RSUD MANGGELEWA
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
BAB VI Pembinaan
BAB X Pengawasan
PENDAHULUAN
Rumah Sakit Umum Daerah Manggelewa merupakan Rumah Sakit Kelas D Non
Pendidikan yang bertugas dan bertanggung jawab untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan
bagi masyarakat.
Staf medis fungsional (SMF) RSUD Manggelewa adalah dokter umum, dokter spesialis,
dan dokter gigi yang bekerja di RSUD Manggelewa.
KETENTUAN UMUM
1. Peraturan Internal Staf Medis (Medical Staff by Laws) RSUD Manggelewa adalah
anggaran dasar/ konstitusi tertinggi di Rumah Sakit yang disusun atas persetujuan
bersama oleh Komite Medik RSUD Manggelewa sebagai pedoman bagi Staf Medis
Fungsional untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.
2. Komite Medik RSUD Manggelewa adalah kelompok profesional medis non struktural
yang terdiri dari Ketua Komite dan Sub-Komite, beserta staf medis fungsional.
3. Subkomite adalah kelompok kerja di bawah Komite Medik yang dibentuk untuk
membantu Komite Medik dalam melaksnakan tugas khusu yang beranggotakan staf
medis dan tenaga profesional lainnya
4. Tenaga Administrasi adalah orang atau sekumpulan orang yang bertugas membantu
melaksanakan administrasi perkantoran guna menunjang pelaksnaan tugas Komite
Medik.
BAB II
2.1 NAMA
Organisasi kelompok staf medis di Rumah Sakit adalah Komite Medik RSUD
Manggelewa.
2.2 TUJUAN
a. Umum
Peraturan internal staf medis RSUD Manggelewa merupakan pedoman bagi SMF dalam
melakukan peningkatan mutu pelayanan medis di rumah sakit.
b. Khusus
- Terciptanya tanggung jawab staf medis terhadap mutu pelayanan medis dengan disertai
peningkatan mutu tenaga medis di RSUD Manggelewa.
- Tercapainya kerjasama yang baik diantara staf medis, staf medis dengan direksi dan atau
manjemen rumah sakit serta staf medis dengan dewan pengawas.
Kelompok staf medis mempunyai tanggung jawab yang terkait dengan mutu, etik, dan
pengembangan pendidikan staf RSUD Manggelewa.
Penempatan dokter sebagai calon staf medis baru / penempatan ulag staf medis yang
kembali bekerja di RSUD Manggelewa di usulkan ketua staf fungsional masing-masing
kelompok staf medis dan atau calon staf medis baru / staf medis RSUD Manggelewa yang
kembali ke RS mengajukan permohonan melalui Direktur secara langsung.
Komite medik dengan pertimbangan Subkomite Kredensial degan acuan profesi, standar
kompetensi masing-masing organisasi profesi dan referensi dari institusi pendidikan / unit kerja
sebelumnya akan membahas usulan/permohonan tersebut.
Selanjutnya Komite Medik memberikan rekomendasi untuk calon staf medis baru / staf
medis yang diangkat kembali tersebut kepada Direktur RSUD Manggelewa.
Staf Medis Fungsional (SMF) RSUD Manggelewa terdiri dari dokter umum, dokter spesialis,
dan dokter gigi.
1. Dokter umum / dokter gigi tetap adalah dokter / dokter gigi yang bekerja di RSUD
Manggelewa dengan Surat Keputusan Direktur.
2. Dokter umum / dokter gigi paruh waktu adalah dokter / dokter gigi yang bekerja sebagian
waktu kerjanya di RSUD Manggelewa karena merangkap tugas di lain tempat kerja
dengan Surat Keputusan Direktur.
3. Dokter spesialis adalah dokter spesialis yang bekerja di RSUD Manggelewa dengan Surat
Keputusan melalui Direktur RSUD Manggelewa.
4. Dokter tamu adalah dokter yang bekerja di RSUD Manggelewa dengan surat keputusan
direktur melalui ikatan kerja sama dokter dan rumah sakit.
BAB V
KEWENANGAN KLINIS
(CLINICAL PRIVILEGES)
Kewenangan klinis adalah tindakan yang dilakukan staf medis kepada penderita sesuai
dengan profesi dan kompetensinya.
- Temporary privileges adalah pemberian kewenganan klinis oleh staf medis spesialis
kepada staf medis umum di instalasi rawat jalan, rawat inap dan kamar operasi oleh
karena suatu sebab dengan peraturan / informasi kepada Direksi, dan kewenangan akan
berakhir apabila staf medis spesialis sudah ada.
- Emergebcy privileges adalah pemberian kewenganan klinis oleh staf medis spesialis
kepada staf medis umum di instalasi gawat darurat yang sesuai dengan standar pelayanan
masing-masing profesi.
Prosedur dan konsultasi diantara SMF dilingkungan rumah sakit diatur dalam standar
operasional tersendiri.
BAB VI
PEMBINAAN
7.1 Susunan
Keanggotaan Komite Medik terdiri dari Ketua kelompok Staf Medis Fungsional (SMF)
atau yang mewakili.
- Ketua
- Sekretaris
- Anggota (Ketua SMF)
Kelompok SMF ditentukan oleh direktur berdasarkan spesialisasi / keahlian dan atau
penggabungan dari dua SMF dengan kondisi dokter masih satu/sendiri mengingat
perkembangan fasilitas dan sumber daya manusia yang dimiliki RSUD Manggelewa.
RSUD MANGGELEWA
Direktur
Komite Medik
Sub Komite Mutu Sub Komite Kredential Sub Komite Etika dan
Profesi Disiplin Profesi
7.2 Tugas Pokok dan fungsi
a. Tugas Komite Medik :
1. Membantu Direktur Rumah Sakit dalam penyusunan standar pelayanan medis
yang harus dilaksanakan oleh semua kelompok staf medis di rumah sakit dan
memantau pelaksanaannya.
2. Membantu Direktur Rumah Sakit dalam menyusun kebijakan dan prosedur yang
terkait dengan mediko-legal dan etiko-legal.
3. Mengkoordinasikan, mengarahkan, mengatur, membina dan memantau dalam
pelaksanaan kegiatan pelayanan medis oleh kelompok staf medis.
4. Melakukan monitoring dan evaluasi mutu pelayanan medis meliputi ; farmasi dan
terapi, ketepatan, kelengkapan dan keakuratan rekam medis, audit medis.
5. Melaksanakan pembinaan etika profesi serta mengatur kewenangan profesi
anggota staf medis fungsional.
6. Meningkatkan program pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan
pengembangan dalam bidang medis.
Kerahasiaan dan informasi medis penderita merupakan kewajiban staf medis untuk selalu
memegang teguh yang akan dijabarkan dalam kebijakan medis yang berisi tentang hak dan
kewajiban penderita, dokter / dokter gigi dan Rumah Sakit.
9.1 RUMAH SAKIT
A. Hak Rumah RSUD Manggelewa
1. Rumah Sakit berhak membuat peraturan yang berlaku sesuai dengan situasi dan
kondisi yang ada di Rumah Sakit.
2. Rumah Sakit berhak mensyaratkan bahwa dokter umum/dokter spesialis/dokter
gigi/dokter gigi spesialis, paramedis / non paramedis, karyawan serta penderita
harus mentaati segala peraturan Rumah Sakit.
3. Rumah Sakit berhak menentukan tenaga dokter umum/dokter spesialis/dokter gigi
serta tenaga lainnya sesuai prosedur yang telah disepakati dengan ketetapan
Direktur.
4. Rumah Sakit berhak menuntut pihak-pihak yang telah melakukan wanprestasi
termasuk dokter umum/dokter spesialis/dokter gigi/dokter gigi spesialis,
paramedis / non paramedis, karyawan dan penderita serta pihak ketiga dan lainnya.
5. Rumah Sakit berhak mendapatkan perlindungan hukum dari Pemerintah Daerah,
9.3 PENDERITA
A. Hak Penderita
1) Penderita berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang
berlaku di Rumah Sakit
2) Penderita berhak memperoleh informasi yang berkaitan dengan penyakit yang
dideritanya meliputi; prosedur pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan akibatnya serta
penyulitnya dan prognosanya sesuai standar pelayanan Rumah Sakit.
3) Penderita berhak memperoleh pelayanan medis yang bermutu sesuai dengan standar
profesi kedokteran, kedokteran gigi tanpa adanya diskriminasi
4) Penderita berhak memperoleh pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur.
5) Penderita berhak memilih kelas perawatan dan dokter sesuai keinginannya dengan
mengacu pada peraturan yang berlaku di Rumah Sakit
6) Penderita berhak memperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi
keperawatan
7) Penderita berhak dirawat oleh dokter yang sesuai dengan penyakitnya dimana dokter
secara bebas menentukan pendapat klinis sesuai dengan kompetensinya tanpa campur
tangan pihak luar.
8) Penderita berhak meminta konsultasi kepada dokter lain yang terdaftar di Rumah Sakit
terhadap penyakit yang dideritanya (second opinion) maupun penyakit lainnya dengan
sepengetahuan dokter yang merawat.
9) Penderita berhak atas ‘privacy' dan kerahasiaan data-data medis yang berkaitan dengan
penyakit yang dideritanya
10) Penderita berhak menyetujui dan atau memberikan ijin atas tindakan yang akan
dilakukan oleh dokter sehubungan dengan penyakit yang dideritanya setelah mendapat
informasi dari dokter yang merawat.
11) Penderita berhak menolak tindakan yang akan dilakukan oleh dokter sehubungan
dengan penyakit yang dideritanya dan mengakhiri pengobatan serta perawatan atas
tanggung jawab sendiri setelah mendapat informasi dari dokter yang merawat.
12) Penderita berhak menuntut kepada Rumah Sakit dan atau dokter umum/dokter
spesialis/dokter gigi apabila dalam pelayanannya terdapat kesalahan setelah
diklarifikasikan dengan Rumah Sakit atau dokter yang merawatnya
13) Penderita berhak didampingi keluarganya dalam keadaan belum cukup umur, sakit
berat/ kritis dalam kaitannya menjalankan haknya. sebagai penderita
14) Penderita berhak menjalankan ibadah sesuai dengan agama / kepercayaan yang
dianutnya dengan tidak menganggu penderita lainnya
15) Penderita berhak atas keamanan dan keselamatan dirinya sesuai dengan peraturan
Rumah Sakit
16) Penderita berhak mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit
terhadap dirinya.
B. Kewajiban Penderita
1) Penderita dan keluarga berkewajinan untuk mentaati segala peraturan dan tata tertib
Rumah Sakit
2) Penderita dan keluarga berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi dokter dan
perawat dalam kaitan penanganan penyakitnya
3) Penderita dan keluarga berkewajiban memberikan informasi dengan jujur dan
selengkapnya tentang penyakit atau yang berkaitan dengan penyakitnya kepada dokter
yang merawat
4) Penderita dan keluarga / penanggungnya berkewajiban untuk melunasi semua imbalan
jasa pelayanan Rumah Sakit
5) Penderita dan keluarga / penanggungnya berkewajiban memenuhi perjanjian / hal-hal
yang telah disepakati dengan dokter yang merawat / Rumah Sakit
BAB X
PENGAWASAN
Pelaksanaan pengawasan yang berkaitan dengan mutu pelayanan dan etika akan
dilakukan oleh komite medik dengan melibatkan subkomite yang sesuai dengan ruang lingkup
tugas pokok dan fungsinya.
Pelaksanaan pengawasan mutu pelayanan dan adanya dugaan medical error akan
dilaksanakan oleh subkomite peningkatan mutu pelayanan medis dengan mekanisme yang
tertuang pada prosedur tetap komite medik.
Pelaksanaan pengawasan etika dilaksanakan oleh subkomite etik & medikolegal dengan
mekanisme yang tertuang pada prosedur tetap komite medik. Pelaksaanaan pengawasan
dilakukan secara berkala oleh komite medik dan ditindaklanjuti dengan pembinaan.
BAB XI
KETENTUAN PERUBAHAN
Peraturan internal medis RSUD Manggelewa ini dapat dilakukan perubahan dan revisi
sewaktu-waktu sesuai dengan situasi dan kondisi Rumah Sakit.
Perubahan dan revisi diusulkan oleh komite medik yang diputuskan melalui rapat pleno
komite medik dengan suara terbanyak untuk melakukan perubahan atau revisi, selanjutnya
dibentuk tim untuk menindaklanjuti keputusan rapat.
BAB XII
PENUTUP
Merupakan kewajiban dari seluruh staf medis untuk menjalankan dan mematuhi
peraturan internal medis ini berikut kebijakan komite medik yang tertuang dalam prosedur tetap
dalam rangka menjalankan pelayanan medik di RSUD Manggelewa.