Anda di halaman 1dari 21

PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SMK NEGERI 3 METRO
Alamat : Jl. KemiriIringmulyo 15A Metro Timur Kota Metro
Telp./Fax (0725) 41103 Website : smkn3metro.sch.id Email :
smk3metro@yahoo.com

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
A Komponen Layanan Layanan Dasar
B Bidang Layanan Pribadi
C Topik/Tema Layanan Cara pola hidup sehat
D Fungsi Layanan Pemahaman dan Pencegahan
E Tujuan Umum Peserta didik dapat menerapkan cara pola hidup sehat
F Tujuan Khusus Peserta didik menerapak hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari
G Sasaran Layanan Kelas X, XI, XII semua jurusan
H Materi Layanan Langkah-langkah cara pola hidup sehat yang wajib dilakukan
I Waktu 1x45 menit
J Sumber https://www.kompasiana.com/atikanurulamalia4686/5e19fdc7d541df
40b71eddb2/langkah-pola-hidup-sehat-yang-wajib-kamu-lakukan
K Metode / Tehnik Ceramah
L Media / Alat Buku
M Pelaksanaan
1.Tahap Awal/Pendahuluan
a.Pernyataan Tujuan 1. Guru BK membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan
kabar, menanyakan pelajaran sebelumnya dan ice breaking)
3. Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan di capai yang akan
dicapai
b.Penjelasan tentang 1. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung
langkah-langkah jawab peserta didik
kegiatan 2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan)
c.Mengarahkan Guru BK memberikan penjelasan tenatng topik yang akan di
kegiatan (konsolidasi) bicarakan
d.Tahap peralihan Guru BK menanyakan kesiapan peserta didik dalam melaksanakan
kegiatan dan memulai ke tahap inti
2.Tahap Inti
a.Kegiatan peserta 1.Menayangkan tayangan slide ppt (tulisan, gambar, video)
didik 2.Melakukan Brainstroming/curah pendapat
3.Mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
4.Setiap kelompok memprestasikan tugasnya kemudian kelompok lain
menanggapinya dan seterusnya bergantian sampai selesai
b.Kegiatan Guru BK 1.Menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan
materi layanan
2.Mengajak peserta didik untuk Brainstroming/curah pendapat
3.Membagi kelas menjadi beberapa kelompok
4.Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)
5.Menjelaskan cara mengerjakan tugas
6.Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik
7.Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan
3.Tahap Penutup 1.Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
2.Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan
kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan
3.Guru BK memberikan penguatan dan rencana tindaklanjut
4.Guru BK menutup kegiatan layanan de gan mengajak peserta didik
bersyukur/berdoa dan mengakhiri salam
N Evaluasi
1.Evaluasi Proses Guru BK melakukan evaluasi dalam proses yang terjadi:
1.Melakukan refleksi hasil, setia peserta didik memnuliskan di kertas
yang sudah disiapkan
2.Mengamati sikap/antusian peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3.Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau
bertanya
4.Mengamati peserta didik dalam memberikan penjelasan terdahap
pertanyaan guru BK
2.Evaluasi Hasil Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain:
1.Evaluasi tentang suasana pertemuan : menyenangkan/kurang
menyenangkan/tidak menyenangkan
2.Evaluasi terhadap topik yang dibahas: sangat penting/kurang
penting/tidak penting
3.Evluasi terhadap cara Guru Bimbingan dan Konseling
menyampaikan materi: mudah dipahami/tidak dipahami/sulit
dipahami
4.Evaluasi terhadap egiatan yang diikuti : menarik/kurang
menarik/tidak menarik untuk diikuti

Mengetahui Metro, Maret 2023


Kepala Sekolah Guru BK

Erlian Eka Damayanti, S.Kom.,M.TI Yenni Heryana, S.Pd


NIP. 19850530 200902 2 009 NIP. 19801001 200501 2 009
Materi:

CARA POLA HIDUP SEHAT

Jika pola hidup tak sehat setiap hari selalu dilakukan secara terus-menerus, maka bisa
menyebabkan dampak yang buruk untuk tubuh, yakni banyak penyakit yang akan datang
menyerang, misalnya saja kanker, diabetus militus, jantung koroner, dan stroke yang sering
terjadi. Maka dari itu, mumpung belum terlambat, ayo mulailah untuk menerapkan pola
hidup sehat. Berikut ini ada beberapa langkah pola hidup sehat yang wajib dilakukan:
1. Chek up kondisi kesehatan diri
Sudah banyak survey yang membuktikan bahwa lebih dari 65% orang hanya mengubah
pola hidupnya setelah terdiagnosa bahwa ia sedang sakit. Sebelum itu, mereka santai
saja tak perduli dengan kesehatan diri sendiri. Jadi sebelum terlambat, akan ada baiknya
jika Anda melakukan pola hidup sehat yang pertama, yakni check up kondisi kesehatan
diri. Check up sebelum Anda sakit bukan tidak bermanfaat, justru ada banyak
manfaatnya. Beberepa diantaranya yakni mengetahui kondisi tubuh kamu pada saat itu,
sehingga jika kebetulan ada yang tidak beres dengan tubuh, dokter bisa segera
menangani diagnosa dari penyakit tersebut sebelum terlambat hingga memberi solusi
bagaimana agar sembuh kembali. Kemudian memberi nasehat terkait makanan apa saja
yang seharusnya ditambah dan, kegiatan apa saja yang seharusnya dikurangi.
2. Makan makanan 4 sehat 5 sempurna
Pola hidup sehat yang kedua terkait dengan makanan. mulailah untuk menjadwal dan
menyusun menu makanan harian keluarga kamu. Jangan lupakan sayur dan buah.
Banyak ibu rumah tangga yang hanya mementingkan lauk saja, terutama anak kos yang
membeli makan seadanya, misal setiap hari lalapan ayam. Selain protein, tubuh kamu
perlu asupan yang lain, misalnya mineral dari sayur dan berbagai macam vitamin dari
buah-buahan.
3. Perhatikan waktu tidur
Umumnya jatah tidur untuk orang dewasa adalah 7 jam. waktu istirahat yang cukup
bisa mejadi kunci untuk mencapai tubuh yang sehat dan pikiran yang fresh. Jika bisa,
tak perlu lah begadang hingga sama sekali tak tidur semalaman. Demi menjaga pola
hidup sehat, buatlah jadwal tidurmu setiap hari.

4. Jauhi makanan fast food dan junk food


Fast food dan junk food selalu ada di setiap kota besar, celakanya banyak sekali yang
mengonsumsinya. Banyak muda-mudi yang lebih suka makanan cepat saji karena
dianggap gaul, tempatnya keren untuk nongkrong, dan bisa pula delivery untuk kamu
yang males keluar rumah. Padahal semua makanan tersebut tak sehat untuk tubuh kamu.
Sekali-kali boleh saja, namun jangan dikonsumsi setiap hari, apalagi sehari 3 kali. Jadi,
pola hidup sehat yang selanjutnya adalah auhilah kebiasaan buruk kamu selama ini.
Lebih sehat masakan padang dengan variasi lauk, sayur, ikan, lalu ditambah dengan
susu segar.
5. Rajin dan teratur berolahraga
Padahal aktivitas di depan laptop yang hanya duduk sangat perlu kegiatan fisik seperti
olahraga. Para dokter menganjurkan agar setiap orang meluangkan waktunya untuk
berolahraga atau aktivitas fisik setidaknya 60 menit per minggu. pola hidup sehat
mengenai olahraga tak perlu ke gym, lakukanlah olahraga ringan di rumah seperti
lompat tali, jogging, atau bermain basket.
6. Mulai kelola stres
Manusia dengan tingkatan remaja hingga dewasa dengan usia produktif memang rawan
terkena stres. Bagaimana tidak jika berangkat pagi, lalu pulang ketika sore menjelang
malam. Belum lagi pekerjaan yang terus-menerus menumpuk seakan tak ada habisnya
membuat seseorang mudah stres. Maka dari itu, untuk pola hidup sehat yang ketujuh
adalah kamu harus bisa mengelola stres sebelum menjadi depresi.
7. Perbanyak minum air putih
Tubuh manusia yang paling banyak adalah terdiri dari cairan. Banyaknya pekerjaan
yang kamu lakukan bisa mengurangi cairan yang ada di dalam tubuh, jika berkurang
banyak, tubuh akan terserang dehidrasi yang bisa berakibat banyaknya serangan
penyakit. Minum air putih sebanyak 8 hingga 10 gelas menjadi salah satu pola hidup
sehat. Selain ketujuh pola hidup sehat hal tersebut, menjaga kebersihan lingkungan juga
bisa menjadi langkah pola hidup sehat yang bisa kamu lakukan. Jika lingkungan sekitar
sehat dan bersih, maka tak akan ada virus dan bakteri yang bisa mendekat, sehingga
penyakit yang datang bisa diminimalisirkan.
PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 3 METRO
Alamat : Jl. KemiriIringmulyo 15A Metro Timur Kota Metro
Telp./Fax (0725) 41103 Website : smkn3metro.sch.id Email :
smk3metro@yahoo.com

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
A Komponen Layanan Layanan Responsif
B Bidang Layanan Sosial
C Topik/Tema Layanan Social Distancing
D Fungsi Layanan Pemahaman dan Pencegahan
E Tujuan Umum Peserta didik dapat menerapkan Social Distancing selama masa
pandemi Covid-19
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik dapat mengidentifikasi pengertian social distancing
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi social distancing dan isolasi
mandiri
2. Peserta didik dapat melakukan persiapan dalam social distancing
G Sasaran Layanan Kelas X, XI, XII semua jurusan
H Materi Layanan 2. Pengertian social distancing
3. Social distancing dan isolasi mandiri
4. Persiapan dalam social distancing
I Waktu 1x45 menit
J Sumber https://www.alodokter.com/pentingnya-menerapkan-social-
distancing-demi-mencegah-
K Metode / Tehnik Ceramah
L Media / Alat LCD
M Pelaksanaan
1.Tahap Awal/Pendahuluan
a. Pernyataan Tujuan 1. Guru BK membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan
kabar, menanyakan pelajaran sebelumnya dan ice breaking)
3. Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan di capai yang
akan dicapai
b. Penjelasan tentang 1. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung
langkah-langkah jawab peserta didik
kegiatan 2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan)
c. Mengarahkan Guru BK memberikan penjelasan tenatng topik yang akan di
kegiatan (konsolidasi) bicarakan
d. Tahap peralihan Guru BK menanyakan kesiapan peserta didik dalam
melaksanakan kegiatan dan memulai ke tahap inti
2.Tahap Inti
a. Kegiatan peserta didik 1.Menayangkan tayangan slide ppt (tulisan, gambar, video)
2.Melakukan Brainstroming/curah pendapat
3.Mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
4.Setiap kelompok memprestasikan tugasnya kemudian kelompok lain
menanggapinya dan seterusnya bergantian sampai selesai
b.Kegiatan Guru BK 1.Menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan
materi layanan
2.Mengajak peserta didik untuk Brainstroming/curah pendapat
3.Membagi kelas menjadi beberapa kelompok
4.Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)
5.Menjelaskan cara mengerjakan tugas
6.Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik
7.Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan
3.Tahap Penutup 1.Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
2.Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan
kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan
3.Guru BK memberikan penguatan dan rencana tindaklanjut
4.Guru BK menutup kegiatan layanan de gan mengajak peserta didik
bersyukur/berdoa dan mengakhiri salam
N Evaluasi
1.Evaluasi Proses Guru BK melakukan evaluasi dalam proses yang terjadi:
1.Melakukan refleksi hasil, setia peserta didik memnuliskan di kertas
yang sudah disiapkan
2.Mengamati sikap/antusian peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3.Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau
bertanya
4.Mengamati peserta didik dalam memberikan penjelasan terdahap
pertanyaan guru BK
2.Evaluasi Hasil Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain:
1.Evaluasi tentang suasana pertemuan : menyenangkan/kurang
menyenangkan/tidak menyenangkan
2.Evaluasi terhadap topik yang dibahas: sangat penting/kurang
penting/tidak penting
3.Evluasi terhadap cara Guru Bimbingan dan Konseling
menyampaikan materi: mudah dipahami/tidak dipahami/sulit
dipahami
4.Evaluasi terhadap egiatan yang diikuti : menarik/kurang
menarik/tidak menarik untuk diikuti

Mengetahui Metro, Maret 2023


Kepala Sekolah Guru BK

Erlian Eka Damayanti, S.Kom.,M.TI Yenni Heryana, S.Pd


NIP. 19850530 200902 2 009 NIP. 19801001 200501 2 009
Materi:
SOCIAL DISTANCING

A. Pengertian Social Distancing


Social distancing merupakan salah satu langkah pencegahan dan pengendalian infeksi
virus Corona dengan menganjurkan orang sehat untuk membatasi kunjungan ke tempat ramai
dan kontak langsung dengan orang lain. Kini, istilah social distancing sudah diganti
dengan physical distancing oleh pemerintah. Ketika menerapkan social distancing, seseorang
tidak diperkenankan untuk berjabat tangan serta menjaga jarak setidaknya 1 meter saat
berinteraksi dengan orang lain, terutama dengan orang yang sedang sakit atau berisiko tinggi
menderita COVID-19. Selain itu, ada beberapa contoh penerapan social distancing yang
umum dilakukan, yaitu:
1. Bekerja dari rumah (work from home)
2. Belajar di rumah secara online bagi siswa sekolah dan mahasiswa
3. Menunda pertemuan atau acara yang dihadiri orang banyak, seperti konferensi,
seminar, dan rapat, atau melakukannya secara online lewat konferensi video
atau teleconference
4. Tidak mengunjungi orang yang sedang sakit, melainkan cukup melalui telepon
atau video call
B. Social Distancing dan Isolasi Mandiri
Selain social distancing, ada pula istilah lain yang berkaitan dengan upaya
pencegahan infeksi COVID-19, yaitu protokol isolasi mandiri. Isolasi mandiri adalah
protokol yang mewajibkan setiap orang untuk tinggal di dalam rumah atau tempat tinggal
masing-masing sambil melakukan upaya pembatasan fisik dengan orang lain. Pemerintah
Indonesia menghimbau setiap orang untuk melakukan isolasi mandiri. Namun, protokol ini
wajib diberlakukan pada kelompok tertentu, yaitu:
1. Orang yang memiliki gejala COVID-19, seperti demam, batuk, dan sesak napas dan
tidak memiliki penyakit penyerta, seperti diabetes, penyakit jantung, dan infeksi HIV
2. Orang yang dicurigai atau sudah terkonfirmasi positif COVID-19
3. Orang yang memiliki riwayat bepergian ke zona merah atau wilayah endemis COVID-
19 dalam waktu 2 minggu terakhir
4. Orang yang telah menjalani pemeriksaan rapid test COVID-19
Protokol isolasi mandiri dilakukan dengan beberapa cara berikut ini:
1. Tidak bepergian ke luar rumah. Seluruh aktivitas, termasuk bekerja, beristirahat,
belajar, dan beribadah, dilakukan di dalam kamar masing-masing (tidak berbarengan
dengan orang lain dalam satu kamar).
2. Pakai masker dan selalu jaga jarak minimal 1 meter saat berinteraksi dengan orang
lain. Batasi waktu interaksi paling lama 15 menit.
3. Hindari untuk berkumpul, misalnya untuk makan bersama, selama menjalani isolasi
mandiri.
4. Gunakan peralatan makan dan mandi yang terpisah dengan orang lain di dalam
rumah.
5. Pantau suhu tubuh harian dan perhatikan apakah Anda mengalami gejala COVID-19.
6. Jalani perilaku hidup bersih dan sehat dengan rutin mencuci tangan dengan sabun dan
air bersih, membersihkan rumah dan kamar masing-masing dengan disinfektan setiap
hari, dan menjalani pola makan sehat.
7. Manfaatkan aplikasi kesehatan untuk mendapatkan informasi terkini tentang COVID-
19 atau berkonsultasi dengan dokter untuk memantau kondisi Anda.
8. Segera hubungi dokter atau fasilitas layanan kesehatan terdekat jika Anda mengalami
gejala COVID-19 yang semakin memberat seperti demam tinggi dan sesak napas.
C. Persiapan Dalam Social Distancing
Ada beberapa hal yang perlu Anda persiapkan sebelum menjalani social
distancing atau pembatasan sosial, yaitu:
1. Merencanakan kegiatan
Anda mungkin sudah terbiasa beraktivitas, misalnya belanja, tanpa perlu khawatir
ramai atau tidaknya tempat yang Anda kunjungi. Namun, di masa pembatasan sosial
ini, hal tersebut harus direncanakan ulang. Pasalnya, berkunjung ke tempat ramai akan
meningkatkan risiko Anda terjangkit virus Corona. Jika Anda memang harus datang
ke tempat umum, pilihlah waktu berkunjung di luar jam sibuk. Misalnya, ketika Anda
ingin membeli kebutuhan rumah di pusat perbelanjaan, datanglah di siang hari pada
hari biasa dan bukan di akhir pekan.
PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 3 METRO
Alamat : Jl. KemiriIringmulyo 15A Metro Timur Kota Metro
Telp./Fax (0725) 41103 Website : smkn3metro.sch.id Email :
smk3metro@yahoo.com

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KELOMPOK
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

A Komponen Layanan Permintaan dan Perencanaan Individu


B Bidang Layanan Sosial
C Topik / Tema Layanan Etika Pergaulan
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik memiliki etika pergaulan yang tinggi
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik dapat mengidentifikasi pengertian etika
pergaulan
2. Peserta didik dapat mengetahui hal-hal yang harus
diperhatikan dalam etika pergaulan
3. Peserta didik dapat mengklarifikasi contoh sopan santun
dalam pergaulan
4. Peserta didik dapat mengklarifikasi jenis pergaulan
5. Peserta didik dapat mengetahui tata krama dalam pergaulan
G Sasaran Layanan Kelas X, XI, XII semua jurusan
H Materi Layanan 1. Pengertian etika pergaulan
2. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam etika pergaulan
3. Contoh sopan satun dalam pergaulan
4. Jenis Pergaulan
5. Tata krama dalam pergaulan
I Waktu 1x45 Menit
J Sumber Materi http://puspareni.blogspot.co.id/2011/05/etika-pergaulan.html
K Metode/Teknik Bermain Peran
L Media / Alat Role Playing
M Pelaksanaan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
a. Pernyataan Tujuan 1. Guru BK membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan
kabar, menanyakan pelajaran sebelumnya dan ice breaking)
3. Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan di capai

b. Penjelasan tentang 1. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung


langkah-langkah kegiatan jawab peserta didik
2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan)
c. Mengarahkan kegiatan Guru BK memberikan penjelasan tenatng topik yang akan di
(konsolidasi) bicarakan
d. Tahap peralihan Guru BK menanyakan kesiapan peserta didik dalam
(Transisi) melaksanakan kegiatan dan emmulai ke tahap inti
Guru BK menanyakan 1. Guru BK menanyakan kepada anggota kelompok apakah
apabila ada siswa yang sudah paham atau belum
belum mengerti dan 2. Guru BK memberikan penjelasan apabila ada siswa yang
memberikan penjelsan tidak mengerti
(Stroming)
Guru BK menyiapkan 1. Guru BK akan emlakukan komitmen sebelum
siswa untuk melakukan berlangsungnya kegiatan layanan
komitmen tentang 2. Guru Bk melakukan komitmen
kegiatan yang akan
dilakukan (Norming)
2.Tahap Inti

a.Proses/Kegiatan yang 1. Melakukan Brainstroming/curah pendapat


dialami peserta didik 2. Mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
dalam suatu kegiatan
bimbingan berdasarkan
teknik tertentu
(Eksperientasi)
b.Pengungkapan 1. Mengajak peserta didik untuk Brainstroming/curah pendapat
perasaan, pemikiran dan 2. Mengevaluasi hasil peserta didik
pengalaman tentang apa 3. Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan
yang terjadi dalam
kegiatan bimbingan
(Refleksi)
3.Tahap Pengakhiran 1. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
(Terminasi) 2.Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan
kemanfaatn dan kebermaknaan kegiatan secara lisan
3. Guru Bk emnutup layanan dengan mengajak peserta didik
untuk bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan salam
N Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses
yang terjadi :
1.Mengamati sikap atau antusian peserta didik dalam mengikuti
kegiatan
2.Mengamati peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau
bertanya
2. Evaluasi Hasil Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain:
1.Evaluasi tentang suasana pertemuan : menyenangkan/kurang
menyenangkan/tidak menyenangkan
2.Evaluasi terhadap topik yang dibahas: sangat penting/kurang
penting/tidak penting
3.Evluasi terhadap cara Guru Bimbingan dan Konseling
menyampaikan materi: mudah dipahami/tidak dipahami/sulit
dipahami
4.Evaluasi terhadap egiatan yang diikuti : menarik/kurang
menarik/tidak menarik untuk diikuti

Mengetahui Metro, Maret 2023


Kepala Sekolah Guru BK

Erlian Eka Damayanti, S.Kom.,M.TI Yenni Heryana, S.Pd


NIP. 19850530 200902 2 009 NIP. 19801001 200501 2 009
PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 3 METRO
Alamat : Jl. KemiriIringmulyo 15A Metro Timur Kota Metro
Telp./Fax (0725) 41103 Website : smkn3metro.sch.id Email :
smk3metro@yahoo.com

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KELAS BESAR
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

A Komponen Layanan Layanan Dasar


B Bidang Layanan Belajar
C Topik/Tema Layanan Konsentrasi Belajar
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik mampu mengembangkan konsentrasi belajar
F Tujuan Khusus 3. Peserta didik dapat mengidentifikasi pengertian konsentrasi belajar
4. Peserta didik dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
konsentrasi belajar
5. Peserta didik dapat mengklasifikasikan indikator konsentrasi belajar
6. Peserta didik dapat mengetahui faktor penyebab kesulitan belajar
7. Peserta didik dapat mengetahui upaya meningkatkan konsentrasi
belajar
G Sasaran Layanan Kelas X semua jurusan
H Materi Layanan 1. Pengertian konsentrasi belajar
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsentrasi belajar
3. Indikator konsentrasi belajar
4. Faktor penyebab kesulitan belajar
5. Upaya meningkatkan konsentrasi belajar
I Waktu 1x45 menit
J Sumber 1.Barbara K. Given. 2007.Brain-Based Teaching. Bandung: PT. Mizan
Pustaka
2.Darmansyah. 2010. Srategi Pembelajaran Menyenangkan Dengan
Humor. Jakarta: PT. Bumi Aksara
3.Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka
Cipta
K Metode / Tehnik Ceramah
L Media / Alat LCD
M Pelaksanaan
1.Tahap Awal/Pendahuluan
a.Pernyataan Tujuan 1. Guru BK membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan
kabar, menanyakan pelajaran sebelumnya dan ice breaking)
3. Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan di capai yang akan
dicapai
b. Penjelasan tentang 1. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung
langkah-langkah jawab peserta didik
kegiatan 2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan
melakukan dengan baik
d. Mengarahkan Guru BK memberikan penjelasan tenatng topik yang akan di
kegiatan (konsolidasi) bicarakan
d. Tahap peralihan Guru BK menanyakan kesiapan peserta didik dalam melaksanakan
kegiatan dan memulai ke tahap inti
2.Tahap Inti
a. Kegiatan peserta didik 1.Menayangkan tayangan slide ppt (tulisan, gambar, video)
2. Mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
3. Setiap kelompok memprestasikan tugasnya kemudian kelompok lain
menanggapinya dan seterusnya bergantian sampai selesai

b.Kegiatan Guru BK 1.Menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi
layanan
2. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok
3. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)
4. Menjelaskan cara mengerjakan tugas

3.Tahap Penutup 1.Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan


2.Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan kemanfaatan
dan kebermaknaan kegiatan secara lisan
3.Guru BK memberikan penguatan dan rencana tindaklanjut
4.Guru BK menutup kegiatan layanan de gan mengajak peserta didik
bersyukur/berdoa dan mengakhiri salam

N Evaluasi
1.Evaluasi Proses Guru BK melakukan evaluasi dalam proses yang terjadi:
1.Melakukan refleksi hasil, setia peserta didik memnuliskan di kertas yang
sudah disiapkan
2.Mengamati sikap/antusian peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3.Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau
bertanya
4.Mengamati peserta didik dalam memberikan penjelasan terdahap
pertanyaan guru BK

2.Evaluasi Hasil Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain:
1.Evaluasi tentang suasana pertemuan : menyenangkan/kurang
menyenangkan/tidak menyenangkan
2.Evaluasi terhadap topik yang dibahas: sangat penting/kurang
penting/tidak penting
3.Evluasi terhadap cara Guru Bimbingan dan Konseling
menyampaikan materi: mudah dipahami/tidak dipahami/sulit
dipahami
4.Evaluasi terhadap egiatan yang diikuti : menarik/kurang
menarik/tidak menarik untuk diikuti

Mengetahui Metro, Maret 2023


Kepala Sekolah Guru BK

Erlian Eka Damayanti, S.Kom.,M.TI Yenni Heryana, S.Pd


NIP. 19850530 200902 2 009 NIP. 19801001 200501 2 009
Materi:
KONSENTRASI BELAJAR

A. Pengertian Konsentrasi Belajar


Konsentrasi belajar adalah pemusatan perhatian dalam proses perubahan tingkah laku
yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian terhadap atau
mengenai sikap dan nilai-nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam
berbagai bidang studi.
B. Faktor yang Mempengaruhi Konsentrasi Belajar
1. Lingkungan
Lingkungan dapat mempengaruhi kemampuan dalam berkonsentrasi, kita akan dapat
memaksimalkan kemampuan konsentrasi. Jika kita dapat mengetahui faktor apa saja
yang berpengaruh terhadap konsentrasi, kita mampu menggunakan kemampuan kita
pada saat dan suasana yang tepat. Faktor lingkungan yang mempengaruhi konsentrasi
belajar adalah suara, pencahayaan, temperatur, dan desain belajar.
2. Modalitas Belajar
Modalitas belajar yang menentukan siswa dapat memproses setiap informasi yang
diterima. Konsentrasi dalam belajar dan kreativitas guru dalam mengembangkan
strategi dan metode pembelajaran di kelas akan meningkatkan konsentrasi belajar siswa
sehingga hasil belajarnya pun akan meningkat pula. Semakin banyak informasi yang
diterima dan diserap oleh siswa, maka kemampuan berkonsentrasi pun harus semakin
baik dan fokus dalam mengikuti setiap proses pembelajaran. Banyak cara yang
ditawarkan oleh para ahli dalam meningkatkan konsentrasi belajar siswa, misalnya
dengan cara meningkatkan gelombang alfa agar setiap siswa dapat berkonsentrasi
dengan baik (Depoter,dkk; 2000), kemudian dapat juga dengan mengatur posisi tubuh
pada saat belajar, dan mempelajari materi (informasi) sesuai dengan karakteristik siswa
itu sendiri.
3. Pergaulan
Pergaulan juga dapat mempengaruhi siswa dalam menerima pelajaran, perilaku dan
pergaulan mereka, dapat mempengaruhi konsentrasi belajar yang dipengaruhi juga oleh
beberapa faktor, seperti faktor teknologi yang berkembang saat ini contohnya televisi,
internet, dll hal ini sangat berpengaruh pada sikap dan prilaku siswa.
4. Psikologi
Faktor psikologi juga dapat mempengaruhi bagaimana sikap dan perilaku siswa dalam
berkonsentrasi, misalnya karena adanya masalah dalam lingkungan sekitar dan keluarga,
hal ini tentunya akan mempengaruhi psikologi siswa, karena siswa akan kehilangan
semangat dan motivasi belajar mereka, tentunya akan berpengaruh juga terhadap
tingkat konsentrasi siswa yang akan semakin menurun.
C. Indikator Konsentrasi Belajar
1. Perilaku kognitif, meliputi: kesiapan pengetahuan yang dapat segera muncul bila
diperlukan, omprehensif dalam penafsiran informasi, mengaplikasikan pengetahuan
yang diperoleh, mampu mengadakan analisis dan sintesis pengetahuan yang diperoleh.
2. Perilaku afektif, meliputi: perhatian pada materi pelajaran, merespon bahan yang
diajarkan, mengemukakan suatu ide.
3. Perilaku psikomotor, meliputi: adanya gerakan anggota badan yang tepat atau sesuai
dengan petunjuk guru, komunikasi non verbal seperti ekspresi muka dan gerakan-
gerakan yang penuh arti, adanya aktivitas berbahasa yang terkoordinasi dengan baik
dan benar
D. Faktor Yang Mempengaruhi Kesulitan Belajar
Dalam belajar tidaklah selalu berhasil, tetapi sering kali hal-hal yang mengakibatkan
kegagalan atau setidak-tidaknya menjadi gangguan yang menghambat kemajuan belajar.
Kegagalan atau kesulitan belajar biasanya ada hal atau faktor yang menyebabkannya. Faktor-
faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar adalah
1. Faktor Internal
Faktor internal faktor internal adalah faktor yang bersumber dari dalam diri individu itu
sendiri, yang dapat dibedakan atas beberapa faktor:
a. Faktor Intelegensi
Intelegensi ini dapat mempengaruhi kesulitan belajar seorang anak. Keberhasilan
belajar serang anak ditentukan dari tinggi rendahnya tingkat kecerdasan yang
dimilikinya, dimana seorang anak yang memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi
cendrung akan lebih berhasil dalam belajarnya dibandingkan dengan anak yang
intelegensinya rendah.
b. Faktor Minat
Faktor minat dalam belajar sangat penting. Hasil belajar akan lebih optimal bila
disertai dengan minat. Dengan adanya minat mendorong kearah keberhasialan, anak
yang berminat terhadap suatu pelajaran akan lebih mudah untuk mempelajarinya dan
sebaliknya anak yang kurang berminat akan mengalami kesulitan dalam belajarnya.
c. Faktor Bakat
Bakat ini dapat menyebabkan kesulitan belajar, jika bakat ini kurang mendapatkan
perhatian. Hal ini sesuai dengan pendapat yang menjelaskan bahwa: bakat setiap
orang berbeda-beda, orang tua kadang-kadang tidak memperhatikan faktor bakat
ini(Singgih Gunarsa, Psikologi Keluarga (Jakarta : PT. Bina Rena Pertama, 1992),
13.). Anak sering diarahkan sesuai dengan kemauan orang tuanya, akibatnya bagi
anak merupakan sesuatu beban, tekanan dan nilai-nilai yang ditetapkan oleh anak
buruk serta tidak ada kemauan lagi untuk belajar.
d. Faktor Kepribadian
Faktor kepribadian dapat menyebabkan kesulitan belajar, jika tidak memperhatikan
fase-fase perkembangan (kepribadian) seseorang. Hal ini sebagaimana
pendapatmenjelaskan bahwa: fase perkembangan kepribadian seseorang tidak selalu
sama (Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Jakarta : Rineka Cipta, 1992), 13).
Fase pembentuk kepribadian ada beberapa fase yang harus dilalui. Seorang anak
yang belum mencapai suatu fase tertentu akan mengalami kesulitan dalam berbagai
hal termasuk dalam hal belajar.
2. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah merupakan faktor yang datang dari luar diri individu. Faktor
eksternal ini dapat di bedakan menjadi tiga faktor yaitu:
a. Faktor Keluarga
Peranan orang tua (kelurga) sebagai tempat yang utama dan pertama didalam
pembinaan dan pengembangan potensi anak-anaknya. Namun tidak semua orang tua
mampu melaksanakanya dengan penuh tanggung jawab. Beberapa hal yang dapat
menimbulkan persoalan yang bersumber dari keluarga adalah seperti: a). sikap orang
tua yag mengucilkan anaknya, tidak mepercayai, tidak adil dan tidak mau menerime
anaknya secara wajar, b). broken home, perceraian, percekcokan, c). Didikan yang
otoriter, terlalu lemah dan memanjakannya, d). Orang tua tidak mengetahui
kemampuan anaknya, sifat kepribadian, minat, bakat, dan sebagainya Ada beberapa
aspek yang dapat menimbulkan masalah kesulitan belajar seorang anak yaitu: a).
Didikan orang tua yang keliru, b). Suasana rumah yang kurang aman dan kurang
harmonis, c). Keadaan ekonomi orang tua yang lemah.
b. Faktor Lingkungan Sekolah
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal setelah keluarga dapat menjadi masalah
pada umumnya, dan khususnya masalah kesulitan belajar pada siswa. Hal ini sesuai
dengan pendapat yang menyatakan bahwaLingkungan sekolah dapat menjadikan
faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar seperti: cara penyajian pelajaran kurang
baik, hubungan guru dan murid kurang harmonis, hubungan antara burid dengan
murid itu sendiri tidak baik, bahan pelajaran yang disajikan tidak dimengerti siswa,
dan alat-alat pelajaran yang tersedia kurang memadai
c. Faktor Lingkungan Masyarakat
Faktor lingkungan masyarakat sangat berperan di dalam pembentukan kepribadian
anak, termasuk pula kemampuan/ pengetahuannya. Dimana lingkungan masyrakat
yang memiliki kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik, seperti: suka minum-minum
minuman keras, penjudi dan sebagainya, dapat menghambat pembentukam
kepribadiaan dan kemampuan, termasuk pula dalam proses belajar mengajar
seorang anak. Lingkungan masyarakat yang dapat mempengaruhi kesulitan belajar
adalah:
Mass Media, seperti bioskop, televisi, radio, surat kabar, majalah, komik. Corak
Kehidupan tetangga, seperti orang terpelajar dan cendekiawan, tetangga yang suka
berjudi, pencuri, peminum, dan sebagainya(
E. Upaya Meningkatkan Konsentrasi Belajar
1. Kesiapan belajar (ready learning)
Sebelum melakukan aktivitas belajar kita harus benar-benar dalam kondisi fresh
(segar) untuk belajar. Untuk siap melakukan aktivitas belajar ada dua hal yang perlu
diperhatikan, yaitu kondisi fisik dan psikis. Kondisi fisik harus bebas dari gangguan
penyakit, kurang gizi dan rasa lapar. Kondisi psikis harus steril dari gangguan
konflik kejiwaan atau ketegangan emosional, seperti cemas, kecewa, patah hati, iri
dan dendam. Masalah-masalah konflik kejiwaan ini harus diselesaikan terlebih
dahulu. Pikiran harus benar-benar jernih, jika hendak melakukan kegiatan belajar.
2. Menanamkan minat dan motivasi belajar dengan cara mengembangkan “Imajinasi
Berpikir”.
Untuk membangkitkan minat dan motivasi belajar, maka perlu kita ketahui: apa
yang dipelajari, untuk apa mempelajari materi pelajaran yang hendak dipelajari, apa
hubungan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari (manfaat mempelajari dan
apa yang dapat kita lakukan dengan pengetahuan tersebut), bagaimana cara
mempelajarinya.
Dengan mengetahui keempat hal tersebut di atas, kita akan belajar secara terarah
atau lebih terfokus pada materi pelajaran. Kemudian untuk membangkitkan faktor
intelektual-emosional belajar kita, maka perlu mengembangkan dan membiasakan
“berimajinasi dalam berpikir”. Maksudnya, kita membiasakan untuk menjelajah
dengan berusaha membayangkan gambaran bentuk yang dipelajari. Kemudian
pikirkan unsur-unsur penting yang membentuk gambaran tersebut. Dengan demikian
kita akan digiring pada pola belajar aktif dan kreatif.
3. Cara belajar yang baik
Untuk memudahkan konsentrasi belajar dibutuhkan panduan untuk pengaktifan cara
berpikir, penyeleksian fokus masalah dan pengarahan rasa ingin tahu. Juga, harus
memuat tujuan yang hendak dicapai dan cara-cara menghidupkan dan
mengembangkan rasa ingin tahu kita, hingga tuntas terhadap apa yang hendak
dipelajari. Dengan kata lain, berusaha menyusun kerangka berpikir dan bertindak
step by step dalam memecahkan masalah.
4. Lingkungan belajar harus kondusif
Belajar membutuhkan lingkungan yang kondusif untuk memperoleh hasil belajar
secara optimal. Harus diupayakan tempat dan ruangan yang apik, teratur dan bersih.
Suasanapun harus nyaman untuk belajar.
5. Belajar aktif
6. Jika kita sulit berkonsentrasi belajar di sekolah atau sulit mengerti apa yang
dijelaskan guru dan sebagainya, maka kita harus dapat mengembangkan pola belajar
aktif. Kita harus aktif belajar dan berani mengungkapkan ketidaktahuan pada guru
atau teman. Buang rasa sungkan, rasa malu dan rasa takut pada guru. Guru tidak
akan memberi hukuman pada kita yang proaktif dalam belajar. Jika kita proaktif
dalam belajar, maka kita akan mendapat perhatian khusus guru. Kita yang belajar
yang proaktif akan menghalau timbulnya proses pengembaraan pikiran (duplikasi
pikiran). Kita akan tetap fokus pada pelajaran. Intensitas konsentrasi belajar pun
akan menjadi semakin optimal.
7. Perlu disediakan waktu untuk menyegarkan pikiran (resfreshing)
Saat menghadapi kejemuan belajar. Saat kita belajar sendiri di rumah dan
menghadapi kesulitan (jalan buntu) mempelajari materi pelajaran, kadangkala
menimbulkan rasa jemu dan bosan untuk berpikir. Jika hal ini terjadi, maka jangan
paksakan diri kita untuk terus melanjutkan belajar. Jika dipaksakan akan
menimbulkan kepenatan dan kelelahan, sehingga akan menimbulkan antipati untuk
belajar. Jalan keluarnya kita harus menyediakan waktu 5-10 menit untuk beristirahat
sejenak dengan mengalihkan perhatian pada hal lain yang bersifat menyenangkan
dan menyegarkan. Jika kepenatan dan kelelahan daya pikir atau daya kerja otak kita
hilang dan pikiran kembali fresh, maka kita dapat kembali melanjutkan pelajaran
yang tertunda tersebut.

Anda mungkin juga menyukai