ruang Ahli Pertama. Lebih lanjut,
laporan hasil analisis atau laporan kegiatan pada butir ini setidaknya memuat
informasi sebagai berikut:
a. Kompilasi data yang telah dikumpulkan dalam kegiatan penyusunan
family tree NSPK, antara lain:
1) kajian peraturan perundang-undangan
2) mapping kebutuhan pengguna NSPK (melalui survei primer atau sesi
diskusi dengan para pengguna NSPK)
b. Hasil analisis data dan informasi sektoral/multisektoral yang dibutuhkan
dalam kegiatan penyusunan NSPK Bidang Penataan Ruang. Perlu diingat
bahwa analisis untuk penyusunan NSPK tidak terbatas dan metode yang
dipilih oleh penata ruang dapat disesuaikan dengan kebutuhan analisis
pada setiap case dari NSPK tersebut.
E. NORMA, STANDAR, PROSEDUR, KRITERIA DI BIDANG PENATAAN RUANG
1. Definisi dan Fungsi
Kegiatan yang dimaksudkan pada bagian ini adalah menyiapkan bahan materi
teknis penyusunan Norma, Standar, Prosedur, Kriteria di Bidang Penataan
Ruang, menyiapkan bahan pembahasan materi teknis Norma, Standar,
Prosedur, Kriteria di Bidang Penataan Ruang, dan menyiapkan bahan materi
substansi teknis Norma, Standar, Prosedur, Kriteria di Bidang Penataan
Ruang.
40
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
terhadap materi teknis yang telah tersusun. Kegiatan penyiapan bahan materi
substansi teknis adalah semua kegiatan dalam ranah penata ruang yang
dilakukan untuk menunjang proses legalisasi dokumen pembinaan penataan
ruang.
2. Muatan Penyusunan
Bahan materi teknis yang perlu disiapkan untuk menunjang butir kegiatan
penyusunan Norma, Standar, Prosedur, Kriteria di Bidang Penataan Ruang
berupa:
41
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
RANGKUMAN
Konsep Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang merupakan gambaran umum atau
penjelasan mengenai suatu kegiatan penyusunan Norma, Standar, Prosedur, Kriteria
(NSPK) bidang penataan ruang yang hasilnya akan direview oleh Ahli Madya/Utama.
Pengumpulan data dan informasi penyusunan Norma, Standar, Prosedur,
Kriteria (NSPK) bidang penataan ruang merupakan butir kegiatan untuk melakukan
pengumpulan data baik data primer dan/atau data sekunder untuk memperoleh
informasi terkait penyusunan pengaturan rencana tata ruang. Data sekunder dapat
diperoleh dari studi literatur atau penelusuran pustaka, sedangkan data primer
diperoleh dari observasi lapangan, wawancara, kuesioner, workshop, forum group
discussion (FGD), diskusi panel, seminar, dan sebagainya.
Hasil pengumpulan data primer dan sekunder dengan menggunakan metode
analisis yang sesuai dengan penyusunan Norma, Standar, Prosedur, Kriteria (NSPK)
Bidang Penataan Ruang.
EVALUASI
1. Sebutkan muatan informasi pada kerangka acuan kerja kegiatan penyusunan
norma, standar, prosedur, kriteria bidang penataan ruang!
2. Jelaskan secara ringkas konsep penyusunan norma, standar, prosedur,
kriteria bidang penataan ruang!
3. Jelaskan bagaimana prosedur data dan informasi dalam penyusunan norma,
standar, prosedur, kriteria bidang penataan ruang?
4. Bagaimana konsep analisis data dan informasi dalam penyusunan norma,
standar, prosedur, kriteria bidang penataan ruang?
42
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
43
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
BAB VII
TELAAH DAN ANALISIS PROGRAM
KEGIATAN PENGATURAN
PENATAAN RUANG
2. Muatan Penyusunan
Umumnya Draft KAK memuat informasi sebagai berikut:
a. latar belakang dan masalah kegiatan;
b. maksud, tujuan dan sasaran kegiatan;
c. ruang lingkup kegiatan (lokasi dan substansi);
d. dasar hukum;
e. metodologi;
f. output/keluaran kegiatan;
g. tahapan dan waktu pelaksanaan;
h. sumber pembiayaan kegiatan; dan
i. tenaga ahli yang dilibatkan.
44
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
2. Muatan Penyusunan
Data dan informasi dapat berupa data primer seperti hasil dari survei
(wawancara/kuesioner) dan data sekunder seperti peraturan perundang-
undangan terkait sebagai acuan normatif juga telaah pustaka termasuk data
dari instansi, kajian pustaka, survei instansional, best practice dari dalam dan
luar negeri, studi literatur yang menghimpun informasi dari berbagai
jurnal/artikel-artikel ilmiah sebagai bahan pertimbangan pada kegiatan
berikutnya, dan sebagainya.
Data juga dapat disesuaikan dengan masukan atau input yang
diperlukan pada setiap analisis dan dapat pula menyesuaikan kebutuhan
pembuatan kajian atau telaahan terkait program-program khusus kegiatan
pengaturan penataan ruang. Boleh jadi setiap program memiliki kebutuhan
data yang berbeda untuk menganalisisnya sesuai tema atau konsentrasi
masing-masing program.
45
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
2. Muatan Penyusunan
Laporan hasil analisis setidaknya memuat informasi kompilasi dan
pengolahan data yang telah dikumpulkan dalam butir kegiatan sebelumnya
yang sama-sama dilakukan oleh Penata Ruang Ahli Pertama. Lebih lanjut,
laporan hasil analisis atau laporan kegiatan pada butir ini setidaknya memuat
informasi sebagai berikut:
a. Kompilasi data yang telah dikumpulkan dalam kegiatan penelaahan dan
analisis terkait program-program khusus kegiatan pengaturan penataan
ruang;
b. Hasil analisis data dan informasi sektoral/multisektoral yang dibutuhkan
dalam kegiatan penelaahan dan analisis terkait program-program khusus
kegiatan pengaturan penataan ruang. Perlu diingat bahwa metode
telaahan dan analisis untuk kegiatan penelaahan dan analisis terkait
program-program khusus kegiatan pengaturan penataan ruang dapat
disesuaikan dengan kebutuhan analisis pada setiap case dari program-
program khusus tersebut.
RANGKUMAN
Data dan informasi program kegiatan pengaturan penataan ruang dapat
berupa data primer seperti hasil dari survei (wawancara/kuesioner) dan data sekunder
seperti peraturan perundang-undangan terkait sebagai acuan normatif juga telaah
pustaka termasuk data dari instansi, kajian pustaka, survei instansional, best practice
dari dalam dan luar negeri, studi literatur yang menghimpun informasi dari berbagai
46
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
47
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
BAB IX
EVALUASI PEKERJAAN PIHAK
KETIGA PADA KEGIATAN
PENGATURAN PENATAAN RUANG
2. Muatan Penyusunan
Bentuk dari kegiatan supervisi administrasi terhadap pekerjaan pihak ketiga
adalah asistensi atau bimbingan dan konsultasi. Penata Ruang Ahli Pertama
dapat menjadikan butir kegiatan ini sebagai nilai angka kredit dengan
menuangkan bukti asistensi atau bimbingan dan konsultasi dalam lembar
asistensi. Lembar asistensi ini memuat informasi dan ketentuan, seperti:
a. progres pekerjaan;
48
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
RANGKUMAN
Bentuk dari kegiatan supervisi administrasi terhadap pekerjaan pihak ketiga
adalah asistensi atau bimbingan dan konsultasi. Penata Ruang Ahli Pertama dapat
menjadikan butir kegiatan ini sebagai nilai angka kredit dengan menuangkan bukti
asistensi atau bimbingan dan konsultasi dalam lembar asistensi. Jika Ahli Muda
mengerjakan kegiatan supervisi untuk subtansi pekerjaan pihak ketiga, Ahli pertama
lebih diarahkan untuk kegiatan-kegiatan supervisi yang bersifat mengontrol
kelengkapan administrasi pekerjaan pihak ketiga. Hasil dari kegiatan supervisi
iniberupa laporan hasil analisis.
EVALUASI
1. Jelaskan secara ringkas konsep mekanisme penyusunan hasil supervisi
administrasi pihak ketiga berkaitan dengan pengaturan penataan ruang!
2. Jelaskan secara ringkas cakupan muatan penyusunan hasil supervisi
administrasi pihak ketiga dalam pengaturan penataan ruang!
UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT
Setelah menyelesaikan pembelajaran materi Evaluasi Pekerjaan Pihak Ketiga pada
Kegiatan Pengaturan Penataan Ruang dan berhasil menjawab pertanyaan evaluasi
dengan baik, maka saudara dianggap telah mampu memahami materi - materi pada
bab ini. Selanjutnya saudara dapat mengikuti pembelajaran pada bab berikutnya.
Sebaliknya apabila belum dapat menjawab pertanyaan pada evaluasi dengan baik,
maka saudara diminta untuk mempelajari kembali materi pada bab ini dengan lebih
seksama hingga saudara dapat menjawab pertanyaan dalam evaluasi dengan baik.
49
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Modul ini disusun untuk keperluan Pelatihan Penguatan Kompetensi Teknis
Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang, dengan tujuan agar setiap peserta Pelatihan
mampu memahami konsep mekanisme dalam pengaturan penataan ruang dan
peserta mampu memberikan kontribusi pemikiran yang berguna dalam kegiatan
penataan ruang sesuai dengan ketentuan dan Undang-Undang yang berlaku.
Setelah selesai mempelajari materi dalam modul ini, jangan lupa untuk melatih
pemahaman anda dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam latihan
serta melakukan evaluasi dalam setiap materi.
B. TINDAK LANJUT
Sebagai tindak lanjut dari pembelajaran materi modul ini, maka:
1. Bagi peserta pelatihan diharapkan mampu mengimplementasikan hasil
pembelajaran dari mata pelatihan Pengaturan Penataan Ruang;
2. Bagi Fasilitator, diharapkan mampu menyampaikan serta mengembangkan
penyampaian materi dalam modul agar mampu menjadi bahan ajar yang
efektif dalam penyamaan persepsi peserta;
3. Bagi pengelola pelatihan, diharapkan modul sebagai bahan evaluasi bagi
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia dan pengendalian
pelaksanaan pelatihan PKTBT Jabatan Penata Ruang serta untuk
penyempurnaan modul pelatihan berikutnya agar lebih baik.
50
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
DAFTAR PUSTAKA
51
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
52