Anda di halaman 1dari 10

PENATA KADASTRAL

MATERI JABATAN FUNGSIONAL


FORMASI PENATA KADASTRAL

a. Informasi Jabatan
Jabatan Fungsional Penata Kadastral adalah jabatan fungsional yang mempunyai
ruang lingkup tugas, tanggungjawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan
survei, pengukuran, dan pemetaan Kadastral sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. Survei, Pengukuran, dan Pemetaan Kadastral adalah kegiatan survei,
pengukuran, dan pemetaan dalam rangka pendaftaran tanah, pemeliharaan data
pendaftaran tanah, tematik dan penilaian tanah, serta kegiatan survei pengukuran
dan pemetaan di bidang agraria, tata ruang, dan pertanahan lainnya

Instansi Pembina : Kementerian Agraria dan Tata Ruang

b. Uraian Tugas
1. menyusun rancangan lokasi program survei;
2. menyiapkan informasi dasar berupa batas administrasi, toponimi, dan batas alam
lainnya pada lokasi survei;
3. melakukan pengisian data atribut pada data spasial hasil deliniasi untuk peta
kerja;
Pemesanan Buku dan Aplikasi Tryout Teknis atau
Konsultasi Formasi: 085933598717

4. melaksanakan kontrol kualitas peta kerja kategoriI, yaitu dengan luas <10 ha
(kurang dari sepuluh hektare);
5. melakukan inventarisasi sebaran titik sampel di atas peta kerja kategori I, yaitu
dengan luas <10 ha (kurang dari sepuluh hektare);
6. melakukan inventarisasi sebaran titik sampel di atas peta kerja kategoriII,
yaituluas 10-1000 ha (sepuluh sampai dengan seribu hektare);
7. melakukan inventarisasi sebaran titik sampel di atas peta kerja kategoriIII,
yaitu>1000 ha (lebih dari seribu hektare);
8. menyusun simbol/legenda pada peta kerja kategori I, yaitu dengan luas <10 ha
(kurang dari sepuluh hektare);
9. menyusun simbol/legenda pada peta kerja kategori II, yaitu luas 10-1000 ha
(sepuluh sampai dengan seribu hektare);
10. menyusun simbol/legenda pada peta kerja kategori III, yaitu >1000 ha (lebih dari
seribu hektare);
11. menyusun layout peta kerja kategori I, yaitu dengan luas <10 ha (kurang dari
sepuluh hektare);
12. menyusun layout peta kerja kategori II, yaitu luas 10-1000 ha (sepuluh sampai
dengan seribu hektare);
13. menyusun pembagian area kerja kategori I, yaitu dengan luas <10 ha (kurang
dari sepuluh hektare);
14. menyusun desain rancangan survei lapang kategori I, yaitu dengan luas <10 ha
(kurang dari sepuluh hektare);
15. melakukan ekspos hasil perencanaan kategori I, yaitu dengan luas <10 ha (kurang
dari sepuluh hektare);
16. melakukan pemilihan alat survei sesuai metode pelaksanaan survei;
17. melakukan verifikasi dan kalibrasi alat survei mekanik;
18. melakukan verifikasi dan kalibrasi alat survei optik;
19. menyusun rencana jalur terbang wahana nirawak/dronekategori I, yaitu dengan
luas <10 ha (kurang dari sepuluh hektare);
20. memverifikasi peta kerja survei dengan area sampel kategori I, yaitu dengan luas
<10 ha (kurang dari sepuluh hektare);
21. melakukan koordinasi dan penyuluhan kegiatan survei kadastral dengan unsur
terkait desa/kelurahan;
22. melakukan dokumentasi visual lokasi sampel survei kadastral;
23. mewawancara narasumber di lapang dalam rangka mencari data sekunder;
24. mengolah data mentah hasil survei kadastral;
25. mengolah data tabulasi sementara pasca survei lapangan data survei fisik bidang
tanah;
26. mengolah data tabulasi sementara pasca survei lapangan data survei sosial
masyarakat;
27. menginventarisasi susunan arsip kegiatan survei kadastral;
28. melakukan alih media arsip kegiatan survei kadastralelektronik;
29. melakukan alih media arsip kegiatan survei kadastral nonelektronik;
30. melakukan koordinasi dan sosialisasi program pengukuran bidang tanah dengan
instansi lain, perangkat desa, dan masyarakat;
31. memverifikasi data fisik dan alas hak permohonan pengukuran bidang tanah
kategori I, yaitu dengan luas <10 ha (kurang dari sepuluh hektare);
32. memverifikasi data fisik dan alas hak permohonan pengukuran bidang tanah
kategori II, yaitu luas 10-1000 ha (sepuluh sampai dengan seribu hektare);

2 tryoutalfabet.com
Pemesanan Buku dan Aplikasi Tryout CPNS PPPK atau
Konsultasi Formasi 085933598717

33. memverifikasi data fisik dan alas hak permohonan pengukuran bidang tanah
kategori III, yaitu >1000 ha (lebih dari seribu hektare);
34. menginventarisasi sebaran titik pengikatan kategori I, yaitu dengan luas <10 ha
(kurang dari sepuluh hektare);
35. menginventarisasi sebaran titik pengikatan kategori II, yaitu luas 10-1000 ha
(sepuluh sampai dengan seribu hektare);
36. menginventarisasi sebaran titik pengikatan kategori III, yaitu >1000 ha (lebih dari
seribu hektare);
37. menginventarisasi ketersediaan data pendukung;
38. menelaah penentuan alat sesuai jenis dan metode pengukuran bidang tanah
kategori I, yaitu dengan luas <10 ha (kurang dari sepuluh hektare);
39. menelaah penentuan alat sesuai jenis dan metode pengukuran bidang tanah
kategori II, yaitu luas 10-1000 ha (sepuluh sampai dengan seribu hektare);
40. menelaah penentuan alat sesuai jenis dan metode pengukuran bidang tanah
kategori III, yaitu >1000 ha (lebih dari seribu hektare);
41. melakukan verifikasi dan kalibrasi alat ukur mekanik;
42. melakukan verifikasi dan kalibrasi alat ukur optik;
43. melakukan verifikasi dan kalibrasi alat ukur elektronik;
44. memverifikasi rencana jalur terbang wahana nirawak/drone untuk penunjang
pengukuran kategori I, yaitu dengan luas <10 ha (kurang dari sepuluh hektare);
45. menyusun linimasa pelaksanaan pengukuran bidang tanah;
46. memvalidasi kualitas peta kerja prapengukuran bidang tanah kategori I, yaitu
dengan luas <10 ha (kurang dari sepuluh hektare);
47. melakukan penetapan batas bidang tanah berdasarkan asas kontradiktur delimitasi
kategori I, yaitu dengan luas <10 ha (kurang dari sepuluh hektare);
48. mengoordinasikan pengukuran batas bidang tanah secara sporadis kategori I,
yaitu dengan luas <10 ha (kurang dari sepuluh hektare);
49. mengoordinasikan pengukuran batas bidang tanah secara sporadis kategori II,
yaitu luas 10- 1000 ha (sepuluh sampai dengan seribu hektare);
50. mengoordinasikan pengukuran batas bidang tanah secara sporadis kategori III,
yaitu >1000 ha (lebih dari seribu hektare);
51. melaksanakan pengukuran rekonstruksi batas bidang tanah kategori I, yaitu
dengan luas <10 ha (kurang dari sepuluh hektare);
52. melaksanakan pengukuran sengketa batas bidang tanah kategori I, yaitu dengan
luas <10 ha (kurang dari sepuluh hektare);
53. melaksanakan pengukuran situasi dan detail kawasan kategori I, yaitu dengan luas
<10 ha (kurang dari sepuluh hektare);
54. melaksanakan pengukuran situasi dan detail kawasan kategori II, yaitu luas 10-
1000 ha (sepuluh sampai dengan seribu hektare);
55. mengolah data hasil pengukuran batas bidang kategori I, yaitu dengan luas <10
ha (kurang dari sepuluh hektare);
56. mengolah data hasil pengukuran rekonstruksi batas bidang tanah;
57. mengolah data hasil pengukuran sengketa batas bidang tanah kategori I, yaitu
dengan luas <10 ha (kurang dari sepuluh hektare);
58. mengolah data hasil pengukuran sengketa batas bidang tanah kategori II, yaitu
luas 10-1000 ha (sepuluh sampai dengan seribu hektare);
59. mengolah data hasil pengukuran situasi dan detail kawasan;
60. memvalidasi data informasi bidang tanah;
61. menyusun album kompilasi hasil foto udara skala kecil;

tryoutalfabet.com 3
Pemesanan Buku dan Aplikasi Tryout Teknis atau
Konsultasi Formasi: 085933598717

62. menyusun album kompilasi hasil foto udara skala sedang;


63. menyusun album kompilasi buku tugu batas bidang tanah;
64. menginventarisasi susunan arsip kegiatan pengukuran batas bidang tanah;
65. melakukan alih media arsip kegiatan pengukuran batas bidang tanah elektronik;
66. melakukan alih media arsip kegiatan pengukuran batas bidang tanah
nonelektronik;
67. melakukan plotting hasil survei tematik;
68. mengolah data citra satelit, foto udara, dan data raster lainnya kategori I, yaitu
dengan luas <10 ha (kurang dari sepuluh hektare);
69. mengolah data spasial dan tekstual pasca survei analisa data spasialkategori I,
yaitu dengan luas <10 ha (kurang dari sepuluh hektare);
70. mengolah data spasial dan tekstual pasca survei analisa data tekstual kategori I,
yaitu dengan luas <10 ha (kurang dari sepuluh hektare);
71. memvalidasi penggabungan data spasial dengan data tekstual kategori I, yaitu
dengan luas <10 ha (kurang dari sepuluh hektare);
72. melakukan layout kartografis kategori I, yaitu dengan luas <10 ha (kurang dari
sepuluh hektare);
73. melakukan simbolisasi pada peta;
74. melakukan penggambaran peta bidang tanah kategori I, yaitu dengan luas <10 ha
(kurang dari sepuluh hektare);
75. memvalidasi pemetaan hasil survei kadastralkategori I, yaitu dengan luas <10 ha
(kurang dari sepuluh hektare);
76. menginventarisasi susunan arsip kegiatan pemetaan kadastral;
77. melakukan alihmedia arsip kegiatan pemetaan kadastralelektronik; dan
78. melakukan alihmedia arsip kegiatan pemetaan kadastral nonelektronik.

4 tryoutalfabet.com
Pemesanan Buku dan Aplikasi Tryout CPNS PPPK atau
Konsultasi Formasi 085933598717

1 Secara umum bentuk-bentuk data spasial terbagi 3 sbb, KECUALI :


A. Titik
B. Garis
C. Koma
D. Area
Pembahasan : C. Koma . MODUL TEKNIK FOTOGRAMETRI
1. Titik distrukturisasi dan disimpan (direcord) sebagai satu pasang koordinat (x,y).
2. Garis distrukturisasi dan disimpan sebagai suatu susunan pasangan koordinat (x,y) yang
2 berurutan.
3. Luasan distrukturisasikan dan disimpan sebagai suatu susunan pasangan koordinat (x,y)
yang berurutan yang menyatakan segmen-segmen garis yang menutup menjadi suatu poligon.
Diatas merupakan bagian dari karakteristik :
A. Data Fiskal
B. Data Vektor
C. Data Verbal
D. Data Spasial
E. Data Raster
Pembahasan : B. Data Vektor . MODUL TEKNIK FOTOGRAMETRI
3 Proyeksi UTM memiliki karakteristik antara lain sbb , KECUALI :
A. Membagi bumi menjadi 60 zona
B. Perbesaran pada meridian tengah adalah 0.9996
C. Perbesaran pada meridian standar adalah 5
D. Perbesaran pada meridian tepi adalah 1.001
Pembahasan : C. Perbesaran pada meridian standar adalah 5 . MODUL TEKNIK
FOTOGRAMETRI
4 Posisi objek di permukaan bumi didefinisikan berdasarkan :
A. Garis Lintang dan Bujur
B. Garis Lintang dan Tepi
C. Garis Bujur dan Ujung
D. Garis Tepi dan Ujung
Pembahasan : A. Garis Lintang dan Bujur . MODUL TEKNIK FOTOGRAMETRI
5 Unit satuan dari Geographic Coordinate System adalah …
A. Fahrenheit
B. Kelvin
C. Derajat
D. Reaumur
E. Celcius
Pembahasan : C. Derajat . MODUL TEKNIK FOTOGRAMETRI
6 Dalam perkembangannya seiring dengan perkembangan teknologi pencitraan (imaging) dan
komputer, fotogrametri juga dibedakan menjadi dua, yakni :
A. Metrik dan Interpretatif
B. Digital dan Metrik
C. Metrik dan Interaktif
D. Analitik dan Metrik
E. Analitik dan Digital

tryoutalfabet.com 5
Pemesanan Buku dan Aplikasi Tryout Teknis atau
Konsultasi Formasi: 085933598717

Pembahasan : E. Analitik dan Digital . MODUL TEKNIK FOTOGRAMETRI


7 Yang termasuk dalam klasifikasi pengukuran berdasarkan alam
A. Geodetic Surveying
B. Engineering Survey
C. Mine Survey
D. Triangulasi
E. Land Surveying
Pembahasan: e. Land Surveying. Dasar-dasar Survey dan Pemetaan [Buku Survey &
Pemetaan Hlm 10]
8 Salah satu faktor yang paling dominan dan akan mempengaruhi ketelitian hasil ukur adalah
A. pengolahan data
B. penyajian data
C. kestabilan peralatan ukur
D. kualitas alat ukur
E. kebersihan alat ukur
Pembahasan: c. kestabilan peralatan ukur. Dasar-dasar Survey dan Pemetaan [Buku Survey
& Pemetaan Hlm 13]
Peta yang dibuat atau diturunkan berdasarkan peta dasar dan memuat tema-tema tertentu
9
adalah
A. Peta jalan
B. Peta irigasi
C. Peta tematik
D. Peta teknis
E. Peta dasar
Pembahasan: c. Peta tematik. Dasar-dasar Survey dan Pemetaan [Buku Survey & Pemetaan
Hlm 19]
10 Ketentuan-ketentuan yang ada dalam Proyeksi TM-3°, kecuali..
A. Satuan kilometer
B. Sumbu Pertama (Y): Meredian Sentral dari setiap Zone
C. Sumbu Kedua (X): Ekuator
D. Absis Semu (Timur): 200.000 + X
E. Ordinat Semu (Utara): 1.500.000 + Y
Pembahasan: A.Satuan kilometer. Ketentuan Proyeksi TM-3° [Buku Kerangka Dasar
Pemetaan Hlm 30]
11 Langkah-langkah perhitungan poligon utama dengan poligon terbuka terikat sempurna dengan
pengikatan pada kerangka dasar nasional TDT orde 3, kecuali..
A. Menentukan Azimuth awal dan akhir poligon
B. Menentukan jumlah titik poligon
C. Menghitung salah penutup sudut ukuran poligon
D. Reduksi jarak ukuran ke bidang proyeksi
E. Reduksi sudut ukuran ke bidang proyeksi
Pembahasan: b. Menentukan jumlah titik poligon. Aplikasi Hitungan Koordinat Proyeksi TM-3°
Pada Polygon Terbuka dan Poligon Tertutup Terikat 2 TDT Nasional [Buku Kerangka Dasar
Pemetaan Hlm 43]

6 tryoutalfabet.com
Pemesanan Buku dan Aplikasi Tryout CPNS PPPK atau
Konsultasi Formasi 085933598717

12 sesuai dengan maksud pengukuran, pengukuran klasifikasi berdasarkan alam dibedakan


menjadi 4, antara lain, kecuali…
A. a. pengukuran topografi
B. b. pengukuran kadaster
C. c. pengukuran teknik sipil
D. d. pengukuran kota
E. e. pengukuran arkeologi
Pembahasan:e. pengukuran arkeologi Buku surveyor dan pemetaan hlm 10
13 Di bawah ini yang bukan termasuk besaran dan satuan yang digunakan dalam Sruvei dan
Pemetaan adalah
A. Lebar
B. Jarak/panjang dan tinggi
C. Satuan isi/volume
D. Luas
E. Satuan Sudut
Pembahasan: a. Lebar. Pengantar Survey Pemetaan [Buku Pengantar Survey & Pengukuran
Hlm 13]
14 Plat lingkaran skala mendatar merupakan ciri dari jenis Theodolit..
A. Theodolite repetisi
B. Theodolite Reiterasi
C. Theodolite Elektro Optis
D. Theodolite Elektrik
E. Theodolite Elektronik Optis
Pembahasan: a. Theodolite repetisi. 2. Pengenalan Alat Survey Pemetaan [Buku Pengantar
Survey & Pengukuran Hlm 25]
15 Receiver GPS pada metode ini bergerak dari titik-titik dimana pada setiap titiknya receiver
yang bersangkutan diam beberapa saat dititik-titik tersebut. Merupakan ciri dari metode..
A. Stop and go
B. Absolut
C. Differensial
D. Statik
E. Rapid Statik
Pembahasan: a. Stop and go 4. Penentuan Posisi dengan satelit [Buku Pengantar Survey &
Pengukuran Hlm 111]
16 pada pendaftaran tanah Sistematik maupun pendaftaran tanah Sporadik setelah batas-batas
tanah ditetapkan dan dicantumkan :
A. NIP
B. NIK
C. NIB
D. NOK
Pembahasan : C. NIB . hal 23 - SURVEY KADASTRAL
17 di bawah ini termasuk nama-nama peta kadastral, kecuali:
A. Peta Bidang Tanah
B. Peta Planimetris
C. Peta Pendaftaran
tryoutalfabet.com 7
Pemesanan Buku dan Aplikasi Tryout Teknis atau
Konsultasi Formasi: 085933598717

D. Peta Dasar Teknik


Pembahasan : B. Peta Planimetris hal 19 - SURVEY KADASTRAL
Berikut ini berbagai macam material tanda batas bidang yang direkomendasikan BPN RI,
18
kecuali:
A. Pipa Besi
B. Pipa Paralon
C. Kayu Besi
D. Beton
Pembahasan : B. Pipa Paralon hal 21 - SURVEY KADASTRAL
19 Konvergensi grid adalah penyimpangan:
A. Utara magnet dengan utara grid
B. Utara sebenarnya dengan utara grid
C. Utara sebenarnya dengan utara magnit
D. Utara sembarang dengan utara grid
Pembahasan : B. Utara sebenarnya dengan utara grid hal 24 - SURVEY KADASTRAL
20 Apakah kebijakan yang diharapkan menjadi salah satu pengendalian terhadap penggunaan,
pemanfaatan, penguasaan da pemilikan tanah ?..
A. Kebijakan lahan konservasi
B. Kebijakan reforma agraria
C. Kebijakan reformasi
D. Kebijakan orde baru
E. Kebijakan orde lama
Pembahasan : B. Kebijakan reforma agraria
(MODUL III ANALISIS KEBIJAKAN PENGENDALIAN PERTANAHAN HAL 15)
Doni sebagai pemilik lahan sedang mengurus lahan yang menjadi perdebatan dengan
perusahaan lain, bahwa lahan yang ia miliki telah mempunyai sertifikat asli sedangkan yang
21
mengakuinya tidak dapat menunjukkan bukti. Tindakan yang Doni lakukan merupakan
kebijakan pertanahan yaitu...
A. Penguasaan
B. Penggunaan
C. Kepemilikan
D. Penataan akses
E. Pemanfaatan lahan
Pembahasan : C. Kepemilikan
(kebijakan pertanahan yakni pengaturan kembali terhadap kepemilikan, penguasaan,
penggunaan dan pemanfaatan tanah dengan melibatkan partisipasi masyarakat secara aktif
(MODUL III ANALISIS KEBIJAKAN PENGENDALIAN PERTANAHAN HAL 15)
Hak eigendom kepunyaan orang asing, seorang warga-negara yang disamping
22 kewarga-negaraan Indonesianya mempunyai kewarga-negaraan asing dan badanbadan
hukum, yang tidak ditunjuk oleh Pemerintah , dengan jangka waktu :
A. 35 Tahun
B. 15 tahun
C. 20 tahun
D. 25 tahun
E. 30 tahun

8 tryoutalfabet.com
Pemesanan Buku dan Aplikasi Tryout CPNS PPPK atau
Konsultasi Formasi 085933598717

Pembahasan : C. 20 Tahun - hal 15 - UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5


TAHUN 1960 TENTANG PERATURAN DASAR POKOK-POKOK AGRARIA
Seseorang atau suatu badan hukum mempunyai hak sewa atas tanah, apabila ia berhak
23 mempergunakan tanah-milik orang lain untuk keperluan bangunan, dengan membayar kepada
pemiliknya sejumlah uang sebagai :
A. Hibah
B. Hadiah
C. Pemberian
D. Sewa
E. Gadai
Pembahasan : D. Sewa - hal 12 - UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5
TAHUN 1960 TENTANG PERATURAN DASAR POKOK-POKOK AGRARIA
Grup diskusi PPPK: https://t.me/latsolpppk2023

MAU SOAL dan MODUL LEBIH BANYAK???

HANYA 40.000
Pemesanan: https://tryoutalfabet.com/ atau
https://wa.me/+6285933598717
Produk terbatas !!!

tryoutalfabet.com 9
Pemesanan Buku dan Aplikasi Tryout Teknis atau
Konsultasi Formasi: 085933598717

10 tryoutalfabet.com

Anda mungkin juga menyukai