Anda di halaman 1dari 129

Karya Inovasi

Untuk Pemberdayaan
Masyarakat Berkelanjutan
KAJIAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM

Tim Editor:
Wike Astrid Cahayani, S.Ked., M.Biomed
dr. Indriati Dwi Rahayu, M.Kes
Dr. dr. Dian Nugrahenny, M.Biomed
Dr. dr. Ariani, Sp.A (K)., M.Kes
Mustika Dewi, SST., M.Keb
Karya Inovasi
Untuk Pemberdayaan
Masyarakat Berkelanjutan

Edisi Pertama
Copyright @ 2024

ISBN 978-623-130-839-9
126 h.
14,8 x 21 cm
cetakan ke-1, 2024

Penulis
Abdi Dzul Ikram Hasanuddin, Achmad Fadhil Raihandi, Adi Susilo,
Aditya Satriya Nugraha, Agnes Dellavia Kusuma Putri, Agustina Tri
Endharti, Ah Yusuf, Aina Angelina, Aisha Rifda Palastri, Ajeng Budi
Purwati, Akhiyan Hadi Susanto, Alfa Sylvestris, Amirah Faridah,
Andi Bustan, Anik Puryatni, Anisa Aprilia, Anisyah Achmad,
Annisa Rizky Maulidiana, Annisa Wuri Kartika, Ardaleni Frista,
Ardhanis Ramadhanti, Ardhiyanti Puspita Ratna, Ariani,
Arif Qadhafy, Arsy Arundina, Asti Melani Astari, Aulia Rahmi
Pawestri, Aurick Yudha Nagara, Ayu Dian A, Ayu Sekarani Damana
Putri, Ayu Sekarani DP., Ayuk Lawuningtyas Hariadini, Ayut
Merdikawati, Azizah Nurlaila, Bagus Putu Putra Suryana, Bintari
Ratih Kusumaningrum, Brillian Milenia Heryanti Putri, Celsy Citra
Septiana, Dea Sabrina Mahirasani, Dego Yusa Ali, Della Aprilia,
Dewi Indiastari, Dharma Putra Sjarif Ismail, Diadjeng Setya Wardani,
Diah Royani Meisani, Dian Islami Prasetyaningrum,
Dian Kusumaningtyas, Dian Kurnia Safitri Leksono, Dian
Nugrahenny, Dian Putri Permatasari, Dian Vidiastuti, Dicky Faizal
Irnandi, Didi Candradikusuma, Djoko Heri Hermanto, Domy Pradana
Putra, Dwi Indriani, Dwiwardoyo Triyuliarto, Dyahris Koentartiwi, Eko
Noviyanto, Elvira Sari Dewi, Endah Panca Lydia Fatma,
Enik Guntiyastutik, Erlangga Setyawan, Ery Olivianto, Eunike Cecilia
Setiawan, Fandi Tuju, Febri Nur Ngazizah, Fitri Indah Sari, Fitria
Mayasari, Fitria Rizki Nur Azizah, Fitrotul Laili, Fransiska Endang
Widyastuti Dapi, Frilya Rachma Putri, Genitri Indraswari, Hana
Istianah, Hani Susianti, Hanif A Hamid, Happy Kurnia
Permamatasari, Hayu Iyaka Nastaina, Heri Kristianto, Heri Sutanto,
Herwindo Pudjo, Brahmantyo, Hilma Tsurayya Iftitahurroza, Holipah,
I Putu Adi Santosa, Ihda Dian Kusuma, Ika Fikriah,
Ika Setyo Rini, Ikhda Ulya, Ilhamuddin, Ilmia Fahmi, Indriati Dwi
Rahayu, Intan Yusuf Habibie, Kana Mardhiyyah, Karina Nilasari,
Kentri Anggarina G., Khemasili Kosala, Khoirunisah Dwi Hartanti,
Kiki Fibrianto, Koyuki Atifa Rahmi, Krisjentha Iffah A., Kumboyono,
Kurniawan T., Kadafi, Leny Budhi Harti, Lia Dia Farida, Lia Septya,
Lilik Supriati, Lita Setyowati, Lola Ayu Istifiani, M. Luqman Fadli, M.
Soni Wijaya, Maya Mustika, Mega Ulfah, Mega Wahyu Nabilla,
Melinda, Meyta Wulandari, Milanitalia Gadys Rosandi, Mirnawati
Dewi, Mirza Zaka Pratama, Moch Hanas A., Muhammad Fadlan,
Muhammad Irawan, Muhammad Reza Insanfadhil, Muhammad
Rodli, Mukhamad Fathoni, Mustika Dewi, Nabila Novarani, Nadia
Alfiani, Nadia Alfiani Jauza, Neza Fadia Rayesa, Ni Made Susanti
Widhiastuti, Nia Novita W., Niko Dima Kristianingrum, Nila Fanahda
Ariza, Nina Nurarifah, Ningrum Paramita Sari, Niniek Budiarti,
Nirmala Gina Prabawati, Novi Haryati, Nuning Winaris,
Nur Aini Retno Hastuti, Nur Samsu, Nuraida Fara Rahmani,
Nurin Nadhilah Agustin, Nurona Azizah, Nurul Muslihah,
Puput Rahmawati, Putri Ardiyanti, Putri M. P., Putri Nur Fadhila,
Rahma Dian Hanifarizani, Rahma Micho Widyanto,
Rahma Putri Utami, Rahmad, Randy Suristyanto Sugito,
Ratna Diana F., Renny Nova, Rini Mutisari, Rinik Eko Kapti,
Ristiawan Muji Laksono, Rizka Hasanah, Rizki Diah Anggraeni,
Safitri Dwicahyani, Sakinah Jamal Thalib, Saptadi Yuliarto,
Sarazata Indy R.J., Satria Pandu Persada, Septaria Yolan Kalalinggi,
Septi Dewi Rachmawati, Shila Wisnasari, Shinta Kirana Rakhmani,
Shinta Oktya Wardhani, Shofi Nur Rahmah, Sholihatul Amaliya,
Silvana Maulidah, Sinta Murlistyarini, Siti Khotimah, Sjarif Ismail,
Sri A. Ibrahim, Sri Sunarti, Sri Winarsih, Stephanie Hellen Hartoyo,
Suherman, Suprayogi, Susenohaji, Susilowati, Tamara Gusti
Ebtavanny, Thomas Erwin C. J. Huwae, Tisnalia Merdya
Andyastanti, Tita Hariyanti, Titin Andri Wihastuti, Tri Wahju Astuti,
Ulfatun Nahdhiyah, Widya Angelica Putri, Wike Astrid Cahayani,
Wisnu Barlianto, Yati Sri Hayati, Yohanes Edy G., Yolanda Vionita
Onggara, Yulian Wiji Utami, Yuliana Rahmah Retnaningrum,
Yulita Purnama Sari, Zahwa Arzetiya Fahmi, Zata Dini

Penerbit
Madza Media
Anggota IKAPI: No.273/JTI/2021
Kantor 1: Jl. Pahlawan, Simbatan, Kanor, Bojonegoro
Kantor 2: Jl. Bantaran Indah Blok H Dalam 4a Kota Malang
redaksi@madzamedia.co.id
www.madzamedia.co.id
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh isi dengan cara
apapun, termasuk dengan cara penggunaan mesin fotocopy
tanpa izin sah dari penerbit.
PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan


karunia-Nya, sehingga memungkinkan terlaksananya diseminasi
kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang kedua, yang
diselenggarakan oleh Badan Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (BPPM
FKUB), dengan tema "Karya Inovatif untuk Pemberdayaan
Masyarakat Berkelanjutan." Karya inovatif ini mencakup
beberapa topik, yaitu kesehatan lingkungan, kedokteran
preventif, kesehatan masyarakat, dan edukasi kesehatan.
Sesuai dengan Visi FKUB, yaitu menjadi institusi pendidikan
pelopor dan pembaharu yang menyebarkan perkembangan ilmu
dan teknologi kedokteran sesuai kearifan lokal untuk
meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan,
kegiatan ini diharapkan menjadi wadah untuk menyebarkan hasil
pengabdian kepada masyarakat agar dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat dalam skala yang lebih luas. Sebagaimana diketahui,
integrasi tiga pilar Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah suatu
keharusan. Implementasi integrasi pendidikan dan penelitian
tersebut salah satunya dapat dicapai melalui kegiatan
pengabdian kepada masyarakat.
Karya tulis ini berhasil didiseminasi dengan partisipasi
berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih
yang tulus kepada Dekan Fakultas Kedokteran beserta seluruh
jajarannya, serta kepada seluruh peserta dan semua panitia.
Sebagai penutup, semoga karya tulis ini memberikan manfaat

i
bagi kita semua, dan semoga acara ini terus berlanjut dan
menjadi lebih baik di masa depan.

Malang, 12 Desember 2023

Dr. dr. Dian Nugrahenny, M.Biomed.


Ketua Badan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

ii
DAFTAR ISI

PRAKATA ......................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................... iii

BAGIAN 1........................................................................................ 1
Peningkatan Pengetahuan HIV-STD di Kalangan
Siswa SMA dan Orang Tua dalam Program
Pencegahan HIV Indonesia ...........................................2
Peningkatan Pengetahuan Ahli Gizi dan
Penjamah Makanan dalam Membuat Formula
Enteral Hospitalmade ....................................................4
Pendampingan Aplikasi Sihalal Bagi Umkm
Sebagai Upaya Peningkatan Keamanan
Pangan di Desa Belung dan Wonorejo ........................6
Menembus Batas: Batik Histologi dalam Karya
Anak Penyandang Disabilitas........................................8
Pelatihan Pembuatan Karbol Serai sebagai
Upaya Pencegahan Vektor Penyakit di Kelurahan
Pahandut Palangka Raya ............................................ 10
Skrining Tes Kesehatan Anak dan Edukasi
Kesehatan Pada Keluarga Komunitas Ojek
Online Wanita Di Malang ........................................... 12
Menumbuhkembangkan Minat Baca dengan
Mengoptimalisasikan Administrasi Pengelolaan
“Taman Baca Masyarakat Desa Tegalweru” ............. 15

iii
Pelatihan Teknik dan Penilaian Kualitas Pap
Smear Untuk Bidan Anggota Ibi
Bantur Kabupaten Malang ......................................... 18

BAGIAN 2...................................................................................... 21
Anak Sehat dan Ibu Hamil Berdaya Dengan
Cegah Stunting Serta Managemen Stres di
Kabupaten Madiun ...................................................... 22
Optimalisasi Peran Relawan Paliatif dalam
Pendampingan Psikologis Menghadapi
Perjalanan Penyakit Kanker Payudara di Wilayah
Kota Batu ...................................................................... 24
Pengembangan Keterampilan Komunikasi untuk
Peningkatan Kesadaran Masyarakat Tentang
Tuberkulosis ................................................................. 26
Penyuluhan Mengenai Luts pada Pasien Prolanis
Melalui Penyuluhan Interaktif di Puskesmas Kota
Tengah Kota Gorontalo .............................................. 28
Peningkatan Kapasitas Santri Husada Sebagai
Peer-Educator Pencegahan Penyakit Menular di
Ponpes Nurul Ulum Putri Kota Malang .................... 31
Profil Penyakit Mata pada Lansia di Desa
Ardirejo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten
Malang .......................................................................... 35
Screening Penyakit Degeneratif Pada Lansia di
Kelurahan Ardirejo Kecamatan Kepanjen
Kabupaten Malang ...................................................... 37
Peningkatan Kapasitas Kader dalam
Meningkatkan Kesehatan Ibu Nifas di Desa
Pagentan Wilayah Kerja Puskesmas Singosari ........ 40

iv
BAGIAN 3...................................................................................... 43
Edukasi Penatalaksanaan Pasien Ronsen
pada Tenaga Kesehatan Veteriner di Kota
Malang .......................................................................... 44
Implementasi Cognitive Stimulation Therapy
Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif
Lansia Risiko Demensia .............................................. 46
Peningkatan Kapasitas Masyarakat Desa
Wirotaman Kabupaten Malang Dalam
Penanggulangan Bencana Gempa Bumi Di
Bidang Kesehatan ....................................................... 48
Webinar Pemijatan pada Tangan Dapat
Mengurangi Nyeri Ulu Hati ........................................ 51
Pelatihan Deteksi Dini dan Tatalaksana Stunting
bagi Kader Kesehatan Masyarakat di Desa
Binaan Kabupaten Malang ......................................... 53
Hubungan Antara Kebersihan Pribadi dan
Kejadian Skabies Pada Santri Pondok Pesantren
di Pakisaji, Malang ....................................................... 55
Tingkat Pengetahuan Remaja Mengenai
Kesehatan Seksual di Sekolah Menengah Atas di
Malang .......................................................................... 57
Edukasi Bahaya Merokok pada Pekerja Sampah .... 59

BAGIAN 4...................................................................................... 61
Pelatihan Penanganan Hewan Coba Untuk
Meningkatkan Keterampilan Guru-Guru Biologi
Sma Kotapalangkaraya ............................................... 62

v
Deteksi Derajat Gangguan Ginjal dan Edukasi
pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis
Menggunakan Aplikasi Smartphone “Ginjalku”....... 64
Hubungan Faktor Sosiodemografi dalam
Mempengaruhi Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku Osteoporosis di Kota Malang: Studi
Berbasis Komunitas di Daerah Pedesaan ................ 67
Pengaruh Olahraga dalam Risiko Hematochezia
sebagai Gejala Kanker Kolorektal.............................. 69
Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi dan
Kepercayaan Diri Ibu dalam Merawat Bayi Berat
Badan Lahir Rendah setelah Keluar dari Rumah
Sakit ............................................................................... 71
Pelatihan Management Disaster dan Maternal
Child Emergency untuk Tim Kelurahan Tangguh
Purwantoro Kota Malang ........................................... 73
Skrining Penyakit Jantung Bawaan, Status Gizi
dan Hemodinamik Pada Anak Sekolah Dasar
Pronojiwo Lumajang ................................................... 75
Upaya Peningkatan Pengetahuan Terhadap
Diare di Desa Jatisari Kecamatan Pakisaji Pada
Tahun 2023................................................................... 77

BAGIAN 5...................................................................................... 79
Penguatan Kapasitas Posyandu Lansia melalui
Strategi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat dalam Upaya Pengendalian Penyakit
Tidak Menular Kronis .................................................. 80
Pelatihan Pengolahan Mijel (Minyak Jelantah)
menjadi Produk Bernilai Guna................................... 82

vi
Pelatihan Pembuatan Media Cetak dan Digital
Berbasis Konteks Lokal Untuk Edukasi
Tuberkulosis ................................................................. 84
Hubungan Faktor Sosiodemografi dalam
Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Tuberkulosis
dan HIV di Kota Malang: Studi Berbasis
Komunitas di Daerah Pedesaan ................................ 86
Pemanfaatan Website Teman Sebaya
Perempuan Sebagai Media Edukasi dan
Konsultasi Kesehatan Remaja Generasi Z ................ 89
Pengendalian Penyakit Menular Covid-19
Melalui Pendidikan Kesehatan Dalam Situasi
Bencana Gempa Bumi Mamuju Sulawesi Barat ...... 91
Program Edukasi Penggunaan Suplemen
Kesehatan pada Ibu Hamil, Bayi, dan Balita
sebagai Upaya Pencegahan Stunting (Kegiatan
dilakukan di Desa Sepanjang, Kecamatan
Gondanglegi) ............................................................... 94
Pendampingan Manajemen Mutu dan
Pengemasan Produk Ikan Asap Desa Tamansari
Kabupaten Probolinggo dalam Upaya
Meningkatkan Jangkauan Pasar ................................ 96

BAGIAN 6...................................................................................... 99
Pembibitan dengan Media Rockwool untuk
Membangun Kesadaran Partisipasi Siswa
Sekolah Dasar terhadap Lingkungan Sehat
Berbasis Agribisnis .................................................... 100

vii
Pengetahuan dan Sikap Remaja Terhadap
Dampak Pernikahan Dini Melalui Edukasi Kelas
Remaja Cerdas di Sekolah ........................................ 102
Telaah Faktor Resiko dan Pemeriksaan
Osteoartritis terhadap Kualitas Hidup
Masyarakat Desa Kendalpayak Malang .................. 104
Program Edukasi Olahan Jajanan Sehat dan
Higienis di Sekolah Dasar Kota Malang .................. 106
Penguatan Keterampilan Tenaga Pendidik PAUD
dalam Pengukuran Status Gizi Anak Usia Dini ...... 108
Peran Perawat dalam Pendampingan Forum
Pengurangan Risiko Bencana untuk
Meningkatkan Ketangguhan Masyarakat
Terhadap Bencana di Jawa Timur............................ 110
Pemeriksaan Perkembangan dan Kesiapan
Sekolah Anak Usia Pra-Sekolah (4-6 Tahun)
Sebagai Persiapan Memasuki Sekolah Dasar ........ 112

viii
BAGIAN 1
Peningkatan Pengetahuan HIV-STD di
Kalangan Siswa SMA dan Orang Tua
dalam Program Pencegahan HIV
Indonesia

Dewi Indiastari1, Amirah Faridah2, Didi Candradikusuma3,


Niniek Budiarti4, Heri Sutanto5, Milanitalia Gadys Rosandi6,
Lita Setyowati7

Divisi Penyakit Tropik & Infeksi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam,


1,3,4,5,6

Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya, Rumah Sakit Umum Daerah


Dr. Saiful Anwar Provinsi Jawa Timur
2
Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, Universitas
Brawijaya, Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Provinsi Jawa
Timur
6
Departemen Dermatologi dan Venerologi, Fakultas Kedokteran,
Universitas Brawijaya, Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar
Provinsi Jawa Timur
Jl. Jaksa Agung Suprapto No. 2 Malang, Provinsi Jawa Timur
e-mail: 1indiastari@ub.ac.id, 2amirahfaridah1707@gmail.com,
3
didi_candradikusuma.fk@ub.ac.id, 4niniek_budiarti.fk@ub.ac.id,
5
herisutanto.ipd@ub.ac.id, 6milanitalia@ub.ac.id, 7lita_centik@gmail.com

Pada masa transisi pubertas, remaja mengalami perubahan fisik,


psikis, dan cara berpikir, dimana perubahan sosial dan
lingkungan akan memberikan dampak yang cukup signifikan bagi
remaja. Pengendalian diri yang tidak tepat menjadi ancaman
yang dapat merusak moral dan masa depan remaja, termasuk
memilih lingkungan yang salah sehingga mengakibatkan
penyalahgunaan narkoba, kehamilan yang tidak diinginkan,
aborsi, infeksi menular seksual, HIV, dan AIDS. Kegiatan

2 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan dan pentingnya kesadaran remaja di Kota Malang
tentang HIV dan STD. Kegiatan ini merupakan kegiatan berbasis
kuliah daring (webinar) dan acara langsung mendampingi remaja
di wilayah Malang. Kegiatan ini dilaksanakan selama tujuh
minggu dengan memberikan edukasi mengenai apa itu HIV,
mengapa harus dihindari, dan bahaya infeksi menular seksual
secara online yang dilanjutkan dengan sesi diskusi. Metode
kegiatan pengabdian masyarakat melalui webinar dilaksanakan
selama 2 bulan pada bulan Oktober – November 2022 (6 kali
pertemuan online dan 1 kali pertemuan offline) . Kegiatan ini
diikuti oleh 763 peserta yang berusia 10-20 tahun dan 114 orang
tua dan orang awam. Hasil yang diperoleh selama kegiatan
menunjukkan adanya peningkatan nilai post-test dibandingkan
dengan nilai sebelum mendapatkan webinar. Selain itu, skor
siswa menunjukkan hasil rata-rata yang lebih tinggi (2,18 ± 2,10)
dibandingkan dengan orang tua/wali (1,48 ± 1,31). Temuan ini
menyoroti pentingnya peran orang tua dalam mencegah HIV dan
meningkatkan pengetahuan terkait HIV-STD. Melalui upaya
penekanan laju penularan HIV-STD di kalangan remaja melalui
edukasi dan pemahaman terkait HIV, telah menunjukkan
peningkatan yang signifikan berdasarkan hasil penilaian pre-test
dan post-test. Oleh karena itu, diharapkan kerja sama semua
pihak, baik orang tua, lembaga sosial, dan masyarakat untuk
memperhatikan dan mengawasi remaja dari kenakalan remaja
dan pergaulan bebas. Hal ini diperlukan untuk menjaga masa
depan remaja dan sebagai upaya mendukung program
pemerintah untuk Indonesia bebas HIV/AIDS pada tahun 2030.

Kata kunci: HIV-STD, remaja, bebas HIV/AIDS

Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan 3


Peningkatan Pengetahuan Ahli
Gizi dan Penjamah Makanan
dalam Membuat Formula Enteral
Hospitalmade

Leny Budhi Harti1*, Hayu Iyaka Nastaina1, Enik Guntiyastutik2


1
Departemen Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Brawijaya
2
Instalasi Gizi Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar Malang
e-mail: leny_budhi.fk@ub.ac.id

Formula enteral blenderized/ hospitalmade merupakan salah


satu dukungan gizi yang mudah dimodifikasi karena
menggunakan bahan pangan lokal. Pemilihan bahan pangan
lokal tertentu dapat digunakan untuk meningkatkan kandungan
zat gizi spesifik seperti omega 3 dan MCT. Karakteristik formula
ini adalah berbentuk cair sehingga mudah terkontaminasi
mikroorganisme, oleh karena itu diperlukan pengetahuan dalam
pembuatan formula enteral blenderized. Tujuan dari kegiatan ini
adalah meningkatkan pengetahuan ahli gizi dan tenaga
penjamah makanan tentang cara pembuatan formula enteral
blenderized. Kegiatan ini dikemas dalam bentuk seminar dan
workshop pembuatan formula enteral blenderized dengan
mengundang ahli gizi dan tenaga penjamah makanan Rumah
Sakit di Kota Malang. Peningkatan pengetahuan diukur dengan
menggunakan kuesioner pre dan post test. Kegiatan ini dihadiri
oleh 14 ahli gizi dari 8 Rumah Sakit di Kota Malang. Rerata nilai
pre dan post test sebesar 76 dan 87. Berdasarkan hasil analisis

4 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


statistik dengan menggunakan paired T Test menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara skor pre dan
post test (p=0,005). Kesimpulan dari kegiatan ini adalah terjadi
peningkatan pengetahuan terkait formula enteral hospitalmade.

Kata kunci: formula enteral hospitalmade

Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan 5


Pendampingan Aplikasi Sihalal
Bagi UMKM Sebagai Upaya
Peningkatan Keamanan
Pangan di Desa Belung Dan Wonorejo

Kiki Fibrianto1*, Achmad Fadhil Raihandi2, Nila Fanahda


Ariza3, Hana Istianah4
1234
Departemen Ilmu Pangan dan Bioteknologi, Fakultas Teknologi
Pertanian, Universitas Brawijaya
Jl. Veteran, Ketawanggede, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang,
Indonesia, 65145
e-mail: kiki.fibrianto@ub.ac.id

Sertifikasi halal merupakan aspek penting dalam industri


makanan dan minuman, terutama bagi Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) yang beroperasi di sektor ini. Sertifikasi dapat
mempengaruhi komposisi dan bahan-bahan yang digunakan
dalam produk makanan, sehingga dapat membantu
meningkatkan kesadaran konsumen untuk mengonsumsi produk
yang memenuhi standar keamanan pangan dan halal. Sistem
Informasi Halal (SIHALAL) merupakan platform yang dibuat
dengan tujuan untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal bagi
para pelaku usaha UMKM makanan maupun minuman. Para
pelaku UMKM yang berada di desa masih mengalami kesulitan
dalam mengakses dan menginput data dalam platform SIHALAL.
Penulisan paper ini bertujuan untuk mengidentifikasi
permasalahan yang sering dihadapi oleh pelaku UMKM yang
berada di Desa Belung dan Wonorejo dalam mengakses platform

6 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


SIHALAL. Metode yang digunakan yaitu survei dan wawancara
secara mendalam kepada para pelaku UMKM, ahli sertifikasi halal,
dan beberapa pihak terkait. Hasil pendampingan yang
didapatkan menunjukkan bahwa adanya kendala dan kesulitan
dalam mengakses dan menggunakan platform SIHALAL menjadi
hambatan bagi beberapa pemilik UMKM yang memiliki
keterbatasan dalam menggunakan teknologi. Hal tersebut
disebabkan oleh banyaknya pelaku usaha yang sudah berusia
lanjut, sehingga mengalami kesulitan dalam mengakses gadget
dan internet. Hasil kuisioner menunjukkan bahwa sebanyak
72,7% UMKM belum memiliki sertifikat halal, dan 100%
responden menyetujui pentingnya pendampingan dan sosialisasi
penggunaan platform SIHLAL untuk meningkatkan pengetahuan
akan pentingnya sertifikasi halal pada sebuah produk makanan
dan minuman. Rekomendasi yang diberikan untuk dapat
meningkatkan penggunaan SIHALAL oleh UMKM makanan dan
minuman di Desa Belung dan Wonorejo yaitu melakukan
konsultasi untuk penentuan kode KBLI agar tidak terdapat
kekeliruan yang berdampak pada proses pengisian di SIHALAL,
mencari informasi mengenai lembaga/badan yang dapat
menaungi proses sertifikasi halal, dan mencari informasi
mengenai pendamping PPH yang bersedia untuk membantu
proses sertifikasi halal.

Kata kunci: aplikasi SIHALAL, UMKM, serifikasi halal

Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan 7


Menembus Batas: Batik Histologi
dalam Karya Anak Penyandang
Disabilitas

Indriati Dwi Rahayu1, Wike Astrid Cahayani2, Dwi Indriani3,


Ariani4
1,2,3
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
Jl. Veteran Malang
e-mail: 1indri.fk@ub.ac.id, 2cahayani.wa@ub.ac.id, 3dwiindriani@ub.ac.id,
4
arianidr@ub.ac.id

Anak penyandang disabilitas memiliki kesempatan berkarya dan


berkreasi dalam bidang seni, olahraga maupun bidang yang lain.
Kreativitas seni akan muncul jika anak tersebut mempunyai
kesempatan untuk meraih pengetahuan dan mendapat
pengalaman. Salah satu media yang dapat digunakan untuk
kepentingan tersebut adalah membatik. Manfaat aktivitas
membatik juga dapat dirasakan oleh para pendamping atau
caregiver anak penyandang disabilitas. Pengabdian masyarakat
ini berupa pelatihan membatik yang diharapkan dapat memberi
pengalaman bagi anak penyandang disabilitas untuk membatik
menggunakan motif histologi. Motif histologi dipilih karena
filosofi dan kesederhanaan bentuknya. Selain itu, kegiatan ini
diharapkan dapat menjadi sarana mempererat ikatan hubungan
anak penyandang disabilitas dan caregiver. Pengabdian ini
dilaksanakan dengan cara memberikan pelatihan membatik
kepada anak penyandang disabilitas yang didampingi oleh
seorang caregiver. Kegiatan pelatihan didampingi langsung oleh

8 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


tim dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Batik Indonesia yang
berada di bawah Kementerian Perindustrian Indonesia. Evaluasi
kegiatan diperoleh melalui pemberian kuesioner untuk
mengetahui pendapat para caregiver terkait aktivitas pengabdian
ini. Hasil survei terhadap 28 caregiver yang mendampingi
peserta, sebanyak 50% memberikan nilai 4 (skala 1-5) untuk
kebermanfaatkan aktivitas ini, bahkan sebanyak 46,15 %
memberikan nilai 5. Ditinjau dari aspek keterlibatan dan
antusiasme peserta dalam kegiatan pelatihan ini, sebanyak
53,85% responden memberikan skor 4 dan sebanyak 46,15 %
memberikan nilai 5. Persentase terbesar tentang dampak yang
dirasakan adalah dalam mempererat ikatan antara anak
penyandang disabilitas dengan caregiver-nya, yaitu sebanyak
76,92% memberikan nilai 5 (skala 1-5), dan sisanya 23,08
memberikan skor 4, dengan rata-rata skor adalah 4,77. Ditinjau
dari tingkat kemudahan peserta dalam mengikuti kegiatan ini,
rerata skor adalah 4,29 (skala1-5). Berdasar relevansi materi dan
kebutuhan, rerata skor adalah 4,54, di mana 57,69% memberikan
skor 5. Dari pertanyaan terbuka di akhir kuisioner, sebanyak 16
responden mengharapkan keberlangsungan kegiatan ini.
Berdasarkan hasil evaluasi, dapat disimpulkan bahwa kegiatan
pelatihan ini dirasa memberi manfaat tidak hanya bagi anak
penyandang disabilitas, tetapi juga kualitas hubungan caregiver-
nya, sehingga kegiatan semacam ini layak untuk dilanjutkan di
masa yang akan datang.

Kata kunci: anak disabilitas, batik histologi

Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan 9


Pelatihan Pembuatan Karbol
Serai sebagai Upaya Pencegahan
Vektor Penyakit di Kelurahan
Pahandut Palangka Raya

Febri Nur Ngazizah1*, Rizka Hasanah2, Meyta Wulandari3, Lia


Septya4

Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan


1,2,3,4

Alam, Universitas Palangka Raya


Kampus UPR Tunjung Nyaho Jl.Yos Sudarso, Palangka Raya
e-mail: febrinurngazizah@mipa.upr.ac.id

Penyakit tular vektor merupakan salah satu penyakit yang


dipengaruhi oleh keadaan lingkungan fisik, biologi dan sosial
budaya. Pemilihan warga Kelurahan Pahandut sebagai subjek
pengabdian, karena Kelurahan Pahandut yang terletak di pinggir
sungai Kahayan sehingga banyak sampah yang terbawa aliran
sungai masuk ke bawah rumah panggung penduduk menjadi
habitat nyamuk, lalat dan kecoa yang dapat menularkan penyakit
ke penduduk. Penerapan pencegahan vektor penyakit salah
satunya dengan menjaga kebersihan lantai rumah dengan
menggunakan bahan alami berupa serai. Pengabdian ini
diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat
terkait pencegahan vektor penyakit dan keterampilan dalam
pembuatan karbol serai. Pengabdian ini dilaksanakan dengan
cara pemberian materi dan pelatihan cara pembuatan karbol
serai. Peningkatan pengetahuan masyarakat dilihat dari nilai pre-

10 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


test dan post-test yang terdiri dari 10 soal. Hasil pengabdian
kepada 15 warga kelurahan Pahandut dengan rata-rata nilai pre-
test sebesar 36% dan rata-rata nilai post-test sebesar 100%.
Terdapat peningkatan pengetahuan setelah dilakukan kegiatan
pengabdian. Hal ini dapat disimpulkan, pemberian penyuluhan
tentang pencegahan vektor penyakit dan pelatihan pembuatan
karbol serai dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
masyarakat dalam upaya pencegahan vektor penyakit.

Kata kunci: karbol serai, pencegahan vektor penyakit

Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan 11


Skrining Tes Kesehatan Anak Dan
Edukasi Kesehatan Pada Keluarga
Komunitas Ojek Online
Wanita Di Malang

Ariani1, Holipah Holipah2, Happy Kurnia Permamatasari 3,


Frilya Rachma Putri4
1
Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas
Brawijaya
2
Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya
3
Departemen Biokimia dan Biomolekuler Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya
4
Departemen Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
Jl. Veteran Malang
e-mail: arianidr@ub.ac.id, frilya.yudi@ub.ac.id

Anak-anak dari pekerja ojek online wanita dapat menghadapi


sejumlah masalah kesehatan yang dapat berdampak pada
pertumbuhan dan perkembangan mereka. Masalah kesehatan
yang sering timbul antara lain pertumbuhan fisik yang tertunda,
infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) dan mengalami masalah
kesehatan mental. Masalah-masalah tersebut terjadi dikarenakan
ketidakpastian ekonomi, kurangnya waktu bersama orang tua,
stigma sosial dan kurangnya dukungan emosional. Anak-anak
mungkin merasakan ketidakpastian ekonomi dan dampaknya
pada kehidupan sehari-hari mereka. Kesulitan finansial dalam
keluarga dapat menciptakan ketegangan dan kecemasan.
Dilakukan pemeriksaan kesehatan pada anak-anak dari ibu yang

12 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


bekerja sebagai ojek online. Pada kegiatan ini dilakukan
pemeriksaan antropometri, pemeriksaan kesehatan menyeluruh
termasuk pengisian Strengths and Difficulties Questionnaire
(SDQ) yang merupakan skoring untuk mengetahui emosi pada
anak. Pada hasil pemeriksaan didapatkan 40% anak mengalami
gangguan saluran pernapasan atas dan juga mengalami masalah
kesehatan gizi; lebih dari 29% anak mengalami berat badan
kurang dan sangat kurang, sedangkan 12.5% mengalami risiko
berat badan lebih. Hanya 62% anak yang memiliki perawakan
normal 33% lainnya mengalami perawatan pendek dan sangat
pendek sedangkan sisanya memiliki perawatan tinggi. Apabila
ditinjau dari aspek gizinya, 13% anak memiliki gizi buruk dan gizi
kurang, sedangkan 13% lainnya memiliki gizi lebih dan obesitas.
Gangguan emosi merupakan masalah kesehatan yang menjadi
masalah utama saat ini. Pada hasil skrining didapatkan lebih dari
50% anak memiliki perkembangan emosional yang borderline
dan tidak normal. Berdasarkan hasil skrining tersebut, anak yang
mengalami masalah kesehatan mendapatkan pengobatan secara
langsung oleh dokter spesialis anak, dokter program pendidikan
dokter spesialis ilmu kesehatan anak, dokter program pendidikan
dokter spesialis jantung dan penyakit kardiovaskular. Pada akhir
sesi dilakukan penyuluhan kepada ibu mengenai safety riding,
pemberian gizi yang memadai, permasalahan kesehatan jantung
dan juga bagaimana mengelola emosi pada anak yang dilakukan
oleh psikiater anak, dokter spesialis anak, dokter program
pendidikan dokter spesialis ilmu kesehatan anak, dokter program
pendidikan dokter spesialis jantung dan penyakit kardiovaskular.
Edukasi kepada anak dan orang tua juga dilakukan melalui
penyuluhan dan pendampingan oleh dokter spesialis kesehatan
jiwa sub spesialis kesehatan jiwa anak mengenai bagaimana

Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan 13


mengelola emosi. Selain itu dilakukan diskusi mengenai
penanganan masalah kesehatan anak yang tepat sesuai dengan
individu anak.

Kata kunci: skrining, kesehatan anak, ojek wanita

14 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


Menumbuhkembangkan Minat
Baca Dengan Mengoptimalisasikan
Administrasi Pengelolaan
“Taman Baca Masyarakat Desa Tegalweru”

Susilowati1, M. Soni Wijaya2, Susenohaji3

Fakultas Vokasi Universitas Brawijaya


1,2,3

Jalan Veteran No. 12-16 Malang


e-mail: 1sussy_1405@ub.ac.id, 2soniw7y@gmail.com,
3
Susenohaji@ub.ac.id

Desa Tegalweru berada di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang,


Jawa Timur. Warga Desa Tegalweru Kecamatan Dau Kabupaten
Malang, Pak Matohir sangat memperhatikan pentingnya
pendidikan anak sejak dini. Pak Matohir mendirikan Taman Baca
Al Quran untuk anak-anak di Desa Tegalweru, kemudian beliau
tergugah untuk melengkapi dengan buku bacaan karena belum
terdapat Taman Baca di Desa Tegalweru. Pengalaman yang
kurang dan sistem administrasi yang belum efektif dalam
mengelola "Taman Bacaan Masyarakat Desa Tegalweru"
mengakibatkan banyak buku yang tidak tertata dan tidak
dikembalikan tepat waktu. Taman bacaan merupakan mitra
utama kegiatan belajar masyarakat. Taman bacaan didirikan
untuk menyediakan koleksi yang dapat membantu proses belajar
masyarakat. Bukan hanya kumpulan buku teks tetapi juga buku
penunjang yang memberi warna tambahan pada buku teks.
Taman bacaan dikatakan gagal jika koleksi bukunya tidak dikelola
dengan baik. Tujuan pengabdian masyarakat adalah untuk

Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan 15


meningkatkan minat baca masyarakat Desa Tegalweru
Kabupaten Malang dan mengoptimalkan manajemen "Taman
Baca Masyarakat Desa Tegalweru". Pengabdian berlangsung
selama enam bulan, dari 19 Mei hingga 15 November 2023. Hasil
Pengabdian: Pengolahan bahan pustaka adalah kunci
untuk menyediakan bahan bacaan yang tepat dan cocok bagi
siswa. Langkah-langkahnya cukup sulit, terutama bagi mereka
yang tidak memahami prinsip-prinsipnya. Karena bahan pustaka
harus diproses dengan cara standar. Koleksi dimulai dengan
inventarisasi, klasifikasi, mengindeks, pengkatalogkan, dan
pembuatan atribut buku. Klasifikasi bahan pustaka adalah bagian
dari proses pengolahan bahan pustaka. Klasifikasi yang
digunakan di pusat informasi dan taman bacaan berarti
menyusun buku dan bahan pustaka lainnya secara sistematis,
serta katalog atau entri indeks berdasarkan topik yang paling
berguna bagi orang yang membaca atau mencari informasi.
Dengan demikian, klasifikasi berfungsi ganda: (1) sebagai cara
menyusun bahan pustaka di rak; dan (2) sebagai cara menyusun
entri bibliografis dalam katalog tercetak, bibliografi, dan indek.
Dengan kata lain, tujuan utama klasifikasi di taman bacaan adalah
untuk mempermudah temu kembali informasi (bahan pustaka)
yang dimiliki. Sosialisasi Taman Bacaan: Kegiatan ini dilakukan
dengan mengundang anak-anak, remaja, dan tokoh masyarakat.
Anak-anak diundang bersama orang tua mereka. Hal ini dilakukan
agar orang tua anak-anak dapat memahami peran taman bacaan
masyarakat. Acara sosialisasi taman bacaan ini
termasuk sambutan dari tokoh masyarakat, penjelasan oleh
pengelola tentang gambaran umum taman bacaan masyarakat,
dan penguatan peran penting taman bacaan bagi masyarakat.
Untuk mengetahui seberapa efektif program pengabdian kepada

16 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


masyarakat ini, tim pelaksana melakukan pretest dan post test.
Pretest dilakukan pada awal pelatihan. Post-test
dilakukan setelah program berakhir untuk mengevaluasi
seberapa baik peserta pelatihan memahami materi yang akan
dibahas. Post-test juga dilakukan untuk mengetahui berapa
persen peserta pelatihan yang mampu menyerap materi selama
pelatihan. Materi pretest dan posttest sama, berfokus pada
pemahaman peserta tentang manajemen taman bacaan
masyarakat, terutama pengolahan dan pelayanan taman bacaan
masyarakat. Hasil dari kedua tes menunjukkan bahwa ada
perbedaan yang signifikan dalam pemahaman dan keterampilan
peserta tentang manajemen taman bacaan masyarakat. Untuk
menilai keberhasilan program pengabdian kepada masyarakat
berikutnya, evaluasi kegiatan secara keseluruhan diperlukan
selain pelaksanaan pretest dan post test. Akhir dari kegiatan
pelatihan ini adalah penyebaran angket yang berisi pertanyaan
tertutup tentang materi yang disampaikan, waktu pelatihan,
sarana dan prasarana, media pembelajaran, dan penilaian
terhadap pemateri. Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan bahwa
sebagian besar peserta memahami materi yang disampaikan dan
dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam
mengelola taman bacaan masyarakat. Setelah kegiatan
Pengabdian Kepada Masyarakat ini pengelola "Taman Baca
Masyarakat Desa Tegalweru" sudah memiliki kemampuan untuk
mengelola koleksi dan layanan taman baca secara sederhana.
Koleksi telah diatur dan dikelola dengan sederhana namun
dapat mempermudah pelayanan.

Kata kunci: minat baca, administrasi

Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan 17


Pelatihan Teknik dan Penilaian
Kualitas Pap Smear Untuk Bidan
Anggota Ibi Bantur Kabupaten
Malang

Ihda Dian Kusuma1, Aina Angelina2, M. Luqman Fadli3, Fitria


Mayasari4, Ulfatun Nahdhiyah5, Sarazata Indy R.J6
1,2,3,4,5
Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Patologi Anatomi
Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya
1,2,3,4,5
Rumah Sakit Dokter Saiful Anwar Malang
6
Program Studi Sarjana Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas
Brawijaya
Jl. Jaksa Agung Suprapto No 2, Malang, Jatim
Jl. Veteran, Malang, Jatim
e-mail: 1ihdadk.pa.fkub@ub.ac.id 2aina.angelina@ub.ac.id,
3
luqman_pa@ub.ac.id

Kanker serviks merupakan penyebab kematian akibat kanker


yang terbesar bagi wanita di negara-negara berkembang. Kanker
serviks adalah kanker yang terjadi pada area leher rahim yaitu
bagian rahim yang menghubungkan rahim bagian atas dengan
vagina. Tingginya angka kematian ini adalah karena penyakit ini
tidak mempunyai ciri yang khas. Untuk mengurangi angka
kejadian kanker serviks maka dapat dilakukan program
pencegahan-pencegahan seperti deteksi dini. Kanker serviks di
Indonesia menjadi masalah besar dalam pelayanan kesehatan
karena kebanyakan pasien datang pada stadium lanjut. Hal ini
diperkirakan akibat program skrining yang masing kurang.

18 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


Perempuan yang berisiko terkena kanker serviks adalah usia
diatas 30 tahun dengan puncak usia tersering adalah 45-54 tahun
dengan riwayat multipara. Pencegahan kanker serviks dapat
dilakukan dengan menjaga kesehatan reproduksi dan melakukan
pap smear secara rutin bagi kelompok berisiko. Pap smear
merupakan tindakan deteksi dini dalam upaya pencegahan
sekunder pada kanker serviks. Bidan-bidan yang tergabung
dalam IBI ranting Bantur telah mendapat penyuluhan mengenai
pap smear, manfaat, dan teknik pelaksanaannya pada
pengabdian masyarakat tahun lalu namun masih sebatas teori
saja. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan skill
pengambilan sampel pap smear sehingga tercapai adekuasi
sampel sehingga saat dikirimkan kepada Spesialis Patologi
Anatomi untuk dianalisis hasilnya akan akurat. Dalam menjaga
kompetensi dan profesionalisme, tenaga kesehatan, termasuk
bidan, perlu terus mengasah kemampuan dan mengikuti
perkembangan ilmu. Bidan IBI Bantur telah menerima update
pengetahuan tentang kanker serviks dan pap smear pada tahun
sebelumnya. Pelatihan saat ini bertujuan untuk meningkatkan
keterampilan dalam pengambilan sampel pap smear yang
adekuat sebagai tindak lanjut aplikasi pengetahuan sebelumnya.
Dengan pelatihan teknik pengambilan sampel dan pemahaman
tentang kualitas sampel yang tepat, diharapkan bidan dapat
membantu pasien mendapatkan hasil deteksi kanker serviks yang
lebih akurat. Pelatihan dilaksanakan dalam 2 tahap. Pada tahap 1
dilakukan observasi praktik pengambilan pap smear yang
dilakukan bidan oleh Sp.PA. Sebanyak 5 bidan dari Puskesmas
Wonokerto melakukan pap smear pada 15 orang pasien. Hasil
pap smear tersebut di-review pada kegiatan tahap 2 . Di tahap 2,
sejumlah 53 orang bidan hadir untuk mengikuti penyegaran

Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan 19


materi mengenai adekuasi sediaan pap smear dan review sediaan
pap smear. Hasil review sediaan pap smear menunjukkan bahwa
sebagian sediaan cukup adekuat untuk didiagnosis, sedangkan
sebagian lain masih perlu perbaikan. Hasil wawancara pada bidan
yang diobservasi menyebutkan bahwa pengambilan pap smear
masih relatif cukup sulit dilakukan karena kurangnya pengalaman
serta terdapat perbedaan alat yang standar dengan yang tersedia
di puskesmas. Selain itu, diharapkan pelatihan seperti ini dapat
dilanjutkan untuk diberikan pada bidan dan puskesmas lain di
wilayah kerja Kabupaten Malang yang lainnya selain Wonokerto
sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan pelatihan ini masih
diperlukan oleh bidan untuk meningkatkan keterampilan pap
smear.

Kata kunci: pap smear, bidan

20 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


BAGIAN 2
Anak Sehat dan Ibu Hamil
Berdaya Dengan Cegah Stunting
Serta Managemen Stres di
Kabupaten Madiun

Renny Nova1, Heri Kristianto1, Erlangga Setyawan2,


Suprayogi3, Dian Kurnia Safitri Leksono1, Agnes Dellavia
Kusuma Putri1
1
Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
Brawijaya, Malang
2
Fakultas Vokasi, Universitas Brawijaya, Malang
3
Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi
Pertanian,
Universitas Brawijaya, Malang
e-mail Korespondensi: reva.fk.psik@ub.ac.id

Anak stunting merupakan hasil dari masalah gizi kronis akibat


makanan yang tidak berkualitas, morbiditas, penyakit infeksi, dan
masalah lingkungan. Stunting masa kanak-kanak berhubungan
dengan keterlambatan perkembangan motorik dan tingkat
kecerdasan yang rendah. Stunting berdampak pada kualitas
sumber daya manusia yang akhirnya menurunkan produktivitas.
Sekitar 8,8 juta balita mengalami masalah gizi. 1000 hari pertama
kehidupan merupakan masa emas bayi, namun kenyataannya
masih banyak bayi dan balita usia 0-59 bulan yang mengalami
masalah gizi termasuk di Kabupaten Madiun. Stress pada
kehamilan berdampak buruk terhadap bayi dalam kandungan
dan ibu hamil sehingga berperan dalam meningkatnya kasus

22 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


stunting. Stunting di Kabupaten Madiun berada pada 14,76%.
Target nasional di 2024 adalah 14%. Untuk mencapai target itu,
perlu keterlibatan semua pihak termasuk upaya pemberdayaan
ibu melalui pengabdian masyarakat. Pengabdian diadakan di
Kabupaten Madiun karena masalah stunting belum teratasi dan
belum pernah dilakukan pelatihan managemen stres.
Pemberdayaan masyarakat ini dilakukan dengan rincian kegiatan
pengisian pretest, data demografi, dan kuisioner, brain gym,
pemaparan materi prncegahan stunting, pemaparan makanan
sehat untuk anak, pelatihan teknik managemen stres bagi ibu,
senam balita sehat, tanya jawab, pembagian doorprize, pengisian
posttest, serta dokumentasi. Semua peserta antusias, hasil pre
test dan post test didapatkan peningkatan signifikan
pengetahuan dari seluruh peserta dengan hasil pre test terendah
yaitu 4 menjadi 10 pada post test. Disimpulkan, pemberian
edukasi dan pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan dalam mencegah stunting dan mengelola stres.

Kata kunci: stunting, managemen stress

Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan 23


Optimalisasi Peran Relawan
Paliatif dalam Pendampingan
Psikologis Menghadapi
Perjalanan Penyakit Kanker
Payudara di Wilayah Kota Batu

Lilik Supriati1, Asti Melani Astari 1, Ristiawan Muji Laksono 2,


Ilhamuddin3, Muhammad Rodli4
1
Department of Nursing, Faculty of Health Sciences, Universitas
Brawijaya
2
Medical Faculty, Universitas Brawijaya
3
Psychology Department, Faculty of Social and Political Sciences,
Brawijaya University
4
Anesthesia Nursing Study Programs, Institute of Technology, Sciences
and Health
Dr Soepraoen Kesdam V Brawijaya
e-mail: liliks.83@ub.ac.id

Kanker payudara merupakan jenis kanker paling sering yang


ditangani di Indonesia. Lintasan perjalanan penyakit kanker mulai
dari pra diagnosis, diagnosis, terapi, serta post diagnosis
memberikan masalah tidak hanya fisik dan materi, tetapi juga
beban psikologis bagi pasien. Dukungan sosial dari masyarakat
khususnya relawan sangat penting dalam perawatan paliatif.
Pendampingan pasien kanker payudara tidak cukup hanya
dilakukan saat pasien berada di rumah sakit saja, akan tetapi
pendampingan di rumah dan di masyarakat harus tetap
dilakukan. Peran relawan menjadi salah satu hal penting. Akan

24 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


tetapi keaktifan relawan di wilayah Kota Batu masih tidak merata
dimiliki oleh semua relawan, dikarenakan relawan kurang
mampu memahami dan tidak mampu menghadapi tekanan-
tekanan yang dialami dalam menghadapi kondisi pasien. Oleh
karena itu pengabdian ini berfokus untuk melakukan optimalisasi
relawan paliatif di Kota Batu untuk meningkatkan pengetahuan
dan motivasi relawan dalam melakukan pendampingan
psikologis kepada pasien kanker payudara. Pengabdian ini
dilaksanakan dengan cara pemberian kuesioner. Sebelumnya
relawan diberikan kuesioner untuk mengukur pengetahuan dan
motivasi diri tentang pendampingan psikologis dan pada hari
yang sama diberikan pelatihan tentang cara skrening SADARI,
komunikasi efektif dan manajemen nyeri, dukungan psikologis
dalam tahap berduka mulai fase denial, marah, tawar menawar,
depresi dan penerimaan kegiatan intervensi dilakukan dalam 2
kali pertemuan. Kuesioner dilakukan kembali setelah pelatihan.
Hasil pengabdian terdiri 37 relawan paliatif Kota Batu, dengan
peningkatan motivasi dalam pendampingan psikologis yang
sangat signifikan dari rata-rata 165,97 menjadi 169, 77. Dan 100%
relawan terjadi peningkatan pengetahuan tentang materi yang
disampaikan. Dari pengabdian ini dapat disimpulkan, pemberian
pelatihan tentang pendampingan psikologis dapat
mengoptimalkan motivasi relawan ke arah yang lebih positif
dalam memberikan pendampingan psikologis pasien
menghadapi perjalanan penyakit.

Kata kunci: relawan, paliatif, kanker payudara

Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan 25


Pengembangan Keterampilan
Komunikasi untuk Peningkatan
Kesadaran Masyarakat Tentang
Tuberkulosis

Titin Andri Wihastuti1, Yulian Wiji Utami2, Yulita Purnama


Sari3, Fransiska Endang Widyastuti Dapi4, Elvira Sari Dewi5

Departemen Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas


1,2,5

Brawijaya
3
Program Studi Magister Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan,
Universitas Brawijaya
4
Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
Brawijaya
Kampus 2 Universitas Brawijaya, Puncak Dieng Eksklusif, Malang
e-mail: 1wihastuti.fk@ub.ac.id, 2yulian.fk@ub.ac.id,
4
idadapi12@gmail.com, 5ns.elvira@ub.ac.id

Tuberkulosis (TB) tetap menjadi masalah kesehatan global yang


signifikan, termasuk di Indonesia. Meskipun upaya pencegahan
dan pengobatan terus dilakukan, kurangnya kesadaran dan
pengetahuan tentang TB masih merupakan hambatan dalam
upaya mengendalikan penyebarannya. Wilayah Manggarai, yang
terletak di Nusa Tenggara Timur, tidak terkecuali dari tantangan
ini. Kondisi geografis yang bervariasi dan infrastruktur yang
terbatas membuat penyuluhan dan edukasi kesehatan menjadi
tugas yang rumit. FIKES UB dan Dinas Kesehatan kabupaten
Manggarai telah melakukan kerja sama dalam upaya
penanggulangan TB di Manggarai. Hasil analisis situasi yang

26 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


dilakukan oleh Tim Pengelola TB di kabupaten Manggarai adalah
ditemukannya beberapa faktor yang menyebabkan kesadaran
masyarakat tentang TB kurang sehingga cakupan temuan TB
rendah. Adapun faktor-faktor yang melatarbelakangi rendahnya
cakupan temuan TB dan rendahnya kesadaran masyarakat terkait
TB di kabupaten Manggarai meliputi: kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang TB, tingkat akses terbatas terhadap
informasi kesehatan, kurangnya keterampilan komunikasi efektif,
potensi dampak sosial dan ekonomi TB, peran aktif komunitas
dalam upaya kesehatan. Tujuan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat untuk menciptakan solusi yang berfokus pada
peningkatan kesadaran, pengetahuan, dan pemahaman
masyarakat tentang TB melalui pendekatan komunikasi yang
efektif. Metode: Forum Group Discussion (FGD) antara FIKES UB
dan Dinkes kabupaten Manggarai secara luring; Persiapan
pelaksanaan dan eksekusi hasil FGD; Pelatihan komunikasi efektif
secara hybrid pada Tim Pengelola TB kabupaten Manggarai;
Penggunaan teknik komunikasi dan pembagian merchandise TB
kepada masyarakat; Monotoring dan Evaluasi; serta pelaporan
dan publikasi. Hasil: Tim Pengelola TB kabupaten Manggarai
berhasil memahami dan mengimplementasikan keterampilan
komunikasi efektif yang dapat digunakan untuk memberikan
edukasi tentang TB kepada masyarakat. Selain itu, masyarakat
kabupaten Manggarai menunjukkan respons positif terhadap
pemberian merchandise, meningkatkan pemahaman mereka
terhadap TB. Kesimpulan, pengembangan keterampilan
komunikasi efektif sebagai strategi untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat terhadap TB di kabupaten Manggarai.
Kata kunci: Kesadaran; Keterampilan; Komunikasi; Pengetahuan;
Tuberkulosis.

Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan 27


Penyuluhan Mengenai Luts pada
Pasien Prolanis Melalui
Penyuluhan Interaktif di
Puskesmas Kota Tengah Kota
Gorontalo

Sri A. Ibrahim1, Abdi Dzul Ikram Hasanuddin2


1
Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran,
Universitas Negeri Gorontalo, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo,
Indonesia, 96128
2
Departemen Histologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Negeri
Gorontalo, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Indonesia, 96128
e-mail: ikramhasanuddin@ung.ac.id

Lower urinary tract symptoms (LUTS) merupakan keluhan nyeri


saat kencing, sering kencing, dan sensasi kencing yang tidak bisa
ditahan sehingga mempengaruhi kualitas hidup penderita. LUTS
umumnya terjadi pada orang lanjut usia dan memiliki efek
signifikan pada individu, pengasuh, dan sistem perawatan
kesehatan yang lebih luas. Seiring bertambahnya populasi lansia
dengan berbagai komorbiditas, beban LUTS akan meningkat.
Tingginya angka insiden LUTS tidak terlepas dari meningkatnya
insiden penyakit-penyakit degeneratif yang dapat menyebabkan
komplikasi berupa LUTS, diantaranya adalah benign prostate
hyperplasia (BPH), diabetes melitus (DM), obesitas, hipertensi,
dan faktor-faktor psikologis lainnya seperti tingkat pendidikan
dan penghasilan keluarga. Beberapa obat juga dapat

28 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


memperburuk LUTS seperti diuretik yang banyak digunakan pada
pasien lansia. Di satu sisi, Program Pengelolaan Penyakit Kronis
(PROLANIS) merupakan suatu sistem pelayanan kesehatan dan
pendekatan proaktif pengelolaan penyakit kornis yang
dilaksanakan secara terintegrasi dengan melibatkan peserta BPJS
Kesehatan. Sebagaimana disebutkan sebelumnya, pasien
PROLANIS yang mayoritas berupa lansia dan mengalami penyakit
kronis berisiko untuk menderita LUTS. Meningkatkan
pengetahuan tentang LUTS pada lansia, khususnya pada pasien
PROLANIS merupakan salah satu strategi yang dipandang efektif.
Hal ini dapat dicapai, diantaranya melalui penyuluhan kesehatan
yang interaktif. Berbekal dengan pengetahuan ini, diharapkan
pasien PROLANIS dapat mengenali dan menangani LUTS sedini
mungkin serta dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas
hidup mereka. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan mengenai LUTS pada pasien PROLANIS di
Puskesmas Kota Tengah Kota Gorontalo. Kegiatan ini dilakukan
dengan cara penyuluhan kepada 21 pasien PROLANIS di wilayah
kerja puskesmas tersebut. Di tengah-tengah penyuluhan,
diberikan kuis interaktif kepada peserta dengan menggunakan
sistem eliminasi hingga terdapat tiga juara yang mendapatkan
hadiah menarik. Penilaian tingkat pengetahuan mengenai LUTS
dilakukan sebelum dan sesudah penyuluhan melalui kuesioner
yang berisi 20 soal. Masing-masing soal menanyakan mengenai
benar atau salahnya pernyataan yang disebutkan, mulai dari
definisi, gejala, hingga penanganan LUTS. Uji T berpasangan
digunakan untuk menganalisis perubahan nilai pengetahuan
yang terjadi. Terdapat peningkatan bermakna dari skor
pengetahuan mengenai LUTS antara sebelum dan sesudah
kegiatan penyuluhan diberikan (58,33 ± 11,87 vs. 75,48 ± 6,87,

Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan 29


p=0,000). Pada kesimpulannya, kegiatan penyuluhan mengenai
LUTS pada pasien PROLANIS di puskesmas ini telah terlaksana
dengan baik yang bisa diamati pada perbaikan pengetahuan yang
dicapai.

Kata kunci: LUTS, penyuluhan interaktif, PROLANIS

30 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


Peningkatan Kapasitas Santri
Husada Sebagai Peer-Educator
Pencegahan Penyakit Menular di
Ponpes Nurul Ulum Putri Kota
Malang

Ardhiyanti Puspita Ratna1, Tisnalia Merdya Andyastanti2,


Karina Nilasari3, Hilma Tsurayya Iftitahurroza4

Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Negeri


1,2,3,4

Malang
Jln. Semarang No. 5 Kota Malang
e-mail: 1ardhiyanti.puspita.fik@um.ac.id, 2tisnalia.merdya.fik@um.ac.id,
3
karina.nilasari.fik@um.ac.id, 4hilmatsurayyaif@gmail.com

Kesehatan menjadi hal yang harus menjadi perhatian dalam


mengelola pondok pesantren. Lingkungan ponpes yang cukup
tertutup dan padat penduduk rentan mengalami berbagai
penyakit menular. Kejadian penyakit menular seringkali menjadi
masalah di Pondok Nurul Ulum Putri Kota Malang, terutama
skabies, konjungtivitis, influenza, dan TBC. Faktor risiko
penularan penyakit di pondok pesantren antara lain Perilaku
Hidup Bersih Sehat (PHBS) yang masih kurang dan juga tinggal di
lingkungan yang padat penduduk. Para santri belum memiliki
perilaku dan sikap yang baik tentang proses penularan penyakit,
sehingga mereka terkesan mewajarkan bila terjadi penyebaran
penyakit. Literasi kesehatan yang terbatas mengakibatkan santri
memiliki perilaku kesehatan berdasar mitos dan kebiasaan.

Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan 31


Informasi mengenai kesehatan yang benar cukup terbatas dan
belum terinternalisasi secara efektif dalam keseharian. Untuk
mengatasi permasalahan kesehatan santri, Pondok Pesantren
Nurul Ulum Putri mempunyai unit pelayanan kesehatan santri
bernama Pusat Kesehatan Pesantren (Puskestren) Asy-syifa yang
berdiri sejak tahun 2008, yang memberi pelayanan oleh tenaga
kesehatan profesional pada santri yang memiliki masalah
kesehatan. Pada tahun 2018 juga dibentuk program kaderisasi
Santri Husada, yang mengacu pada program Pos Kesehatan
Pesantren Dinas Kesehatan Kota Malang. Santri Husada awalnya
diharapkan dapat menjadi garda terdepan kesehatan pesantren
yang mengutamakan aspek preventif dibanding kuratif. Namun
dalam pelaksanaannya, para Santri Husada lebih berperan
sebagai “perawat” bagi santri yang sakit, seperti mengantarkan
ke fasilitas kesehatan, mengambilkan obat, mengambilkan
makan dan lainnya. Kondisi ini agak menyimpang dari tujuan awal
dibentuknya Santri Husada yang seharusnya menjadi garda
terdepan dalam promosi kesehatan. Hal ini disebabkan karena
tidak ada pelatihan dan pengarahan yang dilakukan secara rutin
oleh pihak terkait. Berdasarkan masalah yang teridentifikasi
tersebut kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat
meningkatkan kapasitas Santri Husada Ponpes Nurul Ulum Putri
Kota Malang sebagai peer educator dalam pencegahan penyakit
menular. Bentuk pengabdian ini dilaksanakan dengan cara
melakukan pelatihan kepada 52 orang Santri Husada, pembagian
modul peer educator, evaluasi berkala, monitoring dan evaluasi
capaian kegiatan yang dilakukan selama kurun waktu 4 bulan.
Kegiatan ini diawali dengan pengisian kuesioner tingkat
pengetahuan Santri Husada terhadap 4 penyakit menular
terbanyak di lingkungan ponpes, PHBS, peran dan fungsi Santri

32 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


Husada serta komunikasi efektif. Selain itu juga diberikan
kuesioner terkait perilaku Santri Husada terkait PHBS dan
komunikasi efektif. Setelah dilakukan pengisan kuesioner,
dilanjutkan dengan pemberian materi penyuluhan disertai
pembagian modul yang berisi materi, tugas dan logbook kegiatan
harian santri husada sebagai peer educator. Pada hari kedua
dilakukan role play dengan memberikan kasus-kasus perilaku
kesehatan santri terkait penyakit menular, dimana para santri
husada diminta mempraktikkan cara mengatasi masalah
tersebut. Para fasilitator dari tim pengabdian kemudian
memberikan umpan balik dan masukan sesuai dengan materi
yang diberikan. Selanjutnya para Santri Husada diminta mengisi
logbook dan mengerjakan tugas sesuai modul yang diberikan,
pengisian logbook juga dievaluasi oleh penanggung jawab
poskestren dan tim pengabdian secara berkala setiap 2 minggu,
evaluasi berkala tersebut berlangsung selama 3 bulan dari Juli-
September 2023. Selanjutnya pada awal Oktober dilakukan
monitoring dan evaluasi capaian dengan Focussed Group
Discussion dengan fasilitator, untuk mengevaluasi upaya
promotif dan preventif yang telah dilakukan berdasar isian
logbook, mengetahui kendala yang dihadapi selama menerapkan
peer educator dan rencana tindak lanjut yang akan dilakukan oleh
para Santri Husada. Selain itu dilakukan monitoring terhadap
pengetahuan dan perilaku para Santri Husada sebagai peer
educator dengan menggunakan kuesioner. Berdasarkan hasil
monitoring dan evaluasi secara kualitatif para santri husada telah
mampu mengidentifikasi faktor resiko penyakit menular di
lingkungan ponpes serta berusaha melakukan pencegahan serta
mengajak sesama santri untuk menerapkan PHBS. Di samping itu
mereka juga mulai dapat mengembangkan pola komunikasi

Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan 33


efektif dengan teman sebaya untuk mengajak melakukan PHBS.
Data kuantitatif menunjukkan terdapat peningkatan
pengetahuan para santri husada dari rata-rata 60,87 sebelum
diberikan pelatihan menjadi 82,31 setelah diberi pelatihan. Selain
itu diketahui setelah mendapatkan pelatihan para Santri Husada
yang menunjukkan perilaku mendukung sebesar 60,5%, sangat
mendukung 37,2% sedangkan yang tidak mendukung hanya
2,3%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan pelatihan
Santri Husada sebagai peer educator dapat meningkatkan
kapasitas santri dengan cara meningkatkan pengetahuan dan
mengubah perilaku Santri Husada dalam upaya pencegahan
penyakit menular di Ponpes Nurul Ulum Putri Kota Malang.

Kata kunci: Santri, peer educator, pencegahan penyakit menular

34 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


Profil Penyakit Mata pada Lansia
di Desa Ardirejo, Kecamatan
Kepanjen, Kabupaten Malang

Alfa Sylvestris

Departemen Ophthamology
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang
Jl. Bendungan Sutami No. 188A, 65145, Malang, Indonesia, (0341)
551149
Email: alfasylvestris@gmail.com

Masa Lanjut Usia atau Lansia adalah tahap akhir perkembangan


manusia yang tidak dapat dihindari. Pada kondisi ini, lansia akan
mengalami proses penuaan yang ditandai dengan perubahan
secara fisik serta penurunan fungsi dan struktur tubuh.
Perubahan tersebut akan berpengaruh pada kesehatan salah
satunya adalah kesehatan mata. Lansia akan mengalami
penurunan kualitas penglihatan dikarenakan beberapa
faktor risiko yang diikuti oleh gejala-gejala gangguan
penglihatan. Gangguan kesehatan mata pada Lansia juga dapat
disebabkan oleh kebiasaan buruk sebelum memasuki tahap
Lansia. Pemeriksaan dan pengetahuan terhadap penyakit mata
pada Lansia perlu diberikan sehingga kualitas hidup yang lebih
baik di masa tua dapat terpenuhi. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui kondisi kesehatan mata pada Lansia yang ada di
Desa Ardirejo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Pengambilan data diperoleh dengan metode kualitatif observatif
dengan melakukan wawancara anamnesa dan pemeriksaan

Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan 35


tajam penglihatan, segmen anterior dan segmen posterior.
Penelitian dilakukan pada 31 responden dengan rerata usia 57
tahun yang terdiri dari 6 orang lansia laki – laki serta 25 orang
lansia perempuan. Hasil dari penelitian ini berupa diagnosa yang
menunjukkan bahwa penyakit mata terbanyak pada lansia
berupa sindrom mata kering sebanyak 38,71%, selanjutnya
35,48% mengalami kelainan refraksi, 12,9% mengalami katarak
imatur, 6,45% mengalami degenerasi retina, 3,23% mengalami
atrofi papil dan 3,23% lainnya mengalami Non Proliferative
Diabetic Retinopathy (NPDR). Visus terbanyak sebesar 20/20. Data
atau profile yang diperoleh dapat menjadi referensi penanganan
atau tindakan lanjutan terhadap kesehatan mata pada Lansia di
Desa Ardirejo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Kata Kunci: Lansia, Penyakit Mata

36 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


Screening Penyakit Degeneratif
Pada Lansia di Kelurahan Ardirejo
Kecamatan Kepanjen Kabupaten
Malang

Kana Mardhiyyah1*, Sri Sunarti2, Dian Nugrahenny3, Moch


Hanas A.4, Ery Olivianto5, Alfa Sylvestris6, Yati Sri H.7, Aditya
Satriya N.8, Ayu Sekarani DP.9

Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya


1, 2, 3, 5, 8, 9

4
Rumah Sakit Paru Manguharjo
6
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang
7
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Brawijaya
Jl. Veteran Malang, Jawa Timur, Jl. Yos Sudarso 108-112 Madiun, Jawa
Timur, Jl. Bendungan Sutami No.188A Malang, Jawa Timur, Kunci,
Kalisongo, Kec. Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur
e-mail: 1*kanamardhiyyah@ub.ac.id,‘2sri_sunarti.fk@ub.ac.id,
3
diannugrahenny.fk@ub.ac.id, 5ery_agustin@yahoo.com,
8
aditya.satriya.n@gmail.com, 9ayusekaranidp@gmail.com,
4
mh4n4x@gmail.com , 6alfa@umm.ac.id, 7yshayati.fk@ub.ac.id

Penyakit degeneratif merupakan penyakit akibat terganggunya


fungsi sel-sel tubuh dari fungsi normalnya. Gangguan tersebut
umumnya bersifat progresif, artinya mereka cenderung
memburuk seiring berjalannya waktu. Kebanyakan penyakit
degeneratif tidak memiliki penyembuhan total, dan penanganan
lebih berfokus pada pengelolaan gejala, perawatan suportif, dan
pencegahan progresi penyakit sejauh mungkin. Penyakit ini pada
umumnya terjadi pada lansia. Lansia adalah istilah yang
digunakan untuk menggambarkan orang yang telah mencapai

Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan 37


usia lanjut atau usia tua. Meskipun tidak ada definisi yang pasti
untuk batas usia lanjut, biasanya lansia merujuk pada kelompok
usia di atas 65 tahun. Proses menua adalah bagian alami dari
kehidupan, dan saat seseorang memasuki usia lansia, mereka
mungkin mengalami perubahan fisik, psikologis, dan sosial.
Penyakit degeneratif pada lansia berdampak signifikan pada
kualitas hidup dan kemampuan lansia untuk berfungsi secara
efektif. Penyakit degeneratif dapat dideteksi melalui pemeriksaan
kesehatan secara rutin dan melakukan pencegahan faktor
risikonya. Banyak orang cenderung memeriksakan kesehatan
mereka ketika mereka mengalami gejala yang mengganggu atau
merasa tidak sehat. Namun, untuk beberapa penyakit
degeneratif, seperti penyakit jantung, diabetes, kanker, atau
penyakit neurodegeneratif, gejala mungkin tidak muncul sampai
penyakit sudah mencapai tahap yang lebih lanjut atau parah.
Oleh karena itu, melakukan screening penyakit degeneratif
memiliki manfaat penting dalam mendeteksi penyakit pada tahap
awal, ketika perawatan dan intervensi lebih efektif. Screening
penyakit degeneratif berupa pemeriksaan tekanan darah, kadar
gula darah, dan kolesterol pada lansia. Pengukuran tekanan
darah rutin dapat membantu mendeteksi hipertensi, yang
merupakan faktor risiko untuk penyakit jantung koroner dan
stroke. Pemeriksaan darah dapat digunakan untuk mengukur
tingkat biomarker yang berkaitan dengan penyakit degeneratif.
Contohnya adalah pengukuran kadar kolesterol untuk penyakit
jantung koroner atau pemeriksaan gula darah untuk diabetes.
Screening penyakit degeneratif dilakukan di Kelurahan Ardirejo
Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang. Hasil yang diperoleh
dari kegiatan ini antara lain tekanan darah tinggi pada sebagian
besar lansia, kadar glukosa darah yang tinggi pada sebagian kecil

38 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


lansia dan kolesterol darah yang tinggi pada sebagian kecil lansia.
Kesimpulan dari screening ini adalah terdapat peningkatan
prevalensi penyakit degeneratif pada lansia. Perubahan gaya
hidup dan penanganan faktor risiko yang tepat diharapkan
mampu mencegah dan mengobati penyakit degeneratif.

Kata kunci: screening, penyakit degenerative, lansia

Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan 39


Peningkatan Kapasitas Kader
dalam Meningkatkan Kesehatan
Ibu Nifas di Desa Pagentan
Wilayah Kerja Puskesmas
Singosari

Krisjentha Iffah A.1, Dian K, Ratna Diana F.3,


Kentri Anggarina G.4

Program Studi Sarjana Kebidanan Fakultas Kedokteran


1,2,3,4

Jl. Veteran, Ketawangede, Lowokwaru, Kota Malang


e-mail: 1krisjentha_kia@ub.ac.id , 2dian.kusuma@ub.ac.id ,
3
ratnadiana90@ub.ac.id, 4kentri_ag@ub.ac.id

Masa nifas merupakan masa yang krusial bagi seorang wanita.


Pada fase ini wanita mengalami peralihan peran menjadi seorang
ibu, pada masa ini pula banyak timbul perubahan yang tidak
hanya terjadi dari sisi psikologis namun juga timbul perubahan
dari segi fisik. Pengabdian masyarakat ini diharapkan
meningkatkan peran kader di masyarakat tentang kesehatan ibu
nifas di Desa Pagentan Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.
Pengabdian ini dilaksanakan dengan pemberian kuesioner pre
test dan post test terkait kesehatan ibu nifas. Kader diberikan
penyuluhan terkait masa nifas dan perawatan kesehatan ibu
selama masa nifas. Hasil pengabdian dari 42 kader yang
mengikuti kegiatan pengetahuan awal rata-rata 7,7 dan rata-rata
pengetahuan akhir 10,5. Hasil kuesioner kepuasan, dari skala 1-4
rata-rata kepuasan di nilai 3,4. Terdapat peningkatan

40 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


pengetahuan kader dari hasil pre test dan post test, yang berarti
dapat disimpulkan kegiatan tersebut meningkatkan pengetahuan
kader tentang perawatan kesehatan ibu nifas.

Kata kunci: kader, ibu nifas, kesehatan

Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan 41


BAGIAN 3
Edukasi Penatalaksanaan Pasien
Ronsen pada Tenaga Kesehatan
Veteriner di Kota Malang

Dian Vidiastuti1
1
Bagian Bedah dan Radiologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas
Brawijaya Puncak Dieng Ekslusif, Kalisongo, Kecamatan Dau, Kabupaten
Malang, 65151
e-mail: 1vidian@ub.ac.id

Pemeriksaan radiologi rutin dilakukan sebagai penunjang


diagnostik penyakit hewan. Perkembangan saat di kota Malang
yaitu beberapa klinik hewan telah memiliki fasilitas mesin x-ray.
Permasalahan yang terjadi yaitu tenaga kesehatan veteriner tidak
memiliki kualifikasi sebagai radiografer sehingga hasil kualitas
citra tidak terstandar. Selain itu, melakukan restrain pada hewan
relatif sulit sehingga ada resiko pengulangan foto yang
berpotensi meningkatkan paparan radiasi sinar X bagi hewan dan
petugas. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan
kompetensi tenaga kesehatan veteriner sehingga dapat
memberikan layanan pemeriksaan ronsen yang berkualitas.
Kegiatan dilaksanakan pada 23 September 2023 di Rumah
Sakit Hewan Pendidikan Universitas Brawijaya yang diikuti oleh 23
orang peserta tenaga kesehatan hewan yang terdiri dari dokter
hewan dan paramedik veteriner dari wilayah Malang.
Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan dalam
bentuk penyuluhan dengan penyampaian tiga sub topik yaitu
dimensi dan artefak radiografi, teknik restrain serta penempatan

44 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


posisi pasien. Peserta juga diberikan pengenalan tentang
penggunaan berbagai jenis alat restrain untuk x-ray seperti foam
wedges, sandbag dan v-trough serta teknik memosisikan hewan
pada saat ronsen dan hasil citra yang terstandar untuk
diinterpretasikan. Pada sesi berikutnya yaitu kegiatan diskusi
dengan seluruh peserta dimana restrain hewan menjadi
masalah terutama pada pasien rujukan dengan gangguan nyeri
muskuloskeletal cenderung menjadi agresif dan rentan
membahayakan petugas. Saran yang dapat diberikan yaitu
dengan melakukan prosedur anestesia untuk memudahkan
handling. Evaluasi pengetahuan dilakukan pada awal kegiatan
dan setelah kegiatan. Pada hasil pre tes rentang nilai peserta
yaitu 30-90 dimana 50% peserta mendapatkan nilai 50
sedangkan pada hasil post tes terjadi peningkatan rentang nilai
50-100 dimana 80% peserta mendapatkan nilai 100. Pasca
kegiatan dilakukan monitoring hasil x-ray di bagian radiologi
Rumah Sakit Hewan Universitas Brawijaya selama satu minggu
memberikan hasil radigrafi yang lebih baik dibandingkan
sebelum ada kegiatan penyuluhan. Kesimpulan dari kegiatan
pengabdian masyarakat ini yaitu edukasi memberikan dampak
positif berupa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
peserta dalam prosedur pemeriksaan radiologi.

Kata kunci: edukasi, pemeriksaan radiologi, hewan

Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan 45


Implementasi Cognitive
Stimulation Therapy Untuk
Meningkatkan Kemampuan
Kognitif Lansia Risiko Demensia

Annisa Wuri Kartika1, Kumboyono2, Yati Sri Hayati3, Niko


Dima Kristianingrum4

Departemen Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas


1,2,3,4

Brawijaya
Jl Puncak Dieng, Kalisongo, Kecamatan Dau Malang, Jawa Timur,
Indonesia 65151
e-mail: 1annisa_tika@ub.ac.id, 2abu_hilmi.fk@ub.ac.id,
3
yshayati.fk@ub.ac.id, 4nikodima.fk@ub.ac.id

Demensia merupakan salah satu bentuk penurunan fungsi


kognitif yang terjadi secara progresif yang dikarakteristikkan
dengan penurunan memori, pemahaman, kemampuan
mengambil keputusan, penurunan bahasa, komunikasi,
perubahan kepribadian dan perilaku. Cognitive Stimulation
Therapy (CST) merupakan terapi non-farmakologik yang efektif
meningkatkan fungsi kognitif secara spesifik serta meningkatkan
kemandirian, menurunkan depresi, dan meningkatkan kualitas
hidup lansia dengan demensia. CST tersebut dapat dilakukan
dengan strategi kegiatan kelompok. Pemberian therapy
dilakukan pada 24 lansia sebanyak 4 sesi dengan durasi waktu 40
– 45 menit pemberian terapi CST pada lansia dengan gangguan
kognitif ringan dan sedang. Bentuk kegiatan dalam CST yang
dilakukan adalah aktivitas fisik/olahraga, story-telling,

46 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


pengenalan alat musik dan suara musik, menggambar, dan
berhitung. Didapatkan hasil terjadi perubahan dari gangguan
kognitif sedang ke tidak ada gangguan kognitif yaitu dari
sebelumnya 13 orang menjadi 17 orang, sedangkan untuk lansia
yang memiliki gangguan kognitif sedang sebelumnya berjumlah
11 orang berkurang menjadi 7 orang. Hasil statistik didapatkan
nilai p-value adalah 0.005 yang artinya terdapat perbedaan
kognitif pada lansia dengan pemberian terapi stimulasi kognitif.
CST efektif meningkatkan kemandirian, menurunkan depresi, dan
meningkatkan kualitas hidup lansia dengan demensia.
Peningkatan fungsi kognitif pada lansia bukan saja membantu
lansia untuk hidup dengan baik dan mandiri, tetapi juga dapat
meningkatkan produktivitas serta peningkatan kualitas hidup
secara keseluruhan. Diharapkan terapi CST ini dapat diterapkan
secara rutin kepada lansia sebagai intervensi berdasarkan
Evidence Based Practice untuk memperlambat penurunan fungsi
kognitif pada lansia.

Kata kunci: Cognitive Stimulation Therapy; demensia; kognitif;


lansia

Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan 47


Peningkatan Kapasitas
Masyarakat Desa Wirotaman
Kabupaten Malang Dalam
Penanggulangan Bencana Gempa
Bumi Di Bidang Kesehatan

Bintari Ratih Kusumaningrum1, Aurick Yudha Nagara2, Ika


Setyo Rini1, Ikhda Ulya1, Adi Susilo3, Satria Pandu Persada4
1
Departemen Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Brawijaya
2
Departemen Ilmu Kedokteran Emergensi Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya
3
Departemen Geofisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Brawijaya
4
Departemen Bedah Orthopaedi dan traumatologi Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya
Jl. Veteran Malang
e-mail: 1bintariratih@ub.ac.id

Gempa bumi merupakan peristiwa alam yang sering terjadi di


Indonesia. Hal ini terjadi karena Indonesia merupakan daerah
lempeng benua. Di tahun 2021 juga sering terjadi bencana alam
dimulai dengan banjir di Kalimantan, gempa bumi di Sulawesi dan
yang paling dekat dengan Universitas Brawijaya adalah gempa
bumi di wilayah Malang Raya yaitu Malang Selatan daerah
kecamatan Ampelgading dan Tirtoyudo, dimana dampaknya juga
terasa sampai di Malang kota. Gempa tersebut bersifat merusak
dengan jumlah korban meninggal 7 orang. Jumlah kerugian

48 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


material yang tercatat meliputi 344 rumah rusak, 1 pondok
pesantren rusak, 11 sarana pendidikan rusak, 6 sarana ibadah
rusak, 7 kantor pemerintahan rusak dan 1 rumah sakit rusak.
Dampak gempa bumi juga menyebabkan sejumlah kerusakan
dengan kategori sedang hingga berat serta sebanyak 1.879 orang
mengungsi. Dari hasil pengkajian dan observasi tim kajian
kebencanaan Universitas Brawijaya didapatkan data terdapat
rekahan tanah dimana hal ini merupakan jalur gempa. Hal ini di
dukung oleh observasi bahwa di sepanjang rekahan tanah
tersebut banyak bangunan rumah yang rusak berat. Selain itu
wawancara kepada warga, mereka juga mengatakan bahwa pada
gempa terdahulu, rumahnya juga hancur di wilayah tersebut. Hal
ini menunjukkan bahwa masyarakat di wilayah desa Wirotaman
Kec. Ampelgading Kab. Malang harus selalu siap siaga jika ada
gempa lagi. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan
kesiapsiagaan masyarakat desa Wirotaman Kec. Ampelgading
Kab. Malang dalam menghadapi gempa bumi agar
meminimalkan dampak yang terjadi. Kegiatan ini bermanfaat
untuk mewujudkan sinergi pentahelix dalam penanggulangan
bencana yaitu masyarakat, pemerintah, akademisi, media, dan
dunia usaha. Sehingga ketika ada bencana, dapat
dikoordinasikan dengan baik dan proses penanggulangan
bencana bisa lebih efektif. Metode kegiatan ini antara lain
obeservasi lingkungan, wawancara focus group discussion
tentang analisis risiko bencana, pemetaan kerentanan dan
kapasitas, pelatihan penguatan kapasitas yang ada di wilayah
tersebut meliputi pertolongan pertama pada kecelakaan dan
mitigasi gempa. Luaran kegiatan ini adalah adanya dokumen
rencana kontigensi desa Wirotaman Kec. Ampelgading Kab.
Malang. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2021

Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan 49


selama 3 hari, dengan sasaran peserta adalah karang taruna,
perangkat desa, kader posyandu, kader PKK, perwakilan pemuka
agama, perwakilan PMI, BPBD kabupaten Malang, dinas
kesehatan kabupaten Malang, Babinsa dan babinkamtibmas desa
Kecamataan Tritoyudo. Rincian kegiatan antara lain sosialisasi
konsep bencana gempa bumi, diskusi analisis risiko dan rencana
kontingensi, serta pelatihan pertolongan pertama pada
kecelakaan dimana warga praktik langsung yang difasilitasi oleh
tim. Hasil yang didapatkan yaitu respon masyarakat sangat bagus
dalam kegiatan ini karena mereka merasa belum pernah
mendapatkan pelatihan dan praktik secara langsung. Mereka
lebih cepat pulih dalam kondisi bencana karena wilayah mereka
sering terjadi gempa dan mereka sudah terbiasa. Namun yang
paling penting adalah peran pimpinan masyarakat untuk
memberi contoh dan meyakinkan masyarakat dalam bersikap
dan bertindak untuk cepat bangkit dari situasi bencana.
Kesimpulan yang didapatkan dari kegiatan ini adalah masyarakat
harus dilibatkan dalam penanggulangan bencana terutama
perangkat desa karena mereka yang akan sangat berperan dalam
penanggulangan bencana selain itu juga harus ada kebijakan
dalam bentuk peraturan desa terkait susunan organisasi
penanggulangan bencana di tingkat desa, dan pembiayaan untuk
penanggulangan bencana.

Kata kunci: bencana, penanggulangan, masyarakat

50 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


Webinar Pemijatan pada Tangan
Dapat Mengurangi Nyeri Ulu Hati

Sjarif Ismail1, Ika Fikriah1, Khemasili Kosala1, Yuliana


Rahmah Retnaningrum2, Siti Khotimah3, Dharma Putra Sjarif
Ismail4
1
Laboratorium Farmakologi, Fakultas Kedokteran Universitas
Mulawarman
2
Laboratorium Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas
Mulawarman
3
Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Universitas
Mulawarman
4
Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas
Mulawarman
Jl. Krayan, Kampus Gunung Kelua, Kota Samarinda, Indonesia-75119
e-mail: 1ismail8997@yahoo.com, khemasili_k@yahoo.com,
i.fikriah@fk.unmul.ac.id, 2yulianakaltim@gmail.com,
3
st_khotimah@yahoo.com, 4dharmaputra40@gmail.com

Nyeri ulu hati atau nyeri epigastrium adalah suatu gejala penyakit
berupa rasa nyeri di bagian tengah perut bagian atas. Penyebab
paling sering adalah dispepsia dan GERD (Gastroesophageal
Reflux Disease), sering berulang dan rasa sakit bisa ringan sampai
berat. Pada masa pandemi Covid-19 banyak penderita dengan
keluhan nyeri ulu hati kesulitan untuk mendapatkan layanan
kesehatan karena takut untuk berobat dan Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSPB). Permasalahan ini dapat diatasi dengan
memberikan pengetahuan dan keterampilan cara mengatasi
nyeri ulu hati secara mandiri yang dipandu secara langsung
melalui webinar. Metode sangat sederhana, dapat dilakukan

Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan 51


kapan saja dan dimana saja, tidak memerlukan peralatan khusus,
cukup di pijat dengan menggunakan jari tangan pada area
telapak tangan dan jari, dapat digunakan bersama obat medis
atau sambil menunggu pelayanan kesehatan. Rekrutmen peserta
dari penyebaran pamflet di media sosial, didapatkan 120 peserta
yang mengikuti webinar dan 105 peserta memberikan umpan
balik secara lengkap sebelum dan setelah webinar. Peserta
webinar diberikan pengetahuan tanda dan gejala nyeri ulu hati,
penyebab, tanda bahaya untuk segera mendapat pertolongan di
sarana kesehatan, cara mengevaluasi skala nyeri epigastrium,
cara mengatasi secara medik dengan obat bebas dan
komplementer melalui pemijatan pada telapak tangan dan jari
tangan, seleksi lokasi pemijatan dan cara pemijatan. Selanjutnya
dilakukan demonstrasi, dimana para peserta webinar mengikuti
arahan dan cara pemijatan yang dipandu secara on line tahap
demi tahap dan cara memijat dan mengevaluasi skala nyeri. Hasil
pengabdian Masyarakat didapatkan 28 peserta memiliki keluhan
nyeri episastrium dan 98% mengalami penurunan skala nyeri,
sebagian besar peserta merasa puas dan dapat mengikuti tahap
demi tahap pemijatan pada telapak tangan dan jari, serta
mengevaluasi skala nyeri dengan baik. Hasil pengabdian ini dapat
disimpulkan pemijatan pada area telapak tangan dan jari secara
mandiri yang dipandu secara online dapat mengurangi skala
nyeri epigastrium peserta webinar.

Kata Kunci: Nyeri Ulu Hati, Nyeri Epigastrium, Pemijatan Telapak


Tangan, Pemijatan Jari Tangan

52 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


Pelatihan Deteksi Dini dan
Tatalaksana Stunting bagi Kader
Kesehatan Masyarakat di Desa
Binaan Kabupaten Malang

Stephanie Hellen Hartoyo1, Melinda2, Anik Puryatni3, Wisnu


Barlianto4

Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya


1,2,3,4

Jl. Veteran, Ketawanggede, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur


65145
e-mail: drstephy89@student.ub.ac.id

Saat ini Indonesia masih menghadapi masalah gizi yang cukup


serius pada anak balita salah satunya stunting (pendek) dan
wasting (kurus). Penyebab langsung masalah gizi pada balita
adalah retardasi pertumbuhan intrauteri, kelahiran prematur,
asupan makan yang tidak adekuat dan kejadian infeksi selama
awal kehidupan Kebutuhan gizi pada anak balita yang tidak
terpenuhi dapat meningkatkan kejadian gangguan pertumbuhan
(growth faltering). Oleh karena itu, perlu adanya edukasi
kesehatan kepada kadar kesehatan masyarakat kesehatan
masyarakat mengenai pentingnya melakukan deteksi dini dalam
proses tatalaksana gizi buruk dan stunting. Harapannya dengan
adanya pelatihan ini bertujuan untuk menurunkan dan
melakukan penanganan lebih komprehensif terhadap kejadian
stunting di Kecamatan Wagir Kabupaten Malang.

Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan 53


Pengabdian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk melatih para
kader kesehatan masyarakat Kecamatan Wagir agar dapat
mengatasi dan melakukan pencegahan stunting secara maksimal
dengan edukasi keluarga terkait kecukupan gizi oleh kader
kesehatan masyarakat. Sebelumnya, Kader kesehatan
masyarakat diberikan pretest untuk mengukur pengetahuan
awal. Penyuluhan diberikan dalam bentuk pelatihan yang
diselenggarakan dengan mengundang kader kesehatan
masyarakat kecamatan wagir. Pada akhir seminar kader
kesehatan masyarakat diberikan post test untuk mengukur
tingkat pemahaman kader kesehatan masyarakat terkait materi
yang diberikan. Untuk meninjau efektivitas dari kadar kesehatan
masyarakat untuk mengatasi stunting, dilakukan sampling
dengan 40 partisipan untuk menilai adanya peningkatan status
gizi. Penelitian dengan metode case control dilakukan
pengambilan data antropometri dengan tujuan untuk menilai
status gizi, kemudian dilakukan pengambilan data setelah 2 bulan
untuk menilai adanya peningkatan status gizi. Data yang
diperoleh akan dilakukan uji normalitas Saphiro-Wilk. Setelah
data tidak terdistribusi normal maka melakukan uji Wilcoxon
dengan nilai signifikansi <0,00, sehingga dapat disimpulkan
bahwa seminar yang diikuti oleh kader dapat meningkatkan
pengetahuan dari masyarakat. Kemudian dilakukan Uji statistik
menggunakan Chi square untuk membandingkan peningkatan
pengetahuan dengan peningkatan status gizi. Didapatkan hasil
yang signifikan dengan P-value= 0,035. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa dengan adanya peningkatan pengetahuan
kader terdapat peningkatan status gizi pada partisipan.

Kata kunci: deteksi dini, stunting

54 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


Hubungan Antara Kebersihan
Pribadi dan Kejadian Skabies
Pada Santri Pondok Pesantren di
Pakisaji, Malang

Aulia Rahmi Pawestri1*, Randy Suristyanto Sugito2, Nuning


Winaris3, Agustina Tri Endharti4
1,2,3
Departemen Parasitologi, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
Jl. Veteran, Malang, 65145, Indonesia
e-mail: 1aulia_rp@ub.ac.id, 2randy2001@student.ub.ac.id,
3
nuning_winaris@ub.ac.id, 4tinapermana.fk@ub.ac.id

Skabies atau kudis merupakan penyakit kulit menular yang


disebabkan oleh ektoparasit Sarcoptes scabiei var hominis.
Manifestasi klinis yang khas berupa gatal pada area predileksi
seperti sela jari dan lipatan kulit, terutama pada malam hari,
sehingga sangat mengganggu kenyamanan dan mempengaruhi
produktivitas penderita. Menurut Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, pada tahun 2018, skabies menduduki
peringkat ketiga dari 12 kasus kulit terbanyak. Di Malang Raya,
prevalensi scabies mencapai 61%, dengan 48.6% diantaranya
berasal dari lingkungan pondok pesantren di Kabupaten Malang.
Pengabdian masyarakat ini bertujuan mengidentifikasi prevalansi
skabies dan faktor yang mempengaruhi kejadiannya pada santri
pondok pesantren di Pakisaji, selaku daerah binaan Universitas
Brawijaya. Hasil pemeriksaan pada 96 orang santri menunjukkan
tingkat prevalensi sebesar 37%. Bidang kebersihan pribadi

Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan 55


dievaluasi melalui kuisioner berisi 28 pertanyaan yang meliputi
aspek kebersihan pakaian, kulit, tangan dan kuku, genitalia, dan
barang pribadi. Kebersihan genitalia, terutama pada aspek
mengganti pakaian dalam, menunjukkan hubungan yang
signifikan dengan kejadian skabies (X2=98.15, p=0.001). Selain itu,
pada aspek penggunaan barang pribadi, hubungan yang
bermakna ditemukan pada penggunaan tempat tidur bersama
(X2=79.29, p=0.004) dan pemakaian alat tidur bersama (X2=72.51,
p=0.007). Tingkat kebersihan pribadi secara umum, yang
diklasifikasikan menjadi hygiene baik dan kurang bedasarkan cut-
off nilai rata-rata responden, tidak menunjukkan hubungan yang
bermakna dengan keajadian skabies (X2=1.38, p=0.239). Dalam
kegiatan ini, kami juga memberikan pengetahuan, bantuan
berupa alat sanitasi pribadi, dan pengobatan pada santri yang
terinfeksi. Diharapkan kegiatan ini dapat berkontribusi pada
upaya pengendalian skabies di lingkungan pondok pesantren di
Malang.

Kata kunci: scabies, personal hygiene, pondok

56 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


Tingkat Pengetahuan Remaja
Mengenai Kesehatan Seksual di
Sekolah Menengah Atas di
Malang

Nuning Winaris1*, Aulia Rahmi Pawestri2, Lia Dia Farida3,


Koyuki Atifa Rahmi4, Agustina Tri Endharti5, Sinta
Murlistyarini6, Dicky Faizal Irnandi7, Nirmala Gina Prabawati8
1,2,5
Departement of Parasitology, Faculty of Medicine, Universitas
Brawijaya
3,4
Master Program in Biomedical Science, Faculty of Medicine Universitas
Brawijaya
6
Department of Dermatology and Venerology, Faculty of Medicine,
Universitas Brawijaya
7
Department of Biochemistry and Biomolecular, Faculty of Medicine,
Universitas Brawijaya
8
Instalation of Obstetrics and Gynecology, Universitas Brawijaya
Hospital
Jl. Veteran, Malang, 65145, Indonesia
e-mail: 1nuning_winaris@ub.ac.id, 2aulia_rp@ub.ac.id,
3
faridaliadia@student.ub.ac.id, 4koyukiatifa@student.ub.ac.id,
5
tinapermana.fk@ub.ac.id, 7dicky.faizal@ub.ac.id

Remaja menduduki proporsi yang tinggi pada sebaran populasi


di Indonesia. Fase kehidupan ini membuat mereka terpapar
dengan transisi perkembangan menuju kedewasaan yang sering
disertai dengan tekanan dari lingkungan pergaulan maupun
media sosial. Selain itu, karena ketidakstabilan hormon dan
emosional, remaja lebih rentan untuk mengalami infeksi menular
seksual (IMS) dan kehamilan yang tidak terencana, sehingga

Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan 57


menyebabkan kualitas kesehatan yang rendah. Kegiatan
pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengeksplorasi
tingkat pengetahuan remaja mengenai kesehatan seksual di dua
sekolah menengah atas di Malang. Kami memberikan informasi
mengenai kesehatan reproduksi dan IMS kepada 143 siswa di
Sekolah A dan 108 siswa di Sekolah B. Untuk meningkatkan
kenyamanan siswa saat membahas topik yang sensitif ini, siswa
laki-laki dan perempuan ditempatkan pada kelas yang berbeda.
Tingkat pengetahuan dinilai melalui kuisioner pre- dan post-test
yang berisi 10 pertanyaan. Pada saat dilakukan perbandingan
diantara kedua sekolah tersebut, kami menemukan bahwa
Sekolah A menunjukkan nilai yang lebih tinggi pada aspek contoh
IMS (X2=5.73, p=0.017), cara transmisi (X2=5.52, p=0.019),
manajemen awal (X2=5.91, p=0.015), komplikasi langsung dan
tidak langsung (X2=6.95, p=0.008 dan X2=10.16, p=0.001), sikap
(X2=7.66, p=0.006), serta respon terhadap contoh kasus (X2=10.58,
p=0.001). Selanjutnya, kami mengklasifikasikan tingkat
pengetahuan menjadi tinggi, sedang, dan rendah berdasarkan
skor total. Terdapat perbedaan tingkat pengetahuan yang
signifikan diantara kedua sekolah (X2=8.51, p=0.014), dimana
siswa-siswa pada Sekolah A secara umum menunjukkan nilai yang
lebih tinggi, meski sebagian besar siswa diklasifikasikan dalam
kategori tingkat pengetahuan sedang. Secara umum, kegiatan ini
diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai
kesehatan seksual dan reproduksi pada remaja untuk
meningkatkan status kesehatan generasi di masa depan.

Kata kunci: remaja, kesehatan, seksual

58 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


Edukasi Bahaya Merokok pada
Pekerja Sampah

Tri Wahju Astuti1*, Fitri Indah Sari2, Zata Dini3, Rizki Diah
Anggraeni4
1,2
Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
Malang;
3,4
Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Pulmonologi dan
Kedokteran Respirasi,
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang, Indonesia
Email: astuti@ub.ac.id; fitrindahs1705@ub.ac.id;
zatadini@student.ub.ac.id; riz01anggra@student.ub.ac.id

Saat ini di Kota Malang tercatat terdapat 59 tempat pembuangan


sampah akhir yang tersebar di 5 wilayah kecamatan. Dari
pengamatan, didapatkan rendahnya pemahaman akan pola
hidup sehat dan pada para pekerja masih terdapat kebiasaan
merokok. Lingkungan tempat pembuangan sampah yang kotor
ditambah dengan kebiasaan merokok akan berisiko terjadinya
penyakit khususnya penyakit paru. Berdasarkan identifikasi
masalah tersebut penting untuk dilakukan kegiatan pengabdian
kepada masyarakat pada kelompok pekerja ini. Pengabdian
kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan proses
pembelajaran dan memotivasi masyarakat khususnya para
pekerja, dan pemangku kepentingan untuk menerapkan
lingkungan kerja yang bersih dan memperhatikan kesehatan para
pekerjaannya, serta meningkatkan kesadaran untuk tidak atau
berhenti merokok. Kegiatan pengabdian masyarakat ini
dilaksanakan dengan metode ARRIF yang terdiri dari Analisis,

Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan 59


Rumusan, Rencana Intervensi, Forum Komunikasi. Edukasi dan
evaluasi meliputi pengetahuan tentang bahaya merokok dan
keuntungan bila melakukan Upaya berhenti merokok. Total
pekerja sebanyak 68 orang dimana 36 orang (53%) merokok dan
32 orang (47%) tidak merokok. Index Brinkman pekerja yang
merokok hanya terdiri dari kategori ringan (<200) 26 orang dan
sedang (200-600) 10 orang. Pengetahuan peserta mengenai
bahaya merokok hanya mencapai 57% dari keseluruhan pekerja.
Selain itu pada kegiatan ini juga mengukur tingkat pengetahuan
pekerja tentang Alat Pelindung Diri dengan hasil sebesar 81%,
Pola Hidup Bersih dan Sehat dengan hasil sebesar 49% dan
penyakit paru akibat kerja sebesar 70%. Hasil analisis CO Ekshalasi
peserta yang merokok rata-rata 8,28 ± 6,6 ppm dan pada bukan
perokok bernilai 1,56 ± 0,8 ppm. Hal ini membuktikan bahwa
terdapat kenaikan kadar CO ekshalasi pada pekerja yang
merokok (p = 0,000). Hasil pemeriksaan terhadap Arus Puncak
Ekspirasi didapatkan rerata pada pekerja yang tidak merokok
sebesar 63,17% sedangkan pada pekerja yang merokok sebesar
69,65% namun keduanya menunjukkan hasil yang tidak
bermakna. Berdasarkan data tersebut maka pada kegiatan
pengabdian kepada masyarakat dengan metode ARRIF
menunjukkan hasil kebiasaan merokok pada pekerja masih
tinggi. Telah dilakukan edukasi tentang bahaya merokok dan
keuntungan bila berhenti merokok. Forum komunikasi dilakukan
dengan menyampaikan hasil skrining para pekerja kepada Dinas
Lingkungan Hidup Kota Malang, Dinas Kesehatan Kota Malang
dan Kantor TPA Supit Urang Malang.

Kata kunci: Bahaya merokok, pekerja, sampah

60 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


BAGIAN 4

Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan 61


Pelatihan Penanganan Hewan
Coba Untuk Meningkatkan
Keterampilan Guru-Guru Biologi
Sma Kotapalangkaraya

Meyta Wulandari1, Fandi Tuju2, Yohanes Edy G3

Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan


1,2,3

Alam,
Universitas Palangka Raya
Jln. Yos Sudarso Palangka Raya, Kalimantan Tengah
e-mail: meytawulan15@gmail.com

Penanganan hewan coba merupakan salah satu aspek


kesejahteraan hewan coba laboratorium. Prinsip kesejahteraan
hewan harus konsisten diterapkan selama kegiatan penelitian
atau pembelajaran berlangsung agar kebutuhan hewan coba
terpenuhi. Setiap hewan coba memiliki teknik penanganan yang
berbeda karena struktur dan anatomi yang berbeda satu
denganyanglain. Mencit (Mus musculus) adalah hewan coba
yang banyak dipakai untuk percobaanataupraktikum di sekolah,
karena penanganan yang cukup mudah serta memiliki
kemiripan dengan manusia dari segi fisiologi dan biokimia.
Penggunaan hewan coba sebagai objek penelitian dan
pembelajaran harus sesuai dengan standar etik yang berlaku.
Selain itu, seorang guru tidak hanya kompeten dalam
memberikan teori namun harus memiliki kemampuan atau
keterampilan dalam menyelenggarakan praktikum khususnya
pada penangangan hewan coba. Pada pengabdian yang

62 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


dilakukan, diharapkan dapat meningkatkan keterampilan guru
dalam penanganan hewan coba agar dapat memberikan
pengalaman langsung bagi siswa dalam pelaksanaan praktikum
di sekolah. Pelatihan penanganan hewan coba diberikan kepada
guru biologi SMA di KotaPalangka Raya yang tergabung dalam
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) mitradari Program
Studi Biologi, FMIPA, Universitas Palangka Raya. Pengabdian ini
dilaksanakan dengan metode ceramah dua arah dan praktik
penanganan hewan coba. Sebelum materi disampaikan, guru-
guru mengisi pre test dan post test melalui google form di akhir
kegiatan sebagai bentuk evaluasi kegiatan. Pelatihan ini diikuti
oleh 12 orang guru dari SMA yang ada di Kota PalangkaRaya,
berdasarkan hasil pre test diketahui bahwa 91,7% belum pernah
memberikan praktikum tentang penanganan hewan coba, 41,7
% belum mengetahui cara tentang memegang/ mengekang
hewan coba dan 66,7% belum mengetahui tentang cara
pemberian bahan/ obat peroral kepada hewan coba. Setelah
pelatihan berlangsung, berdasarkan hasil post test yang
dilakukan, diketahui bahwa 100% telah memahami cara
memegang hewan coba, 100% memahami tentang pemberian
bahan/obat perora kepada hewan coba. Disimpulkan bahwa
pemberian pelatihan hewan coba kepada guru-guru biologi
dapat meningkatkan pengetahuan guru terhadap penanganan
hewan coba.

Kata kunci: hewan coba, penanganan, guru

Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan 63


Deteksi Derajat Gangguan Ginjal
dan Edukasi pada Pasien Penyakit
Ginjal Kronis Menggunakan Aplikasi
Smartphone “Ginjalku”

Nur Samsu1, Hani Susianti2, I Putu Adi Santosa2, Khoirunisah


Dwi Hartanti3*, Genitri Indraswari3, Muhammad Reza
Insanfadhil4
1
Divisi Penyakit Ginjal dan Hipertensi, Departemen Ilmu Penyakit
Dalam, Fakultas hKedokteran Universitas Brawijaya, Malang,
2
Departemen Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran Universitas
Brawijaya, Malang,
3
PPDS Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya,
Malang,
4
PPDS Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya,
Malang
Jalan Jaksa Agung Suprapto No.2, 65111, Malang, Jawa Timur
e-mail: 1samsu_nrs@yahoo.com, 2hanisusianti@yahoo.com,
2
santosadi.santosa@gmail.com, 3tantisudira@gmail.com,
3
genitriindraswari@gmail.com, 4rezainsanf@student.ub.ac.id

Penyakit ginjal kronis (PGK) merupakan penyakit yang bisa


menyebabkan penurunan kualitas hidup pada pasien jika tidak
ditangani dengan baik. Selain pengobatan, edukasi mengenai
PGK ini juga harus dilakukan baik pada pasien atau pendamping
pasien. Sampai saat ini, aplikasi yang tersedia untuk menghitung
derajat gangguan ginjal berdasarkan data hasil pemeriksaan
laboratorium kreatinin dan albuminuria belum tersedia dalam
bahasa Indonesia dan sulit dipahami oleh masyarakat pada
umumnya, sehingga bagi orang awam sulit untuk

64 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


menggunakannya. Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan
tujuan kegiatan yaitu meningkatkan pemahaman pasien,
keluarga, dan masyarakat awam tentang penyakit ginjal,
meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan kepedulian
masyarakat awam tentang pentingnya deteksi dini gangguan
ginjal, serta menilai fungsi ginjal dalam bentuk eGFR dari data
pemeriksaan kreatinin. Kami melakukan edukasi tentang derajat
gangguan ginjal pada kelompok berisiko melalui aplikasi
smartphone “Ginjalku”. Aplikasi smartphone “Ginjalku” adalah
aplikasi yang berisi informasi tentang fungsi dan kelainan pada
ginjal. Sasaran dari kegiatan ini adalah pasien dengan penyakit
kronis dan pasien yang melakukan pemeriksaan tes fungsi ginjal
yang ada di rumah sakit rujukan (RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)
dan pasien yang ada di fasilitas kesehatan tingkat pertama
(Puskesmas Dinoyo). Proses sosialisasi dilakukan dengan
memberi penjelasan tentang aplikasi “Ginjalku” kemudian peserta
sosialisasi diminta untuk menggunakannya secara langsung dan
dilakukan evaluasi berupa pre-test dan post-test. Hasil rata-rata
nilai pre-test adalah 65, sedangkan rata-rata nilai post-test adalah
81,79. Perbandingan hasil pre-test dan post-test menunjukkan
peningkatan pemahaman peserta sebesar 26,66% mengenai
pentingnya deteksi dini gangguan ginjal dan cara menilai fungsi
ginjal dalam bentuk eGFR dan UACR dari data pemeriksaan
kreatinin dan rasio albumin kreatinin melalui aplikasi smartphone
“Ginjalku”. Namun, masih diperlukan pemakaian aplikasi yang
berulang untuk memperoleh pemahaman peserta yang lebih
baik. Sebagai kesimpulan, aplikasi “Ginjalku” dapat dimanfaatkan
untuk edukasi, menilai eGFR, dan menyimpan data eGFR
sehingga bermanfaat untuk monitoring dan sarana berdiskusi
terkait kelainan ginjal. Aplikasi “Ginjalku” saat ini dapat diakses

Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan 65


melalui laman media sosial Instagram Patologi Klinik Fakultas
Kedokteran Universitas Brawijaya.

Kata kunci: Aplikasi, Penyakit ginjal kronis, edukasi

66 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


Hubungan Faktor Sosiodemografi
dalam Mempengaruhi
Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku
Osteoporosis di Kota Malang:
Studi Berbasis Komunitas di
Daerah Pedesaan

Bagus Putu Putra Suryana1, Mirza Zaka Pratama1, Domy


Pradana Putra2, Rahmad3, Aditya Satriya Nugraha1
1
Internal Medicine Departement, Faculty of Medicine, Brawijaya
University
2
Orthopaedi and Traumatology Departement, Faculty of Medicine,
Brawijaya University
3
Physical and Rehabilitation Medicine Departement, Faculty of Medicine,
Brawijaya University
e-mail: aditya.satriya.n@gmail.com

Osteoporosis dan patah tulang mudah adalah masalah kesehatan


global yang signifikan, menyebabkan cacat dan biaya medis yang
substansial. Patah tulang mudah menimbulkan tantangan besar
baik bagi individu maupun para pengasuhnya, menyebabkan
nyeri, keterbatasan fungsional, dan distres psikososial. Penelitian
ini mengamati hubungan faktor sosiodemografi dalam
memengaruhi pengetahuan, persepsi, dan perilaku terkait
osteoporosis di daerah pedesaan Malang, Indonesia. Pada
penelitian ini, Studi lintas sektoral dilakukan di daerah pedesaan
Malang untuk menilai pengetahuan, persepsi, dan perilaku orang

Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan 67


dewasa (≥18 tahun) terhadap osteoporosis. Sebuah kuesioner
yang telah divalidasi diisi oleh peserta, yang dipilih secara acak
menggunakan teknik pengambilan sampel bertingkat. Data yang
terkumpul dianalisis menggunakan SPSS untuk Windows versi
25.0. Studi ini melibatkan 376 peserta yang dipilih secara acak dari
berbagai wilayah pedesaan di Malang, dengan rata-rata usia 58,4
tahun (±11,3). Subjek sebagian besar berada dalam kelompok
usia 51-60 tahun (34,0%) dengan responden perempuan
sebanyak 73,4% dari sampel. Secara rata-rata, peserta
mendapatkan skor 1,8 (±2,5) untuk pengetahuan, 12,0 (±2,1)
untuk persepsi, dan 12,2 (±2,9) untuk perilaku terkait
osteoporosis. Baik usia maupun tingkat pendidikan menunjukkan
hubungan dengan pengetahuan dan persepsi, sementara hanya
usia yang signifikan terkait dengan perilaku terkait osteoporosis.
Hal tersebut menunjukkan bahwa kurangnya pengetahuan,
persepsi, dan perilaku terkait osteoporosis dalam masyarakat di
daerah pedesaan Malang. Intervensi komprehensif dengan
kolaborasi antara sektor kesehatan dan pemerintah diperlukan
untuk mengatasi masalah ini.

Kata kunci: Osteoporosis, Faktor Sosiodemografis

68 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


Pengaruh Olahraga dalam Risiko
Hematochezia sebagai Gejala
Kanker Kolorektal

Djoko Heri Hermanto1, Arif Qadhafy2, Nina Nurarifah1,


Herwindo Pudjo Brahmantyo1, Nadia Alfiani Jauza2, Putri
Ardiyanti2, Shinta Oktya Wardhani1
1
Internal Medicine Staf, Medical Faculty Universitas Brawijaya
2
Internal Medicine Resident, Medical Faculty Universitas Brawijaya
Jl. Veteran no. 2, Lowokwaru, Kota Malang 65145
e-mail: arifqadhafy@gmail.com, ninanur@ub.ac.id

Kanker kolorektal (KKR) adalah salah satu jenis kanker yang paling
umum di seluruh dunia. Gejala yang paling khas dari KKR adalah
hematochezia, sementara faktor risiko melibatkan jenis kelamin,
usia, predisposisi genetik, riwayat polip atau kanker kolorektal,
penyakit radang usus kronis, olahraga fisik, dan pilihan diet
tertentu, termasuk asupan daging merah tinggi, makanan
digoreng, dan konsumsi serat yang rendah. Penelitian ini
bertujuan untuk memeriksa faktor risiko kanker kolorektal.
Penelitian ini dilakukan pada penduduk di desa Sepanjang,
Kabupaten Malang, yang terlibat dalam kegiatan pengabdian
masyarakat yang dilakukan oleh Asosiasi Internis Malang.
Pengabdian masyarakat dilakukan pada bulan Juli 2023 dan
melibatkan 148 penduduk dalam pengumpulan data tentang
faktor risiko karsinoma kolorektal. Pengumpulan data dilakukan
menggunakan kuesioner dengan pendekatan lintas sektoral.
Kuesioner menilai keberadaan gejala tinja berdarah dan

Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan 69


beberapa kebiasaan terkait faktor risiko karsinoma kolorektal,
termasuk usia, jenis kelamin, rutinitas olahraga, dan riwayat diet.
Presentasi dan analisis data dilakukan seperti pada artikel
sebelumnya yang menyajikan data serupa. Di antara faktor risiko
yang dievaluasi menggunakan kuesioner, jenis kelamin, olahraga,
konsumsi makanan digoreng, dan konsumsi mie instan secara
signifikan memengaruhi prevalensi hematochezia yang
dibuktikan dengan nilai p 0,021, 0,008, 0,021, dan 0,013 secara
berturut-turut. Data ini menunjukkan bahwa orang yang sering
mengonsumsi makanan digoreng dan mie instan lebih rentan
terhadap hematochezia. Pria juga lebih rentan terhadap
hematochezia. Kurangnya olahraga juga meningkatkan
prevalensi hematochezia. Sebagai kesimpulan konsumsi
makanan digoreng yang sering dan kurangnya olahraga adalah
faktor risiko hematochezia yang menunjukkan KKR.

Kata Kunci: colorectal carcinoma, risk factor, lack of exercise,


fried food.

70 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi
dan Kepercayaan Diri Ibu dalam
Merawat Bayi Berat Badan Lahir
Rendah setelah Keluar dari Rumah
Sakit

Sholihatul Amaliya1, Annisa Wuri Kartika2, Ayut


Merdikawati3, Rinik Eko Kapti4, Rahma Putri Utami5, Fitria
Rizki Nur Azizah6
1,4,5
Program Studi Profesi Ners, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
Brawijaya
2,3
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan,
Universitas Brawijaya
6
Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
Brawijaya
Kampus II Universitas Brawijaya, Puncak Dieng Eksekutif, Kecamatan
Dau, Kabupaten Malang
E-mail: liya.fk.psik@ub.ac.id

Kemajuan dalam teknologi dan perawatan Bayi Berat Lahir


Rendah (BBLR) dalam dekade terakhir ini telah menurunkan
secara signifikan kematian pada neonatus. Akan tetapi angka
kesakitan (morbiditas) masih tetap tinggi sehingga angka re-
hospitalisasi tidak dapat dihindari terutama pada beberapa
minggu awal kehidupan. Selain itu masalah perkembangan bayi
dengan riwayat BBLR atau prematur masih menjadi tantangan
untuk terus ditingkatkan. Masalah tersebut berkaitan dengan
karakteristik BBLR yang rentan mengalami masalah kesehatan
sehingga memerlukan perawatan khusus di rumah. Oleh karena

Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan 71


itu ibu sebagai perawat primer perlu memiliki keterampilan
khusus agar dapat merawat BBLR di rumah. Tujuan kegiatan
pengabdian masyarakat ini adalah untuk melakukan monitor
kondisi bayi (pertumbuhan dan perkembangan) serta
meningkatkan kepercayaan diri ibu dalam merawat BBLR di
rumah. Kegiatan pengabdian ini melibatkan 10 orang ibu dengan
BBLR pasca perawatan di rumah sakit di wilayah Malang.
Pertumbuhan bayi dinilai dengan mengukur berat badan bayi
kemudian dimasukkan dalam grafik Fenton dan perkembangan
bayi dinilai dengan instrumen Kuesioner Pra Skrining
Perkembangan (KPSP) sesuai dengan usia koreksi. Masalah
perawatan BBLR selama rumah dikaji dengan wawancara
terstruktur. Pemberian edukasi juga diberikan pada ibu tentang
prosedur menyusui, memandikan, cara membedong BBLR untuk
memberikan kehangatan, nutrisi untuk ibu menyusui serta
stimulasi perkembangan bayi. Edukasi dilakukan dengan
menggunakan media video dan leaflet. Hasil kegiatan ini
didapatkan bahwa semua bayi menunjukkan peningkatan berat
badan namun 20% responden menunjukkan peningkatan berat
badan yang tidak sesuai dengan grafik dan perkembangan semua
belum sesuai dengan usia. Mayoritas masalah yang dihadapi ibu
setelah keluar dari rumah sakit adalah kesulitan dalam menyusui
dan memandikan bayi. Mayoritas kepercayaan diri ibu setelah
pemberian edukasi masuk dalam kategori baik yang diukur satu
minggu setelah edukasi diberikan. Kegiatan serupa perlu
dilakukan pada periode selanjutnya, yaitu pada usia 6 bulan, 9
bulan dan 1 tahun untuk memvalidasi adakah gangguan
pertumbuhan dan perkembangan serta agar dapat dilakukan
intervensi sejak dini.
Kata kunci: Bayi Berat Badan Lahir Rendah

72 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


Pelatihan Management Disaster
dan Maternal Child Emergency
untuk Tim Kelurahan Tangguh
Purwantoro Kota Malang

Nur Aini RH1*, Diah Royani M2, Aurick Yudha A3,


Rahma Dian H4
1,4
Program Studi Sarjana Kebidanan, Fakultas Kedokteran, Universitas
Brawijaya
2
Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas
Brawijaya
3
Program Studi Profesi Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas
Brawijaya
Jl. Veteran Malang Jawa Timur Indonesia
e-mail: 1nurainiretno@ub.ac.id , 2meisani_diah.r@ub.ac.id ,
3
aurickyudha.fk@ub.ac.id , 4rahmadian_anwar@ub.ac.id

Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang


merupakan salah satu Kelurahan Tangguh di Kota Malang. Peran
tim kelurahan tangguh sangat besar dan sebagai garda terdepan
jika terjadi bencana. Pentingnya pemahaman masyarakat
mengenai kebencanaan harus dilakukan pada level paling bawah
agar masyarakat lebih berperan aktif dalam mengantisipasi dan
siap siaga menghadapi bencana. Dengan predikat Kelurahan
Tangguh, sebuah kelurahan diharapkan memiliki kemampuan
mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi ancaman bencana,
serta memulihkan diri dengan segera dari dampak bencana yang
merugikan, jika terkena bencana. Pengabdian masyarakat ini

Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan 73


bertujuan untuk meningkatkan kemampuan warga dalam
kewaspadaan resiko bencana dan bantuan hidup dasar melalui
pelatihan dan forum group discussion. Pelatihan dilaksanakan
selama 2 hari dengan jumlah peserta sebanyak 60 orang yang
terdiri dari anggota kelurahan tangguh, perwakilan warga, kader
kesehatan, dan babinsa. Forum group discussion diperoleh hasil
terdapat beberapa potensi bencana yang terjadi di Kelurahan
Purwantoro antara lain: gempa, banjir, kebakaran, puting
beliung, longsor dan penyakit menular. Pada sesi bantuan hidup
dasar peserta mendapatkan pelatihan terkait balut luka, basic life
support pada bayi, basic life support pada dewasa, pembidaian,
mobilisasi pasien dan evaluasi pasien. Pada akhir sesi dilakukan
pemetaan menggunakan matriks kerentanan dengan potensi
resiko terbesar pada kasus banjir, kecelakaan, dan kebakaran.
Tim Kelurahan Tangguh Purwantoro Malang diharapkan memiliki
kemampuan untuk mengenali ancaman dan mengorganisir
sumber daya masyarakat untuk mengurangi kerentanan dan
resiko bencana. Kemampuan ini terwujud dalam upaya
pencegahan, kesiapsiagaan, pengurangan resiko bencana dan
pemulihan pascabencana.

Kata Kunci: Kampung Tangguh, Maternal, Neonatal, Emergency,


Basic Life Support, Kebencanaan

74 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


Skrining Penyakit Jantung
Bawaan, Status Gizi dan
Hemodinamik Pada Anak Sekolah
Dasar Pronojiwo Lumajang

Dyahris Koentartiwi1, Ardhanis Ramadhanti2, Saptadi


Yuliarto3, Kurniawan T. Kadafi4
1,2
Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas
Brawijaya
Jl. Jaksa Agung Suprapto No.2, Klojen, Malang
e-mail: 1dyahris08.fk@ub.ac.id, 2ardhanis.fk@ub.ac.id ,
3
saptadiy@ub.ac.id

Penyakit jantung bawaan (PJB) merupakan salah satu kelainan


bawaan terbanyak dan masih merupakan masalah kesehatan
global. Di Indonesia insiden PJB cukup tinggi yaitu 8/1000
kelahiran hidup atau setidaknya 32000 bayi setiap tahun
didapatkan dengan PJB. Beberapa PJB terutama yang
asimptomatik masih sulit terdeteksi dan sampai saat ini program
skrining kesehatan di Indonesia yang secara spesifik bertujuan
mendeteksi PJB pada populasi anak masih belum ada. Program
pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk melakukan skrining
penyakit jantung bawaan menggunakan ekokardiografi, menilai
status gizi dan hemodinamik pada anak SD Negeri Oro-Oro Ombo
Pronojiwo, Kabupaten Lumajang yang belum terdeteksi di
fasilitas kesehatan. Pengabdian masyarakat dilaksanakan pada
anak kelas 4 sampai 6 di SD Negeri Oro-Oro Ombo Pronojiwo,

Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan 75


Lumajang selama 1 hari. Pemeriksaan berupa pengukuran
antropometri (berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas,
lingkar kepala) untuk menilai status gizi, pengukuran tekanan
darah dan ekokardiografi untuk menilai adanya PJB atau kelainan
jantung lainnya dan profil hemodinamik. Sebanyak 39 anak
menjalani skrining dan dari hasil pemeriksaan ekokardiografi
didapatkan 1 anak dicurigai dengan penyakit jantung didapat
(suspek Penyakit Jantung Reumatik/PJR), 2 anak didapatkan
pembesaran ringan ruang jantung kiri (ventrikel kiri), 8 anak
dengan regurgitasi trikuspid (TR) ringan, 4 anak dengan
regurgitasi pulmonal (PR) ringan, dan 2 anak dengan regurgitasi
mitral (MR) ringan. Tidak ada anak yang ditemukan dengan
kelainan jantung bawaan. Hasil pemeriksaan antropometri
menunjukkan sebanyak 33 anak mempunyai status gizi baik, 1
anak didapatkan dengan status gizi kurang, dan terdapat 4 anak
dengan gizi lebih dan 1 anak mengalami obesitas. Berdasarkan
pengukuran tinggi badan 33 anak dengan perawakan normal dan
sebanyak 6 anak dengan perawakan pendek. Hasil skrining
hemodinamik didapatkan 2 anak mengalami aritmia dan 1 anak
dengan takikardia. Sebagian besar anak didapatkan dengan hasil
pengukuran tekanan darah normal. Akan tetapi sebanyak 3 anak
didapatkan dengan prehipertensi, 2 orang anak dengan
hipertensi stage 1 dan 2 orang anak dengan hipertensi stage 2.
Selanjutnya guru dan orangtua/wali siswa dengan kelainan
diberikan penjelasan dan rencana rujukan untuk pemeriksaan
lanjutan. Skrining penyakit jantung bawaan, status gizi dan
hemodinamik pada anak sangat diperlukan terutama di daerah
dengan fasilitas kesehatan yang lebih terbatas untuk deteksi dini
dan tatalaksana yang lebih cepat dan tepat.
Kata kunci: penyakit jantung bawaan, skrining

76 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


Upaya Peningkatan Pengetahuan
Terhadap Diare di Desa Jatisari
Kecamatan Pakisaji Pada Tahun
2023

Brillian Milenia Heryanti Putri¹, Dea Sabrina Mahirasani¹,


Muhammad Fadlan¹, Ni Made Susanti Widhiastuti¹, Sakinah
Jamal Thalib¹, Safitri Dwicahyani², Shofi Nur Rahmah²

¹ Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia


² Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Pencegahan,
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia
e-mail: safitri.dwicahyani@gmail.com

Diare adalah penyakit yang ditandai dengan adanya perubahan


bentuk dan konsistensi pada tinja yakni lebih lembek atau lebih
cair serta frekuensi buang air besar lebih banyak dari biasanya.
Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2018 menyebutkan bahwa
prevalensi diare pada balita sebesar 12,3%. Diare merupakan
penyebab kematian balita nomor dua di dunia setelah
pneumonia. Di Kecamatan Pakisaji tahun 2022 terhitung
sebanyak 1.047 kasus diare pada balita dari 12 desa, dengan
prevalensi diare tertinggi yaitu di Desa Jatisari (20%). Salah satu
faktor risiko tingginya angka diare di Desa Jatisari adalah
rendahnya pengetahuan diare (meliputi definisi, penyebab,
penularan, pencegahan, dan penanganan awal diare pada orang
tua yang memiliki balita) serta kebiasaan Cuci Tangan Pakai
Sabun (CTPS). Pengabdian masyarakat ini bertujuan

Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan 77


meningkatkan pengetahuan orang tua mengenai diare dan Cuci
Tangan Pakai Sabun (CTPS). Pada tahap pre-intervensi dilakukan
pengambilan data primer melalui kuesioner kepada 35
responden (orang tua yang memiliki balita di Desa Jatisari
Kecamatan Pakisaji) untuk menentukan prioritas masalah
menggunakan Nominal Group Technique (NGT) yang dipilih
menggunakan metode purposive sampling. Dari hasil pre-
intervensi diperoleh tingkat pengetahuan orang tua mengenai
diare yang rendah. Intervensi dilakukan dengan pemberian
penyuluhan menggunakan metode role play, demonstrasi cara
menggunakan oralit, dan demonstrasi cuci tangan 6 langkah
menurut WHO yang dilakukan terhadap 45 peserta kemudian
dilakukan pre-test dan post-test. Hasil: Pada pre-test, diperoleh
nilai terendah adalah 10 dengan rerata nilai 59,7, sedangkan pada
post-test diperoleh nilai terendah 70 dengan rerata nilai 90. Dari
hasil intervensi diperoleh peningkatan nilai pengetahuan pada 41
(91,1%) peserta, nilai pengetahuan tetap pada 4 (8,9%) peserta,
dan tidak ada peserta yang nilai pengetahuan menurun.
Kesimpulan: Diperoleh bahwa pemberian intervensi mengenai
diare dan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dengan metode role
play, demonstrasi cara menggunakan oralit, dan demonstrasi cuci
tangan 6 langkah menurut WHO dapat meningkatkan
pengetahuan orang tua yang memiliki balita mengenai diare,
pencegahan, dan penanganan awal anak balita yang mengalami
diare.

Kata Kunci: Pakisaji, Jatisari, Diare, Balita, Pengetahuan, CTPS,


Penyuluhan, Demonstrasi

78 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


BAGIAN 5
Penguatan Kapasitas Posyandu
Lansia melalui Strategi Promosi
Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat dalam Upaya
Pengendalian Penyakit Tidak
Menular Kronis

Niko Dima Kristianingrum1, Yati Sri Hayati2, Annisa Wuri


Kartika3, Ayut Merdikawati4
1
Departemen Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Brawijaya, Kelompok Kajian Metabolik Sindrom Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Brawijaya
2,3
Departemen Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Brawijaya
Gedung Keperawatan, Puncak Dieng Eksklusif Desa Kalisongo
Kecamatan Dau Kabupaten Malang
e-mail: 1nikodima.fk@ub.ac.id, 2yshayati.fk@ub.ac.id,
3
annisa_tika@ub.ac.id, 4ayut.fk@ub.ac.id

Besarnya populasi lanjut usia serta pertumbuhan yang sangat


cepat juga menimbulkan berbagai permasalahan termasuk
tingginya penyakit tidak menular (PTM) kronis pada lansia,
sehingga lanjut usia perlu mendapatkan perhatian yang serius
untuk upaya peningkatan kesejahteraan lanjut usia, salah satunya
dalam posyandu lansia. Namun banyak tantangan dan kendala
menyebabkan pelaksanaan posyandu kurang optimal dan
persentase lansia yang mendapatkan layanan kesehatan juga
rendah. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk

80 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


meningkatkan pelayanan posyandu lansia dengan meningkatkan
ketrampilan kader, meningkatkan pengetahuan lansia, dan
terdeteksinya faktor risiko PTM. Kegiatan ini dilakukan melalui
pelatihan kader, pendidikan kesehatan tentang pencegahan
faktor risiko PTM, dan skrining faktor risiko PTM. Hasil didapatkan
peningkatan ketrampilan kader dalam melakukan skrining faktor
risiko PTM, peningkatan pengetahuan lansia tentang pencegahan
faktor risiko PTM, dan terdeteksinya faktor risiko PTM pada lansia.
Kesimpulan kegiatan ini meningkatkan pelayanan dan
pengendalian penyakit tidak menular kronis pada lansia di
posyandu lansia.

Kata kunci: Penguatan, Posyandu Lansia, Penyakit Tidak Menular


Kronis

Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan 81


Pelatihan Pengolahan Mijel
(Minyak Jelantah) menjadi
Produk Bernilai Guna

Andi Bustan*1, Mirnawati Dewi*2, Maya Mustika3, Septaria


Yolan Kalalinggi4, Suherman Suherman5

1,3
Program Studi Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Palangka Raya, Palangka Raya, Kalimantan Tengah
2
Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Palangka Raya, Palangka Raya, Kalimantan Tengah
4
Program Stui Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Palangka Raya, Palangka Raya, Kalimantan Tengah
5
Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Palangka Raya, Palangka Raya, Kalimantan Tengah
Kampus Tunjung Nyaho Jl Hendrik Timang Yos Sudarso Kota Palangka
Raya Kalimantan Tengah, 73111
*e-mail: abustan@fkipupr.ac.id1 , mirnawatidewi22bio@mipa.upr.ac.id2,
maya.mustika@fkip.upr.ac.id3, septariayolankl@mipa.upr.ac.id4,
suherman@feb.upr.ac.id 5

Minyak jelantah (Mijel) disebut limbah minyak goreng. Limbah


tersebut berasal dari minyak bekas pemakaian berulang. Mijel
yang dibuang langsung ke lingkungan akan menyebabkan
pencemaran lingkungan. Selain itu konsumsi Mijel secara
berulang akan menyebabkan dampak kesehatan. Sehingga
tujuan tim pengabdian kepada masyarakat di kelurahan Menteng
yaitu memberikan solusi agar minyak jelantah tersebut bernilai
guna. Pelatihan dilaksanakan pada hari minggu, 25 Oktober 2023

82 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


bertempat di kelurahan Menteng. Pelatihan diawali dengan
penyampaian materi tentang dampak konsumsi Mijel secara
berulang serta dampak jika Mijel dibuang langsung ke
lingkungan. Kemudian dilanjutkan dengan paktik langsung
pengolahan mijel menjadi produk bernilai guna. Untuk mengukur
kemampuan peserta diberikan pre dan post-tes selama kegiatan.
Rata-rata hasil pre-test yaitu 75%, menunjukkan bahwa
masyarakat di kelurahan Menteng menyadari akan bahaya mijel
jika dikonsumsi secara berulang. Pre-test menunjukkan bahwa
50% masyarakat tidak cukup memahami bahwa mijel yang
dibuang secara langsung akan berdampak buruk ke lingkungan.
Rata-rata hasil pre-test yaitu 50%, masyarakat juga belum
mengetahui jika mijel bisa diolah menjadi produk bernilai guna
diantaranya sebagai sabun dan lilin. Setelah kegiatan pelatihan
dapat disimpulkan bahwa masyarakat memahami dampak mijel
pada lingkungan dan pengolahan mijel menjadi produk bernilai
guna dengan rata-rata hasil post tes yaitu 95%.

Kata kunci: Minyak jelantah, lilin, sabun, pengabdian

Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan 83


Pelatihan Pembuatan Media
Cetak dan Digital Berbasis
Konteks Lokal Untuk Edukasi
Tuberkulosis

Shila Wisnasari1*, Titin Andri Wihastuti2, Yulian Wiji Utami3,


Elvira Sari Dewi4, Akhiyan Hadi Susanto5, Puput Rahmawati6

Departemen Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas


1,2,3

Brawijaya
Puncak Dieng Eksklusif, Kunci, Kalisongo, Dau, Malang 65151, Indonesia
e-mail: shila.wisnasari@ub.ac.id

Angka kejadian Tuberkulosis di Kabupaten Manggarai masih


cukup tinggi dan jauh dari target pemerintah. Pengetahuan
menjadi salah satu faktor utama suksesnya Program TOSS TBC.
Pemberian edukasi TBC di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara
Timur (NTT) dilakukan tanpa menggunakan media sehingga
dimungkinkan pesan yang didapat saat penyuluhan tersebut
kurang maksimal diterima oleh masyarakat. Selain itu, pemberian
edukasi yang telah dilakukan sebelumnya belum berbasis konteks
lokal budaya NTT. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini
diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pemberian edukasi
oleh pengelola TBC sehingga dapat menurunkan angka TBC.
Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan
memberikan pelatihan pembuatan media edukasi cetak dan
digital berbasis konteks lokal pada 25 pengelola TBC di Kabupaten
Manggarai. Indikator keberhasilan ditentukan dengan adanya

84 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


peningkatan tingkat pengetahuan dan keterampilan peserta
dalam pembuatan media edukasi TBC berbasis konteks lokal.
Hasil pengabdian menunjukkan peningkatan pengetahuan
peserta sebesar 85% mengenai media cetak dan digital berbasis
konteks lokal dalam pemberian edukasi mengenai TBC. Selain itu,
sebanyak 72% peserta mampu menggunakan aplikasi sederhana
untuk membuat media edukasi cetak dan digital. Dapat
disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini
cukup efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan pengelola TBC di Kabupaten Manggarai untuk
membuat media edukasi cetak dan digital berbasis konteks lokal.
Rencana tindak lanjut dari kegiatan ini yaitu pendampingan pada
pengelola TBC Kabupaten Manggarai sampai dapat
menghasilkan media cetak dan digital berbasis konteks lokal yang
siap digunakan dan didistribusikan di Wilayah Dinas Kesehatan
Kabupaten Manggarai, NTT.

Kata kunci: media cetak dan digital, konteks local, TBC

Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan 85


Hubungan Faktor Sosiodemografi
dalam Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku Tuberkulosis dan HIV di
Kota Malang: Studi Berbasis
Komunitas di Daerah Pedesaan

Didi Candradikusuma1, Dewi Indiastari2, Milanitalia Gadys


Rosandy3, Endah Panca Lydia Fatma4, Nadia Alfiani5 , Ayu
Sekarani Damana Putri6
1,2,3
Tropical Medicine Division of Internal Medicine Department, Faculty
of Medicine, Universitas Brawijaya, Dr. Saiful Anwar Hospital, Malang,
Indonesia
4
Faculty of Nursing, Universitas Brawijaya
5,6
Faculty of Medicine, Universitas Brawijaya, Dr. Saiful Anwar Hospital,
Malang, Indonesia
Jl. Veteran Malang 65145, East Java – Indonesia
E-mail: 1didi_candradikusuma.fk@ub.ac.id, 2indiastari@ub.ac.id,
3
milanitalia@ub.ac.id, 4endah.fk@ub.ac.id,
5
nadialfiani06@student.ub.ac.id, 6ayusekarani@student.ub.ac.id

Tuberkulosis adalah penyebab utama kematian di antara orang


dengan HIV. Di Indonesia, prevalensi Tuberkulosis pada tahun
2021 mencapai 969.000 kasus dengan rata-rata 354 kasus per
100.000 penduduk. Namun demikian, TBC sering diabaikan oleh
banyak orang, padahal sebenarnya TBC merupakan penyakit
yang dapat dicegah dan disembuhkan. Penelitian ini bertujuan
untuk menilai pengetahuan, persepsi, perilaku, dan skrining
tuberkulosis serta hubungannya dengan faktor sosiodemografi di

86 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


daerah pedesaan di Malang, Indonesia. Studi ini merupakan studi
berbasis komunitas dilakukan secara cross-section. Subjek
penelitian adalah orang dewasa (≥18 tahun) yang dapat
memahami bahasa Indonesia. Kami melibatkan 462 orang yang
dipilih secara acak dengan teknik pengambilan sampel bertingkat
di daerah pedesaan di Malang, Indonesia. Kuesioner terdiri dari
(1) sosiodemografi (2) pengetahuan (3) persepsi (4) perilaku dan
(5) pengetahuan tentang skrining tuberkulosis. Karakteristik
subjek berusia 51 - 60 tahun (35,7%). Sebagian besar responden
sudah menikah (93,5%). Sebagian besar responden
menyelesaikan pendidikan sekolah dasar (59,7%), hanya sebagian
kecil yang menempuh pendidikan tinggi. Sebagian besar
partisipan tidak bekerja, sementara 40,3% lainnya memiliki
pekerjaan. Sebagian besar partisipan (35,1%) pernah mendengar
tentang tuberkulosis, dan hanya 16,2% yang mengetahui bahwa
tuberkulosis berhubungan dengan HIV. Kami menganalisis
dengan uji chi-square dan pemodelan regresi logistik. Hasil dalam
penelitian ini menemukan bahwa sebagian besar (59,77%) orang
dewasa di wilayah penelitian masih belum mengetahui tentang
infeksi tuberkulosis, penularan, pencegahan, dan faktor risikonya.
Hanya 1,2% yang menyadari pentingnya skrining jika mereka
memiliki kontak dengan pasien tuberkulosis positif. Peserta pada
kelompok usia 61 sampai 70 tahun dan lebih dari 70 tahun
memiliki kemungkinan 5,5 dan 4,0 kali lebih besar untuk
menunjukkan perilaku yang tidak memuaskan dibandingkan
dengan peserta pada kelompok usia 27 sampai 30 tahun. Dalam
penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan, persepsi,
perilaku dan skrining tuberkulosis terhadap tuberkulosis masih
kurang pada masyarakat pedesaan di Malang dan menunjukkan
bahwa partisipan dengan usia yang lebih muda dan pendidikan

Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan 87


yang lebih tinggi memiliki pengetahuan, perilaku, persepsi dan
skrining yang lebih baik terhadap Tuberkulosis dan HIV.

Kata kunci : Tuberkulosis, HIV, Sosiodemografi, Perilaku, Sikap

88 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


Pemanfaatan Website Teman
Sebaya Perempuan Sebagai
Media Edukasi dan Konsultasi
Kesehatan Remaja Generasi Z

Mustika Dewi1, Mega Ulfah2, Ningrum Paramita Sari3


1,2,3
Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya
Jl. Veteran, Ketawanggede, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur
65145
e-mail: mustikadewi@ub.ac.id

Remaja merupakan aset berharga bagi masyarakat dan bangsa.


Kesehatan fisik dan metal remaja perlu mendapat perhatian dan
dukungan dari berbagai pihak. Beberapa kasus secara nyata dan
media sosial sering diberitakan tentang masalah remaja generasi
Z. Remaja yang lahir kisaran tahun 1995 sampai 2010. Ciri-ciri
yang melekat pada remaja ini adalah memiliki kreatifitas dan
inovasi yang tinggi, namun rapuh dalam menghadapi tantangan
dan kegagalan. Remaja generasi Z pada umum berada pada
bangku sekolah atau perguruan tinggi yang masih dalam. Tujuan
kegiatan ini adalah untuk memanfaatkan website teman sebaya
perempuan sebagai media edukasi dan konsultasi kesehatan
remaja generasi Z. Metode kegiatan ini dilakukan dengan cara
mengidentifikasi status stress remaja dengan menggunakan Self
Reporting Quesionner (SRQ) 20, melakukan sosialisasi website
teman sebaya perempuan dan memberikan edukasi tentang
kesehatan fisik dan mental remaja. Sasaran kegiatan adalah

Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan 89


mahasiswi PSKED, PSKB dan PSSF Fakuktas Kedokteran
Universitas Brawijaya yang berjumlah 125 responden. Kegiatan
dilakukan pada tanggal 9 September 2023 di Auditorium Lantai 6
GPP FKUB. Hasil cek status stress responden menggunakan SRQ-
20) didapatkan 56,60% responden dengan skor ≥ 10, 28,00%
dengan skor 9 -6 dan 18,00% dengan skor < 6. Sebanyak 52,20%
remaja perempuan membutuhkan konsultasi tenaga profesional
dalam mengatasi masalah pribadinya. 66,30% menyatakan
bahwa fitur website temen sebaya perempuan sangat setuju
dibutuhkan butuhkan remaja perempuan dan 33,70% menjawab
setuju. Tempat curhat selama ini bagi remaja perempuan
diantaranya orang tua, sahabat, pacar, dipendam sendiri, menulis
di atas kertas, berdoa kepada Allah, dan ada yang sudah
melakukan konsultasi ke psikolog, psikiater. Masih banyak remaja
perempuan dilingkungan kampus yang membuhkan pelayanan
kesehatan terutama terkait mental health. Kegiatan ini
diharapkan memberi manfaat dalam capaian cakupan pelayanan
kesehatan bagi remaja.

Kata kunci: remaja, website teman sebaya, media edukasi dan


konsultasi

90 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


Pengendalian Penyakit Menular
Covid-19 Melalui Pendidikan
Kesehatan Dalam Situasi Bencana
Gempa Bumi Mamuju Sulawesi
Barat

Aurick Yudha Nagara1, Bintari Ratih Kusumaningrum2, Sri


Sunarti3, Eko Noviyanto4, Muhammad Irawan5, Dwiwardoyo
Triyuliarto1, Satria Pandu Persada6 , Hanif A Hamid4
1
Departemen Ilmu Kedokteran Emergensi Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya
2
Departemen Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Brawijaya
3
Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya
4
Departemen Anestesi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
5
Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas
Brawijaya
6
Departemen Bedah Orthopaedi dan traumaotologi Fakultas
Kedokteran Universitas Brawijaya
Jl. Veteran Malang
e-mail: aurickyudha.fk@ub.ac.id

Indonesia merupakan negara yang berada di Cincin Api Pasifik,


sering mengalami gempa bumi. Salah satu gempa besar di
Indonesia yang terjadi pada Januari 2021, dan bertepatan dengan
pandemi COVID-19 adalah Gempa di Kota Mamuju Sulawesi
Barat. Dua gempa dengan kekuatan 5,9 dan 6,2 M merupakan
gempa tektonik yang merusak banyak bangunan, termasuk RS

Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan 91


Provinsi Sulawesi Barat. Gempa ini menewaskan lebih dari 100
orang, merusak 7.800 rumah, dan menyebabkan pengungsian
sebanyak 37.000 orang. Pada bidang kesehatan didapati banyak
kasus patah tulang dan cedera, serta potensi penyebaran COVID-
19 di antara pasien yang dirawat di RS dan di lokasi pengungsi.
Dalam merespon kejadian gempa tersebut, Universitas Brawijaya
dan RSUD Saiful Anwar mengirim tim medis bencana ke RS
Provinsi Sulawesi Barat.
Analisis situasi di RS Provinsi Sulawesi Barat mengungkapkan
beberapa temuan penting. Pertama, skrining COVID-19 belum
dilakukan secara rutin pada semua pasien yang masuk ke IGD.
Kedua, petugas yang melakukan swab antigen di IGD
menggunakan APD level 4 dengan cara yang tidak tepat.
Ketiga, tenda untuk pasien dengan hasil skrining antigen positif
di IGD berdekatan dengan tenda perawatan ICU. Keempat, alur
skrining untuk pasien COVID-19 yang akan menjalani operasi
belum tersedia. Kelima, meski ada kamar operasi khusus untuk
pasien COVID-19, lokasinya cukup jauh dari bangunan utama RS.
Keenam, terdapat lokasi penyitas di lingkungan sekitar RS
Provinsi Sulawesi Barat dengan penerapan protokol kesehatan
pencegahan COVID-19 yang rendah. Untuk mengatasi temuan ini,
intervensi berupa rekayasa teknik pengendalian infeksi COVID-19
dilakukan sebagaimana pengendalian infeksi yang telah
dilakukan di RSUD Saiful Anwar.
Kegiatan yang dilakukan mencakup bantuan kesehatan dan
edukasi kepada warga rumah sakit, termasuk perawat, dokter,
keluarga pasien, dan penyitas yang tinggal di sekitar Rumah Sakit.
Edukasi berfokus pada topik seperti perilaku hidup bersih dan
sehat, pemakaian dan pelepasan Alat Perlindungan Diri (APD),
alur perawatan pasien IGD, dan komunikasi antar petugas IGD

92 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


ketika ada pasien suspek COVID-19 dan pasien COVID-19. Di
lokasi pengungsian edukasi yang dilakukan berupa penyuluhan
tentang pencegahan penyakit menular, penyuluhan enam
Langkah cuci tangan, pemakaian masker yang tepat, dan
imunisasi pada bayi dan balita. Kegiatan ini dihadiri oleh 27
peserta di RS dan 21 pasien di pengungsian di Majene. Meskipun
masyarakat di rumah sakit dan pengungsian ingin mencegah
penularan COVID-19, situasi bencana membuat mereka lebih
takut terkena reruntuhan daripada tertular COVID-19. Selain itu,
terdapat keterbatasan sumber daya, seperti tenaga kesehatan
yang juga terdampak, sarana air mengalir, sabun, dan masker.
Situasi di tempat pengungsian, di mana penyitas yang tinggal di
dalam tenda tidak memungkinkan untuk menjaga jarak. Selain itu
kondisi berdebu karena reruntuhan, lingkungan yang kotor,
kelelahan, dan kecemasan akan terjadi gempa susulan, menjadi
beberapa faktor yang menyebabkan sulitnya menjaga protokol
kesehatan dalam mencegah penyebaran COVID-19 maupun
penyakit menular lainnya.
Dapat disimpulkan bahwa edukasi kesehatan tetap harus
dilakukan oleh tenaga kesehatan walaupun dalam situasi
bencana, agar tidak terjadi penularan penyakit infeksi yang
bersamaan dengan kejadian bencana alam. Sebagai tenaga
kesehatan, sebaiknya tetap melakukan pendidikan kesehatan
kepada pengungsi maupun keluarga pasien di RS. Selain itu juga
harus disediakan sarana untuk mencegah penularan penyakit
COVID-19 atau penyakit menular lainnya seperti air bersih, sabun,
cairan disinfeksi, masker dan kecukupan sanitasi.

Kata kunci: Pengendalian Penyakit Menular, Covid-19,


Pendidikan Kesehatan, Situasi Bencana

Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan 93


Program Edukasi Penggunaan
Suplemen Kesehatan pada Ibu
Hamil, Bayi, dan Balita sebagai
Upaya Pencegahan Stunting
(Kegiatan dilakukan di Desa
Sepanjang, Kecamatan Gondanglegi)

Ayuk Lawuningtyas Hariadini1, Tamara Gusti Ebtavanny2,


Arsy Arundina3, Rahma Dian Hanifarizani4

Departemen Farmasi, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya


1,2,3

4
Departemen Kebidanan, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
Jalan Veteran Malang, 65145
e-mail: 1 ayukhariadini@ub.ac.id, 2 tamara.gusti@ub.ac.id, 3
arsyarundina@ub.ac.id, 4 rahmadian_anwar@ub.ac.id

Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu dari total 18 provinsi


yang memiliki status gizi balita pendek dan sangat pendek
dengan prevalensi tinggi, yaitu 30 sd <40%. Kabupaten Malang
merupakan salah satu dari 100 Kabupaten/Kota prioritas
intervensi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan
untuk: 1) Meningkatkan pemahaman ibu hamil, ibu menyusui,
dan ibu yang memiliki bayi dan balita mengenai upaya
pencegahan stunting, 2) Menerapkan suatu media elektronik
yang dapat digunakan secara berkelanjutan oleh Kader Posyandu
guna menyampaikan edukasi kepada masyarakat, misalnya
melalui website http://sepanjang-malangkab.desa.id/ yang
disediakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI dan

94 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


dikelola oleh tim desa setempat, 3) Memberdayakan Kader
Posyandu yang mampu mengedukasi keluarga dan lingkungan
sekitarnya mengenai upaya pencegahan stunting, 4) Memberikan
contoh suplemen kesehatan untuk ibu hamil, bayi, dan balita
sebagai salah satu kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR)
industri farmasi. Kegiatan yang dilakukan adalah edukasi pada
ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu yang memiliki bayi dan balita
yang hadir di Posyandu RW 4 Desa Sepanjang. Materi yang
disampaikan ada 2, yaitu: 1) Pencegahan dan Penanganan
Stunting dan 2) Perawatan Ibu Hamil, Bayi, dan Balita dalam
Pencegahan dan Penanganan Stunting. Sebanyak 30 responden
ibu telah diukur pengetahuannya sebelum dan sesudah
pemberian materi menggunakan instrumen kuesioner. Rata-rata
pengetahuan ibu cenderung meningkat, dari 5,67 menjadi 7,73
(skor maksimum = 15,00). Hasil paired sample t-test menunjukkan
thitung = 7,628 dan t tabel = 2,045 (dengan df = 29 dan α/2 = 0,025).
Berdasarkan hasil uji tersebut, dapat disimpulkan bahwa
pengetahuan ibu meningkat secara signifikan sebelum dan
sesudah pemberian materi (p = 0,000). Luaran yang sudah dicapai
adalah publikasi di media massa Youtube channel Universitas
Brawijaya Televisi (UBTV) dan Radio Republik Indonesia (RRI)
online.

Kata kunci: stunting, suplemen kesehatan, ASI, MPASI, kader


Posyandu

Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan 95


Pendampingan Manajemen Mutu
dan Pengemasan Produk Ikan
Asap Desa Tamansari Kabupaten
Probolinggo dalam Upaya
Meningkatkan Jangkauan Pasar

Neza Fadia Rayesa1*, Silvana Maulidah1, Dian Islami


Prasetyaningrum1, Dego Yusa Ali2, Della Aprilia1
1
Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya,
Indonesia
2
Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi
Pertanian, Universitas Brawijaya, Indonesia
e-mail: nezafadia@ub.ac.id

Pemasaran ikan asap di Desa Tamansari Kabupaten Probolinggo


selama ini hanya dilakukan pada lokasi pengasapan. Ikan yang
diasap kemudian dipajang untuk dijual kepada masyarakat
sekitar dan turis yang lewat melalui jalan pantura. Ikan asap
biasanya hanya dipajang pada etalase hingga adanya penurunan
mutu dan tidak layak jual. Pendampingan manajemen mutu
dilakukan oleh tim pengabdian bersama mahasiswa KKN dalam
menetapkan standar penjaminan mutu dan pelatihan
manajemen mutu kepada pedagang ikan asap. Selain itu,
dilakukan pula pelatihan pengemasan vakum untuk
mempertahankan umur simpan dan memudahkan pemasaran
kepada turis domestik. Pelaku usaha ikan asap diberikan edukasi
terkait penurunan mutu produk, penyimpanan yang baik,

96 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


pengemasan, hingga penanganan produk ketika terjadi
penurunan mutu. Kegiatan pengabdian dilakukan melalui
pelatihan oleh dosen pakar dan pendampingan oleh mahasiswa
KKN selama 3 minggu. Pelatihan dilakukan 2 kali kepada 20 orang
pelaku usaha terkait manajemen mutu dan pengemasan. Pelaku
usaha juga diberikan bantuan 3 unit mesin pengemasan vakum,
1 unit hand sealer, serta 1000 buah plastik vakum yang
disampaikan melalui BUMDES Tamanjaya Desa Tamansari. Hasil
dari kegiatan pendampingan ini adalah pelaku usaha sudah dapat
melakukan pengemasan sendiri dan diharapkan dapat
membantu dalam penjualan produk sebagai oleh-oleh khas Desa
Tamansari dengan adanya pengemasan yang aman dan kedap
udara.

Kata kunci: Pendampingan, Ikan Asap, Jangkauan Pasar

Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan 97


BAGIAN 6
Pembibitan dengan Media
Rockwool untuk Membangun
Kesadaran Partisipasi Siswa
Sekolah Dasar terhadap
Lingkungan Sehat Berbasis
Agribisnis

Novi Haryati1, Fitrotul Laili2, Rini Mutisari3, Anisa Aprilia4

Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian,


1,2,3,4

Universitas Brawijaya
Jl. Veteran Kota Malang, kode pos 65145
e-mail: noviharyati@ub.ac.id

Lingkungan yang sehat dan kesadaran akan perlindungan


lingkungan adalah aspek penting dalam kehidupan masyarakat
demikian juga di sekitar lingkungan sekolah. Namun demikian,
peran untuk menjaga lingkungan belum banyak dilakukan karena
rendahnya kesadaran masyarakat. Oleh sebab itu, Pengabdian
masyarakat ini bertujuan untuk mengenalkan media tanam,
terutama media Rockwool sebagai bentuk inovasi di bidang
agribisnis, kepada siswa SDN Kesimantengah Mojokerto dan
meningkatkan kesadaran lingkungan mereka melalui kegiatan
pembibitan menggunakan media ini sejak dini. Kegiatan
pengabdian masyarakat ini dilakukan pada bulan Juli dan Agustus
2023 dan melibatkan kolaborasi antara guru, dan 50 siswa kelas 5
di SDN Kesimantengah Mojokerto yang difasilitasi oleh Tim Dosen
Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya melalui Program

100 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


Masyarakat Membangun Desa (MMD). Pendekatan
menggunakan teknik penyuluhan dan praktek menggunakan
student centered learning.
Langkah-langkah utama meliputi penyelenggaraan pelatihan
kepada siswa tentang media Rockwool, teknik pembibitan
tanaman, dan penanaman nilai-nilai lingkungan sehat.
Selanjutnya, siswa akan terlibat dalam praktek pembibitan
dengan media Rockwool. Kegiatan pengabdian masyarakat ini
diharapkan akan menghasilkan peningkatan kesadaran
lingkungan di antara siswa. Mereka diharapkan akan memahami
pentingnya praktik pertanian berkelanjutan dan kontribusi
mereka terhadap pelestarian lingkungan. Selain itu, mereka juga
akan memiliki pengetahuan praktis tentang teknik pembibitan
menggunakan media Rockwool. Terdapat peningkatan
pengetahuan dari Siswa SDN Kesimantengah terhadap
pentingnya menciptakan ruangan hijau di sekolah dengan media
tanam rockwol untuk sumber oksigen. Media ini sangat praktis
dan tidak memakan tempat sehingga tidak hanya sebagai sumber
oksigen tetapi juga menciptakan lingkungan sekolah yang bersih
dan indah.

Kata Kunci: agribisnis, partisipasi, lingkungan sehat, rockwoll

Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan 101


Pengetahuan dan Sikap Remaja
Terhadap Dampak Pernikahan
Dini Melalui Edukasi Kelas
Remaja Cerdas di Sekolah

Nurul Muslihah*1, Annisa Rizky Maulidinan2, Dian Putri


Permatasari3, Diadjeng Setya Wardani4, Intan Yusuf Habibie5,
Yolanda Vionita Onggara6

Program Studi Sarjana Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan,


1,2,5,6

Universitas Brawijaya
3
Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Brawijaya
4
Program Studi Sarjana Kebidanan, Fakultas Kedokteran, Universitas
Brawijaya
Puncak Dieng Eksklusif, Kunci, Kalisongo, Dau, Malang, Jawa Timur
e-mail korespondensi: 1* nurul_muslihah.fk@ub.ac.id

Pernikahan dini Intervensi hulu dari remaja, catin, dan ibu hamil
menjadi salah satu upaya untuk pencegahan stunting. Salah satu
variabel spesifik dari keluarga beresiko stunting adalah usia
pernikahan terlalu dini. Pemilihan Desa Pandesari di Kecamatan
Pujon sebagai lokasi penelitian karena tingginya kejadian
pernikahan dini di Kabupaten Malang. Kegiatan Pengabdian ini
bertujuan mengukur peningkatan pengetahuan dan sikap remaja
terkait dampak pernikahan dini melalui edukasi pada kelas
remaja cerdas. Metode kegiatan meliputi materi terkait mengenal
potensi diri dan menggali cita-cita dilanjutkan diskusi kelompok
terkait persepsi pernikahan dini dan dampaknya. Perubahan

102 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


pengetahuan dan sikap dilakukan dengan pretest dan posttest.
Edukasi ini dilaksanakan di SMPN 01 Kecamatan Pujon dengan 45
siswa SMP. Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan
signifikan pengetahuan terkait pernikahan dini sebelum dan
sesudah edukasi (5.5±1.1 vs 6.0±0.6, p=0.015). Sikap remaja
terhadap pernikahan dini ada peningkatan signifikan tidak setuju
sebelum dan sesudah edukasi (93.6; 98.6, P<0.05). Penilaian sikap
dengan skala likert pada delapan pertanyaan. Dari hasil ini dapat
disimpulkan model edukasi dengan kelas remaja cerdas dapat
meningkatkan pengetahuan dan sikap tidak setuju terhadap
pernikahan dini baik dengan alasan ekonomi, faktor keluarga,
maupun faktor sosial.

Kata kunci: pengetahuan, sikap, remaja, pernikahan dini

Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan 103


Telaah Faktor Resiko dan
Pemeriksaan Osteoartritis
terhadap Kualitas Hidup
Masyarakat Desa Kendalpayak
Malang

Anisyah Achmad1, Sri Winarsih1, Thomas Erwin C. J. Huwae2,3,


Tita Hariyanti2, Ajeng Budi Purwati1, Aisha Rifda Palastri1,
Ardaleni Frista1, Celsy Citra Septiana1, Nuraida Fara
Rahmani1
1
Departemen Farmasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brwaijaya,
Malang, Indonesia
2
Departemen Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya,
Malang, Indonesia
3
Departemen Orthopedi dan Tramatologi, Rumah Sakit Saiful Anwar,
Malang, Indonesia
Jalan Veteran Malang, Jawa Timur
e-mail: 3littleangels@ub.ac.id

Osteoartritis merupakan penyakit degeneratif yang ditandai


dengan hilangnya cairan sinovial dan tulang rawan artikular pada
sendi sehingga menyebabkan rasa nyeri dan sulit bergerak. Nyeri
pada osteoartritis menjadi dampak negatif pada kualitas hidup
masyarakat. Tujuan diadakannya kegiatan pengabdian kepada
masyarakat untuk menelaah faktor risiko dan hasil pemeriksaan
osteoartritis terhadap kualitas hidup masyarakat Desa
Kendalpayak, Pakisaji, Malang. Metode kegiatan dilakukan
dengan cara pendataan faktor risiko dan kualitas hidup
masyarakat dari 10 posyandu lansia yang ada di Desa

104 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


Kendalpayak, Pakisaji, Malang. Pemeriksaan osteoartritis
dilakukan berdasarkan pemeriksaan klinis oleh Dokter Spesialis
Tulang Rumah Sakit Saiful Anwar Malang (RSSA). Hasil yang
didapatkan sebanyak 94 orang perempuan dan 19 orang laki-laki
dengan usia 40-45 tahun = 12 orang, 46-60 tahun = 43 orang, dan
54 orang berusia >60 tahun. Kategori Body Mass Index
underweight, normal, overweight, dan obesitas berturut-turut
adalah 4,4%; 45,1%; 30,1%; 20,4%. Status menopause ≤10 tahun
dan sudah menopause selama 10-20 tahun masing-masing 22,3%
dam 29,9% . Hasil pendataan pola olahraga dari ringan, sedang,
dan berat secara berturut-turut adalah 68,2% ;27,4%; 4,4%. Hasil
pendataan aktivitas fisik dari ringan, sedang, dan berat secara
berturut-turut sebagai berikut 39%; 52,2%; 8,8%. Terdapat 5,3%
memiliki riwayat trauma tulang. Berdasarkan pemeriksaan secara
klinis terdapat 7,2% positif osteoartritis. Pada pengukuran
kualitas hidup menggunakan kuesioner EQ-5D pada penderita
osteoarthritis menunjukkan derajat keparahan dimensi Mobility
(56,1%), Self-Care (24,2%), Usual Activities (41,5%),
Pain/Discomfort (92,7%) dan Anxiety/Depression (61%).
Kesimpulannya faktor risiko yang berpengaruh pada kualitas
hidup penderita osteoartritis di Desa Kendalpayak Malang
diantaranya adalah 56% berusia >60 tahun (lansia), 87,8% berjenis
kelamin perempuan dan 75% dengan status menopause, masing-
masing 19,5% mengalami overweight dan obesitas, 61% orang
melakukan aktivitas fisik sedang, 61% orang melakukan pola
olahraga ringan, serta 7,3% diantaranya memiliki riwayat trauma
tulang.

Kata kunci: EQ-5D, Kualitas hidup, Osteoartritis

Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan 105


Program Edukasi Olahan Jajanan
Sehat dan Higienis di Sekolah
Dasar Kota Malang

Rahma Micho Widyanto*1, Lola Ayu Istifiani1, Nurin Nadhilah


Agustin1, Zahwa Arzetiya Fahmi1, Azizah Nurlaila1, Eunike
Cecilia Setiawan1, Widya Angelica Putri1, Shinta Kirana
Rakhmani1
1
Program Studi Sarjana Ilmu Gizi, Departemen Gizi, Fakultas Ilmu
Kesehatan, Universitas Brwaijaya
Kunci, Kalisongo, Kec. Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur
e-mail: micho@ub.ac.id

Rentang usia siswa sekolah dasar masuk dalam kelompok usia


anak-anak hingga remaja awal. Pada usia tersebut, anak akan
mengalami puncak pertumbuhan terutama pada penambahan
tinggi dan berat badan. Sehingga, kecukupan dan pemenuhan zat
gizi sangat dibutuhkan pada masa tersebut. Jajanan anak sekolah
berkontribusi terhadap 10-20% konsumsi harian anak. Meski
demikian, faktor nilai gizi dan higienitas jajanan perlu menjadi
perhatian. Program edukasi ini bertujuan untuk memberikan
edukasi bagi pihak yang menjadi sasaran program guna
meningkatkan pengetahuan mengenai jajanan sehat dan higienis
bagi anak sekolah dasar. Sebanyak 27 peserta mengikuti kegiatan
yang terdiri dari guru sekolah dasar, wali murid dan pengelola
kantin di SDN Kiduldalem 2 Kota Malang. Materi yang diberikan
berupa Pola Makan Bergizi Seimbang Bagi Usia Anak Sekolah dan
Jenis Jajanan Sehat di Kantin Sekolah. Hasil rerata nilai pre-test

106 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


dari peserta adalah 6,70 dan post-test 9,00 (dari 10). Terdapat
peningkatan 2.30 poin setelah dilaksanakan program edukasi dan
sebanyak 55,5% (15 peserta) mendapatkan nilai post-test 10 pada
akhir sesi kegiatan. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat
perbedaan signifikan antara pre-post test yang menunjukkan
bahwa kegiatan edukasi berlangsung efektif dan materi dapat
dipahami oleh semua peserta.

Kata kunci: Jajanan Sekolah, Cemaran Makanan, Higienitas,


Edukasi Gizi

Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan 107


Penguatan Keterampilan Tenaga
Pendidik PAUD dalam Pengukuran
Status Gizi Anak Usia Dini

Ilmia Fahmi1, Annisa Rizky M2, Ayu Dian A3, Nia Novita W4,
Fitria R. N. A5, Putri M. P6

Departemen Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Brawijaya


1,2,3,4,5

Laboratorium Asesmen Gizi dan Komunikasi Departemen Gizi FIKES


3,6

UB
Puncak Dieng Eksklusif, Kunci, Kalisongo, Dau, Malang 65151, Indonesia
e-mail: 1ilmia.fahmi@ub.ac.id

Tenaga pendidik PAUD merupakan salah satu unsur utama untuk


memberikan stimulasi yang tepat dan memonitor pertumbuhan
dan perkembangan anak usia 0 – 6 tahun atau usia dini agar tidak
mengalami masalah gizi dan kesehatan, misalnya stunting.
Berdasarkan hasil SSGI 2022, angka stunting di Kabupaten
Malang mencapai 23%, sehingga masih tergolong dalam masalah
kesehatan masyarakat. Pertumbuhan anak usia dini, khususnya
berat badan dan tinggi badan, sangat penting untuk dipantau
melalui pengukuran rutin setiap bulan dan penentuan status gizi
menggunakan kurva pertumbuhan. Beberapa kendala dihadapi
oleh tenaga pendidik PAUD dalam melaksanakan kegiatan
pemantauan status gizi ini, seperti kurangnya pengetahuan dan
keterampilan guru dalam melakukan pengukuran antropometri,
penggunaan kurva pertumbuhan untuk menentukan status gizi
serta peralatan yang terbatas. Tujuan dari pengabdian
masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampulan tenaga pendidik satuan PAUD di Kabupaten

108 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


Malang khususnya kecamatan Pakisaji untuk mengukur dan
memantau status gizi anak prasekolah. Kegiatan pengabdian
masyarakat telah dilakukan pada tanggal 7 Oktober 2023
bertempat di Ruang Kuliah Departemen Gizi FIKES UB dan dihadiri
oleh 44 peserta. Sebelum kegiatan dimulai, peserta terlebih
dahulu mengisi form pre-test untuk mengetahui tingkat
pengetahuan sebelum kegiatan. Peserta diberi edukasi tentang
cara pengukuran status gizi yang benar pada anak usia dini.
Sebanyak 39 peserta mengisi pre-test dan post-test dengan
lengkap dengan nilai rata-rata pre-test 43,72 dan post-test 75.13,
terjadi peningkatan skor sebanyak 30 poin. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga pendidik
PAUD dalam mengukur status gizi anak usia dini.

Kata kunci: status gizi, PAUD

Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan 109


Peran Perawat dalam Pendampingan
Forum Pengurangan Risiko Bencana
untuk Meningkatkan Ketangguhan
Masyarakat Terhadap Bencana di Jawa
Timur

Mukhamad Fathoni1, Ah Yusuf2, and Ikhda Ulya3


1
Nursing Department, Faculty of Health Science, Brawijaya University,
Indonesia
2
Nursing Department, Faculty of Nursing, Airlangga University,
Indonesia
3
Nursing Department, Faculty of Health Science, Brawijaya University,
Indonesia
ah-yusuf@fkp.unair.ac.id

Bencana muncul ketika ancaman bertemu dengan masyarakat


rentan yang memiliki kemampuan rendah atau tidak memiliki
kemampuan untuk merespon ancaman tersebut. Kesiapsiagaan
merupakan fase yang paling kritis dalam rentang
penanggulangan bencana, ketidakcukupan perencanaan
kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana telah menciptakan
situasi kritis, meningkatkan penderitaan penyintas dan korban
jiwa. Sementara itu, belajar dari negeri Sakura, survei pada gempa
bumi Hanshin-Awaji di Jepang (1995) menunjukkan bahwa 34,9
persen korban diselamatkan dengan upaya penyelamatan diri,
31,9 persen diselamatkan dengan bantuan anggota keluarga,
28,1 persen diselamatkan dengan bantuan teman/tetangga, 2,6
persen diselamatkan oleh orang yang berada di sekitar korban
saat kejadian, 1,7 persen ditolong tim penyelamat, dan 0,8 persen

110 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


lainnya. Survei ini menunjukkan bahwa sebagian besar korban
selamat adalah mereka sendiri dan orang-orang di sekitar
mereka, terutama keluarga mereka, bukan tim penyelamat.
Kehadiran Forum PRB berperan penting sebagai wadah bagi para
penggiat PRB yang mewadahi unsur pentahelix untuk terlibat
dalam penanggulangan bencana. Beberapa nilai penting yang
perlu diperhatikan dalam Forum PRB adalah keterwakilan setiap
aspek, termasuk gender, usia, dan keragaman latar belakang
anggotanya. Selanjutnya, disesuaikan dengan kebutuhan PRB
setempat dan budaya lokal serta berfokus pada peningkatan
ketangguhan masyarakat dalam penanggulangan bencana.

Kata kunci: Forum PRB, masyarakat, desa, Ketahanan, Bencana

Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan 111


Pemeriksaan Perkembangan dan
Kesiapan Sekolah Anak Usia Pra-
Sekolah (4-6 Tahun) Sebagai
Persiapan Memasuki Sekolah
Dasar

Nurona Azizah*1, Sholihatul Amaliya2, Rinik Eko Kapti3, Septi


Dewi Rachmawati4, Putri Nur Fadhila5, Nabila Novarani6,
Mega Wahyu Nabilla7

Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan,


1,2,3,4,5,6,7

Universitas Brawijaya
Gedung Keperawatan, Jl. Puncak Dieng, Kunci, Kalisongo, Kec. Dau,
Malang, Jawa Timur 65151
e-mail: nurona.azizah@ub.ac.id

Fase pra-sekolah menjadi periode transisi ke periode pendidikan


yang terstruktur yaitu sekolah dasar. Perkembangan anak yang
perlu dipersiapkan sebelum anak memasuki usia sekolah dasar
yaitu kesehatan fisik dan perkembangan personal sosial, motorik
halus, bahasa, dan motorik kasar di pendidikan anak usia dini
(PAUD). Pemeriksaan skrining pertumbuhan penting untuk
menilai apakah anak sudah siap masuk ke sistem pendidikan yang
lebih terstrukur karena dapat menentukan keberhasilan pada
jenjang pendidikan formal. Pemeriksaan perkembangan
dilakukan oleh tiga tim pengabdi, 11 mahasiswa S1 Ilmu
Keperawatan FIKES dengan melibatkan sebanyak 11 guru PAUD.
Kegiatan ini dilakukan selama bulan Oktober-November 2023.

112 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


Proses pengabdian Masyarakat adalah sosialisasi kepada Guru
PAUD terkait mekanisme pengabdian (1), menempatkan anak-
anak ke kelas masing-masing untuk dilakukan pemeriksaan
pertumbuhan yang terdiri dari tinggi badan dan berat badan (2),
anak-anak dilakukan pemeriksaan perkembangan dengan
instrumen Kuosioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) (3),
Pertemuan dengan orang tua untuk mensosialisasikan hasil
skrining Kesehatan tumbuh kembang anak (4), sosialisasi terkait
kesiapan anak untuk memasuki sekolah dasar kepada orang tua
atau caregivers (5), analisis hasil kesiapan anak memasuki sekolah
dasar dari hasil tumbuh kembang dengan kuosioner kesiapan (6),
hasil didesiminasikan dan diberikan kepada sekolah tempat
melakukan pengabdian Masyarakat (7). Kegiatan diikuti oleh 110
anak PAUD di Dau, Kabupaten Malang. Terdapat 13 anak yang
observasinya dropout karena beberapa hal, misalnya anak tidak
kooperatif. Total anak yang bisa diobservasi adalah 97 anak. Hasil
kegiatan menunjukkan sebesar 49 anak berjenis kelamin
perempuan (51%) dan 48 anak berjenis kelamin laki-laki (49%).
Rentang usia 47-81 bulan dengan rata-rata usia adalah 5 tahun.
Hasil pertumbuhan menunjukkan 67 anak berat badan normal, 10
anak berat badan kurang (kurus). Tidak ada anak yang gemuk.
Untuk tinggi badan, sebanyak 71 anak tinggi badan normal, 20
anak tergolong tinggi, 5 anak tergolong pendek, dan 1 anak
mengalami stunting. Hasil perkembangan menggunakan
kuosioner pra skrining perkembangan (KPSP) adalah sebanya 71
anak perkembangannya sesuai, 16 anak perkembangan
meragukan, dan 10 anak perkembangan penyimpangan.
Ketidakberhasilan pada perkembangan mayoritas terjadi pada
sektor Bahasa. Hasil ini dilanjutkan dengan sosialisasi hasil
pertumbuhan dan perkembangan kepada orang tua. Setelah 2

Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan 113


minggu dari pertemuan pertama dilakukan penilaian
perkembangan ulang bagi anak yang mengalami perkembangan
yang meragukan atau menyimpang. Pengabdian ini juga
dilakukan dengan konsultasi antara dosen dengan orang tua dan
memberikan informasi yang dibutuhkan oleh orang tua untuk
kesiapan sekolah anak. Hasil ini diharapkan dapat digunakan
sebagai pertimbangan orang tua unuk menentukan kapan anak
mulai masuk sekolah dasar.

Kata Kunci: pertumbuhan, perkembangan, kesiapan sekolah,


anak usia pra-sekolah

114 Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan


Karya Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan 115

Anda mungkin juga menyukai