DI KANAGARIAN MAGEK
KABUPATEN AGAM
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................ii
BAB I Gambaran Umum Nagari Magek..........................................1
1. Letak Nagari Magek.............................................................................2
2. Kondisi Alam Nagari Magek............................................................3
3. Sekolah dan Pasar Nagari Magek...............................................4
BAB II Batagak Panghulu di Nagari Magek....................................5
A. Hal yang harus diperhatikan Batagak Panghulu
di Nagari Magek..............................................................................................6
1. Pakaian Penghulu Nagari Magek................................................6
2. Pantangan Seorang penghulu di Nagari Magek...............9
3. Keberadaan seorang penghulu di Nagari Magek...........10
4. Sebab dilakukan batagak panghulu.........................................11
5. Macam-macam perilaku buruk penghulu.........................12
6. Tanggung jawab seorang penghulu........................................14
7. Sifat dan Hukuman seorang penghulu..................................15
8. Tugas dan Fungsi seorang Penghulu......................................16
B. Proses pelaksanaan Batagak Panghulu
di Nagari Magek............................................................................................17
1. Proses pelaksaan Batagak Panghulu Nagari Magek....18
2. Makna menyembelih kerbau......................................................22
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
Gambaran Umum
Nagari Magek Gambar 1 : Kantor Wali Nagari Magek
Sumber : Magek.home.facebook
Kanagarian Magek
adalah bahagian dari Kabupaten Agam atau
Sumatera Barat pada umumnya dan Minangkabau
pada khususnya yang tidak dapat dipisahkan dari
suatu keistimewaan adat istiadat yang tak lapuk
dek hujan dan tak lakang dek paneh. Menurut
sejarah yang diterima dari orang tua, bahwa
penduduk Nagari Magek berasal dari Batipuh
Pariangan Padang Panjang, dengan melintasi
gunung Merapi turun ke Koto Gadang Pasakaan
atau Lurah Simajo Padang Magek yakni suatu
Nagari dalam Kecamatan Baso. Dari sini turun ke
Padang Rajo atau Nagari Baso, sebahagian menuju
ke Nagari Tarab dan sebahagian lagi yang terdiri
dari 7 (tujuh) suku yakni : Koto, Piliang, Jambak,
Melayu, Sikumbang, Bicu, dan Tanjung.
1
1. Letak
Gambar 2 : Peta Nagari Magek
Nagari Magek Sumber : Magek.home.facebook
2
2 .Kondisi Alam
Gambar 3 : Keadaan Nagari Magek
Nagari Magek Sumber : Dokumentasi Pribadi
1. Bentuk Daratan
Kanagarian Magek merupakan hamparan
yang membujur dari Barat Laut ke Tenggara,
tidak ada perbukitan dan pegunungan. Luas
Nagari ini keseluruhannya kurang lebih 703 ha
sedangkan 443 ha diantara keseluruhannya
adalah luas pesawahan rakyat. Nagari ini
mempunyai ketinggian kurang lebih 950 m
dari permukaan laut yang tanahnya subur
dan sangat baik untuk pertanian.
2. Iklim
Nagari Magek beriklim sedang tidak terlu dingin
dan tidak terlalu panas, angin bertiup 1×6 bulan
dari Timur ke Barat yang membawa musim
panas 1×6 bulan berembus dari Barat ke timur
membawa musim hujan dengan curahan
sekitar 2000-3000 mm. Tanahnya subur dan
udaranya nyaman. Semua tanaman tumbuh
dengan baik seperti pisang, tanam-tanaman
tua, durian, manggis, dan kayu-kayuan lainnya.
3
3. Sekolah & Pasar
Gambar 4 : SMA Negeri 1 Kamang Magek
Nagari Magek Sumber : Infosekolah.net
4
BAB II
BATAGAK PANGHULU
DI NAGARI MAGEK
A. Hal yang harus diperhatikan dalam Batagak
Panghulu di Nagari Magek
1. Pakaian Penghulu di Nagari Magek, Kabupaten Agam
3. Kain
6
Celana atau sarawa adalah
penutup anggota tubuh
pangulu mulai dari pinggang
hingga pergelangan kaki,
celana ini berwarna hitam
dan longgar, terbuat dari
kain berbahan beludru dan
pada bagian bawah dihiasi
dengan benang hias guna
menambah nilai keindahan
saat dipandang.
5. Sisampiang
7
7. Karih/Keris
8. Tungkek/Tongkat
8
2. Pantangan Penghulu
Nagari Magek Gambar 14 : Penghulu di Magek
Sumber : Dokumentasi Pribadi
9
3 .Keberadaan Seorang
Penghulu di Nagari Magek
Gambar 15 : Penghulu di KAN Magek
Sumber : Dokumentasi Pribadi
10
4. Sebab dilakukan
Batagak Panghulu di
Gambar 16 : Acara Batagak Panghulu
Nagari Magek Sumber : Dokumentasi Pribadi
11
dapat didampingi, dibimbing, dan dibekali dengan ilmu pengetahuan
sehingga kelak bisa mandiri apabila yang digantikan sudah meninggal
dunia, dan agar lebih lancar karena adanya karisma dan kewenangan
penghulu menunjuk pengganti selagi masih hidup.
Membangkik Batang Tarandam artinya pengangkatan penghulu
yang sudah puluhan tahun terendam atau tersimpan. Tersimpannya
gelar penghulu disebabkan oelh pengganti penghulu yang meninggal
tidak ada (belum ada kemenakan laki-laki bertali darah yang ada
hanya kemenakan perempuan). Penggantinya ditunggu lahir
kemenakan laki-laki yang memenuhi syarat menurut adat dan gelar
penghulu terlipat sejak lama karena pihak-pihak yang bersengketa
tidak mau damai dan tidak ada kesepakatan mencari jalan
keluarnya. Kesepakatan muncul setelah ada generasi baru dan
bentuk kesepakatan itu bisa berupa baju salai babagi duo (baju
sehelai dibagi dua) dan kembali kejalur semula
12
c) Ketiga, Pengulu balah batuang (penghulu belah bambu),
yaitu penghulu yang sikapnya seperti orang membelah
bambu yang disebelah ditekan dan sebelah ditarik. Hal ini
mengiaskan sikap penghulu yang tidak adil.
d) Keempat, Pengulu katuak-katuak (penghulu ketuk-
ketuk), yaitu penghulu yang sikapnya seperti yang berbunyi
bila diketuk. Hal ini mengiaskan penghulu yang tidak
mempunyai inisiatif.
e) Kelima, pengulu tupai tuo (penghulu tupai tua), yaitu
penghulu yang sikapnya seperti tupai tua. Hal ini mengiaskan
penghulu yang tidak mau berusaha karena takut salah,
seperti orang tidak percaya pada kemampuan dirinya
sendiri.
f) Keenam, pengulu busuak hariang (penghulu busuk
haring), yaitu penghulu yang sikapnya seperti orang yang
bau kencing. Hal ini mengiaskan penghulu yang bertingkah
laku seperti orang yang membawa keresahan kemana-
mana.
13
6. Tanggung Jawab
Pimpinan Adat
Gambar 18 : Datuak Nagari Magek
Sumber : Dokumentasi Pribadi
14
7. Sifat & Hukuman bagi
15
8. Tugas & Fungsi seorang
16
18
Setelah pengesahan ini diadakan pula pertemuan dengan
menyembelih seekor kambing yang dihadari oleh Ninik-
Mamak yang Pucuak saja dari tiap-tiap persukuan. Dalam
pertemuan ini diminta persetujuan kepada Niniak Mamak
Nagari (Nan Tujuh Suku) untuk mensahkan calon yang
diunjukan oleh persukuan sekaligus menyetujui hari
perhelatan dan menyembelih kerbau
Setelah pertemuan ini, diadakan pertemuan dengan Ninik-
Mamak Satie Nan Arek Karangan Nan Taguah, kapan dan
dimana perhetelan akan dilaksanakan tanpa menyembelih
kerbau.
Diresmikanlah gelar pusaka itu kepada hadirin serentak
dengan pemberian gelar baru kepada anak kemenakan.
Sesudah itu dipersilahkan Penghulu yang baru dinobatkan,
bersalaman dengan para hadirin yang duduk, mulai dari
atas (tempat duduk Penghulu nan Pucuak), begitu pula
kemenakan yang baru diberi gelar (kaciak banamo, gadang
bagala) kok raso alah bamakan, kok rupo alah baliek, maka
selesailah pengangkatan Penghulu yang dinamakan
"membangkit batang tarandam". Dengan selesainya upacara
perhelatan membangkit batang tarandam ini, diduduak
lamo panek kok tibo, ditagak lamo paniang kok datang,
maka dikemukakanlah persembahan minta diri oleh sialek
kepada silang dan bapangka, karajo nan bapokok
Peresmian Penghulu
Sumber : Covesia.com
19
2. Hidup Bakarilahan
20
3. Mati Batungkek Padi
Jika seorang Penghulu meninggal dunia dalam suatu
kampung (jorong) dalam lingkungan salah satu dari sidang
yang kelima dalam Nagari Magek, yang mana anak
kemenakan dari yang meninggal, wajib memberitahukan
dengan segera kepada Ninik-Mamak Nan Pucuak serta Ninik-
Mamak Nan Bahindu dalam persukuannya. Ninik-Mamak
Nan Pucuak dan Ninik-Mamak Nan Bahindu, setelah
21
2. Makna menyembelih kerbau bagi seorang Penghulu
Menyembelih Kerbau
Sumber : Kumparan.com
22
BAB III
PENUTUP
BAB III
A. Kesimpulan
Menurut adat Minangkabau, peresmian atau pengangkatan
seorang penghulu tidak dapat dilakukan oleh keluarga yang
bersangkutan saja. Upacara tersebut harus melibatkan KAN
(Kerapatan Adat Nagari). Peresmian haruslah berpedoman dalam
petitih adat Minang yakni Maangkek Rajo sakato alam, Maangkek
Pangulu sakato kaum. Melalui petitih tersebut, upacara adat
Batagak Panghulu harus dihadiri oleh semua pihak bahkan para
pejabat daerah setempat. Untuk mengangkat seorang penghulu
ada beberapa syarat yang harus dipenuhi menurut adat : 1)
Penghulu haruslah seorang laki-laki. 2) Penghulu haruslah orang
yang baik dan berasal dari keluarga yang baik juga. 3) Telah baligh
(dewasa) dan berakal. 4) Seorang penghulu harus berilmu. 5)
Penghulu harus memiliki sifat adil dan bijaksana.
Selain itu terdapat beberapa langkah yang harus ditempuh
dalam upacara Batagak Panghulu. Harus adanya musyawarah
(Barundiang) yang dilakukan oleh keluarga besar (musyawarah
paruik) dengan anak kemenakan penghulu (musyawarah
sapayuang), dan persukuan dibawah suku nan ampek
(musyawarah suku). Setelah melakukan musyawarah, maka
dilakukan prosesi adat pemasangan saluak yang diangkat oleh
seorang Datuak, pengambilan sumpah (pembai'tan) dan
penasehatan penghulu yang akan diangkat oleh Datuk, setelah itu
dilakukan prosesi berarak untuk memberitahukan kepada
masyarakat bahwa seorang datuk telah diresmikan menjabat
24
DAFTAR PUSTAKA