Anda di halaman 1dari 120

PROGRAM STUDI

TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAK ARTA

Alif Gufran
NAMA :
NIM : 20200110191
KELOMPOK : E5
ASISTEN : Luthvika Arkaputra

LAPORAN PRAKTIKUM
GEOMATIKA
LAPORAN
PRAKTIKUM GEOMATIKA

Disusun Oleh :

ALIF GUFRAN

20200110191

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM
GEOMATIKA

Disusun Oleh :

ALIF GUFRAN

20200110191

Telah diperiksa dan disetujui oleh :

Yogyakarta, Yogyakarta, 27 Mei 2021

Dosen Praktikum Asisten

Burhan Barid, ST., M.T Luthvika Arkaputra

Nilai Total Nilai Total

PRAKTIKUM GEOMATIKA | iii


LABORATORIUM PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

LEMBAR ASISTENSI
Praktikum :
Kelompok :

Nama : 1. Alif Gufran NIM. 20200110191


2. M. Qorie Putra Samsul NIM. 20200110199
3. Muhammad Ammar Halim NIM. 20200110209
4. Naufal Zain Abdillah NIM.20200110223
5. NIM.

Asisten Praktikum : Luthvika Arkaputra


Dosen Praktikum : Burhan Barid, S.T., M.T.

Paraf Mahasiswa Catatan Asisten Paraf


Tanggal
1 2 3 4 5 Asisten

25 Maret 2021 ASISTENSI BAB I

25 Maret 2021 ACC BAB I

10 April 2021
ASISTENSI BAB II

ACC BAB II
11 April 2021

15 Maret 2021 ASISTENSI ARCGIS 1

20 Maret 2021 ASISTENSI ARCGIS 2

20 Maret 2021 ASISTENSI ARCGIS 3

20 Maret 2021 ACC BAB III

27 Mei 2021 ACC FINAL

28 Mei 2021 ACC MAJU RESPONSI

Yogyakarta, Mei 2021 Yogyakarta, 27 Mei 2021


Dosen Praktikum Asisten Praktikum

(Burhan Barid, S.T., M.T.) (Luthvika Arkaputra)

PRATIKUM GEOMATIKA | iv
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayat- Nya, sehingga Laporan Praktikum Geomatika dapat terselesaikan tepat
pada waktunya. Laporan ini disusun sebagai salah satu persyaratan dalam
menempuh Pendidikan Strata 1 (S1), di Fakultas Teknik Program Studi Teknik
Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Atas segala bimbingan, petunjuk
dan saran hingga terselesainya Laporan Praktikum ini, penyusun ucapkan terima
kasih kepada :
1. Arif Suhattanto, ST., M.Sc., selaku dosen teori mata kuliah Geomatika.

2. Burhan Barid, ST., M.T selaku dosen responsi Praktikum Geomatika.

3. Luthvika Arkaputra selaku asisten Praktikum Geomatika.

Laporan ini dikerjakan berdasarkan teori yang kami dapatkan dibangku


kuliah Geomatika. Penyusun menyadari betul, bahwa laporan praktikum ini masih
banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Namun, penyusun merasa puas
karena dapat memperoleh gambaran penerapan ilmu yang didapat dibangku kuliah
untuk kami terapkan di lapangan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun agar di dalam laporan berikutnya penyusun
dapat berbuat lebih baik. Akhir kata, penyusun berharap semoga Laporan
Praktikum ini berguna bagi para pembaca dan bagi kami sendiri. Aamiin.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Yogyakarta,27 Mei 2021

Penyusun

PRATIKUM GEOMATIKA | v
DAFTAR ISI

COVER ......................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iii
LEMBAR ASISTENSI ................................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................................. vi
I. PENGENALAN DAN PENGGUNAAN ALAT THEODOLITE ............. 1
A. TUJUAN ............................................................................................ 1
B. ALAT ................................................................................................ 1
C. SKETSA ALAT THEODOLITE ........................................................ 2
D. PENJELASAN SKETSA ALAT ........................................................ 4
E. FORMULIR PENEMBAKAN THEODOLITE................................... 6
F. KESIMPULAN .................................................................................. 16
G. REFERENSI ...................................................................................... 16
II. ANALISIS PERHITUNGAN DAN PENGGAMBARAN KONTUR ........ 17
A. MENGHITUNG POLIGON UTAMA ................................................. 17
B. MENGHITUNG POLIGON DETAIL ................................................. 28
C. HASIL ................................................................................................ 45
D. REFERENSI ....................................................................................... 45
LAMPIRAN .............................................................................................
III. PENGOLAHAN DENGAN SOFTWARE ARCGIS .................................. 46
A. PETA LANDUSE/GUNA LAHAN ................................................... 46
B. PETA DAERAH ALIRAN SUNGAI ................................................. 47
C. PETA POLYGON THIESSEN........................................................... 48
D. KESIMPULAN .................................................................................. 49
E. REFERENSI ...................................................................................... 49
LAMPIRAN............................................................................................
PENUTUP ...................................................................................................... vii
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... viii
KRITIK DAN SARAN ................................................................................... ix

PRAKTIKUM GEOMATIKA | vi
BAB I

I. PENGENALAN DAN
PENGGUNAAN ALAT THEODOLITE

A. TUJUAN
1. Mengetahui dan mengenal alat-alat utama dan bagiannya.
2. Mengetahui cara pengoperasian theodolite.
3. Mengetahui alat-alat pendukung saat praktikum.

B. ALAT
1. Theodolit
2. Statif
3. Kompas
4. Rambu ukur
5. Patok
6. Meteran
7. Payung
8. Unting-unting
9. GPS

Gambar 1.1 Theodolite

PRAKTIKUM GEOMATIKA | I. Pengenalan Alat | 1


C. SKETSA ALAT THEODOLITE

Gambar 1.1 Tampilan Depan Theodolite

PRAKTIKUM GEOMATIKA | 2
Gambar 1.2 Tampilan Belakang Theodolite

PRAKTIKUM GEOMATIKA | 3
D. PENJELASAN SKETSA ALAT

PRAKTIKUM GEOMATIKA | 4
LAMPIRAN

Langkah-Langkah Pembuatan Peta Tataguna Lahan


Kecamatan Koto Tangah Menggunakan Software
ArcMAP 10.2

1. Buka google maps di google chrome / mozila firefox, lalu cari Kecamatan
Koto Tangah, setelah itu screenshot dengan menekan tombol WINDOWS
+ PRTSCSYSRQ.

Gambar 1 Tampilan kecamatan Koto tangah pada


Google maps
Sumber : https://www.google.co.id/maps

2. Masukan hasil gambar screenshot ke Paint untuk mengubah format


gambarmenjadi JPEG lalu save pada folder yang telah disediakan.

Gambar 2 Tampilan Kecamatan Koto Tangah pada aplikasi


Paint
3. Buka kembali google maps, lalu klik 4 titik koordinat yang mengelilingi daerah
pada peta Kecamatan Koto Tangah, setelah di klik akan muncul titik koordinat
lalu copy dan paste ke notepad.

Gambar 3 Tampilan Salah Satu Titik


Sumber: https://www.google.co.id/maps

4. Selanjutnya buka website www.yogantara.info untuk mengkonversi titik koordinat


yang telah di copy, lalu paste pada titik koordinat ke kolom latitude dan longtitude,
pada kolom latitude isikan titik koordinat sebelum tanda koma,dan longtitude
untuk titik koordinat setelah tanda koma, lalu klik GO. Selanjutnya akan muncul
koordinat UTM yang telah dikonversikan, tujuan dikonversi karena aplikasi
ArcMAP 10.2 ini bahasa yang digunakan adalah bahasa dalam satuan jarak seperti
Koordinat UTM. Lakukan langkah ini pada 4 titik koordinat yang telah di copy.

Gambar 4 Tampilan konversi titik Koordinat UTM


Sumber : www.yogantara.info
5. Buka aplikasi ArcMAP 10.2, lalu akan muncul tampilan Getting Started,
klik New Maps , My Template , Blank Map, lalu simpan ke folder yang
telah ada bersamaan dengan screenshot peta Kecamatan Koto Tangah Lalu
klik OK.

Gambar 5 Tampilan kotak dialog Getting Started

6. Akan muncul tampilan seperti ini, lalu tambahkan gambar peta Kecamatan
Sail kedalaman lembar kerja aktif yang telah dibuka, klik icon add data
lalu klik gambar screenshot peta Kecamatan Koto Tangah lalu klik add.

Gambar 6 Tampilan lembar kerja aktif


7. Selanjutnya pada Menu Bar Klik View , Data Frame Properties , General,
Kemudian pada bagian Units ubah map dan display menjadi Meters, lalu
klik OK.

Gambar 7 Tampilan kotak dialog Data Frame Properties

8. Untuk menampilkan skala UTM, pada menu bar klik View lalu Data frame
properties , Coordinate System lalu Projected Coordinate Systems , UTM
, WGS 1984 , Northern Hemisphere , WGS 1984 UTM Zone 47S, lalu klik
OK.

Gambar 8 Tampilan kotak dialog Data Frame Properties


9. Selanjutnya klik Add Control Points, kemudian klik satu titik pada peta
yang sebelumnya sudah dicari titik koordinatnya, lalu klik kanan,Input X
dan Y masukan data yang sudah dikonversi tadi, lalu klik,OK, lakukan
untuk semua titik yang di cari.

Gambar 9 Tampilan Kotak dialog Enter Coordinates

10. Klik Georeferencing pada Toolbar Standar, lalu klik Update


Georeferencing.

Gambar 10 Tampilan setelah Update Georeferencing


11. Membuat Batas wilayah dari peta Kecamatan Koto Tangah , klik menu
Catalog , Klik New , Shapefile, pada menu Create New Shapefile, dibagian
Name tulis dengan Batas Wilayah Kecamatan, pada menu Feature Type
pilih menu Polyline, lalu klik Edit , Projected Coordinate Systems , UTM ,
WGS 1984 , Northern Hemisphere , WGS 1984 UTM Zone 47S, klik OK.

Gambar 11 Tampilan kotak dialog Create New Shapefile

12. Selanjutnya Klik Editor , Start Editing, lalu ikuti garis-garis yang
membatasisepanjang wilayah Kecamatan Sail pada peta.

Gambar 12 Tampilan pembuatan Line


13. Setelah selesai membuat garis Batas Wilayah Kecamatan double,klik pada
petalalu klik Editor , Stop Editing

Gambar 13 Tampilan garis Batas Wilayah Kecamatan

14. Selanjutnya membuat jalan besar dengan klik menu Catalog , Klik New ,
Shapefile, pada menu Create New Shapefile, dibagian Name tulis dengan
jalanBesar, pada menu Feature Type pilih menu Polyline, lalu klik Edit ,
ProjectedCoordinate Systems , UTM , WGS 1984 , Northern Hemisphere ,
WGS 1984UTM Zone 47S, klik OK.Lakukan ini secara satu persatu.

Gambar 14 Tampilan kotak dialog Create New Shapefile


15. Selanjutnya klik Editor , Start Editing, lalu ikuti garis jalan besar pada
sepanjang wilayah Kecamatan Koto Tangah pada peta. Setelah selesai
double klik pada garis tersebut lalu klik Editor , Stop Editing. Lakukan ini
secara satu persatu.

Gambar 15 Tampilan Line jalan besar, jalan kecil, dan sungai

16. Selanjutnya klik ArcToolbox , Data Management Tools , Features


,Features to Polygon, lalu klik Input Features, pilih Batas Wilayah
Kecamatan,lalu klik OK.

Gambar 16 Tampilan Feature To Polygon


17. Setelah itu ubah warna pada Batas Wilayah menjadi menjadi Hollow agar
tidak menutupi daerah yang akan dimuat pada peta administrasi, dan ubah
juga warna dan Symbol Layers yang lainnya.

Gambar 17 Tampilan kotak dialog Symbol Selector

Gambar 18 Tampilan peta setelah diubah warna pada Symbol Layers


18. Bagi wilayah peta menjadi beberapa bagian, klik Editor , Start Editing, lalu
klik garis Batas Wilayah Kecamatan pada peta, lalu klik Cut Polygon Tools,
setelah selesai, klik Editor , Stop Editing.

Gambar 19 Tampilan peta kecamatan setelah terbagi

19. Klik kanan pada batas wilayah kecamatan Polygon lalu Open attributes table
lalu pilih table options lalu klik Add field, setelah itu beri nama keterangan Type
text setelah itu klik ok.

Gambar 20 Tampilan Add field


20. Setelah muncul table nama keterangan maka klik Start editing lalu klik sebelah
kiri pada table dan diberi nama sesuai tanda, setelah diberi nama maka Stop
editing.

Gambar 21 Tampilan table keterangan

21. Klik kanan pada batas wilayah Polygon lalu pilih Properties lalu keluar menu
Labels, setelah itu ”Label features in layer” di centang dan “Label field” di isi
“keterangan”

Gambar 22 Tampilan Layer properties bagian Labels


22. Setelah dari bagian Labels lalu memilih Symbology lalu memilih Categories,
Unique values di Value field diisi keterangan bagian All other values tidak usah
dicentang dan klik Add all values maka akan keluar warna dan bisa memilih
warna yang disukai

Gambar 23 Tampilan Symbology

23. Setelah itu kita akan menghitung luas, keliling, dan Panjang dari batas
wilayah, jalan, dan sungai, dengan car klik kanan Properties lalu pilih Add filed
dan isi sesuai kebutuhan, setelah muncul tabel panjang klik kanan dan pilih
Calculate geometry dan pilih area dan Units kilometers.

Gambar 24 Tampilan Calculate Geometry


24. Setelah itu kita Export dengan cara klik Reports lalu Create reports lalu Layer
pilih batas wilayah Polygon lalu keterangan, luas, keliling pindah ke Report
fields dan klik finish.

Gambar 25 Tampilan Report fields

25. Setelah Finish maka akan muncul tampilan Report viewer dan Export ke excel
dengan cara klik Export report to file dan save di folder ArcGis.

Gambar 26 Tampilan Export report to file


26. Setelah itu excel dapat dilihat, dan lakukan cara yang sama untuk membuat
hitungan jalan dan sungai.

Gambar 27 Tampilan excel yang telah di save

27. Setelah menghitung itu semua lalu buka Google maps dan cari kantor
kecamatan.

Gambar 28 Tampilan peta kantor kecamatan


28. Setelah itu copy dan masukkan ke yogantara info untuk mengetahui x dan y.

Gambar 29 Tampilan yogantara info

29. Setelah itu masukkan nama kantor kecamatan, x, dan y ke dalam excel dan
save dalam bentuk excel 93-2003 ke dalam folder ArcGis.

Gambar 30 Tampilan excel kantor Kecamatan Koto Tangah


30. Setelah itu cari kantor kelurahan yang ada di kecamatan melalui Google maps,
copy ke yogantara info dan masukkan x dan y ke dalam excel.

Gambar 31 Tampilan Google maps kantor kelurahan

31. Setelah itu masukkan Excel ke dalam ArcGis dengan cara File klik Add data
dan pilih Add x and y kemudian pilih data kantor kecamatan begitu juga dengan
kantor kelurahan.

Gambar 32 Tampilan Add data


32. Setelah dimasukkan akan terlihat titik di dalam peta, kemudian masukkan
Excel kantor kecamatan seperti cara diatas.

Gambar 33 Tampilan titik kantor kecamatan


Koto tangah

33. Setelah itu agar namanya muncul yaitu dengan cara klik kanan layer yang
sudah ditambahkan lalu klik kanan Export data lalu ubah namanya menjadi
kantor kecamatan dengan tipe file shapefile lalu klik save. Lakukan itu untuk
kantor desa juga.

Gambar 34 Tampilan Export data


34. Setelah itu buka Properties di layer kantor kecamatan dan pilih Categories
unique falue setelah itu pilih Labels dan tulisan pilih Arial black lalu klik oke
lakukan untuk layer kantor kelurahan juga.

Gambar 35 Tampilan Properties

35. Setelah itu akan keluar tulisan nama kantor kecamatan dan nama kantor
kelurahan.

Gambar 36 Tampilan nama kantor di Kecamatan


Koto tangah
36. Selanjutnya penambahan kop peta, uncentang layer JPEG terlebih dahulu,lalu
klik File kemudian Page and Print Setup, pada bagian Name pilih Microsoft
Print to PDF, pada bagian Size pilih A3 dan Orientation pilih Landscape, klik
OK.

Gambar 37 Tampilan Page and Print Setup

37. Selanjutnya klik View lalu Layout View, lalu pada ruler klik kiri maka muncul
guide dan sesuaikan dengan gambar yang akan diatur.

Gambar 38 Tampilan Layout View


38. Selanjutnya klik menu Drawing, lalu klik Rectangle dan buat kotakan
disamping peta. Klik kiri 2x pada kotakan dan akan muncul menu Properties
lalu klik Symbol lalu Fill Color pilih warna putih dan pada bagian Outline
Color pilih warna hitam. Klik OK. lalu masukan logo UMY.

Gambar 39 Tampilan Logo UMY

39. Selanjutnya klik Text pada menu Drawing, lalu klik kiri 2x pada text, akan
muncul menu Properties, pada bagian Text isi dengan tulisan yang akan
ditampilkan, pada bagian Font isi dengan Arial dan ukurannya 10, lalu
pilih Center Text. Klik OK.

Gambar 40 Tampilan Hasil Properties Text


40. Selanjutnya pada menu Drawing, klik Line lalu buat garis di bawah logo
UMY.

Gambar 41 Tampilan Garis Bawah

41. Selanjutnya tambahkan arah mata angin dengan klik Insert lalu North Arrow,
lalu pilih Esri North 68, klik OK. Lalu tambahkan text notasi arah mata angin
dan garis di sisi sebelah kanannya

Gambar 43 Tampilan Kotak Dialog North Arrow Selector


42. Selanjutnya klik Insert lalu Scale Bar, pilih Alternating Scale Bar 1, lalu klik
Properties, akan muncul menu Alternating Scale Bar Properties, lalu pada
Division Units pilih Kilometers, lalu pada Label tulis Kilometer.

Gambar 42 Tampilan Scale Bar

43. klik Geoprocessing lalu Dissolve, pada Input Features isi dengan Batas
Wilayah Kecamatan Poligon, lalu pada Output Features Class rubah shp
menjadi Dissolve untuk membedakan, lalu pilih Keterangan, lalu klik OK.

Gambar 44 Tampilan Dissolve


44. Selanjutnya klik kanan pada Batas Wilayah Kecamatan dissolve, klik Open
Attribute Table lalu Table Options dan Add Field, lalu pada bagianName diisi
Keliling, pada Type pilih Double OK.

Gambar 45 Tampilan Add Field

45. Setelah itu kita akan menghitung luas, keliling, dan Panjang dari batas wilayah,
jalan, dan sungai yang sudah di dissolve, dengan cara klik kanan Properties
lalu pilih Add field dan isi sesuai kebutuhan, setelah muncul tabel panjang klik
kanan dan pilih Calculate geometry dan pilih perimeterdan Units kilometers.

Gambar 46 Tampilan Calculate geometry


46. Setelah itu kita Export dengan cara klik Reports lalu Create reports lalu Layer
pilih Batas Wilayah Gabungan lalu keterangan, luas, keliling pindahke Report
fields dan klik finish, lalu akan muncul report viewers, lalu export data tersebut
ke excel

Gambar 47 Tampilan Report Viewer

47. Setelah itu klik Insert lalu pada Object type pilih Microsoft Excel 97-2003
Worksheet, lalu klik OK, akan muncul lembar kosong Microsoft Excel, lalu
isi lembar tersebut dengan data yang sudah di Dissolve. Setelah itu close
Microsoft Excel, maka akan muncul data pada Arcgis.

Gambar 48 Tampilan data pada Arcgis


48. Selanjutnya klik Insert lalu Legend, lalu pada Legend Items masukan
Kantor kecamatan Set the number of columns in your legend isi dengan
angka 2, lalu klik Next, pada Legend Title isi LEGENDA, lalu klik Nextlalu
klik Next dan Finish.

Gambar 49 Tampilan Insert Legend

49. Selanjutnya klik kiri dua kali pada LEGENDA yang dibuat Items kemudian
Style lalu pilih Horizontal Single Symbol Label Only. Klik OK

Gambar 50 Tampilan Legend Properties


50. Selanjutnya klik Insert lalu Data Frame, kemudian muncul New Data
Frame, klik pada New Data Frame, lalu klik Data View, lalu Add Data,
masukan foto peta Kota padang, klik Add.

Gambar 51 Tampilan Peta Kota Padang

51. Selanjutnya klik Catalog Setelah itu, isi nama Peta Kabupaten Sleman, untuk
Feature type pilih polygon. Untuk Description, klik Edit lalu pilih Projected
coordinate system, pilih UTM, kemuadian pilih WGS 1984. pilih Southern
hemisphere, kemudian pilih WGS 1984 Zone 49S. lalu klik OK.

Gambar 52 Tampilan Shapefile


52. Selanjutnya klik kanan pada Peta Kabupaten Sleman kemudian Open
Attribute Table lalu Table Options dan Add Field, lalu pada kolom Name
isi Keterangan, lalu pada Typenya pilih Text, klik OK.

Gambar 53 Tampilan Add Field

53. klik kanan pada layer Peta Kota Padang pilih Properties pilih Symbology
lalu Categories lalu Unique Values lalu Add All Values, lalu uncentang all
other values. kemudian pada menu Label Field pilih keterangan, centang
Label features in this layer, klik OK.

Gambar 54 Tampilan Properties


54. Selanjutnya klik Layout View, maka akan muncul gambar peta yang telah
dibuat tadi.

Gambar 55 Tampilan Pada Layout View

55. lalu tambahkan text di bagian bawah gambar untuk penulisan sumber,klik
Text, lalu klik kiri dua kali maka akan muncul menu Properties, isi text,
lalu Change Symbol, lalu pilih icon italic dan pilih Center Text,klik OK.

Gambar 56 Tampilan Penulisa Text


56. Selanjutnya klik View lalu Data Frame Properties kemudian New Grid lalu
Measured Grid kemudian Tick Marks and Labels dan finish.

Gambar 57 Tampilan Data Frame Properties

57. Setelah itu jangan langsung keluar klik Properties kemudian


Additional Properties, lalu klik Specify the number of digits in a group,
pada kolom nomor diisi 6, lalu klik Number Format, klik Number of
significant digits, pada kolomnya isi 6, lalu klik OK.

Gambar 57 Tampilan Additional Properties


58. Setelah itu klik file lalu Export Map kemudian File Name dan save as type
dirubah sesuai dengan ketentuan.

Gambar 57 Tampilan Export Map

Gambar 58 Tampilan hasil akhir pembuatan peta dan kop pada


aplikasi ArcGis10.2
9925000 645000 650000 655000 660000 665000

9925000
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
9920000

9920000
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2021
PETA TATAGUNA LAHAN KECAMATAN KOTO TANGAH
KOTA PADANG, SUMATERA BARAT

Disusun Oleh :

Alif Gufran
20200110191

µ
9915000

9915000
0 1 2 4 6 8
Kilometer

DATA WILAYAH KECAMATAN


KETERANGAN KELILING(Km) LUAS(Km2) PANJANG(Km)
HUTAN 63.890983 156.634985 -
9910000

9910000
# LADANG 27.881752 8.514811 -
(
! PEMUKIMAN 86.12465 55.402581 -
# SAWAH 37.212953 12.649844 -
# # RINGROAD - - 10.997966
JALAN BESAR - - 17.601913
# JALAN KECIL - - 4.884577
#
SUNGAI - - 42.626235
# # #
# LEGENDA
9905000

9905000
# kantor kelurahan
Kecamatan Koto Tangah
# (
! kantor kecamatan koto tangah

# batas kecematan
SUNGAI
# JALAN KECIL Kota Padang

JALAN BESAR Kota Padang

RINGROAD
9900000

9900000
HUTAN
LADANG
PEMUKIMAN
SAWAH Sumber: geomoreindonesia.files.wordpress.com

645000 650000 655000 660000 665000


LAMPIRAN

Langkah – Langkah Pembuatan Peta Daerah Aliran Sungai Batang Sumani

1. Buka DEMNAS di google chrome / mozilla firefox, lalu cari daerah belitung
di kolom pencarian. Download daerah Solok dengan cara klik pada kotak-
kotak daerah tersebut.

Gambar 1. Tampilan DEMNAS

2. Buka ArcGis dan masukkan data DEMNAS yang sudah kalian download
dengan cara, Klik file, Add Data, Connect to folder, pilih folder tempat
menyimpan file DEMNAS, klik Add

Gambar 2. Tampilan Add Data


3. Selanjutnya, klik customize, extensions, Silang semua yang ada dalam
extensions

Gambar 3. Tampilan Extensions

4. Selanjutnya, klik windows, Image Analysis, Block semua peta yang sudah
dimasukkan, lalu klik blend untuk menggambungkan kedelapan peta
menjadi satu layer, kemudian remove peta yang lama

Gambar 4. Tampilan Image Analysis


5. Lalu, set coordinate dengan cara klik kanan pada layers, kemudian klik
properties , coordinate system . UTM , WGS 1984, Northern Hemisphere ,
WGS 1984 UTM Zone 47S

Gambar 5. Tampilan Data Frame Properties

6. Selanjutnya, klik kanan pada layer gabungan , Data , Export Data, lalu
memberi nama pada file tersebut, sebelum memberi nama dipastikan sudah
ter connect dengan folder tersebut, selanjutnya jadikan satu pada satu folder.
Pada kolom name isikan nama, lalu ubah format menjadi Tiff, kemudian
save.

Gambar 6. Tampilan Export Raster Data


7. Hapus layer sebelumnya, lalu klik Geoprocessing, ArcToolbox, Data
Management Tools, Projections and Transformations, Define Projection,
Drag layer ke kolom input pada Define Projection, lalu masukkan
coordinate system dengan klik Geographic Coordinate System, World,
WGS 1984, Klik OK

Gambar 7. Tampilan Define Projections

8. Cek data spatial reference dengan klik kanan pada layer, properties.
Pastikan data telah berubah menjadi WGS 1984, kemudian save

Gambar 8. Tampilan Layer Properties


9. Buka Google Chrome / Moziilla Firefox dan cari di kolom pencarian
Indonesia Geospatial Portal, masuk dengan akun yang sudah dibuat
terlebih dahulu, lalu cari daerah yang diinginkan, kemudian download
dengan cara memilih ukurannya, lalu klik kanan untuk mendownloadnya.

Gambar 9. Tampilan Indonesia Geospatial Portal

10. Selanjutnya Add Data kembali untuk memasukkan file yang telah di
download, klik add data , pilih Sungai_LN pada folder yang sudah di
extract. Lalu ubah warna aliran sungai kabupaten. Klik kiri pada layer
sungai lalu beri nama sesuai kabupaten.

Gambar 10. Tampilan add data


11. Klik Geoprocessing , merge, lalu masukkan, layer sungai kabupaten, lalu
ubah namanya menjadi sungai gabung, kemudian save. Lalu remove layer
sungai yang lama

Gambar 11. Tampilan merge

12. Klik Geoprocessing , Spatial Analyts Tools , Hydrology , Klik dua kali pada
Fill, kemudian masukkan file Dem_Gabungan, lalu ganti nama dengan
nama fill, lalu klik OK

Gambar 12. Tampilan fill


13. Klik Geoprocessing , ArcToolbox, Spatial Analyst Tools, Hydrology, klik
Flow Direction, Masukkan layer fill ke kolom input, lalu ganti Namanya
menjadi Flow_Direction, lalu klik OK

Gambar 13. Tampilan flow direction

14. Klik Geoprocessing , ArcToolbox , Spatial Analyst Tools , Hydrology ,Flow


Accumulation, Masukkan layer Flow_Direction ke kolom input, lalu ganti
Namanya menjadi Flow_Accumulation, lalu klik Ok.

Gambar 14. Tampilan flow accumulation


15. Klik kanan pada layer Flow_Accumulation, lalu klik Properties. Pada menu
Symbology, klik classify, lalu atur break values menjadi 250, kemudian klik
ok.

Gambar 15. Tampilan Classification

16. Klik kanan pada layer sungai_gabung, lalu klik open attribute table.
Selanjutnya kita akan membuat titik outlet dengan memilih kali atau sungai
yang ada di daerah masing-masing.

Gambar 16. Tampilan open attribute table


17. Klik catalog, kemudian new shapefile, beri nama shapefile titik_outlet, lalu
masukkan UTM / Coordinate System, lalu klik ok.

Gambar 17. Tampilan Shapefile

18. Kemudian kita akan memberi titik outlet dengan cara klik start editing , pilih
layer titik outlet, lalu beri titik sesuai jalur sungai yang telah dipilih
sebelumnya.

Gambar 18. Tampilan titik outlet


19. Selanjutnya Klik Geoprocessing, ArcToolbox, Spatial Analyst Tool,
Hydrology, Watershed, kemudian masukkan layer Flow_direction dan titik
outlet pada kolom input, lalu beri nama menjadi Watershed.

Gambar 19. Tampilan Watershed

20. Klik Geoprocessing, Arc Toolbox, Conversion Tools, From Raster, klik
Raster to Polygon, masukkkan layer watershed, lalu ubah nama menjadi
DAS, lalu klik ok.

Gambar 20. Tampilan Rester to Polygon


21. Klik Geoprocessing, ArcToolbox, Spatial Analyst Tools, Reclass,
Reclassify, masukkan data flow_accumulation, klik classify, ubah break
values yang pertama menjadi 5000, kemudian 100.000, 250.000, dan
500.000, yang terakhir tidak perlu diubah. Lalu klik ok, kemudian pada new
values ubah angkanya mulai dari 0 hingga seterusnya. Kemudian ubah nama
menjadi reclass. Kemudian save lalu ok.

Gambar 21. Tampilan Classification

22. Klik Geoprocessing, ArcToolbox, Spatial Analyst Tools, Hydrology,


Stream Order, masukkan data reclass dan flow direction pada kolom input,
lalu ubah namanya menjadi stream order, kemudian save lalu ok.

Gambar 22. Tampilan Stream Order


23. Klik Geoprocessing, ArcToolbox, Spatial Analyst Tools, Hydrology, Stream
to feature, masukkan data stream order dan flow direction, lalu ubah
namanya menjadi sungai DEM. Kemudian save lalu Ok

Gambar 23. Tampilan Stream to Feature

24. Klik geoprocessing, clip, masukkan data sungai DEM dan DAS pada kolom
input, lalu beri nama sungai. Kemudian save lalu ok.

Gambar 24. Tampilan Clip


25. Selanjutnya, klik lembar kerja Layout. Kemudian klik file, page and print
setup, lalu ubah tampilan menjadi landscape, dan pengaturannya menjadi
centimeter.

Gambar 25. Tampilan page and print setup

26. Kemudian, kalian bisa langsung memposisikan kotak peta menjadi rapih.
Klik rectangle dan kemudian buat kolom dibawah peta. Ubah background
menjadi warna putih dan outline menjadi warna hitam.

Gambar 26. Tampilan peta setelah dirapihkan


27. Kemudian, klik kanan pada peta, Properties, lalu pilih menu grids dan ganti
interval sesuai keinginan. Lalu klik ok

Gambar 27. Tampilan Data Frame Properties

28. Klik kanan pada properties, pilih menu labels, kemudian centang left dan
right pada kolom label orientation. Lalu klik ok.

Gambar 28. Tampilan Data Frame Properties


29. Lalu kita klik insert, klik legend, lalu masukkan titik outlet, sungai, dan
DAS. Ganti nama di kolom legend title menjadi legenda. Untuk sungai,
ganti line type menjadi flowing water, kemudian next.

Gambar 29. Tampilan Legend Wizard

30. Klik insert, klik North Arrow, pilih arah mata angin sesuai keinginan.

Gambar 30. Tampilan North arrow Selector


31. Klik Insert > pilih Scale Bar, lalu pilih alternative scale bar 1, kemudian
klik properties, ganti division units menjadi kilometers.

Gambar 31. Tampilan Scale Bar

32. Klik Insert , pilih Data Frame, lalu klik kanan pada new data frame, pilih
add data, kemudian masukkan file batas wilayah. Lalu add data kembali,
dan masukkan batas provinsi.

Gambar 32. Tampilan Add Data


33. Selanjutnya, klik kanan pada batas wilayah provinsi, kemudian pilih label,
centang label feature in this layer, lalu ok.

Gambar 33. Tampilan Layer Properties

34. Klik kanan kembali pada data frame properties, lalu pilih grid dan atur grid
sesuai keinginan.

Gambar 34. Tampilan Data Frame Properties


35. Klik insert, lalu text, kemudian beri nama in set di atas data frame.

Gambar 35. Tampilan Properties

36. Kemudian, klik insert, title beri judul peta dengan nama PETA DAS
BATANG SUMANI

Gambar 36. Tampilan Properties


37. Selanjutnya beri keterangan sumber peta, software pengolah data yang
dipakai, dan keterangan penyusun

Gambar 37. Tampilan Peta setelah diberi keterangan

38. Kemudian masukkan logo UMY dengan cara, klik insert, Picture, lalu pilih
file logo umy diletakkan, kemudian masukkan dan posisikan logo UMY
agar terlihat rapih

Gambar 38. Tampilan Peta setelah dimasukkan logo UMY


39. Selanjutnya beri keterangan Panjang dan luas sungai tersebut dengan cara,
klik kanan pada layer DAS, lalu klik open attribute table, kemudian add
field dengan nama luas dan type double,

Gambar 39. Tampilan Add Field

40. Lalu klik kanan pada kolom luas, kemudian klik calculate geometry dan
ubah unitnya menjadi square kilometers

Gambar 40. Tampilan Calculate Geometry


41. Lalu klik kanan kembali pada kolom luas, lalu klik statistics of das, lalu
copy angka yang berada pada baris sum, paste pada lembar notepad

Gambar 41. Tampilan Statistics of Das

42. Lakukan hal yang sama untuk mengetahui Panjang sungai tersebut

Gambar 42. Tampilan Table of Panjang


43. Lalu beri keterangan Panjang dan luas dari data yang telah kita copy pada
notepad

Gambar 43. Tampilan Notepad

44. Kemudian, klik kanan pada peta, klik add data, masukkan batas kabupaten.

Gambar 44. Tampilan Add data


45. Ubah warna layer batas kabupaten menjadi hollow, kemudian klik edit
symbol editor, klik outline lalu pilih dashed 6:6. Lalu klik ok

Gambar 45 Tampilan edit symbol editor

46. Lalu drag layer batas kabupaten ke bawah layer das. Klik kanan pada layer
batas kabupaten, lalu klik properties, kemudian centang label

Gambar 46 Tampilan Layer Properties


47. Selanjutnya export map yang sudah selesai dikerjakan

Gambar 47 Tampilan export map

48. Tampilan akhir setelah di save dalam bentuk pdf

Gambar 48 Tampilan akhir peta das batang sumani


0°52'0"S 100°28'0"E 100°30'0"E 100°32'0"E 100°34'0"E 100°36'0"E 100°38'0"E 100°40'0"E 100°42'0"E 100°44'0"E

0°52'0"S
0°54'0"S

0°54'0"S
KOTA PADANG SOLOK
0°56'0"S

0°56'0"S
0°58'0"S

0°58'0"S
PESISIR SELATAN

100°28'0"E 100°30'0"E 100°32'0"E 100°34'0"E 100°36'0"E 100°38'0"E 100°40'0"E 100°42'0"E 100°44'0"E

Legenda Insert Sumber

±
100°25'0"E 100°50'0"E 101°15'0"E

Titik_outlet DEMNAS
0°25'0"S

RIAU
Peta RBI Skala 50K
Sungai Peta Administrasi DUKCAPIL
Diolah Dengan
0°50'0"S

Das SUMATERA BARAT

00,751,5 3 4,5 6 ArcGis ArcMap 10.2


Km
Keterangan Disusun Oleh
1°15'0"S

PETA DAS BATANG SUMANI


Luas:113,894448 km^2 Alif Gufran
Panjang:176,236228 km (20200110191)
LAMPIRAN

Langkah – Langkah Pembuatan Peta

Polygon Thiessen Batang Sumani Kota Solok


Menggunakan Software ArcMap 10.2

1. Buka file DAS di ArcMap, Klik Data View, Klik Catalog, New Shapefile,
Pilih Point, Beri nama Stasiun Hujan , Atur zona UTM, Klik OK.

Gambar 1 Tampilan tabel Create New Shapefile

2. Selanjutnya klik Editor, Start Editing, Pilih titik dimana Stasiun Hujan akan
diberikan, Jika sudah selesai klik Editor lagi, Stop Editing.

Gambar 2 Tampilan titik Stasiun Hujan


3. Selanjutnya klik kanan pada layer Stasiun Hujan, Klik Open Attribute Table,
Add Field, Beri nama Stasiun 1 – 4 pada tabel, Jika sudah selesai Close.

Gambar 3 Tampilan tabel Open Attribute Table

4. Selanjutnya klik Geoprocessing, Pilih ArcToolbox, Analyst Tools, Proximity, Klik


2x Create Thiessen Polygon, Drag layer Stasiun Hujan pada Input Features, Klik
output, Beri nama Thiessen kemudian Save,lalu ubah Output Fields menjadi All,
lalu klik OK.

Gambar 4 Tampilan tabel Create Thiessen Polygon


Gambar 5 Tampilan setelah proses Create Thiessen Polygon

5. Selanjutnya klik Geoprocessing lagi, Pilih Clip, Drag layer Thiessen pada Input
Features, Drag layer Das pada Clip Features, Klik Output Field, Pilih ALL, Klik
Environment, Processing Extent, Extent, Pilih Same as Layer Dem Gabungan,
Klik OK, Klik output, Beri nama Thiessen Code kemudian Save, Klik OK.

Gambar 6 Tampilan tabel Clip


6. Selanjutnya klik kanan pada layer Thiessen Code, Pilih Proprerties, Symbology,
Categories, Unique Values, Pilih nama stasiun, Add allvalue, Klik OK.

Gambar 7 Tampilan tabel Layer Properties

7. Selanjutnya klik kanan pada layer Thiessen Code lagi, Open Attribute Table,
Add Field, Beri nama Luas, Calculate Geometry.

Gambar 8 Tampilan tabel Open Attribute Table


8. Selanjutnya klik Layout View, Klik kanan pada Legenda, Pilih Properties, Pilih
bagian yang akan ditampilkan di Legenda, Atur ukuran font, Style, Horizontal
Single Symbol Label Only Klik OK.

Gambar 9 Tampilan tabel Legend Properties

9. Selanjutnya ubah judul peta, Tambahkan luas Polygon Thiessen di keterangan,


Atur ukuran peta pada Layout, Jika sudah rapi klik File, Pilih Export Map, Beri
nama peta Polygon Thiessen kemudian Save.

Gambar 10 Tampilan peta sebelum di-export


Gambar 11 Tampilan hasil akhir pembuatan Peta Polygon Thiessen
0°52'0"S 100°28'0"E 100°30'0"E 100°32'0"E 100°34'0"E 100°36'0"E 100°38'0"E 100°40'0"E 100°42'0"E 100°44'0"E

0°52'0"S
Stasiun 4

Stasiun 3
0°54'0"S

0°54'0"S
KOTA PADANG SOLOK
0°56'0"S

0°56'0"S
Stasiun 2
0°58'0"S

0°58'0"S
Stasiun 1
PESISIR SELATAN
1°0'0"S

100°28'0"E 100°30'0"E 100°32'0"E 100°34'0"E 100°36'0"E 100°38'0"E 100°40'0"E 100°42'0"E 100°44'0"E

Legenda
Sumber
Insert

±
Titik_outlet Stasiun 1
DEMNAS
Sungai Stasiun 2 100°25'0"E 100°50'0"E 101°15'0"E
Peta RBI Skala 50K
Stasiun 3 Peta Administrasi DUKCAPIL
0°25'0"S

RIAU
Stasiun 4
Diolah Dengan
Das
00,751,5 3 4,5 6 ArcGis ArcMap 10.2
Keterangan
0°50'0"S

SUMATERA BARAT
Km
Polygon 1 :18,024145 Km PETA POLIGON THIESSEN Disusun Oleh
Polygon 2 :27,857204 Km BATANG SUMANI Alif Gufran
1°15'0"S

Polygon 3 :52,178061 Km
(20200110191)
Polygon 4 :15,835038 Km
PENUTUP
Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillahi Rabbil’alamin penyusun panjatkan puji syukur kehadirat


Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan laporan
praktikum ini dengan lancar. Shalawat dan salam tidak lupa penyusun panjatkan
kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabatnya, serta para
pengikutnya.
Penyusun berharap dengan adanya laporan ini dapat memberikan manfaat
khususnya penyusun sendiri. Penyusun menyadari laporan praktikum ini masih
jauh dari sempurna. Namun penyusun telah berupaya untuk mendekati kenaikan
menjadi suatu kesempurnaan. Kritik dan saran yang bersifat membangun, penyusun
terima dengan senang hati, supaya penyusun mampu belajar lebih baik lagi untuk
kedepannya. Tidak lupa penyusun ucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang
telah membantu dengan ikhlas dalam penyusunan laporan ini, semoga laporan ini
dapat bermanfaat. Amin Yaa Rabbal’alamiin

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

PRAKTIKUM GEOMATIKA | vii


DAFTAR PUSTAKA

Frick, lr. Heinz.1979. llmu dan Alat Ukur Tanah. Yogyakarta:Kanisius.

Rifai, A. (2013). Sistem Informasi Pemantauan Posisi Kendaraan Dinas Unsri


Menggunakan Teknologi GPS. Jurnal Sistem Informasi, 603-610.

Saifudin, A. (2014). pengertian-dan-fungsi-theodolit. Retrieved from


www.belajarsipil.com: https://www.belajarsipil.com/2014/01/14/pengertian-dan-
fungsitheodolit/

Wongsotjitro, Soetomo.1980.Ilmu Ukur Tanah.Yogyakarta:Kanisius.

Tim Asisten. 2021. Modul Praktikum Geomatika 2021. Yogyakarta

PRAKTIKUM GEOMATIKA | viii


KRITIK DAN SARAN

A. KRITIK
Seperti yang kita semua ketahui, kritik yang baik adalah kritik yang
dapat membangun tanpa menjatuhkan. Seperti dalam kegiatan Praktikum
Geomatika tahun ini, secara garis besar dilakukan dengan metode online tanpa
melakukan tatap muka secara langsung. Hal tersebut dikarenakan keadaan
pandemi yang memaksa kita semua melakukan kegiatan secara tatap maya.
Tentunya metode online masih memiliki banyak kekurangan, contohnya adalah
kesulitan memahami materi yang dijelaskan, kesulitan berinteraksi antar sesama
baik praktikan dengan praktikan, asisten dengan praktikan, maupun asisten
dengan asisten.

B. SARAN
Saran saya terhadap kegiatan Praktikum Geomatika ini adalah
meningkatkan koordinasi antar sesama, baik praktikan dengan praktikan, asisten
dengan praktikan, maupun asisten dengan asisten dalam rangka mengimbangi
keterbatasan yang kita miliki sekarang dimasa pandemi ini. Serta bisa lebih
berkomunikasi lebih baik dan menambah ilmu pengatahuan pratikan.

PRAKTIKUM GEOMATIKA | ix
LAPORAN PRAKTIKUM
G E O M AT I K A

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK SIPIL


F A K U LTA S T E K N I K
U N I V E R S I TA S M U H A M M A D I YA H Y O G YA K A R TA
J l . B r a w i j a w a , Ta m a n t i r t o , K a s i h a n , K a b u p a t e n B a n t u l ,
D a e r a h I s t i m e w a Yo g y a k a r t a 5 5 1 8 3
T l p . 0 2 7 4 - 3 8 7 6 5 6 , P S W T. 2 3 2 ( R u a n g P e n g u r u s )
P S W T. 2 2 6 ( T U ) , P S W T. 2 2 9 & 2 3 2 ( L a b ) .
Fax.0274-387656
Email: pengurus.sipil@yahoo.com

W e b s i t e : h t t p : / / t e k n i k s i p i l . u m y. a c . i d /

Anda mungkin juga menyukai