Jаѕа dіrіmu tеr аmаt bеѕаrnуа Bаgаіkаn lеntеrа dіtеngаh mаlаmnуа mеnghіtаm Bаgаіkаn lіlіnnуа dіtеngаh gulіtа Sеperti itulah іtu јаѕа dіrіmu Engkаulаh mеngаbdіkаn tаnра lеlаhnуа Untuk ѕеbuаh Indоnеѕіа Buаt раgіnуа Indоnеѕіа уng lеbіh bаіk Dі tаngаn dіrіmu kami gаrudа mudа bеrаdа Bеlајаr mеngераkаn ѕауар Gаgаlnуа, јаtuhnуа, bаngunnуа Hіnggа mеlауаngkаn dі bіrunуа lаngіt Hіnggа gаrudаmu іtu mеnguаt Mеnсаkаrkаn ѕеrtа mеnјаgа dіbumі mеrаh рutіh Bapak Ibu Guru Terima kasih Dan maafkanlah kami Bahwa untuk kami menjadi Garuda yang kuat Kami sering tidak menghargai dirimu Namun ingatlah selalu Bahwa disetiap kepak sayap kami Ada kenangan, nasehat dan doamu yang tulus menyertai kami
Puisi untuk Ibu
Pejamkan sejenak matamu Bayangkanlah wajahnya, Wajah yang selalu mencintaimu Lebih dari yang lainnya Yang selalu peduli dalam kesepian, Tanpa kau memintanya. Yang Paling mederita disaat kau menangis, Yang lebih dulu terluka saat kau tersakiti, Dia adalah Ibumu. Cintailah dia di hari ini, besok dan selalu.
Puisi untuk Ayah
Ayah, Ijinkan aku tersandar di bahumu meski aku sudah tak kecil lagi Berayun di lengan tanganmu yang kokoh Merasakan damai hidup yang tak terganggu Memiliki semua hal hanya dengan berada di pelukanmu Merasakan terang dunia meski malam telah tiba Teduh kedamaian kau sajikan Menguatkan tangan tak bertulang untuk bangkit Ku mohon aku selalu kecil agar kau tak menua Desah nafasmu kembali tak terdengar berat Detak jantung penuh semangat bagai langkah amukan kuda Aku mohon kau tetap ada Bersama denganku seperti hari lalu Memeluk erat menghujani dengan kecupan penawar sakit
Puisi untuk Guru
Bapak Ibu guruku Jаѕа dіrіmu tеr аmаt bеѕаrnуа Bаgаіkаn lеntеrа dіtеngаh mаlаmnуа mеnghіtаm Bаgаіkаn lіlіnnуа dіtеngаh gulіtа Sеperti itulah іtu јаѕа dіrіmu Engkаulаh mеngаbdіkаn tаnра lеlаhnуа Untuk ѕеbuаh Indоnеѕіа Buаt раgіnуа Indоnеѕіа уng lеbіh bаіk Dі tаngаn dіrіmu kami gаrudа mudа bеrаdа Bеlајаr mеngераkаn ѕауар Gаgаlnуа, јаtuhnуа, bаngunnуа Hіnggа mеlауаngkаn dі bіrunуа lаngіt Hіnggа gаrudаmu іtu mеnguаt Mеnсаkаrkаn ѕеrtа mеnјаgа dіbumі mеrаh рutіh Bapak Ibu Guru Terima kasih Dan maafkanlah kami Bahwa untuk kami menjadi Garuda yang kuat Kami sering tidak menghargai dirimu Namun ingatlah selalu Bahwa disetiap kepak sayap kami Ada kenangan, nasehat dan doamu yang tulus menyertai kami
Puisi untuk Sahabat
Masih ingatkah kau?
Wahai sahabat, Ketika tertawa ceria diatas hijaunya rumput cibogo, Ketika kita berjatuhan di lapangan basket, Ketika kita tertawa bersama karena kekonyolan kita
Masih ingatkah kau?
Ketika pertama kali kita saling kenal Di kelas kita saling malu tuk bersapa Di kelas kita saling tanya tentangku dan kau Di kelas kita saling menjawab tentangku dan kau
Masih ingatkah kau?
Ketika kita berbagi muka pasrah saat ujian Ketika kau mengajariku rumus2 dan hafalan2 Ketika aku sering mentraktirmu
Untukmu sahabat, Mungkin kita akan sangat jauh Hanya doa yang kusebut Hingga melebur menjadi angin Meskipun kau selalu menjadi rindu
Jalanku dan jalanmu akan berbeda
Bahkan ucapan rindu tak membendung Hanya harap yang berakhir sia-sia
Aku ingin memohon kepada Tuhan
Aku ingin menyampaikan rindu ini kepadamu Untuk sahabatku yang baik hatinya, Untuk sahabatku yang kusayangi, Untuk sahabatku,
Aku selalu berharap di sini
Agar kau tak lupa ada aku di sini Yang selalu berharap balasan rindu darimu Yang kunanti hanya dirimu seorang
Walau jauh seberang sana
Tanpa wajah yang saling pandang Kau tetap sahabatku Karena kau selalu di hati
Kenangan denganmu masih ada di benakku
Bahkan terasa jelas sekali Karena kau lupa untuk menghapusnya Ketika kau pergi meninggalkanku