7527 21688 1 PB
7527 21688 1 PB
Abstrak - Manajemen sumber daya manusia sangat memperhatikan proses pekerjaan kinerja pegawai sesuai
dengan beban kerja yang ada dalam organisasi dengan menciptakan suasana lingkungan yang harmonis, hubungan
pimpinan organisasi dengan kinerja pegawai dan hubungan antar bagian dalam organisasi akan memberi dampak
yang sehat dan nyaman diantara pegawai, karena pegawai merupakan salah satu modal penting bagi organisasi.
Metode penelitian menggunakan analisis deskriptif dengan skala likert dan analisis verifikatif menggunakan path
analysis, hasil yang diperoleh dari peneletian adalah: 1) Nilai hubungan Iklim organisasi dengan Kompetensi
pegawai 0,751 (kuat dan searah karena nilainya positif). Nilai hubungan variabel iklim organisasi dengan motivasi
kerja 0,681 (kuat dan searah karena nilainya positif). Nilai hubungan variabel kompetensi pegawai dengan
motivasi kerja 0,722 (kuat dan searah karena nilainya positif). 2)Hasil analisis jalur secara parsial pengaruh iklim
organisasi terhadap kinerja pegawai sebesar 0,296, pengaruh kompetensi pegawai terhadap kinerja pegawai 0,417,
dan pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai 0,180. 3) Pengaruh langsung iklim organisasi 8,7%,
pengaruh tidak langsung melalui kompetensi pegawai 9,3%, dan pengaruh tidak langsung melalui motivasi kerja
3,6% Sehingga total pengaruhnya adalah 21,6%. Pengaruh langsung kompetensi pegawai 17,4%, pengaruh tidak
langsung melalui iklim organisasi 9,3% dan pengaruh tidak langsung melalui motivasi kerja 5,4%, sehingga total
pengaruhnya 32,1%. Pengaruh langsung motivasi kerja 3,2%, sedangkan pengaruh tidak langsung melalui iklim
oorganisasi 3,6% dan pengaruh tidak langsung melalui kompetensi pegawai 5,4%, sehingga total pengaruhnya
12,2%. Hasil perhitungan Koefisien determinasi (r 2) 65,9%. Sedangkan faktor lain yang tidak diteliti dan turut
mempengaruhi Kinerja Pegawai pada Balai Diklat Aparatur Kementrian Kelautan dan Perikanan Sukamandi
34,5%.
Kata Kunci : iklim organisasi, kompetensi karyawan, motivasi kerja dan kinerja karyawan
Abstract - Human resource management is very concerned about the work process of employee performance in
accordance with the workload that exists in the organization by creating a harmonious environment, the
relationship between the leadership of the organization and the performance of employees and the relationship
between parts within the organization will have a healthy and comfortable impact among employees, because
employee is one of the important capital for the organization. The research method uses descriptive analysis with
a Likert scale and verification analysis uses path analysis, the results obtained from the research are: 1) The value
of the relationship of organizational climate with employee competency is 0.751 (strong and unidirectional
because of its positive value). The value of the relationship of organizational climate variables with work
motivation 0.681 (strong and unidirectional because the value is positive). The value of the relationship between
employee competency variables and work motivation is 0.722 (strong and unidirectional because the value is
positive). 2) The results of the path analysis partially influence the organizational climate on employee
performance by 0.296, the effect of employee competence on employee performance 0.417, and the effect of work
motivation on employee performance 0.180. 3) The direct influence of the organizational climate is 8.7%, the
indirect effect through employee competence is 9.3%, and the indirect effect through work motivation is 3.6%, so
the total effect is 21.6%. The direct influence of employee competence is 17.4%, the indirect effect through the
organizational climate is 9.3% and the indirect effect through work motivation is 5.4%, so the total effect is 32.1%.
The direct influence of work motivation is 3.2%, while the indirect effect through organizational climate is 3.6%
and the indirect effect through employee competence is 5.4%, so the total effect is 12.2%. The results of the
calculation of the coefficient of determination (r2) 65.9%. While other factors not examined and also influenced
the Performance of Employees at the Sukamandi Ministry of Maritime Affairs and Fisheries Apparatus Training
Center 34.5%.
Keywords : organizational climate, employee competence, work motivation and employee performance
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/widyacipta 40
Widya Cipta: Jurnal Sekretari dan Manajemen, Volume 4 No. 1 Maret 2020
P-ISSN 2550-0805 E-ISSN 2550-0791
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/widyacipta 41
Widya Cipta: Jurnal Sekretari dan Manajemen, Volume 4 No. 1 Maret 2020
P-ISSN 2550-0805 E-ISSN 2550-0791
ditempati oleh pegawai memerlukan kompetensi dari internal organisasi yang secara relatif terus
pegawai sesuai dengan linieritas faktor pendidikan berlangsung, dialami oleh anggota organisasi;
dan pekerjaan yang akan dilakukan, namun demikian memengaruhi perilaku mereka dan dapat dilukiskan
masih banyak posisi-posisi pekerjaan dalam dalam pengertian satu set karakteristik atau sifat
organisasi yang ditempati oleh pegawai dengan latar organisasi. Menurut Owen dalam (Wirawan, 2015),
belakang pendidikan yang berbeda sehingga iklim organisasi adalah "...study of perceptions that
kompetensi pegawai di lingkungan BDA sukamandi individuals have of various aspects of the
dinilai masih belum optimal diperhatikan oleh environment in the organization" (studi persepsi
pimpinan organisasi, terbukti data pendidikan individu mengenai berbagai aspek lingkungan
pegawai yang mayoritas berpendidikan SMA/D3, organisasinya). Stringer dalam (Wirawan, 2015)
Hal tersebut menunjukkan kemampuan atau mendefinisikan iklim organisasi sebagai
kompetensi pegawai masih rendah. Rendahnya "...collection and pattern of environmental
kompetensi pegawai sehingga belum dapat determinant of aroused motivation" (koleksi dan pola
menghasilkan kinerja yang optimal. lingkungan yang menentukan munculnya motivasi).
Sementara untuk mencapai target yang Berdasarkan uraian iklim organisasi tersebut
diinginkan organisasi, maka kompetensi menjadi maka dapat disintesiskan bahwa iklim organisasi
sangat penting. Hal ini dapat dilihat dari hasil adalah kualitas lingkungan internal organisasi yang
penelitian jamaran et al. Dalam (Eddy Yunus, 2012) secara relatif terus berlangsung, dialami oleh anggota
menyimpulkan bahwa salah satu manfaat utama organisasi; memengaruhi perilaku mereka dan dapat
penggunaan kompetensi dalam organisasi adalah dilukiskan dalam pengertian satu set karakteristik
mengerakkan sumber daya manusia ke arah target atau sifat organisasi dengan dimensi:
yang ingin dicapai organisasi melalui penerapan skill 1) Flexibility conformity.
dan knowledge sesuai kebutuhan pekerjaan. 2) Responsibility.
Setiap organisasi pemerintahan tak terkecuali 3) Standards.
BDA Sukamandi mengharapkan suatu keberhasilan, 4) Reward.
untuk mencapai keberhasilan tersebut membutuhkan 5) Clarity, dan
adanya pegawai yang berkualitas. Untuk membentuk 6) Tema commitment.
pegawai yang berkulitas, dibutuhkan dorongan yang
kuat dari seorang pimpinan maupun dari pegawai itu Dimensi Kompetensi Pegawai
sendiri. Dorongan tersebut dapat berupa pemberian
motivasi kepada pegawai, yang bertujuan untuk Kompetensi adalah suatu kemampuan untuk
meningkatkan kinerja. melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau
Motivasi suatu proses dimana kebutuhan tugas yang dilandasi atas keterampilan dan
mendorong seseorang untuk melakukan serangkaian pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang
kegiatan yang mengarah tercapainya tujuan tertentu. dituntut oleh pekerjaan tersebut. Kompetensi sebagai
Motivasi kerja karyawan yang tinggi akan membawa kemampuan seseorang untuk menghasilkan pada
dampak yang positif bagi organisasi dan akan tingkat yang memuaskan di tempat kerja, juga
mempengaruhi terciptanya komitmen organisasi menunjukkan karakteristik pengetahuan dan
(Islam et al., 2015). Melihat arti motivasi, maka keterampilan yang dimiliki atau dibutuhkan oleh
orang tanpa mempunyai motivasi, tidak mempunyai setiap individu yang memampukan mereka untuk
hasil kerja yang tinggi. melakukan tugas dan tanggung jawab mereka secara
Kondisi lingkungan kerja yang nyaman dan efektif dan meningkatkan standar kualitas
menyenangkan akan mendukung atau memotivasi professional dalam pekerjaan.
pegawai untuk bekerja dengan baik dan benar serta Ada dua istilah yang muncul dari dua aliran
tepat yang pada akhirnya dapat meningkatkan yang berbeda tentang konsep kesesuaian dalam
efesiensi kerja yang tinggi yang dapat dijadikan pekerjaan. Istilah tersebut adalah ”Competency”
sebagai alat untuk menuju pencapaian tujuan (kompetensi) yaitu deskripsi mengenai perilaku, dan
instansi. “Competence” (kecakapan) yang merupakan
deskripsi tugas atau hasil pekerjaan. (R. Palan, 2007)
Dimensi Iklim Organisasi Walau perbedaan arti kedua istilah tersebut
diterima secara umum, namun penggunaannya
Tagiuri dan Litwin dalam (Wirawan, 2015) masih sering dipertukarkan, yang menyebabkan
mendefinisikan iklim organisasi sebagai "...a setiap orang memiliki pengertian yang berbeda-
relatively enduring quality of the internal beda. Umumnya orang menggunakan istilah
environment of an organization that (a) is kompetensi dan sejenisnya menciptakan pengertian
experienced by its members, (b) influences their sendiri sesuai dengan kepentingannya. Komentar
behavior, and can be described in terms of the values Zamkee (1982) yang dikutip oleh (R. Palan, 2007)
of a particular set of characteristics (or attributes) of mengatakan bahwa “Kompetensi (competence),
the organization." Menurut Tagiuri dan Litwin, model kompetensi dan pelatihan berbasis
iklim organisasi merupakan kualitas lingkungan kompetensi merupakan kata yang bisa diartikan
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/widyacipta 42
Widya Cipta: Jurnal Sekretari dan Manajemen, Volume 4 No. 1 Maret 2020
P-ISSN 2550-0805 E-ISSN 2550-0791
beragam mengikuti pendefinisiannya. Perbedaan tingkah laku. Di samping itu, istilah tersebut
makna tersebut bukan berasal dari kebodohan atau mencakup sejumlah konsep dorongan (drive),
ketamakan pasar, tapi dari beberapa prosedur kebutuhan (need), rangsangan (incentive), ganjaran
mendasar dan perbedaan filosofis diantara mereka (reward), penguatan (reinforcement), ketetapan
yang berlomba untuk mendefinisikan dan tujuan (goal setting), harapan (expectancy), dan
membentuk konsep tersebut dan menetapkan model sebagainya.
bagi kita yang akan menggunakan kompetensi dalam Menurut (Hamzah B. Uno, 2008), kerja
upaya sehari-hari. (R. Palan, 2007) Kompetensi adalah sebagai 1) aktivitas dasar dan dijadikan
merujuk kepada karakterisitk yang mendasari bagian esensial dari kehidupan manusia, 2) kerja itu
perilaku yang menggambarkan motif, karakteristik memberikan status, dan mengikat seseorang kepada
pribadi (ciri khas), konsep diri, nilai-nilai, individu lain dan masyarakat, 3) pada umumnya
pengetahuan atau keahlian yang dibawa seseorang wanita atau pria menyukai pekerjaan, 4) moral
yang berkinerja unggul (superior performer) di pekerja dan pegawai itu banyak tidak mempunyai
tempat kerja. Menurut (Veithzal Rivai & A.F.M kaitan langsung dengan kondisi fisik maupun
Basri, 2005) kinerja adalah hasil atau tingkat materiil dari pekerjaan, 5) insentif kerja itu banyak
keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama bentuknya, diantaranya adalah uang.
periode tertentu di dalam melaksanakan tugas Motivasi kerja merupakan motivasi yang
dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti terjadi pada situasi dan lingkungan kerja yang
standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria terdapat pada suatu organisasi atau lembaga.
yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah Keberhasilan dan kegagalan pendidikan memang
disepakati bersama. sering dikaitkan dengan motivasi kerja guru. Pada
Lasmahadi dalam (Prayitno, 2002), dasarnya manusia selalu menginginkan hal yang
mengatakan bahwa kompetensi didefinisikan baik-baik saja, sehingga daya pendorong atau
sebagai aspek pribadi dari seorang pegawai yang penggerak yang memotivasi semangat kerjanya
memungkinkan dia untuk mencapai kinerja yang tergantung dari harapan yang akan diperoleh
superior. Aspek-aspek pribadi termasuk sifat, motif- mendatang jika harapan itu menjadi kenyataan maka
motif, sistem nilai, sikap pengetahuan, dan seseorang akan cenderung meningkatkan motivasi
keterampilan. Kompetensi-kompetensi akan kerjanya.
mengarahkan tingkah laku, sedangkan tingkah laku Berdasarkan uraian motivasi kerja di atas
akan menghasilkan kinerja. Kompetensi berdasarkan maka dapat disintesiskan bahwa motivasi kerja
Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000, adalah daya dorong atau daya gerak yang
adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki membangkitkan dan mengarahkan perilaku pada
oleh seorang PNS berupa pengetahuan, keterampilan suatu perbuatan atau pekerjaan pada upaya-upaya
dan atau sikap perilaku yang diperlukan dalam nyata untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
pelaksanaan tugas jabatannya. dengan dimensi: 1) Tanggung jawab dalam
Berdasarkan uraian kompetensi pegawai melakukan kerja. 2) Prestasi yang dicapainya, 3)
tersebut maka dapat disintesiskan bahwa kompetensi Pengembangan diri, dan 4) Kemandirian dalam
pegawai adalah suatu kemampuan untuk bertindak.
melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau
tugas yang dilandasi atas keterampilan dan Dimensi Kinerja Pegawai
pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang
dituntut oleh pekerjaan tersebut dengan dimensi: 1) Menurut (Mangkunegara, AA., 2006);
Task achievement, 2) Relationship, 3) Personal kinerja dapat didefinisikan sebagai hasil kerja secara
attribute, 4) Managerial dan 5) Leadership. kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh
seseorang pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai
Dimensi Motivasi Kerja dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya.
Kinerja merupakan istilah yang berasal
Istilah motivasi berasal dari kata Latin darikata Job Performance atau Actual Performance
“movere” yang berarti dorongan atau (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya dicapai
menggerakkan. Motivasi mempersoalkan seseorang). Kinerja (prestasi kerja) adalah “hasil
bagaimana cara mengarahkan daya dan potensi agar kerja” (Mangkunegara, 2006:9). Kinerja merupakan
bekerja mencapai tujuan yang ditentukan. Menurut hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang
Vroom dalam (Ngalim Purwanto, 2006), motivasi dihasilkan pegawai atau secara kualitas dan kuantitas
mengacu kepada suatu proses mempengaruhi yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan
pilihan-pilihan individu terhadap bermacam-macam tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
bentuk kegiatan yang dikehendaki. diberikan kepadanya perilaku nyata yang
Kemudian John P. Campbell, dkk dalam ditampilkan sesuai dengan tanggung jawab yang
(Ngalim Purwanto, 2006) mengemukakan bahwa diberikan kepadanya.
motivasi mencakup di dalamnya arah atau tujuan (T. Hani Handoko, 2001), mendefinisikan
tingkah laku, kekuatan respons, dan kegigihan penilaian prestasi kerja (performance appraisal)
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/widyacipta 43
Widya Cipta: Jurnal Sekretari dan Manajemen, Volume 4 No. 1 Maret 2020
P-ISSN 2550-0805 E-ISSN 2550-0791
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/widyacipta 44
Widya Cipta: Jurnal Sekretari dan Manajemen, Volume 4 No. 1 Maret 2020
P-ISSN 2550-0805 E-ISSN 2550-0791
Tabel 1 Uji Reliabilitas Variabel Iklim organisasi Cronbach's Alpha if Item Deleted > 0,3 maka
(X1) semua item instrument Kinerja Pegawai valid,
Reliability Statistics artinya data instrument kinerja pegawai layak
Cronbach's Alpha untuk digunakan penelitian.
Based on Standardized
Cronbach's Alpha Items N of Items Tabel 4 Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Pegawai
.868 .870 40 (Y)
Sumber : Data Kajian, dianalisis, 2016 Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Reliabilitas variabel Iklim organisasi adalah 0,868 > Based on
0,60 maka semua data instrument variable Iklim Cronbach's Alpha Standardized Items N of Items
organisasi reliabel dan layak digunakan sebagai alat .905 .905 40
penelitian. Sumber: Data Kajian, dianalisis, 2016
2. Uji Validitas dan Reliabilitas Kompetensi Reliabilitas variable Kinerja Pegawai adalah
Pegawai 0,905 > 0,30 maka semua data instrument variable
Berdasarkan pengolahan data validitas Kinerja Pegawai reliable dan dapat digunakan
instrument Kompetensi Pegawai BDA sebagai alat penelitian.
Kementrian Kelautan dan Perikanan diperoleh
nilai Corrected Item-Total Correlation > 0,3 Analisis Jalur (Path Analysis)
maka semua item instrument Kompetensi Analisis Jalur digunakan untuk mengetahui
Pegawai valid, artinya data kompetensi pegawai apakah data mendukung teori, yang secara a-priori
layak digunakan untuk penelitian. dihipotesiskan, yang mencakup kaitan struktural
antar variabel terukur. Analisis Jalur atau yang
Tabel 2 Uji Reliabilitas Variabel Kompetensi
Pegawai (X2) lebih dikenal luas sebagai Path Analysis
Reliability Statistics merupakan suatu metode pendekomposisian
Cronbach's Alpha korelasi kedalam bagian-bagian yang berbeda
Based on untuk menginterpretasikan suatu pengaruh (effect).
Cronbach's Alpha Standardized Items N of Items Dalam analisis jalur yang distandarkan korelasi
.954 .955 40
dapat dipecah kedalam komponen-komponen
Sumber : Data Kajian, dianalisis, 2016
struktural (kausal) dan nonstruktural (nonkausal)
Reliabilitas variable Kompetensi Pegawai adalah didasarkan teori yang dinyatakan dalam diagram
0,954 > 0,60 maka semua data instrument variable jalur.
Kompetensi Pegawai reliabel dan dapat digunakan
sebagai alat penelitian. Koefisien Korelasi
Perhitungan koefisien korelasi
3. Uji Validitas dan Reliabilitas Motivasi Kerja menggunakan analisis korelasi Pearson Product
Berdasarkan pengolahan data validitas Moment, dilakukan guna mengetahui seberapa kuat
instrument Motivasi Kerja diperoleh nilai hubungan antara beberapa variabel independen yang
Corrected Item-Total Correlation > dari 0,3 diteliti. Perhitungan koefisien korelasi
maka semua item instrument Motivasi Kerja menggunakan program SPSS, dengan hasil seperti
valid, artinya data instrument motivasi kerja yang tertera pada tabel berikut ini ;
layak digunakan penelitian.
Tabel 5 Hubungan iklim organisasi, kompetensi
Tabel 3 Uji Reliabilitas Variabel Motivasi Kerja pegawai dan motivasi kerja.
(X3)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Based on
Cronbach's Alpha Standardized Items N of Items
.901 .902 40
Sumber : Data Kajian, dianalisis, 2016
Terdapat hubungan yang positif antara variabel Kinerja Pegawai dapat dijelas pada gambar di bawah
bebas dalam penelitian. Untuk jelasnya besaran ini:
koefisien. Dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Dimana :
Y = Kinerja Pegawai
X1 = Iklim Organisasi
X2 = Kompetensi Pegawai
X3 = Motivasi Kerja
Hasil analisis jalur variable iklim organisasi, Sumber : Data Kajian, dianalisis, 2016
kompetensi pegawai dan motivasi kerja terhadap
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/widyacipta 46
Widya Cipta: Jurnal Sekretari dan Manajemen, Volume 4 No. 1 Maret 2020
P-ISSN 2550-0805 E-ISSN 2550-0791
Hasil perhitungan pengaruh langsung dan pengaruh Hasil perhitungan jalur variabel X1 mempunyai
tidak langsung di atas apabila dibuat secara ringkas, koefisien jalur sebesar 0,296, Variabel X2
hasilnya adalah sebagai berikut: mempunyai koefisien jalur sebesar 0,417 dan
Variabel X3 mempunyai koefisien jalur sebesar
Tabel 9 Rekapitulasi Pengaruh langsung dan 0,180.
pengaruh tidak langsung Variabel bebas terhadap Untuk pengaruh iklim organisasi (X1) secara
variabel terikat parsial terhadap kinerja pegawai (Y), dengan
tingkat signifikansi (α) = 5% dan degree of
freedom (df) = (n-2) = 132 – 2 = 130 sehingga
diperoleh t tabel 1.65666. Nilai sig. (0,001) < α
(0,05) dan t hitung (3,393) > ttabel (1.65666)
sehingga H0 ditolak. Dengan demikian terdapat
pengaruh secara parsial iklim organisasi terhadap
kinerja pegawai.
Pengaruh kompetensi pegawai (X2) secara
parsial terhadap kinerja pegawai (Y), dengan
tingkat signifikansi (α) = 5% dan degree of
Sumber : Data Kajian, dianalisis, 2016 freedom (df) = (n-2) = 132 – 2 = 130 sehingga
diperoleh ttabel 1.65666. Nilai sig. (0,00) < α
1. Penelitian Hubungan Iklim Organisasi (0,05) dan t hitung (5,034) > ttabel (1.65666)
Kompetensi Pegawai, dan Motivasi Kerja sehingga H0 ditolak. Dengan demikian terdapat
pada Balai Diklat Aparatur Kementrian pengaruh secara parsial kompetensi pegawai
Kelautan dan Perikanan Sukamandi. terhadap kinerja pegawai.
Untuk pengaruh motivasi kerja (X3) secara
Hubungan antara variabel iklim organisasi (X1) parsial terhadap kinerja pegawai (Y), dengan
dengan kompetensi pegawai (X2) didapat nilai tingkat signifikansi (α) = 5% dan degree of
sebesar 0,751 sehingga apabila dikonsultasikan freedom (df) = (n-2) = 132 – 2 = 130 sehingga
dengan tabel interpretasi nilai r (korelasi), diperoleh t tabel 1.65666. Nilai sig. (0,031) < α
mempunyai tingkat hubungan yang kuat dan (0,05) dan t hitung (2,187) > ttabel (1.65666)
searah karena nilainya positif, dapat diartikan sehingga H0 ditolak. Dengan demikian terdapat
apabila Iklim Organisasi (X1) naik sebesar satu pengaruh secara parsial motivasi kerja terhadap
satuan, maka diikuti dengan kenaikan besaran kinerja pegawai.
Kompetensi Pegawai (X2) sebesar 0,751satuan.
Hubungan antara variabel iklim organisasi (X1) 3. Pengaruh secara simultan Iklim Organisasi,
dengan motivasi kerja (X3) didapat nilai sebesar Kompetensi Pegawai, dan Motivasi Kerja
0,681. Sehingga apabila dikonsultasikan dengan terhadap Kinerja Pegawai pada Balai Diklat
tabel interpretasi nilai r, mempunyai tingkat Aparatur Kementrian Kelautan dan
hubungan yang kuat dan searah karena nilainya Perikanan Sukamandi.
positif, dapat diartikan apabila Iklim Organisasi
(X1) naik sebesar satu satuan, maka di ikuti oleh Variabel iklim organisasi (X1) mempunyai
kenaikan Peran Kepemimpinan (X3) sebesar pengaruh langsung sebesar 8,7%, pengaruh tidak
0,681 satuan. langsung melalui hubungannya dengan
Hubungan antara variabel kompetensi pegawai kompetensi pegawai (X2) sebesar 9,3%, dan
(X2) dengan motivasi kerja (X3) didapat nilai Pengaruh tidak langsung melalui motivasi kerja
sebesar 0,722 Sehingga apabila dikonsultasikan (X3) sebesar 3,6% Sehingga total pengaruhnya
dengan tabel interpretasi nilai r (korelasi), adalah sebesar 21,6%. Variabel kompetensi
mempunyai tingkat hubungan yang Kuat dan pegawai (X2) mempunyai pengaruh langsung
searah karena nilainya positif, dapat diartikan sebesar 17,4%, pengaruh tidak langsung melalui
apabila besaran Kompetensi Pegawai (X2) naik hubungannya dengan iklim organisasi (X1)
sebesar satu satuan, maka akan diikuti oleh sebesar 9,3% dan pengaruh tidak langsung
kenaikan besaran Motivasi Kerja (X3) sebesar melalui Variabel motivasi kerja (X3) sebesar
0,722 satuan. 5,4%, sehingga total pengaruhnya sebesar
32,1%. Variabel Peran Kepemimpinan (X3)
2. Pengaruh secara parsial Iklim Organisasi, mempunyai pengaruh langsung sebesar 3,2%,
Kompetensi Pegawai, dan Motivasi Kerja sedangkan pengaruh tidak langsung melalui
terhadap Kinerja Pegawai pada Balai Diklat hubungannya dengan iklim organisasi (X1)
Aparatur Kementrian Kelautan dan sebesar 3,6% dan pengaruh tidak langsung
Perikanan Sukamandi. melalui kompetensi pegawai (X2) sebesar 5,4%,
sehingga total pengaruhnya sebesar 12,2%.
Hasil perhitungan Koefisien determinasi (r 2)
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/widyacipta 47
Widya Cipta: Jurnal Sekretari dan Manajemen, Volume 4 No. 1 Maret 2020
P-ISSN 2550-0805 E-ISSN 2550-0791
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/widyacipta 48