Anda di halaman 1dari 25

PRINSIP DASAR

LEAN MANAGEMENT
- Neneng Yuliawati, MPH -
Background

Era New
Sistem Indonesia Rumah Sakit Dituntut Media, maka
Pembayaran berbasis memberikan Pelayanan
Sistem JKN Diagnose
Case Base Groups Efisien, Rasional dan
RS harus
(INA- CBGs) mampu
Efektif memenuhi
harapan
pelanggan

a lit y
Qu
Cost
Lean Manajemen
Strategi menghilangkan Upaya perbaikan yang sangat fokus
aktivitas yang tidak pada proses yang sangat spesifik
mengandung nilai manfaat dengan penekanan pada kreatifitas
dalam proses, dengan pelaksana pemilik proses atau tim (
mendorong pemberdayaan cross functional) untuk menghasilkan
pemilik proses melakukan perubahan yang cepat dan berdampak
perbaikan berkelanjutan positif untuk memecahkan masalah
melalui PDCA
menggunakan kemampuan
berfikirnya untuk
menghasilkan proses 20 % Big Project
bernilai tinggi kepada 80% Improvement
pelanggan akhir comes from frontline
employees
Tools : PDCA, VSM, Error
Profing, 5R, standarisasi
kerja, Kaizen dll
Kaizen
(Kai : change – Zen : Good)
Perspektif Lean Perspektif Lean
dalam industri manufaktur dalam industri Rumah Sakit

Gemba
Leadership
3. 5 DNA LEAN
1. Standarisasi kerja : pekerjaan adalah susunan
aktifitas yang terstandarisasi waktu dan jumlahnya
2. Autonomasi : Proses yang didesign untuk
mencegah pegawai berbuat kesalahan (defect)
menggunakan alat bantu dan membangun
pemikiran kritis tentang masalah di area kerja
3. Flow atau Aliran : Aliran pasien idealnya mengalir
lancar dalam operasional rumah sakit tanpa ada
jeda/ interupsi

4. PDCA : Keterampilan memecahkan masalah


langsung di sumbernya /area kerja/ GEMBA

5. Socrated method : Pemimpin menjadi Coach yang


memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk
membangun kompetensi pelaksana sebagai penghasil
solusi diarea kerja
APA ITU LEAN MANAGEMENT ?

LEAN DALAM BAHASA INDONESIA : LEAN MANAJEMEN :


• SISTEMATIS • BERPIKIR JANGKA PANJANG DAN BUTUH KOMITMEN PEMIMPIN
• ELIMINASI PEMBOROSAN • FOKUS PADA PASIEN DAN PELANGGAN
• PERBAIKAN BERKELANJUTAN • SECARA OTOMATIS MENDUKUNG UPAYA PERBAIKAN
BERKELANJUTAN
• ALIRAN PRODUK DAN LAYANAN
• MEMOTIVASI MELAKUKAN DENGAN BENAR DIKALI PERTAMA
• BERDASARKAN “TARIKAN “ PELANGGAN/ PASIEN
SEBUAH AKTIFITAS
• DALAM UPAYA TANPA HENTI UNTUK MENCAPAI
• MELIBATKAN SELURUH ANGGOTA ORGANISASI
KESEMPURNAAN
• MENGIDENTIFIKASI SEMUA ALAT BANTU YG DIPERLUKAN PEGAWAI
• MENGHILANGKAN AKTIFITAS YANG SELAMA INI DITOLERANSI,
DIANGGAP HAL YANG BIASA
LEAN MANAGEMENT BAGI LEADER
Mendalami proses, sub proses, aktivitas, cara kerja Pakai Gemba
dan kebutuhan pelanggan Leadership

Mengidentifikasi waste dalam proses, cari akar Pakai Gemba


masalahnya, lalu di selesaikan. Leadership

Fokus melakukan perbaikan proses untuk melancarkan


aliran informasi, pasien, dokter, perawat, PPA lainnya, Pakai Gemba
Leadership
obat, alkes, alat kedokteran
Jumlah prosesnya bisa lebih banyak, namun jika defek
dan jedanya lebih sedikit, menghasilkan kualitas baik
dengan efisien.
Tidak lelah untuk terus menerus melakukan perbaikan
berkelanjutan. Pakai Gemba
Leadership
Membangun sumber daya insani yang tangkas dan
adaptif. Hasil Gemba
Leadership
LEAN DI RS PELNI

“Strategi menghilangkan aktivitas yang tidak memberi nilai manfaat di

dalam proses, dengan mendorong pemberdayaan pelaksana pemilik

proses melakukan perbaikan berkelanjutan menggunakan kemampuan

berpikirnya untuk menghasilkan proses bernilai tinggi kepada

pelanggan akhir (pasien).”

LEAN -
Menuju Value Based Care
MANFAAT LEAN MANAGEMENT
MULAI DARI MANA?
Adakah masalah ini di rumah sakit anda? Adakah masalah ini di rumah sakit anda?

• Hasil koding yang selalu defisit, namun • Alat pelindung diri belum digunakan
volume pasiennya banyak secara konsisten
• Salah pengadaan alkes sehingga terjadi • Insiden keselamatan pasien yang
penundaan operasi tidak dilaporkan
• Resume medis dikembalikan oleh • Sudah punya clinical pathway tidak
verifikator karena ada kesalahan diikuti
• Antrian pasien berjubel di farmasi • Pelaporan hasil stock opnem selalu
rawat jalan terlambat
• Waktu kepulangan pasien lama karena • Perawat rawat inap shift pagi
menunggu obat pulang kelebihan beban kerja, shift malam
santai
MULAI DARI MANA?
Adakah masalah ini di rumah sakit anda? Adakah masalah ini di rumah sakit anda?

• Hasil koding yang selalu defisit, namun • Alat pelindung diri belum digunakan
volume pasiennya banyak secara konsisten
• Salah pengadaan alkes sehingga terjadi • Insiden keselamatan pasien yang
penundaan operasi tidak dilaporkan
• Resume medis dikembalikan oleh • Sudah punya clinical pathway tidak
verifikator karena ada kesalahan diikuti
• Area penyimpanan linen yang belum • Laporan hasil stock opname terlambat
terorganisir, sehingga sulit mencari
• Perawat rawat inap shift pagi
yang dibutuhkan
kelebihan beban kerja, shift malam
• Antrian pasien berjubel di rawat jalan santai
Contoh: Masalah antrian rawat jalan
Redesign business process
STANDAR QUALITY OF SERVICE

FMS DIMENTION : QUALITY enhancement

DIMENTION : SQE
IPSG • Leadership •Indikator Mutu Nasional
PCI • Strategy
ACC • Quality, •Indikator Prioritas dalam
• Safety, GLD • Cost Leadership Pelayanan input – proses –
AOP MDG’s
• High quality •Indikator Mutu Unit output
• Culture Transformation Kerja
COP planning,
• TRANSFORM MINDSET
pelayanan ke pada
• Delivery of care, • TRANSFORM INFORMATION •Indikator Mutu HAIs pasien,
PFE
• Information, PROCESSING agar sesuai dengan
PFR • Rights, • TRANSFORM LANDSCAPE DIMENTION : customer value
• TRANSFORM THE WAY WE
• Efficient & SERVE • Customer satisfaction, proposition
ASC
Effective, • Customer engagement maka kita harus
MMU • Continuity of • Revenue perhatian 2 hal:
care
• Patient 1. Standard dan
Budaya
Centeredness 2. Dimension
Ringkas
Budaya Menyembuhkan
Budaya Aman
ILLNESS Converting ILLNESS into CURED CURED
Clinical Governance à Built in Quality Principles
Converting Waste Into Value For Customers

increasing value by reducing cos


give value more higher

waste
waste
Value of healthcare
(service, quality, and cost)
compared to healthcare
around the world à
impact the patients value
proposition er waste
m
to ition Every process
s
Cu pos waste outside the
o proposition is a
pr
waste
CLINICAL VALUE STREAM
Adalah urutan proses klinis yang diperlukan dalam memberikan perawatan medis terpadu
kepada pasien yang didiagnosis dengan penyakit tertentu, termasuk proses diagnostik yang
diperlukan untuk menentukan persyaratan rencana perawatan pada pasien dan proses
produksi layanan klinis di mana rencana perawatan dijalankan.
VALUE STREAM
kumpulan atau serangkaian proses dan operasi, bersama dengan orang-orang yang terampil, metode,
bahan, obat-obatan, dan peralatan, yang diperlukan untuk menyediakan hasil terbaik kepada pasien.

7 flows of healthcare :
1. Flow of Patients
2. Flow of Family
3. Flow of Providers
4. Flow of Medications
5. Flow of Supplies
6. Flow of Information
7. Flow of Equipment
Contoh kegiatan bernilai manfaat dan tidak bernilai manfaat
Unit Kerja Peran Bernilai Manfaat Tidak Bernilai Manfaat

Farmasi Rajal Apoteker Melakukan telaah resep Memilah kardus bekas obat

Menulis ulang dari catatan kecil ke


Memberikan obat ke
Rawat Inap Perawat rekam medis catatan terintegrasi, ke
pasien
form obat dan ke SIRS

Menjalankan mesin
Laboratorium Teknisi Lab Memperbaiki peralatan yang rusak
periksa kimia darah
Farmasi Ranap Asisten Apoteker Dispensing obat Mengangkat telpon berulang
Menjalankan
Radiologi Teknisi Radiologi Mencari map ekspertise yang terselip
pemeriksaan CT Scan
Metode dan Perspektif
Lean juga dipergunakan
dalam Risk Management.

Pengelolaan Risiko
menjadi lebih efisien dan
berbiaya rendah
Kunci sukses lean manajemen
Implementasi lean Di Indonesia, studi yang dilakukan
• Keterlibatan secara luas Hendartini et al., (2016) terhadap 8
• Kepemimpinan yg kuat Siapa (delapan) RS yang telah memperoleh


Komunikasi
Pelatihan
pemimpin pelatihan Lean Management menunjukan
beberapa faktor yang mendukung
• Problem solving kita? implementasi lean.
• Standarisasi

1) Implementasi lean sesuai tujuan/strategi


RS,
Implementasi lean 2) Adanya dukungan dan komitmen
• Budaya organisasi manajemen,
• Kepemimpinan dan komitmen 3) Dilaksanakan secara bertahap,
pemimpin 4) Adanya dukungan SDM,
• Ketersediaan sumber daya
• Startegi komunikasi 5) Ada pengakuan dan penghargaan atas
• Dukungan organisasi upaya yang dilakukan,
6) Infrasruktur RS.
Pakai Gemba
Leadership ketika
assesment

Pakai
Prinsip 5R Pakai
(5S) Heinjunka
Ketika sebuah rumah sakit
Pakai sudah menggunakan ragam
Kanban dan tools dari Lean Management
Pokoyoke
maka secara otomatis
Pakai Kaizen pengelolaannya sudah berbasis
PDCA
risiko
PEMETAAN NILAI YANG TIDAK BERMAANFAAT
AKAN DIBAHAS SECARA KHUSUS PADA MATERI
BERIKUTNYA
KESIMPULAN
1. Era bundling payment menuntut rumah sakit mampu mewujudkan customer value
proposition namun dengan biaya se-efisien mungkin

2. Lean healthcare system hadir untuk memampukan rumah sakit mewujudkan hal
tersebut melalui beberapa prinsip utama; continuous improvement for waste
elimination, built in quality, just in time, standardize, dan continuous flow.

3. Policy juga sangat erat dengan clinical governance sebagai built in quality principle
dalam pelayanan

4. Leader rumah sakit bisa menggunakan Lean Management untuk mencapai customer
value proposition yang optimal, dengan pay attention selalu pada value stream dari
pelayanan

5. Leader rumah sakit juga bisa menggunakan Lean Management untuk pengelolaan risiko
agar dapat termitigasi dengan penggunaan sumber daya se-efisien mungkin
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai