Shalom. Oleh sebab kasih karunia-Nya yang sudah dilimpahkan-Nya bagi kita, maka mari kita
panjatkan segala doa, ucapan syukur, hormat, pujian dan kemuliaan kepada Tuhan Yesus yang
Pada hari ini, kita akan merenungkan Firman Tuhan yang kita angkat dari Surat 2 Petrus 3:9-15.
Perikopnya adalah: “Hari Tuhan”. Topik kita yaitu: KESABARAN DALAM SEGALA
Pengantar
Ayat-ayat Firman Tuhan ini adalah bagian dari surat Simon Petrus yang dikirimkan kepada
mereka yang bersama-sama dengan Simon Petrus dan hamba-hamba Tuhan, mendapat iman
yang teguh oleh karena keadilan Allah dan Yesus Kristus, Tuhan dan Juru Selamat kita.
Dalam Surat 2 Petrus 3:9-16, kita mendapati berbagai peringatan dan nasihat dari Rasul Petrus
bagi mereka pada zaman itu, dan untuk kita pada zaman sekarang. Supaya kita menjadi sabar
dalam segala penantian dan tidak bercacat dan tidak bercela sampai Tuhan Yesus datang yang
kedua kalinya.
Ia mengungkapkan antara lain bahwa: Ia sungguh sangat sabar terhadap kita; Hari Tuhan itu
datangnya seperti pencuri; menanti kedatangan Allah; menanti langit dan bumi yang baru;
berusaha tidak bercacat dan tidak bercela sampai kedatangan-Nya; kesabaran Tuhan adalah
kesempatan bagi kita untuk mendapatkan keselamatan; serta memahami segala perkara yang
sukar dimengerti.
Iklan
Ia sabar terhadap kita
Dengan menyimak dan mempelajari Firman Tuhan yang terekam dalam Surat 2 Petrus 3:9, kita
mendapati dua didikan dan ajaran yang luar biasa, yaitu bahwa Tuhan tidak pernah lalai
Mari kita coba perhatikan bunyi Firman-Nya: “Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun
ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia
menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan
bertobat.”
Sungguh! Kendati ada orang-orang yang menganggap Dia tidak ingat atau mengabaikan akan
janji-Nya, namun Tuhan tidak pernah lalai menepati janji-Nya. Sebaliknya, Ia justeru sabar
Allah sabar menanti kita berbalik beribadah, berdoa, mengucap syukur, memuji, memuliakan,
menyembah dan melayani Dia. Ia sabar menanti, supaya kita tidak terseret ke jurang maut.
Supaya kita tidak binasa oleh hukuman dosa. Tuhan akan tetap sabar menanti, supaya kita
menerima bagian hidup kekal yang penuh sukacita dan damai sejahtera di sorga, pada waktu-Nya.
Hari Tuhan
Rasul Petrus juga mengingatkan bahwa hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Tidak ada
seorangpun yang berkuasa mengetahui waktu kedatangan hari Tuhan. Tetapi, Rasul Petrus
menunjukkan tanda-tandanya, antara lain: langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan
unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api. Kemudian bumi dan segala yang ada di atasnya
Hal demikian dinyatakan oleh Firman Tuhan yang tercantum dalam Surat 2 Petrus 3:10. Alkitab
mengatakan: “Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap
dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi
Fenomena menunjukkan bahwa menanti bukanlah sesuatu yang menyenangkan. Banyak orang
tidak suka menanti atau menunggu. Tetapi jika segala sesuatu yang fana ini akan hancur, musnah
dan binasa sedemikian rupa, maka hendaklah kita menyiapkan diri. Hendaklah kita hidup suci
dan saleh. Hendaklah kita berbuat yang baik, lebih baik dan terbaik dengan penuh rasa takut
akan Tuhan.
Sekarang, marilah kita baca dan kita perhatikan Firman Tuhan dalam Surat 2 Petrus 3:11.
Demikianlah bunyi Firman-Nya: “Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian,
Dalam Surat 2 Petrus 3:12, Firman Tuhan juga mengingatkan: “yaitu kamu yang menantikan dan
mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur
Melalui ayat ini, Rasul Petrus menyatakan bahwa dengan kehidupan mereka yang suci dan saleh,
maka mereka menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu, ya pada Hari
Tuhan itu, langit akan binasa dalam api. Dan segala yang ada dunia yang fana ini akan hancur,
Oleh sebab itu, marilah kita berupaya menantikan kedatangan-Nya dengan selalu berjaga-jaga!
Mari kita berbuat baik, lebih baik dan terbaik dalam nama-Nya. Mari kita semakin berbakti
kepada Allah! Jadikanlah hari-hari kita menjadi hari-hari yang penuh dengan ibadah, doa, ucapan
Jangankah kita menggunakan waktu yang tersisa untuk perbuatan yang tidak berguna dan akan
binasa. Jangan pula kita lewatkan ibadah dan doa dengan iman yang teguh kepada-Nya, serta
persembahan dan pelayanan Firman-Nya dengan penuh rasa takut akan Dia.
Sejatinya, penantian kita terhadap langit dan bumi yang baru yang penuh dengan kebenaran
adalah sesuai dengan janji-Nya. Demikianlah bunyi Firman Tuhan dalam Surat 2 Petrus
3:13: “Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di
Melalui ayat ini, kita mendapati bahwa Rasul Petrus mengingatkan kita agar kita sabar
menantikan langit dan bumi yang baru. Percayalah! Imanilah! Bahwa Allah Bapa yang kita
sembah, kita puji, kita muliakan dan kita banggakan dalam nama Tuhan Yesus Kristus, sudah
menyediakan langit dan bumi yang baru bagi kita yang percaya dan penuh rasa takut akan Dia.
Yaitu langit dan bumi yang baru yang penuh sukacita dan damai sejahtera bagi kita dan semua
orang yang setia beribadah, berdoa, mengucapkan syukur, memuji, memuliakan, menyembah,
memberi persembahan dan melayani Dia dengan setulus hati dan segenap jiwa.
Selanjutnya, marilah kita baca dan kita pelajari Firman Tuhan yang dicatat dalam Surat 2 Petrus
3:14. Alkitab mengatakan kepada kita: “Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil
menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak
Rasul Petrus mengingatkan mereka yang bersama-sama dengannya, dan hamba-hamba Tuhan,
yang sudah memperoleh iman yang teguh oleh karena keadilan Allah dan Yesus Kristus. Bahwa
sambil menantikan semuanya itu, mereka harus berupaya berbuat baik, lebih baik dan terbaik.
Mereka harus berupaya menjauhkan diri dari hawa nafsu duniawi, dosa dan kejahatan agar
mereka kedapatan hidup suci, saleh, tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya. Yaitu dalam
perdamaian dengan Dia pada waktu yang sudah direncanakan dan ditetapkan-Nya sejak semula.
Akhirnya, marilah kita simak dan kita perhatikan Firman Tuhan yang dicatat dalam Surat 2
Petrus 3:15. Demikianlah bunyi Firman-Nya: “Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai
kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah
Secara duniawi, kita sering mendengar pernyataan bahwa sabar itu ada batasnya. Sabar itu tidak
berlangsung terus menerus. Karenanya, kita harus belajar dan belajar menjadi sabar, karena
Tuhan sudah bersabar lebih dahulu. Percayalah! Bahwa kesabaran Tuhan tidak berbatas.
Oleh sebab itu, anggaplah kesabaran Tuhan sebagai kesempatan bagi kita untuk berbuat baik,
lebih baik dan terbaik. Anggaplah kesabaran Tuhan merupakan kesempatan bagi kita untuk
memperoleh keselamatan. Rasul Petrus menyatakan bahwa seperti juga Paulus, saudara kita yang
Tuhan sudah memberi kita suatu teladan yang sangat luar biasa dalam hal kesabaran. Bahkan,
Tuhan tidak jemu-jemunya bersabar dalam merespon doa dan permohonan kita. Siapakah
gerangan yang bisa dengan sabar mendengar, melawat dan menjawab doa dari seluruh orang
Siapakah gerangan yang dapat dengan sabar mendengar, melawat dan menjawab doa dari tiga
milyar orang percaya di dunia pada waktu yang hampir bersamaan pada hari ini, pada saat ini?
Pernahkah kita membayangkan betapa sibuknya Tuhan dalam mendengar, melawat dan
menjawab segala doa-doa dari milyaran umat-Nya, termasuk kita dan semua orang percaya?
Pernahkah kita membayangkan betapa sibuknya Tuhan mendengar, melawat dan menjawab doa
kita pada setiap saat, setiap waktu dan setiap hari pada semua bulan sepanjang tahun, sepanjang
zaman?
Kita memang tidak perlu menjawab pertanyaan yang bodoh dan konyol itu. Karena sejak zaman
purbakala, Tuhan memang sudah dengan sabar dan setia melakukan segala perkara yang ajaib
bagi semua orang yang oercaya kepada-Nya. Jika jagat raya dengan segala isinya diciptakan-Nya
dari tiada menjadi ada dengan Firman-Nya dalam waktu enam hari, lantas apa sulitnya bagi
Tuhan mendengar, melawat dan menjawab doa-doa dari seluruh umat-Nya yang sangat dikasihi-
Nya?
Berbahagialah kita
Berbahagialah kita yang memiliki Tuhan yang sangat sabar dan setia menantikan kita bertobat
lalu berbuat baik, lebih baik dan terbaik, karena Dia sudah melimpahkan kasih setia dan kasih
Berbahagialah kita yang dengan sabar menantikan segala perkara sambil berusaha berbuat baik,
lebih baik dan terbaik dalam nama-Nya, supaya kita kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di
hadapan-Nya, karena Dia sudah menyediakan bagian dunia baru yang damai sejahtera.
Berbahagialah kita dan semua orang dari segala bangsa di bawah kolong langit yang setia
melayani Dia, karena Dia sudah menyediakan bagi kita bagian hidup kekal yang penuh sukacita