Proposal Susfitasari Revisi
Proposal Susfitasari Revisi
PROPOSAL PENELITIAN
SUSFITASARI
200903502085
2023
LEMBAR PENGESAHAN
Susfitasari
200903502085
Disetujui Oleh :
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Uhud Darmawan Natsir, S.E., M.M Muhammad Ichwan Musa, SE., M.Si.
NIP.197407312007011001 NIP. 197102162007011001
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………..1
A. Latar Belakang………………………………………………………..1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………….8
C. Tujuan Penelitian……………………………………………………..9
D. Manfaat Penelitian……………………………………………………9
A. Tinjauan Pustaka…………………………………………………….10
B. Kerangka Konseptual………………………………………………..27
C. Penelitian Terdahulu……………………………………...................28
D. Hipotesis Penelitian……………………………………………….....33
A. Jenis Penelitian……………………………………………………....34
B. Variabel Penelitian dan Desain Penelitian…………………………..34
C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel……………………..36
D. Populasi dan Sampel………………………………………………....37
E. Metode Pengumpulan Data…………………………………………..38
F. Uji Instrumen………………………………………………………....39
G. Teknik Analisis Data………………………………………………….40
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam sebuah
organisasi baik dalam skala besar maupun kecil, misalnya saja pada organisasi
menentukan dalam proses pengembangan usaha dan memiliki peran yang penting.
bagi pencapaian misi, visi dan tujuan suatau organisasi selain itu merupakan salah
satu motif yang mendorong manusia untuk selalu menyelidiki seluk beluk yang
1
2
Begitu pentingnya peran pemimpin sehingga isu ini menjadi fokus yang
sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja yang tinggi. Organisasi yang
mencapai sasarannya.
perilaku yang dipergunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba
merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang
lainnya, hal ini dikarenakan oleh gaya kepemimpinan yang berbeda-beda pula dari
performance dan kesuksesan dalam bekerja. Kepuasaan kerja yang rendah pada
ketidakpuasaan kerja, berkaitan dengan keinginan yang besar untuk keluar dari
hidup dan kehutanan. DHLK dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di
di bidang Lingkungan Hidup. Untuk itu maka fungsi DHLK Kabupaten Gowa
rekan kerja yang cukup terlihat harmonis dan membuat pegawai merasa nyaman
dan mendapatkan kepuasaan dalam bekerja. Dilihat dari segi imbalan atau gaji,
para pegawai merasa cukup dengan gaji yang diberikan karena sesuai dengan apa
yang dikerjakan. Dilihat dari segi pekerjaan itu sendiri, menurunnya kepuasaan
kerja karena terlalu banyak tuntutan dalam pekerjaan. Dilihat dari sikap atasan
atau pimpinan, banyak sekali tuntutan atas pekerjaan yang harus dikerjakan
sehingga pegawai merasa tertekan dan merasa tidak puas terhadap pekerjaannya
selain itu pimpinan belum bisa menyeusaikan dengan kondisi kantor. Kurang
pegawai terkadang sulit mengerti apa yang diperintahkan atasan atau pimpinan.
memberikan kenyamanan dalam bekerja seperti sikap atasan yang kurang dapat
yang kurang baik juga dapat dilihat pada kepribadian atasan yang kurang
pegawai.
2023
1 Kepala Dinas 1
2 Sekretaris 1
6 Eselon 4
7 Staf 16
Jumlah 105
Tabel 1.2. Data Kinerja Pegawai Kantor Dinas Lingkungan dan Kehutanan
di wilayah UPT. Kesatuan Pengelolaan Hutan Jeneberang di Kabupaten
Gowa, Tahun 2020-2022
Sasaran
Kerja
75 76 80 86 81 sedang
Pegawai
Perilaku
Kerja 80 83 85 83 sedang
75
Prestasi
Kerja 75 77 78 80 78 sedang
Total 84 80 78 81 sedang
Pada tabel 1.2 terlihat bahwa periode tahun 2020-2022 kinerja pegawai
pegawai dalam tiga tahun terakhir secara umum mengalami penurunan pada
sasaran kerja pegawai yang sangat signifikan. Apabila kinerja pegawai semakin
7
turun akan berakibatkan pada kantor Dinas Lingkungan dan Kehutanan di wilayah
tujuan yang dinginkan tidak berjalan dengan baik dan banyak menghambat
pekerjaan-pekerjaan yang lain. Hal ini kepala dinas perlu melakukan Upaya
dapat sesuai.
yang berdampak langsung terhadap kinerja pegawai. Aspek kepuasan kerja dapat
pekerjaannya, perasaaan dan sikap dapat positif dan negatif. Jika seseorang
Tuntutan akan kinerja pegawai yang tinggi memang sudah menjadi bagian
dari setiap kantor kedinasan. Dinas Lingkungan dan Kehutanan di wilayah UPT.
hidup dan kehutanan dan mempunyai tugas pokok membantu Bupati Gowa dalam
itu maka fungsi DHLK Kabupaten Gowa sebagai perencana dan pengendali
Kabupaten Gowa, menjelaskan bahwa pegawai merasa tidak puas karena Hkurang
menyebabkan pegawai kurang mengerti apa yang diperintahkan oleh atasan atau
pegawai honorer (NON ASN), dikarenakan pekerjaan yang hampir sama beratnya
namun hasilnya tidak sesuai dengan apa yang dikerjakan. Selain itu banyak sekali
tuntutan atas pekerjaan yang harus dikerjakan sehingga pegawai merasa tertekan
dan merasa tidak puas terhadap pekerjaannya. Hal ini dapat menurunkan kinerja
pegawai yang mempunyai tingkat kepuasan kerja yang rendah akan menimbulkan
Gowa”
B. Rumusan Masalah
Kabupaten Gowa”
C. Tujuan Penelitian
Kabupaten Gowa.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
tentang materi sumber daya manusia yang telah didapat saat perkuliahan
2. Bagi Instansi
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi pembaca dan
penelitian ini.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Tinjauan Pustaka
1. Kepemimpinan
bentuk apa kelompok manusia tersebut dibentuk. Hal ini tidak dapat dipungkiri
keterbatasan tertentu pada diri manusia. Dari sinilah timbul kebutuhan untuk
Behling).
11
Terry)
Tead).
2. Teori-teori Kepemimpinan
a. Teori sifat
pemimpin, yaitu sifat-sifat yang dibawah sejak lahir. Menurut teori sifat,
situasi tertentu, dan ada pula sifat-sifat tertentu yan berkembang akibat
penting yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin yaitu kepercayaan diri,
b. Teori Perilaku
dari pada memperhatikan atribut yang melekat pada diri seorang pemimpin.
tujuan.
c. Teori Situasional
adalah berbeda-beda, tergantung dari situasi yang sedang dihadapi. Hersey dan
5. Tingkat setres
d. Teori Jalan-tujuan
memberikan hadiah yang jelas bagi prestasi bawahan yang telah memenuhi
e. Teori Kelebihan
14
yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin mencakup tiga hal yaitu:
f. Teori Kharismatik
karisma (pengaruh) yang sangat besar. Charisma diperoleh dari kekuatan yang
luar biasa. Pemimpin yang bertipe kharismatik biasanya memiliki daya tarik,
kewibawaan dan pengaruh yang sangat besar. Pengaruh yang luar biasa ini
dapat dilihat dari pengorbanan yang diberikan oleh para pengikut untuk
bersumber dari ajaran agama dan sejarah Yunani kuno”. Namun secara
oleh Robert House, yang meneliti pemimpin politik dan leligius didunia
(Sutikno, 2014:29).
3. Tipe-tipe Kepemimpinan
a. Tipe Otikratik
lain dan tidak boleh ada orang lain yang turut campur. Seorang pemimpin
yang:
otokratik. Dalam tipe ini sang pemimpin biasanya menunjukkan perilaku yang
pasif dan sering kali menghindar diri dari tanggung jawab. Seorang pemimpin
kendali bebas cenderung memilih peran yang pasif dan membiarkan organisasi
c. Tipe Demokratik
saran, pendapat, dan nasehat dari staf dan bawahan, melalui forum
khusus yakni,
4. Gaya Kepemimpinan
pemimpin dalam mempengaruhi perilaku orang lain. Dari gaya ini dapat
bawahan atau para pengikutnya. Gaya kepemimpinan adalah art and science, in
shopisticated tetapi juga mau melihat dan belajar dari praktik kepemimpinan
merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang
kepemimpinan adalah pola perilaku dan strategi yang disukai dan sering
pemimpin baik yang tampak maupun yang tidak tampak oleh bawahannya.
keterampilan, sifat, sikap, yang sering diterapkan dari seorang pemimpin ketika
bahwa gaya kepemimpinan adalah salah satu gaya yang dipergunakan oleh
berikut:
1. Kepemimpinan Otoriter
2. Kepemimpinan Partisipatif
20
3. Kepemimpinan Delegatif
4. Kepemimpinan Kharismatik
Gaya kepemimpinan ini memiliki daya tarik dan pembawaan yang luar biasa
sehingga ia mempunyai pengikut yang jumlahnya yang sangat luar biasa dan
5. Kepemimpinan Demokratik
para anggotanya. Kordinasi terjalin dengan baik terutama penekanan pada rasa
yang ditunjukan oleh pemimpin dalam mempengaruhi orang lain. Pola tersebut
2. Kemampuan Memotivasi
3. Kemampuan Komunikasi
atau pikiran orang lain dengan tujuan orang lain tersebut memahami apa
yang dimaksudkan dengan baik, secara langsung lisan atau tidak langsung.
lain apa yang harus dilakukan dengan nada yang bervariasi mulai dari nada
5. Tanggung Jawab
22
Menurtu Edy Sutrisno (2019, P.74) Kepuasan Kerja adalah suatu sikap
karyawan terhadap pekerjaan yang berhubungan dengan situasi kerja, kerja sama
antar karyawan, imbalan yang diterima dalam kerja, dan hal-hal yang
menyangkut faktor fisik dan psikologis. Sikap terhadap pekerjaan ini merupakan
hasil dari sejmlah sikap khusus individu terhadap faktot-faktor dalam pekerjaan,
gaji,tetapi terkait dengan pekerjaan itu sendiri, dengan faktor lain seperti
yaitu:
1. Gaji, yaitu jumlah bayaran yang diterima seseorang sebagai akibat dari
2. Pekerjaan itu sendiri, yaitu isi pekerjaan yang dilakukan seseorang apakah
kerja.
besar untuk naik jabatan atau tidak, proses kenaikan jabatan kurang
terbuka atau terbuka. Ini juga dapat mempengaruhi tingkat kepuasan kerja
seseorang.
24
dikatakan bahwa seorang karyawan yang bahagia adalah seorang pekerja yang
produktif. Misalnya adanya hubungan yang lebih kuat bila perilaku karyawan
pekerjaan yang baik secara intrinsik akan merasa senang mengenai hal
tersebut karena dapat menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi serta dapat
pengakuan dari perusahaan yaitu gaji dan promosi. Ganjaran ini selanjutnya
untuk tidak masuk kerja/lebih sering mangkir. Pekerja yang tidak puas tidak
kesempatan untuk melakukan itu. Semuanya kemangkiran yang tidak valid itu
dan sebaliknya jika karyawan merasa terpuaskan atas hasil kerjanya maka
keadaan itu lebih kuat dari pada apa yang kita temukan untuk kemangkiran.
kerja yang tinggi berkaitan dengan rendahnya tingkat keluarnya karyawan atau
lebih lama bertahan dengan majikan mereka, begitu pula sebaliknya karyawan
yang tidak puas akan cenderung untuk keluar dari pekerjaannya, mereka
mencari sesuatu yang lebih baik di tempat lain dan meninggalkan majikan
mereka walaupun rekan kerja mereka merasa lebih puas dan memilih untuk
karyawan lainnya yang masih tetap bekerja disana, mereka akan merasa tidak
puas harus berpisah dengan rekan kerjanya yang bernilai dan timbul gangguan
pola sosial yang telah dibina selama ini. Di samping itu untuk
berikut:
2. Keamanan kerja
Faktor ini sering disebut sebagai penunjang kepuasan kerja, baik bagi
3. Gaji
yangdiperolehnya.
situasi dan kondisi kerja yang stabil. Faktor ini yang menentukan kepuasan
kerja karyawan.
5. Pengawasan (Supervise)
atasannya. Supervisi yang buruk dapat berakibat absensi dan turn over.
Sukar dan mudahnya serta kebanggaan akan tugas akan meningkatkan atau
mengurangi kepuasan.
7. Kondisi kerja
tempat parkir.
Merupakan salah satu sikap yang sulit digambarkan tetapi dipandang sebagai
9. Komunikasi
dipakai alasan untuk menyukai jabatannya. Dalam hal ini adanya kesediaan
10. Fasilitas
Fasilitas rumah sakit, cuti, dana pensiun, atau perumahan merupakan standar
suatu jabatan dan apabila dapat dipenuhi akan menimbulkan rasa puas.
yang kemudian akan dijadikan pegangan dalam penelitian ini dalam gambar
berikut:
28
nantinya.
adalah perasaan Bahagia yang diperoleh dari hasil kerja yang dicapai.
C. Penelitian Terdahulu
analisa data yaitu dengan uji validitas, uji reliabilitas, metode regresi linear, uji
pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja pada PT. Himawan Putra
Medan. Hal ini dapat dilihat dari uji t yang menunjukkan bahwa nilai t-hitung
variabel gaya kepemimpinan 17,741 > nilai t-tabel 1,98. Koefisien regresi ini
maka Perubahan kepuasan kerja yang dilihat dari nilai Y akan bertambah
sebesar 0,987 satuan dengan asumsi variabel lain dianggap tetap. Dengan
tingkat pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja pada PT. Himawan
(X) menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel kepuasan kerja (Y) pada PT.
merupakan pengaruh dari variabel bebas lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
Kuala Lumpur, Malaysia, sampel dalam penelitian ini sebagian populasi yang
PT. AWI (Ades Water Indonesia) Pasuruan". Tujuan penelitian ini adalah
karyawan bagian produksi pada PT. AWI (Ades Water Indonesia). Hipotesis
terhadap kepuasan kerja karyawan bagian produksi pada PT. AWI (Ades
Water Indonesia). Rentang skala pada penelitian ini untuk variabel gaya
yang diterapkan manajer produksi pada PT. AWI (Ades Water Indonesia)
kerja karyawan sebesar 192,7 yang artinya bahwa karyawan bagian produksi
PT. AWI merasa puas dengan gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh
manajer produksi PT. AWI. Dari hasil perhitungan uji F menunjukan bahwa
kepemimpinan yang diterapkan manajer produksi pada PT. AWI (Ades Water
memiliki kepuasan kerja maupun semangat kerja yang tinggi untuk mencapai
terjadi atau pun tidak terjadi titik temu antara nilai balas jasa kerja karyawan
Mentari Airlines. Dari ketiga variabel independen yang diuji secara individual,
faktor tersebut yaitu Gaya Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja. Pegawai yang
Pegawai, dan Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel Gaya
Pegawai.
D. Hipotesis Penelitian
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Variabel
segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
kesimpulannya.
variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
34
35
2. Desain Penelitian
sebagai berikut:
PENELITIAN
Analisis
adalah elemen atau nilai yang berasal dari obyek atau kegiatan yang memiliki
ragam variasi tertentu yang kemudian akan ditetapkan peneliti untuk dipelajari
variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan
variabel bebas. Variabel terikat yang digunakan dalam variabel ini adalah
37
indikator gaji, rekan kerja, atasan, organisasi dan manajemen, serta isi
pekerjaan.
2. Pengukuran Variabel
2 Puas (P) 4
3 Ragu-Ragu (R) 3
1. Populasi
ini adalah seluruh pegawai kecuali kepala dinas pada dinas lingkungan
2. Sampel
1 Sekretaris 1
5 Eselon 4
6 Staf 16
yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian
mendapatkan data.
F. Uji Instrumen
1. Uji Validasi
menyatakan derajat ketepatan alat ukur penelitian terhadap isi sebenarnya yang
diukur. Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana
alat ukur yang digunakan dalam suatu mengukur apa yang diukur. ≤atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut.
tabel untuk tingkat signifikan 5% degree of freedom (df). Dalam hal ini n
keputusannya adalah :
- Jika nilai r hitung ≤ nilai r tabel, maka kousiner tersebut dinyatakan tidak
valid.
2. Uji Reliabilitas
konstruk.
analisis data dalam penelitian ini menggunakan regresi linier sederhana, yaitu
metode pendekatan untuk pemodelan hubungan antara satu variabel dependen dan
yaitu SPSS. Dalam penelitian ini, data dianalisis dengan menggunakan alat
adalah linear dan dapat dipergunakan (valid) untuk mencari peramalan, maka
2. Uji Normalitas
Uji normalitas data yang digunakan untuk mengetahui apakah populasi data
berdistribusi normal atau tidak. Model regeresi yang tidak baik adalah
41
Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
Jika data menyebar jauh dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka
3. Uji Heterokedasititas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu regresi terjadi
pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda
prediksi dari pengaruh yang terjadi antara variabel independent (X) terhadap
42
variabel dependent (Y). Dalam hal ini untuk mengukur pengaruh variabel
Y=a+bX+e
Keterangan :
Y = Kepuasan Kerja
a = Nilai Konstanta
b = Koefisien Regresi
e = error
X = Gaya Kepemimpinan
akan diberikan dapat diterima atau tidak. Dasar pengambilan keputusan dalam
seluruh metode analisis data akan diolah menggunakan Analisis data di atas
43
Rachmah, Rafita, (2014). Pengaruh Gaya Kepemimipinan dan Kepuasan Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai Pada Lingkungan Dinas Kehutanan Kabupaten
Kutai Timur.
Priyanto, Dewi. “Paham Analisa statistik data dengan SPSS.” Yogyakarta:
Mediakom 84 (2010): 13.
Umar, Husain, (2008). Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi, Jakarta:
Ghalia Indonesia.
44
45