Anda di halaman 1dari 9

1 KELOMPOK

STUDIO PERANCANGAN PERMUKIMAN 1

1. DICKY DARMAWAN WAHAB F22115111


2. FADEL MOH GANI F22115121
3. RAODATUL JANNAH F22116101
4. ABDIAN F22117141
5. DEDI ADE PUTRA F22117081
6. AGUNG F22118151
7. HASMIATI RINDIYANI F22118121
8. LISET MARINI F22118081
9. MOH FACHRY RAMADHAN F22118141

KELAS B
Desain Permukiman Kampung Nelayan Desa Lero Tatari. Donggala
Studio Perancangan Permukiman 1
Teknik Arsitektur Universitas Tadulako

Gambaran Umum Lokasi Penelitian Ibukota kecamatan Sindue adalah Desa Toaya dengan jarak tempuh dari ibukota provinsi sepanjang kurang lebih 37 km. Kecamatan Sindue terdiri
dari 13 desa yang sebagian besar desanya yakni 9 desa merupakan desa pantai atau berada pada jalan poros pantai barat yang menghubungkan
kabupaten Donggala dengan 42Kabupaten Toli-toli. Sedangkan empat desa lainnya merupakan desa bukan pantai yaitu Desa Sumari, Taripa,
LOKASI DAN KONDISI GEOGRAFIS Kumbasa, dan Amal.

Desa Lero Tatari adalah salah satu Desa yang ada di Kecamatan Sindue Kabupaten Donggala,dan merupakan desa hasil pemekaran dari Desa Lero
pada tanggal 15 maret 2003. Desa Lero Tatari terdiri dari IV Dusun dengan luasan 8,83 Ha, salah satu Dusunnya yaitu Dusun IV dengan luas 2,3
Ha,yang terdiri dari 130 kk dengan jumlah penduduk 496 jiwa Dengan luasan kepemilikan lahan yang
memiliki ukuran yang berbeda-beda pada setiap KK (2012) merupakan sebuah kawasan Permukiman nelayan.

TOPOGRAFI DAN KONDISI IKLIM


Topografi Keadaan topografi tanah pada Kecamatan Sindue bervariasi dari Desa lero Tatari merupakan area pada ketinggian elevasi yang
dataran, perbukitan dan pegunungan. Keadaan ini untuk KecamatanSindue bervariasi dari >0 - %, diketahui bahwa posisi kawasan desa
disajikan pada Tabel yang disertai dengan ketinggian masing-masing desa. Lero Tatari berada pada ketinggian 0-28 meter di atas permukaan laut
Ketinggian desa dari permukaan laut berkisar antara 16 - 176 meter. memanjang dari arah selatan ke utara.
Ketinggian ini mengacu pada peta letak kantor desa yang diukur melalui
GPS Pengolahan kawasan berkontur menjadi tantangan tersendiri dalam
Tabel. 2. Data Topografi mendesain kawasan permukiman nelayan,dengan kondisi topografi
tersebut,maka kawasan permukiman nelayan dengan pemanfaatan
Presetase Bentuk Permukaan Tanah Ketinggian Diatas kontur perbeda antara ketinggian tanah ini dapat menjadi nilai lebih
NO Desa Permukaan Laut terhadap kawasan dengan memperhatikan aspek keselamatan
Dataran Perbukitan Pegunungan (Meter) masyarakat nelayan,
% % %

1 Dalaka 9 82 - 29
Cara yang kami lakukan yaitu dengan tetap memanfaatkan kontur yang
ada sehingga tidak merusak lingkungan aslinya
2 Lero tatari 60 35 5 28
3 Lero 60 35 5 30
4 Toayavunta 97 - 3 24
PETA KECAMATAN SINDUE
5 Toaya 60 5 35 31
Lokasi terletak di Dusun IV Desa Lero Tatari Kecamatan Sindue 6 Sumari 90 10 - 110
Kabupaten Donggala memiliki luas tapak sebesar ±8,83 hektar.
7 Taripa 15 40 45 176
Berdasarkan hasil pengukuran GPS diketahui bahwa
Kecamatan Sindue berada pada posisi 0⁰30’58” - 0⁰39’21” LS dan 8 Kumbasa 60 35 5 94
119⁰47’19” - 119⁰57’27” BT dengan batas wilayah administrasi sebagai berikut: 9 Masaingi 75 25 - 25
a.Sebelah Utara : Kecamatan SindueTombusabora
b.Sebelah Selatan : Kecamatan Labuan. 10 Marana 31 30 39 18
Keadaan Kontur
c.Sebelh Timur : Kabupaten Parigi Moutong. 11 Enu 40 35 25 16
d.Sebelah Barat : Laut Sulawesi
12 Amal 15 40 45 143
13 Kavaya 15 45 40 18

KELOMPOK 1. DICKY DARMAWAN WAHAB F22115111


2. FADEL MOH GANI F22115121 6. AGUNG F22118151
DATA DAN ANALISA 1
1
3. RAODATUL JANNAH F22116101 7. HASMIATI RINDIYANI F22118121
4. ABDIAN F22117141 8. LISET MARINI F22118081
5. DEDI ADE PUTRA F22117081 9. MOH FACHRY RAMADHAN F22118141 PERMUKIMAN NELAYAN DESA LERO TATARI
KECAMATAN SINDUE KABUPATEN DONGGALA
Desain Permukiman Kampung Nelayan Desa Lero Tatari. Donggala
Studio Perancangan Permukiman 1
Teknik Arsitektur Universitas Tadulako

Proyeksi Pertumbuhan Penduduk


WISMA
Pertumbuhan penduduk yang semakin pesat juga akan menyebabkan kebutuhan akan lahan PN = P0 ( 1 + R . N)
sebagai ruang untuk tempat aktivitas semakin meningkat. Hal ini berdampak terhadap pemenuhan
kebutuhan permukiman pada masa yang akan datang. Sehingga terlebih dahulu perlu diakukan
perhitungan proyeksi per-tumbuhan penduduk. Perhitungan digunakan untuk membuktikan bahwa PN= PENDUDUK SETELAH N-TAHUN KEDEPAN
se-makin bertambah jumlah penduduk maka bertambah juga jumlah bangunan yang berakibat P0 = PENDUDUK PADA TAHUN AWAL P0 = 650
bertambahnya kebutuhan akan permukiman R = ANGKA PERTUMBUHAN PENDUDUK PN = P10
N = JANGKA WAKTU (TAHUN) R = 1.62% = 1.62/100 = 0,0162
Proyeksi pertumbuhan adalah perhitungan jumlah pendduduk di masa yang akan (SUMBER DATA BADAN STATISTIK KOTA PALU, 2016)
datangberdasarkan asumsi perkembangan kelahiran, kematian dan migrasi
N = 10
Proyeksi penduduk dalam hal ini dikerjakan dengan metode matematik, yaitu dengan
metode aritmatika yaitu mengasumsikan bahwa jumlah penduduk akan tumbuh secara P10 = P0 ( 1 + R . 10 )
aritmatik yang menganggap bahwa pertumbuhan penduduk tiap tahunnya addalah sama. = 650 ( 1 + 0,0162 . 10 )
Dalam hal ini angka pertumbuhan penduduk dianggap sama untuk setiap tahun. Dalam = 650 ( 1 + 0,162)
melakukanproyeksi diasumsikan bahwa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk = 650 ( 1,162)
tetap sehinggaangka per-tumbuhan sama untuk setiap tahu = 755 ORANG

Dalam perhitungan ini, pada tahun 2019 penduduk di desa Lero Tatari Dusun IV yang
telah dihuni sejumlah 123 unit. Dengan masing-masing unit dditempati 1 keluarga/ 1 kk,
dengan anggtoa keluarga sejumlah 4 orang. Dengan memakai persentasi pertumbuhan Sehingga diasumsikan, dengan predeksi proyeksi pertumbuhan penduduk, pada 10 tahun yang
penduduk sebesar 5% untuk setiap tahun akan datang, penduduk yang menempati huntap balaroamenjadi 755 orang.

1 UNIT TERDIRI DARI 5 ANGGOTA KELUARGA DENGAN JUMLAH 123 UNIT YANG TELAH BERPENGHUNI. DENGAN PERENCANAAN HUNIAN (10 TAHUN KEDEPAN)
SEDANG JUMLAH KK YANG ADA DI DUSUN IV TERSEBUT SEBANYAK 130 KK. SEHINGGA TERDAPAT
BACKLOG :PERTUMBUHAN PENDUDUK = P10 - P0
BACKLOG = JUMLAH KK - JUMLAH UNIT RUMAH = 755 - 650
= 130 - 123 = 105 ORANG
=7 = 105 / 5 = 21 UNIT
KARENA TERDAPAT BACKLOG MAKA JUMLAH UNIT RUMAH PER KK ITU HARUSNYA MEMILIKI RUMAH
MASING-MASING 1 UNIT RUMAH PER KK, SEHINGGA
TOTAL AKHIR UNIT= 130 + 21 = 151 UNIT
( 1 UNIT TERDIRI DARI 5 ANGGOTA KELUARGA DENGAN JUMLAH 123 TELAH BERPENGHUNI DAN 7 UNIT
RUMAH BELUM BERPENGHUNI, JADI TOTAL KESELURUHAN RUMAH SEHARUSNYA 130 UNIT

1 UNIT TERDIRI DARI 5 ANGGOTA KELUARGA DENGAN JUMLAH KESELURUHAN UNIT 130 MENJADI 650
ORANG. DENGAN MEMAKAI PRESENTASE PERTUMBUHAN PENDUDUK SEBESAR 1.62% DARI DATA
BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALU.

KELOMPOK 1. DICKY DARMAWAN WAHAB F22115111


DATA DAN ANALISA 2
7
2. FADEL MOH GANI F22115121 6. AGUNG F22118151

1
3. RAODATUL JANNAH F22116101 7. HASMIATI RINDIYANI F22118121
4. ABDIAN F22117141 8. LISET MARINI F22118081
5. DEDI ADE PUTRA F22117081 9. MOH FACHRY RAMADHAN F22118141 PERMUKIMAN NELAYAN DESA LERO TATARI
KECAMATAN SINDUE KABUPATEN DONGGALA
Desain Permukiman Kampung Nelayan Desa Lero Tatari. Donggala
Studio Perancangan Permukiman 1
Teknik Arsitektur Universitas Tadulako

Analisa perhitungan hunian per-type


WISMA
Terkait hunian berimbang telah diatur pada Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman dengan Hunian Berimbang,yaitu:·
Pasal 1 angka 1 : Hunian Berimbang adalah Perumahan dan kawasan permukiman yang dibangun secara berimbang dengan komposisi tertentu dalam bentuk rumah tunggal dan rumah deret antara rumah rumah
sederhana, rumah menengah dan rumah mewah, atau dalam bentuk rumah susun antara rumah susun umum dan rumah susun komersial.
Pasal 5 : Setiap orang yang membangun perumahan dan kawasan permukiman wajib dengan hunian yang berimbang, kecuali seluruhnya diperuntukan bagi rumah sederhana dan/atau rumah susun umum.
Pasal 9 ayat 2 : Perbandingan jumlah rumah sekurang-ּ kurangnya 3:2:1 (tiga berbanding dua berbanding satu), yaitu
3 (tiga) atau lebih rumah sederhana berbanding
2 (dua) rumah menengah berbanding
1 (satu) rumah mewah.
Pasal 9 ayat 3 : Dalam hal tidak dapat dibangun rumah sederhana sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dalam bentuk rumah tunggal atau rumah deret dapat dibangun dalam bentuk rumah susun.

MENURUT ANALISIS PERMUKIMAN NELAYAN INI TIDAK PERLU DIADAKANNYA RUMAH


Rumah sederhana merupakan rumah bertipe kecil, yang mempunyai keterbatasan dalam MEWAH SEHINGGA PERBANDINGAN YANG KITA GUNAKAN YAITU 3 : 3 . RUMAH
perencanaan ruangnya. Pada umumnya, rumah sederhana mempunyai luas rumah 22 m² s/d 36 m², SEDERHANA 3 , RUMAH MENENGAH (2+1) = 3
dengan luas tanah 60 m² s/d 75 m².
PERHITUNGAN HUNIAN PER-TYPE TOTAL LUAS LAHAN UNTUK UNIT PERUMAHAN
TOTAL JUMLAH HUNIAN = 151 UNIT LUAS YANG AKAN TERBANGUN YAITU 60% DAN YANG
Rumah menengah merupakan rumah bertipe sedang.cukup banyak kebutuhan ruang yang dapat
direncanakan dan perencanaan ruangnya lebih leluasa dibandingkan pada rumah sederhana. Pada TIDAK TERBANGUN 40%, MAKA;
RUMAH SEDERHANA * 3 / 6
umumnya, rumah menengah ini mempunyai luas rumah 45 m² s/d 120 m², dengan luas tanah 80 m²
= (3/6) . 151 TIPE SEDERHANA 60/40 X 36 M2 = 54 + 36 = 90 M2
= 75,5 MENENGAH 60/40 X 60 M2 = 90 + 60 = 150 M2
= 76 UNIT
Rumah mewah merupakan rumah bertipe besar, biasanya dimiliki oleh masyarakat
berpenghasilan dan berdaya beli tinggi. Pada umumnya, rumah mewah ini biasanya RUMAH MENENGAH *3 / 6
mempunyai luas rumah lebih dari 120 m² dengan luasan tanah lebih dari 200 m². TOTAL LUAS UNTUK PERUNTUKAN PERUMAHAN
= (3/6). 151
= 75,5 TIPE SEDERHANA 90 M2 X 76 UNIT = 6.840 M2
= 76 UNIT MENENGAH 150 M2 X 76 UNIT = 11.400 M2
TOTAL =18.240 M2

SUMBER PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN
PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN HUNIAN BERIMBANG,

KELOMPOK 1. DICKY DARMAWAN WAHAB F22115111


DATA DAN ANALISA 3
7
2. FADEL MOH GANI F22115121 6. AGUNG F22118151

1
3. RAODATUL JANNAH F22116101 7. HASMIATI RINDIYANI F22118121
4. ABDIAN F22117141 8. LISET MARINI F22118081
5. DEDI ADE PUTRA F22117081 9. MOH FACHRY RAMADHAN F22118141 PERMUKIMAN NELAYAN DESA LERO TATARI
KECAMATAN SINDUE KABUPATEN DONGGALA
Desain Permukiman Kampung Nelayan Desa Lero Tatari. Donggala
Studio Perancangan Permukiman 1
Teknik Arsitektur Universitas Tadulako

Analisa Kebutuhan Sarana Dan Prasarana


WISMA
KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA
Berdasarkan SNI 03-1733-2004 tentang standar permukiman, bahwa dengan
jumlah penduduk 496 jiwa maka perlu disediakan sarana dan prasarana sebagai
berikut

Jenis Sarana Luasan (m2) Luas Lahan (m2) Jumlah Kebutuhan Lahan

Mushollah 45 100 2 200

Toko/Warung 50 100 2 200

Taman/Tempat - 250 2 500


Main
Total 900 m2

JADI TOTAL LUAS LAHAN UNTUK KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA ADALAH 900 M2

TOTAL LUAS KEBUTUHAN LAHAN UNTUK PERUMAHAN DAN SARANA PRASARANA

TOTAL LUAS PERUMAHAN =18.240 M2


TOTAL LUAS SARANA PRASARANA =900 M2
SIRKULASI 30% = 270 M2

TOTAL KEBUTUHAN LAHAN = 19.410 M2

KELOMPOK 1. DICKY DARMAWAN WAHAB F22115111


DATA DAN ANALISA 4
7
2. FADEL MOH GANI F22115121 6. AGUNG F22118151

1
3. RAODATUL JANNAH F22116101 7. HASMIATI RINDIYANI F22118121
4. ABDIAN F22117141 8. LISET MARINI F22118081
5. DEDI ADE PUTRA F22117081 9. MOH FACHRY RAMADHAN F22118141 PERMUKIMAN NELAYAN DESA LERO TATARI
KECAMATAN SINDUE KABUPATEN DONGGALA
Desain Permukiman Kampung Nelayan Desa Lero Tatari. Donggala
Studio Perancangan Permukiman 1
Teknik Arsitektur Universitas Tadulako

Analisa Kebutuhan Sarana Dan Prasarana


MARGA
Berdasarkan data pengukuran jalan yang
kita lakukan dengan perhitungan maps
ukuran lebar jalannya sekitar kurang lebih
4m

ANALISA :
Berdasarkan data pengukuran jalan
yang kita lakukan dengan perhitungan 1. Melakukan Pelebaran Jalan sekitar 6 meter agar mempermudah warga dalam mengantarkan
maps ukuran lebar jalannya sekitar hasil panen atau olahan ikan mereka ke dusun atau kedesa tetangga
kurang lebih 6m

Sumber : Persyaratan, kriteria, kebutuhan ruang dan lahan SNI 03-1733-2004


2. Membuat 1 tempat pembuangan sampah TPA agar sampah tidak lagi dibuang disembarang
tempat
Berdasarkan data pengelolaan 3. Untuk Kebutuhan air bersih disediakan 1 tangki untuk menampung air
lingkungan permukiman pesisir, masih 4. Untuk Limbah padat disediakan satu septictank untuk masing-masing rumah
sangat kurang arif, karena terbukti
dengan banyaknya sampah berserakan
disekitar permukiman sehingga
permukiman terlihat kotor dan tidak
terawat, dan juga masyarakat juga ada
yang membuang kotoran (hajat) mereka
kelaut sehingga dapat mengganggu
Berdasarkan data pengukuran jalan yang kita kelestarian laut dan juga lingkungan
lakukan dengan perhitungan maps ukuran lebar sekitar.
jalannya sekitar kurang lebih 4m (E.jurnal geo tadulako untad)

KELOMPOK 1. DICKY DARMAWAN WAHAB F22115111


DATA DAN ANALISA 5
7
2. FADEL MOH GANI F22115121 6. AGUNG F22118151

1
3. RAODATUL JANNAH F22116101 7. HASMIATI RINDIYANI F22118121
4. ABDIAN F22117141 8. LISET MARINI F22118081
5. DEDI ADE PUTRA F22117081 9. MOH FACHRY RAMADHAN F22118141 PERMUKIMAN NELAYAN DESA LERO TATARI
KECAMATAN SINDUE KABUPATEN DONGGALA
Desain Permukiman Kampung Nelayan Desa Lero Tatari. Donggala
Studio Perancangan Permukiman 1
Teknik Arsitektur Universitas Tadulako

Analisa Kebutuhan Sarana Dan Prasarana


KARYA
KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA
Berdasarkan SNI 03-1733-2004 tentang standar permukiman, bahwa dengan
jumlah penduduk 496 jiwa maka perlu disediakan sarana dan prasarana sebagai
berikut

Jenis Sarana Luasan (m2) Luas Lahan (m2) Jumlah Kebutuhan Lahan

Mushollah 45 100 2 200

Toko/Warung 50 100 2 200


ANALISA :
Taman/Tempat - 250 2 500 Berdasarkan data survey yang dilakukan jumlah total Perdagangan dan Niaga di desa Lero Tatari
Main Dusun IV belum ada. Jika mengacu pada standar untuk kebutuhan 496 Jiwa adalah sebesar 2 Unit
dengan radius pencapaian 300 m
Total 900 m2

Di desa lero tatari dikenal dengan hasil tangkapan ikan teri sehingga mereka membuat 1 kelompok
usaha untuk mengolah hasil tangkapan ikan teri tesebut yang dikenal dengan (Rono Tapa), namun,
usaha tersebut belum berjalan maksimal karena belum adanya fasilitas yang menunjang usaha
tersebut

Untuk mempermudah masyarakat desa lero tatari dalam mengelola hasil tangkapan ikan teri
diperlukan 1. Bangunan untuk mewadahi aktivitas tersebut
2. Tempat penjemuran ikan
3. Tempat pembuatan jaring
4. Tempat untuk penjualan ikan

KELOMPOK 1. DICKY DARMAWAN WAHAB F22115111


DATA DAN ANALISA 6
7
2. FADEL MOH GANI F22115121 6. AGUNG F22118151

1
3. RAODATUL JANNAH F22116101 7. HASMIATI RINDIYANI F22118121
4. ABDIAN F22117141 8. LISET MARINI F22118081
5. DEDI ADE PUTRA F22117081 9. MOH FACHRY RAMADHAN F22118141 PERMUKIMAN NELAYAN DESA LERO TATARI
KECAMATAN SINDUE KABUPATEN DONGGALA
Desain Permukiman Kampung Nelayan Desa Lero Tatari. Donggala
Studio Perancangan Permukiman 1
Teknik Arsitektur Universitas Tadulako

Analisa Kebutuhan Sarana Dan Prasarana


SUKA
KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA
Berdasarkan SNI 03-1733-2004 tentang standar permukiman, bahwa dengan
jumlah penduduk 496 jiwa maka perlu disediakan sarana dan prasarana sebagai
berikut

Jenis Sarana Luasan (m2) Luas Lahan (m2) Jumlah Kebutuhan Lahan
Berdasarkan data survey yang dilakukan jumlah total Taman/Tempat Main di desa Lero
Mushollah 45 100 2 200 Tatari Dusun IV belum ada. Jika mengacu pada standar untuk kebutuhan 496 Jiwa adalah
sebesar 2 Unit dengan radius pencapaian 100 m
Toko/Warung 50 100 2 200
Didesa ini juga terdapat pantai, pantai tersebut dapat dimanfaatkan sebagai tempat wisata
Taman/Tempat - 250 2 500 edukasi yaitu berwisata sambil bisa belajar mengenai usaha rono tapa yang dikelola di desa
Main tersebut, serta membuat 2 unit taman
Total 900 m2

KELOMPOK 1. DICKY DARMAWAN WAHAB F22115111


2. FADEL MOH GANI F22115121 6. AGUNG F22118151
DATA DAN ANALISA 7
1
3. RAODATUL JANNAH F22116101 7. HASMIATI RINDIYANI F22118121
4. ABDIAN F22117141 8. LISET MARINI F22118081
5. DEDI ADE PUTRA F22117081 9. MOH FACHRY RAMADHAN F22118141 PERMUKIMAN NELAYAN DESA LERO TATARI
KECAMATAN SINDUE KABUPATEN DONGGALA
Desain Permukiman Kampung Nelayan Desa Lero Tatari. Donggala
Studio Perancangan Permukiman 1
Teknik Arsitektur Universitas Tadulako

Analisa Kebutuhan Sarana Dan Prasarana


PENYEMPURNA
KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA
Berdasarkan SNI 03-1733-2004 tentang standar permukiman, bahwa dengan ANALISA :
jumlah penduduk 496 jiwa maka perlu disediakan sarana dan prasarana sebagai Berdasarkan data Survey yang dilakukan terdapat 1 unit sarana kesehatan yaitu poskesdes yang
berikut terletak pada lokasi permukiman nelayan Jika mengacu pada standar untuk kebutuhan 496 Jiwa
tidak perlu adanya fasilitas kesehatan karena standar adanya fasilitas kesehatan didukung dengan
jumlah penduduk 1.250 - 120.000 jiwa dengan radius pencapaian 500 - 4000 m

Namun karena terdapat 1 sarana kesehatan yang ada didesa tersebut maka sarana kesehatan
Jenis Sarana Luasan (m2) Luas Lahan (m2) Jumlah Kebutuhan Lahan
tersebut tetap dimanfaatkaan dan posisinya juga tetap dipertahankan karena masih bisa dijangkau
Mushollah 45 100 2 200 oleh masyarakat didesa tersebut

Toko/Warung 50 100 2 200

Taman/Tempat - 250 2 500


Main
Total 900 m2 ANALISA :
Berdasarkan data Survey yang dilakukan jumlah total masjid di Desa Lero Tatari Dusun IV adalah 1
Unit. Jika mengacu pada standar untuk kebutuhan 496 Jiwa adalah sebesar 2 Unit dengan radius
pencapaian 100 m.

Penempatan mushola diinginkana yaitu tepat berada di ujung ujung permukiman dengan radius
pencapaian 100 m

ANALISA :
Berdasarkan data Survey yang dilakukan terdapat 1 fasilitas pendidikan taman kanak-kanak yang
berada pada lokasi permukiman nelayan Jika mengacu pada standar untuk kebutuhan 496 Jiwa
tidak perlu adanya fasilitas pendidikan, karena standar adanya fasilitas pendidikan didukung dengan
jumlah penduduk 1.250 - 4.800 jiwa dengan radius pencapaian 500 - 3000 m

Fasilitas pendidikan yang ada tetap dipertahankan karena jarak tempunya juga tidak begitu jauh
sehingga masih mudah untuk diaksek oleh masyarakat yang ada disana

KELOMPOK 1. DICKY DARMAWAN WAHAB F22115111


DATA DAN ANALISA 8
7
2. FADEL MOH GANI F22115121 6. AGUNG F22118151

1
3. RAODATUL JANNAH F22116101 7. HASMIATI RINDIYANI F22118121
4. ABDIAN F22117141 8. LISET MARINI F22118081
5. DEDI ADE PUTRA F22117081 9. MOH FACHRY RAMADHAN F22118141 PERMUKIMAN NELAYAN DESA LERO TATARI
KECAMATAN SINDUE KABUPATEN DONGGALA

Anda mungkin juga menyukai