BAB I, II, III Erna
BAB I, II, III Erna
PROPOSAL PENELITIAAN
PENDAHULUAN
pada saat ini menuntut perusahaan untuk menjadi lebih efektif dan efisien
dalam melaksanakan setiap kegiatannya salah satu hal yang dapat dilakukan
pemanfaatan sumber daya manusia secara efektif dan efisien melalui kegiatan
Kemajuan dan perkembangan suatu organisasi tidak terlepas dari peran Sumber
Daya Manusia (SDM) yang ada didalamnya yang merupakan aset yang sangat
utama dan terpenting dalam suatu organisasi, dikarenakan peran dan fungsinya
tidak bisa digantikan oleh sumber daya lainnya. Betapapun modern dalam
dana yang disiapkan, namun tanpa sumber daya manusia yang profesional
salah satu faktor yang ikut terlibat secara langsung dalam menjalankan
1
2
perusahaan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sumber daya manusia
merupakan cara atau metode yang digunakan oleh seseorang pemimpin dalam
kuat dengan anggota timnya serta mencapai tujuan organisasi yang sudah
ditetapkan oleh perusahaan itu sendiri dan dapat memberi manfaat untuk
memilih gaya kepemimpinan dan tujuan serta manfaat yang sesuai dengan
dengan standar bahkan melebihi standar yang telah ditentukan oleh perusahaan
dari perbandingan kualitas dan kuatitas dari seorang tenaga kerja dalam satuan
waktu untuk mencapai hasil atau presentasi kerja secara efektif dan efisien
beberapa faktor baik yang berhubungan dengan pegawai itu sendiri maupun
motivasi kerja.
daya manusia erat ketika gaya kepemimpinan yang tepat digabungkan dengan
motivasi kerja yang tinggi, produktivitas kerja pegawai dapat meningkat secara
dan memiliki motivasi kerja yang tinggi, cenderung bekerja dengan lebih fokus,
Kantor Camat Teluk Dalam adalah lembaga atau organisasi yang berada
Tabel 1.1
Data Produktivitas Kerja Pegawai
BULAN
No NAMA
JULI AGUST SEPT OKT
MARTIANU ZEBUA,SE
1. 12 13 18 19
NIP.19820320 200502 1 001
WALAUPUN SARUMAHA,S.Pd.,M.A.,M.IP
2. 13 15 18 21
NIP. 19840816201410 1 001
REVIVAL NACHE,S.Hut.,MM
3. 10 12 14 18
NIP.19800508 200903 1 007
MEILINDA,AMK
4. 15 18 20 17
NIP.19780502 200611 2 001
RINILAH HAREFA,S.Pd
5. 13 15 15 14
NIP.19850515 201410 2 003
AGUS NIRMA HERNING LOI 16
6. 14 17 19
NIP.19890801 201101 2 002
BINEAMI DUHA,SE
7. 10 18 20 19
NIP.19720301 200906 1 005
YULIUS FAU
8. 12 20 21 17
NIP.19010726 200906 1 002
P0LTAK MANAO,A.Md
9. 13 14 18 17
NIP.19771129 201001 1 013
KRISTOF BOHALIMA,SH
10. 14 16 17 18
NIP.19871221 201001 1 007
MARSELINUS FAU,SH
11. 13 18 17 21
NIP.19820402 201001 1 003
HELPIN DAKHI,S.Kom
12. 10 16 19 20
NIP.19800127 200611 1 001
SRIMAWARNI DAKHI,SKM.,M.Kes
13. 13 15 16 19
NIP.19790929200112 2 004
YEDIAMAN SARUMAHA,S.Pd
14. 10 13 17 15
NIP.19811128 200502 1 001
KEMURAHAN ZEBUA,SE
15. 15 16 14 20
NIP.19810826 200622 1 003
Pada tabel 1.1 menjelaskan hasil observasi awal yang dilakukan pada
Kantor Camat Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan diketahui bahwa Gaya
kepemimpinan yang masih kurang maksimal, terbukti masih ada pegawai yang
seorang pimpinan dalam berperilaku jujur dan ketaatan waktu, sehingga para
komunikasi yang baik antar pimpinan dan pegawai, kurangnya fasilitas yang
B. Identifikasi Masalah
kepada pegawai
C. Batasan Masalah
Agar peneliti ini lebih terarah dan fokus pada tujuannya, maka diperlukan
Nias Selatan”.
D. Rumusan Masalah
Nias Selatan.
E. Tujuan Penelitian
sebagai berikut:
kerja pegawai pada Kantor Camat Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan?
F. Manfaat Penelitian
adalah :
1. Manfaat Teoritis
lengkap.
2. Manfaat Praktis
di masa yang akan datang dan sebagai dasar pertimbangan atau informasi
G. Sistematis Penulisan
penulisan proposal penelitian dan skripsi penelitian dari Bab satu sampai Bab
dan Sistematis Penulisan. Bab dua membahas Kajian Pustaka yaitu Kerangka
KAJIAN PUSTAKA
A. Kerangka Konseptual
perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba
dan sikap yang ada dalam diri pemimpin”. Menurut Zaharuddin, dkk
9
10
organisasi.
pegawai agar mau bekerja dengan giat demi tercapainya tujuan instasi
secara baik, untuk lebih jelasnya berikut ini pengertian motivasi menurut
para ahli.
kegiatan yaitu bukan hanya kepada orang lain melalui sendiri. Sehingga
pegawai atau karyawan yang timbul karena adanya dorongan dari dalam
masing-masing pegawai”.
motivasi kerja merupakan salah satu faktor yang mendorong semangat kerja
lingkungan kerja.
dengan efisien dalam konteks pekerjaan yang memiliki kualitas kerja dan
dalam waktu tertentu untuk mencapai hasil atau prestasi kerja secara efektif
dan efisien dengan menggunakan sumber daya yang ada”. Menurut Sutrisno
seberapa efisien penggunaan sumber daya dan sumber dana yang dimiliki
B. Kerangka Teoritis
memiliki kemampuan dan spritual tinggi serta motivasi yang memadai dapat
melakukan pekerjaan dengan jangka waktu yang singkat dan sesuai dengan
tujuan yang diharapkan oleh setiap instasi maka setiap organisasi harus
fokus, dan efisien dalam melaksanakan tugas mereka. Motivasi yang tinggi
a. Pengalaman pribadi
Pengalaman hidup dan kerja seorang individu dapat
mempengaruhi pemilihan gaya kepemimpinan.
b. Nilai dan kepercayaan
Nilai-nilai dan kepercayaan seseorang juga berperan
dalam pemilihan gaya kepemimpinan
c. Kepribadian dan karakteristik pribadi
Kepribadian individu memiliki peran penting dallam
gaya kepemimpinan
d. Konteks dan tugas kepemimpinan
Konteks organisasi, tugas kepemimpinan dan
karakteristik tim yang dipimpin juga mempengaruhi
pemilihaan gaya kepemimpinan.
e. Pembelajaran dan pengembangan
Kesadaran diri dan upayah yang disengaja untuk
belajar dan mengembangkan keterampilan
kepemimpinan juga merupakan faktor penting.
a. Karakteristik kepribadian
Karakteristik kepribadian seseorang seperti tingkat
ekstroversi, kepercayaan diri, empati, ambisi dan
ketegasan, dapat mempengaruhi gaya kepemimpinan
yang dipilih
b. Nilai-nilai dan keyakinan
Seorang pemimpin memiliki nilai-nilai seperti
kejujuran, integritas, kesehatan, dan keadilan
cenderung menerapkan gaya kepemimpinan yang
berfokus pada keadilan dan partisipasi
c. Pengalaman dan pendidikan
Pengalaman yang luas dalam berbagai situasi
kepemimpinan dan pelatihan kepemimpinan yang
relevan dapat membantu seseorang mengembangkan
gaya kepemimpinan yang efektif.
d. Budaya organisasi
Budaya organisasi yang berfokus pada hierarki dan
kontrol dapat mendorong pemimpin untuk mengadopsi
gaya kepemimpinan otoriter, sementara budaya yang
mendorong partisipasi dan kolaborasi dapat
mendorong pemimpin untuk mengadopsi gaya
kepemimpinan demokratis atau transformasional
e. Tuntutan situasional
Dalam organisasi juga dapat mempengaruhi gaya
kepemimpinan yang dipilih oleh seorang pemimpin,
pemimpin untuk mengadopsi gaya kepemimpinan
16
a. Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah salah satu faktor kunci yang
memiliki peran sangat penting dalam mempengaruhi
motivasi pegawai.
b. Kompetensi
Kompetensi karyawan adalah faktor krusial yang
mempengaruhi motivasi dan kinerja dalam lingkungan
kerja.
c. Budaya organisasi
Budaya organisasi juga salah satu faktor yang
dapatmempengaruhi motivasi pegawai dalam
lingkungan kerja.
d. Kompensasi
Kompensasi tentu saja merupakan salah satu faktor
yang memotivasi pegawai di lingkungan kerja.
e. Motivasi intrinsik
Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari
dalam diri individu.
f. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah dorongan yang berasal dari
faktor-faktor eksternal atau luar individu yang
17
a. Kebutuhan hidup
Kebutuhan untuk mempertahankan hidup, yang
termasuk dalam kebutuhan ini adalah makanan,
minum, perumahan, udara, dan sebagainya. Keinginan
untuk memenuhi kebutuhan ini merangsang seseorang
berperilaku dan giat bekerja.
b. Kebutuhan masa depan
Kebutuhan akan masa depan yang cerah dan baik
sehingga tercipta suasana tenang, harmonnis dan
oftimisme.
c. Kebutuhan harga diri
Kebutuhan akan penghargaan diri dan pengakuan serta
penghargaan prestise dari karyawan dan masyarakat
lingkungan nya. Idealnya prestie karena adanya
prestasi, tetapi tidak selamanya demikian. Akan tetapi
perlu juga diperhatikan oleh pimpinan bahwa semakin
tinggi kedudukan seseorang dalam masyarakat atau
posisi seseorang dalam organisasi semakin tinggi pula
prestisenya. Prestise dan status dimanifestasikan oleh
banyak hal yang digunakan sebagai simbol status itu.
d. Kebutuhan pengakuan prestasi kerja
Kebutuhan atas prestasi kerja yang dicapai dengan
menggunakan kemampuan, ketrampilan dan potensi
optimal untuk mencapai prestasi kerja yang sangat
memuaskan. Kebutuhan ini merupakan realisasi
lengkap potensi seseorang secara penuh.
berikut:
prestasi kerja. Hal ini dapat menunjukan besar tujuan motivasi kerja dalam
a. Kemampuan
b. Sikap
d. Motivasi
e. Upah
f. Tingkat pendidikan
g. Perjanjian kerja
h. Penerapan teknologi.
20
a. Pendidikan
b. Keterampilan
d. Tingkat penghasilan
e. Jaminan sosial
g. Motivasi
i. Hubungan individu
j. Teknologi
k. produksi
dan etika kerja, Tingkat penghasilan, Jaminan sosial, Tingkat sosial dan
Dari berbagai definisi diatas dapat kita ketahuai bahwa ada beberapa
a. Sifat
Sifat seorang pemimpin sangat berpengaruh dalam
gaya kepemimpinan untuk menentukan keberhasilan
tujuan organisasi.
b. Kebiasaan
Kebiasaan memegang peranan dalam gaya
kepemimpinan sebagai penentu perilaku seorang
pemimpin yang menggambarkan segala tindakan yang
dilakukan
c. Temperamen
Temperamen adalah gaya perilaku seorang pemimpin
dan cara khasnya dalam memberi tanggapan dalam
berinteraksi dengan orang lain
d. Watak
Watak seorang pemimpin yang lebih subjektif dapat
menjadi penentu bagi keunggulan seorang pemimpin.
22
berikut:
a. Kepemimpinan direktif
Kepemimpinan direktif yakni pemimpin berpusat pada
kuasa dan pengambilan keputusan untuk dirinya
sendiri dan pemimpin menata dengan situasi kerja yang
rumit bagi para karyawan dan melakukan apa saja yang
diperintahkannya, pemimpin berwenang penuh dan
memikul tanggung jawab sepenuhnya.
b. Kepemimpinan yang mendukung (supportive
leadership)
Kepemimpinan yang mendukung yaitu kepemimpinan
yang selalu bersedia untuk menjelaskan segala
permasalahan pada bawahan, mudah didekati dan
memuaskan hati para karyawan.
c. Kepemimpinan partisipatif (participatif leadership)
Kepemimpinan partisipatif (participatif leadership)
yaitu kepemimpinan yang melibatkan kaeyawan dalam
pengambilan keputusan. Pemimpin perlu berkosultasi,
meminta saran dan mempertimbangkan saran atau ide-
ide yang diberikan karyawan.
d. Kepemimpinan yang berorientasi pada prestasi
Kepemimpinan yang berorientasi pada prestasi yaitu
suatu perilaku kepemimpinan dimana pemimpin
membantu bawahan menerapkan tujuan yang
mendorong bawahan untuk menerima tanggung jawab
dan mencapai tujuan tersebut dan memberikan reward
untuk mencapai tujuan.
prestasi.
23
tinggi dalam bekerja dapat dilihat dari pekerjaan yang dilaksanakan penuh
dengan rasa tanggung jawab dan memiliki hasil produktivitas kerja yang
(2018:29-30) yaitu:
1) Balas jasa
2) Kondisi kerja
3) Fasilitas kerja
meliputi:
1) Prestasi kerja
kerja adalah
kreativitas, serta rasa tanggung jawa, kerja keras, orientasi masa depan,
tingakat cita-cita yang tinggi, usaha untuk maju, pemanfaatan waktu, dan
a. Kualitas
Kualitas merupakan mutu keluaran (output) yang harus
dihasilkan karyawan dalam melaksanakan
pekerjaannya.
b. Kejujuran pegawai
Kejujuran pekerjaan dalam melaksanakan pekerjaan
mempengaruhi hasil dari produk karena terjadi
kesesuaian laporan hasil produk dengan sebenarnya.
c. Inisiatif
Pemikiran karyawan dalam menemukan ide cemerlang
dalam menghasilkan produk yang lebih baik.
d. Absensi
Tingkat karyawan ditempat kerja, meliputi : jam kerja,
jam istrahat, dan jam balik kerja.
e. Kerjasama
Kerjasama dibutuhkan karyawan dalam menyelesaikan
tugas, baik kerjasama antara atasan dengan bawahan
atau bawahan dengan atasan, maupun sesama rekan
kerja.
f. Pemanfaatan waktu
Pemanfaatan waktu merupakan kesesuaianwaktu yang
digunakan karyawan dalam menghasilkan produk baik
berupa barang atau jasa.
a. Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas.
Kemampuan seorang karyawan sangat bergantung
pada keterampilan yang dimiliki serta profesionalisme
mereka dalam bekerja. Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan kepada
mereka.
b. Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai.
Hasil merupakan salah satu yang dapat dirasakan baik
oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut. Jadi, upaya untuk memanfaatkan
produktivitas kerja bagi masing-masing yang terlibat
dalam suatu pekerjaan.
c. Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebuh baik dari hari
kemarin. Indikator ini dapat dilihat dari etos kerja dan
hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian
dibandingkan dengan hari sebelumnya.
d. Pengembangan diri
27
pegawai, inisiatif, absensi, kerja sama dan pemanfaatan waktu selain itu juga
tingkat absensi tinggi, tingkat peroleh hasil, kualitas yang dihasilkan, tingkat
D. Penelitian Terdahulu
signifikan terhadap produktivitas kerja hal ini dapat ditunjukan dengan nilai
Penelitian yang dilakukan oleh Putri, dkk (2022) dengan judul “gaya
pegawai signifikan ditunjukkan dengan nilai signifikan 0,000 < nilai sig 0,05.
PT.perkebunan Nusantara IV, hal ini dapat ditunjukan dengan nilai Fhitung >
Ftabel (44,556>3,07.
E. Kerangka Berpikir
gejalah yang menjadi objek dalam penelitian ini terdiri atas 3 (tiga) variabel
yaitu gaya kepemimpinan (X1) variabel motivasi kerja (X2) dan produktivitas
anggota tim. Motivasi kerja adalah dorongan internal atau eksternal yang
mendorong seseorang untuk mencapai tujuan atau kinerja yang tinggi dalam
sehingga mereka cenderung bekerja dengan lebih fokus dan efisien. Sehingga
dorongan dari luar maupun dari dalam diri pegawai yang tidak terlepas dari
dapat dimaksimalkan.
dan motivasi kerja terhadap produktivitas kerja pegawai, maka dibuat suatu
motivasi kerja terhadap produktivitas kerja pegawai pada kantor Camat Teluk
dalam, Kabupaten Nias Selatan seperti pada Gambar 2.1 dibawah ini.
Gamabar 2.1
Kerangka Berpikir
Gaya kepemimpinan
(X1) Produktivitas Kerja
(Y)
Motivasi kerja
(Y)
Sumber, olahan penulisan 2023
Keterangan Gambar
Variabel (X1) : Gaya kepemimpinan
Variabel (X2) : Motivasi Kerja
Variabel terikat (Y) : produktivitas kerja
31
F. Hipotesis penelitian
masalah.
Nias Selatan.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
sampel tertentu. Dimana penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu gaya
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer
dan data skunder. Sedangkan sumber data yang digunakan adalah sumber
primer artinya data asli yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh penulis
32
33
Selatan. Selanjutnya data sekunder yang artinya data yang telah ada dan
a. Populasi
kesimpulannya”.
b. Sampel
pegawai.
akurat.
dibawah ini:
Setuju (S) :4
Ragu-ragu (RR) :3
35
Tabel 3.1
Indikator Instrumen Variabel gaya kepemimpinan (X1)
Nomor Butir
No Indikator Jumlah
Pertanyaan
1 Sifat 1,2 2
2 Kemampuan mempengaruhi orang lain 3,4 2
3 Temperamen 5,6 2
4 Kepemimpinan yang berorientasi 7,8 2
5 Watak 9,10 2
Jumlah 10
Sumber: Penulis 2023
Tabel 3.2
Indikator Instrumen Variabel motivasi kerja (X2)
Nomor Butir
No Indikator Jumlah
Pertanyaan
1 Prestasi kerja 1,2 2
2 Semangat kerja 3,4 2
3 Fasilitas kerja 5,6 2
4 Ketekunan 7,8 2
5 Pengakuan dari atasan 9,10 2
Jumlah 10
Sumber: Penulis 2023
Tabel 3.3
Indikator Instrumen Variabel produktivitas kerja (Y)
Nomor Butir
No Indikator Jumlah
Pertanyaan
1 Absensi 1,2 2
2 Kejujuran pegawai 3,4 2
3 Mutu 5,6 2
4 Kemampuan 7,8 2
5 Tingkat kesalahan 9,10 2
Jumlah 10
Sumber: Penulis 2023
C. Instrumen Penelitian
1. Uji Instrumen
data yang diperoleh dari pengukuran jika diolah tidak memberikan hasil
a. Uji Validitas
n ∑ 𝑥𝑦 − (∑ 𝑥 ) ( ∑ 𝑦 )
𝑟𝑥𝑦 =
√(𝑛 ∑ 𝑥 2 − (∑𝑋)2 ] [𝑛 ∑ 𝑌 2 − (∑𝑌2 ]
Keterangan :
X = variabel bebas
Y = variabel terikat
1. Jika r hitung positif dan r hitung> r table, maka variabel tersebut valid
2. Jika r hitung positif dan r hitung< r table, maka variabel tersebut tidak
valid
b. Uji Reliabilitas
𝑘 ∑𝑠𝑏2
𝑛=( )1 −
(𝑘 − 1) 𝑠𝑡 2
Keterangan :
n = Reliabilitas instrumen
St2 =
Devisiasi standar total
berikut:
a. Uji Normalitas
b. Uji Heteroskedastisitas
Nilai T Hitung lebih kecil dari nilai T tabel, dan juga jika Nilai
Signifikan lebih besar dari 0,05, maka data tidak mengalami gejala
1. Pengujian Hipotesis
𝑏̇
tn= 𝑆b
Keterangan :
t = Nilai thitung
b = Penaksiran
secara signifikan.
secara signifikan.
sebagai berikut:
∑(𝑌−Ȳ)²
R2=
∑(𝑌−Ȳ)²
Keterangan:
R2 = Koefisien determinasi
42
rata
Ῠ=a+bx
b = angka arah (koefisien regresi) ; bila positif (+), arah regresi naik