Modul 3 PKTBT Penata Ruang - Pelaksanaan Penataan Ruang
Modul 3 PKTBT Penata Ruang - Pelaksanaan Penataan Ruang
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas
Jabatan Penata Ruang
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
Jl. Akses Tol Cimanggis, Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat.
Telp. (021) 8674586
Editor:
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas tersusunnya Modul
Pelaksanaan Penataan Ruang yang menjadi pegangan bagi peserta Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang. Modul ini dapat
terselesaikan karena kerjasama Tim Penyusun Modul yang sudah dirangkum melalui
beberapa kali workshop dan dukungan dari berbagai pihak di lingkungan Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
Untuk itu dalam kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional;
2. Direktorat Jenderal Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional;
3. Tim Penyusun Modul;
4. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya Modul ini.
Akhir kata, semoga Modul ini dapat memberikan manfaat bagi peserta
pelatihan. Kritik dan saran dengan senang hati akan diterima untuk perbaikan modul
ini.
i
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. v
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... vi
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL .................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... 8
A. LATAR BELAKANG ............................................................................ 8
B. DESKRIPSI SINGKAT ......................................................................... 8
C. TUJUAN PEMBELAJARAN DAN INDIKATOR HASIL BELAJAR ..... 8
D. MATERI POKOK DAN SUB MATERI POKOK ................................... 9
BAB II PERENCANAAN TATA RUANG .............................................................. 11
A. KONSEP KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PENYUSUNAN
RENCANA TATA RUANG................................................................. 11
B. KONSEP PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG ...................... 12
C. KONSEP DATA DAN INFORMASI PENYUSUNAN RENCANA TATA
RUANG .............................................................................................. 13
D. KONSEP ANALISIS DASAR PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG
........................................................................................................... 14
E. KONSEP MEKANISME IDENTIFIKASI DATA SPASIAL PENYUSUNAN
RENCANA TATA RUANG................................................................. 14
F. KONSEP PERENCANAAN TATA RUANG....................................... 15
G. KONSEP MEKANISME IDENTIFIKASI KELENGKAPAN DOKUMEN
RENCANA TATA RUANG................................................................. 16
H. KONSEP IDENTIFIKASI KEBIJAKAN RENCANA DAN PROGRAM
KEBERLANJUTAN LINGKUNGAN .................................................. 16
RANGKUMAN ............................................................................................ 17
EVALUASI ................................................................................................. 17
UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT .................................................... 18
BAB III TINJAUAN RENCANA TATA RUANG ................................................... 19
ii
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
iii
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
EVALUASI ................................................................................................. 36
UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT .................................................... 36
BAB VII TELAAH DAN ANALISIS KEGIATAN PROGRAM PELAKSANAAN
PENATAAN RUANG ............................................................................................. 37
A. SUSUNAN KONSEP KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN
PELAKSANAAN PENATAAN RUANG ............................................. 37
B. KONSEP DATA DAN INFORMASI PROGRAM PELAKSANAAN
PENATAAN RUANG ......................................................................... 38
C. KONSEP PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA PROGRAM
PELAKSANAAN PENATAAN RUANG ............................................. 39
RANGKUMAN ............................................................................................ 39
EVALUASI ................................................................................................. 40
UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT .................................................... 40
BAB VII EVALUASI KEGIATAN PELAKSANAAN PENATAAN RUANG BAGI
PIHAK KETIGA ...................................................................................................... 41
A. KONSEP SUPERVISI KEGIATAN PELAKSANAAN PENATAAN RUANG
BAGI PIHAK KETIGA ....................................................................... 41
B. KONSEP SUPERVISI PEMBUATAN PETA RENCANA TATA RUANG
BAGI PIHAK KETIGA ....................................................................... 42
RANGKUMAN ............................................................................................ 42
EVALUASI ................................................................................................. 43
UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT .................................................... 43
BAB IV PENUTUP ................................................................................................. 45
A. KESIMPULAN ................................................................................... 45
B. TINDAK LANJUT .............................................................................. 45
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 46
iv
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
DAFTAR GAMBAR
v
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
DAFTAR TABEL
vi
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
PETUNJUK PENGGUNAAN
MODUL
Pengguna dapat mempelajari keseluruhan isi materi modul ini yang dilakukan
secara berurutan. Pastikan terlebih dahulu urutan materi pada saat memahami setiap
bagian dalam modul ini, karena masing-masing urutan materi saling berkaitan. Agar
proses pembelajaran dapat berlangsung dengan lancar dan tujuan pembelajaran
tercapai dengan baik, maka dari itu dianjurkan untuk:
1. Membaca dengan cermat materi yang ada dan pahami tujuan pembelajaran
terlebih dahulu yang tersedia pada setiap awal bab, apabila ada hal-hal yang
kurang jelas dapat bertanya dengan fasilitator saat kegiatan pembelajaran
berlangsung;
2. Mengerjakan latihan dan evaluasi yang tersedia pada setiap akhir bab modul
ini;
3. Membentuk kelompok diskusi untuk membahas materi tertentu dan studi kasus
yang diberikan untuk memperdalam pemahaman materi;
4. Mempelajari bahan dari sumber lain sesuai referensi yang tercantum pada
daftar pustaka di akhir modul ini untuk memperluas wawasan;
5. Mengaitkan materi yang diperoleh dengan kondisi lingkungan kerja dan
cobalah rencanakan implementasinya bila perlu.
vii
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Segala macam aktivitas di muka bumi memerlukan ruang. Penataan Ruang
adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan
pengendalian pemanfaatan ruang. Kinerja pelaksanaan penataan ruang
mencerminkan kinerja aktivitas pembangunan di lapangan. Sesuai Pasal 3 Undang-
Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang mengamanatkan bahwa
penyelenggaraan penataan ruang bertujuan untuk mewujudkan ruang nasional yang
aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan berlandaskan Wawasan Nusantara dan
Ketahanan Nasional. Lebih lanjut, dalam Pasal 9 ayat (2) disebutkan bahwa
penyelenggaraan penataan ruang mencakup pengaturan, pembinaan, pengawasan,
dan pelaksanaan penataan ruang nasional termasuk di dalamnya koordinasi
penyelenggaraan penataan ruang lintas sektor, lintas wilayah, dan lintas pemangku
kepentingan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021, dalam Pasal
9 bahwa Penyelenggaraan Penataan Ruang adalah kegiatan yang meliputi
pengaturan, pembinaan, pelaksanaan, dan pengawasan Penataan Ruang.
Pengaturan Penataan Ruang adalah upaya pembentukan landasan hukum bagi
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Masyarakat dalam Penataan Ruang.
B. DESKRIPSI SINGKAT
Mata Pelatihan ini membahas tentang pelaksanaan penataan ruang yang meliputi
perencanaan, peninjauan, pemanfaatan pengendalian, penertiban pemanfaatan,
penelaahan dan analisis pelaksanaan penataan ruang, evaluasi pelaksanaan
penataan ruang.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN DAN INDIKATOR HASIL BELAJAR
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta mampu memahami konsep mekanisme
pengaturan penataan ruang dengan baik. Indikator keberhasilan dari pembelajaran ini
peserta mampu:
1. Menjelaskan konsep perencanaan tata ruang dengan baik;
8
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
9
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
10
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
BAB II
PERENCANAAN TATA RUANG
11
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
12
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
2. Muatan Penyusunan
Data dan informasi yang dibutuhkan umumnya berupa data sekunder seperti
peraturan perundang-undangan terkait (acuan normatif), materi teknis dari
Rencana Tata Ruang seperti buku fakta dan analisis yang dilengkapi peta-
peta, buku rencana, dan album peta; dan/atau data sekunder lain. Data juga
dapat berupa data primer/ data terkait lainnya apabila dibutuhkan.
13
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
14
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
memuat dua informasi penting yang berbeda dengan data lainnya yakni informasi
mengenai lokasi (spasial) berkaitan dengan suatu koordinat baik koordinat geografi
(lintang bujur) dan koordinat XYZ seperti datum dan proyeksi. Informasi lainnya adalah
informasi deskriptif (atribut) atau informasi non spasial yang memiliki beberapa
keterangan yang berkaitan.
15
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
16
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
RANGKUMAN
Rencana tata ruang merupakan perangkat penataan ruang wilayah yang
disusun berdasarkan pendekatan wilayah administratif yang secara hierarki terdiri
atas rencana tata ruang wilayah nasional, rencana tata ruang wilayah provinsi, dan
rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota. Dalam proses penyusunan rencana tata
ruang menghasilkan dokumen rancangan rencana tata ruang dalam bentuk
rancangan peraturan perundang – undangan tentang rencana tata ruang beserta
lampirannya.
Rencana tata ruang sebagai hasil dari pelaksanaan perencanaan tata ruang
merupakan acuan bagi pemanfaatan ruang untuk seluruh kegiatan yang memerlukan
ruang melalui kegiatan pembangunan sektoral dan pengembangan wilayah.
Data spasial merupakan data yang menunjuk posisi geografi dimana setiap
karakteristik memiliki satu lokasi yang harus ditentukan dengan cara yang unik. Untuk
menentukan posisi secara absolut dapat didasarkan pada sistem koordinat.
Dalam penyusunan rencana tata ruang serangkaian analisis digunakan
sebagai masukan dalam merumuskan konsepsi dasar rencana tata ruang meliputi,
tujuan penataan wilayah perencanaan, penyusunan rencana struktur ruang,
penyusunan rencana pola ruang, perumusan ketentuan pemanfaatan ruang,
penentuan deliniasi blok peruntukkan, perumusan aturan dasar dan teknis peraturan
zonasi.
EVALUASI
1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan tata ruang?
2. Jelaskan menurut pemahaman saudara konsep mekanisme penyusunan
rencana tata ruang!
3. Bagaimana ketentuan/mekanisme dalam analisis dasar penyusunan rencana
tata ruang?
4. Jelaskan kelengkapan dokumen apa saja dalam penyusunan rencana tata
ruang?
5. Jelaskan menurut pemahaman saudara mengenai rencana dan program
keberlanjutan lingkungan dalam penyusunan rencana tata ruang!
17
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
18
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
BAB III
TINJAUAN RENCANA TATA
RUANG
2. Muatan Penyusunan
Sebagaimana pada butir terkait penyusunan konsep KAK lainnya, tidak ada
ketentuan khusus muatan punyusunan konsep KAK. Umumnya Draft KAK
memuat informasi sebagai berikut:
a. latar belakang dan masalah kegiatan;
b. maksud, tujuan dan sasaran kegiatan;
c. ruang lingkup kegiatan (lokasi dan substansi);
19
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
d. dasar hukum;
e. metodologi;
f. output/keluaran kegiatan;
g. tahapan dan waktu pelaksanaan;
h. sumber pembiayaan kegiatan; dan
i. tenaga ahli yang dilibatkan.
a. RTRWN;
b. RTR Pulau;
c. RTR KSN Perbatasan Negara di Provinsi;
d. RTRW Provinsi; dan/atau
e. RTRW Kabupaten/Kota.
RANGKUMAN
Peninjauan kembali RTR merupakan kegiatan yang meliputi peninjauan
kembali terhadap rencana umum tata ruang dan peninjauan kembali terhadap
rencana rinci tata ruang. Dokumen rencana tata ruang yang meliputi RTRWN; RTR
Pulau; RTR KSN Perbatasan Negara di Provinsi; RTRW Provinsi; dan/atau RTRW
Kabupaten/Kota. Dokumen rencana pembangunan yang meliputi RPJP Nasional dan
RPJM Nasional; Renstra dan Renja Kementerian dan Lembaga; Rencana Kerja
Pemerintah; RPJPD dan RPJMD Provinsi; RPJPD dan RPJMD Kabupaten/Kota
EVALUASI
1. Deskripsikan menurut pemahaman saudara apa yang dimaksud dengan
peninjauan rencana tata ruang?
2. Sebutkan meliputi apa saja dokumen yang digunakan dalam perencanaan tata
ruang?
20
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
21
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
BAB IV
PEMANFAATAN RUANG
2. Muatan Penyusunan
22
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
Sebagaimana pada butir terkait penyusunan konsep KAK lainnya, tidak ada
ketentuan khusus muatan punyusunan konsep KAK. Umumnya Draft KAK
memuat informasi sebagai berikut:
a. latar belakang dan masalah kegiatan;
b. maksud, tujuan dan sasaran kegiatan;
c. ruang lingkup kegiatan (lokasi dan substansi);
d. dasar hukum;
e. metodologi;
f. output/keluaran kegiatan;
g. tahapan dan waktu pelaksanaan;
h. sumber pembiayaan kegiatan; dan
i. tenaga ahli yang dilibatkan.
B. KONSEP DATA DAN INFORMASI PEMANFAATAN RUANG
1. Definisi dan Fungsi
Data dan informasi pemanfaatan ruang dari kegiatan yang dilakukan adalah
pengumpulan data primer dan/atau data sekunder untuk memperoleh
informasi terkait pemanfaatan ruang. Data sekunder dapat diperoleh dari studi
literatur atau penelusuran pustaka, sedangkan data primer diperoleh dari
observasi lapangan, wawancara, kuesioner, workshop, forum group
discussion (FGD), diskusi panel, seminar, dan sebagainya. Satuan yang
dinilai untuk DUPAK pada butir kegiatan ini berupa dokumen data dan
informasi. Kegiatan ini lebih ditujukan untuk level kompetensi 2 atau setara
dengan Ahli Pertama. Pengumpulan data dapat dibedakan berdasarkan
kegiatannya yaitu Swakelola dan Kontraktual.
Pada butir kegiatan ini, beberapa turunan kegiatan pengumpulan data dan
informasi pemanfaatan ruang yaitu menyusun konsep desain survei yang
minimal memuat metodologi, form wawancara/kuesioner, list data primer dan
sekunder, instansi tujuan, jadwal kegiatan, dan lokasi survei.
2. Muatan Penyusunan
Data dan informasi dapat berupa data primer seperti hasil dari survei
(wawancara/kuesioner) dan data sekunder seperti peraturan perundang-
23
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
undangan terkait sebagai acuan normatif juga telaah pustaka termasuk data
dari instansi, best practice dari dalam dan luar negeri, studi literatur yang
menghimpun jurnal/artikel-artikel ilmiah sebagai bahan pertimbangan pada
kegiatan berikutnya, dan lainnya.
Data juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan pembuatan kajian kebijakan
dalam rangka pembuatan peraturan sesuai kebutuhan kegiatan pemanfaatan
ruang di tingkat daerah maupun nasional yang selanjutnya dituangkan dalam
Naskah Akademik.
C. KONSEP IDENTIFIKASI PEMANFAATAN RUANG PADA DOKUMEN
RENCANA TATA RUANG
Penyusunan program pemanfaatan ruang merupakan kegiatan untuk
menghasilkan program pemanfaatan ruang yang meliputi program jangka panjang,
program jangka menengah, dan program tahunan yang dimana penyusunan program
pemanfaatan ruang dilakukan berdasarkan indikasi program utama yang termuat
dalam dokumen rencana tata ruang dan dilakukan melalui sinkronisasi program
sektoral dan kewilayahan baik di pusat maupun di daerah secara terpadu. Sinkronisasi
program dilaksanakan dengan memperhatikan rencana pembangunan yang akan
dilaksanakan masyarakat dengan berdasarkan pada skala prioritas untuk kepentingan
pengembangan wilayah. Sinkronisasi program dilakukan melalui berbagai forum dan
rapat koordinasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pelaksanaan program pemanfaatan ruang merupakan kegiatan pelaksanaan
rencana pembangunan dan harus memperhatikan:
a. standar kualitas lingkungan;
b. aspek kelayakan ekonomi dan finansial;
c. aspek kelayakan teknis; dan
d. standar pelayanan minimal.
24
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
25
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
terhadap rencana tata ruang; 2) Konsistensi pola ruang, yakni tingkat kesesuaian pola
ruang aktual terhadap rencana tata ruang.
RANGKUMAN
Pelaksanaan pemanfaatan ruang merupakan pelaksanaan pembangunan
sektoral dan pengembangan wilayah, baik yang dilaksanakan oleh Pemerintah,
pemerintah daerah maupun oleh masyarakat, harus mengacu pada rencana tata
ruang. Dalam pemanfaatan ruang dilakukan perumusan kebijakan strategis
operasionalisasi rencana tata ruang; perumusan program sektoral dan kewilayahan
dalam rangka perwujudan struktur ruang dan pola ruang; dan pelaksanaan
pembangunan sektoral dan pengembangan wilayah sesuai dengan program
pemanfaatan ruang.
Untuk menjaga konsistensi dari pemanfaatan ruang terhadap rencana tata
ruang wilayah, diperlukan upaya pemantauan (monitoring) terhadap pemanfaatan
ruang yang berjalan serta mengevaluasi kesesuaian pemanfaatan ruang yang ada
terhadap rencana tata ruang wilayahnya. Pemerintah daerah saat ini diberi
kewenangan dalam penyusunan rencana tata ruang wilayah. Disamping kewenangan
tersebut, pemerintah daerah juga perlu meningkatkan kemampuan memantau dan
mengevaluasi pemanfaatan ruang yang berjalan untuk menilai kesesuaiannya
terhadap rencana tata ruang wilayah yang telah di-Perda-kan.
EVALUASI
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pemanfaatan ruang?
2. Jelaskan secara ringkas mengenai ketentuan kegiatan pelaksanaan
pemanfaatan ruang!
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan monitoring pemanfaatan ruang?
4. Sebutkan lingkup dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi pemanfaatan
ruang!
5. Deskripsikan menurut pemahaman saudara mengapa pentingnya
pelaksanaan monitoring dan evaluasi pemanfaatan ruang?
UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT
Setelah menyelesaikan pembelajaran materi Pemanfaatan Ruang dan berhasil
menjawab pertanyaan evaluasi dengan baik, maka saudara dianggap telah mampu
26
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
memahami materi - materi pada bab ini. Selanjutnya saudara dapat mengikuti
pembelajaran pada bab berikutnya. Sebaliknya apabila belum dapat menjawab
pertanyaan pada evaluasi dengan baik, maka saudara diminta untuk mempelajari
kembali materi pada bab ini dengan lebih seksama hingga saudara dapat menjawab
pertanyaan dalam evaluasi dengan baik.
27
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
BAB V
PENGENDALIAN PEMANFAATAN
RUANG
28
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
d. Pengenaan sanksi.
Beberapa istilah dan definisi yang terkait dengan pengendalian pemanfaatan
ruang antara lain sebagai berikut:
a. Penyelenggaraan Penataan Ruang adalah kegiatan yang meliputi pengaturan,
pembinaan, pelaksanaan dan pengawasan penataan ruang;
b. Pelaksanaan Penataan Ruang adalah upaya pencapaian tujuan penataan
ruang melalui pelaksanaan perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan
pengendalian pemanfaatan ruang; dan
c. Pengendalian Pemanfaatan Ruang adalah upaya untuk mewujudkan tertib tata
ruang.
Pengendalian Pemanfaatan Ruang berfungsi: a) Sebagai alat pengendali
pengembangan kawasan; b) Menjaga kesesuaian pemanfaatan ruang dengan
rencana tata ruang; c) Menjamin agar pembangunan baru tidak mengganggu
pemanfaatan ruang yang telah sesuai dengan rencana tata ruang; d)
Meminimalkan penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang;
dan e) Mencegah dampak pembangunan yang merugikan.
Maka dari itu, Pengendalian Pemanfaatan Ruang dilaksanakan untuk
mendorong setiap orang agar:
a. menaati RTR yang telah ditetapkan;
b. memanfaatkan ruang sesuai dengan RTR; dan
c. mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam persyaratan Kesesuaian Kegiatan
Pemantaatan Ruang.
29
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
Pada butir kegiatan ini, beberapa turunan kegiatan pengumpulan data dan
informasi pengendalian pemanfaatan ruang yaitu menyusun konsep desain
survei yang minimal memuat metodologi, form wawancara/kuesioner, list data
primer dan sekunder, instansi tujuan, jadwal kegiatan, dan lokasi survei.
30
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
2. Muatan Penyusunan
Data dan informasi dapat berupa data primer seperti hasil dari survei
(wawancara/kuesioner) dan data sekunder seperti peraturan perundang-
undangan terkait sebagai acuan normatif juga telaah pustaka termasuk data
dari instansi, best practice dari dalam dan luar negeri, studi literatur yang
menghimpun jurnal/artikel-artikel ilmiah sebagai bahan pertimbangan pada
kegiatan berikutnya, dan sebagainya.
Data juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan pembuatan kajian kebijakan
dalam rangka pembuatan peraturan sesuai kebutuhan pengendalian
pemanfaatan ruang di tingkat daerah maupun nasional yang selanjutnya
dituangkan dalam Naskah Akademik.
C. KONSEP PENGELOLAAN DAN ANALISIS DATA PENGENDALIAN
PEMANFAATAN RUANG
Metode Pengumpulan dan Pengolahan Data dapat berupa survey atau
pengumpulan data, dilakukan untuk mendapatkan pemahaman kondisi fisik,
lingkungan dan sosial budaya dalam rangka penyusunan instrumen lengkap
pengendalian pemanfaatan ruang. Pengumpulan data dilakukan dengan survei primer
dan survei sekunder.
Metode Analisis menggunakan Pendekatan penginderaan jauh (remote
sensing) dengan Melakukan analisis klasifikasi citra satelit baik yang dilakukan secara
tersedia (supervised) atau yang tidak terselia (unsupervised) untuk mendapatkan peta
tutupan lahan eksisting dan sebaran Wilayah.
RANGKUMAN
Pengendalian Pemanfaatan Ruang dilaksanakan untuk mendorong
terwujudnya Tata Ruang sesuai dengan RTR. Pengendalian pemanfaatan ruang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses penataan ruang untuk
mewujudkan tertib tata ruang. Pengendalian pemanfaatan ruang diselenggarakan
untuk menjamin terwujudnya tata ruang sesuai dengan rencana tata ruang.
Pelaksanaan pengendalian pemanfaatan ruang dilakukan melalui Pengaturan zonasi;
Perizinan; Pemberian insentif dan disinsentif; dan Pengenaan sanksi.
Pengendalian Pemanfaatan Ruang berfungsi: a) Sebagai alat pengendali
pengembangan kawasan; b) Menjaga kesesuaian pemanfaatan ruang dengan
31
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
EVALUASI
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengendalian pemanfaatan ruang?
2. Deskripsikan menurut pemahaman saudara mengapa peran pengendalian
pemanfaatan ruang berperan penting dalam mewujudkan tertib tata ruang?
3. Jelaskan secara ringkas fungsi dari pengendalian pemanfaatan ruang!
4. Kerangka acuan kerja memiliki peran penting dalam pelaksanaan kegiatan
pengendalian pemanfaatan ruang, jelaskan secara ringkas fungsi dari
kerangka acuan kerja tersebut!
UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT
Setelah menyelesaikan pembelajaran materi Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan
apabila berhasil menjawab pertanyaan evaluasi dengan baik, maka saudara dianggap
telah mampu memahami materi - materi pada bab ini. Selanjutnya saudara dapat
mengikuti pembelajaran pada bab berikutnya. Sebaliknya apabila belum dapat
menjawab pertanyaan pada evaluasi dengan baik, maka saudara diminta untuk
mempelajari kembali materi pada bab ini dengan lebih seksama hingga saudara dapat
menjawab pertanyaan dalam evaluasi dengan baik.
32
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
BAB VI
PENERTIBAN PEMANFAATAN
RUANG
33
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
34
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
RANGKUMAN
Kerangka Acuan Kerja merupakan gambaran umum atau penjelasan mengenai
kegiatan penertiban pemanfaatan ruang yang hasilnya akan direview oleh ahli
Madya/Utama. Kegiatan ini ditujukkan untuk level 2 yaitu Ahli Pertama. Hasil yang
dinilai adalah draft KAK yang dibuat oleh penata ruang sebelum dilaksanakannya
kegiatan.
Data dan informasi kegiatan penertiban pemanfaatan ruang dapat berupa data
primer seperti hasil dari survei (wawancara/kuesioner) dan data sekunder seperti
peraturan perundang-undangan terkait sebagai acuan normatif juga telaah pustaka
termasuk data dari instansi, best practice dari dalam dan luar negeri, studi literatur
yang menghimpun jurnal/artikel-artikel ilmiah sebagai bahan pertimbangan pada
kegiatan berikutnya, dan sebagainya.
35
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
36
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
BAB VII
TELAAH DAN ANALISIS KEGIATAN
PROGRAM PELAKSANAAN
PENATAAN RUANG
2. Muatan Penyusunan
Sebagaimana pada butir terkait penyusunan konsep KAK lainnya, tidak ada
acuan atau pedoman khusus muatan dari draft KAK. Akan tetapi, secara garis
besar umumnya Draft KAK memuat informasi:
a. latar belakang dan masalah kegiatan;
b. maksud, tujuan dan sasaran kegiatan;
c. ruang lingkup kegiatan (lokasi dan substansi);
d. dasar hukum;
e. metodologi;
f. output/keluaran kegiatan;
g. tahapan dan waktu pelaksanaan;
h. sumber pembiayaan kegiatan; dan
i. tenaga ahli yang dilibatkan.
37
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
2. Muatan Penyusunan
Data dan informasi dapat berupa data primer seperti hasil dari survei
(wawancara/kuesioner) dan data sekunder seperti peraturan perundang-
undangan terkait sebagai acuan normatif juga telaah pustaka termasuk data
dari instansi, kajian pustaka, survei instansional, best practice dari dalam dan
luar negeri, studi literatur yang menghimpun informasi dari berbagai
jurnal/artikel-artikel ilmiah sebagai bahan pertimbangan pada kegiatan
berikutnya, dan sebagainya.
Data juga dapat disesuaikan dengan masukan atau input yang
diperlukan pada setiap analisis dan dapat pula menyesuaikan kebutuhan
pembuatan kajian atau telaahan terkait program kegiatan pelaksanaan
penataan ruang. Boleh jadi setiap program memiliki kebutuhan data yang
berbeda untuk menganalisisnya sesuai tema atau konsentrasi masing-masing
program.
38
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
2. Muatan Penyusunan
Laporan hasil analisis setidaknya memuat informasi kompilasi dan
pengolahan data yang telah dikumpulkan dalam butir kegiatan sebelumnya
yang sama-sama dilakukan oleh Penata Ruang Ahli Pertama. Lebih lanjut,
laporan hasil analisis atau laporan kegiatan pada butir ini setidaknya memuat
informasi sebagai berikut:
a. Kompilasi data yang telah dikumpulkan dalam kegiatan penelaahan dan
analisis terkait program pelaksanaan penataan ruang;
b. Hasil analisis data dan informasi sektoral/multisektoral yang dibutuhkan
dalam kegiatan penelaahan dan analisis terkait program pelaksanaan
penataan ruang. Perlu diingat bahwa metode telaah dan analisis untuk
kegiatan pelaksanaan penataan ruang dapat disesuaikan dengan
kebutuhan analisis pada setiap case dari program-program khusus
tersebut.
RANGKUMAN
Data dan informasi dapat berupa data primer seperti hasil dari survei
(wawancara/kuesioner) dan data sekunder seperti peraturan perundang-undangan
terkait sebagai acuan normatif juga telaah pustaka termasuk data dari instansi, kajian
pustaka, survei instansional, best practice dari dalam dan luar negeri, studi literatur
yang menghimpun informasi dari berbagai jurnal/artikel-artikel ilmiah sebagai bahan
pertimbangan pada kegiatan berikutnya, dan sebagainya.
39
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
40
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
BAB VII
EVALUASI KEGIATAN
PELAKSANAAN PENATAAN
RUANG BAGI PIHAK KETIGA
Jika Penata Ruang Ahli Muda mengerjakan kegiatan supervisi untuk subtansi
pekerjaan pihak ketiga, Ahli pertama lebih diarahkan untuk kegiatan-kegiatan
supervisi yang bersifat mengontrol kelengkapan administrasi pekerjaan pihak
ketiga. Hasil dari kegiatan supervisi ini berupa laporan hasil analisis.
2. Muatan Penyusunan
Bentuk dari kegiatan supervisi kegiatan pelaksanaan penataan ruang bagi
pihak ketiga adalah berupa asistensi atau bimbingan dan konsultasi. Lembar
asistensi ini memuat informasi dan ketentuan, seperti:
a. progres pekerjaan;
b. rencana tindak lanjut;
41
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
RANGKUMAN
Penata ruang Ahli Pertama menyusun hasil supervisi kegiatan pelaksanaan
penataan ruang bagi pihak ketiga berkaitan dengan kegiatan penyusunan materi
teknis penataan ruang. Apabila penyusunan materi teknis kegiatan supervisi
dilakukan oleh konsultan, maka Penata Ruang berkewajiban untuk melakukan
pengawasan atau pengevaluasian pekerjaan pihak ketiga tersebut. Hasil dari kegiatan
supervisi ini berupa laporan hasil analisis.
Peta Rencana Tata Ruang merupakan peta hasil perencanaan tata ruang yang
termasuk ke dalam klasifikasi peta tematik sintesis, yakni peta yang berisi suatu tema
tertentu hasil proses sintesis (penggabungan) dari peta tematik dasar dan atau/peta
42
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
tematik analisis. Secara umum terdapat 2 (dua) jenis peta yang menjadi keluaran
dalam rencana tata ruang yaitu peta rencana struktur ruang dan peta rencana pola
ruang. Persoalan Kelembagaan dalam penyusunan rencana tata ruang di antaranya
meliputi: 1) Ikatan Ahli Perencana (IAP) masih sebatas bekerja sebagai konsultan
penyusun RTR dengan tingkat kompetensi yang bervariasi. 2) Lembaga Penelitian
masih didominasi yang bergerak di bidang lingkungan hidup, jarang yang bergerak di
penataan ruang. 3) Lembaga Penelitian tersebar tanpa koordinasi.
EVALUASI
1. Jelaskan secara ringkas hal apa saja yang harus dilakukan saat kegiatan
supervisi pelaksanaan penataan ruang?
2. Jelaskan menurut pemahaman saudara urgensi dari supervisi/evaluasi pada
kegiatan pelaksanaan penataan ruang!
3. Jelaskan bagaimana konsep supervisi pihak ketiga dalam pembuatan peta
rencana tata ruang?
UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT
Setelah menyelesaikan pembelajaran materi Evaluasi Kegiatan Pelaksanaan
Penataan Ruang bagi Pihak Ketiga dan berhasil menjawab pertanyaan evaluasi
dengan baik, maka saudara dianggap telah mampu memahami materi - materi pada
bab ini. Selanjutnya saudara dapat mengikuti pembelajaran pada bab berikutnya.
Sebaliknya apabila belum dapat menjawab pertanyaan pada evaluasi dengan baik,
maka saudara diminta untuk mempelajari kembali materi pada bab ini dengan lebih
seksama hingga saudara dapat menjawab pertanyaan dalam evaluasi dengan baik.
43
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
44
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Modul ini disusun untuk keperluan Pelatihan Penguatan Kompetensi Teknis
Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang, dengan tujuan agar setiap peserta Pelatihan
mampu memahami konsep mekanisme dalam pelaksanaan penataan ruang dan
peserta mampu memberikan kontribusi pemikiran yang berguna dalam kegiatan
penataan ruang sesuai dengan ketentuan dan Undang-Undang yang berlaku.
Setelah selesai mempelajari materi dalam modul ini, jangan lupa untuk melatih
pemahaman anda dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam latihan
serta melakukan evaluasi dalam setiap materi.
B. TINDAK LANJUT
Sebagai tindak lanjut dari pembelajaran materi modul ini, maka:
1. Bagi peserta pelatihan diharapkan mampu mengimplementasikan hasil
pembelajaran dari mata pelatihan Pelaksanaan Penataan Ruang;
2. Bagi Fasilitator, diharapkan mampu menyampaikan serta mengembangkan
penyampaian materi dalam modul agar mampu menjadi bahan ajar yang
efektif dalam penyamaan persepsi peserta;
3. Bagi pengelola pelatihan, diharapkan modul sebagai bahan evaluasi bagi
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia dan pengendalian
pelaksanaan pelatihan PKTBT Jabatan Penata Ruang serta untuk
penyempurnaan modul pelatihan berikutnya agar lebih baik.
45
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri PAN dan RB Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2020 Tentang
Jabatan Fungsional Penata Ruang.
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
Undang – Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Undang – Undang Cipta Kerja
Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan
Ruang
46
Modul Pelatihan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Penata Ruang
47