Anda di halaman 1dari 5

A.3.

2 Pemisahan Drainase dan Saluran Air Limbah


Jaringan Drainase adalah lengkungan atau saluran air di permukaan atau di bawah
tanah, baik yang terbentuk secara alami maupun dibuat manusia dan memiliki
sistem drainase tertutup dan terbuka. Jaringan drainase lancar, tidak terdapat
genangan, dan tidak terjadi pencemaran limbah. Jaringan drainase harus terpisah
antara saluran buangan air limbah dan saluran drainase.

Skor Kriteria Referensi


0 Tidak terpisah antara saluran buangan air • PP No. 42 Tahun 2008
limbah dan saluran drainase tentang Pengelolaan
Sumber Daya Air
1 Terpisah antara saluran buangan air limbah
• Permen PU 12/2014
dan saluran drainase
Penyelenggaraan Sistem
Drainase Perkotaan
2 Terpisah antara saluran buangan air limbah
dan saluran drainase dan dilengkapi bak
control di ujung blok jalan

KOMPONEN B KESELAMATAN DAN KEAMANAN


B.1 Sarana Keamanan dan Keselamatan

B.1.1 CCTV
Pemasangan jaringan CCTV di lokasi dengan tarikan tinggi, akses keluar-masuk
Kawasan yang berbatasan langsung dengan Pelabuhan (seperti peruntukan industri,
perdagangan dan jasa, SPU, dan peruntukan lainnya).
Skor Kriteria Referensi
0 Tidak ada jaringan CCTV keamanan
1 Terdapat jaringan CCTV sesuai standar Dengan asumsi bahwa
minimal (mencakup seluruh jalan CCTV Kawasan dapat
masuk/gerbang kawasan). membantu dalam menjaga
keamanan kawasan, baik
2 Terdapat jaringan CCTV di atas standar
keutuhan aset maupun
minimal (instalasi strategis, area parkir
keselamatan penumpang.
umum, taman kawasan).

B.1.2 Fasilitas pengaman Kawasan lainnya


Fasilitas pengaman kawasan yang dimaksud adalah pagar pembatas antara kawasan
pelabuhan dengan kawasan di sekitarnya, sebagai penanda kepemilikan lahan
pelabuhan, serta menjamin keamanan aset pelabuhan dan operasional pelabuhan
tidak tercampur dengan kegiatan di luar aktivitas kepelabuhanan.
Skor Kriteria Referensi
0 Tidak ada pagar pembatas pelabuhan Dengan asumsi bahwa
1 Tersedia pagar pembatas namun hanya ketersediaan pagar
mengelilingi 50% dari luas DLKr daratan pembatas dapat menjamin
pelabuhan keamanan pelabuhan.

2 Tersedia pagar pembatas di sekeliling DLKr


daratan Pelabuhan yang memisahkan
kawasan Pelabuhan dengan sekitarnya
B.1.3 Kantor Polisi Setempat
Kantor polisi termasuk dalam fasilitas pendukung fungsi pemerintahan di dalam
pelabuhan guna menjamin keamanan pelabuhan. umumnya pada pelabuhan
terdapat satu kantor polisi.

Skor Kriteria Referensi


0 Tidak ada kantor polisi Dengan asumsi bahwa
1 Tersedia kantor polisi pada jarak lebih dari 1 ketersediaan kantor polisi
km dari pelabuhan. dapat menjamin
keamanan pelabuhan.

2 Tersedia minimal 1 kantor polisi setempat


yang berlokasi pada jarak 200 m – 1 km dari
Pelabuhan
B.2 Sarana dan Prasarana Proteksi Kebakaran
Manajemen proteksi kebakaran di perkotaan adalah segala upaya yang menyangkut
sistem organisasi, personil, sarana dan prasarana, serta tata laksana untuk
mencegah, mengeliminasi serta meminimalisasi dampak kebakaran di bangunan
gedung, lingkungan dan kota.

B.2.1 Instalasi Hidran


Sepanjang jalan dalam kawasan di sekitar pelabuhan (dengan berbagai fungsi)
disediakan hidran yang dapat berfungsi sebagai sumber air untuk mengatasi
kebakaran di dalam kawasan. Hidran dipasang pada rentang jarak antar kran
kebakaran maksimum 100 meter dan jarak dengan tepi jalan minimum 3 meter.
Hidran juga dapat diletakkan di masing-masing lingkungan gedung di kawasan
sekitar pelabuhan.
Skor Kriteria Referensi
0 Tidak ada instalasi hidran Standar peletakan hidran
1 Tersedia hidran pada kawasan yang berada mengikuti standar hidran
pada radius > 1 km dari pelabuhan di area komersial pada
SNI 03-1733-2004 Tata
Cara Perencanaan
2 Tersedia hidran pada kawasan yang berada
Lingkungan Perumahan di
pada radius 200 m – 1 km dari Pelabuhan,
Perkotaan.
atau pada badan jalan yang berbatasan
langsung berbatasan langsung dengan
Pelabuhan

B.2.2 Akses Pemadam Kebakaran ke Bangunan di dalam Kawasan


Akses pemadam kebakaran merupakan jalan dengan lebar minimum 4 meter dan
panjang minimum 15 meter.
Skor Kriteria Referensi
0 Tidak ada akses pemadam kebakaran Standar peletakan hidran
mengikuti standar hidran
1 Tersedia akses pemadam kebakaran dengan di area komersial pada
lebar kurang dari 4 meter SNI 03-1733-2004 Tata
Cara Perencanaan
Lingkungan Perumahan di
2 Tersedia akses pemadam kebakaran dengan
Perkotaan.
ukuran lebar jalan disetarakan dengan jalan
yang berhubungan langsung dengan kawasan
dan dapat diakses mobil pemadam
kebakaran.

B.3 Mitigasi Bencana

B.3.1 Jalur Evakuasi


Jalur evakuasi adalah jalur penyelamatan yang didesain khusus dengan
menghubungkan semua area ke area yang aman sebagai Titik Kumpul penduduk
atau masyarakat yang sedang berada di wilayah tersebut. Jalur evakuasi berfungsi
untuk mobilisasi penduduk dari ancaman bahaya ke tempat yang lebih aman ketika
terjadi bencana. Lebar jalur evakuasi minimum adalah 7,5 meter atau dapat
disetarakan dengan jalan yang berhubungan langsung dengan kawasan pelabuhan.

Skor Kriteria Referensi


0 Tidak ada Pedoman Teknik
Perencanaan TES
1 Jalur evakuasi kurang dari lebar jalan yang Tsunami BNPB (FEMA P-
berhubungan langsung dengan kawasan 646, 2012)
pelabuhan.

2 Terdapat jalur evakuasi menuju tempat


evakuasi dengan lebar jalan dapat
disetarakan dengan jalan kawasan dan
dilengkapi dengan rambu jalur evakuasi.

B.3.2 Titik Kumpul


Titik kumpul dapat berupa jalan atau ruang terbuka. Untuk bangunan gedung, titik
kumpul minimal berjarak minimal 20 m dari bangunan gedung.
Skor Kriteria Referensi
0 Tidak ada titik kumpul Permen PUPR No. 14
Tahun 2017 Tentang
1 Terdapat titik kumpul/Tempat Evakuasi Persyaratan Kemudahan
Sementara di kawasan sekitar Pelabuhan Bangunan Gedung
namun tidak dilengkapi dengan rambu
penunjuk titik kumpul Dengan asumsi bahwa
jarak 20 meter dapat
2 Terdapat titik kumpul/Tempat Evakuasi melindungi pengguna
Sementara di kawasan sekitar Pelabuhan kawasan dari runtuhan
yang dilengkapi dengan rambu penunjuk titik bangunan gedung
kumpul

KOMPONEN C KESEHATAN LINGKUNGAN


C.1 Pengelolaan Persampahan di Kawasan Sekitar Pelabuhan

C.1.1 Ketersediaan TPS


Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
13/PRT/2013. Pengelola kawasan Permukiman, kawasan komersial, kawasan
industri, kawasan khusus, fasilitas umum, fasilitas sosial, dan fasilitas lainnya dalam
melakukan pemilahan sampah wajib menyediakan TPS, TPS 3R, dan/atau alat
pengumpul untuk sampah terpilah.

Kawasan sekitar pelabuhan umumnya terdiri atas kawasan Permukiman, kawasan


campuran, kawasan industri, dan kawasan dengan peruntukan untuk penyediaan
sarana umum, sehingga perlu untuk menyediakan TPS.

Skor Kriteria Referensi


0 Tidak ada TPS dan alat pengumpul Permen PU No. 3/2013
untuk sampah terpilah di sekitar tentang
kawasan pelabuhan Penyelenggaraan
Prasarana dan Sarana
1 Hanya terdapat alat pengumpul Persampahan dalam
sampah terpilah Penanganan Sampah
Rumah Tangga dan
2 Terdapat minimal 1 TPS di dalam
Sampah Sejenis
kawasan sekitar pelabuhan.
Sampah Rumah Tangga

Anda mungkin juga menyukai