Anda di halaman 1dari 24

MATERI KULIAH STATISTIKA

 Beberapa Istilah Dasar.


 Jenis Data.

 Notasi Penjumlahan ().

 Nilai-Nilai Statistika Deskriptif.

 Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi.

 Regresi Linear Sederhana.

 Pengujian Hipotesis.
BEBERAPA ISTILAH DASAR
 Statistik dan Statistika.
Statistik dari segi bahasa berarti data, sedangkan
statistika adalah ilmu yang mempelajari data tersebut.
 Statistika Deskriptif dan Statistika Inferensia.
Statistika deskriptif adalah metode-metode yang
berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu
gugus data sehingga memberikan informasi yang
berguna.
Statistika inferensia mencakup semua metode yang
berhubungan dengan analisis sebagian data untuk
kemudian sampai pada peramalan atau penarikan
kesimpulan mengenai keseluruhan gugus data
induknya.
BEBERAPA ISTILAH DASAR

 Populasi dan Contoh.


Populasi adalah keseluruhan pengamatan yang
menjadi perhatian kita.
Contoh adalah suatu himpunan bagian dari data.
 Contoh Acak Sederhana.
Suatu contoh acak sederhana n pengamatan
adalah suatu contoh yang dipilih sedemikian rupa
sehingga setiap himpunan bagian yang berukuran n
dari populasi tersebut mempunyai peluang terpilih
yang sama.
BEBERAPA ISTILAH DASAR
 Statistik dan Parameter.
Statistik adalah sembarang nilai yang menjelaskan
ciri suatu contoh.
Parameter adalah sembarang nilai yang menjelas-
kan ciri populasi.
 Datum dan Data.
Datum adalah bentuk tunggal dari data berupa satu
nilai hasil pengamatan atau hasil pengukuran.
Data adalah bentuk jamak dari datum berupa
sekumpulan nilai hasil pengamatan atau hasil
pengukuran.
Apakah data itu?
 Data adalah sesuatu yang diketahui atau
dianggap, meskipun belum tentu benar.
 Data dapat digunakan untuk
menggambarkan suatu keadaan atau
persoalan.
 Data yang baik adalah data yang
bermanfaat
 Data yang telah diolah disebut dengan
informasi 5
Kegunaan Data :
 Dasar suatu perencanaan
◦ Bertujuan agar perencanaan sesuai dengan
kemampuan supaya dapat dihindari perencanaan yang
sulit untuk dilaksanakan (ambisius).
 Alat pengendalian
◦ Bertujuan agar bisa diketahui dengan segera kesalahan
atau penyimpangan yang terjadi, sehingga dapat segera
diperbaiki atau dikoreksi.
 Dasar evaluasi
◦ Dari hasil kerja akhir. Apakah target dapat tercapai?
kalau tidak tercapai, faktor apa saja yang
mempengaruhi

6
Syarat-syarat data yang baik:
 Harus obyektif (sesuai dengan keadaan
sebenarnya)
 Harus bisa mewakili (representatif)
 Harus memiliki tingkat keteitian yang
tinggi (standar error harus kecil)
 Harus tepat waktu (up to date)
 Harus relevan

7
Dari sudut pandang statistika, data
menurut sifatnya dibagi menjadi:
 Data Kualitatif
 Adalah semua data yang dinyatakan
dalam bentuk bukan angka
 Biasanya dinyatakan dalam bentuk
pernyataan atau judgement
 Data Kuantitatif
 Adalah semua data yang dinyatakan
dalam bentuk angka

8
Menurut tingkatan skalanya, data
dikelompokkan menjadi:
 Data nominal (skala nominal)
 Data ordinal (skala ordinal)
 Data interval (skala interval)
 Data rasio (skala rasio)

9
Data Nominal (Skala Nominal)
 Adalah data yang hanya digunakan untuk
kategorisasi atau memberi nama saja
untuk membedakan.
 Misal:
 Jenis kelamin. Pria diberi skor 1 dan Wanita
diberi skor 2
 Departemen dalam perusahaan. Pemasaran
diberi skor 1, Produksi diberi skor 2,
Keuangan diberi skor 3, SDM diberi skor 4.
10
Ciri data nominal

 Tidak memiliki tingkatan.


 Misal, wanita (skor 2) bukan berarti
memiliki tingkatan yang lebih tinggi dari
pria (skor 1).
 Tidak dapat dilakukan operasi
matematika (penjumlahan,
pengurangan, perkalian, pembagian)
 Misal, pria (skor 1) ditambah dengan pria
(skor 1) menjadi jenis kelamin wanita
(skor 2) 11
Data Ordinal (Skala Ordinal)
 Adalah data yang digunakan untuk
membedakan, serta sudah dapat
digunakan untuk menunjukkan tingkatan.
 Misal:
◦ Tanggapan tentang suatu rencana perubahan
peraturan. Sangat setuju (skor 4), Setuju
(skor 3), tidak setuju (skor 2), sangat tidak
setuju (skor 1).
◦ Kinerja seorang karyawan. Sangat baik (skor
5), Baik (skor 4), Cukup baik (skor 3), Tidak 12
baik (skor 2), sangat tidak baik (skor 1).
Ciri data ordinal
 Memiliki tingkatan.
◦ Misal, Karyawan dengan kinerja sangat baik
memiliki kinerja yang lebih tinggi dari karyawan
yang memiliki kinerja baik
 Jarak / interval antara tingkatan yang satu
dengan yang lain belum jelas.
 Tidak dapat dilakukan operasi matematika
◦ Misal, Karyawan dengan kinerja baik (skor 4)
bukan berarti memiliki kinerja 2 kali yang lebih
baik dari karyawan yang memiliki kinerja tidak
baik 9skor 2).

13
Data Interval (Skala Interval)
 Adalah data yang dapat digunakan untuk
membedakan, menunjukkan tingkatan,
mempunyai jarak/interval yang sudah
pasti, tetapi belum memiliki nilai nol yang
mutlak.
 Misal,
 Temperatur udara  suhu 00C , 250F , 1000C
 Waktu dalam jam  jam 00.00 , jam 04.00

14
Ciri data interval
 Menunjukkan tingkatan dengan selisih
antar tingkatan sudah jelas
 Dapat dilakukan operasi matematika
 Tidak memiliki nilai nol yang mutlak.

15
Data Rasio (Skala Rasio)
 Adalah data yang dapat digunakan untuk
membedakan, menunjukkan tingkatan,
mempunyai jarak/interval yang sudah
pasti, dan memiliki nilai nol yang mutlak.
 Misal,
 Jumlah mahasiswa di kelas P1 adalah 45
orang
 Jumlah uang di dompet Amir adalah Rp 0,-
 Berat beras yang disumbangkan 10 kg
16
Data menurut cara
memperolehnya:
 Data primer
 Adalah data yang dikumpulkan dan dioalh
sendiri oleh suatu organisasi atau
perseorangan langsung dari obyeknya.
 Data sekunder
 Adalah data yang diperoleh dalam bentuk
yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan
diolah oleh pihak lain.

17
Cara pengumpulan data, a.l.:
 Kuesioner
 Wawancara
 Percobaan di laboratorium
 Hasil pengolahan pihak lain

18
JENIS DATA

DATA

KUALITATIF KUANTITATIF

NOMINAL INTERVAL

ORDINAL RASIO
NOTASI PENJUMLAHAN ()
Dengan menggunakan huruf Yunani  (sigma kapital) untuk
menyatakan “penjumlahan”, kita dapat menuliskan jumlah n

x
sembarang bilangan:
n

i
i 1
kita baca “penjumlahan xi, i dari 1 sampai n”. Bilangan 1 dan
n masing-masing disebut batas bawah dan batas atas
penjumlahan. Sehingga:

x
n

i  x1  x2  x3  ...  xn
i 1
NOTASI PENJUMLAHAN ()
Misalkan dari sebuah percobaan yang mengamati turunya
bobot badan selama periode 6 bulan. Data yang tercatat
adalah 15, 10, 18, dan 6 kilogram. Jika nilai pertama kita
lambangkan dengan x1 yang kedua x2, dan demikian
seterusnya, maka kita dapat menuliskan x1=15, x2=10,
x3=18, dan x4=6, kita dapat menuliskan jumlah empat
perubahan bobot tersebut sebagai:

x x
4
 x1  x2  x3  x4
4
i i  15  10  18  6
i 1 i 1

x
4

i  49
i 1
NOTASI PENJUMLAHAN ()
Batas bawah penjumlahan tidak harus dimulai dari angka 1
dan begitu pula batas atas penjumlahan tidak harus sampai
angka terbesar (n). Sebagai contoh:

x
3

i  x2  x3  10  18  28
i2

Subscrip i pada batas bawah penjumlahan dapat pula


digantikan dengan huruf lain asalkan konsisten dalam hal
penggunaannya. Sebagai contoh:

x x x
n n n

j atau k atau l
j 1 k 1 l 1
NOTASI PENJUMLAHAN ()
Batas bawah penjumlahan tidak harus berupa subskrip.
Misalnya, jumlah sembilan bilangan asli pertama dapat
dituliskan sebagai:

 x  1  2  3  4  5  6  7  8  9  45
9

i 1

Jika batas bawah dan batas atas penjumlahan tidak


dituliskan, hal tersebut berarti menjumlah seluruh bilangan.

 x  x
Sehingga: n

i i
i 1
NOTASI PENJUMLAHAN ()
Beberapa dalil Penjumlahan
Penjumlahan jumlah dua atau lebih peubah sama dengan
jumlah masing-masing penjumlahannya. Jadi:

 x  yi  zi    xi   yi   zi
n n n n

i
i 1 i 1 i 1 i 1

Jika c adalah suatu konstanta, maka:

 cx  c  xi  c  nc
n n n

i dan
i 1 i 1 i 1

Anda mungkin juga menyukai