Anda di halaman 1dari 4

Skor Kriteria Referensi

0 Sistem drainase tersumbat, dan tergenang. Kriteria disusun


berdasarkan asumsi
1 Sistem drainase tidak tercemar, namun masih
bahwa konektivitas
tercampur dengan limbah padat.
drainase kawasan dengan
2 Jaringan drainase lancar, tidak terdapat kota penting untuk
genangan, dan tidak tercemar limbah cair, menjamin air limpasan
dan sampah lainnya, serta rutin dibersihkan mengalir ke sistem
oleh masyarakat. drainase yang lebih besar.

KOMPONEN B KESELAMATAN DAN KEAMANAN


B.1 Sarana Keamanan dan Keselamatan

B.1.1 CCTV
Skor Kriteria Referensi
0 Tidak ada jaringan CCTV keamanan Dengan asumsi bahwa
1 Terdapat jaringan CCTV namun tidak CCTV Kawasan dapat
beroperasi 24 jam dan tidak menjangkau membantu dalam menjaga
seluruh kawasan. keamanan kawasan, baik
keutuhan aset maupun
2 Keamanan dan keselamatan Kawasan
keselamatan penumpang.
terpantau selama 24 jam.

B.1.2 Fasilitas pengaman Kawasan lainnya


Fasilitas pengaman kawasan yang dimaksud adalah pagar pembatas antara kawasan
pelabuhan dengan kawasan di sekitarnya, sebagai penanda kepemilikan lahan
pelabuhan, serta menjamin keamanan aset pelabuhan dan operasional pelabuhan
tidak tercampur dengan kegiatan di luar aktivitas kepelabuhanan.
Skor Kriteria Referensi
0 Tidak ada pagar pembatas pelabuhan Dengan asumsi bahwa
1 Kondisi pagar pembatas dalam keadaan ketersediaan pagar
terdapat celah yang memberikan ruang untuk pembatas dapat menjamin
orang keluar-masuk. keamanan pelabuhan.

2 Kondisi pagar pembatas dalam keadaan baik,


dan mampu menjamin kegiatan pelabuhan
dapat berlangsung dengan aman.

B.1.3 Kantor Polisi Setempat


Kantor polisi termasuk dalam fasilitas pendukung fungsi pemerintahan di dalam
pelabuhan guna menjamin keamanan pelabuhan. umumnya pada pelabuhan
terdapat satu kantor polisi.

Skor Kriteria Referensi


0 Tidak ada kantor polisi Dengan asumsi bahwa
1 Kantor polisi setempat tidak beroperasi 24 ketersediaan kantor polisi
jam sehingga kejadian criminal tidak dapat dapat menjamin
tertangani dengan segera keamanan pelabuhan.
2 Kawasan pelabuhan dan sekitarnya bebas
ancaman dari luar kawasan (penjarahan,
premanisme, demonstrasi)

B.2 Sarana dan Prasarana Proteksi Kebakaran


Manajemen proteksi kebakaran di perkotaan adalah segala upaya yang menyangkut
sistem organisasi, personil, sarana dan prasarana, serta tata laksana untuk
mencegah, mengeliminasi serta meminimalisasi dampak kebakaran di bangunan
gedung, lingkungan dan kota.

B.2.1 Instalasi Hidran


Sepanjang jalan dalam kawasan di sekitar pelabuhan (dengan berbagai fungsi)
disediakan hidran yang dapat berfungsi sebagai sumber air untuk mengatasi
kebakaran di dalam kawasan. Hidran dipasang pada rentang jarak antar kran
kebakaran maksimum 100 meter dan jarak dengan tepi jalan minimum 3 meter.
Hidran juga dapat diletakkan di masing-masing lingkungan gedung di kawasan
sekitar pelabuhan.
Skor Kriteria Referensi
0 Tidak ada instalasi hidran Standar peletakan hidran
1 Hidran tidak berfungsi. mengikuti standar hidran
di area komersial pada
2 Hidran berfungsi dengan baik (keran
SNI 03-1733-2004 Tata
berfungsi, air mengalir dengan lancar)
Cara Perencanaan
Lingkungan Perumahan di
Perkotaan.

B.2.2 Akses Pemadam Kebakaran ke Bangunan di dalam Kawasan

Skor Kriteria Referensi


0 Tidak ada akses pemadam kebakaran Standar peletakan hidran
mengikuti standar hidran
1 Hanya sebagian kawasan dapat diakses oleh di area komersial pada
pemadam kebakaran SNI 03-1733-2004 Tata
Cara Perencanaan
Lingkungan Perumahan di
2 Seluruh kawasan dapat diakses oleh
Perkotaan.
pemadam kebakaran

B.3 Mitigasi Bencana

B.3.1 Jalur Evakuasi


Skor Kriteria Referensi
0 Tidak ada Pedoman Teknik
Perencanaan TES
1 Jalur evakuasi dilengkapi dengan rambu Tsunami BNPB (FEMA P-
namun dalam kondisi tidak lengkap dan tidak 646, 2012)
terlihat oleh pengguna jalan.

2 Jalur evakuasi dalam kondisi baik (tidak ada


kerusakan perkerasan jalan), bebas
hambatan, dan rambu penunjuk jalur
evakuasi dalam kondisi lengkap dan mudah
terlihat

B.3.2 Titik Kumpul


Skor Kriteria Referensi
0 Tidak ada titik kumpul Permen PUPR No. 14
Tahun 2017 Tentang
Titik kumpul tidak dapat diakses dengan Persyaratan Kemudahan
mudah, dan memiliki kapasitas yang kurang Bangunan Gedung
memadai.

2 Titik kumpul/Tempat Evakuasi Sementara


dapat dijangkau dengan mudah, berada pada
lokasi yang aman, dan memiliki kapasitas
yang memadai.

KOMPONEN C KESEHATAN LINGKUNGAN


C.1 Pengelolaan Persampahan di Kawasan Sekitar Pelabuhan

C.1.1 Ketersediaan TPS


Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
13/PRT/2013. Pengelola kawasan Permukiman, kawasan komersial, kawasan
industri, kawasan khusus, fasilitas umum, fasilitas sosial, dan fasilitas lainnya dalam
melakukan pemilahan sampah wajib menyediakan TPS, TPS 3R, dan/atau alat
pengumpul untuk sampah terpilah.

Kawasan sekitar pelabuhan umumnya terdiri atas kawasan Permukiman, kawasan


campuran, kawasan industri, dan kawasan dengan peruntukan untuk penyediaan
sarana umum, sehingga perlu untuk menyediakan TPS.

Skor Kriteria Referensi


0 Tidak ada TPS dan alat pengumpul Permen PU No. 3/2013 tentang
untuk sampah terpilah di sekitar Penyelenggaraan Prasarana dan
kawasan pelabuhan Sarana Persampahan dalam
Penanganan Sampah Rumah
1 Sampah tidak terkelola dengan Tangga dan Sampah Sejenis
baik dan terdapat penumpukkan Sampah Rumah Tangga
2 Sampah terkelola dengan baik,
tidak tercecer di luar tempat
penampungan sampah, dan tidak
menimbulkan polusi bau

Anda mungkin juga menyukai