LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi - Titik Sri Wahyuningsih
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi - Titik Sri Wahyuningsih
Meskipun metode
pembelajaran problem
based learning memiliki
kekurangan, tetapi hal
tersebut hanya berdampak
sangat kecil dalam
meningkatkan aktivitas
belajar dan hasil belajar
siswa. Metode
pembelajaran problem
based learning dapat
dijadikan sebagai salah
satu alternatif tindakan
untuk meningkatkan
aktivitas belajar siswa.
Beberapa hasil penelitian
menunjukkan PBL dapat
meningkatkan aktivitas
belajar siswa, salah
satunya :
Retno Dwi Prasanti dan
Lestari Wijayanti dari
hasil penelitiannya
menyatakan terjadi
peningkatan aktivitas
peserta didik dalam
pembelajaran problem
based learning (PBL).
https://seminar.ustjogja.ac
.id/index.php/semnas_ppg
_ust/article/view/1787/89
2
2. Guru 2. Guru 2. Guru
2. Guru Menggunakan Menggunakan
Menggunakan Menggunakan
Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran
Pembelajaran Berdiferensiasi Berdiferensiasi
Berdiferensiasi Berdiferensiasi
Kelebihan : Kelemahan: Mitigasi :
Pembelajaran
berdiferensiasi dapat • Memenuhi • Membutuhkan • Untuk
kebutuhan waktu yang mengantisipasi
memenuhi kebutuhan
belajar peserta lama. waktu yang
belajar peserta didik
didik yang • Sulit lama, diberikan
yang berbeda-beda
berbeda-beda memahami dan petunjuk
sehingga dapat
mengidentifika langkah-
membangkitkan • Dapat
si kebutuhan langkah
keaktifan, rasa ingin membangkitka
belajar siswa penyelesaian
tahu, keoptimisan n keaktifan,
(lembar kerja
belajar, rasa ingin tahu,
media dan
keoptimisan
sumber belajar)
belajar, dan
dan kreativitas peserta kreativitas • Membutuhkan • Untuk
didik. (Reza Widyawati, peserta didik. keterampilan mengidentifikas
dkk 2023) manajemen i kebutuhan
https://ejournal.unesa.ac. kelas yang belajar siswa
id/index.php/jurnal- baik dilakukan
penelitian- • Membutuhkan dengan cara
pgsd/article/view/52775/ sumber wawancara,
42493 pembelajaran observasi dan
yang survey
Pembelajaran banyak/bervari • Sumber belajar
berdiferensiasi asi yang
merupakan pembelajaran banyak/bervaria
yang dapat si dapat
menyesuaikan kebutuhan diantisipasi
peserta didik dengan cara dengan cara
memfasilitasi mereka menggunakan
sesuai dengan kesiapan, berbagai media
minat, dan gaya belajar belajar, sumber
masing-masing individu. belajar dan
Pada pembelajaran berkolaborasi
berdiferensiasi, perhatian dengan rekan
pendidik diambil alih guru dan
secara sepenuhnya oleh orangtua siswa.
peserta didik sehingga
mereka merasa
diperhatikan.
Pembelajaran ini juga
melatih guru untuk
mengetahui perbedaan
respons belajar setiap
peserta didik supaya
peserta didik merasa
nyaman dalam proses
pembelajaran. Hal
tersebut dapat
menciptakan
keharmonisan hubungan
antara pendidik dan
peserta didik (Marlina,
2020). Strategi yang
diimplementasikan
dalam pembelajaran
berdiferensiasi sendiri
terbagi menjadi tiga.
2. Menciptakan budaya
positif di Sekolah 2. Menciptakan 2. Menciptakan 2. Menciptakan
budaya positif budaya budaya positif
Dari hasil wawancara dan di Sekolah positif di di Sekolah
observasi, rendahnya
kompetensi sosial dan Sekolah
emosional peserta didik
diindikasikan dengan : Kelebihan : Kelemahan : Mitigasi :
1. Peserta didik yang • Menumbuhka • Keengganan Untuk
kurang berempati n karakter dan mengantisipasi
terhadap kesulitan peserta didik kebosanan kengganan dan
temannya (kesadaran • Meningkatkan baik guru kebosanan guru
sosial dan kompetensi maupun dan siswa dalam
social dan menerapkan
emosional budaya positif di
kemampuan berelasi peserta didik lingkungan
masih rendah) dalam sekolah :
2. Peserta didik menerapkan • Berupaya
melamun, banyak budaya positif menjadikan diri
pikiran (tidak fokus) di sekolah pribadi sebagai
saat pembelajaran contoh/tauladan
(kesadaran diri dan • Berkolaborasi
manajemen diri masih dengan rekan
rendah) guru dalam
3. Peserta didik menciptakan
membully/mengejek budaya positif di
dan berperilaku tidak sekolah.
sopan kepada teman • Membentuk
(kesadaran sosial lingkungan kelas
masih rendah) yang
4. Membuang sampah mendukung
sembarangan dan terciptanya
membiarkan sampah budaya positif,
(kesadaran diri dan yaitu dengan
pengambilan menyusun
keputusan yang kesepakatan
bertanggung jawab kelas
masih rendah) • Menggunakan
5. Peserta didik tidak media yang
mengikuti tata tertib menarik untuk
sekolah (kesadaran mengajak
diri, manajemen diri menerapkan
dan pengambilan budaya positif di
keputusan yang sekolah seperti
bertanggung jawab media elektronik
masih rendah) (media social)
dan non
Rendahnya kompetensi elektronik
sosial dan emosional ini (poster, majalah
berpengaruh dengan dinding dll)
pembentukan karakter
peserta didik di sekolah.
Hal ini dapat di Atasi
dengan menciptakan
budaya positif di
sekolah.Tujuan
membangun budaya
positif di sekolah adalah
menumbuhkan karakter
anak. Adapun karakter
yang diharapkan menjadi
manusia dan anggota
masyarakat untuk
mencapai keselamatan
dan kebahagiaan seperti
Tujuan pendidikan
nasional kita adalah
seperti yang tercantum
dalam profil pelajar
pancasila yakni: Beriman,
Bertaqwa kepada Tuhan
YME dan Berakhlak
Mulia, Kreatif, Gotong
Royong, Berkebhinekaan
Global, Bernalar Kritis
dan Mandiri.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6853465/cara-menulis-daftar-pustaka-makalah-yang-benar-dan-contohnya.
Jihan Afifah, 2022. Sosial Emosional Learning di Sekolah.Lampung: Universitas Islam Negeri Raden Intan
Retno Dwi Prasanti1, Lestari Wijayanti, 2023. Penerapan Pembelajaran Problem Based Learning Berbasis Pendekatan Sosial Emosional untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. Yogyakarta: Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
https://seminar.ustjogja.ac.id/index.php/semnas_ppg_ust/article/view/1787/892
Reza Widyawati, dkk, 2023. Analisis Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi pada Materi IPS di Sekolah Dasar. Surabaya: Universitas Negeri
Surabaya
Widodo, Lusi Widayanti, 2013. Peningkatan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar Siswa dengan Metode Problem Based Learning Pada Siswa Kelas
VIIA MTs Negeri Donomulyo Kulon Progo TA 2012/2013. Kulon Progo: https://journal.ugm.ac.id/jfi/article/view/24410/15902
Vini Putri, dkk, 2023. Analisis Kesulitan Guru Biologi SMAN 2 Pandeglang dalam Mengimplementasikan Pembelajaran Terdiferensiasi.
Yogyakarta: http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpi