Anda di halaman 1dari 21

BAB II

GAMBARAN UMUM KONDISI DESA

2.1 Kondisi Geografis

1. Sejarah desa

Jenetallasa diambil sebagai nama desa jenetallasa adalah mengandung

arti filosofi, dimana ada beberapa areal tanah yang ada diwilayah desa

jenetallasa mata air tidak pernah terhenti/ tidak pernah kering, sehingga areal

perkebunan dan pertanian sangat cocok untuk berusaha tani. Sumber mata air

yang tidak pernah kering dan mengalir terus menerus yang apabila

diterjemahkan masuk ke dalam bahasa daerah Makassar maka artinya adalah

JENETALLASA. Itulah sejarah munculnya nama desa jenetallasa.

Pada mulanya wilayah jenetallasa adalah bagian dari desa Kanjilo, nanti

pada tahun 1989 desa Kanjilo dimekarkan dan hasil pemekaran wilayah itu

menjadi desa jenetallasa. Pada saat pemekaran itu, status desa jenetallasa

masih sebagai desa persiapan yang pada saat itu dipimpin oleh Pejabat

Sementara Kepala Desa Bapak SULTANI DG.NGIRI. desa jenetallasa menjadi

desa yang statusnya defenitif pada tahun 1991. Pejabat Sementara Desa pada

waktu itu langsung didefenitifkan dan diangkat langsung dengan SK Bupati.

Pada tahun 1997 diadakan pemilihan kepala desa secara langsung di dusun

Tombolo, dan Bapak Sultani DG. Ngiri terpilih kembali pada waktu itu. Demikian

pula pada periode berikutnya Bapak Sultani DG. Ngiri terpilih kembali. Pada

pemilohan selanjutnya pada tahun 2008 pemilihan dimenangkan oleh bapak

Faisal. Pada tahun 2017 diadakan pemilihan kepala desa dan dimenangkan

oleh Bapak Asrul dan sampai sekarang pemimpin Desa Jenetallasa.


Desa Jenetallasa sebagian besar adalah areal persawahan, hampir seluruh

wilayah bagian selatan Desa Jenetallasa adalah areal persawahan dan dibagian

selatan dengan beberapa areal perkebunan dan juga persawahan. Kondisi

pemukiman pada waktu itu adalah terpencar.

Pada tahun 1995 wilayah Jenetallasa mulai berkembang menjadi arel

perumahan dengan masuknya beberapa pengembang perumahan yang terus

menerus membangun sampai saat ini. Dengan adanya perumahan, kondisi

penduduk Desa Jenetallasa saat ini menjadi majemuk dengan terhuninya

perumahan-perumahan tersebut dari beberapa suku dan etnis.

Mata pencaharian penduduk Desa Jenetallasa pada umumnya adalah

petani, namun seiring dengan perkembangan penduduk yang didukung sarana

berkembangnya perumahan, penduduk sekarang lebih cenderung

berpencaharian dibidang jasa dan perdagangan seiring dengan peningkatan

kualitas Sumber Daya Manusia dan terbukanya akses berpencaharian dibidang

jasa dan perdagangan. Hal lain yang juga mempengaruhi bergesernya

matapencaharian penduduk adalah sudah berkurangnya areal pertanian yang

beralih fungsi menjadi areal perumahan.

2. Letak Desa

Desa Jenetallasa adalah salah satu desa yang terdapat diwilayah

Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan, yang terletak

kurang dari 1 KM dari jarak Ibu Kota Kecamatan, 2 KM dari jarang Ibu Kota

Kabupaten, dan sekitan 5 KM dari jarak Ibu Kota Provinsi. Letak Desa
Jenetallasa sangat strategis dari segi pengembangan sosial dan ekonomi untuk

membangun Desa Jenetallasa.

Secara geografis, Desa Jenetallasa terletak diketinggian 2-3 M dari

permukaan laut.

Batas batas Desa Jenetallasa adalah :

a. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Bontoala Kecamatan Pallangga

b. Sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Lembang Parang Kecamatan

Barombong

c. Sebelah seltan berbatasan dengan Desa Kanjilo Kecamatan Barombong

d. Sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Mangalli Kecamatan Pallangga

3. Administrasi Desa

Secara administrasi, Desa Jenetallasa terdiri dari 4 durun yakni Dusun

Cambaya, Dusun Jenetallasa, Dusun Tombolo, dan Dusun Sanrangan. Dalam

setiap dusun terdiri dari beberapa ORT dan ORW yang merupakan organisasi

perpanjangan tangan pemerintahan desa dibawah dusun.

Tabel 1 : Jumlah ORT/ ORW yang ada di Desa Jenetallasa


Dusun Dusun Dusun Dusun
No. Cambaya Jenetallasa Tombolo Sanrangan
ORW ORT ORW ORT ORW ORT ORW ORT
1 001 2 001 2 001 2 001 2
2 002 2 002 2 002 2 002 2
3 003 2 003 8 003 2 003 2
4 004 4 004 3 004 4 004 2
5 005 5 005 2 005 3 - -
6 006 2 006 3 - - - -
JML 6 17 6 20 5 13 4 8

4. Topografi Desa
Dilihat dari Topografinya dan kontur tanah, Desa Jenetallasa secara umum

berupa daerah datar yang berada pada ketinggian 2-3 M diatas permukaan

laut (sebagai areal pemukiman, persawahan, perkebunan), dengan luas wilayah

3,22 KM2. Sedangkan letak kordinat Desa Jenetallasa 50 11 46,52 LS 1190

2602.09 BT, dengan kemiringan 2-50.

5. Luas Dan Pemanfaatan Lahan Desa

Luas wilayah desa Jenetallasa adalah 3,22 KM2 dengan luas tiap dusun

sebagai berikut :

Tabel.2 : Luas wilayah Desa Jenetallasa menurut dusun


NO NAMA DUSUN LUAS WILAYAH (KM2)
1 Cambaya 0,54
2 Jenetallasa 0,78
3 Tombolo 0,88
4 Sanrangan 1,02
LUAS TOTAL 3,22

Pemanfaatan lahan

a. Lahan nonpertanian

Lahan nonpertanian yang dimaksud sudah tercakup didalammnya

untuk perumahan, industry, perkantoran, jalan, prasarana umum,

lapangan, lahan hijau dengan luas keseluruhan 3000 Ha.

b. Lahan persawahan

Wilayah persawahan yang ada di desa Jenetallasa setiap tahun

semakin berkurang disebabkan adanya ahli fungsi lahan menjadi

pengembangan perumahan. Sehingga luas sawah yang masih ada

sekarang sekitar 220 Ha, terdiri atas :

I) Sawah tadah hujan : 25 Ha


II) Sawah beririgasi tehnis : 180 Ha

III) Lahan pertanian non sawah : 15 Ha

Pengalihan fungsi lahan dari lahan pertanian menjadi lahan

pemukiman selama setahun terakhir sekitar 0,25 %.

c. Sungai

Desa Jenetallasa hanya dialiri oleh sungai yang kecil dengan

panjang 4 Km dan Luas 0,75 KM2 yang pemanfaatannya hanya untuk

pembuangan dari berbagai pemukiman dan untuk tanaman sayuran

yang ada disepanjang sungai tersebut.

d. Irigasi

Saluran irigasi utama yang ada di Desa Jenetallasa pajangnya

sekitar 4 Km yang mengairi persawahan yang ada di Desa

Jenetallasa, dan irigasi Tersier sepanjang 200 M yang mengairi

sekitar 20 Ha persawahan di dusun Tombolo.

6. Iklim dan curah hujan

Seperti halnya daerah lain di Indonesi, Desa Jeneallasa berada pada iklim

tropis, dan mempunyai 2 musim yakni musim hujan dan musim kemarau. Musim

kemarau berlangsung pada bulan April sampai September, dan musim hujan

berlangsung pada bulan oktober sampai maret.

Curah hujan rata-rata 2000 mm 3000 mm, kondisi curah hujan tertinggi

antara bulan Desember sampai bulan Januari.

7. Hidroligi dan Tata Air


Untuk kebutuhan masyarakat menyangkut masalah air terbagi atas air

permukaan tanah dan air tanah. Air permukaan tanah terdiri dari air sungai, dan

air kubangan. Pada dasarnya seluruh sumber air permukaan tanah dimanfaatkan

untuk irigasi, transportasi, usaha perikanan. Pemanfaatan air tanah

dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga, sebagai sumber air minum dan

sebagian lagi untuk pompanisasi pada areal persawahan yang tidak diairi sarana

irigasi.

Untuk kebutuhan rumah tangga, masyarakat menggunakan air sumur gali

28,7 %, dan sumur bor mesin 71,3 %. Kondisi air di Desa Jenetallasa sebagian

besar jernih, hanya diperumahan Jenetallasa ada beberapa titik yang kondisi

airnya keruh pada saat-saat tertentu dan keadaan tanah berpasir dengan rata-

rata kedalaman 4-6 m.

2.2 Perekonomian Desa

Secara umum sember perekonomian ataupun mata pencaharian penduduk

dapat dijabarkan sebagai berikut :

Tabel.3 : Mata pencaharian Desa Jenetallasa


NO MATA PENCAHARIAN JUMLAH PERSENTASE (%)
1 PNS 886 5,9
2 TNI/ POLRI 117 0,8
3 Buruh Harian 1200 7,8
4 Petani 375 3,0
5 Pegawai Swasta 317 2,0
6 Wiraswasta 726 5,0
7 Jualan 850 6,0
8 Tukang Ojek 120 0,8
9 Pensiunan 345 2,93
10 Sopir 105 0,7
11 Honorer 300 2,4
12 Penjahit 50 0,3
13 Perbengkelan 50 0,02
14 Usaha Koperasi 10 0,01
15 Pelaut 10 0,01
16 Dosen 25 0,02
17 Pengrajin 10 0,01
18 Industri Kecil 76 0,4
19 Perangkat Desa 5 0,03
20 Peternak 10 0,01
21 Tukang Becak 250 1,6
22 Lain- lain 1166 7,1
23 Tidak Bekerja 8091 52,2
JUMLAH 15.069 100
Sumber : Data MMDD 2010

Berdasarkan tabulasi data tersebut teridentifikasi, di Desa Jenetallasa jumlah

penduduk yang mempunyai mata pencaharian ada 35,6 %. Dari jumlah tersebut

kehidupannya bergantung sebagai buruh harian, ada sekitar 16,2 % dari total

jumlah penduduk.

Sumber- sumber perekonomian Desa Jenetallasa, terbagi dalam beberapa

sektor :

1. Sektor Pertanian

Luas lahan pertanian Desa Jenetallasa adalah 375 Ha yang dikelola 60 %

oleh para petani, hal ini disebabkan karena :

a. Adanya beberapa lahan pertanian yang semakin tergeser dengan adanya

pengembangan lokasi perumahan sehingga beberapa petani beralih

profesi.

b. Area pertanian yang irigasi hanya 13,43 % dengan produksi 4 ton/ Ha

dengan 2 kali musim tanam. Sedangkan sawah tadah hujan 34,20 %

dengan hasil sekali panen sekitar 4 ton/ Ha.

c. Selain masalah tersebut diatas penerapan teknologi dikalangan petani

masih kurang sehingga ikut mempengaruhi produktifitas hasil pertanian.


2. Sektor Peternakan

Peternak yang ada di Desa Jenetallasa terdiri atas :

a. Peternak ayam potong, dimana penyediaan bibit dan pakan disediakan oleh

pihak perusahaan yang menaungi peternak tersebut.

b. Sementara warga yang memelihara ternak seperti ayam buras, kambing,

sapi, dan lainnya hanya sebatas pekerjaan sampingan saja dan belum bisa

diandalkan untuk peningkatan pendapatan. Namun apabila mau dikelola

dengan baik angat menjanjikan untuk peningkatan taraf hidup masyarakat.

3. Sektor Kerajinan

Di Desa Jenetallasa usaha kerajinan yang ada seperti usaha meubel,

hiasan dinding, dimana memproduksi hanya sebatas pesanan saja. Sementara

apabila dikelola secara baik, maka akan mampu menciptakan pertumbuhan

ekonomi dan menciptakan lapangan kerja yang baru.

4. Sektor Jasa

Dalam hal sektor jasa, maka buruh harian yang mendominasi dari semua

mata pencaharian yang ada di Desa Jenetallasa (7,8%). Hal ini disebabkan

karena :

a. Pekerjaan buruh harian merupakan alternatif termudah untuk mendapatkan

lapangan pekerjaan

b. Adanya beberapa anak usia sekolah yang terpaksa bekerja sebagai buruh

harian karena himpitan ekonomi.

c. Pekerjaan buruh harian merupakan pekerjaan turun temurun


2.3 Keadaan Statistik Sosial Budaya Desa

1. Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk Desa Jenetallasa pada tahun 2016 tercatat sebanyak

15.818 Jiwa, yang terdiri dari 7.840 Jiwa atau 49,56% penduduk laki-laki dan

7.978 Jiwa atau 50,44% penduduk perempuan. Dengan demikian jumlah

penduduk perempuan lebih banyak dibanding dengan jumlah penduduk laki-

laki.

Tabel.4 : Jumlah Penduduk Desa Jenetallasa Menurut Dusun


LAKI-
NAMA PEREMPUAN JUMLAH JUMLAH
NO LAKI
DUSUN (JIWA) (JIWA) (KK)
(JIWA)
1 Cambaya 2185 2219 4404 871
2 Jenetallasa 2065 2129 4194 955
3 Tombolo 2338 2335 4673 1104
4 Sanrangan 1252 1295 2547 595
JUMLAH 7840 7978 15818 3525

Dari tabel tersebut diatas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk

perempuan lebih besar dari jumlah penduduk laki-laki atau ada sekitar 50,44%

dari total penduduk.

2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur

Tabel 5 : Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur


USIA JML
N
DUSUN 0-4 5-14 15-44 45-59 60
O
L P L P L P L P L P L P
1 Cambaya 117 160 444 435 883 867 646 653 95 104 2185 2219
2 Jenetallasa 125 129 487 480 893 862 482 576 78 82 2065 2129
3 Tombolo 144 156 530 550 957 962 620 563 87 104 2338 2335
4 Sanrangan 97 79 340 341 546 566 227 260 42 49 1252 1295
JUMLAH 483 524 1801 1806 3279 3257 1975 2052 302 339 7840 7978
3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama

Tabel 6 : Tabel Jumlah Penduduk berdasarkan Agama di Desa Jenetallasa

NO AGAMA JUMLAH PERSENTASE (%)


1. Islam 13.562 90
2. Kristen 1.471 9,8
3. Budha 21 0,1
4. Hindu 15 0,1

Sebelum masuknya pengembangan perumahan di desa Jenetallasa di

awal tahun 1990-an dan sebelum terjadiya mobilisasi penduduk berdasarkan

pekerjaan yang diperoleh di Desa Jenetallasa khususnya dan umumnya di

Kecamatan pallangga, agama yang dianut oleh warga Jenetallasa 100%

beragama islam, namun karena hal tersebut diatas yang perkembangannya

tiap tahun bertambah menyebabkan banyak warga dari luar yang beragama

lain menetap dan menjadi bagian penduduk Jenetallasa dan jumlah penduduk

islam menurun menjadi 90% dan sisanya dianut oleh agama Kristen, Budha

dan Hindu.

Walaupun agama Islam yang mayoritas di Desa Jenetallasa, namun

sangat menghormati agama lain.

4. Jumlah Penduduk berdasarkan Tingkat Kesejahteraan

Tabel 7 : Jumlah Penduduk berdasarkan Tingkat kesejahteraan

NO KELOMPOK KK JUMLAH PERSENTASE


1. KK Prasejahtera 2.456 16.3
2. KK Sejahtera I 4.927 32.7
3. KK Sejahtera II 6.208 41.2
4. KK Sejahtera III 1.162 7.7
5. KK Sejahtera III+ 316 2.1
Jumlah 15.069 100
5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Pendidikan adalah satu hal yang penting yang menjadi indicator dalam

memajukan tingkat kesejahteraan pada umumnya dan tingkat perekonomian

pada khususnya.

Dengan tingkat pendidikan yang memadai maka akan mendorong

meningkatnya kualitas SDM. Kualitas SDM yang memadai dengan sendirinya

akan mendorong tumbuhnya keterampilan kewirausahaan. Dan pada

gilirannya mendorong munculnya lapangan pekerjaan baru yang dengan

sendirinya akan mengatasi pengangguran.

Tabel 8 : Jumlah Penduduk Desa Jenetallasa berdasarkan Tingkat Pendidikan


NO URAIAN JUMLAH PERSENTASE (%)
1. Belum Sekolah 2.984 19,8
2. Tidak Pernah Sekolah 301 2,0
3. Tidak Tamat SD 1.507 10
4. SD 3.330 22,1
5. SLTP 2.351 15,6
6. SLTA 3.089 20,5
7. Diploma/ Sarjana 1.507 10
JUMLAH 15.069 100

2.4 Deskripsi dan Statistik prasarana dan sarana Desa

Dari seluruh dan prsarana yang ada di desa Jenetallasa terdiri atas :

1. Sarana Jalan

Tabel 9 : Sarana Jalan yang ada di Desa Jenetallasa :


NO JENIS JALAN LOKASI VOLUME KET.
1. Jalan Propinsi Dusun Cambaya 2 km Masih bagus
2. Jalan Dusun Cambaya, 4 km Bagus
Kabupaten Jenetallasa,
Tombolo, dan dusun
sanrangan
3. Jalan Tombolo Pate dan 2 km Rusak Parah
Kecamatan Jenemaddingin
4. Jalan Desa Dusun Cambaya, 2 km Sebagian
Jenetallasa, Rusak
Tombolo, dusun
Sanrangan
5. Jalan Dusun/ Dusun cambaya, 12 km Sebagian rusak
Lingkungan Jenetallasa,
Tombolo, dan dusun
Sanrangan
6. Jalan Stapak/ Dusun Cambaya, 3 km Masih ada jalan
tanah Jenetallasa, tanah
Tombolo, dan dusun
Sanrangan
7. Jembatan Tombolo Pate dan 2 Pondasi
Jenemaddingin jembatan di
Jenemaddingin
kurang bagus

Sarana jalan yang ada di Desa Jenetallasa meliputi jalan Propinsi yang

menghubungkan Desa Jenetalla ke Kota Sungguminasa, Ibukota

kabupaten Gowa, Kota Makassar dan Kabupaten Takalar, kondisi jalan ini

masih bagus. Sedangkan jalan kabupaten yang menghubungkan Desa

Jenetallasa dengan Desa-desa/ Kelurahan yang ada di Kecamatan

Pallangga dan Kecamatan Barombong kondisi jalan ini sudah mulai rusak

berat, ini disebabkan karena jalan ini sudah lama belum diperbaiki dan

dilewati truk-truk yang mengangkut bahan bangunan untuk pembangunan

perumahan yang ada di desa Jenetallasa maupun yang ada di Kecamatan

Barombong.

Untuk jalan Desa, jalan Lingkungan, dan jalan Setapak yang ada

sebagian sudh pengerasan ataupun dipaving blok, namun begitu masih ada

yang berupa jalan tanah seperti pada jalan-jalan tani yang ada, dan

diharapkan untuk tahun-tahun kedepan semua jalan Lingkungan ataupun

jalan Setapak sudah diaspal ataupun dipaving blok.


Jembatan yang ada di desa Jenetallasa yaitu di Jenemaddingin yang

menghubungkan dengan desa Taeng dan desa Bontoala kondisinya masih

bagus karena sudah terbuat dari bangunan beton, demikian juga jembatan

yang ada di Tombolo Pate. Kondisi tersebut sangat membantu masyarakat

dalam akses jalan untuk kegiatan ekonomi, jasa dan sosial,

2. Sarana Ibadah

Sarana ibadah yang ada di desa Jenetallasa berjumlah 15 buah

masjid yang pergunakan oleh masyarkat untuk beribadah. Untuk

kelanjutan pembangunan sarana ibadah ini masyarakat berswadaya,

namun begitu masih ada masjid yang memerlukan penanganan bantuan

seperti pembangunan masjid Nur Rafi di Borong Untia Dusun Jenetallasa.

Tabel 10 : Sarana Ibadah yang ada di Desa Jenetallasa :


NO Lokasi (Dusun) Jumlah (Buah) Ket.
1. Cambaya 4 Masjid
2. Jenetallasa 4 Masjid
3. Tombolo 5 Masjid
4. Sanrangan 2 Masjid

3. Sarana Pendidikan

Tabel 11 : Sarana Pendidikan yang ada di Desa Jenetallasa


NO Uraian Jumlah Ket
1. PAUD 1 Sarana belum memadai
2. TK 6 Sarana Kurang
3. SD 3 Sarana Kurang
4. SMP 2 Sarana Kurang
5. SLB 1 Kurang Baik

Sarana pendidikan yang ada di Desa Jenetallasa sekarang sudah

sampai pada tingkatan SMP. Jumlah sekolah sebagai sarana pendidikan

yang ada di desa Jenetallasa berjumlah 13 buah.


Untuk PAUD yang ada sekarang ini baru 1 yang ada di Dusun Tombolo

yang di kelola oleh swasta, padahal sarana ini sangat dibutuhkan untuk

pengembangan usia dini. Idealnya PAUD ini tiap dusun harus ada.

Untuk TK yang ada sekarang ini sudah cukup yaitu ada 6 TK yang

menyebar di 4 Dusun, hanya masih memerlukan bantuan, baik untuk

penambahan ruangan belajar (kelas) maupun sarana bermain bagi

muridnya.

Sedangkan untuk SD ada 3 sekolah yang masih membutuhkan

penambahan ruang belajar, perpustakaan dan perbaikan pekarangan.

Untuk sarana yang ada masih jauh dari yang diharapkan, seperti

sarana computer, yang mana diharapkan dengan sarana ini siswa ataupun

guru akan lebih mudah mengakses dunia internet.

4. Sarana Kesehatan

Tabel 12 : Sarana kesehatan yang ada di Desa Jenetallasa


No Uraian Jumlah Ket
1. Pustu - -
2. Posyandu 4 Aktif, tidak mempunyai
gedung
3. Pondok Bersalin - -

Dalam rangka mengakses fasilitas penanganan kesehatan, warga

hanya menggunakan Puskesmas tingkat Kecamatan Pallangga, karena di

Desa Jenetallasa belum ada Pustu atau Poskedes. Jika warga hanya

mengalami gangguan kesehatan ringan maka hanya menggunakan jasa

mantra atau bidan yang berdomisili di Desa Jenetallasa tapi harus

mengeluarkan biaya. Tapi bila warga mengalami gangguan kesehatan


yang sifatnya parah maka rujukan Puskesmas mengarahkan ke RSUD di

Sungguminasa atau ke Makassar.

Untuk penanganan kesehatan ibu dan anak, Posyandu sangat

berperan aktif. Baik utnuk penimbangan balita, pemberian vitamin maupun

penyuluhan kesehatan. Kegiatan ini dilakukan oleh para kader Posyandu

dan dibantu tenaga kesehatan dari kecamatan.

5. Sarana Olahraga

Tabel 13 : Sarana Olahraga yang terdapat di Desa jenetallasa


NO Sarana Olahraga Jumlah Keterangan
1. Lapangan Sepak Bola - Belum ada upaya
pengadaan
2. Lapangan Bulutangkis 3 Kurang aktif
3. Lapangan Bola Volly 2 Tidak aktif

Animo masyarakat khususnya kalangan anak muda terhadap olahraga

sepak bola sangat tinggi, terlihat adanya kegiatan sepak bola yang

memanfaatkan jalanan kompleks ruang terbuka yang digunakan untuk

bermain bola. Perhatian pemerintah akan pengadaan sarana olahraga

sepak bola sangat diharapkan dalam rangka pengembangan generasi

muda di bidang olahraga sepak bola.

Untuk sarana bulutangkis dan bola volley sebenarnya ada, hanya

kurang berfungsi, utamanya di fungsikan hanya pada saat pertandingan

menjelang perayaan kemerdekaan RI. Kendala utama pemberdayaan

dibidang olahraga adalah masih rendahnya perhatian pemerintah desa

maupun karang taruna ataupun rendahnya kepedulian masyarakat.

2.5 Deskripsi dan Statistik Pemerintahan Umum

1. Pemerintahan Desa
Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan

oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam

mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat. Pemerintah Desa dalam

hal ini adalah Kepala Desa dan Perangkat desa sebagai unsure

penyelenggara Pemerintahan Desa. BPD dalam hal ini adalah lembaga

yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan

pemerintahan Desa sebagai unsure penyelenggara pemerintahan desa.

Kepala Desa mempunyai tugas menyelenggarakan urusan

pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Dalam melaksanakan

tugas, Kepala Desa mempunyai wewenang :

1) Memimpin penyelenggaraan Pemerintah Desa berdasarkan kebijakan

yang ditetapkan bersama BPD

2) Mengajukan rancangan peraturan Desa

3) Menetapkan Peraturan Desa yang telah mendapat persetujuan

bersama BPD menyusun dan mengajukan rancangan Peraturan Desa

mengenai APBDes untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD

4) Membina kehidupan masyarakat Desa

5) Membina perekonomian Desa

6) Mengkoordinasikan pembangunan Desa secara partisipatif

Dalam melaksanakan tugas dan wewenang, Kepala Desa mempunyai

kewajiban yang diantaranya adalah :

1) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat

2) Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat


3) Melaksanakan kehidupan demokrasi

4) Melaksanakan prinsip tata pemerintahan desa yang bersih dan bebas

dari kolusi, korupsi, dan nepotisme.

5) Menyelenggarakan administrasi Pemerintahan Desa yang baik

6) Melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan

Desa

7) Mendamaikan perselisihan masyarakat di Desa

8) Mengembangkan pendapatan masyarakat dan Desa

9) Memberdayakan masyarakat dan kelembagaan di Desa.

Tabel 14 : Struktur Pemerintahan


NO Nama Jabatan
1. Kepala Desa
2. Sekretari Desa
3. Kaur Umum
4. Kaur Pemerintahan
5. Kaur Ekonomi dan
Pembangunan
6. Bendaharawan Desa
7. H. Syamsul Dg. Bantang Kepala Dusun Cambaya
8. Hamja Dg. Tula Kepala Dusun Jenetallasa
9. Muh. Jufri Dg. Nanring Kepala Dusun Tombolo
10. H. Samaluddin Dg. Tompo Kepala Dusun Sanrangan

Pusat pemerintahan desa jenetallasa bertempat di Dusun

Jenetallasa, dan telah memiliki gedung kantor dan aula pertemuan. Di

kantor Desa Jenetallasa telah dilengkapi dengan mobiler berupa meja,

kursi lemari, papan potensi dan computer.

Pelayanan kependudukan dilaksanakan setiap hari jam kerja kadang

kala ada juga penduduk yang datang pada sore atau malam hari. Namun

masih perlu peningkatan kapasitas SDM. Peningkatan kapasitas yang


dimaksud adalah menyangkut tugas dan fungsinya masing-masing antara

lain : keterampilan administrasi, pengoperasian computer, dan teknik

pelayanan tugas kepada masyarakat.

2. Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

Badan Permusyawataran Desa merupakan salah satu unsur penting

dalam penyelenggaraan pemerintah desa. Mengingat tugas, kedudukan,

fungsinya, BPD memiliki peran penting dalam menciptakan pemerintahan

desa yang bersih, efektif, terarah sesuai dengan tujuan kesejahteraan

masyarakat. Pelaksanaan tugas dan fungsi dari BPD pada dasarnya

mengacu pada tugas dan fungsi dari lembaga ini yang telah diatur dalam

peraturan perundang-undangan yaitu melaksanakan fungsi legislative,

menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat, serta fungsi

pengawasan.

Pelaksanaan tugas dan fungsi BPD Desa Jenetallasa yang menjadi

ukuran dalam menilai kinerja organisasi tersebut secara umum dinilai

belum optimal, namun terlepas dari penilaian masyarakat tersebut ternyata

masih ditemukan sejumlah fakta yang apabila dikaitkan dengan indikator-

indikator kinerja organisasi menunjukan bahwa ada beberapa indikator

kinerja yang belum terpenuhi dalam struktur keanggotaan BPD Desa

Jenetallasa yaitu masih adanya sejumlah elemen masyarakat yang belum

terwakili dalam struktur keanggotaan lembaga tersebut. Misalnya tidak

adanya keterwakilan perempuan dalam struktur keanggotaan BPD Desa

Jenetallasa.
3. Lembaga kemasyarakatan

Lembaga kemasyarakatan adalah lembaga yang dibentuk oleh

masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemeriktah

dalam memberdayakan masyarakat, dan mempunyai tugas membantu

pemerintah desa.

Tugas lembaga kemasyarakatan desa meliputi :

a. Menyusun rencana pembangunan secara partisipatif

b. Melaksanakan, mengendalikan, memanfaatkan, memelihara dan

mengembangkan pembangunan secara partisipatif

c. Menggerakkan dan mengembangkan partisipasi, gotongroyong, dan

swadaya masyarakat

d. Menumbuhkembangkan kondisi dinamis masyarakat dalam rangka

pemberdayaan masyarakat

Lembaga kemasyarakatan dalam melaksanakan tugas dan fungsi

dibantu kader pemberdayaan masyarakat :

Tabel. Lembaga Kemasyarakatan yang ada di Desa Jenetallasa


No Jenis Kelembagaan Jumlah Keterangan
1 LKMD 1 Tidak aktif
2 Tim Penggerak PKK 1 Aktif
3 ORT 58 Aktif
4 ORW 21 Aktif
5 Karang Taruna 1 Pengurus lengkap, kurang aktif
6 SPAS 1 Kurang aktif
7 BKM 1 Aktif
8 TPK 1 Aktif
9 Simpan Pinjam Perempuan 7 Aktif
10 TPA 10 Aktif
11 Posyandu 4 Aktif
12 Kelompok Tani 4 Kurang aktif
13 BUMDes 1 Kurang aktif
14 UED-SP 1 Kurang aktif
2.6 Visi Dan Misi

1. Visi Desa Jenetallasa

Visi adalah suatu gambaran tentang keadaan masa depan yang diinginkan

dengan melihat potensi dan kebutuhan desa. Penyusunan visi Desa

Jenetallasa ini dilakukan dengan pendekatan partisipatif, melibatkan pihak-

pihak yang berkepentingan di Desa Jenetallasa seperti pemerintah desa, BPD,

tokoh masyarakat, tokoh agama, lembaga masyarakat desa, dan masyarakat

desa pada umumnya.

Pertimbangan kondisi eksternal didesa seperti satuan kerja wilayah

pembangunan dikecamatan maka berdasarkan pertimbangan diatas visi Desa

Jenetallasa adalah :

TERWUJUDNYA PENINGKATAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT DESA

JENETALLASA MELALUI PEMBANGUNAN DIBERBAGAI BIDANG SECARA

TERPADU DAN BERKELANJUTAN

2. Misi Desa Jenetallasa

Selain penyusunan Visi juga telah ditetapkan Misi-misi yang memuat

sesuatu pernyataan yang harus dilaksanakan oleh desa agar tercapainya visi

desa tersebut. Visi berada diatas misi. Pernyataan visi kemudian dijabarkan

kedalam misi agar dapat dioperasionalkan/ dikerjakan. Sebagaimana

penyusunan visi, misi pun dalam penyusunannya menggunakan pendekatan

partisipatif dan pertimbangan potensi dan kebutuhan Desa Jenetallasa,

sebagaimana proses yang dilakukan maka misi Desa Jenetallasa adalah :


a. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia Desa Jenetallasa menuju

masyarakat yang cerdas, sehat dan agamis

b. Meningkatkan kualitas hidup masyarajat Desa Jenetallasa melalui

pemberdayaan ekonomi usaha kecil (baik perorangan maupun kelompok),

peningkatan usaha pertanian, percepatan pembangunan sarana dan

prasarana dan pelestarian lingkungan hidup

c. Meningkatkan penerapan tata kelola pemerintahan desa yang tranparan,

akuntabel dan penguatan lembaga-lembaga kemasyarakatan.

Anda mungkin juga menyukai