OLEH:
KURNIA YUNITASARI
19136021
Dosen Pembimbing :
BP/NIM : 2019/19136021
Disetujui oleh :
Dr. Arie Yulfa, ST, M.Sc Dr. Arie Yulfa, ST, M.Sc
i
HALAMAN PENGESAHAN DARI INSTANSI
Laporan ini disampaikan untuk memenuhi Sebagian dari Persyaratan Penyelesaian Magang
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang
Semester Juli-Desember 2022
Oleh
Kurnia Yunitasari
19136021
Jurusan Geografi
Program Studi Geografi
ii
KATA PEGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat dan Karunia-Nya lah sehingga
Penyusunan Laporan ini Telah dapat diselesaikan. Laporan ini berisi tentang penjelasan
mengenai “Pemetaan Sebaran Lokasi Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Kuranji dan Kecamatan
Nanggalo“. Laporan ini merupakan salah satu syarat untuk mengikuti ujian magang guna untuk
mendapatkan nilai yang baik di mata kuliah magang di Program Studi Geografi Fakultas Ilmu
Sosial Universitas Negeri Padang. Selesainya penyusunan ini berkat bantuan dari berbagai pihak
oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis sampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi –
tingginya kepada yang terhormat :
1. Dinas Pertanahan Kota Padang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
magang dan menambah ilmu pengetahuan yang ada kaitannya dengan jurusan geografi.
2. Dr. Arie Yulfa, M.Sc. Selaku Ketua Departemen Geografi dan Pembimbing Magang,
Sekretaris Departemen Geografi Beserta staf pengajar dan karyawan yang telah
memberikan kemudahan dalam proses penyelesaian laporan magang ini.
3. Suryo Nugroho, S.Kom selaku supervisor penulis selama mengikuti magang di Dinas
Pertanahan Kota Padang.
4. Orang tua dan seluruh keluarga yang telah memberikan semangat, dukungan, dan do’a.
5. Teman-teman yang telah memberikan semangat dan mengarahkan penulis dalam magang
ini.
Harapannya untuk pembaca, baik dari Departemen Geografi memberikan kritik dan saran
yang membangun untuk kesempurnaan penulisan laporan ini. Semoga hasil pembahasan kajian
keilmuan yang dibahas dalam laporan ini menambah ilmu pengetahuan, serta bermanfaat bagi
kita semua.
Kurnia Yunitasari
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................
DAFTAR TABEL.........................................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................
iv
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................................................
4.3 Pembahasan................................................................................................................................
BAB V PENUTUP........................................................................................................................................
5.1 Kesimpulan................................................................................................................................
5.2 Saran..........................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................................
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
Gambar 30. Hasil Cek Error Topology......................................................................................................................
Gambar 31. Hasil Peta Sebaran Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Kuranji & Nanggalo.........................................
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Magang merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus dilaksanakan oleh para
mahasiswa – mahasiswi untuk meraih gelar S1 Geografi, Universitas Negeri Padang. Selain
wajib dilaksanakan, kegiatan Magang ini dapat menjadi penghubung mahasiswa dengan
dunia kerja, dalam hal ini mahasiswa akan mendapatkan pengetahuan dan gambaran situasi
nyata akan dunia kerja. Magang bertujuan sebagai sarana untuk menerapkan ilmu yang
didapat pada bangku perkuliahan dan menambah wawasan serta keterampilan bagi
mahasiswa, agar mahasiswa mampu mempersiapkan diri sebelum terjun ke dunia kerja.
Selain itu, bagi Universitas Negeri Padang, magang berfungsi untuk memperbaiki kurikulum
yang ada untuk menunjang dan menciptakan lulusan yang profesional.
Pada Magang ini, Penulis diberikan kesempatan untuk melaksanakan kegiatan magang di
salah satu Lembaga Pemerintah yaitu Dinas Pertanahan Kota Padang. Dinas Pertanahan Kota
Padang merupakan salah satu instansi milik pemerintah yang tugasnya membantu Walikota
Padang dalam melaksanakan urusan pemerintah daerah di Bidang Pertanahan dan
melaksanakan tugas yang diberikan Kepala Daerah. Pada kesempatan ini Penulis
ditempatkan pada Seksi Pengelolaan Tanah Kosong Bidang Pemanfaatan dan Penyelesaian
Sengketa Pertanahan.
Menurut Undang-undang No. 36 tahun 2009 kesehatan merupakan hak asasi manusia dan
salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Fasilitas kesehatan, memegang peranan yang sangat
penting dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat. Untuk itu perlu adanya
pemerataan jumlah dan sebaran fasilitas kesehatan yang ada. Tujuan dari penentuan lokasi
fasilitas kesehatan ialah untuk mengetahui fasilitas kesehatan apa yang tersedia di kecamatan
tersebut. Selain itu, untuk mengetahui dimana lokasi fasilitas kesehatan tersebut berada.
Letak lokasi persebaran dan jumlah fasilitas kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor
tertentu baik faktor geografis maupun non geografis. Dengan diketahuinya hal tersebut, maka
1
dapat menjadi acuan bagi pemerintah setempat dalam program pemerataan jumlah faslitas
kesehatan di wilayah Kota Padang sesuai dengan ketentuan RTRW Kota Padang.
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti akan mengangkat judul “Pemetaan Sebaran
Lokasi Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Kuranji dan Kecamatan Nanggalo, Kota
Padang”.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari Laporan ini yaitu :
1. Meningkatkan pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan serta keterampilan mahasiswa
sesuai dengan bidang ilmunya;
2. Mendapatkan masukan untuk umpan balik (feedback) dalam usaha penyempurnaan
kurikulum yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja;
3. Menerapkan pengetahuan teoritis kedalam dunia praktik sehingga mampu menumbuhkan
pengetahuan kerja sesuai dengan latar belakang bidang ilmunya;
4. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menjalin networking dengan instansi
atau tempat magang;
5. Memberikan sumbangan kepada praktek kerja di institusi yang ditunjuk;
6. Keterlibatan mahasiswa dalam kinerja institusi diharapkan dapat memperkuat kinerja
institusi di mana program magang dilaksanakan. (surat keputusan/dasar hukum);
7. Untuk mengetahui sebaran fasilitas kesehatan di Kecamatan Kuranji dan Kecamatan
Nanggalo.
2
7. Mencari Titik Koordinat Sebaran Lokasi Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Kuranji dan
Kecamatan Nanggalo.
1.4 Lokasi
Dinas Pertanahan Kota Padang berlokasi di Kota Padang Jalan Jendral Sudirman No. 4A,
Sawahan, Kecamatan Padang Timur, No Telp : (0751) 26633.
1.5 Waktu
Magang dilakukan pada tanggal 8 Juni 2022 – 2 Agustus 2022 terhitung 40 hari kerja.
Hari kerja Senin – Jumat, dengan waktu kerja dari pukul 07:30 –16:00.
3
BAB II
4
Gambar 2. Bagan Struktur Organisasi
Deskripsi Jabatan
1. Kepala Dinas
Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin dan mengatur penyelanggaran urusan
pemerintah daerah di bidang pertanahan dan tugas pembantuan berdasarkan ketentuan
peraturan perundangan-undangan demi terwujudnya pengelolaan urusan bidang
pertanahan yang akuntabel untuk mendukung keberhasilan pembangunan daerah. Kepala
Dinas mempunyai fungsi:
a. Menyusun kebijakan teknis di bidang pertanahan berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan demi terwujudnya pengelolaan Dinas yang berdaya guna dan
berhasil guna;
b. Merumuskan sasaran strategi di bidang pertanahan berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan untuk pencapaian pengelolaan Dinas yang akuntabel;
c. Merumuskan program kerja dan mengkoordinasikan penyelenggaraan urusan bidang
pertanahan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan agar dapat terukur
secara tepat dan optimal;
d. Menyelenggarakan urusan bidang pertanahan berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan demi terwujudnya sinkronisasi kebijakan dengan baik;
e. Mengarahkan dan mengendalikan penyelengaraan urusan bidang pertanahan
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan agar tugas dapat dilaksanakan
secara tepat guna dan tepat tepat sasaran;
f. Membina aparatur dan mengevaluasi dalam penyelenggaraan urusan bidang
pertanahan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan guna mengetahui
keberhasilan pelaksanaan tugas secara komprehensif;
g. Penyelenggaraan pemantauan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
reformasi birokrasi;
h. Melaporkan penyeelenggaraaan urusan pertanahan secara periodik berdasarkan
ketentuan peraturan perundan-undangan sebagai bentuk akuntabilitas kinerja;
i. Melaksanakan tugas dukungan terhadap penyelenggaraan pemerintah daerah.
5
2. Sekretariat
a. Sekretariat dipimpin oleh sekretaris yang dalam melaksanakan tugasnya berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala dinas;
b. Sekretariat mempunyai tugas membantu kepala dinas dalam memberikan pelayanan
administrasi kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan dinas dalam urusan
umum, pelengkapan, keuangan, kepegawaian, perpustakaan, evaluasi dan pelaporan;
c. Untuk menyelenggarakan tugas, sekretariat mempunyai fungsi :
1) Pelaksanaan koordinasi penyusunan anggaran Dinas Pertanahan;
2) Penyusun anggaran, pembinaan organisasi dan tata laksana, menyusun evaluasi
dan pelaporan;
3) Penyelenggaraan kegiatan administrasi umum dan kepegawaian, pengoelolaan
keuangan, penatausahaan adet dan perlengkapan kantor;
4) Mengoordinasikan pemantauan, evaluasi, pengendalian dan penilaian atas capaian
pelaksanaan tugas Dinas Pertanahan, dan;
5) Melaksanakan tugas dukungan terhadap penyelenggaraan pemerintah daerah.
Sub Bagian Umum dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang dalam
melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.
Sub Bagian Umum mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam melaksanakan
urusan pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian, rumah tangga, peralatan dan
perlengkapan Dinas.
Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang dalam
melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.
Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam melaksanakan
pengelolaan administrasi keuangan yang meliputi penyusunan rencana anggaran
6
belanja Dinas, verifikasi, perbendaharaan, penyusunan pertanggung jawaban keuangan
Dinas.
Bidang Ganti Kerugian dan Penataagunaan Tanah dipimpin oleh seorang Kepala
Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertangggung jawab
kepada Kepala Dinas. Bidang Ganti Kerugian dan Penatagunaan Tanah mempunyai tugas
membantu Kepala Dinas dalam mengumpulkan dan mengolah data, bahan dan
informasidalam penyusunan pedoman dan petunjuk teknis, penyelesaian Pengadaan
Tanah, ganti kerugian dan satuannan serta penatagunaan tanah untuk pembangunan.
Bidang Ganti Kerugian dan Penatagunaan Tanah memiliki fungsi:
a. Merumuskan rencana program kerja dan kegiatan Dinas Pertanahan yang berbasis
kinerja sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b. Mengumpulkan dan mempelajari peraturan perundang-undangan, pedoman dan
petunjuk teknis dibidang penyelenggaraan pengadaan tanah;
c. Menyiapkan dan mengolah data, bahan dan informasi yang berkaitan dengan
pelaksanaan ganti kerugian dan penatagunaan tanah;
d. Menyusun perencanaan dan pembangunan dan pembangunan sistem informasi
pengelolaan;
e. Menyusun perencanaan dan pembangunan sistem informasi geografis.
f. Merumuskan dan pelaksanan kegiatan penyelesaian masalah ganti kerugian dan
santunan tanah untuk pembangunan;
g. Memfasilitasi sertifikat tanah aset barang milik daerah;
h. Menyusun perencanaan dan pembangunan sistem informasi pertanahan;
i. Menyususn perencanaan dan pembangunan sistem informasi geografis;
j. Merumuskan dan pelaksanaan kegiatan penetapan subjek dan obyek redistribusi
tanah serta ganti kerugian tanah kelebihan maksimum dan tanah absensi;
k. Melaksanakan investarissasi dan rekomendasi Obyek Redistribusi Tanah;
l. Melaksanakan koordinasi penyelenggaraan redistribusi tanah obyek reforma agraria;
7
m. Menetapkan daftar masyarakat penerima santunan tanah dan ganti kerugian tanah;
n. Melaksanakan fasilitas peberan reoens terhadap surat keterangan penguasaan tanah
lebih dari luasan batas maksimum;
o. Melaksanakan fasilitas penataan administrasi pertanahan di kecamatan dan
kelurahan;
p. Melaksanakan inventarisasi dan identifikasi ganti kerugian dan penatagunnaan tanah
serta pemetaan zona nilai tanah;
q. Melaksanakan koordinasi kegiatan prona dengan instansi terkait;
r. Melaksanakan monotoring dan evaluasi serta pelaporan penyelenggaraan urusan
bidang ganti kerugian dan penatagunaan tanah;
s. Merumuskan evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas bidang ganti kerugian dan
penataagunaan tanah, dan;
t. Melaksanakan tugas dukungan terhadap penyelenggaran pemerintah daerah.
Seksi Administrasi Pertanahan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam
melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Bidang Ganti Kerugian dan Penataguanaan tanah. Seksi Administrasi Pertanahan
mempunyai tugas membantu Kepala Bidang dalam pelaksanaan Administrasi
Pertanahan.
Seksi Ganti Kerugian dan Santunan Tanah untuk Pembangunan dipimpin oleh
seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawahan
bertangungjawab kepada Kepala Bidang Ganti Kerugian dan Penatagunaan Tanah.
Seksi Ganti Kerugian dan Santunan Tanah untuk Pembangunan mempunyai tugas
membantu Kepala Bidang dalam pelaksanaan Ganti Kerugian dan Santunan Tanah
untuk pembangunan.
8
Seksi Penatagunaan Tanah dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam
melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Bidang Ganti Kerugian dan Penatagunaan Tanah. Seksi Penatagunaan Tanah
mempunyai tugas membantu Kepala Bidang dalam pelaksanaan Penatagunaan Tanah.
9
i. Merumuskan rencana dan mengkaji bahan perumusan kebijakan umum dan teknis
pengawasan pertanahan dan penangan sengketa pertanahan;
j. Menyiapkan kajian hukum, sosial, budaya dan ekonomi dari permasalahan sengketa
tanah;
k. Melaksanakan mediasi dan fasilitasi dalam penyelesaian sengketa tanah termasuk
ganti kerugian dan santunan tanah untuk pembangunan;
l. Melaksanakan penerapan dan penyelesaian permasalahan tanah ulayat;
m. Melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi survei dan pemetaan batas tanah ulayat;
n. Melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi pengakuan dan pengukuhan masyarakat
hukum adat;
o. Merumuskan penetapan tanah ulayat dalam daerah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
p. Melaksanakan pembinaan dan penyuluhan dalam penyelesaian sengketa pertanahan
dan tanah garapan;
q. Merumuskan Standar Operasional Prosedur, Standar Pelayanan Publik pada lingkup
Bidang Pemetaan dan Penyelesaian Sengketa Pertanahan;
r. Merumuskan evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas Bidang Pemetaan dan
Penyelesaian Sengketa Pertanahan dan;
s. Melaksanakan tugas dukungan terhadap penyelenggaraan pemerintah daerah.
10
Penyelesaian Sengketa Pertanahan.
Seksi Pengelolaan Tanah Kosong dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam
melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Bidang Pemetaan dan Penyelesaian Sengketa Pertanahan. Seksi Pengelolaan Tanah
Kosong mempunyai tugas membantu Kepala Bidang dalam pelaksanaan Pengelolaan
Tanah Kosong.
Pada Dinas dapat dibentuk UPTD untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional
dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu. Ketentuan lebih lanjut mengenai
pembentukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi UPTD sebagaimana diatur dengan
peraturan Walikota.
Pada Dinas dapat ditempatkan Pegawai Negeri Sipil dalam kelompok Jabatan
Fungsional berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Kelompok jabatan
fungsional sebagaimana mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas
sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
7. Tata Kerja
11
memberi bimingan, serta petunjuk pelaksanaan tugas bawahannya. Setiap pimpinan pada
masing-masing satuan organisasi di lingkungan Dinas wajib mengikuti dan mematuhi
petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan
laporan berkala pada waktunya.
8. Ketentuan Peralihan
Pejabat yang telah diangkat sebelum berlakunya peraturan Wali Kota ini tetap
menjabat sampai dengan dilantiknya Pejabat yang baru.
9. Ketentuan Penutup
Peraturan Wali Kota ini mulai berlaku pada tanggal 2 Januari 2021. Agar setiap
orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Wali Kota ini dengan
penempatannya dalam Berita Daerah Kota Padang.
12
1. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis pengadaan tanah yang menjadi
kewenangan daerah provinsi.
2. Menyiapkan perumusan kebijakan teknis dan koordinasi, pelaksanaan kebijakan
pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan mengenai urusan perencanaan
dan penetapan penggunaan tanah lintas daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah
Provinsi;
3. Penyiapan perumusan kebijakan teknis, koordinasi, pelaksanaan kebijakan, pemantauan,
analisis, evaluasi dan penyusunan laporan mengenai urusan penyelesaian masalah tanah
dan izin lokasi lintas daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah Provinsi;
4. Menyiapkan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan
teknis di bidang kawasan pertanahan; dan
5. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan.
Urusan Pemerintah bidang Pertanahan adalah Urusan Wajib tidak berkaitan dengan
Pelayanan dasar yang merupakan urusan pemerintah konkuren (dibagi) antara pemerintah
Pusat, Provinsi dan Kab/Kota. Khusus bagi Daerah Kab/Kota kewenanganya Berdasarkan
Kepmendagri No. 050-3708 tahun 2020 adalah sbb :
13
BAB III
DESKRIPSI KEGIATAN MAGANG
14
f) Menggabungkan dan memperbaiki data yang sama di Excel.
Magang dilakukan di hari kerja yaitu Senin sampai dengan Jumat dengan waktu dari jam
07:30 – 16:00 WIB.
Juni I 1) Pengenalan
gambaran umum
tentang Dinas
Pertanahan Kota
Padang Supervisor dari Dinas
Pengenalan
2) Pengenalan Pertanahan Kota Padang
anggota magang
anggota Dinas
dan merekap
Pertanahan Kota
tugas-tugas yang
Padang dengan
akan dikerjakan
anggota magang
selama magang
3) Penyampaian
Informasi tentang Suryo Nugroho, S.Kom
tugas yang harus
NIP: 19790728 201001 1 010
di lakukan
anggota magang
II 1) Pembagian 11 Pengenalan
Kecamatan Kota kecamatan dan
Padang Dibagi kelurahan yang
Menjadi 4 Orang ada di wilayah
Kota Padang
2) Klarifikasi
Kecamatan dan Supervisor dari Dinas
15
Kota Padang
3) Membuat Tabel
Excel Kelurahan
Berdasarkan
Kode Wilayah
Luas, Batas Suryo Nugroho, S.Kom
4) Mengelompokkan
Kelurahan
Berdasarkan
Kecamatan
2) Pengelompokkan
Sebaran KIB A
dalam OPD &
SKPD
16
Kecamatan
2) Sebaran KIB A
Suryo Nugroho, S.Kom
dan OPD PUPR
di Kecamatan NIP: 19790728 201001 1 010
Masing di
Pembagian
17
4) Mencari Titik NIP: 19790728 201001 1 010
Koordinat
Tanah
Sangketa
Kelurahan
Olo,
Kecamatan
Padang Barat
18
melalui beberapa jenis kegiatan yaitu digitasi, penggunaan GPS untuk mengukur
lapangan dan data dari GPS bisa dimasukkan ke dalam sistem SIG
D. Penginderaan jauh
Memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang teknik pengamatan obyek.
Penafsiran fenomena geografi melalui foto dan citra penginderaan jauh secara teoritis
dalam menginterpretasi citra untuk menyesuaikan dan menentukan lokasi fasilitas
kesehatan.
3.4 Kesulitan – kesulitan Dalam Pekerjaan (Terkait penyelesaian substansi pekerjaan yang
diamati dan dialami)
Kesulitan yang dihadapi selama magang adalah penentuan lokasi puskesmas pembantu,
sedangkan dalam penentuan fasilitas kesehatan lainnya terutama penentuan rumah sakit itu
lebih mudah ditemukan. Selain itu, selama magang hanya beberapa kali survei ke lapangan.
Terbatasnya survei ke lapangan mempersulit pemagang dalam menentukan batasan-batasan
dan seberapa luas lokasi fasilitas kesehatan tersebut.
19
BAB IV
Analisis yang digunakan dalam pembuatan laporan magang ini adalah analisis spasial
dengan menggunakan perangkat lunak ArcGis 10.4, Google Earth, dan Microsoft Excel.
Proses dilakukan dari mengumpulkan data dengan cara mencari titik koordinat sebaran
fasilitas kesehatan di Kecamatan Kuranji dan Kecamatan Nanggalo di Google Earth. Jika
sudah dapat titik koordinatnya maka dapat kita olah di perangkat lunak ArcGIS.
20
Gambar 3. Bagan Alir Proses Penentuan Lokasi Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Kuranji dan Kecamatan Nanggalo
4.3 Pembahasan
Pada praktek magang kali ini, dilakukan pengolahan data yang didapatkan dari Dinas
Pertanahan, data yang di dapat berupa data citra satelit tahun 2019 dan data acuan berupa
data excel KIB (Kartu Inventaris Barang).
Dari data yang telah didapatkan, maka hal yang perlu dilakukan ialah mencari titik
koordinat lokasi fasilitas kesehatan tersebut di Google Earth. Berdasarkan hasil plotting titik
koordinat yang dilakukan di Google Earth maka dapat diketahui lokasi masing-masing
fasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan Kuranji dan Kecamatan Nanggalo.
Setelah melakukan proses pencarian titik koordinat dan sudah di ketahui lokasinya,
langkah yang dilakukan selanjutnya ialah digitasi on screen terhadap sebaran lokasi fasilitas
kesehatan di Kecamatan Kuranji dan Kecamatan Nanggalo. Fasilitas kesehatan di bawah
binaan Pemerintah Kota Padang yaitu RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah), puskesmas,
21
puskesmas pembantu, posyandu dan poskeskel. Proses digitasi on screen ini dilakukan di
Kecamatan Kuranji dan Kecamatan Nanggalo sehingga di dapatkan sebanyak 12 sebaran
lokasi fasilitas kesehatan di Kecamatan tersebut. Kecamatan Kuranji sebanyak 8 fasilitas dan
Kecamatan Nanggalo sebanyak 4 fasilitas yang ditemukan. Untuk mengetahui lebih jelas
jumlah fasilitas kesehatan di Kecamatan Kuranji dan Kecamatan Nanggalo dapat dilihat pada
tabel berikut.
Fasilitas Kesehatan
No Kecamatan
RSUD Puskesmas Pustu Poskeskel Jumlah
1 Kuranji 1 3 2 2 8
2 Nanggalo 0 2 2 0 4
Jumlah 1 5 4 2 12
Tabel 2. Jumlah dan Sebaran Fasilitas Kesehatan Kecamatan Kuranji dan Nanggalo
Setelah dilakukan proses identifikasi dan penentuan lokasi fasilitas kesehatan, maka
dapat diketahui sebaran lokasi fasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan Kuranji dan
Kecamatan Nanggalo tersebut. Berikut langkah kerja yang dilakukan dalam proses penentuan
lokasi fasilitas kesehatan di Kecamatan Kuranji dan Kecamatan Nanggalo.
Langkah Kerja :
1. Untuk penentuan lokasi fasilitas kesehatan maka bukalah perangkat lunak Google Earth
di PC.
22
2. Untuk menemukan lokasi fasilitas kesehatan tersebut kita perlu mencari titik
koordinatnya terlebih dahulu di Google Earth.
3. Untuk menyimpan file koordinat tersebut maka klik kanan pada RSUD kemudian klik
Save Place As, untuk file pilih Kml kemudian Save.
4. Untuk memasukkan koordinat yang didapatkan maka kita perlu mengubah formatnya
dulu, dengan cara klik ArcToolbox pilih Conversion Tools. Kemudian pilih From KML
dan klik 2 kali Kml To Layer. Masukkan file yang didapatkan dari Google Earth
kemudian pilih tempat penyimpanan dan klik Ok.
23
Gambar 7. Kml To Layer
5. Masukkan data shp batas administrasi dan Citra Tahun 2019 dengan cara klik Add Data.
6. Data yang ditambahkan ialah shp administrasi Kecamatan Kuranji dan Kecamatan
Nanggalo, dan citra satelit tahun 2019. Titik koordinat didapatkan dari penentuan lokasi
di Google Earth, data shp batas administrasi didapatkan dari Dinas Pertanahan Kota
Padang yang didapat dari Inageoportal, dan Citra Tahun 2019 didapatkan dari Dinas
Pertanahan Kota Padang yang didapat dari SAS Planet.
24
Gambar 9. Hasil Data Setelah di Tambahkan
7. Selanjutnya lakukan overlay data batas administrasi dengan titik koordinat dengan
menggunakan tool Geoprocessing > Union.
8. Selanjutnya kita membuat shp fasilitas kesehatan tersebut dengan cara digitasi. Pertama
buka Catalog pilih penyimpanan kemudian klik kanan pilih new lalu pilih Shapefile.
Kemudian bikin nama file, untuk feature type pilih polygon. Ubah koordinat sistem
mejadi WGS 1984 UTM Zone 47S.
25
Gambar 11. Membuuat Shp
9. Pilih menu Editor kemudian klik Start Editing, lalu klik fasilitas kesehatan dan klik Ok.
26
10. Kemudian klik Create Features – klik fasilitas kesehatan – pada Construction Tools
pilih polygon.
11. Kemudian lakukan proses digitasi – klik kanan 2 kali jika sudah selesai – Open Attribut
Table dan akan muncul polygon baru seperti gambar dibawah.
27
Gambar 16. Digitasi
12. Kemudian lakukan pengeditan pada Attribut Table dengan menambahkan Field terlebih
dahulu dengan nama field fasilitas dan ket.
28
Gambar 19. Mengisi Attribut Table
13. Setelah proses digitasi maka kita perlu Cek Error Topology dengan cara klik Catalog,
kemudian pilih tempat penyimpanan dan klik kanan pada penyimpanan. Klik New pilih
File Geodatabase bikin nama kesehatan.
29
14. Klik kanan pada kesehatan pilih New, klik 2 kali pada Feature Dataset dan beri nama
kesehatan. Kemudian klik Next pilih Coordinate System, klik Next pilih WGS 1984, klik
Next dan klik Finish.
15. Konversi shp ke Feature Class di Geodatabase. Pilih Editor kemudian klik ArcToolbox pilih
Conversion Tools pilih To Geodatabase klik 2 kali Feature Class To Feature Class.
Masukkan file CLIPKESEHATANFIX. Output Location masukkan file kesehatan.gdb.
Output Feature Class bikin kesehatan klik Ok.
30
Gambar 23. Feature Class To Feature Class
16. Pilih Catalog klik kanan pada kesehatan pilih New klik 2 kali pada Topology.
17. Input data klik Next, klik Must Not Overlap dan Must Not Have Gaps.
31
Gambar 25. Penyatuan Database Topology
Gambar 26. Must Not Overlap & Must Not Have Gaps
18. Setelah dilakukan Error Topology maka dapat diketahui kesalahan pada Topology Must Not
Overlap 0 dan Must Not Have Gaps 12.
32
Gambar 27. Total Error Topology
19. Memperbaiki kesalahan fasilitas kesehatan yang error dengan cara klik Editor Start Editing
dan klik Error Inspector.
33
20. Langkah selanjutnya pada menu Show pilih Must Not Have Gaps, klik Search Now.
Kemudian klik kanan pada Feature, lalu klik Zoom To dan yang terakhir ialah klik Create
Feature.
21. Jika sudah selesai melakukan perbaikan Error Topology hasilnya seperti gambar dibawah ini.
34
22. Setelah dilakukan Digitasi dan Cek error Topology maka didapatkan hasil peta sebaran
fasilitas kesehatan di Kecamatan Kuranji dan Nanggalo.
Gambar 31. Hasil Peta Sebaran Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Kuranji & Nanggalo
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penentuan lokasi yang didapatkan dari Google Earth maka dapat diketahui
lokasi masing-masing fasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan Kuranji dan Kecamatan
35
Nanggalo. Fasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan Kuranji dan Kecamatan Nanggalo
seluruhnya berjumlah 12. Pada Kecamatan Kuranji itu sebanyak 8 fasilitas dan Kecamatan
Nanggalo yaitu sebanyak 4 fasilitas yang ditemukan. Pada Kecamatan Kuranji terdapat 1
RSUD, 3 puskesmas, 2 puskesmas pembantu, dan 2 poskeskel. Pada Kecamatan Nanggalo
terdapat 2 puskesmas dan 2 puskesmas pembantu. Masing-masing fasilitas kesehatan tersebut
memiliki jarak yang berbeda-beda antara setiap titik fasilitas kesehatan dengan titik fasilitas
kesehatan yang lainnya. Beberapa diantaranya berada di dekat pusat kecamatan, sedangkan
yang lainnya terpencar menjangkau wilayah yang jauh dari pusat kecamatan dan pusat
perekonomian.
5.2 Saran
Dari hasil pemetaan sebaran lokasi fasilitas kesehatan di Kecamatan Kuranji dan
Kecamatan Nanggalo yang dilakukan, pemagang mendapatkan kesulitan dalam identifikasi
dan penentuan lokasi fasilitas kesehatan. Hal itu dikarenakan terbatasnya survei ke lapangan
selama kegiatan magang. Untuk itu saran pemagang dalam melaksanakan kegiatan, instansi
memberi kepercayaan kepada mahasiswa magang untuk diikutsertakan dalam kegiatan
pekerjaan dilapangan, sehingga mempermudah dalam penentuan lokasi fasilitas kesehatan
serta dapat menambah wawasan dan pengalaman pemagang.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2009. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan: Depkes RI:
Jakarta.
Moh Pabundu Tika. 2005. Metode Penelitian Geografi. Bumi Aksara: Jakarta.
36
37