PROPOSAL PENELITIAN
Oleh:
RIZKI NOFANZA
18042061
2022
BAB I
PENDAHULUAN
produktivitas pegawai dalam bekerja, dan juga sebaliknya, kondisi lingkungan kerja
yang kurang nyaman dan kurang kondusif dapat mengganggu konsentrasi kerja
(Apfia Ferawati, 2017) Lingkungan kerja adalah “segala bentuk dan jenis sesuatu
yang ada disekitar pekerja dan mempengaruhi para pekerja dalam menjalankan tugas
yang telah dibebankan kepada pekerja”. Para pegawai akan mampu menyelesaikan
pekerjaannya dengan baik apabila didukung dengan lingkungan kerja yang baik juga.
Lingkungan kerja menjadi salah satu factor yang harus diperhatikan dalam
sebuah instansi atau perusahaan yang sedang beroperasi. Menurut Sunyoto (2012)
keamanan.
Lingkungan kerja juga merupakan salah satu komponen yang sangat penting
dalam sebuah instansi atau perusahaan yang harus diperhatikan oleh pihak
manajemen. Lingkungan kerja terbagi antara lingkungan kerja fisik dan lingkungan
kerja non fisik. Menurut Sedarmayanti (2013:19) dalam (Lyta Lestary dan Harmon,
2017) lingkungan kerja fisik merupakan semua keadaan yang berbentuk fisik yang
1
berada di sekitar lingkungan tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan secara
(Lyta Lestary dan Harmon, 2017) lingkungan kerja non fisik merupakan sebuah
keadaan lingkungan kerja seperti suasana kerja yang harmonis yang didalamnya
terjadi sebuah komunikasi antara bawahan dan atasan atau hubungan vertikal dan
Produktivitas adalah sebuah ukuran dari kualitas dan kuantitas yang berasal
dari sebuah pekerjaan yang telah dikerjakan, dengan mempertimbangkan banyak hal,
salah satunya biaya sumber daya yang sudah digunakan untuk melakukan pekerjaan.
atau jasa. Menurut Simamora dalam (Abdul Rachman Saleh dan Hardi Utomo, 2018)
yang sebesar besarnya dari sarana dan prasarana yang telah disediakan dengan
menghasilkan ouput dan input yang optimal. Produktivitas juga merupakan sebuah
capaian.
Produktivitas para pegawai akan meningkat apabila pegawai selalu hadir dan
memiliki prospek kerja yang bagus, dan pekerja keras. Produktivitas pegawai juga
dapat menurun jika pegawai tidak dapat bersaing bersama dengan pegawai lainnya,
sering absen, kerja asal-asalan dan tidak memiliki rasa tanggung jawab terhadap
kewajibannya. Menurut Sutrisno dalam (Abdul Rachman Saleh dan Hardi Utomo,
adanya kemampuan untuk melakukan tugas, adanya usaha untuk Meningkatkan hasil
yang telah dan akan dicapai, adanya semangat kerja untuk melaksanakan kegiatan
2
Lingkungan kerja sangatlah berpengaruh terhadap produktivitas kerja
pegawai, oleh karena itu setiap instansi atau perusahaan harus mampu menciptakan
sebuah lingkungan kerja yang nyaman untuk para pegawainya agar produktivitas
kerja para pegawai dapat mencapai target atau capaian yang diharapkan oleh instansi
atau perusahaan.
kerja. Lingkungan kerja dikatakan baik apabila lingkungan kerja itu dapat menunjang
jalannya kerja karyawan. Karyawan merasa aman, nyaman, tak ada gangguan dan
merasa betah di tempat kerja, sehingga karyawan dapat berkonsentrasi dalam hal
bekerja dan dapat menggunakan waktu seefektif mungkin untuk bekerja. Lingkungan
kerja dikatakan buruk jika sebaliknya, karyawan merasa tidak betah bekerja, tidak
aman, tidak nyaman dan merasa terganggu, sehingga dia tidak dapat berkerja secara
baik dan tidak dapat berkonsentrasi dalam pekerjaannya. Beberapa faktor dari
lingkungan kerja antara lain: pewarnaan untuk ruangan, penerangan, kebersihan dan
produktivitas yaitu kepuasan kerja dari karyawan itu sendiri. Kepuasan kerja
seseorang terhadap pekerjaannya. Ini nampak dalam sikap positif karyawan terhadap
Salah satu instansi yang akan menjadi objek untuk penelitian ini berada di
Sawahlunto merupakan salah satu kota yang memiliki lingkungan kerja yang asri,
rindang dan nyaman. Namun hal tersebut tidak menutup kemungkinan untuk tidak
terjadinya penurunan produktivitas kerja pegawai karena faktor lingkungan kerja, baik
3
itu faktor lingkungan kerja secara fisik maupun non fisik. A.Aji Tri Budianto dan
Amelia Katini (2015), melaporkan bahwa faktor lingkungan kerja fisik dan non fisik
berupa bangunan tempat kerja, peralatan kerja yang layak, tempat istirahat, dan
adanya tempat ibadah keagamaan. Sedangkan, lingkungan kerja non fisik adalah
lingkungan kerja karyawan yang berupa suasana kerja yang harmonis dimana terjadi
hubungan atau komunikasi antara bawahan dengan atasan atau hubungan vertikal
pada Puskesmas Lunto Barat, tentunya juga memberikan dampak terhadap kepuasan
Hal yang sama mengenai lingkungan kerja juga disampaikan oleh Siska Arnita
Sementara itu, untuk linkungan non fisik pada Puskesmas Lunto Barat terkait
4
“…Hubungan antara pegawai dengan pegawai maupun antar atasan dengan
pegawai semuanya berjalan secara baik dan harmonis, hal ini mungkin dikarenakan
jumlah pegawai yang tidak terlalu banyak, sehingga tidak butuh waktu lama untuk
para pegawai dapat menyesuaikan diri dengan kelompok yang telah dibuat
berdasarkan dengan kebutuhan tugas yang akan dijalani nantinya”.
karena terhambat nya proses produktivitas yang seharusnya berjalan dengan lancar,
berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu konsumen pada Puskesmas Lunto
Berdasarkan situasi dari lingkungan kerja pada Puskesmas Lunto Barat diatas,
dapat dilihat bahwa lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik dapat
memberikan dampak, baik itu secara positif ataupun dampak negative terhadap
5
berlokasikan pada daerah terpencil yang ada pada Kota Sawahlunto, dan tentunya
B. Identifikasi Masalah
Lembah Segar.
2. Lingkungan kerja yang ada pada Puskesmas Lunto Kecamatan Lembah Segar
3. Beberapa sarana dan prasarana pada Puskesmas Lunto Kecamatan Lembah Segar
C. Batasan Masalah
Agar penelitian dapat dilakukan lebih fokus, sempurna, dan mendalam maka
variabelnya. Oleh karena itu masalah dalam penelitian ini dibatasi pada Pengaruh
D. Rumusan Masalah
6
1. Apakah lingkungan kerja fisik berpengaruh terhadap produktivitas pegawai di
Puskesmas Lunto?
Puskesmas Lunto?
3. Apakah lingkungan kerja fisik dan non fisik secara bersamaan berpengaruh
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan jabaran rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk:
3. Untuk menganalisis apakah lingkungan kerja fisik dan non fisik berpengaruh
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka dapat ditarik manfaat penelitian sebagai
berikut:
kebijakan.
2. Manfaat Praktis
b. Penelitian ini diharapkan menjadi pengetahuan awal dan referensi bagi peneliti
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
hasil (jumlah barang dan jasa yang diproduksi) dengan sumber (jumlah tenaga
kerja, modal, tanah, dan seterusnya) yang dipakai untuk menghasilkan hasil
tersebut. Konsep produktivitas berkaitan erat dengan seberapa jauh suatu proses
berasal dari kata produksi, kata produksi sering digunakan dalam istilah membuat
hasil yang diinginkan oleh konsumen. Hasil tersebut bisa berupa barang ataupun
jasa. Istilah produksi ini sering dikaitkan dengan istilah produktivitas, meskipun
karyawan bagi suatu instansi sangat penting sebagai tolak ukur keberhasilan
fokus perhatian pada keluaran yang dihasilkan suatu proses. Biasanya suatu
sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan Ouput dan Input yang
8
optimal. Produktivitas merupakan suatu ukuran tentang seberapa produktif suatu
rasio antara masukan dan keluaran, produktivitas juga diartikan sebagai suatu
rasio antara masukan dan keluaran. Masukan sering dibatasi dengan masukan
tenaga kerja, sedangkan keluaran diukur dalam kesatuan fisik bentuk dan nilai.
barang dan jasa. Menurut Hasibuan (2012) dalam Sri Wahyunigsih (2018) “Untuk
berikut :
karyawan.
b) Meningkatkan hasil yang ingin dicapai, hasil adalah salah satu hal yang dapat
pekerjaan tersebut.
c) Semangat kerja, merupakan suatu usaha agar lebih baik dari hari kemarin.
Sama hal nya dengan indikator diatas, menurut Sutrisno (2014) dalam Deden
dan Ade (2016) tambahan dari indikator diatas yaitu efisiensi, yang merupakan
perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
9
pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan (Misbahudin Muayyad & Irma Oktafia
Gawi, 2016).
Sedangkan menurut Simamora dalam Abdul Rachman Saleh dan Hardi Utomo
a) Kuantitas kerja
b) Kualitas kerja
d) Sikap Kooperatif, meliputi sikap terhadap organisasi, pimpinan, karyawan lain dan
kerja sama.
Berdasarkan dari beberapa indikator diatas, maka pada penelitian ini akan digunakan
indikator berdasarkan Simamora dalam Abdul Rachman Saleh dan Hardi Utomo
(2018) yaitu kuantitas kerja, kualitas kerja, ketepatan waktu penyelesaian suatu
karyawan lain dan kerja sama. Pemilihan indikator ini sesuai berdasarkan data
Puskesmas Lunto.
Salah satu hal yang juga harus diperhatikan dalam konsep produktivitas kerja,
diantaranya lingkungan dan iklim kerja, sarana produksi, teknologi, disiplin dan
etika kerja. Menurut Simanjuntak dalam Jailani (2021), menyebutkan bahwa ada
pelatihan, mental dan kemampuan fisik karyawan, dan hubungan antara atasan
dan bawahan.
10
Produktivitas dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir pada persepsi
pelanggan.
produktivitas kerja yang sangat maksimal. Produktivitas kerja pegawai bagi suatu
pada keluaran yang dihasilkan suatu proses. Biasanya suatu kombinasi dapat
faktor, kajian teoretis maupun hasil hasil riset sebelumnya menunjukan bahwa
Menurut Lea dan Wibawa (2014) dalam Made (2019) dalam penelitiannya
organisasi atau perusahaan yang memiliki suatu pola yang tidak lepas dari
11
lebih termotivasi dan semangat dalam bekerja, karena pegawai memiliki
hubungan yang baik dengan atasan atau dengan sesama rekan pegawai.
Menurut Ahyari (2011) dalam Made (2019) lingkungan kerja yaitu suatu
setiap harinya. Menurut Senata et al. (2014) manfaat lingkungan kerja adalah
lingkungan kerja yang baik dan sehat dalam organisasi juga akan mendorong
mengerjakan tugas yang diberikan serta tidak menyimpang dari tujuan atau misi
kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar pegawai yang dapat mempengaruhi
yang maksimal.
Lingkungan kerja merupakan kondisi yang ada di tempat kerja baik itu fisik
(Subagyo, 2014). Sama hal nya dengan pendapat Maslichah & Hidayat (2017)
Kondisi dan fasilitas di lingkungan kerja yang sesuai dengan harapan karyawan
kondisi yang ada dalam lingkungan pekerjaan itu sendiri seperti bagaimana
12
perlakuan dari atasan, rekan kerja, bagaimana beban kerja yang diberikan, serta
Lingkungan kerja yang baik dapat dilihat dari suasana kerja seperti penerangan
hubungan pegawai yang baik, dan fasilitas yang diberikan. Senata et al. (2014)
kerja pegawai.
lingkungan kerja secara fisik dalam arti semua keadaan yang terdapat disekitar
tempat kerja, akan mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun secara
tidak langsung. Lingkungan kerja yang dikatakan baik juga tidak terlepas dari
hubungan kerja yang baik, baik itu antara karyawan dengan karyawan maupun
yang baik tersebut akan menimbulkan suasana yang nyaman dan menyenangkan
kerja karyawan, hal ini sesuai dengan pendapat Sutalaksana dkk dalam Ulum, dkk
dengan baik sehingga dicapai suatu hasil yang optimal, apabila diantaranya
oleh Leblebici (2012) dalam Mufti (2016) yang menyatakan bahwa lingkungan
13
kerja berpengaruh positif pada produktivitas karyawan, yang berartikan semakin
baik kualitas lingkungan kerja karyawan maka akan semakin tinggi pula
produktivitasnya.
pelaksanaan tugas. Lingkungan kerja ini sendiri terdiri dari lingkungan kerja fisik
dan non fisik yang melekat dengan karyawan sehingga tidak dapat dipisahkan dari
memperhatikan lingkungan kerja yang baik atau menciptakan kondisi kerja yang
Pekovic (2012) dalam Mufti (2016) yang menyatakan bahwa lingkungan kerja
kerja dapat dicapai apabila karyawan memiliki lingkungan kerja yang memadai.
Oleh karena itu perlu adanya lingkungan kerja yang kondusif serta memadai
14
Lingkungan kerja merupakan salah satu tempat yang paling sering dilakukan
kerja bagi para pegawai akan mempunyai pengaruh yang tidak kecil terhadap
produktifitas instansi. Lingkungan kerja yang baik dan memuaskan para pegawai
tentu akan meningkatkan kinerja dari para pegawai. Sebaliknya lingkungan kerja
yang tidak baik akan menurunkan kinerja para pegawai dan secara tidak langsung
Menurut George R. Terry (2006:23) dalam A.Aji Tri Budianto dan Amelia
mempengaruhi, baik itu secara langsung ataupun tidak langsung terhadap kinerja
perusahaan. Dilain pendapat menurut Mardiana (2005) A.Aji Tri Budianto dan
aktivitas saat bekerja. Dalam pengertian lain juga disebutkan bahwa lingkungan
kerja adalah segala sesuatu yang tampak fisiknya berhubungan dengan organisasi
akan kenyamanan lingkungan kerja, sebab lingkungan kerja yang nyaman sangat
15
mempengaruhi produktivitas pegawai dalam bekerja diperusahaan. Suatu
secara optimal, sehat, aman, dan nyaman. Terdapat dua jenis lingkungan kerja,
yaitu lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik, menurut Siagian
(2014:57) dalam Ronal Donra Sihaloho (2019) lingkungan kerja fisik adalah
semua keadaan yang berbentuk fisik yang berada di lingkungan tempat kerja yang
c) Tempat istirahat
Lyta Lestary (2017) adalah keadaan lingkungan kerja karyawan yang berupa
suasana kerja yang harmonis dimana terjadi hubungan atau komunikasi antara
bawahan dengan atasan atau hubungan vertikal serta hubungan antar sesama
karyawan atau hubungan horizontal. Lingkungan kerja non fisik terdiri dari
karyawannya harus di jaga dengan baik dan harus saling menghargai antara
ii. Kerjasama antar karyawan, kerjasama antara karyawan harus dijaga dengan
kerjasama antara karyawan dapat terjalin dengan baik maka karyawan dapat
16
b. Faktor yang Mempengaruhi Lingkungan kerja
dicapai suatu hasil yang optimal, apabila diantaranya ditunjang oleh suatu kondisi
lingkungan yang sesuai. Suatu kondisi lingkungan dikatakan baik atau sesuai
apabila manusia dapat melaksanakan kegiatanya secara optimal, sehat, aman dan
waktu yang lama. Lebih jauh lagi, keadaan lingkungan yang kurang baik dapat
menuntut tenaga dan waktu yang lebih banyak dan tidak mendukung diperolehnya
(2007:21) dalam A.Aji Tri Budianto dan Amelia Katini (2015) yang dapat
ii. Sirkulasi Udara di tempat Kerja, Oksigen merupakan gas yang di butukan
oleh makhluk hidup untuk menjaga kelasungan hidup, apabila sirkulasi udara
disana tidak baik dan menyebabkan kadar oksigen yang buruk, tentunya
tingkat kebisingan yang tinggi, maka para pegawai tentunya akan merasa
17
v. Keamanan di tempat kerja, lingkungan kerja yang memiliki tingkat
produktivitasnya.
Lingkungan kerja yang tidak bagus akan memberikan dampak yang tidak
kerja bagus, akan sangat bermanfaat untuk instansi nya terutama dalam
kepuasan kerja karyawan. Yang berartikan dengan adanya lingkungan kerja yang
B. Penelitian Relevan
terhadap karya tertentu, maka perlu dilakukakan review (tinjauan) terhadap kajian
yang pernah ada. Adapun beberapa penelitian terdahulu yang dikaji oleh penulis
lembah Segar.
18
Analisis
kerja
Bantul
kerja terhadap
produktivitas kerja
19
Purnami Pemberdayaan, Linear menunjukan bahwa
lingkungan kerja
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap
produktivitas kerja
pegawai.
memiliki skor
terendah
20
dibandingkan
komponen lainnya.
dan pelatihan
berpengaruh positif
produktivitas kerja
karyawan CV LPS.
C. Kerangka Konseptual
dan model hubungan antar variabel dalam penelitian ini. Sesuai dengan ruang
Pegawai Pada Puskesmas Lunto Kecamatan lembah Segar, dapat diduga bahwa
21
Lingkungan Kerja
(X)
Lingkungan Kerja Fisik
(X1)
Produktivitas
Pegawai (Y)
Lingkungan Kerja Non
Fisik (X2)
D. Hipotesis Penelitian
dan masih harus dibuktikan kebenarannya secara empiris. Hipotesis ini juga hasil
dari refleksi peneliti berdasarkan kajian pustaka yang digunakan sebagai dasar
Puskesmas Lunto
H02 = Tidak adanya pengaruh lingkungan kerja non fisik terhadap produktivitas
H03 = Tidak adanya pengaruh lingkungan kerja fisik dan non fisik secara
H13 = Adanya pengaruh lingkungan kerja fisik dan non fisik secara bersamaan
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Berdasarkan judul dan permasalahan yang akan penulis teliti, maka Penelitian
menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2013). Hubungan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah hubungan kausal. Hubungan kasual
adalah hubungan yang bersifat sebab akibat, yang terdiri dari variabel bebas
(independent variable) yaitu variabel Lingkungan Kerja fisik (X1), Lingkungan Kerja
Non Fisik (X2) terhadap variabel terikat (dependent variable) yaitu Produktivitas
Pegawai (Y).
B. Lokasi Penelitian
Lunto di Desa Lunto Barat Kecamatan Lembah Segar adalah sesuai dengan judul
C. Definisi Operasional
Defenisi operasional variabel adalah penjelasan dari variabel yang telah dipilih
oleh penulis, untuk menghindari salah penafsiran dalam penelitian ini, maka penulis
yang berbentuk fisik dan terdapat di lingkungan tempat kerja yang dapat
23
2. Lingkungan Non Fisik (X2)
keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan
dengan atasan maupun hubungan sesama rekan kerja, ataupun hubungan dengan
bawahannya.
berusaha dan mempunyai pandangan bahwa suatu kehidupan hari esok lebih baik
1. Populasi Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D” populasi adalah wilayah generalisasi obyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
Populasi yang dipakai dalam penelitian ini adalah Pegawai yang bekerja di
Puskesmas Lunto Kecamatan Lembah Segar, dengan asumsi populasi data pegawai
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan mampu mewakili populasi
dalam penelitian. Menurut Sugiyono sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
24
yang dimiliki oleh populasi. Sampel pada penelitian ini dilakukan pada seluruh pegawai di
Tabel 3. 1
Jumlah Data pegawai di DPRD Kota Bukittinggi
No. Nama Bidang Jumlah
Pegawai
1. Sekretaris DPRD 1 Orang
2. Kebag Umum Dan Keuangan 1 Orang
3. Kabag Persidangan Dan Perundang-Undangan 1 Orang
4. Kebag Fasilitas Penganggaran Dan Pengawasan 1 Orang
5. Kasubag Umum Dan Kepegawaian 1 Orang
6. Kasubag Perencanaan Dan Keuangan 1 Orang
7. Kasubag Persidangan, Risalah Dan Publikasi 1 Orang
8. Kasubag Kajian Perundang-Undangan 1 Orang
9. Kasubag Fasilitas Penganggaran 1 Orang
10. Kasubag Pengawasan 1 Orang
11. Staff 41 Orang
12. Tenaga Keamanan Dan Cleaning Service 10 Orang
Sumber : Bidang Kesekretariatan DPRD Kota Bukittinggi
E. Instrumen Penelitian
suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis. Dalam penelitian ini instrumen yang
digunakan berbentuk kuisioner dengan model skala likert yang telah dimodifikasi
25
Menurut Sugiyono pengukuran variabel menggunakan instrumen kuesioner
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok
orang tentang fenomenal sosial (Sugiyono, 2013). Skala likert yang digunakan dalam
Tabel 3.1
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Ragu Ragu 3
Tidak Setuju 2
1. Jenis Data
Data dalam penelitian ini berdasarkan dengan data primer, yaitu data yang
diperoleh dari Pegawai Puskesmas Lunto Kecamatan Lembah Segar yang menjadi
google form.
kepada responden yang dijadikan sampel penelitian. Hal ini dilakukan untuk
mengumpulkan data primer. Dalam penelitian ini, data primer meliputi identitas
26
responden dan data yang berhubungan dengan Pengaruh Lingkungan Kerja
Segar.
1. Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2013) valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur. Data yang diperoleh dari penelitian itu adalah
data empiris (teramati) yang mempunyai kriteria tertentu yang valid. Validitas
menunjukkan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek
dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti. Untuk mencari nilai validitas di
sebuah item kita mengkorelasikan skor item dengan total item-item tersebut. Jika ada
item yang tidak memenuhi syarat, maka item tersebut tidak akan diteliti lebih lanjut.
Syarat tersebut menurut Sugiyono (2013) yang harus dipenuhi yaitu harus memenuhi
Solution (SPSS) versi 16 for windows. Valid atau tidaknya pertanyaan yang diuji dapat
Tabel 3. 2
Uji Validitas Variabel Religiusitas
Pertanyaan Correcct item-total Keterangan
correlation
1 0.788 Valid
2 0.750 Valid
27
3 0.799 Valid
4 0.604 Valid
5 0.804 Valid
Berdasarkan hasil tabel 3.5 di atas dapat diketahui bahwa 5 (lima) pertanyaan,
correlation lebih dari 0,361. Karena item pernyataan 1-5 berada di atas 0,361 maka
Tabel 3. 3
Uji Validitas Variabel Integritas
Pertanyaan Correcct item-total Keterangan
correlation
1 0.550 Valid
2 0.576 Valid
3 0.858 Valid
4 0.602 Valid
5 0.547 Valid
6 0.744 Valid
7 0.567 Valid
8 0.469 Valid
9 0.709 Valid
10 0.785 Valid
apabila corrected item-total correlation lebih dari 0,361. Karena item pernyataan 1-10
berada di atas 0,361 maka dapat dijadikan sebagai item pernyataan untuk di uji.
28
2. Uji Reabilitas
ketepatan atau konsisten dan juga dapat di percaya. Dengan arti bahwa instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini akan memberikan hasil yang sama meskipun
atau stabil dari waktu ke waktu. Pengujian reliabilitas dengan menggunakan internal
consistency dimana pengujian reliabilitas yang dilakukan dengan cara mencoba sekali
instrument saja, kemudian data yang diperoleh di analisis dengan teknik tertentu.
metode Cronbach Alpha. Apabila nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6, maka
jawaban dari para responden pada kuesioner sebagai alat pengukur nilai dinyatakan
reliabel. Jika nilai Cronsbach’s Coefficient Alpha lebih kecil dari 0,6, maka jawaban
dari para responden pada kuesioner sebagai alat pengukur dinilai dinyatakan tidak
reliabel. Pengujian reliabilitas ini akan dilakukan dengan program SPSS versi 16.0for
Tabel 3. 4
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Religiusitas
Reliability Statistics
Cronbach’s Alpha N of Items
0,825 5
29
Bedasarkan tabel 3.7 diatas dapat dilihat bahwa item pertanyaan mengenai
Religiusitas didapat nilai Cronbach’s Alpha adalah 0,825 yang berarti berada di atas
Tabel 3. 5
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Integritas
Reliability Statistics
Cronbach’s Alpha N of Items
0,872 10
Bedasarkan tabel 3.7 diatas dapat dilihat bahwa item pertanyaan mengenai
Integritas didapat nilai Cronbach’s Alpha adalah 0,872 yang berarti berada di atas 0,6
Teknik analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden
atau sumber data lain terkumpul. Teknis analisis data dalam penelitian ini
menggunakan:
1. Analisis Deskriptif
Barat.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jawaban
30
setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Dalam penelitian ini
a. Verifikasi data, yaitu memeriksa kembali angket yang telah diisi responden
berikut :
x=
∑X
n
Dimana:
x = Mean
31
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
R = Ragu-ragu
TS = Tidak setuju
a. Jika rata-rata jawaban responden berada pada rentang 81% - 100% kategori
b. Jika rata-rata jawaban responden berada pada rentang 61% - 80% kategori
c. Jika rata-rata jawaban responden berada pada rentang 41% - 60% kategori
d. Jika rata-rata jawaban responden berada pada rentang 21% - 40% kategori
e. Jika rata-rata jawaban responden berada pada rentang 00% - 20% kategori
Rs
TCR= ×100
n
32
Dimana :
Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi yang
tidak. Kenormalan data dapat dilihat dari nilai residualnya. Uji normalitas
b. Uji Heteroskedastisitas.
33
model regresi. Dalam mode regresi yang baik adalah jika terjadi
c. Uji Linearitas
penyebaran titik jika mengikuti garis lurus diagonal maka memenuhi syarat
linearitas dan dapat digunakan dalam model regresi. Uji linearitas dilakukan
versi 22.
d. Uji Multikolinieritas.
Uji multikolinieritas adalah kondisi dimana dua atau lebih variabel bebas
program SPSS (Statistical Package for the Sciences) versi 22. Dalam
model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance sebesar 0,1 dan VIF dibawah
bebasnya.
e. Uji Autokorelasi
Salah satu asumsi yang harus dipenuhi persamaan model regresi adalah bebas
auto korelasi. Untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi pada penelitian ini
34
digunakan uji Durbin-Watson (DW-Test). Model regresi dinyatakan bebas
4. Uji Regresi
Uji linear regresi berganda bertujuan untuk menguji pengaruh antara variabel
bebas dengan variabel terikat. Hal ini untuk mengetahui nilai hubungan antara
variabel yang menjadi pokok dalam penelitian tersebut. Pengujian ini untuk
mengetahui nilai hubungan kearah positif atau negatif. Selain itu, uji linear
regresi berganda juga dapat memprediksi variabel dependen dimasa yang akan
datang. Hal itu dapat dilihat dari nilai variabel independen mengalami
Lingkungan Kerja Fisik (X1), Pengaruh Lingkungan Kerja Non Fisik (X2),
Keterangan :
35
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
dikatakan baik jika diatas 0,5 karena nilai Rsquare berikisar antara 0-1. Pada
umumnya sampel dengan data deret waktu (time series) memiliki Rsquare
maupun adjusted Rsquare cukup tinggi (diatas 0,5) sedangkan sampel dengan
data item tertentu yang disebut data silang (crossection) pada umumnya
Uji T dalam regresi adalah uji yang digunakan untuk menyatakan signifikan
kriteria, jika nilai probabilitas lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas
Sig.(0.05 Sig.), Ho diterima (Ha ditolak) artinya tidak signifikan. Jika nilai
probabilitas lebih besar dari pada atau sama dengan nilai probabilitas Sig.(0.05
36
Sig.), Ho ditolak (Ha diterima) artinya signifikan. Sedangkan nilai t hitung lebih
besar dari nilai t tabel, maka dapat dinyatakan bahwa variabel bebas secara
sebaliknya. Nilai dari uji t – test dapat dilihat dari p-value. Nilai T tabel dihitung
dengan cara :
Keterangan :
a = 5%/ 0,05
n = jumlah sampel
variabel bebas mempunyai pengaruh nyata atau tidak terhadap variabel terikat.
Uji F dapat dilakukan dengan melihat nilai signifikansi F pada output uji
ANOVA. Jika nilai signifikansi kecil dari < 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa
Keterangan :
a = 5%/ 0,05
n = Jumlah Sampel
37
DAFTAR PUSTAKA
Aspiyah, M., & Martono, S. (2016). Pengaruh Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja dan
Pelatihan pada Produktivitas Kerja. Management Analysis Journal, 5(4).
Bachtiar, D. (2012). Pengaruh Motivasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan.
Management Analysis Journal, 1(1), 212–218.
Dahlia, M. (2019). Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Kelelahan Kerja Terhadap Produktivitas
Kerja Karyawan Bagian Produksi (studi kasus PT. Sumber Graha Sejahtera (SGS).
Jurnal Manajemen STIE Muhammadiyah Palopo, 5(1), 11-16.
Elvy Muna R.(2017). Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Pegawai
Kementrian Agama Kabuaten Bantul. Yogyakarta:UIN Sunan Kalijaga.
Ferawati, Apfia. (2017). Pengaruh lingkungan kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja
karyawan. Jurnal Universitas Kristen Petra, Vol.5, No.7.
Lestary, Lyta., Harmon. (2017, Agustus). Pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja
karyawan. Jurnal riset bisnis & investasi, Vol.3 No.2.
Misbahudin Muayyad, D., & Irma Oktafia Gawi, A. (2016). Pengaruh kepuasan kerja
terhadap
produktivitas kerja pegawai bank syariah x kantor wilayah ii. Jurnal Manajemen
Dan Pemasaran Jasa, 9(1), 75–98.
Madjidu, A., Usu, I., & Yakup, Y. (2022). Analisis Lingkungan Kerja, Budaya Organisasi
Dan Semangat Kerja Dan Pengaruhnya Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai.
Jesya (Jurnal Ekonomi dan Ekonomi Syariah), 5(1), 444-462.
Maslichah, N. I., & Hidayat, K. (2017). Pengaruh Work-Life Balance dan Lingkungan Kerja
Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Studi pada Perawat RS Lavalette Malang
Tahun 2016 ). Jurnal Administrasi Bisnis, 49(1), 60–68.
Nabawi, Rizal. (2019, September). Pengaruh lingkungan kerja, kepuasan kerja dan beban
kerja terhadap kinerja pegawai. Jurnal Ilmiah Magister Manajemen,Vol.2, No. 2.
Nurrulloh, M. (2013). Pengaruh Lingkungan kerja terhadap produktivitas pegawai dinas
pekerjaan umum provinsi Kalimantan timur. Ekonomia, 2(1), 297-306.
Panjaitan, Maludin. (2017, Juni). Pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja
karyawan. Jurnal Manajemen, Vol 3. No.2, P. 1-5.
38
Parashakti, R. D., & Noviyanti, D. (2021). Pengaruh Motivasi, Lingkungan Kerja, dan
Pelatihan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan. Jurnal Ekonomi Bisnis,
Manajemen dan Akuntansi (JEBMA), 1(2), 127-136.
Purnami, N. M. I., & Utama, I. W. M. (2019). Pengaruh Pemberdayaan, Motivasi Dan
Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan. E-Jurnal Manajemen
Universitas Udayana, 8(9), 5611-5631.
Saleh, Abdul Rachman. (2018, Juli). Pengaruh disiplin kerja, motivasi kerja, etos kerja dan
lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja kaeyawan bagian produksi di PT. Inko
Java Semarang. Jurnal of STIE AMA Salatiga, Vol. 11.
Senata, I. W., Nuridja, I. M., & Suwena, K. R. (2014). Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan UD. Kembang Sari Kabupaten Bandung Tahun 2012.
Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha, 4(1), 1–10.
Sinaga, S., & Ibrahim, M. (2016). Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas
Kerja Karyawan (Bagian Produksi Minyak Kelapa Sawit Pt. Mitra Unggul Pusaka
Segati Pelalawan Riau) (Doctoral dissertation, Riau University).
Subagyo, A. (2014). Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Self Efficacy terhadap Komitmen
Organisasional Dosen Politeknik Negeri Semarang. ORBITH, E-Jurnal Manajemen,
Vol. 8, No. 9, 2019 :5611-5631
39