SKRIPSI
Oleh
NURFITRAWATI
NIM105711118816
Oleh
NURFITRAWATI
NIM105711118816
i
PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT, tugas akhir skripsi ini saya
persembahkan kepada:
1. Ayah dan Ibu serta Keluargaku, Yang senantiasa Memberikan Limpahan Do’a
memberi kasih sayang dan fasilitas terbaik, mendukung, serta tidak henti-
serta memberi dukungan dan Motivasi sehingga saya selaku penulis bisa
awal perkuliahan hingga saat ini Isma Ayu Refriana, Nur Annisa Yuliana, Nur
Hasba.
MOTTO HIDUP
(Nurfitrawati)
ii
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Jl. Sultan Alauddin No. 259 Gedung Iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866 972 Makassar
LEMBAR PERSETUJUA N
Jeneponto
PembimbingI PembimbingII
Mengetahui,
Ketua Prodi Ekonomi Pembangunan
iv
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Jl. Sultan Alauddin No. 259 Gedung Iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866 972 Makassar
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi atas nama Nurfitrawati, NIM 105711118816, diterima dan
disahkan oleh panitia Ujian Skripsi berdasarkan surat Keputusan Rektor
Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor
:…………………..M,Tanggal
……../………….M, sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
Makassar, ........................... H
…...……………M
PANITIA UJIAN
3. Sekretaris
4. Penguji :
Disahkan Oleh,
Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar
v
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Jl. Sultan Alauddin No. 259 Gedung Iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866 972 Makassar
LEMBAR PENGESAHAN
SURAT PERNYATAAN
Nama : Nurfitrawati
Stambuk : 10571111881
Skripsi yang saya ajukan di depan Tim Penguji adalah ASLI hasil karya
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia
Nurfitrawati
10571111881
Diketahui Oleh :
Dekan Ketua Program Studi
vi
Kata Pengantar
Jeneponto”. Tugas akhir ini disusun sebagai prasyaratan guna memperoleh gelar
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Ase., M.Ag selaku Rektor beserta Wakil Rektor I, II,
2. Bapak Ismail Rasulong, SE., MM. selaku Dekan beserta Wakil Dekan I, II dan
3. Ibu Hj. Naida, SE., M.Si selaku ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan
Universitas MuhammadiyahMakassar.
Universitas MuhammadiyahMakassar.
skripsiini.
vii
skripsiini.
bermanfaat. Seluruh staf akademik, dan tata usaha, serta staf jurusan Ekonomi
skripsi ini.
9. Semua Pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir skripsi ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat dibutuhkan guna menyempurnakan tugas akhir skripsi ini. Semoga skripsi
Makassar,............2021
Nurfitrawati
105711118816
viii
Abstrak
ix
Abstract
x
DAFTAR ISI
SAMPUL .............................................................................................................
SURAT PERNYATAAN...................................................................................... vi
ABSTRAK ........................................................................................................... ix
ABSTRACT......................................................................................................... x
C. Tujuan Penelitian.............................................................................. 4
B. Tinjauan Empiris............................................................................... 15
D. Hipotesis ........................................................................................... 22
xi
B. Lokasi dan Waktu Penelitian............................................................ 23
A. Kesimpulan ....................................................................................... 48
B. Saran ................................................................................................ 48
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
KabupatenJeneponto ......................................................................... 37
KabupatenJeneponto ......................................................................... 39
xiii
Tabel 4.11 Nilai Input Biaya Pupuk .................................................................... 41
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kekuatan ekonomi pada hasil bumi pada bidang pertanian dan hasil laut
hanya sebagai negara agraris tapi juga sebagai negara maritime yang
memiliki sumber daya alam yang kaya, pada bidang pertanian misalnya,
dimana kurang lebih 30% produk Indonesia berasal dari sektor Agribisnis.
yangdigunakanumumnyadaridalamnegeri,relativelebihtangguhmenghadapi
1
2
990.767 ton ( Ditjen hortikultura 2004 dalam Irani 2003). Produksi bawang
produktivits rata-rata nasionl 10,14 ton/Ha dan luas panen rata-rata 121.415
hektar ( Badn pusat statistik dan Direktorat Jendral Hortikultura 2016). Sektor
merupakan salah satu komponen susunan menu keluarga yang tidak dapat
bawang merah merupakan salah satu komoditi sayuran yang memiliki nilai
-1
tonha sementara kebutuhan permintaan produksi bawang merah secara
tanaman yang sangat sensitif sehingga tidak sedikit biaya yang di keluarkan
hasil produksinya.
utama dalam penelitian ini adalah lokasi dan waktu yang berbeda.
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah maka tujuan yang ingin dicapai untuk
jeneponto.
D. Manfaat Penelitian
ini adalah:
1. ManfaatTeoretis
2. Manfaat Praktis
a. Penelitian ini bagi para petani yang terlibat dalam usahatani bawang
meningkat.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
Konsep human capital inilah oleh Becker (1975) dalam Baron et al.
pilihan karir dan karakteristik lain yang berkaitan dengan kerja. Asumsinya
memaksimumkan nilai saat ini (present value) dari manfaat ekonomi dan
bukan saja dalam bidang usaha namun juga dalam bidang sumber daya
a. Defenisi Pendapatan
masyarakat tentu berbeda antar satu dengan yang lainnya, hal ini
secarawajar.
berdagang dan juga bekerja pada sektor pemerintah dan swasta (Nazir,
2008: 22).
Pengeluaran usahatani yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.
1) Biaya tetap
Biaya tetap dalam penlitian ini meliputi, biaya sewa lahan, dan
2) Biaya Variabel
biaya variabel yang digunakan antara lain adalah biaya bibit, pupuk,
3) Biaya Produksi
variabel, sehingga total pengeluaran per hektar per musim tanam yaitu
sebear Rp 47.663.557.
2. Usahatani
teknologi, pupuk, benih, dan pestisida) dengan efektif, efisien, dan kontinyu
kontinyu.
yang ada secara efektif dan efisien untuk tujuan memperoleh keuntungan
yang tinggi pada waktu tertentu. Dikatakan efektif bila petani dapat
faktor produksi yang harus ada agar suatu usahatani dapat berjalan. Suatu
a. Lahan
10
paling penting. Hal ini terbukti dari besarnya balas jasa yang diterima
(Mubyarto,2001).
b. Tenaga Kerja
usahatani tidak akan berjalan dengan baik tanpa tenaga kerja. Tenaga
cukup bukan saja dilihat dari ketersediaan, kualitas dan macam tenaga
c. Modal
Modal tetap dan modal bergerak. Modal tetap adalah modal yang
tidak habis digunakan dalam sekali produksi. Hal ini berarti bahwa
modal tetap dapat digunakan lebih dari satu kaliseperti tanah dan
menjadi dua macam yaitu modal tetap dan tidak tetap. Perbedaan
yang tidak habis dalam sekali proses produksi tersebut. Peristiwa ini
terjadi dalam waktu yang relative pendek dan tidak berlaku untuk jangka
dan habis dalam satu kali dalam proses produksi tersebut, misalnya
a. Bawang merah
daerah yang beriklim kering dengan suhu yang agak panas dan cuaca cerah
mendapa tsina rmatahari sangat diutamakan dan lebih baik jika lama
penyinaran matahar ilebih dari 12 jam dan dapat tumbuh secara optimal
12
(Wibowo, 2009).
dengan baik pada musim hujan jika di sertai dengan penggunaan input
yang tepat.
(2000) dan Apriani (2011)). Hal ini berarti biaya bibit pada usahatani
13
bawang merah cukup besar karena diatas 50 persen dari biaya total.
Damanah (2008).
SukasariKecamatanArgapuraKabupatenMajalengkayaitusebesarRp
bawangmerahterbesarberadapadaskalalahansedangyaitusekitarRp
R/C atas biaya total usahatani bawang merah berkisar antara 1,65
B. Tinjauan Empiris
N Nama Metode
Judul Hasil Penelitian
o (Tahun) Analisis
1. Haerunnisa( Analisis Kelayakan (Kuantitatif) Usahatani Bawang Merah di
2018) Usahatani Bawang Kecamatan Sape Kabupaten
Merah Di Kecamatan Bima layak untuk
Sape Kabupaten Bima dikembangkan
(Kuantitatif)
2 Hakim,Rah Analisis Nilai Ekonomi (Kuantitatif) Rata-rata nilai R/C ratio
man Arif et Usahatani Bawang budidaya bawang merah off
al.(2017) Merah (Allium Cepa season dengan budidaya
L.)Off Season Dan In bawang merah in season
Season Pada Lahan yang berarti budidaya
Pasir Pantai bawang merah off season
(Kuantitatif) dan budidaya bawang merah
in season sama-sama layak
diusahakan.
3 Maharani,Na Pendapatan (Kuantitatif) Nilai R/C Rasio usahatani
vita (2017) Usahatani Bawang bawang merah di
Merah Di Kecamatan Kecamatan Junrejo sebesar
Junrejo Kota Batu 2, 28. Hal ini menunjukkan
(Kuantitatif) bahwa usahatani bawang
merah di Kecamatan Junrejo
Kota Batu layak secara
ekonomi (menguntungkan)
un dikembangkan karena
nilai R/C rasio>1
15
C. Kerangka Konsep
Berdasarkan pemaparan sebelumnya, maka dapat disimpulkan untuk
Jeneponto.
sebagai berikut:
Usahatani Bawang
Merah
17
Pendapatan
Usahatani Bawang
Merah
D. Hipotesis
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Sulawesi Selatan Oktober 2020, Sedangkan waktu dalam penelitian ini adalah
2bulan.
C. Populasi danSampel
Populasi dalam penelitian ini adalah para petani bawang merah yang
1.236 petani. Sedangkan sampel penelitian ini sebanyak 29 orang atau hanya
18
19
1. Tidak semua petani yang totalnya 1.236 orang di desa tersebut bertani
tahun keatas.
dari hasil penjualan bawang merah dikurang total biaya produksi bawang
1. Data primer
Data primer berupa hasil data sensus yang dituangkan dalam lembaran-
2. Datase kunder
Data sekunder berupa data yang diperoleh dari artikel, jurnal, buku, dan
informasi secara langsung terkait hal-hal yang dibutuhkan dalam penelitian ini
yang ahli di bidang yang berkaitan dengan informasi yang kita cari.
Metode analisis data yang digunaka dalam penelitian ini adalah: Metode
non tunai. Semakin besar atau luas lahan yang digunakan maka akan
semakin besar atau tinggi biaya yang akan dikeluarkan oleh petani
• Persentase BiayaTotal
% TC = NIP / TNIP
21
Keterangan:
InputProduksi
balas jasa terhadap modal petani dengan cara mengurangkan nilai kerja
Dan untuk mengukur balas jasa terhadap modal kerja dengan cara
memiliki luas wilayah 706,52 km² dan berpenduduk sebanyak 409.693 jiwa.
Jeneponto pada bagian Utara terdiri dari dataran tinggi dengan ketinggian 500
sampai dengan 1400 meter diatas permukaan laut, bagian tengah dengan
ketinggian 100 sampai dengan 500 meter dari permukaan laut, dan pada bagian
Selatan meliputi wilayah dataran rendah dengan ketinggian 0 sampai dengan 150
meter di atas permukaan laut. Bagian barat dan utara pada umumnya merupakan
Tingkat kemiringan rata- rata pada wilayah bagian barat dan utara 40º, dengaan
rata-rata curah hujan lebih tinggi bila dibanding dengan bagian wilayah lainnya,
Kabupaten ini terkenal dengan penghasil garam dan juga idenik mengkonsumsi
mengkonsumsinya, tak hanya itu Kabupaten ini juga terkenal dengan penghasil
gula merahnya.
22
23
Tabel 4.1
Kabupaten Jeneponto
2 Bangkala 53.887
3 Tamalatea 41.810
4 Bontoramba 36.242
5 Binamu 56.068
6 Turatea 32.002
7 Batang 19.494
8 Arungkeke 18.517
9 Tarowang 22.682
10 Kelara 27.269
11 Rumbia 23.347
Jumlah 359.787
Sumber data: Data Statistik Kabupaten Jeneponto Sulawesi Selatan Tahun 2018-
2037
Desa Tombo-tombolo juga relatif cukup maju dan berkembang dari tahun ke
tahun, pemukiman terlihat tertata rapi. Suasana sejuk dan nyaman karena berada
desa tersebut.
1. Kondisi Demografis
Tabel 4.2
tempat sarana ekonomi dan sosial dan bercocok tanam lainnya. Walaupun
pada kerusakan hutan yang semakin besar dan meluas bukan hanya itu
sumber mata air bersih di desa tersebutpun dari tahun ke tahun masih
menjadi masalah yang cukup besar di mana pada saat musim kemarau
penduduk di desa tersebut akan kesusahan air bersih karna sumber air
bersih di desa tersebut akan mengering dan sumber mata air yang
Mobilisasi sumber daya antar desa dan kecamatan sekitar relatif lancar.
Hal ini didukung oleh akses jalan kabupaten yang sudah ada dengan
Berdasarkan tiap Dusun yang bisa kita lihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3
Jumlah Penduduk Tiap Dusun di Desa Tombo-tombolo
Jumlah Jiwa
Nama
No Laki-
Dusun Perempuan Total
laki
1. Tombo-tombolo 597 623 1220
2. Borongtanga 603 611 1214
3. Borong unti 694 678 1372
Total 1876 1912 3806
Sumber data umum Desa Tombo-tombolo.
dari 1876 orang penduduk Laki – laki dan 1912 orang penduduk
Tabel 4.4
No Umur Jumlah
1. 0-5 286
2. 6-12 854
3. 13-18 668
4. 19-24 408
5. 26-60 1369
27
6. >61 169
Jumlah 3585
Sumber : Data Umum Desa Tombo-tombolo.
Desa Lanta masih cukup relatif yaitu 286 jiwa. Hal ini tentu saja
besar yaitu 854 jiwa, Disamping jumlah balita yang perlu mendapatkan
penduduk usia lanjut yang mencapai jumlah 169 orang. Karena penduduk
produktif di Desa Lanta masih cukup tinggi yaitu 408 jiwa. Ketersediaan
jumlah tenaga kerja produktif ini tentu saja membutuhkan program yang
Tombo-tombolo
bervariasi, mulai dari petani, tukang, pegawai negeri sipil, honorer dan lain
Tabel 4. 5
60 orang.
e. Kondisi Pertanian
juga menanam tanaman cabe, tomat, kacang hijau,kacang tanah dan msih
29
timun, terong, labu dll, (untuk jenis tanaman palawija) sebagai selingan atau
pertanian didesa Tombo-tombolo maju, hal ini terlihat dari produksi hasil-
hasil pertanian khususnya untuk bawang merah yang cukup tinggi. Adanya
tahun 2020 ini banyak skali hasil pertaniaan masyarakat desa Tombo-
tombolo yang mengalami gagal panen mulai dari jagung, padi dan masih
banyak lagi tetapi itu tidak berdampak pada hasil panen bawang merah di
desa Tombo-tombolo, karna pada tahun ini hasil panen bawang merah di
tahun ini harga melonjak naik yang biasanya hanya kisaran 15.000 ribu
B. Hasil Penelitian
a. Identitas Responden
yang diusahakan, maka identitas petani responden merupakan salah satu hal
30
a. Umur Responden
dipengaruhi oleh umur petani. Pada umumnya petani yang berumur muda
dan sehat mempunyai kemampuan fisik yang lebih kuat dan relatif lebih
lebih tua. Oleh karena itu perbedaan umur yang dimiliki seseorang dapat
sudah kurang, akan tetapi relatif mempunyai pengalaman kerja yang lebih
berbeda-beda.
Tabel 4.6
31
29 orang petani bawang merah yang dominan tingkat umur yang terlibat
adalah tingkat umur 21-30 tahun dengan jumlah responden 3 orang dengan
umur yang produktif berada pada tingkat umur 51-60 dengan demikian
formal yang pernah ditempuh oleh petani, semakin tinggi pula tingkat
Tabel 4.7
Total 29 100,0
Kabupaten Jeneponto.
Tabel4.8
Jeneponto.
suatu hambatan.
ketersediaan lahan garapan yang cukup bagi petani berarti potensial lahan
lebih efektif, karena luas garapan petani berpengaruh pada aktifitas petani
Tabel 4.9
Tabel 4.10
1-10 6 20,7
36
11-20 3 10,3
21-30 14 48,3
>31 6 20,7
Total 29 100,0
11-20 tahun sebanyak 3 orang dengan presentase 10,3%, dan diatas (>) 30
nilai/jumlah dan presentase input produksinya baik secara tunai maupun non
tunai. Semakin besar atau luas lahan yang digunakan maka akan semakin
besar atau tinggu biaya yang akan dikeluarkan oleh petani (Soekarwati, 2006).
a) Biaya Pupuk
Tabel 4.11
untuk mengubah sifat fisik, kimia atau biologi tanah sehingga menjadi
b) Biaya Bibit
Tabel 4.12
Responden
Rp.5.200.000.
c) Biaya Pestisida
Tabel 4.13
38
29 58 150.000 Rp.8.7000.000
Pestisida adalah obat-obatan dengan substansi kimia dan bahan lain serta
Tabel 4.14
Responden
39
dengan total biaya pengeluran sebesar Rp. 4.550.000. Tenaga kerja yang
digunkan oleh para petani biasanya dari lingkungan sekitar rumah petani,
Tabel 4.15
input produksi bibit sebanyak 2.080kg dengan total nilai input produksi
sebanyak 91 tenaga kerja dengan total nilai input biaya tenaga kerja
3. Analisis R/C
TR TC Rasio (%)
Berdasarkan tabel 4.16, hasil R/C yaitu 10,18 artinya setiap pengeluaran
C. Pembahasan
tersebut, meski demikian banyak pula resiko yang rentan terjadi, misalkan resiko
gagal panen yang dapat mengakibatkan kerugiaan terhadap para petani di desa
tersebut.
terima...”
Dari wawancara diatas dapat kita lihat bahwa biaya yang di keluarkan akan
meningkat dengan biaya dan perawatan yang baik untuk kelangsungan usaha
petani”
terhadapat pendapatan usahatani bawang merah yang di jalankan ini bisa kita
lihat bahwa segala yang berkaitan dengan usaha akan berkaitan dengan biaya
ini bisa kita lihat dari kebutuhan petani yang cukup banyak sebab produksi dan
“....Tunru 43 tahun dengan biaya yang cukup besar ini maka pendapatan
Hasil penelitin di atas sejalan dengan peneitian yang di lakukan oleh Nama
Peneliti Idrus (2013), dengan judul Analisis Pendapatan Usaha Tani Bawang
dengan hasil analisis R/C Ratio menunjukkan usaha tani bawang merah di
keuntungan sebesar Rp. 3,15. Setiap petani bawang merah mengeluarkan biaya
ini bertolak belakang dengan penelitian yang di lakukan oleh Nurhapsa et al.
pendapatan petani masih tergolong sangat rendah, dan penelitian ini berkaitan
A. Kesimpulan
B. Saran
penerapan teknologi dan juga menggunakan alat yang canggih seiring dengan
44
45
DAFTAR PUSTAKA
Apriani LN. 2011. Analisis Efisiensi Teknis dan Pendapatan Usahatani Bawang
Merah(Studi Kasus: Desa Sukasari Kaler Kecamatan Argapura
KabupatenMajalengka Provinsi Jawa Barat) (tesis). Bogor (ID):
Institut PertanianBogor.
Baron, Angela & Amstrong Michael. (2007). Human Capital Management. United
Kingdom: Kogan Page.
Barquero, Antonio Vazquez. 2002. Endogenous development: Networking,
Innovation, Institution and Cities. New York: Routledge.
Damanah. 2008. Analisis Faktor-Faktor Produksi dan Pendapatan Usahatani
Bawang Merah di Desa Sukasari Kaler Kecamatan Argapura
Kabupaten MajalengkaProvinsi Jawa Barat (tesis). Bogor (ID):
Institut PertanianBogor.
Hairunnisa et al. 2018.Analisis Kelayakan Uasahatani Bawang Merah Di
Kecamatan Sape Kabupaten Bima. Artikel Ilmiah. Fakultas
Pertanian Universitas Mataram. 2018.
Hakim, Arif Rahman. 2017. Analisis Nilai Ekonomi Usahatani Bawang Merah
(Allium Cepa L.) Off Season Dan In Season Pada Lahan Pasir
Pantai (Studi Kasus Di Desa Srigading Kecamatan Sanden
Kabupaten Bantul DIY). SEPA. Vol. 14, No. 1. September 2017.
Handyoko A. 2011. Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap PDB. Lembang:
BBPPLembang.
Hendrawan, Sanerya. 2012. Pengembangan Human Capital, Prespektif
Nasional, Regional dan Global. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Herlita, Mona et al. 2016. Analisis Pendapatan Usahatani Bawang Merah (Allium
Ascalonicum) Di Desa Sei.Geringging Kecamatan Kampar Kiri
Kabupaten Kampar. Jom Faperta. Vol. 3, No. 1. Februari 2016.
Hermanto, Fadholi. 1996. Ilmu Usaha Tani.Penerbit: Penebar
Swadaya. Jakarta. Idrus, Muhammad. 2013. Analisis Pendapatan
Usaha Tani Bawang Merah Di
Kelurahan Mataran Kecamatan Anggeraja Kabupaten
Enrekang.
Jurnal Economix. Vol. 1, No. 2. Desember 2013.
Maharani, Navita. 2017. Penadapatan Usahatani Bawang Merah Di Kecamatan
Junrejo Kota Batu. Journal Uniska. 2017.
Marla, Hayyu Draifi. 2016. Analisis Pendapatan Usahatani Bawang Merah Di
lahan Pasir Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul Yogyakarta
(Skripsi). Departemen Agrobisnis Fakultas Ekonomi Dan
Manajemen. Institut Pertanian Bogor. 2016
Masahid. 2015. Analisis Pendapatan Usahatani Bawang Merah. Fakultas
Pertanian Universitas Bojonegoro. 2015.
46
LAMPIRAN
48
Instrumen Penelitian
Analisis Pendapatan Usahatani Bawang Merah Di Kecamatan
Bangkala Kabupaten Jeneponto
Lembaran survay
A. IDENTITASRESPONDEN
1. NamaLengkap :……………………………………
2. JenisKelamin :Laki-laki/Perempuan*
3
4
5
49
di gunakan
D. BIAYA PEMBELIANBIBIT
digunakan
sekali
tanam
50
E. BIAYA PENGGUNAANPUPUK
di gunakan
per/ml
51
Identitas Responden
9 45 25.000 11.250.000
10 40 25.000 10.000.000
11 170 25.000 42.500.000
12 45 25.000 11.250.000
13 45 25.000 11.250.000
14 45 25.000 11.250.000
15 60 25.000 15.000.000
16 30 25.000 7.500.000
17 120 25.000 30.000.000
18 45 25.000 11.250.000
19 50 25.000 12.500.000
20 60 25.000 15.000.000
21 130 25.000 32.500.000
22 150 25.000 37.500.000
23 45 25.000 11.250.000
24 60 25.000 15.000.000
25 65 25.000 16.250.000
26 40 25.000 10.000.000
27 65 25.000 16.250.000
28 250 25.000 62.500.00
29 55 25.000 13.7500
Jumlah 2020 72.500.000 50.500.000
53
PENERIMAAN/PENDAPATAN PETANI
SEKALI PANEN
DOKUMENTASI
58
59
BIOGRAFI PENULIS
Nurfitrawati lahir di desa kampung beru kecamatan
SD negri 59 kampung beru pada tahun 2003 dan tamat pada 2009
pada tahun yang sama kemudian selesai pada tahun 2012 setelah itu
jeneponto pada tahun 2012 dan tamat pada tahun 2015, setelah itu