4.1.2. Topografi
Kabupaten Musi Rawas jika dilihat secara keseluruhan keadaan fisik
topografinya merupakan wilayah bergelombang dengan ketinggian antara 25
meter diatas permukaan laut sampai dengan 1.000 meter dpl. Luas tanah
berdasarkan ketinggian tempat dapat dilihat pada Tabel 11, dimana tabel tersebut
menunjukkan bahwa wilayah yang berada pada ketinggian 25 – 100 meter di atas
permukaan laut merupakan wilayah yang terluas, yaitu sebesar 650.901 Ha,
berlokasi di bagian tengah dan timur Kabupaten Musi Rawas.
Tabel 11. Luas Tanah Berdasarkan Ketinggian Tempat di Kabupaten Musi Rawas
Tabel 12. Luas Tanah Berdasarkan Kemiringan Lahan di Kabupaten Musi Rawas
padi ladang dan tanaman karet. Sebagian besar di Kecamatan Rupit, Rawas
Ulu, Muara Lakitan dan Jayaloka.
- Asosiasi Podsolik, hanya terdapat di Rawas Ilir dan Kecamatan Muara Lakitan
dengan luas keseluruhan 29,59 persen dari luas wilayah Kabupaten Musi
Rawas.
- Komplek Podsolik, hanya terdapat di Kecamatan Rawas Ulu.
terhadap luas total dan luas tanah kering untuk hutan adalah 226.806 Ha (18,43
persen) terhadap luas total, seperti terlihat pada Gambar 10. dibawah ini..
semua kecamatan dalam Kabupaten Musi Rawas memiliki rasio jenis kelamin
diatas seratus kecuali Kecamatan Rawas Ulu dan Kecamatan Karang Dapo
memiliki rasio lebih kecil yaitu 99,93 persen di Kecamatan Karang Dapo dan
98,78 persen di Kecamatan Rawas Ulu.
Secara administratif Kabupaten Musi Rawas terbagi menjadi 21
kecamatan yang meliputi 19 kelurahan dan 258 desa. Penduduk merupakan salah
satu faktor utama pembangunan, dengan jumlah penduduk yang banyak
merupakan potensi sumber daya untuk melakukan program pembangunan, tetapi
jumlah penduduk yang besar juga dapat menjadi beban pembangunan itu sendiri.
Jumlah penduduk Kabupaten Musi Rawas Tahun 2008 sebanyak 498.592 jiwa
yang terdiri dari 116.210 Kepala Keluarga (KK). Kepadatan penduduk Kabupaten
Musi Rawas pada tahun 2010 berdasarkan tiap kecamatan seperti terlihat pada
Tabel 14.
Pada Gambar 18. menunjukkan bahwa Kecamatan Megang Sakti
merupakan kecamatan yang mempunyai jumlah penduduk terbanyak yaitu 48.091
jiwa dan Kecamatan Ulu Rawas merupakan kecamatan yang jumlah penduduknya
paling sedikit yaitu sebanyak 10.772 jiwa. Tingkat kepadatan penduduk
Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 adalah 42,50 jiwa/km2 dengan tingkat
kepadatan penduduk tertinggi di Kecamatan Tugumulyo yaitu 637,09 jiwa/km2,
sedangkan Kecamatan Ulu Rawas merupakan kecamatan yang paling jarang
penduduknya yakni hanya 7,41 jiwa/km2. Kondisi seperti ini menjelaskan bahwa
penyebaran penduduk di Kabupaten Musi Rawas belum merata di tiap
kecamatannya, hal ini dipengaruhi oleh kelahiran, kematian dan migrasi
penduduk. Tingginya angka kelahiran disebabkan oleh rata-rata umur perkawinan
pertama wanita di Kabupaten Musi Rawas tergolong usia muda yaitu berusia 18
tahun. Semakin muda usia untuk menikah, wanita akan mempunyai rentang masa
subur yang panjang sehingga peluang untuk mempunyai anak besar. Berikut ini
disampaikan luas wilayah, jumlah dan kepadatan penduduk di Kabupaten Musi
Rawas tahun 2010.
54
Tabel 14. Luas Wilayah, Jumlah dan Kepadatan Penduduk di Kabupaten Musi
Rawas Tahun 2010
Kepadatan
Luas Wilayah Jumlah Penduduk
Kecamatan Penduduk
(KM2) (Jiwa)
(Jiwa/KM2)
Rawas Ulu 49.816,88 31.037 62,30
Ulu Rawas 145.287, 89 10.772 7,41
Rupit 40.975,73 31.602 77,72
Karang Jaya 140.803,48 27.855 19,78
STL Ulu 59.692,40 28.820 48,28
Selangit 71.733,91 17.866 24,91
Sumber Harta 10.378,03 16.892 162,77
Tugumulyo 6.770,91 43.137 637,09
Purwodadi 6.325,77 14.486 229,00
Muara Beliti 17.562,87 22.363 127,33
TP. Kepungut 32.642,43 11.704 35,86
Jayaloka 16.045,82 14.433 89,95
Suka Karya 12.153,13 12.852 105,75
Muara Kelingi 64.581,90 35.386 54,79
BTS Ulu 75.153,61 26.030 34,64
Tuah Negeri 26.345,09 25.042 95,05
Muara Lakitan 196.353,62 38.974 19,85
Megang Sakti 39.977,66 48.091 120,29
Rawas Ilir 108.813,45 28.178 25,90
Karang Dapo 54.875,51 17.720 32,29
Nibung 60.292,57 22.268 36,93
Jumlah 1.236.582,66 525.508 42,50
2009 1.236.582,66 505.940 40,91
Sumber : BPS Kabupaten Musi Rawas, 2011
Tabel 15. Komposisi Penduduk Kabupaten Musi Rawas menurut Jenis Kelamin
Tahun 2004-2010
antara jumlah penduduk usia non produktif yaitu usia 0-14 tahun dan 65 tahun ke
atas per jumlah penduduk usia produktif yaitu usia 15-64 tahun. Nilai DR
menunjukkan banyaknya jumlah penduduk usia tidak produktif yang harus
ditanggung oleh 100 penduduk berusia produktif. Angka beban tanggungan
Kabupaten Musi Rawas pada tahun 2010 adalah 38,36 persen. Hal ini berarti
setiap 100 orang penduduk produktif harus menanggung 38,36 (≈ 38 orang) yang
tidak produktif.
Tahun
2008 2009 2010
No. Lapangan Usaha Jumlah Jumlah Jumlah
persentase persentase persentase
Penduduk Penduduk Penduduk
(%) (%) (%)
(jiwa) (jiwa) (jiwa)
1. Pertanian 186.940 78,44 177.169 74,00 194.695 75,40
2. Pertambangan 1.668 0,70 1.526 0,64 1.807 0,70
dan Penggalian
3. Industri 7.960 3,34 6.580 2,75 5.252 2,04
Pengolahan
4. Listrik, Gas dan 0 0 118 0,05 120 0,05
Air Minum
5. Bangunan 2.693 1,13 3.069 1,28 3.069 1,19
6. Perdagangan, 19.474 8,17 26.577 11,10 25.427 9,85
Hotel & Restoran
7. Angkutan & 7.769 3,26 6.180 2,58 8.413 3,26
Komunikasi
8. Keuangan, 405 0,17 848 0,35 1.028 0,40
Persewaan & Jasa
Perusahaan
9. Jasa-jasa 11.415 4,79 17.355 7,25 18.380 7,12
Jumlah Total 238.324 100,00 239.422 100,00 258.071 100,00
Sumber : BPS Kabupaten Musi Rawas, 2011
Sektor lainnya yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor
perdagangan yaitu 9,85 persen atau 25.427 orang. Komposisi penduduk menurut
lapangan usaha di Kabupaten Musi Rawas yang terkecil adalah penduduk yang
bekerja pada sektor listrik, gas dan air minum yakni sebanyak 120 orang atau 0,05
persen. Hal ini dikarenakan belum berkembangnya lapangan usaha penduduk di
luar sektor pertanian sehingga penduduk Kabupaten Musi Rawas lebih banyak
menumpukan hidupnya pada sektor pertanian sebagai sumber pendapatan.
4.3.1. Pendidikan
Pencapaian pendidikan, terutama pendidikan dasar merupakan salah satu
cara untuk meningkatkan standar kehidupan di daerah berkembang dan juga
mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah tersebut. Pendidikan juga menjadi
salah satu variabel yang bisa menggambarkan keadaan sosial penduduk di
Kabupaten Musi Rawas. Dalam bidang pendidikan ditampilkan variabel-variabel
58
seperti jumlah sekolah, jumlah murid dan jumlah guru untuk melihat situasi
pendidikan salah satunya dengan menghitung rasio antara murid dan guru.
Jika dilihat dari Gambar 12 diatas, pada tahun 2009/2010 untuk rasio
murid guru pada SD negeri sebesar 15,84, SD swasta sebesar 21,69. Pada tahun
yang sama rasio murid guru untuk SMP negeri sebesar 13,17 dan SMP swasta
sebesar 13,02. Untuk SMA Negeri sebesar 15,18 dan SMA swasta sebesar 19,98.
Jika dibandingkan dengan tahun ajaran 2008/2009, rasio guru-murid SMP Negeri,
SMP Swasta dan SMA Swasta meningkat, sebaliknya rasio ini menurun pada SD
Negeri, SD Swasta dan SMA Negeri. Pada tahun ajaran 2009/2010, Kabupaten
Musi Rawas memiliki gedung sekolah sebanyak 553 sekolah yang terdiri atas 427
Sekolah Dasar (SD), 90 Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan 36 Sekolah
Menengah Atas (SMA) termasuk kejuruan. Sekolah-sekolah tersebut terdiri atas
sekolah negeri dan swasta.
Angka
Rata-rata Pengeluaran per
Angka Harapan Melek
Lama kapita
Hidup (e0) Huruf
Sekolah disesuaikan
(AMH)
(tahun) (%) (Tahun) (Rp.000)
64,44 96,51 7,05 603,49
Indek Pembangunan Manusia (IPM)
67,33
Sumber : BPS Kabupaten Musi Rawas, 2010
penggalian merupakan sektor yang berada pada urutan kedua yaitu 34,45 persen
pada tahun 2010. Bahan tambang yang menjadi andalan di kabupaten ini adalah
minyak dan gas bumi, selain itu potensi bahan tambang seperti batu bara yang
melimpah walaupun belum sampai tahap produksi.
Tabel 19. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan
(ADHK) Tahun 2000 Menurut Sektor Perekonomian Kabupaten Musi
Rawas Tahun 2007-2010 (Jutaan Rupiah)
Tahun
Sektor
2007 2008 2009 2010
1.214.865 1.300.965 1.388.334 1.489.561
Pertanian
(38,84) (39,29) (40,01) (40,81)
1.153.732 1.200.986 1.230.250 1.257.378
Pertambangan dan Penggalian
(36,88) (36,26) (35,46) (34,45)
250.239 262.551 272.025 284.051
Industri Pengolahan
(8,00) (8,00) (7,84) (7,78)
2.499 2.680 2.848 3.051
Listrik, Gas dan Air Minum
(0,08) (0,08) (0,08) (0,08)
118.164 129.187 139.548 148.720
Bangunan
(3,77) (3,90) (4,02) (4,07)
133.900 142.488 148.375 156.289
Perdagangan, Hotel & Restoran
(4,30) (4,30) (4,28) (4,28)
13.402 14.965 16.601 18.834
Angkutan & Komunikasi
(0,43) (0,45) (0,48) (0,52)
Keuangan, Persewaan & Jasa 49.904 52.799 56.000 60.072
Perusahaan (1,60) (1,60) (1,61) (1,65)
190.816 202,750 215.870 232.178
Jasa-jasa
(6,10) (6,12) (6,22) (6,36)
3.127.521 3.310.371 3.469.851 3.650.134
Total
(100) (100) (100) (100)
Sumber : BPS Kabupaten Musi Rawas, 2011
Keterangan : Angka dalam kurung merupakan persentase PDRB tiap lapangan
usaha terhadap total PDRB
Tabel 20. Pendapatan Per Kapita Kabupaten Musi Rawas Atas Dasar Harga
Konstan (ADHK) 2000 Tahun 2007 – 2010
Tahun
Uraian
2007 2008 2009 2010
PDRB (Jutaan Rp.) 3.127.521 3.310.371 3.469.851 3.650.134
Penduduk pertengahan
492.437 498.592 505.940 525.508
Tahun (Jiwa)
PDRB Per Kapita (Rp.) 6.351.109 6.639.439 6.858.226 6.945.915
Sumber : BPS dan BAPPEDA Kabupaten Musi Rawas, 2011
Tabel 21. Luas Areal, Produksi dan Jumlah Rumah Tangga Perkebunan Rakyat di
Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010
Musi Rawas mampu menghasilkan lebih dari 35 ribu ton kelapa sawit dengan luas
tanam total sebesar 7.411 hektar. Selain kedua komoditas diatas, komoditas kopi
juga memiliki nilai produksi tertinggi ketiga yakni sebesar Rp. 27,59 milyar atau
sebesar 1,72 persen. Berikut ini disampaikan nilai produksi dari komoditas
perkebunan di Kabupaten Musi Rawas sebagai berikut.