ASPI
Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia P4W - LPPM IPB Universitas Pakuan
IPB International Convention Center
Bogor, 28 Agustus 2018
Prosiding
Penerbit
P4W LPPM IPB
Editor
Dr. Andrea Emma Pravitasari
Dr. Ernan Rustiadi
Dr. Janthy Trilusianty Hidayat
Dr. Didit Okta Pribadi
Copy Editor
Alfin Murtadho, S.P.
Reviewer
Dr. Ernan Rustiadi
Dr. Andrea Emma Pravitasari
Dr. Janthy Trilusianty Hidayat
Dr. Didit Okta Pribadi
Dr. Candraningratri Ekaputri Widodo
Arief Rahman, S.Si, M.Si
Setyardi Pratika Mulya, S.P., M.Si.
E-ISBN : 978-602-72009-3-7
Organizing Committee
Ketua Panitia : Dr. Andrea Emma Pravitasari
Wakil Ketua : Dr. Didit Okta Pribadi
Bendahara : Mia Ermyanyla, S.P., M.Si
Nusrat Nadhwatunnaja, S.P.
Erlin Herlina, S.E.
Kesekretariatan : Nur Etika Karyati, S.P.
Alfin Murtadho, S.P.
Muhammad Nurdin, S.Kom.
Yanti Jayanti, S.P.
Yurta Farida, S.E.
Hardini Nikamasari, S.P.
Tiffany Ramadianti, A.Md.
Prosiding & Program Book : Afan Ray Mahardika, S.T.
Siti Wulandari, S.P.
Kreshna Yudichandra, S.P.
Acara : Setyardi Pratika Mulya, S.P., M.Si.
Arief Rahman, M.Si.
Ulul Hidayah, S.T.
Dinda Luthfiani Tjahjanto, S.E.
Agus Ramadhan, S.P.
Logistik & Akomodasi : Khairul Anam, S.P.
Ridha M. Ichsan, S.T., M.Si.
Pubdekdok : Khalid Saifullah, M.Si.
LO : Zahra Kartika, S.P.
Rista Ardy Priatama, S.P.
Luthfia Nursetya Fuadina, S.P.
Yuni Prihayati, M.Si.
Dr. Mujio Sukirman
Field Excursion : F. S. Putri Cantika, S.P.
Thomas Oni Veriasa, S.E.
Penerbit
Pusat Pengkajian Perencanaan dan Pengembangan Wilayah (P4W)
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)
Institut Pertanian Bogor (IPB)
Sekretariat
Kampus IPB Baranangsiang
Jalan Raya Pajajaran Bogor 16127, Jawa Barat, Indonesia
Tlp/Fax: +62-251-8359072
Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018 iii
Daftar Isi
Kredit.............................................................................................................................................................. ii
Sambutan dari Ketua ASPI ......................................................................................................................... iv
Daftar Isi ........................................................................................................................................................ v
1. Keterkaitan Desa-Kota 1
Potensi Alpukat sebagai Alternatif Olahan Kuliner dalam Upaya Pengembangan Desa Wisata
Sakerta............................................................................................................................................................ 3
Fransiska Dessy Putri H.1*, Aggy Lestari Dwi P.1, & B. S. Rahayu Purwanti2
Analisis Daya Saing Perekonomian Antar Wilayah di Kecamatan Prambanan berdasarkan
Aspek Sosial, Pendidikan, dan Kesehatan Tahun 2018 ........................................................................... 14
Hayatun Nupus1*, Candra Andi Wardoyo1, Ismi Latifah1, Soni Setiawan 1, Araa Reda Astara1,
Fatin Naufal M1, & Dahroni1
Infrastruktur dan Keterhubungan Desa-Kota (Studi Kasus: Desa Bokor dan Desa Sendaur di
Pulau Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti) .................................................................................. 23
Wulansari1*, Arief Budiman1, Maria Febriana Bewu Mbele1 & Sonny Yuliar1
Pola Perjalanan Berangkat Bekerja Menggunakan Layanan Transjakarta ........................................ 32
Yudi Susandi1*, Danang Priatmodjo1 & Eduard Tjahjadi1
Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018 vii
Mitigasi Perubahan Iklim Melalui Perencanaan Pengembangan Ruang Terbuka Hijau di
Perkotaan dan Sekitarnya ........................................................................................................................ 457
Siti Badriyah Rushayati1*, Rachmad Hermawan1
Analisa Valuasi Ekonomi terhadap Pengelolaan Bantaran Sungai Ciliwung di Kampung
Melayu dan Bukit Duri ............................................................................................................................. 466
Catur Dyah Novita1*, Budi Kamulyan2, Yori Herwangi2
viii Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018
10. Pengelolaan Sektor Informal Perkotaan 603
Analisa Tingkat Kesiapan Pengembangan Kampung Tematik di Kota Malang ................................ 605
Deni Agus Setyono1
Pola Distribusi Spasial Minimarket di Wilayah Peri Urban (Studi Kasus Kawasan Sukaraden
Kecamatan Cibinong Kab. Bogor) ........................................................................................................... 612
Janthy Trilusianthy Hidayat1* dan Noordin Fadholie1
Pemilihan Alternatif Pengelolaan Kawasan Wisata “Payung” Kota Batu Berdasarkan
Stakeholder ................................................................................................................................................. 620
Nindya Sari1*, Ayu Puspa Kartika1, Dian Dinanti1
Interaksi Sektor Formal dan Informal pada Kawasan Perdagangan dan Jasa di Kota
Pekanbaru (Studi Kasus: Jalan Kaharuddin Nasution) ........................................................................ 633
Puji Astuti1*, Wika Susmita1
Dinamika Pengembangan Kawasan Perdagangan Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara ....... 645
Setyardi Pratika Mulya1,2*, Mujio Sukir2, Abdul Jamaludin2
Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018 479
Pengaruah Sektor Pariwisata terhadap Kondisi Sosial Ekonomi
Masyarakat Kecamatan Prambanan
Maryadi1*, David Ramadhan1, Mohammad Anggit Setiawan1, Henny Novita Sari1,
Ihda Nur Rohmah P S1, Tri Setyaningsih1
1
Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Surakarta, Jl. Ahmad Yani, Pabelan, Kartasura, Surakarta, 57102, Indonesia
Email: a610160051@student.ums.ac.id
ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji tentang kondisi masyarakat disekitar Kecamatan Prambanan yang pada saat
ini pariwisata di Kecamatan Prambanan merupakan salah satu destinasi wisata favorit di Jawa
Tengah dan Yogyakarta. Perkembangan sektor pariwisata yang sangat pesat dapat merubah kondisi
sosial ekonomi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sektor-sektor pariwisata di
Kecamatan Prambanan, untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi masyarakat Kecamatan
Prambanan dan untuk mengkaji apa saja pengaruh sektor pariwisata terhadap kondisi sosial ekonomi
masyarakat di Kecamatan Prambanan. Penilitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif.
Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah warga masyarakat di Kecamatan Prambanan,
karena sebagian besar masyarakat menggantungkan penghasilannya dari sektor-sektor pariwisata
yang ada di Kecamatan Prambanan. Teknik Random sampling merupakan teknik yang dipilih peneliti
dalam sampel penelitian yakni masyarakat di Kecamatan Prambanan yang memenuhi kriteria-kriteria
dalam penelitian, sehingga peneliti dapat menggali informasi dari warga sekitar yang berkenaan
dengan objek kajian yang diteliti. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yaitu
Interview (wawancara), Kuesioner (angket) dan Observasi. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa
sektor-sektor Pariwisata di kecamatan Prambanan membawa dampak Sosial dan Ekonomi. Dampak
sosial yaitu terjalinnya interaksi yang baik antara pedagang dengan pedagang, pedagang dengan
pengelola objek pariwisata dan pedagang dengan wisatawan. Dampak ekonomi meningkatkan
pendapatan, semakin luasnya kesempatan berusaha dan meningkatkan lapangan pekerjaan.
Kata kunci: Kondisi Masyarakat, Pariwisata, Kondisi Sosial, Kondisi Ekonomi, dan Pengaruh Sektor
Pariwisata.
PENDAHULUAN
Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan sebagai salah satu
sumber pendapatan daerah. Program pengembangan dan pendayagunaan sumber daya dan potensi
pariwisata daerah diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi.
Kedatangan wisatawan pada suatu Daerah Tujuan Wisata (DTW) telah memberikan kemakmuran
dan kesejahteraan bagi penduduk setempat. Sama halnya seperti dengan sektor lainnya. Pariwisata
juga berpengaruh terhadap perekonomian di suatu daerah atau Negara tujuan wisata. Besar kecilnya
pengaruh itu berbeda antara satu daerah dan daerah lainnya atau antara suatu Negara dengan Negara
lainnya (Sammeng 2001)
Sektor pariwisata dapat dikatakan sebagai salah satu langkah alternatif dalam hal penerimaan
devisa pemerintah dalam menyokong pilar-pilar perekonomian negeri ini. Fenomena kolektif
tersebut muncul disebabkan oleh adanya beragam potensi yang dapat dikembangkan sebagai daya
496 Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018
ISBN:XXX-XXX-XXXXX-X-X
tarik wisata yang diminati oleh para wisatawan untuk berlibur dan melakukan aktivitas diluar
rutinitas sehari-hari. Indonesia terkenal memiliki potensi yang dapat dikembangkan sebagai atraksi
wisata (tourist attraction) yaitu berupa sumber daya alam yang indah, keanekaragaman budaya,
keunikan adat-istiadat dari suku bangsa yang tersebar di seluruh nusantara. Hal ini sudah tentu
menarik perhatian bagi para calon wisatawan yang hendak mengakses liburan mereka di bumi
Indonesia.
Kegiatan pariwisata merupakan salah satu sektor yang sangat berperan dalam proses
pembangunan dan pengembangan wilayah, sektor pariwisata memiliki korelasi dan berbagai potensi
yang besar dalam mendukung sektor ekonomi produktif. Dari sudut pandang perekonomian nasional
sektor pariwisata di pandang sebagai penyangga sektor non migas, dengan prioritas kegiatan yang di
arahkan menjadi sektor andalan dalam penerimaan devisa, memperluas dan memeratakan
kesempatan berusaha dan lapangan pekerjaan, mendorong pembangunan dan pendapatan daerah
serta meningkatkan kesejahteraan rakyat yaitu dalam memberikan kontribusi terhadap pendapatan
masyarakat sekitar objek wisata.
Kabupaten Klaten merupakan salah satu Daerah Tingkat II yang mampu menjadi salah satu
wilayah yang memiliki daya tarik yang cukup tinggi bagi wisatawan. Hal ini dipengaruhi oleh
keberadaan objek wisata Candi Prambanan yang meskipun secara geografis tidak berada di wilayah
Kabupaten Klaten, namun Taman Wisata Candi Prambanan yang merupakan salah satu fasilitas
pelengkap objek wisata Candi Prambanan berada di wilayah Kabupaten Klaten. Dengan demikian,
secara tidak langsung pengunjung objek wisata Candi Prambanan merupakan pengunjung Taman
Wisata Candi Prambanan. Meskipun dibedakan dalam hal pihak pengelola dan kepemilikan, namun
secara umum hal ini cukup menguntungkan bagi Kabupaten Klaten. Selain dapat dijadikan sebagai
sarana promosi bagi objek wisata lain, dari segi pendapatan, Kabupaten Klaten jelas memperoleh
keuntungan yang cukup besar.
Sektor pariwisata telah memberikan dampak yang besar bagi kehidupan social ekonomi
masyarakat. Maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai variabel kepariwisataan di
Kec.Prambanan Kabupaten Klaten untuk mencapai visi pembangunan kepariwisataan yang telah
ditetapkan bersama. Sehingga nantinya diharapkan dapat meningkatkan penerimaan daerah melalui
sektor pariwisata yang akan berdampak pada penyelenggaraan daerah.
Letak kecamatan Prambanan Klaten yang terletak di perbatasan Klaten dan Daerah Istimewa
Yogyakarta. Dua kecamatan tersebut adalah Kecamatan Prambanan di Sleman dan Kecamatan
Prambanan Klaten. Beberapa objek wisata yang ditawarkan oleh Kecamatan Prambanan mulai dari
wisata Candi Prambanan, Candi Plaosan, dan Candi Sojiwan.
Berdasarkan latar blakang diatas peneliti membutuhkan rumusan untuk pemecahan masalah
sebagi berikut Bagaimana sektor pariwisata di kecamatan prambanan, Bagaimana sosial dan
ekonomi di kecamatan prambanan, Bagaimana pengaruh sektor pariwisata terhadap sosial ekonomi
masyarakat kecamatan prambanan. Adapun tujuan yang dituliskan dari peneliti antara lain
Mengetahui sektor pariwisata di Kecamatan Prambanan, Mengetahui kondisi sosial dan ekonomi di
Kecamatan Prambanan, Mengetahui pengaruh pariwisata terhadap sosial ekonomi masyarakat
Kecamatan Prambanan.
METODOLOGI
Jenis penitian yang digunakan peneliti dalam penelitian di Kecamatan Prambanan adalah
Diskriptif Kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan salah jenis penelitian yang spesifikasinya
adalah sistematis, terencana dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain
penelitiannya.Cara penelitiannya yaitu dengan cara mencari informasi tentang gejala yang ada,
Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018 497
didefinisikan dengan jelas tujuan yang ingin dicapai, merencanakan cara pendekatannya,
mengumpulkan data sebagai laporan.
Menurut Sugiyono (2011:7), metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umum nya dilakukan secara acak (random
sampling), pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Sedangkan seperti
yang dinyatakan oleh Burns dan Bush (dalam Mangkunegara, 2011) bahwa, penelitian kuantitatif
adalah penelitian yang membutuhkan penggunaa struktur pertanyaan dimana pilihan-pilihan
jawabannya telah disediakan dan membutuhkan banyak responden. Format yang didapat adalah
berupa angka atau numeric.
Penelitian ini tentang pengaruh sektor pariwisata terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat
di Kecamatan Prambanan tersebut didapatkan dengan mengunakan metode wawancara, dimana
menggunakan kuesioner sebagai instrumen utama, serta mengunakan metode observasi sebagai
instrumen pendukung.
Desain penelitian ini berawal dari masalah-masalah yang bersifat kuantitatif dan membatasi
permasalaha yang ada pada rumusan masalah. Desain penelitian ini didesain secara spesifik, jelas
dan rinci, yang telah ditentukan secara mantap sejak awal, dan menjadi pedoman/pegangan peneliti
dalam melakukan penelitian.
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten yang terdiri dari 16 Desa
yakni Desa Brajan, Bugisan, Cucukan, Geneng, Kemudo, Joho, Sanggrahan, Tlogo, Kotesan,
Randusari, Sengon, Taji, Kokosan, Pereng, Kebondalem Lor, dan Kebondalem Kidul.
Untuk keperluan penulisan ini, penulis memilih objek di Kecamatan Prambanan sebagai
daerah penelitian.waktu penelitian dilaksanakan selama 4 (empat) hari yaitu 29 Maret sampai 2
April.Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Prambanan secara keseluruhan.
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang digunakan sebagai sumber data yang
mewakili karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. Menurut Sugiyono (2011:18) populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas, obyek/subjek yang mempunyai kuantitas & karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi
yang diambil dalam penelitian ini adalah masyarakat di Kecamatan Pramabanan yg berjumlah 20943
populasi
Sampel penelitian adalah bagian-bagian dari jumlah dan karakteristik suatu populasi
penelitian, atau bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur-prosedur tertentu
sehingga dapat mewakili suatu populasi.
Dalam pengambilan sampel di kecamatan Prambanan peneliti menggunkan rumus slovin
dengan rincian sebagai berikut:
n=N
1 + N (e) 2
Keterangan:
n: Besaran sampel
N: Besaran populasi
e: Nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (persen kelonggaran ketidak telitian karena
kesalahan penarikan sampel) yaitu sebesar 10% dengan tingkat kepercayaan 90% sample
berjumlah 2235 sampel
498 Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018
ISBN:XXX-XXX-XXXXX-X-X
Teknik sampling adalah suatu teknik yang dilakuakan untuk mengambil sampel.Terdapat
berbagai macam teknik sampling untuk menentukan sampel yang akan dipakai dalam
penelitian.Dalam penelitian ini memakai simple random sampling.Teknik yang memberikan
kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih sebagai sampel. Dengan
kesempatan yang sama ini,hasil dari suatu penelitian dapat digunakan untuk memprediksi
populasi.selain itu, teknik acak sederhana dipakai karena populasi peneliti bersifat homogen dan
tidak banyak jumlahnya.
Teknik mengumpulkan data merupakan cara-cara atau langkah-langkah yang digunakan
peneliti dalam penelitian dengan tujuan untuk memperoleh data yang dicari peneliti. Menurut
sugiyono (2010:194), Wawancara merupakan teknik pengumpulan data apabila peneliti akan
melaksanakan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga
peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya
sedikit/kecil.
Wawancara yang dilakukan peneliti dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertan yaan
terstruktur karena peneliti menggunakan pedoman wawancara yang sistematis dan lengkap untuk
mengumpulkan data yang dicari. Metode penelitian yang di gunakan untuk memperkuat dan
memperjelas data yang diperoleh dalam penelitian
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2011).
Mengumpulkan data dengan mengirim pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden, dilakukan
dengan menyebar form kuesioner yang beriisi pertanyaan-pertanyaan meliputi penilaian kondisi
sosial, ekonomi dan pengaruh sektor pariwisata yang terjadi di Kecamatan Prambanan. Penggunaan
kuesioner bertujuan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan serta mendukung penelitian.
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan model Skala Likert.
Seperti yang telah dikemukakan oleh Sugiyono (2011:93) Skala Likert digunakan untuk mengungkap
sikap, pendapat, dan presepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Skala
Likert menyatakan bahwa variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.
Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang
dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan Skala
Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai dengan negatif. Metode ini digunakan agar
peneliti dapat mengetahui dan memiliki data meneganai penilaian yang diberikan oleh setiap warga
di Kecamatan Prambanan untuk selanjutnya dapat ditarik kesimpulan.
Menurut Nawawi dan Martini (1992:74), Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara
sistematik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejal dalam penelitian.
Adanya observasi peneliti dapat mengetahui pengaruh sektor pariwisata terhadap kondisi sosial
ekonomi masyarakat di Kecamatan Prambanan .Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan
bahwa observasi merupakan kegiatan pengamatan dan pencatatan yang dilakukan oleh peniliti guna
menyempurnakan hasil penelitian secara maksimal.
Menurut Sugiyono (2006:102), Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan
mengukur kejadian (variabel penelitian) alam maupun sosial yang diamati. Dengan demikian,
penggunaan instrumen penelitian yaitu untuk mencari informasi yang lengkap mengenai suatu
masalah, fenomena alam maupun sosial. Instrumen penelitian yang dipergunakan dalam penelitian
ini berupa angket atau kuisioner yang dibuat sendiri oleh peneliti.
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah berupa analisis deskriptif.Analisis deskriptif
merupakan analisis data yang berupa identitas responden dan proses pengambilan keputusan.
Analisis ini dikelompokkan berdasarkan jawaban yang sama, kemudian dipersentasekan berdasarkan
Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018 499
jumlah responden. Persentase yang terbesar merupakan faktoryang dominan daqwari masing-masing
variabel yang diteliti. Analisis ini merupakan kegiatan mengumpulkan, mengolah, dan
mendeskripsikan data yang terkumpul. (Sugiyono, 2009:80)
Berdasarkan pemaparan diatas peneliti mengungkapkan dan memaparkan pendapat dari
responden berdasarkan j awaban dari instrumen penelitian yang telah diajukan oleh peneliti. Dari
data yang telah terkumpul kemudian dilakukan analisis data secara deskriptif yaitu dengan cara
memaparkan secara objektif dan sistematis situasi yang ada dilapangan. Dalam penelitian ini tahap
analisis data yang dilakuakan dengan cara pengecekan dan memberikan nomor pada responden
disetiap kuisioner yang telah ada, sehingga pengolahan data terlaksana dengan jumlah yang
disesuaikan. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan analisis data.
500 Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018
ISBN:XXX-XXX-XXXXX-X-X
3. Analisis perbandingan Kondisi Sosial Sebelum dan Sesudah adanya Sektor Pariwisata
Kondisi sosial di Kecamatan Prambanan sebelum adanya objek wisata mayoritas masyarakat
di Kecamatan Prambanan lebih terfokus pada sektor pertanian karena sektor pariwisata di Kecamatan
Prambanan belum mengalami perkembangan. Lebih lanjutnya kepala Desa hanya bertugas sebagai
pengayom dalam pelayanan masyarakat yang bersifat administratif dan tidak ada penyuluhan dari
pihak kepala desa terhadap adanya pariwisata.
Kondisi sosial berubah setelah adanya sektor pariwisata berkembang yaitu meningkatnya
kualitas hidup karena sudah mempunyai kegiatan di sektor pariwisata untuk mencari nafkah seperti
membuat usaha di sekitar sektor pariwisata, kemudian pedagang yang berjualan di sekitar sektor
wisata sudah memiliki tempat yang layak untuk berjualan sehingga kualitas barang yang ditawarkan
menjadi meningkat. Selain itu Kepala Desa di Kecamatan Prambanan mempunyai peran sebagai
pengembang perekonomian masyarakat. Hasil ini didapat dari wawancara peneliti sendiri.
Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018 501
5. Analisis perbandingan Kondisi Ekonomi Sebelum dan Sesudah adanya Sektor Pariwisata
Kondisi ekonomi masyarakat sebelum objek wisata di Kecamatan Prambanan berkembang
pendapatan masyarakat sangat bergantung pada sektor pertanian, kesempatan kerja tebatas hanya
pada sektor pertanian dan perdagangan tradisional kemudia sebelum objek wisata di Kecamatan
Prambanan berkembang daerah prambanan belum ada tempat layak untuk membuka usaha basru
sehingga masyarakat masih apatis terhadap posisi yang dimiliki daerahnya.
Kondisi ekonomi masyarakat berubah setelah objek wisata di Kecamatan Prambanan
berkembang yaitu pendapatan masyarakat meningkat karena masyarakat dapat memanfaatkan
fasilitas pariwisata di Kecamatan Prambanan untuk meningkatkan pendapatan, kemudian
kesempatan kerja bertambah di sektor pariwisata seperti membuka usaha cindera mata dan
hiburan.selan itu di sekitar objek wisata Candi Prambanan telah memiliki fasilitas pariwisata sebagai
lahan yang bagus untuk membuka usahanya kemudian Masyarakat mulai sadar tentang potensi yang
dimilikinya dengan memanfaatkan fasilitas pariwisata di Kecamatan Prambanan. Hasil ini di dapat
melalui wawancara peneliti sendiri.
502 Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018
ISBN:XXX-XXX-XXXXX-X-X
Tabel 1. Lanjutan
Nama Jarak Tempuh ke Candi Jarak Tempuh ke Candi Jarak Tempuh ke Candi
Desa Prambanan Sojiwan Plaosan
Taji 2.6 km 3.3 km 2.0 km
Tlogo 2.5 km 1.6 km 1.5 km
Bugisan 1.9 km 2.7 km 650 m
Kokosan 3.1 km 4.9 km 2.8 km
Kebondalem 3.2 km 4.0 km 1.7 km
Lor
Brajan 6.2 km 6.0 km 3.0 km
Randusari 5.2 km 6.5 km 3.5 km
Joho 54 km 6.3 km 2.9 km
Sumber : Peneliti (2018)
1. Jenis Pekerjaan
Jenis pekerjaan masyarakat di 16 Desa kecamatan Pramban bermacam-macam. Pendidikan
sangat mempengaruhi terhadap jenis pekerjaan masyarakat.berikut ini grafik jenis pekerjaan
masyarakat Kecamatan Prambanan.
PERSENTASE
Masyarakat Kecamatan Prambanan terdiri atas berbagai jenis pekerjaan. Dari hasil penelitian
yang dilakukan di 16 Desa yang ada di kecamatan Prambanan jenis pekerjaan masyarakatnya terdiri
dari Buruh yang berjumlah 787 dengan persentase 36.67, Ibu rumah tangga yang berjumlah 404
dengan persentase 18.66, PNS yang berjumlah 115 dengan persentase 5.62, Pedagang yang
berjumlah 192 dengan persentase 8.39 , Wiraswasta yang berjumlah 227 dengan persentase 10.85,
Petani yang berjumlah 97 dengan persentase 4.27, Pengangguran yang berjumlah 52 dengan
persentase 2.19, Karyawan yang berjumlah 108 dengan persentase 5.09, Mahasiswa/pelajar yang
berjumlah 36 dengan persentase 1.67, dan Pensiunan yang berjumlah 81 dengan persentase 3.07.
Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018 503
Dari hasil analisis diatas dapat disimpulkan bahwa jenis pekerja yang paling banyak di
Kecamatan Prambanan adalah Buruh yang berjumlah 787 dengan persentase 36.67 dan jenis
pekerjaan masyarakat Kecamatan Prambanan yang paling sedikit adalah Mahasiswa atau Pelajar
yang berjumlah 36 dengan persentase 1.67 serta Guru yang berjumlah 36 dengan persentase 1.67.
2. Pendapatan
Jenis pekerjaan masyarakat Kecamatan prambanan sangat mempengaruhi pendapatan. Dengan
mempunya pekerjaan yang jabatan tinggi maka pendapatannya akan tinggi pula, berikut ini grafik
pendapatan masyarakat Prambanan dalam setiap bulannya.
PERSENTASE PENDAPATAN
35
30
25
20
15 persentase
10
0
< Rp. 500.000 Rp. 500.000 - Rp. Rp. 1.000.000 - Rp. > Rp. 1.500.000
1.000.000 1.500.000
3. Pengeluaran
Pendapatan masyarakat Kecamatan Prambanan sangat mempengaruhi pengelurannya dalam
setiap bulannya. Masyarakat yang berpenghasilan tinggi maka biaya pengeluran dalam memenuhi
kebtuhan hidupnya dalam setiap bulan akan tinngi juga,berikut grafik pengeluaran masyarakat dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya dalam setiap bulan.
504 Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018
ISBN:XXX-XXX-XXXXX-X-X
PERSENTASE PENGELUARAN
35
30
25
20
15 persentase
10
5
0
< Rp. 500.000 Rp. 500.000 - Rp. Rp. 1.000.000 - Rp. > Rp. 1.500.000
1.000.000 1.500.000
Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018 505
Dari hasil analisis diatas dapat disimpulkan, dengan adanya kawasan pariwisata dan industri
bisa membawa dampak yaitu dampak kurang baik yang berjumlah 75 dengan persentase 3.62,
dampak tetap yang berjumlah 1671 dengan persentase 79.78, lebih baik yang berjumlah 300 dengan
persentase 14.25, dan dampak jauh lebih baik yang berjumlah 53 dengan persentase 2.91.
2. Peningkatan Pendapatan
Dengan adanya pengembangan pariwisata dan industri di Kecamatan Prambanan membawa
pengaruh dari segi peningkatan pendapatan masyarakat sekitar.Pengaruh tersebut antara lain:
Peningkatan Pendapatan
1500
1000
500 Jumlah
0
Rp. 0 - Rp. 500.000 Rp. 500.000 - Rp. Rp. 1.000.000 - Rp. > Rp. 1.500.000
1.000.000 1.500.000
Berdasarkan hasil analisis diatas dapat disimpulkan Peningkatan pendapatan antara 0 sampai
Rp.500,000 berjumlah 1378 dengan persentase 81.77, Peningkatan pendapatan antara Rp.500,000
sampai Rp.1,000,000 berjumlah 154 dengan persentase 9.05, Peningkatan pendapatan anatara
Rp.1,000,000 sampai Rp.1,500,000 berjumlah 68 dengan persentase 4.48, dan Peningkatan
pendapatan diatas Rp.1,5000,000 berjumlah 87 dengan persentase 5.58.
600.000
400.000
Persentase
200.000
0
Lebih Baik Sama Baik Sama Buruk Lebih Buruk Tidak tahu
506 Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018
ISBN:XXX-XXX-XXXXX-X-X
Berdasarkan hasil analisis diatas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya sektor pariwisata
membawa dampak dari segi ekonomi.dampak pendapatan tersebut antara lain Lebih baik dengan
jumlah 288 dengan persentase 12.11, Sama baik dengan jumlah 1537 dengan persentase 68.32,
Sama buruk dengan jumlah 113 dengan persentase 5.63, Lebih buruk dengan jumlah 9 dengan
persentase 0.72, dan Tidak tahu dengan jumlah 289 dengan persentase 12.83.
b. Jaminan kesehatan
Jaminan kesehatan warga Kecamatan Prambanan sebelum dan sesudah adanya pariwisata yaitu:
Berdasarkan hasil analisis diatas dapat disimpulkan keadaan masyarakat prambanan dengan
adanya jaminan kesehatan membawa pengaruh yaitu Lebih baik dengan jumlah 233 dengan
persentase 10.86, Sama baik dengan jumlah 1535 dengan persentase 69.19, Sama buruk dengan
jumlah 116 dengan persentase 5.52, Lebih buruk dengan jumlah 8 dengan persentase 0.04, dan
Tidak tahu dengan jumlah 330 dengan persentase 14.15.
c. Fasilitas Transportasi
Fasilitas Transportasi warga Kecamatan Prambanan sebelum dan sesudah adanya pariwisata
yaitu:
20.000
10.000
0
Lebih Baik Sama Baik Sama Buruk Lebih Buruk Tidak tahu
Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018 507
Berdasarkan hasil analisis koding dapat disimpulkan tingkat transportasi sebelum dan sesudah
adanya sektor pariwisata yaitu Lebih baik dengan jumlah 265 dengan persentase 11.27, Sama
baik dengan jumlah 1366 dengan persentase 61.23, Sama buruk dengan jumlah 237 dengan
persentase 10.85, Lebih buruk dengan jumlah 43 dengan persentase 1.36, dan Tidak tahu dengan
jumlah 324 dengan persentase 14.43.
d. Keadaan secara keseluruhan
Keadaan secara keseluruhan warga Kecamatan Prambanan sebelum dan sesudah adanya
pariwisata yaitu:
Gamabar 10. Grafik keadaan keseluruhan sesudah adanya pariwisata di Kecamatan Prambanan
Sumber : Peneliti(2018)
Berdasarkan hasil analisis koding dapat disimpulkan keadaan secara keseluruhan baik sebelum
dan sesudah adanya sektor pariwisata yaitu Lebih baik dengan jumlah 294 dengan persentase
13.99, Sama baik dengan jumlah 1465 dengan persentase 65.98, Sama buruk dengan jumlah 165
dengan persentase 7.22, Lebih buruk dengan jumlah 8 dengan persentase 0.67, dan Tidak tahu
dengan jumlah 307 dengan persentase 13.34.
KESIMPULAN
508 Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018
ISBN:XXX-XXX-XXXXX-X-X
DAFTAR PUSTAKA
Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018 509
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL
ASPI 2018
Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI)
Diselenggarakan Oleh:
ASPI
Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia P4W - LPPM IPB Universitas Pakuan
Disponsori Oleh: