Anda di halaman 1dari 7

Tahun 1904, Garnier didirikan oleh

Alfred Amour Garnier di Blois, Paris.


Bermula dari produk perawatan rambut
dengan bahan dasar alami, Garnier Garnier Green Beauty mendapat apresiasi sekaligus
terus berkembang dan mulai dukungan penuh dari Direktur Pengelolaan Sampah,
menggeluti dunia perawatan kulit. Direktorat Jenderal PSLB3, Kementerian Lingkungan
Garnier percaya alam telah Hidup dan Kehutanan RI, Novrizal Tahar, yang juga turut
menyediakan solusi terbaik udah
hadir dalam peluncuran program ini. Manashi Guha,
perawatan diri, sehingga produk
Garnier selalu menggunakan bahan selaku General Manager Consumer Products Division
alami L’Oréal Indonesia menjelaskan bahwa Garnier Green
Beauty merupakan komitmen dan tanggung jawab untuk
mempercepat transformasi
GARNIER

Selama lebih dari 110 tahun,


Garnier telah menciptakan
kosmetik yang inovatif dan dapat
diakses untuk menutupi beberapa
kebutuhan kecantikan. Hari ini,
Garnier adalah merek terbesar ke-
2 pada kelompok L’Oreal dan
dijual di lebih dari 120 negara.
Alam adalah inti dari Garnier dan kami merasa bahwa ini ialah sebuah tanggung jawab besar untuk
Kekuatannya mengemudi terletak mempercepat transformasi guna membantu menciptakan masa depan kecantikan yang lebih hijau dan
pada semangat dinamis dan berkelanjutan di Indonesia.

optimisme yang kuat.


Corporate Social Responsibility
Garnier X eRecycle

eRecycle adalah aplikasi seluler yang memungkinkan


konsumen Garnier Indonesia untuk menyerahkan sampah
plastik yang telah mereka pilah di rumah untuk ditimbang
secara digital, akurat dan real-time agar nantinya dapat
didaur ulang

Saat ini, sampah plastik tengah menjadi sebuah isu yang makin
banyak diperbincangkan oleh masyarakat dari berbagai sektor,
termasuk juga di bidang kecantikan. Sebab, tak bisa dipungkiri
bahwa produk-produk perawatan kecantikan memiliki dampak
tersendiri terhadap lingkungan; mulai dari kemasannya yang
kebanyakan terbuat dari bahan plastik, hingga limbah
penggunaannya yang memiliki dampak besar terhadap
lingkungan. Karena alasan itulah, merek kecantikan Garnier
termotivasi untuk menciptakan masa depan kecantikan yang
lebih hijau dan berkelanjutan di Indonesia. Upaya Garnier itu
dituangkan lewat sebuah komitmen bernama Green Beauty.
eRecycle
Pertama Anda perlu memilah sampah
rumah tangga berdasarkan jenisnya

Sampah sisa bahan makanan bisa diolah


menjadi kompos, sedangkan sampah plastik
khususnya bekas kemasan produk kecantikan
bisa dicuci dan dikeringkan terlebih dahulu

Setelah itu konsumen bisa mengunduh


aplikasi eRecycle agar sampah plastik
yang sudah dikumpulkan, bisa dijemput
dan dibawa menuju bank sampah, untuk
dilanjutkan pada proses daur ulang.
Corporate Social Responsibility
Garnier Green Beauty

KONSUMEN KARYAWAN PEMEGANG SAHAM MASYARAKAT LINGKUNGAN

Memungkinkan konsumen Membuat program asar kecantikan di Indonesia selalu Memungkinkan konsumen untuk Memastikan sumber dan
untuk berkontribusi secara pencegahan dan kesehatan dinamis dan bertumbuh lebih cepat berkontribusi secara positif produksi yang berkelanjutan.
positif menuju bumi yang juga kesejahteraan di dibandingkan GDP, melalui inovasi menuju bumi yang lebih hijau. Pengelolahan sampah yang
lebih hijau. tempat kerja. Meningkatkan produk-produk kecantikan, namun juga tepat akan membantu
kesadaran konsumen melalui komitmen sosial dan mengurangi kerusakan
tentang konsumsi yang konservasi lingkungan secara lingkungan.
bertanggng jawab. berkelanjutan
Dokumentasi Garnier Green Beauty

Sebagai salah satu duta merek Garnier, Chelsea Islan mengaku senang dengan komitmen Green Beauty. Hal
ini membuatnya dapat berkontribusi secara aktif untuk menjaga lingkungan.
"Saya percaya akan pentingnya kontribusi individu serta kolaborasi dalam upaya berkelanjutan. Saya bisa
mulai recycling sambil tetap social distancing," kata Chelsea.
"Nilai dari sebuah kehebatan adalah
tanggung jawab." TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai