Web mengacu pada website, sementara development berkaitan dengan pembangunan website dari
awal sampai akhir.
Dalam penerapannya, web development berhubungan dengan upaya mendesain fitur dan
fungsionalitas website.
Artikel berikut akan membantumu memahami pengertian, konsep, jenis-jenis, proses kerja, dan
sumber belajar web development.
Dalam arti yang lebih luas, web development mencakup semua tindakan dan pembaruan yang
diperlukan untuk membangun, memelihara, serta mengelola website. Hal ini dilakukan guna
memastikan kinerja, user experience, dan kecepatan suatu website.
Seorang profesional yang melakukan proses ini disebut dengan web developer. Untuk membangun
website, web developer menulis coding menggunakan berbagai bahasa khusus. Bahasa yang mereka
gunakan bergantung pada jenis tugas dan platform tempat mereka bekerja.
HTML
HTML adalah markup language yang digunakan dalam penulisan kode untuk membuat halaman web.
Bahasa ini membuat instruksi dan menyusun berbagai elemen di halaman web, seperti paragraf,
bagian, judul, navigasi, dan sebagainya.
HTML bekerja dengan menggunakan tag, yaitu kata kunci yang memberitahu browser untuk
menampilkan informasi pada halaman, seperti gambar, teks, dan video.
Desain menarik pada website dapat meningkatkan user experience dan membuat pengguna betah
menyelami website tersebut lebih lama.
CSS memungkinkan halaman web terlihat konsisten dan profesional. Ini juga digunakan untuk
membuat website kompatibel di perangkat apa pun.
JavaScript
Sekarang, jika HTML adalah markup language dan CSS adalah stylesheet language, JavaScript adalah
programming language-nya.
Bahasa pemrograman JavaScript berorientasi pada objek yang dirancang untuk mengembangkan
web. Javascript menjadikan halaman web lebih interaktif, seperti memungkinkan audiens mengisi
form, sign-up, atau mendaftar event tertentu.
#1 Pengumpulan informasi
Langkah pertama adalah mengumpulkan semua informasi yang diperlukan untuk pembuatan
website. Sebagai web developer, kamu harus mendalami kebutuhan bisnis. Lakukan analisis tentang
kebutuhan perusahaan dan ketahui tujuan pembuatan website.
Tim development harus memikirkan bagaimana membangun website yang bisa mencapai tujuan
tersebut.
#2 Perencanaan (planning)
Informasi yang telah dikumpulkan kemudian digabungkan dan digunakan untuk membuat rencana
yang detail.
Di tahap ini, web developer akan mengembangkan sitemap. Sitemap adalah daftar semua halaman
penting dari suatu website. Sitemap akan mengklarifikasi konten apa yang akan ada di website dan
membantu memahami struktur navigasi.
Saat perencanaan, kamu juga perlu memastikan website memiliki navigasi sesederhana mungkin agar
memudahkan perjalanan audiens.
Tak hanya itu, web developer juga perlu mengetahui target audiens, seperti berapa usia serta apa
minat dan kebiasaan mereka. Mengetahui hal ini membantu kamu menentukan desain yang cocok
untuk website.
Mau belajar
Software Engineering
?
Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya.
Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member
selamanya untuk support perkembangan karir kamu!
FULL PROGRAM
Tahap desain juga memperhatikan layout. Fungsi utama layout adalah memberikan informasi secara
terstruktur, memvisualisasikan konten, serta mendemonstrasikan fungsi dasar. Hal yang harus
diperhatikan dalam layout mencakup warna, logo, gambar, memastikan website memberikan
gambaran umum tentang bisnis.
Desain yang sudah dirancang kemudian diberikan kepada stakeholder. Para stakeholder akan
memberikan review ke desain tersebut. Jika masih ada yang tidak sesuai, kamu harus segera
memperbaikinya. Siklus ini diulang sampai benar-benar sudah sesuai dengan keinginan stakeholder.
#4 Penulisan konten
Penulisan konten biasanya bisa dijalankan beriringan dengan proses lainnya. Pada langkah ini,
penting untuk menuliskan esensi yang ingin dikomunikasikan perusahaan kepada audiens dan
memberikan ajakan bertindak (call-to-action).
Penulisan konten juga melibatkan pembuatan konten utama yang menarik, pengeditan konten, serta
penulisan konten baru. Umumnya, perusahaan sudah memiliki tim konten sendiri dan web developer
bertugas memindahkan konten tersebut ke website.
#5 Coding
Pada langkah ini, kamu bisa mulai mengeksekusi pembuatan website. Elemen grafis yang telah
dirancang digunakan untuk membuat website yang sebenarnya. Biasanya, web developer membuat
home page terlebih dahulu lalu menambahkan sub-page sesuai dengan sitemap.
Detail lain yang perlu diperhatikan adalah pemasangan plugin dan penerapan Search Engine
Optimization. SEO adalah pengoptimalan judul, deskripsi, dan tag menggunakan keyword yang
memungkinkan website menduduki ranking tinggi di mesin pencarian.
Web developer juga menggunakan code validator untuk memeriksa apakah kode sudah mengikuti
standar web saat ini.
Setelah melakukan pengecekan berulang, kamu bisa mulai mengunggahnya ke server. Untuk tahap
ini, diperlukan software FTP (File Transfer Protocol). Jangan lupa menjalankan final test untuk
memastikan bahwa semua file sudah diinstal dengan benar.
#7 Pemeliharaan (maintenance)
Sebagai web developer, kamu tidak cukup hanya "menghadirkan" website kepada audiens. Lebih dari
itu, kamu juga harus memastikan bahwa semuanya bekerja dengan baik, termasuk user experience
dan fungsionalitas web.
Kamu perlu mendeteksi kemungkinan masalah yang dihadapi pengguna dan memperbaikinya
secepat mungkin.
Hal penting lain yang perlu dilakukan adalah selalu memperbarui website secara berkala.
YouTube
Thenewboston
DevTips
Codecourse
Coder Coder
LearnCode.academy
Joseph Smith
Google Developers
Blog
David Walsh Blog
Developer Drive
CodeNewbie
Codedamn
CSS-tricks
Online course
Codecademy
FreeCodeCamp
Khan Academy
edX
Udemy
Coursera
Penutup
Web development adalah proses pembangunan dan pemeliharaan website. Proses ini bekerja di
belakang layar untuk membuat website yang menarik dan berfungsi dengan baik guna meningkatkan
user experience.
Dalam web development, ada tiga hal utama yang harus dipelajari yaitu HTML, CSS, dan JavaScript.
Belajar web development bisa dimulai dengan berbagai cara, seperti menonton YouTube, membaca
blog, dan mengikuti online course. Mengingat tugasnya yang cukup teknis dalam perusahaan, kamu
perlu memilih metode belajar yang bisa memungkinkan kamu berlatih secara langsung, seperti ikut
kursu