Anda di halaman 1dari 15

Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup D.

I Jeruk

RINGKASAN PENYAJIAN RINGKASAN KEGIATAN YANG


AKAN DILAKUKAN PENAPISAN

A. IDENTITAS PENGUSUL

1. Nama Instansi : Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan


Rakyat Kawasan Permukiman Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung
2. Nama : Jantani Ali, ST
Penanggungjawab
Rencana Usaha
dan/atau Kegiatan
3. Jabatan : Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan
Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung
4. Alamat Kantor : Komplek Perkantoran dan Pemukiman Terpadu Pemerintah
Provinsi Bangka Belitung – Pangkal Pinang
5. No. Tlp./ Fax. : Telepon: (0717) 439570 Fax: (0717) 439566

B. DESKRIPSI JENIS KEGIATAN YANG TELAH DILAKUKAN

B.1 Lokasi Kegiatan

Lokasi Daerah Irigasi (D.I) Sungai Jeruk berada di Desa Zed, Desa Kemuja dan Desa Paya
Benua Kecamatan Mendo serta Desa Puding Besar dan Desa Labu Kecamatan Puding di
Kabupaten Bangka dengan luas ± 1.132,72 Ha. Gambar lokasi kegiatan dapat dilihat pada
Gambar 1.

1
Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup D.I Jeruk

Gambar 1 Peta Lokasi Kegiatan

2
Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup D.I Jeruk

B.2 Kesesuaian Lokasi Kegiatan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Setempat

Berdasarkan surat yang telah diterbitkan oleh Sekertaris Daerah Kabupaten Bangka No.
600/3483/DPUPR/TR/2021 Tentang Advice Planning disebutkan bahwa Daerah Irigasi Sungai
Jeruk seluas ± 1.132,72 Ha yang berada di Desa Puding dan Desa Labu Kecamatan Puding dan
Desa Zed, Desa Paya Benua dan Desa Kemuja Kecamatan Mendo Barat Kabupaten Bangka.

Dengan demikian Daerah Irigasi Sungai Jeruk seluas ± 1.132,72 Ha direkomendasikan


dengan syarat sebagai berikut :

a. Wajib memiliki Dokumen Lingkungan


b. Wajib mendapat persetujuan masyarakat setempat yang ditandatangani oleh Kepala
Desa dan mengetahui Camat setempat
c. Memperhatikan pelestarian lingkungan, ancaman bencana alam dan ketersediaan
kawasan sumber daya air.
d. Tidak diperbolehkan menggunakan ruang untuk usaha lain yang sudah ditetapkan
dalam advice planning yaitu untuk Daerah Irigasi Sungai Jeruk.

Untuk overlay lokasi kegiatan dengan peta tata ruang wilayah setempat dapat dilihat pada
Gambar 2.

3
Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup D.I Jeruk

Gambar 2 Overlay Lokasi Kegiatan Dengan Peta Peruntukan Ruang Kabupaten Bangka

4
Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup D.I Jeruk

Gambar 3 Peta Daerah Irigasi Sungai Jeruk

5
Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup D.I Jeruk

B.3 Deskripsi Kegiatan Yang Telah Berjalan

Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH) ini disusun untuk kegiatan pengelolaan irigasi
antara lain operasional dan pemeliharaan pada embung, jaringan utama irigasi (primer dan
sekunder) serta bangunan penunjang lainnya.
 Kegiatan operasional : pengoperasian pintu-ointu intake dan saluran irigasi (primer,
sekunder dan tersier)
 Kegiatan pemeliharaan : pemeliharaan rutin, berkala dan penanggulangan/perbaikan
darurat.
 Kegiatan pemeliharaan jaringan irigasi (primer, sekunder, tersier) dan pintu air.

Gambar 4 Embung Bumang

6
Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup D.I Jeruk

Gambar 5 Pintu Air dan Jaringan Irigasi

Akses dan Jalan Disekitarnya

Jalan lain yang ada di lokasi kegiatan adalah jalan-jalan lokal yang berfungsi sebagai jalan
inspeksi yang berada di sepanjang saluran primer yang mana jalan ini merupakan jalan utama
dan digunakan juga sebagai jalan untuk menuju kawasan permukiman. Adapun jalan lainnya
yaitu jalan yang digunakan untuk menuju areal pertanian atau langsung menuju tempat tinggal
dari masyarakat yang merupakan jalan lingkungan atau jalan usaha tani. Jalan - jalan yang ada
di lokasi studi rata-rata relatif bagus dan memiliki lebar 5 -6 meter.

Gambar 6 Akses Jalan

7
Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup D.I Jeruk

Luas Tapak Kegiatan

Luas tapak yang digunakan kegiatan Daerah Irigasi Sungai Jeruk adalah seluas ± 1.132,62 ha.

Penggunaan Tapak Kegiatan Saat Ini


Penggunaan tapak kegiatan saat ini merupakan daerah irigasi yang masih berfungsi untuk
mengalirkan air dari sumber ke lahan pertanian melalui jaringan dengan tahapan saluran primer
melalui gorong-gorong menuju pintu saluran primer dan saluran sekunder mengalir ke saluran
tersier dan pintu tersier kemudian ke saluran tersier mengalir ke areal lahan pertanian sekaligus
memasok kebutuhan air tanaman.

8
Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup D.I Jeruk

PENAPISAN PERSETUJUAN TEKNIS

A. Penapisan Persetujuan Teknis


Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 22 Tahun 2021 Tentang
Penyelenggaraan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 43 ayat (2) dan (3), yang
menyatakan bahwa :
Pasal 43 ayat (2)
“Pengajuan dokumen ANDAL dan dokumen RKL-RPL sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) harus dilengkapi dengan Persetujuan Teknis”.
Pasal 43 Ayat (3),
“Persetujuan Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri atas:
a. Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah
b. Pemenuhan Baku Mutu Emisi
c. Pengelolaan Limbah B3 dan/atau
d. Analisis Mengenai Dampak Lalu Lintas
Dalam operasional Daerah Irigasi (D.I) Jeruk, tidak ada persetujuan teknis yang
diwajibkan untuk dimiliki oleh Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan
Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman, hal ini dikarenakan beberapa hal sebagai
berikut :
1. Persetujuan Teknis Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah
Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan dan Kehutanan Republik Indonesia No. 5
Tahun 2021 Tentang Tata Cara Penerbitan Persetujuan Teknsi dan Surat Kelayakan
Operasional Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Pasal 3 ayat (1) dan (2),
yang menyatakan bahwa :
1) Setiap Usaha dan/atau Kegiatan Wajib AMDAL atau UKL-UPL yang melakukan
kegiatan pembuangan dan/atau pemanfaatan Air Limbah wajib memiliki :
a. Persetujuan Teknis, dan
b. SLO
2) Kegiatan pembuangan dan/atau pemanfaatan air limbah meliputi :
a. Pembuangan air limbah ke badan air permukaan
b. Pembuangan air limbah ke formasi tertentu
c. Pemanfaatan air limbah ke formasi tertentu

9
Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup D.I Jeruk

d. Pemanfaatan air limbah untuk aplikasi ke tanah, dan


e. Pembuangan air limbah ke laut.

Berdasarkan kedua ayat tersebut, terutama pada ayat (2) dari kelima kegiatan
pembuangan dan/atau pemanfaatan air limbah, operasional Daerah Irigasi (D.I) Jeruk
oleh Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat Kawasan
Permukiman dan tidak melakukan salah satu kegiatan tersebut. Namun, hal ini
diperkuat dengan dilakukannya penapisan secara madiri terkait dengan Penapisan
Persetujuan Teknis Pembuangan Air Limbah ke Badan Air Permukaan yang
didasarkan pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2021 Lampiran I. Penapisan pada klasifikasi ini merupakan
yang paling mendekati dengan tipe pembuangan air limbah dari kegiatan operasional.
Lebih jelas terkait dengan penapisan secara mandiri pembuangan air limbah ke badan
air penerima, dapat dilihat pada Gambar 7 di bawah ini.

Gambar 7 Penapisan Persetujuan Teknis Pembuangan Air Limbah Ke Badan


Air Penerima
(Sumber: Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 2021 Lampiran I)

Berdasarkan Gambar 7 operasional Daerah Irigasi (D.I) Jeruk oleh Dinas Pekerjaan
Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Provinsi

10
Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup D.I Jeruk

Kepulauan Bangka Belitung ini memenuhi kriteria yang diberi tanda kotak merah di
atas. Dimana dalam proses pemeliharaan D.I Jeruk, kegiatan ini bukan merupakan
kegiatan dengan potensi pencemaran tinggi, hal ini dibuktikan dengan kegiatan ini tidak
termasuk ke dalam salah satu jenis Usaha da/atau Kegiatan yang berpotensi pencemaran
air tinggi, sesuai dengan tabel yang tercantum pada Peraturan Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2021 Lampiran I.

Berikut merupakan penjelasan terkait dengan pengelolaan air limbah yang dihasilkan
oleh Pemeliharaan Daerah Irigasi (D.I) Jeruk.

a) Kebutuhan Air Bersih dan Timbulan Air Limbah


Sumber air yang dipergunakan untuk keperluan kegiatan Pemeliharaan Daerah
Irigasi (D.I) Jeruk bersumber dari PDAM yang berada di lokasi kegiatan untuk
memenuhi aktivitas domestic sebanyak 39 orang. Adapun jumlah kebutuhan air
bersih untuk setiap peruntukan kegiatan berdasarkan standar perhitungan disajikan
pada Tabel 1 dan neraca penggunaan air dapat dilihat pada Gambar 2.

Tabel 1 Kebutuhan Air

Standar Kebutuhan Timbulan Air


Jumlah
No Peruntukan Kebutuhan Air Air Bersih Limbah
(orang)
(liter/org/hari) (m3/hari) (m3/hari)
1 Pegawai Kantor 39 10 0,39 0,.32
2 Fasilitas Umum dan - - 1 -
Utiliy
Total 1,39 0,32

Sumber
PDAM 1,39
m3/hr

Gambar 8 Neraca Penggunaan Air Bersih

11
Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup D.I Jeruk

b) Timbulan Limbah Padat


Sampah domestik yang dihasilkan berasal dari kegiatan Pemeliharaan Daerah Irigasi
(D.I) Jeruk berupa sampah organik (basah) dan sampah an organik (kering). Pengelolaan
dilakukan dengan penyediaan tempat sampah dengan volume 0,5 m3. Prakiraan volume
timbulan sampah yang diprakirakan dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Perkiraan Timbulan Sampah Domestik

Timbulan Sampah (L/hr) Total


Dasar Timbulan
Penggunaan An organic
Perhitungan Organik (60 %) Sampah
(40 %)
(L/hr
Pegawai kantor (39 2,5 L/org/hr *) 58,5 39 97,5
orang)
Jumlah 97,5
Sumber : *) PP 18 Tahun 2008 dan PP 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Persampahan SNI 3242-2008
**) SNI 19-3983-1995

Total timbulan sampah sebesar 97,5 L/hari atau 0,0975 m3/hari. Limbah padat
berupa sampah akan dikumpulkan dan disimpan dalam tong/bin sampah dua warna
yaitu tong sampah berwarna hijau untuk sampah organik dan tong sampah berwarna
kuning untuk sampah an organic. Selanjutnya, sampah an organik dan organik
dikumpulkan di TPS kemudian diangkut ke TPA bekerjasama dengan DLHK
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Bentuk TPS dan system pengangkutan sesuai
dengan arahan dan rekomendasi dari DLHK Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Timbulan sampah yang dihasilkan dari aktivitas kantor dan bedeng pekerja tersebut
akan dikelola dengan cara sebagai berikut :
- Melarang karyawan membuang sampah pada sembarang tempat.
- Menyediakan bak sampah pada setiap ruangan, setelah bak sampah penuh
maka sampah yang ada dalam bak tersebut dipindahkan pada tempat
penimbunan sampah sementara berupa Bin. Setelah Bin penuh secara periodik
3 hari sekali diangkut ke tempat pembuangan akhir. Sampah yang disediakan
terdiri dari 2 (dua) macam, yaitu warna merah untuk sampah basah dan warna
hitam untuk sampah kering. Bin juga di desain ada ruangan untuk sampah
kering dan ruangan untuk sampah basah.
- Pada setiap bagian dari kegiatan disediakan minimal satu buah berupa drum
atau bak permanen yang selalu dalam keadaan tertutup.

12
Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup D.I Jeruk

- Sampah basah yang ditimbulkan terlebih dulu dimasukkan kedalam kantong


plastik dan diikat kuat.
- Kantong plastik yang berisi sampah basah ditampung sementara pada tiap-tiap
tempat penampungan sampah sementara yang bertutup yang disediakan untuk
tiap-tiap unit bangunan
- Segera dilakukan pengangkutan sampah basah ke bin yang disediakan pada
setiap blok bangunan
- Setiap hari 2 kali bin yang berisi sampah basah diangkut petugas kebersihan
ke tempat penimbunan sampah akhir
Berdasarkan penjelasan di atas, dalam hal persetujuan teknis ini, Pemeliharaan Daerah
Irigasi (D.I) Jeruk oleh Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan
Rakyar tidak diwajibkan memiliki Persetujuan Teknis Pemenuhan Baku Mutu
Air Limbah.

2. Persetujuan Teknis Pemenuhan Baku Mutu Emisi


Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Tata Cara Penerbitan Persetujuan Teknis dan
Surat Kelayakan Operasional Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Pasal
28, Pasal 29, dan Pasal 30 ayat (1) yang menyatakan bahwa:
Pasal 28:
Setiap Usaha dan/atau Kegiatan wajib Amdal atau UKL/UPL yang melakukan
kegiatan pembuangan Emisi wajib memiliki:
a. Persetujuan Teknis; dan
b. SLO.

Pasal 29:
Untuk mendapatkan Persetujuan Teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal
28 huruf a penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan harus melakukan:
a. Penapisan Secara Mandiri; dan
b. permohonan Persetujuan Teknis.

Pasal 30 ayat (1):


(1) Penapisan Secara Mandiri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 huruf
a dilakukan berdasarkan:
a. lokasi kegiatan berada pada WPPMU kelas I; dan

13
Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup D.I Jeruk

b. dampak Emisi tinggi; atau


c. dampak Emisi rendah.

Berikut merupakan penjelasan terkait dengan Pasa 30 ayat (1):


a. Lokasi Kegiatan Berada Pada WPPMU Kelas I
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021
Tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pasal 175 Ayat (2) yang menyatakan bahwa:

Pasal 175 Ayat (2):


“WPPMU sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. WPPMU Kelas I, untuk Peruntukan pelestarian dan pencadangan
udara bersih;
b. WPPMU Kelas II, untuk peruntukan kawasan permukiman, komersial,
pertanian, perkebunan, dan/atau peruntukan lain yang
mempersyaratkan kelas yang sama; dan
c. WPPMU Kelas III, untuk peruntukan industri dan/atau peruntukan lain
yang mempersyaratkan kelas yang sama.
Berdasarkan hasil Kesesuaian Tata Ruang, mengacu pada Peraturan Daerah
Kabupaten Bangka Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Bangka Tahun 2010-2030, rincian peruntukkan ruang lokasi tersebut
adalah sebagai berikut :

- Kawasan peruntukan perkebunan seluas ± 9,54 Ha


- Kawasan peruntukan perkebunan rakyat seluas ± 48,17 Ha
- Kawasan peruntukan permukiman dan perdesaan seluas ± 15,31 Ha
- Kawasan peruntukan pertanian lahan kering seluas ± 8,77 Ha
- Kawasan peruntukan pertanian lahan basah seluas ± 353,1 Ha
- Kawasan peruntukan rawa seluas ± 470,35 Ha
- Kawasan peruntukan sempadan rawa seluas ± 228,38 Ha

Bila dibandingkan dengan klasifikasi WPPMU di atas, sebagian besar lokasi kegiatan
berada pada WPPMU Kelas II. Sehingga dalam kategori lokasi kegiatan berada pada
WPPMU kelas I, Pemeliharaan Daerah Irigasi (D.I) Jeruk oleh Dinas Pekerjaan
Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Provinsi

14
Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup D.I Jeruk

Kepulauan Bangka Belitung tidak termasuk ke dalam salah satu kegiatan yang
diwajibkan menyusun Persetujuan Teknis Pemenuhan Baku Mutu Emisi.

3. Persetujuan Teknis Pengelolaan Limbah B3


Dalam melaksanakan Pemeliharaan Daerah Irigasi (D.I) Jeruk tidak melakukan
pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (LB3) yang didasarkan pada
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021 Tentang
Penyelenggaraan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 1 point 78 yang menyatakan
“Pengelolaan Limbah B3 adalah kegiatan yang meliputi pengurangan, penyimpanan,
pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan. dan/atau penimbunan”.
Limbah B3 yang dihasilkan dari Pemeliharaan Pintu Air dan Pengecetan tidak
menggunakan bahan yang mengandung limbah B3, namun menggunakan pelumasan
untuk pintu air yaitu stemplet. Sehingga dalam hal persetujuan teknis ini, Dinas
Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman
tidak diwajibkan memiliki Persetujuan Teknis Pengelolaan Limbah B3.

15

Anda mungkin juga menyukai