MASYARAKAT
Siti Pangarsi Dyah Kusuma Wardani, S.SiT., M.K.M Ns. Nasrullah, S.Kep., M. Kes
Tating Nuraeni, S.ST., M.Kes Dr. Pande Ayu Naya Kasih, P.,M.Biomed
Masdi Janiarli, SST., M.Kes Hasmah, S.Pd,M.Pd
Nur Arifatus Sholihah, S.KM., M.Kes Haesti Sembiring, SST MSC
Bernadetha, SKM., M.Kes Khairiyatun Sholihah, S.ST.,MKM
Puji Lestari, M.P.H.
ILMU KESEHATAN
MASYARAKAT
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
© Sanabil 2022
ISBN : 978-623-317-324-7
Cetakan 1 : Desember 2022
Penerbit:
Sanabil
Jl. Kerajinan 1 Blok C/13 Mataram
Telp. 0370- 7505946, Mobile: 081-805311362
Email: sanabilpublishing@gmail.com
www.sanabilpublishing.com
Tim Penulis
KATA PENGANTAR...............................................................v
BAB 1 BATASAN TEORI........................................................1
A.. Pengertian Kesehatan Masyarakat.....................1
B.. Tujuan Kesehatan Masyarakat............................5
C.. Sejarah Kesehatan Masyarakat...........................7
D.. Perkembangan Kesehatan Masyarakat..............9
E.. Ruang Lingkup Kesehatan Masyarakat..............11
BAB 9 BIOSTATISTIK............................................................101
A.. Konsep Dasar Biostatistik ...................................101
B.. Statistik Deskriptif...............................................104
C.. distribusi Data.......................................................109
D.. UJI STATISTIK.......................................................111
DAFTAR PUSTAKA................................................................139
TENTANG PENULIS...............................................................143
BATASAN TEORI
S
A. Pengertian Kesehatan Masyarakat
ehat menurut WHO adalah “ Health is a state of
complete physical, mental and social well-being
and not merely the absence of disease or infirmity
” atau bisa diartikan “ Keadaan yang sempurna baik fisik,
mental maupun sosial, tidak hanya terbebas dari penyakit
atau kelemahan/cacat ”. (WHO, 2020)Sedangkan menurut
UU no 36 tahun 2009, Kesehatan adalah keadaan sehat,
baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara
sosial dan ekonomis.(UU RI No 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan, 2009)
Pakar kesehatan masyarakat telah mengeluarkan
berbagai pembatasan terkait kesehatan masyarakat sesuai
dengan situasi yang terjadi selama periode tersebut. Secara
kronologis, batas-batas kesehatan masyarakat dimulai dari
KINERJA INDIVIDU
P
A. Pengertian Kinerja
rawirosentono (1999) dari Sutrisno (2010, hlm.
170) mengemukakan bahwa kinerja adalah
hasil kerja yang dapat dicapai oleh individu
atau kelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan
kompetensi dan tanggung jawabnya masing-masing.
Organisasi yang dimaksud adalah legal, tidak melanggar,
dan konsisten dengan moral dan etika. Menurut Miner
(1990), kinerja adalah cara orang diharapkan untuk
berfungsi dan bertindak sesuai dengan tugas yang diberikan
kepada mereka.
Harapan tentang bagaimana seharusnya seseorang
berperilaku ketika melakukan tugas berarti menyatakan
peran mereka dalam organisasi. Baik organisasi pemerintah
maupun swasta untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan adalah organisasi atau organisasi yang terlibat
U
A. Utilisasi Pelayanan
tilisasi pelayanan adalah sebuah kegiatan
pemanfaatan pelayanan oleh sekelompok
orang maupun individu. Salah satu faktor
yang mempengaruhi seseorang untuk menggunakan dan
memanfaatkan tergantung dari pengetahuan masing-
masing individu.
Terdapat berbagai macam model utilisasi kesehatan
yang digunakan untuk menggambarkan prilaku
pemanfaatan pelayanan, model-model tersebutadalah :
4. Becker (1974)
Menurut Becker dalam Maman, (2002) Pada model
ini digunakan model kepercayaan yang menjadi sebuah
bentuk dari model sosio- psikologis yang menganggap
bahwa prilaku kesehatan merupakan fungsi pengetahuan
maupun sikap infdividu. Selain itu model kepercayaan
kesehatan ini juga merupakan salah satu pengembangan
dari teori lapangan dari Lewin 1954, dimana dalam
konsep teori lapangan dijelaskan bahwa setiap individu
dalam kehidupannya akan berada pada daerah antara
daerah positif dan daerah negatif.
Dalam model Becker ada 4 variabel kunci yang
mempengaruhi prilakuseseorang dalam bertindak untuk
mencegah atau mengobati suatupenyakit, yaitu :
1. Kerentanan yang dirasa
Tindakan individu dalam mencari pengobatan
atau melakukan upaya pencegahan terhadap
suatu penyakit
5. Model Green
Menurut Green dalam Notoadmodjo, (2003)
menjelaskan bahwa tindakan seseorang dipengaruhi
oleh 3 faktor yaitu:
a. Faktor Predisposisi
Faktor-faktor ini mencakup mengenai
pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap
kesehatan, tingkat pendidikan, tingkat sosial
ekonomi
B. Pemantauan Utilisasi
Pemantauan utilisasi adalah sebuah kegiatan yang
bertujuan untuk memantau dan menilai penggunaan
pemeliharaan kesehatan yang dilakukan dengan cara
mengumpulkan data dari seluruh pelayanan kesehatan
(DirektoratJendral Bina Kesehatan Masyarakat 2003).
Kegiatan pemantauan utilisasi ini bertujuan untuk
dapat senantiasa meningkatkan pelayanan kesehatan
dan mempertahankan pelayanan tersebut sehinngga
dapat memperkecil pelayanan-pelayanan kesehatan
yang justru kurang diperlukan.
Pemantauan utilisasi pelayanan kesehatan ini dapat
diselenggarakan di tingkat Badan Penyelenggara (BAPEL)
maupun pada tingkat Pemberi Pelayanan Kesehatan
(PPK) dalam hal ini rumah sakit ataupun puskesmas.
Dari pandangan pengguna jasa pelayanan kesehatan
kegiatan pemantauan utilisasi ini dapat mengurangi
keadaan-keadaan yang bersifat :
a. Over Utilization
Sebuah keadaaan dimana kegiatan pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh pemberi pelayanan
D. Pengertian Wabah
Wabah atau epidemi merupakan suatu istilah
yang biasa digunakan dalam menggambarkan suatu
peningkatan kejadian penyakit yang melebihi kejadian
dari biasanya. Beberapa batasan yang biasa digunakan
untuk menjelaskan pengertian wabah antara lain :
Wabah adalah peningkatan kejadian kesakitan atau
kematian yang telah meluas secara cepat baik dalam
jumlah kasusnya maupun daerah terjangkit(Departemen
Kesehatan RI)
Wabah adalah keadaaan berjangkitnya penyakit
menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya
K
A. Pelayanan Kesehatan
esehatan merupakan hal yang paling penting
bagi manusia. Dengan adanyakesehatan,
manusia dapat menjalankan segala aktivitas.
Menjaga kesehatan diri dapat dilakukan dengan tetap
menjaga kebersihan lingkungan agar tidak timbul penyakit
yang dapat menyerang. Selain itu, pemerintah telah
memberikan pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan
ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang terserang
penyakit.
Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan,
kesehatan diartikan sebagai keadaan sejahtera dari badan,
jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara social dan ekonomis(Azwar, 1994:11).
Menurut Levey Loomba, pelayanan kesehatan adalah upaya
yang dilakukan oleh suatu organisasi baik secara sendiri
a. Sikap
Saat berada disebuah lingkungan dan situasi
sosial, setiap manusia selalu menunjukkan sikap yang
menunjukkan apakah seseorang tersebut senang atau
tidak dengan lingkungan dan situasi yang sedang dihadapi.
Terdapat banyak definisi sikap yang dikemukakan oleh
para ahli antara lain Louis Thurstone, Rensis Likert, dan
Charles Osgood, sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau
reaksi perasaan. Chave, Bogardus, LaPierre, Mead dan
Gordon Allport, sikap adalah semacam kesiapan untuk
bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu.
Dapat dikatakan bahwa kesiapan yang dimaksudkan
merupakan kecenderungan potensial untuk bereaksi
dengan cara tertentu apabila individu dihadapkan pada
suatu stimulus yang menghendaki adanya respons.Secord
dan Backman mendefinisikan sikap sebagai keteraturan
tertentu dalam hal perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi),
dan predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap
suatu aspek dilingkungan sekitarnya (Azwar, 1995: 5).
b. Kualitas Pelayanan
Ada banyak indikator dalam mengukur kualitas suatu
pelayanan publik dan kepuasan merupakan salah satu
indikator dalam mengukur kualitas pelayanan. Sebelum
membahas tentang kepuasan, ada banyak definisi tentang
kualitas pelayanan. Definisi kualitas menurut beberapa
ahli yang dikutip oleh M. Azka Nurul Fajar (2006 : 15 )
diantaranya yaitu :
1. Goetsh Davis mengartikan kualitas sebagai suatu
kondisi dinamis yang berhubungan dengan produksi,
jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi
atau melebihi harapan yang diinginkan.
2. Joseph M. Juran, kualitas adalah kecocokan untuk
pemakaian (fitness for use). Definisi ini menekankan
orientasi pada pemenuhan kepuasan pelanggan.
3. W. Edward Deming, kualitas yaitu apapun yang menjadi
kebutuhan dan keinginan konsumen.
4. Taguchi, kualitas adalah kerugian yang ditimbulkan
oleh suatu produk bagi masyarakat setelah produk
dikirim, selain kerugian-kerugian yang disebabkan
fungsi intrinsik produksi.
Dari beberapa definisi kualitas yang ada diatas, dapat
disimpulkan bahwa kualitas merupakan usaha untuk
memenuhi segala sesuatu yang berhubungan dengan
produksi, jasa, manusia, proses dan lingkungan dan yang
c. Kepuasan Pelanggan
Pengertian puas dalam Kamus Lengkap Bahasa
Indonesia adalah merasa sangat lega karena terpenuhi
keinginannya, merasa sangat kenyang dan senang karena
terpenuhi hasratnya. Kepuasan menurut kamus Lengkap
Bahasa Indonesia adalah kesenangan, kelegaan. Engel et
al., (Tjiptono, 1996: 126) kepuasan pelanggan merupakan
evaluasi yang dilakukan setelah pembelian dimana
alternatif yang dipilih sekurang- kurangnya memberikan
hasil (outcome) yang sama atau melampaui harapan
pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul dari hasil yang
didapatkan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
A. Kepuasan Kerja
S
1. Pengertian Kepuasan Kerja
etiap orang yang bekerja mengharapkan
memperoleh kepuasan dari tempatnya bekerja.
Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan
hal yang bersifat individual karena setiap individu akan
memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai
dengan nilai-nilai yang berlaku dalam diri setiap individu.
Semakin banyak aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan
keinginan individu, maka semakin tinggi tingkat kepuasan
yang dirasakan.
Menurut Kreitner dan Kinicki (2001;271) kepuasan kerja
adalah “suatu efektifitas atau respons emosional terhadap
berbagai aspek pekerjaan”. Davis dan Newstrom (1985;105)
mendeskripsikan “kepuasan kerja adalah seperangkat
perasaan pegawai tentang menyenangkan atau tidaknya
K
A. Pengertian Kepatuhan Kerja
epatuhan adalah perubahan sikap dan tingkah
laku guna mengikuti permintaan maupun
perintah orang lain (Kusumadewi, 2012).
Menurut Arikunto (2010), kepatuhan petugas profesional
merupakan perilaku seseorang yang profesional terhadap
suatu anjuran, prosedur, atau peraturan yang harus
dilakukan atau ditaati.
Perilaku kepatuhan bersifat sementara karena
perilaku tersebut akan bertahan apabila ada pengawasan.
Jika pengawasan hilang maupun mengendur maka akan
timbul perilaku ketidakpatuhan. Cotohnya Perilaku
kepatuhan akan optimal para perawat apabila perawat itu
sendiri menganggap perilaku ini bernilai positif yang akan
diintegrasikan melalui tindakan asuhan keperawatan.
1. Faktor Internal
a. Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari tahu, yang terjadi
karena proses penginderaan yang dilakukan
seseorang terhadap sesuatu (Notoatmodjo,
2010). Menurut Azwar (2015) sikap adalah
bentuk evaluasi atau reaksi dari perasaan.
Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah
manifestasi dan dapat mendeskripsikan perasaan
seseorang terhadap objek tersebut. Faktor yang
mempengaruhi pembentukan sikap antara lain
pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang
dianggap penting, pengaruh kebudayaan, media
massa, lembaga pendidikan dan lembaga agama
maupun pengaruh faktor emosional.
b. Kemampuan
Kemampuan adalah bakat seseorang untuk
melakukan tugas fisik maupun mental.
Kemampuan seseorang pada umumnya bersifat
stabil kemampuan individu berpengaruh terhadap
karakteristik pekerjaan, perilaku, tanggung jawab,
pendidikan dan memiliki hubungan erat dengan
kinerja pekejaan (Ivancevich, 2014).
c. Motivasi
Motivasi adalah karakteristik psikologis manusia
yang memberi kontribusi pada tingkat komitmen
seseorang. ini termasuk kedalam faktor-faktor yang
2. Faktor Eksternal
a. Karakteristik Organisasi
Kedaan dari organisasi dan struktur organisasi
ditentukan oleh filosofi dari manajer organisasi
tersebut. Keadaan organisasi dan struktur
organisasi dapat memotivasi perawat untuk
berpartisipasi pada tingkatan yang konsisten sesuai
dengan tujuan (Swansburg, 2010). Ivanceivich
(2014), berpendapat bahwa karakteristik
organisasi meliputi komitmen organisasi dan
hubungan kerja antara pekerja dengan supervisor
yang akan mempengaruhi kepuasan terhadap
individu.
b. Karakteristik kelompok
Kelompok merupakan unit komunitas yang terdiri
dari dua orang atau lebih yang memiliki suatau
kesatuan tujuan dan pemikiran serta integritas
antar anggota yang tinggi (Rusmana, 2009).
Karakteristik kelompok adalah: adanya interaksi,
A. Keterlibatan Kerja
M
1. Definisi
enurut Robbins & Judge (2016) keterlibatan
kerja adalah seorang karyawan yang
mengukur dirinya dengan mengidentifkasi
pekerjaannya serta berpartisipasi aktif dalam
perusahaannya serta menganggap bahwa pekerjannya itu
penting bagi harga diri dan hidupnya. Sementara menurut
Schermerhorn, Jr. et al. (2010)
keterlibatan kerja merupakan seorang individu
memiliki kontribusi yang tinggi terhadap pekerjaannya.
Seseorang yang memiliki keterlibatan kerja yang tinggi
biasanya memiliki harapan yang tinggi dalam menyelesaikan
segala pekerjaannya. Menurut Lawler & Hall (1970) dalam
Saleh & Hosek (1976) keterlibatan kerja adalah sejauh mana
seseorang mendefinisikan pekerjaanya, karena pekerjaan
KESEHATAN REPRODUKSI
K
A. Pengertian
esehatan berasal dari kata sehat, yang
dijabarkan oleh World Health Organization
(WHO) merupakan suatu keadaan sempurna
secara bio-psiko-sosial tanpa penyakit ataupun kelemahan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sehat
diartikan sebagai suatu kondisi baik seluruh badan serta
bagian-bagiannya bebas dari sakit. Undang-Undang
Kesehatan no 2 Tahun 1992 mendefinisikan kesehatan
sebagai keadaan sejahtera badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial
dan ekonomi. Kesehatan dapat disebut sebagai hak asasi
manusia, serta termasuk dalam unsur kesejahteraan yang
harus diwujudkan sebagaimana cita-cita bangsa Indonesia
yang tertuang dalam Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia. Kesehatan reproduksi
B. Organ Reproduksi
Dalam memahami konteks kesehatan reproduksi,
pemahaman terhadap struktur dan fungsi organ reproduksi
baik laki-laki maupun perempuan sangatlah penting.
Pada laki-laki, alat kelamin luar terdiri dari penis, uretra,
dan skrotum, sedangkan alat kelamin dalam terdiri dari
testis, epididymis, vas deferens, serta kelenjar kelamin
seperti vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar
bulbouretral. Organ reproduksi laki-laki memiliki fungsi
untuk memproduksi sperma dan menyalurkan sperma
kepada perempuan. Sedangkan pada perempuan, alat
kelamin luarnya disebut sebagai labia mayora, labia minora,
mons veneris, klitoris, orifisium urethrae, himen, dan
kelenjar reproduksi berupa kelenjar vestibulari mayor dan
BIOSTATISTIK
Hasmah, S.Pd,M.Pd
S
A. Konsep Dasar Biostatistik
tatistik adalah rekapitulasi dari fakta yang
berbentuk angka-angka disusun dalam bentuk
tabel dan diagram yang mendiskripsikan suatu
permasalahan. Untuk memperoleh sjumlah informasi
yang menjelaskan masalah untuk ditarik kesimpulan yang
benar, harus melalui beberapa proses, yaitu pengumpulan
informasi, pengolahan informasi, dan proses tersendiri
yang disebut statistika (Ridwan, 2010 : 2). Selengkapnya
uraian tentang statistika sebagai ilmu dikemukakan oleh
Sudjana, (2005 : 3) bahwa: Statistika adalah pengetahuan
yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan
data, pengolahan atau penganalisisannya dan penarikan
kesimpulan berdasarkan kumpulan data penganalisisan
yang dilakukan.
1. Penyajian Data
Setiap peneliti harus dapat menyajikan data yang
telah diperoleh baik melaui observasi, kuisioner atau
angket,wawancara maupuun dokumentasi. Penyajian data
yang dimaksud adalah menampilkan data tabel, grafik,
diagram lingkaran, ataupun dengan pictogram melalui
peralatan komputer. Di rumah sakit, rekam medis pasien
cenderung menjadi sumber informasi statistika yang paling
umum digunakan pada organisasi layanan kesehatan.
Rekam medis atau rekam kesehatan merupakan sumber
data primer, yaitu “catatan yang dibuat oleh profesional
kesehatan dalam proses pemberian perawatan” (Hosizah
dan Andriani, 2017). Penyajian data tergantung dari jenis
data yang dikumpulkan.
Menurut Irianto (2010:18), angka-angka yang
digunakan dalam analisis statistik pada dasarnya dapat
dikategorikan menjadi 4 (empat) dan dijelaskan lebih rinci
oleh Hosizah (2017: 38), yaitu:
Gambar 2. Input data dan langkah-langkah statistik deskriftif
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dapat membantu memberikan
informasi mengenai data yang telah dikumpulkan apakah
berdistribusi normal atau diambil dari populasi normal.
Pada penelitian ini uji normalitas dengan uji Kolmogorov
dan uji Shapiro dengan bantuan software SPSS dan
ketentuan uji normalitas sebagai beikut: jika nilai Sig. <
0,05 maka berdistribusi tidak normal, jika nilai Sig. ≥ 0,05
maka data berdistibusi normal. Berikut ini adalah hasil
olah data uji normalitas dengan menggunakan pengolah
data SPSS 16.0
Tabel 3. Output Uji Normalitas
Tests of Normality
NANAS Kolmogorov-
SEGAR Smirnova Shapiro-Wilk
DAN
KALENG Statistic df Sig. Statistic df Sig.
KANDUNGAN NANAS
.216 5 .200* .913 5 .485
VITAMIN C SEGAR
NANAS NANAS
.428 5 .003 .648 5 .003
KALENG
a. Lilliefors Significance
Correction
Based on trimmed
.508 1 8 .496
mean
2. Uji Homogenitas
Dalam penelitian uji homogenitas membantu peneliti
dalam memberikan informasi serta mendeteksi kesamaan
variasi dari kelompok data sampel dari populasi. Data
yang sama pada uji normalitas juga digunakan untuk uji
1. Uji T Indefendens
Uji beda dua mean (uji t) independen bertujuan untuk
mengetahui perbedaan mean dua kelompok data independen, yakni
dua kelompok saling bebas satu sama lain. Prinsip uji beda Dua Mean
(Uji t) Independen adalah melihat perbedaan variasi kedua kelompok
data. Contoh: Penelitian untuk menguji perbedaan kandungan
vitamin C nanas segar dan nanas kaleng dengan menggunakan
spektrofotometer UV.VIS dengan hipotesis (H1) ada perbedaan
kandungan vitamin C nanas segar dengan nanas kaleng. Hipotesis
H0,tidak ada perbedaan kandungan vitamin C nanas segar dan
nanas kaleng. Absorbansi hasil pengukuran seperti tabel di bawah
ini
Tabel 4. Data absorbansi Vitamin C buah nanas
2. Uji T Defenden
Uji t dependen bertujuan untuk mengetahui perbedaan
mean dua kelompok data dependen, yakni dua kelompok
saling terikat/berhubung satu sama lain. Prinsip uji beda
dua mean dependen adalah melihat perbedaan variasi
kedua kelompok data. Penelitian yang menggunakan uji t
defenden biasanya menggunakan sampel dari populasi yang
sama tetapi mendapat perlakuan yang berbeda. Contoh
di laboratorium klinik akan diadakan penelitian ada atau
tidak ada perbedaan trigeliserida darah yang langsung
diperiksa dengan darah yang sudah dibekukan selama 20
menit, data output SPSS seperti tabel di bawah ini:
Tabel 6. Hasil Pemeriksaan Kadar Trigliserida
Kode Sampel darahsegera Sampel darah dibekukan
No
Sampel Disentrifugasi selama 20 menit
1. 1 0.70 mmol/L 0.72mmol/L
2. 2 2.09 mmol/L 2.08 mmol/L
3. 3 0.63 mmol/L 0.67mmol/L
4. 4 0.47 mmol/L 1.13 mmol/L
5. 5 0.75 mmol/L 0.56 mmol/L
6. 6 0.62 mmol/L 0.61 mmol/L
7. 7 0.69 mmol/L 0.51 mmol/L
8. 8 0.75 mmol/L 0.99 mmol/L
9. 9 0.59 mmol/L 0.65 mmol/L
10. 10 0.50 mmol/L 1.68 mmol/L
11. 11 0.85 mmol/L 1.03 mmol/L
12. 12 0.56 mmol/L 0.61 mmol/L
13. 13 1.04 mmol/L 1.08 mmol/L
3. Uji Anova
Uji Anava atau analisis varian biasa juga disebut uji
anova (analisys of variance) digunakan untuk menganalisis
data lebih dari 2 kelompok. Anova merupakan bagian dari
metoda analisis statistik yang tergolong analisis komparatif
(perbandingan) lebih dari dua rata-rata (Riduwan, 2010:
217). Dalam melakukan uji ANOVA ada beberapa asumsi
yang harus dipenuhi, yaitu varian homogeny, sampel/
kelompok independen, data berdistribusi normal dan jenis
data yang dihubungkan adalah numerik dengan kategorik
(kategorik lebih dari 2 kelompok). Contoh data penelitian
Hosizah dan Indryani (2017) yang akan dioleh dengan
pengolah data SPSS 16 for windows:
Petugas puskesmas “M” melakukan penelitian tentang
kadar folat sel darah pada tiga zat pembius yang berbeda
Kelompok 1 : 243, 251, 275, 291, 347, 354, 380, 392
Kelompok 2 : 206, 210, 226, 249, 255, 273, 285, 295, 309
Kelompok 3 : 241, 258, 270, 293, 328
Apakah terdapat perbedaan rata-rata kadar folat pada tiga
alat pembius tersebut ?
Pada penelitian kita selalu membuat hipotesis
penelitian yang diberi simbol H1, yakni ada perbedaan
ANOVA
KADAR_FOLAT
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Between Groups 15515.766 2 7757.883 3.711 .044
Within Groups 39716.097 19 2090.321
Total 55231.864 21
Berdasarkan tabel di atas, signifikansi adalah 0,044
lebih kecil dari 0,05 berarti H0 ditolak dan H1 diterima,
artinya ada perbedaan kadar folat pada ketiga alat bius.
Uji Anova juga dapat digunakan untuk meunjukkan
pengaruh beberapa variabel bebas terhadap variabel
terikat secara bersama-sama
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .003 .001 2.062 .131
Konsentrasi
3.577 .015 1.000 246.620 .000
Analit
a. Dependent Variable:
Absorbansi
Berdasarkan tabel 8, nilai signifikansi menunjukkan
signifikansi 0,000 berarti lebih kecil dari 0,05 sehingga
dapat dikatakan hubungan antara konsentrasi larutan
standard dan absorbansi adalah linier. Selanjutnya dari
tabel 9, diperoleh nilai a = 0,003 dan nilai b = 3,577 sehingga
persamaan linier sederhana menjadi:
P
dan Penyebabnya
ermasalahan lingkungan hidup saat ini
memang menjadi problem yang paling sering
terjadi di lingkungan Indonesia. Permasalahan
lingkungan ini bisa disebabkan oleh ciri-ciri manusia sebagai
makhluk ekonomi dari beberapa hal, mulai dari faktor
alam atau faktor dari manusia nya sendiri. Kebanyakan
dari permasalahan ini terkadang belum memiliki solusi
untuk mengatasinya. Sehingga menyebabkan kerusakan-
kerusakan alam dan lingkungan terus saja terjadi. Nah
berikut ini beberapa permasalahan lingkungan hidup
yang ada di Indonesia serta solusi yang tepat untuk
mengatasinya.