Anda di halaman 1dari 3

1.

Orang percaya harus termotivasi untuk hidup saleh

2 Petrus 3:11-12

3:11 Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya
kamu harus hidup 1 3:12 yaitu kamu yang menantikan e dan mempercepat kedatangan f
hari Allah 2 . Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan
hancur karena nyalanya. g

Nas : 2Pet 3:11

Karena Allah akan segera membinasakan dunia dan menghakimi orang yang tidak benar, kita
jangan menjadi terikat dengan sistem dunia atau hal-hal tertentu di dalamnya. Semua nilai,
sasaran, dan maksud hidup kita harus dipusatkan pada Allah dan harapan akan langit baru
dan bumi baru (ayat 2Pet 3:13

Kebanyakan orang beranggapan bahwa hidup saleh di masa sekarang ini ibarat menegakkan
benang basah, sesuatu yang mustahil dilakukan.  Mengapa demikian?  Karena dunia sudah
begitu rusak dan penuh kejahatan di segala bidang kehidupan.

     Apa itu hidup saleh?  Kata saleh memiliki pengertian:  taat, sungguh-sungguh


menjalankan ibadah, suci dan beriman.  Bagi orang-orang dunia menjalani hidup saleh
mungkin hal yang mustahil, tetapi bagi orang percaya adalah sangat mungkin, karena Tuhan
telah memberikan Roh kudus-Nya kepada kita dan menganugerahkan segala sesuatu yang
berguna untuk hidup saleh  (ayat nas).  Alkitab menyatakan bahwa Roh Kudus, disebut pula
Roh Kebenaran,  "...akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran;"  (Yohanes 16:13). 
Oleh karena itu rasul Paulus menasihati,  "Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu
tidak akan menuruti keinginan daging.  Sebab keinginan daging berlawanan dengan
keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging--karena keduanya
bertentangan--sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki." 
(Galatia 5:16-17).  Asal kita mau dipimpin oleh Roh Kudus setiap hari maka hidup saleh
bukan sekedar impian, tapi bisa terwujud.  Hidup saleh adalah sebuah perintah, bukan
sekedar saran atau himbauan, karena itu kita harus berusaha dan berjuang sedemikian
rupa.  "...hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang
kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus." 
(1 Petrus 1:15-16).

     Jadi hidup saleh adalah kehidupan yang mencerminkan karakter Kristus secara nyata. 
Terhadap orang-orang yang hidup dalam kesalehan Tuhan menganugerahkan janji-janji yang
berharga dan besar.  Sungguh, Tuhan kita adalah Tuhan yang sangat baik dan teramat baik,
sebab ia bukan hanya memberikan perintah untuk hidup dalam kesalehan, namun Ia juga tahu
persis sampai di mana batas kekuatan kita, karena itu Roh Kudus-Nya diutus untuk
menyertai, menolong dan menuntun kita kepada segala kebenaran.

Menunggu Dengan Tekun Dan Setia

Tuhan Yesus pasti akan datang kembali.  Walaupun tidak ada seorangpun yang tahu kapan
waktu kedatangan-Nya, namun kita harus mengindari sikap tidak percaya dan tidak peduli. 
Sikap seperti ini dapat kita hindari bila kita terus bertumbuh dalam iman.  Iman akan
membuat kita mempercayai bahwa apa yang dijanjikan Tuhan pasti akan tergenapi.  Kita
harus sungguh-sungguh mempercayai bahwa Alkitab itu benar dan kita menyadari bahwa hal
kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali merupakan salah satu ajaran Alkitab yang sangat
penting.

Karena kita mempercayai bahwa Tuhan Yesus pasti datang kembali, meskipun kita tidak
mengetahui pasti kapan waktunya, namun kita harus berjaga-jaga.  “Karena itu berjaga-
jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang” (Matius 24:42). Sebagai
orang percaya kalimat berjaga-jaga ini sangat penting diperhatikan, karena Firman Tuhan
mengingatkan kita untuk menunggu terus-menerus kedatangan-Nya kembali sambil berjaga-
jaga sepanjang hidup kita.  Lalu bagaimana cara berjaga-jaga? Kita harus menunggu terus-
menerus dengan hidup menaati Firman Tuhan dan jangan berbuat dosa atau melawan
perintah Tuhan. Kelihatannya sederhana, tapi coba kita introspeksi apakah kita sungguh-
sungguh sudah hidup dalam kekudusan?  Atau sebaliknya kita masih suka kompromi dengan
dosa?  Tidak ada dosa kecil atau dosa besar.  Dosa tetap dosa.  Di dalam Suratan I Tesalonika
5:4-6 mengatakan, “Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam kegelapan,
sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri,karena kamu semua adalah anak-
anak terang dan anak-anak siang.  Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang
kegelapan.  Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga
dan sadar”.

Hari-hari ini kita terus diingatkan Tuhan bagaimana Dia akan segera datang kembali.  Dalam
keempat Injil di Alkitab, kata “berjaga-jaga” itu diulang 18 kali.  Tuhan berpesan agar kita
harus berjaga-jaga.  Sebab bila kita tidak berjaga-jaga, maka Iblis akan dengan mudah
menelan kita untuk masuk dalam tipu dayanya.  Sikap hidup yang berjaga-jaga akan
membuat kita peka terhadap segala tipu daya Iblis dan dunia ini.  Orang percaya yang terus
berjaga-jaga adalah orang percaya yang selalu waspada, selalu siap sedia menantikan
kedatangan Tuhan, kemudian dilanjutkan dengan menjaga kehidupannya berjalan seturut
kehendak Tuhan, yaitu kehidupan yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang
sempurna.  Orang-orang seperti ini akan selalu menjaga hidupnya supaya terus tinggal di
dalam kekudusan Allah.

Tuhan Yesus datang seperti pencuri, itu artinya sebagai orang percaya kita harus benar-benar
mempersiapkan diri menanti kedatangan-Nya kembali.  Kita harus dalam keadaan tetap
berjaga-jaga dan memperlengkapi diri kita dengan sikap hati manusia batiniah yang dipenuhi
kebenaran Allah, supaya didapatkan kita hidup dalam kekudusan.  Dengan demikian ketika
tiba saatnya Dia datang kembali, kita menjadi orang-orang yang berbahagia yang
diperkenankan masuk dan tinggal di dalam kerajaan Surga bersama-Nya selamanya.

Anda mungkin juga menyukai