METODE
Metode pengumpulan data merupakan salah satu aspek yang berperan dalam
kelancaran dalam suatu penelitian dan sangat diperlukan untuk dapat melakukan
analisis. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang dilakukan adalah
sebagai berikut :
Data sekunder merupakan data yang sudah ada sebelumnya, data sekunder
yang digunakan dalam penelitian ini berupa dokumen seperti RTRW dan data dari
BPS Kabupaten Jeneponto.
2.2 Analisis
Untuk analisis spasial berbasis GIS dibutuhkan 3 jenis peta yaitu peta
kelerengan, peta tutupan lahan, dan peta kawasan lindung untuk melakukan analisis.
Berikut ini nilai skoring dari masing-masing peta :
a. Kemiringan Lereng : untuk kemiringan <15% diberikan skor 1 sedangkan
kemiringan di atas 15% diberikan skor 0
b. Untuk peta tutupan lahan area terbangun akan diberikan skor 0 sedangkan area
non terbangun di berikan skor 1
c. Untuk kawasan lindung yaitu sempadan sungai dan laut, area kawasan lindung
akan diberikan skor 0 dan non kawasan lindung diberi skor 1.
BAB II-1
2.2.2 Analisis Skoring
Keterangan Skor
Disebutkan dalam RTRW 3
Disebutkan dalam dokumen lain 2
Tidak disebutkan 1
Tabel 2.1 Kesesuaian dengan RTRW
C. Lereng/kemiringan lahan
BAB II-2
Kemiringan Kriteria Skor
Lahan
<10% Datar 3
10-25% Landai 2
>25% Curah 1
D. Keberadaan Sungai
Sungai merupakan salah satu ekosistem, yaitu suatu sistem ekologi yang
terdiri atas komponen-komponen yang saling berintegrasi sehingga membentuk suatu
kesatuan. Apabila salah satu komponen terganggu, maka hal ini akan mempengaruhi
komponen lain yang ada pada sungai tersebut. Sungai dapat dibagi menjadi beberapa
bagian, yaitu: hulu, tengah dan hilir.
Keterangan Skor
Melintasi Lokasi 1
Dekat Lokasi 2
Jauh dari Lokasi 3
Tabel 2.4 Keberadaan Sungai
E. Keberadaan Pesisir
Pesisir merupakan daerah pertemuan antara darat dan laut. Pesisir merupakan
salah satu dari lingkungan perairan yang mudah terpengaruh dengan adanya buangan
limbah dari darat.
Lokasi Skor
Di pesisir 1
Dekat Pesisir 2
Jauh Dari Pesisir 3
Tabel 2.5 Keberadaan Pesisir
F. Kepadatan Penduduk
Kuantitas atau jumlah penduduk dapat sebagai potensi maupun menjadi beban
bagi suatu negara, akan menjadi potensi apabila jumlah penduduk seimbang dengan
sumber daya yang lain serta mempunyai kualitas hidup yang baik. Sebaliknya,
menjadi beban apabila jumlah penduduk melampaui kapasitas wilayah tersebut.
BAB II-3
Keterangan Skor
Lokasi berpenduduk 1
Lokasi dengan sedikit penduduk 2
Lokasi tidak berpenduduk 3
Tabel 2.6 Kepadatan Penduduk
Keberadaan infrastruktur jalan yang baik serta lancar untuk dilalui penting
perannya dalam mengalirkan pergerakan komoditas yang selanjutnya akan mampu
menggerakkan perkembangan peri kehidupan sosial dan meningkatkan kemampuan
ekonomi masyarakat. Kondisi jalan yang lancar merupakan ukuran yang dapat
menggambarkan baik buruknya operasional lalu lintas berupa kecepatan, waktu
tempuh (efisiensi waktu), kenyamanan, pandangan bebas, keamanan dan keselamatan
jalan. Keberadaan jalan Kabupaten/daerah dapat menganalisis tingkat aksesibilitas di
suatu daerah.
Keterangan Skor
Lokasi dilintas oleh jalan kabupaten 3
Jalan kabupaten berada di samping lokasi 2
Tabel 2.7 Jalan
Jalan kabupaten tidak berada di lokasi 1 Kabupaten
H. Keberadaan Pelabuhan
pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya
dengan batas - batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan
ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun
penumpang dan/atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas
keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat
perpindahan intra dan antar moda transportasi.
BAB II-4
Keterangan Skor
Pelabuhan berada di lokasi 3
Pelabuhan berada di samping lokasi 2
Pelabuhan jauh dari koperasi 1
Jalur kendaraan umum merupakan salah satu sarana yang paling banyak
digunakan oleh masyarakat sehari- hari, karena adanya jalur kendaraan umum dapat
memudahkan dan mempercepat laju perekonomian
Keterangan Skor
Sudah ada jalur transportasi antar kota/wilayah 3
Jalur transportasi kota masih sekitar 500 m 2
Jalur transportasi kota jauh 1 Tabel 2.9
Jalur Kendaraan
Umum
J. Jaringan Listrik
Keterangan skor
Sudah ada jaringan listrik 3
Ada jaringan listrik tetapi masih jauh 2
Belum ada jaringan listrik 1
BAB II-5
air yang berfungsi untuk mengurangi dan/atau membuang kelebihan air dari suatu
kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal. Drainase juga
diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam
kaitannya dengan sanitasi.
Keterangan Skor
Sudah ada jaringan drainase 3
Jaringan drainase masih rencana 2
Tidak ada dan belum di rencanakan jaringan 1
drainase
Tabel 2.11 Drainase
L. Keberadaan PDAM
Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia sehingga menjadi hal
yang wajar jika sektor air bersih mendapat prioritas dalam penanganan dan
pemenuhannya. PDAM sebagai perusahaan daerah pengelola air bersih seharusnya
mampu untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan sistem pengolahan dan sistem
jaringan perpipaan yang ada, PDAM diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan
air bersih masyarakat baik secara kuantitas, kualitas dan kontinuitas.
Keterangan Skor
Ada PDAM 3
PDAM masih tahap perencanaan 2
Belum ada jaringan 1
Keterangan Skor
Sudah ada TPS/TPA 3
TPS/TPA sudah tertuang dalam perencanaan 2
sektoral
TPS/TPA tidak ada dan belum ada perencanaan 1 BAB II-6
Tabel 2.13 Jalur Transportasi Sampah
BAB II-7