Full
Full
UNIVERSITAS ANDALAS
SKRIPSI
Oleh :
IRVAN KURNIAWAN T
111 053 2027
PADANG
2018
No Alumni Universitas No Alumni Fakultas
IRVAN KURNIAWAN T
BIODATA
a). Tempat/Tgl Lahir: Lubuk Sikaping / 21 September 1993 b). Nama Orang Tua:
Taslim (alm) dan Erma Yunita c). Fakultas : Ekonomi d). Jurusan: Akuntansi
e).No Bp: 1110532027 f). Tanggal Lulus: 30 April 2018 g). Predikat Lulus:
Memuaskan h). IPK: 3,21 i). Lama Studi: 6 Tahun 9 Bulan j). Alamat Orang
Tua: Jalan Adam Malik No. 158, Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman
(Studi Kasus Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubuk Sikaping)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kinerja Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubuk
Sikaping dengan menggunakan metode Balanced Scorecard. Data yang digunakan dalam
penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan
menggunakan instrumen kuesioner yang ditujukan kepada karyawan dan pasien sebagai
responden. Pengambilan sampel menggunakan accidental sampling dengan masing-masing
jumlah sampel responden yaitu 100 orang pasien dan 75 orang karyawan. Data sekunder yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data tahun 2015. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa kinerja Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubuk Sikaping dengan menggunakan
metode Balanced Scorecard cukup baik. Pada perspektif keuangan berdasarkan rasio ekonomis
dan efektivitas sudah dapat dikatakan baik, namun pada rasio efisiensi belum efisien. Pada
perspektif pelanggan hasil yang diperoleh menunjukkan kategori cukup puas. Namun ada
beberapa yang harus diperhatikan yakni peningkatan peralatan, sarana, dan prasarana serta
kualitas pelayanan. Pada perspektif bisnis internal menunjukkan mutu dan pelayanan RSUD
Lubuk Sikaping secara umum dinilai cukup baik. Pada perspektif pertumbuhan dan
pembelajaran kinerja perspektif ini dapat dikatakan baik yang terlihat dari indeks kepuasan
pegawai yang termasuk pada interval puas.
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi saya
dengan judul :
Scorecard (Studi Kasus Pada Rumah Saki Umum Daerah (RSUD) Lubuk
Sikaping)
Merupakan hasil karya saya sendiri dan tidak terdapat sebagian atau keseluruhan
dari tulisan yang memuat kalimat, ide, gagasan atau pendapat yang berasal dari
sumber lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Adapun bagian
yang bersumber dari karya orang lain dalam skripsi ini telah dicantumkan
sumbernya sesuai norma, etika, dan kaidah penulisan ilmiah. Apabila pada
kemudian hari ditemukan plagiat dalam skripsi saya ini, saya bersedia menerima
IRVAN KURNIAWAN T
No BP : 1110532027
KATA PENGANTAR
yang telah memberikan rahmat, karunia serta nikmat-Nya, sehingga penulis dapat
Scorecard (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubuk
Sikaping) ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Andalas. Shalawat dan salam juga penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad
Penulis menyadari banyak bantuan, arahan dan support dari berbagai pihak
dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala
hormat dan kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih dan
penghargaan kepada :
1. Kedua orang tua tercinta, Papa Taslim (alm) dan Mama Erma Yunita,
terima kasih atas kasih sayang, doa, pengorbanan yang takkan pernah
2. Keluarga besar yang dimana tempat berbagi segala keluh kesah jiwa
semua;
3. Bapak Prof. Dr. Tafdil Husni SE, MBA, selaku Rektor Universitas
4. Bapak Dr. Harif Amali Rivai, SE, M.Si, selaku Dekan Fakultas
5. Bapak Dr. Rahmat Febrianto SE, M.Si, CA, Ak, selaku Ketua Jurusan
6. Bapak Rahmat Kurniawan, SE, MA, CA, Ak, CPAI selaku Sekretaris
selalu;
7. Ibu Rayna Kartika, SE, M.Com, CA, Ak, selaku Ketua Program Studi
selalu;
9. Bapak Dr. Rahmat Febrianto SE, M.Si, CA, Ak, selaku dosen
Andalas atas ilmu yang sangat bermanfaat yang telah diberikan dari
tempat penyalur asprasi rakyat dan rumah kedua dikala hati lara,
keahlian dan serta suatu mandat yang tek terpisahkan “profesional dan
15. GIBEI FC dan Leaf FC, perjuangan tanpa kenal lelah, keringat
16. Valdi Haris dan Satria Fitrazani, mendaki gunung lewati lembah
17. Geng apa namanya yang apis, oii, isil, dian, kejenakaan tiada tara,
senda gurau duka lara, lalui bersama. Taplau tempat bersama, inul
18. KKN Sinuruik, Dedy, Ilham, Jems, Kia, Kak Ami, Yati, Reza dan
ada, motivasi yang tak terkira, air mata yang tercurahkan dalam
prosesnya, kenyinyiran yang tak terkira namun karena itu semua indah
selalu;
20. Five boy yang tak lekang usia, Adi, Rahmat, Imau, dan Taufik. Sukses
selalu untuk kita semua. Jalani kehidupan dengan baik dan jangan
21. Leaf Project, Rindang Desmanta, dari kaktus berawal mari kalahkan
dunia
Penulis berharap agar kebaikan selalu tercurah kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penulisan skripsi ini dan semoga dibalas oleh Allah SWT.
IRVAN KURNIAWAN T
No. BP : 1110532027
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian................................................................. 5
1.4 Manfaat Penelitian .............................................................. 5
1.5 Sistematika Penulisan ......................................................... 6
BAB VPENUTUP
5.1 Kesimpulan........................................................................... 108
5.2 Keterbatasan Penelitian ........................................................ 109
5.3 Saran ..................................................................................... 110
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
NomorTabel Halaman
NomorGambar Halaman
PENDAHULUAN
publik untuk menyediakan kebutuhan barang dan jasa publik. Sebagai organisasi
seperti jumlah laba yang diperoleh tidaklah begitu cocok diterapkan pada
diperkenalkan oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton melalui artikelnya yang
yang mampu menyatukan perspektif yang ada untuk mencapai visi yang
seperangkat ukuran finansial kinerja masa lalu dengan ukuran pendorong (drivers)
otonomi daerah, tuntutan untuk memberikan pelayanan publik yang baik semakin
kinerja yang baik, karena masyarakat sudah mampu untuk menilai sendiri baik
buruknya pelayanan publik yang kemudian akan berdampak pada baik atau buruknya
pelanggan, serta pengembangan produk dan jasa baru dengan peningkatan kinerja
finansial dan biaya operasi yang menurun (Kaplan dan Norton, 2000).
juga aspek kualitatif dan nonfinansial. Salah satu kebijakan yang dibuat pemerintah
Scorecard jika diterapkan pada sektor publik, hal tersebut sejalan karena sektor
publik menempatkan laba bukan hanya sebagai ukuran kinerja utama, namun
Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28H ayat (1) bahwa setiap
pelayanan kesehatan disektor publik harus memiliki strategi tersendiri dalam hal
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Pelayanan kesehatan paripurna adalah
Sejalan dengan hal ini, tentu saja konsumen akan semakin sadar dan jeli dalam
sakit milik pemerintah Kabupaten Pasaman yang berlokasi di Lubuk Sikaping dan
dengan jumlah penduduk sebanyak 253.299 jiwa (Sensus penduduk tahun 2010).
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubuk Sikaping ini juga menjadi rumah
sakit rujukan bagi puskesmas yang ada di Kabupaten Pasaman. Oleh sebab itu,
tentu saja RSUD Lubuk Sikaping harus memiliki pelayanan yang prima dan
hanya menitikberatkan pada sisi finansial atau keuangan saja. Padahal dalam
mengukur kinerja suatu perusahaan tidak bisa hanya melihat dari sisi keuangan
tetapi juga non keuangan. Sistem pengukuran kinerja dapat dijadikan sebagai alat
realisasi pendapatan yang diterima oleh rumah sakit dan ukuran jasa standar
pelayanan rumah sakit. Pengukuran tersebut dirasa kurang memadai karena hanya
indikator keuangan tidak cukup menjadi tolok ukur kinerja karena sektor publik
tidak memiliki indikator tunggal yang digunakan untuk mengukur kinerja secara
(RSUD) Lubuk Sikaping sebagai objek penelitian karena merupakan instansi sektor
untuk mengukur kinerja organisasi melalui empat aspek yaitu aspek keuangan, aspek
berdasarkan visi, misi, dan tujuan yang dijabarkan dalam strategi rumah sakit.
Maka dari itu peneliti beri judul penelitian ini dengan judul “Analisis
Sikaping, Pasaman”.
yang akan diteliti pada penelitian ini adalah bagaimana pengukuran kinerja
Balanced Scorecard?
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam riset dan
2. Bagi penulis,
3. Bagi pembaca,
Diharapkan mampu memberikan masukan dan bahan pertimbangan bagi
penulisan.
2. Bab II Landasan Teori, yang berisi tentang dasar-dasar teori serta definisi
pembahasan penelitian.
5. Bab V Penutup, berisikan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang
dilakukan.
BAB II
LANDASAN TEORI
mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi (Indra Bastian, 2006).
sesuatu yang terkait dengan kegiatan melakukan pekerjaan, dalam hal ini meliputi
dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam
dalam arah pencapaian visi dan misi organisasi melalui hasil-hasil yang
ditampilkan berupa produk, jasa, ataupun suatu proses. Pengukuran kinerja yang
(Moeherino, 2009).
suatu perusahaan tersebut untuk masa yang akan datang, maka dari itu perusahaan
harus mendalami dan memahami benar apa itu pengertian kinerja. Menurut Larry
Pada tahun 1990, Nolan Norton Institute bagian riset kantor akuntan
publik KPMG di USA yang dipimpin oleh Norton, menyepakati tentang studi
pengukuran kinerja dalam organisasi masa depan. Studi ini didorong oleh
kesadaran bahwa pada waktu ukuran kinerja keuangan yang digunakan oleh
organisasi.
meskipun penilaian kinerja tradisional metode ini sangat efektif biaya, bisa jadi
customer dan sistem database akan membuat aktiva - aktiva ini tidak
beberapa peristiwa masa lalu yang cocok untuk perusahaan abad industri
dan menengah.
panjang. Keberhasilan dari kinerja keuangan pada masa sekarang ini bisa jadi
Menurut Robert & Anthony (2001) dalam Cheristian (2015), tujuan dari
1. Menentukan strategi
Dalam hal ini paling penting adalah tujuan dari target organisasi
dinyatakan secara eksplisit dan jelas. Strategi harus dibuat pertama kali
dibawahnya.
disepakati.
pemerintah.
objektif.
mereka.
kinerja manajemen.
2. Memberikan arahan untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan
terpenuhi.
pelanggan.
dikutip oleh Sony Yuwono, Edi Sukarno, dan Muhammad Ichsan (2006) adalah
sebagai berikut :
costumer-validated.
berhubungan dengan kepentingan umum dan penyediaan barang atau jasa dalam
rangka memenuhi kebutuhan dan hak publik yang dibayar melalui pajak atau
pendapatan negara lainnya yang diatur dengan hukum. Organisasi sektor publik
terkait dengan strategi dan kebijakan pemerintah yang diambil untuk pemenuhan
kebutuhan publik.
publik yag mnyediakan atau menjual barang dan/atau jasa dengan maksud untuk
Dalam konteks organisasi sektor publik, kesuksesan organisasi itu akan digunakan
publik tersebut yang menjadi bottom line dalam organisasi sektor publik
melalui alat ukur keuangan dan non keuangan. Sistem pengukuran kinerja adalah
suatu sistem yang bertujuan untuk membantu manajer publik menilai pencapaian
suatu strategi melalui alat ukur sektor publik financial dan non finacial
(Mardiasmo, 2009).
Pengukuran kinerja pada organisasi sektor publik menurut Mardiasmo
kelembagaan.
apakah organisasi berjalan sesuai arah atau menyimpang dari tujuan yang
ditetapkan.
5. Memotivasi pegawai
Adanya pengukuran kinerja yang dihubungkan dengan manajemen
reward.
kinerja.
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Pelayanan kesehatan paripurna adalah
batasan rumah sakit adalah suatu organisasi tenaga medis profesional yang
serta pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa rumah sakit adalah suatu tempat yang terorganisai dalam
spesialistik, maupun subspesialistik selain itu, rumah sakit juga dapat digunakan
kesehatan.
sakit.
rawat inap maupun pelayanan instalasi. Rumah sakit sebagai salah satu sarana
pada halaman 8, rumah sakit dapat dibagi berdasarkan jenis pelayanan dan
dikategorikan dalam :
Klarifikasi Rumah Sakit, rumah sakit umum dan rumah sakit khusus
Rumah sakit umum kelas A adalah rumah sakit umum yang harus
Rumah sakit umum kelas B adalah rumah sakit umum yang harus
Rumah sakit umum kelas C adalah rumah sakit umum yang harus
Rumah sakit umum kelas D adalah rumah sakit umum yang harus
lengkap.
terbatas.
minimal.
tambahan.
9. Melaksanakan pelayanan rawat jalan atau rawat darurat dan rawat tinggal
(observasi).
dalam pasal 4 pada halaman 3, disebutkan bahwa rumah sakit mempunyai tugas
pelayanan kesehatan.
kesehatan
kinerja rumah sakit dapat dilakukan dengan melihat pada unsur-unsur yang dapat
sebagainya
diperoleh.
pengukuran kinerja pada rumah sakit dapat dilihat dari 5 faktor, yaitu:
1. Kepuasan pasien, yaitu bagaimana indikator ini dari waktu ke waktu
mengalami perubahan.
lain.
menjalankan strateginya. Dimulai pada tahun 1992, Robert S. Kaplan dan David
pemerintah, dan organisasi nirlaba di seluruh dunia untuk kegiatan usaha untuk
eksternal, dan memantau kinerja organisasi terhadap strategis tujuan. Itu berasal
oleh Drs. Robert Kaplan (Harvard Business School) dan David Norton sebagai
akar dari jenis ini pendekatan yang mendalam, dan termasuk karya perintis
harfiah, sebuah "dashboard" ukuran kinerja) di bagian awal abad ke-20. Balanced
kinerja yang sederhana untuk penuh perencanaan strategis dan sistem manajemen.
dari menarik tetapi pasif dokumen ke dalam "berbaris perintah" untuk organisasi
sehari-hari.
balanced scorecard. Pada tahun 2001, Robert S. Kaplan dan David P. Norton
menerbitkan ringkasan dari bukunya yang berjudul The Strategic Focused
Organization yang berisi 5 prinsip dalam mengubah balanced scorecard dari alat
impelementasi konsep tersebut. Pada tahun 2000 telah menjadi inti sistem
teknologi informasi dalam bisnisnya. Kerangka kerja yang tersedia tidak hanya
ukuran finansial menceritakan peristiwa masa lalu, cerita yang memadai untuk
usia industri perusahaan yang investasi dalam jangka panjang kemampuan dan
hubungan dengan pelanggan tidak penting untuk kesuksesan. Ukuran finansial ini
abad informasi yang harus membuat untuk menciptakan nilai masa depan melalui
tentang kelemahan sistem pengukuran kinerja eksekutif yang hanya berfokus pada
perspektif keuangan saja dan cenderung mengabaikan perspektif non keuangan.
Menurut Kaplan dan Norton (1996), menyimpulkan bahwa hasil studinya tersebut
1. Scorecard
Artinya kartu skor, maksudnya adalah kartu skor yang akan digunakan
2. Balanced
diukur secara berimbang dari dua perspektif yaitu keuangan dan non
(Mulyadi, 2005).
perusahaan.
berjangka panjang.
2. Koheren
perusahaan.
3. Seimbang
(perspektif keuangan)
bisnis/intern), dan
4. Terukur
sebagai berikut :
1. Perspektif Keuangan.
siklus kehidupan bisnis, yaitu growth, sustain, dan harvest (Kaplan dan
Norton, 2000). Adapun penjelasan atas siklus bisnis menurut Kaplan dan
a. Growth (Pertumbuhan)
memiliki atau mampu menghasilkan produk dan jasa yang memiliki potensi
berbagai produk dan jasa baru, membangun dan memperluas fasilitas produksi,
menambah kemampuan operasi, mengembangkan sistem, infrastruktur dan
b. Sustain (bertahan)
dan mampu mempertahankan pangsa pasar yang dimiliki dan secara bertahap
c. Harvest (panen)
dibuat pada dua tahap sebelumnya, dan tujuan finansial pada tahapan ini
merupakan keseluruhan untuk bisnis dalam mencapai arus kas operasi dan
adalah Value Of Money yang dikemukakan oleh Mardiasmo (2009), yaitu dengan
a. Rasio ekonomi
hati dan cermat dalam pengadaan alokasi sumber daya serta pengolahan
input dengan kualitas dan kuantitas tertentu pada harga yang terendah.
b. Rasio Efektivitas
antara keluaran (output) dengan tujuan atau sasaran (outcome) yang harus
dan sasaran yang telah ditetapkan maka dapat dikatakan bawa organisasi
c. Rasio Efisiensi
Sehingga apabila sasaran yang ingin dicapai oleh suatu kebijakan publik
2003).
2. Perspektif Pelanggan.
segmen pasar dan pelanggan yang menjadi target bagi organisasi atau badan
usaha. Selanjutnya, manajer harus menentukan alat ukur yang terbaik untuk
mengukur kinerja dari tiap unit operasi dalam upaya mencapai target finansialnya.
Selanjutnya apabila suatu unit bisnis ingin mencapai kinerja keuangan yang
superior dalam jangka panjang, mereka harus menciptakan dan menyajikan suatu
produk baru/jasa yang bernilai lebih baik kepada pelanggan mereka (Kaplan, dan
Norton, 1996).
fasilitas yang dilihat dan dirasakan pengunjung atau pasien rumah sakit. Aspek
ini meliputi :
b. Keandalan (reability)
c. Daya tanggap
d. Jaminan
pasien
pasien
e. Empati
1) Pemberian informasi kepada pasien apabila ada hal baru dalam pelayanan
kesehatan
3) Pelayanan kepada semua pasien tanpa memandang status sosial dan lain-
lain.
adalah :
unik bagi pelanggannya. Secara umum, Kaplan dan Norton (2000) membaginya
a. Proses inovasi.
proses produksi. Di dalam proses inovasi itu sendiri terdiri atas dua
pengembangan.
b. Proses operasi.
Proses operasi adalah aktivitas yang dilakukan perusahaan, mulai dari saat
pelanggan secara efisien, dan tepat waktu. Proses ini, berdasarkan fakta
organisasi.
tempat tidur yang tersedia pada satu periode waktu tertentu. Standar ideal
nilai BOR anatara 60-85 %. Apabila lebih dari 85% maka pelayanan yang
layak dibutuhkan.
sejak tercatat sebagai pasien rawat inap hingga keluar dari rumah sakit.
dapat memberikan mutu pelayanan. Secara umum nilai ALOS yang ideal
tertentu, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu.
Idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali
keluar. Nilai GDR tidak dapat lebih dari 45 per 1000 pasien keluar.
sakit. Nilai NDR yang masih dapat ditolerir adalah kurang dari 25 per
ditempati pasien dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini
Proses pelayanan purna jual, proses ini merupakan jasa layanan kepada
dapat mengukur apakah upayanya dalam pelayanan purna jual ini telah
perusahaan.
Dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan terdapat tiga pengukuran
utama seperti kepuasan pekerja, retensi pekerja, dan produktivitas pekerja. Dalam
Tolak ukur pada perspektif ini antara lain menurut Kaplan dan Norton
(1996) yaitu :
atas informasi yang akurat dan tepat waktu dapat dipenuhi dengan baik.
Menurut Kaplan dan Norton (1996), ketiga tolak ukur tersebut dapat diukur
a. Kepuasan pekerja, merupakan hal yang penting bagi organisasi. Pekerja yang
diminati organisasi.
c. Produktivitas kerja, merupakan suatu ukuran hasil dari dampak meningkatkan
kepuasan pelanggan.
Menurut Mulyadi dan Johny Setiawan (2001), visi adalah gambaran kondisi
organisasi yang akan diwujudkan dimasa yang depan. Visi adalah keadaan
(2006), visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian
sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan. Secara
singkat dapat dinyatakan visi adalah pernyataan want to be dari organisasi atau
perusahaan.
mengenai alasan keberadaan organisasi, tujuan utama organisasi, dan nilai yang
membimbing aktivitas pegawai. Mulyadi dan Johny Setiawan (2001), misi adalah
tujuan yang dimiliki oleh perusahaan yang bersifat unik, sehingga ia membedakan
tentang apa yang harus dilakukan pada setiap keadaan. Agar strategi menjadi lebih
sebagai organisasi yang efektif dan efisien dapat dilakukan melalui Balanced
Scorecard.
Scorecard.
METODOLOGI PENELITIAN
research) dengan analisis data kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini akan
membahas tingkat kinerja Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubuk Sikaping
jawaban kuisioner. Sedangkan data sekunder diperoleh dari data yang telah ada di
rumah sakit.
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
Dalam penelitian ini, populasinya adalah pasien dan karyawan RSUD Lubuk
Sikaping. Populasi dalam tingkat kepuasan pelanggan adalah seluruh pasien yang
menjalani rawat inap dan rawat jalan di RSUD Lubuk Sikaping. Populasi dalam
Lubuk Sikaping.
Menurut Sugiyono (2010), sampel adalah bagian dari jumlah dan
Sekaran (2007), sampel adalah sebagian dari populasi. Sampel terdiri dari
sejumlah anggota yang dipilih dari populasi. Sampling adalah proses memilih
dan pemahaman tentang sifat atau karakteristiknya akan membuat kita dapat
siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti yang dianggap cocok
menjadi sampel atau cocok sebagai sumber data. Sampel ditentukan dengan
Keterangan :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
n=
n= = 99,79
n=
n= = 75,84
n = 75,84 ≈ 76 orang
1. Data Primer
2. Data Sekunder
1. Penelitian Kepustakaan
sedang diteliti.
2. Penelitian Lapangan
a. Observasi
c. Kuisioner
Likert.
kualitas data yaitu uji reliabilitas dan validitas. Kualitas serta keandalan data yang
serta akurasi dari data penelitian yang diperoleh dari instrumen penelitian yang
digunakan.
Uji validitas berguna untuk mengetahui sejauh mana validitas data yang
valid apa bila penelitian tersebut melakukan apa yang seharusnya dilakukan serta
mengukur apa yang seharusnya diukur. Bila skala pengukuran tidak valid maka ia
tidak bermanfaat bagi penelitian karena tidak mengukur atau tidak melakukan apa
alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur (a valid measure if it
instrumen berupa kuesioner, uji validitas digunakan untuk melihat seberapa besar
kemampuan pertanyaan dapat mengetahui jawaban responden. Semakin tinggi
validitas suatu alat ukur, semakin tepat pula alat ukur tersebut mengukur.
√
√
Keterangan:
r = koefisien korelasi
n = jumlah responden
dengan r tabel untuk degree of freedom (df)=n-2, dalam hal ini n adalah jumlah
sampel. Menguji apakah masing-masing indikator valid atau tidak, dapat dilihat
dalam tampilan output croanbach alpha pada kolom correlated item correlation.
Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif maka butir atau pertanyaan
tetap konsisten apabila dilakukan dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama
Siregar (2013) pula, alpha croanbach’s adalah salah satu metode yang digunakan
untuk menghitung reliabilitas suatu tes yang tidak mempunyai piliah “benar” atau
“salah” maupun “ya” atau “tidak”, melainkan untuk menghitung reliabilitas suatu
tes yang mengukur sikap atau perilaku. Alpha croanbach’s sangat umum
constensy.
digunakan, dalam hal ini adalah kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali,
apakah kuesioner ini tetap konsisten terhadap hasil yang diperoleh jika digunakan
lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama. Teknik statistik yang
digunakan untuk pengujian ini adalah dengan croanbach’s alpha dengan program
SPSS. Secara umum suatu instrumen dikatakan reliabel jika memiliki koefisien
1. Kinerja Keuangan
Dalam perspektif ini dihitung ratio keuangan yang nantinya hasil ratio
sudah ada.
a. Rasio ekonomi
Tabel 3.1
Kriteria Standar Perspektif Keuangan (Ekonomis)
Skala Kinerja Keuangan Nilai Konversi Kategori
<80% 5 Sangat Ekonomis
80 – 85% 4 Ekonomis
85 – 90% 3 Cukup Ekonomis
90 – 95% 2 Tidak Ekonomis
>95% 1 Sangat Tidak Ekonomis
b. Rasio efektivitas
Efektivitas =
Tabel 3.2
Kriteria Standar Rasio Keuangan (Efektifitas)
Skala Kinerja Keuangan Konversi Kategori
>95% 5 Sangat Efektif
80 – 95% 4 Efektif
65 – 80% 3 Cukup Efektif
50 – 65% 2 Tidak Efektif
<50% 1 Sangat Tidak Efektif
c. Rasio efesiensi
Efisiensi =
Tabel 3.3
Kriteria Standar Rasio Keuangan (Efisiensi)
Skala Kinerja Keuangan Konversi Kategori
<100% 5 Sangat Efisien
100% - 110% 4 Efisien
110% - 120% 3 Cukup Efisien
120% - 130% 2 Tidak Efisien
>130% 1 Sangat Tidak Efisien
RSUD Lubuk Sikaping. Setelah itu kuisioner diberi skor sesuai dengan
yang bersifat positif maupun negatif, antara lain “sangat setuju”, “setuju”,
kinerja pelayanan rumah sakit. Dalam hal ini yang menjadi indikator
adalah jumlah kunjungan rawat jalan dan jumlah kunjungan rawat inap.
tempat tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalah
antara 60-85%.
Rumus BOR yaitu :
= x 100%
ALOS = x 100%
tidur pada satu periode, berapa kalitempat tidur dipakai dalam satu
BTO = x 100%
tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya.
= x 100%
5) Net Death Rate (NDR)
NDR = x 100%
GDR = x 100%
persepsi mereka terhadap apa yang telah diperoleh dari rumah sakit baik.
yaitu:
e. Dukungan atasan.
keuangan rumah sakit, laporan kinerja standar pelayanan rumah sakit, dan
data pegawai, data ini akan digunakan sebagai indikator dalam penilaian
1771/Menkes/Per/VII/2011.
(Sugiyono, 2010).
2 = Setuju (S)
IKC = PP
Keterangan :
PP = Perceived Performance
c. Setelah didapatkan nilai dari IKC, maka seluruh responden
Ikmax = R x PP x EXmaks
Ikmin = R x PP x EXmin
Keterangan :
R = jumlah responden
“puas”, “cukup puas”, “tidak puas”, dan “sangat tidak puas” dengan
keseluruhan responden.
Jenderal Sudirman Nomor 33 Lubuk Sikaping. Rumah sakit ini bermula dari
menjadi :
480/Menkes/V/1997).
99 10’ sampai 100 21’ BT yang dilintasi oleh garis khatulistiwa di Kecamatan
di kabupaten ini telah terjadi pemekaran menjadi 2 kabupaten dari semua luasnya
sebesar 7.853,40 km2 dengan 14 kecamatan menjadi 3.947,63 km2 yang terdiri
dari 12 kecamatan.
ketinggian 1.160 sampai dengan 2.9129 m dari permukaan laut. Kabupaten ini
Sumatera Utara
Barat.
Sumatera Barat
4. Mengembangkan SIM RS
mempunyai tugas pokok dan fungsinya yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati
Pasaman Nomor 65 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Serta
Melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan
4.1.4 Tujuan
Adapun tujuan strategis dari Rumah Sakit Umum Daerah Lubuk Sikaping
lapisan masyarakat.
dan terpadu.
merupakan penjabaran dari misi dan tujuan yang telah ditetapkan, yang
menggambarkan sesuatu yang akan dihasilkan dalam kurun waktu lima tahun dan
dialokasikan dalam lima periode secara tahunan melalui rangkaian kegiatan yang
akan dijabarkan lebih lanjut dalam suatu Rencana Kinerja (performance plan).
penyusunan kegiatan dan alokasi sumber daya organisasi dalam kegiatan atau
operasional organisasi tiap-tiap tahun untuk kurun waktu lima tahun. Kemudian
Keuangan.
orang. Untuk dapat menjalankan tugas yang dibebankan, RSUD lubuk Sikaping,
dari :
b. Subbag Keuangan
c. Subbag Kepegawaian
Kepala Seksi :
Sakit
Seksi:
4.1.7 Fasilitas dan Jenis Pelayanan yang Diberikan di RSUD Lubuk Sikaping
Fasilitas dan jenis pelayanan yang ada di RSUD Lubuk Sikaing antara lain :
a. Poli anak
b. Poli gigi
c. Poli bedah
f. Poli mata
h. Poli Paru
i. Poli Neurologi
h. Ruang ICU
5. Pelayanan Penunjang :
a. Instalasi laboratorium
d. Instalasi gizi
g. Instalasi Fisioterapi
Indonesia.
kelanjutan dari rencana induk sebelumnya. Master plan ini dilengkapi dengan
jalan.
4.2 Kunjungan Pasien Sumber Daya Manusia RSUD Lubuk Sikaping
Pada tahun 2015 total kunjungan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Lubuk Sikaping adalah sebanyak 43.084 pasien. Jumlah tersebut terdiri dari
Pegawai / karyawan yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubuk
keuangan rumah sakit. Alat ukur yang digunakan untuk pelanggan dan karyawan
memilih alternatif jawaban yang telah disediakan sesuai dengan petunjuk dengan
tujuan supaya lebih mudah mengarahkan jawaban responden dan lebih mudah
diolah, selain itu juga menggunakan laporan keuangan rumah sakit. Kuesioner
(Sugiyono, 2010).
Kuisioner tentang kepuasan pelanggan dan kepuasan pegawai diadopsi
dari kuisioner yang berjudul Analisis Kinerja Rumah Sakit dengan Pendekatan
Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Rasidin)
yang disusun oleh Dissa Elvaretta (2010). Kuisioner ini sudah dilakukan uji
validitas dan uji reabilitas, dengan hasil r hitung > 0,3640 sehingga dinyatakan
valid. Sedangkan untuk hasil hitung uji reliabilitas untuk kepuasan pelanggan dan
1. Rasio ekonomi
belanja lebih besar dari pada anggaran yang telah ditetapkan maka kinerja
kecil dari pada anggaran belanja yang sudah ditetapkan maka kinerja
Ekonomis =
Tabel 4.1
Kriteria Standar Perspektif Keuangan (Ekonomis)
Skala Kinerja Keuangan Nilai Konversi Kategori
<80% 5 Sangat Ekonomis
80 – 85% 4 Ekonomis
85 – 90% 3 Cukup Ekonomis
90 – 95% 2 Tidak Ekonomis
>95% 1 Sangat Tidak Ekonomis
Tabel 4.2
Rasio Ekonomis RSUD Lubuk Sikaping Tahun 2015
(Dalam Rupiah)
Realisasi Anggaran Rasio Kategori
Belanja Belanja Ekonomi
51.952.547.651 59.541.252.205 87% Cukup
Ekonomis
diperoleh oleh RSUD Lubuk Sikaping pada tahun 2015 adalah sebesar
2. Rasio efektivitas
digunakan rumus:
Efektivitas =
Tabel 4.3
Kriteria Standar Rasio Keuangan (Efektifitas)
Skala Kinerja Keuangan Konversi Kategori
>95% 5 Sangat Efektif
80 – 95% 4 Efektif
65 – 80% 3 Cukup Efektif
50 – 65% 2 Tidak Efektif
<50% 1 Sangat Tidak Efektif
Tabel 4.4
Rasio Efektifitas RSUD Lubuk Sikaping Tahun 2015
(Dalam Rupiah)
Realisasi Anggaran Tingkat Kategori
Pendapatan Pendapatan Efektifitas
27.635.259.694 22.984.759.790 120% Sangat Efektif
Sehingga apabila sasaran yang ingin dicapai oleh suatu kebijakan publik
(Dunn, 2003).
Efisiensi =
Tabel 4.5
Kriteria Standar Rasio Keuangan (Efisiensi)
Skala Kinerja Keuangan Konversi Kategori
<100% 5 Sangat Efisien
100% - 110% 4 Efisien
110% - 120% 3 Cukup Efisien
120% - 130% 2 Tidak Efisien
>130% 1 Sangat Tidak Efisien
Tabel 4.6
Rasio Efisiensi RSUD Lubuk Sikaping Tahun 2015
(Dalam Rupiah)
Realisasi Belanja Realisasi Tingkat Efisiensi Kategori
Pendapatan
51.952.547.651 27.635.259.694 187% Sangat Tidak
Efisien
efisiensi keuangan RSUD Lubuk Sikaping pada tahun 2015 sebesar 187%
yang artinya jumlah belanja RSUD Lubuk Sikaping 1,87 kali lebih besar
keuangan RSUD Lubuk Sikaping dapat kita pahami bahwa tujuan RSUD
Perempuan
62%
b. Berdasarkan umur
pelanggan berdasarkan umur yaitu terdiri dari tidak ada responden yang
tahun (33%), 58 orang responden yang berusia antara 26-50 tahun (58%),
dan 9 orang responden yang berusia diatas 50 tahun (9%). Usia responden
<17 tahun
>50 tahun
0%
9%
17-25 tahun
33%
26-50 tahun
58%
SD
4% SMP
13%
Sarjana
28%
D3
10%
SMA
45%
Dari total 100 kuisioner yang dibagikan kepada 100 responden yang terdiri
= 100 x 22 x 5
= 11.000
Ikmin = R x PP x EXmin
= 100 x 22 x 1
= 2.200
= (11.000 – 2.200) : 5
= 8.800 : 5
= 1.760
minimal serta nilai interval yang didapatkan, dapat diuraikan kategori kepuasan
7.083. Sehingga dari hasil ini menunjukkan bahwa pasien di RSUD Lubuk
Pada tabel dibawah ini diuraikan dan dijelaskan tentang hasil jawaban
tidak puas, dan 1,6% menyatakan sangat puas. Nilai rata-rata terendah
dan ruang tunggu serta nilai tertinggi 3,46 pada item kebersihan rumah
sakit .
puas.
ruang tunggu yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan pasien. Namun
menyatakan sangat tidak puas. Nilai rata-rata tertinggi 3,53 yaitu item
pertanyaan biaya terperinci dengan jelas dan baik dan nilai terendah 2,97
pada item pelayanan cepat yang diberikan oleh pegawai rumah sakit.
(48%) merasa cukup puas dan lainnya 26 responden (26%) merasa puas /
sangat puas.
sangat tidak puas karena terlalu lama menunggu datangnya dokter. Namun
sangat tidak puas / tidak puas. Ketidakpuasan ini, menurut mereka karena
didapatkan hasil (50%) menyatakan cukup puas, 29,5% puas, 15% tidak
puas, 4% sangat puas, dan 1,5% menyatakan sangat tidak puas. nilai rata-
rata tertinggi (3,25) ada pada item tanggapan positif yang diberikan
pegawai rumah sakit kepada pasien dan nilai yang terendah (3,14) pada
item pemberian bantuan oleh pegawai bila ada kesulitan pada pasien.
(15%) merasa sangat tidak puas / tidak puas. Namun mayoritas responden
/ sangat puas.
tidak puas, 1,9% menyatakan sangat puas, dan 1,5% menyatakan sangat
tidak puas. Nilai rata-rata tertinggi 3,61 pada item dokter memberikan
informasi hasil pemeriksaan dengan jelas dan nilai terendah 2,99 pada
menyatakan puas / sangat puas. Sisanya 6 orang (6%) merasa tidak puas.
menyatakan cukup puas, 42% puas, 15,7% tidak puas, 3,3% sangat puas,
dan 0,67% menyatakan sangat tidak puas. nilai rata-rata tertinggi (3,44)
ada pada item dokter memenangkan rasa cemas pasien dan nilai yang
Perspektif ini berkaitan dengan penilaian atau proses yang dibangun dalam
kualitas pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
1171/Menkes/Per/VII/2011.
INDIKATOR TAHUN
NO Standar DINKES
PENILAIAN 2015
RSUD Lubuk Sikaping telah bagus untuk indikator BOR ini. Nilai BOR
yang diperoleh yakni 77,37%. Hal ini terbukti dari masuknya kriteria ideal
Nilai BOR yang ideal mengindikasikan bahwa jumlah pasien yang dirawat
berarti terdapat 135 tempat tidur yang digunakan selama tahun 2015.
Dari tabel 4.13 ALOS dari RSUD Lubuk Sikaping tidak berada
pasien dirawat di rumah sakit, maka dari data ini dapat disimpulkan bahwa
6-9 hari. Perolehan nilai pada ALOS RSUD Lubuk Sikaping berada
perputaran tempat tidur pada satu periode (satuan waktu tertentu). Pada
tabel 4.13 angka BTO RSUD Lubuk Sikaping berada pada kisaran 40 kali.
Hal ini dikatakan ideal karena masih berada dalam interval standar yang
tidur dipakai 40-50 kali. Penggunaan tempat tidur pada RSUD Lubuk
Sikaping sudah dapat dikatakan efektif dan efisien dan sudah digunakan
dengan kapasitas yang ada yakni satu buah tempat tidur dipakai sebanyak
indikator TOI RSUD Lubuk Sikaping berada pada posisi tidak ideal.
Kriteria ideal yang ditetapkan untuk TOI adalah 1-3 hari. Berdasarkan
Kriteria standar yang ada adalah tidak lebih dari 25‰ pasien untuk setiap
1000 penderita. Berarti NDR dikatakan baik. Hal ini menunjukan bahwa
tingkat kematian yang terjadi setelah empat puluh delapan jam pasien
diwawat hanya dua per seribu pasien yang ada. Angka ini tergolong
yang ideal berdasarkan Depkes RI. Angka GDR dapat kita lihat dari tabel
4.13 berada pada angka kurang dari 45‰ pasien yakni 2‰. Sehingga bisa
bahwa dari seribu penderita yang keluar, dua diantaranya keluar dalam
Laki-laki
8%
Perempuan
92%
b. Berdasarkan Umur
(1,3%), umur 20-30 tahun sebanyak 42 orang (56%), umur 31-40 tahun
dan umur lebih dari 50 tahun 0%. Responden yang terbanyak mengisi
20-30 tahun
31-40 tahun 56%
32%
c. Berdasarkan Pendidikan
S2 SD SMP SMA
4% 4% 0% 13,3%
S1
18,7%
D3
60%
Belum
menikah
32%
e. Berdasarkan Profesi
(33,3%).
Dokter
1,3%
Non Perawat
20%
Paramedis
13,3%
Non PNS
72%
orang (64%), minoritas responden memiliki masa kerja selama kurang dari
masa kerja antara 6-10 tahun sebanyak 15 orang (20%), serta masa kerja
6-10 tahun
20% 1-5 tahun
64%
Pertumbuhan
Ikmax = R x PP x Exmaks
= 75 x 15 x 5
= 5.625
Ikmin = R x PP x EXmin
= 75 x 15 x 1
= 1.125
= (5.625 – 1.125) : 5
= 4.500 : 5
= 900
dan sisanya 6,2% menyatakan tidak puas. Dengan nilai rata-rata tertinggi
(3,92) pada item pernyataan sistem absensi berjalan dengan baik dan nilai
terendah (3,7%) pada item adanya jaminan hari tua yang diberikan rumah
sakit.
tentang adanya jaminan hari tua yang diberikan oleh pihak RSUD Lubuk
sangat puas.
puas.
pimpinan dan pegawai yaitu 4,1 dan nilai terendah yaitu 3,92 tentang
tidak puas.
3,98 pada item saya bertindak cepat dan efektif di semua situasi dan nilai
terendah yaitu 3,8 saya aktif memberikan ide baru untuk kemajuan
puas pada item saya aktif memberikan ide baru untuk kemajuan
Untuk dua item tentang saya suka melakukan hal baru yang lebih
ekpsresif dan saya bersedia untuk menerima dan mengadaptasi ide baru
bekerja sebaik mungkin yaitu 4,10 dan nilai terendah yaitu 4 tentang saya
dengan tugas dan tanggung jawab bekerja dengan rata-rata 40,2, ada 3
berikut, yaitu :
menghasil kan pendapatan 1,2 kali lebih besar dari anggaran yang sudah
ditetapkan.
Tabel 4.21 Pengukuran Kinerja Dengan Rasio Efisiensi
Skala Kinerja Pencapaian Kategori
Keuangan
<100%
100% - 110%
Sangat Tidak
110% - 120% 187%
Efisien
120% - 130%
>130%
Belanja yang dilakukan oleh RSUD lebih besar dari pada pendapatan
anggaran. Hal ini dapat kita pahami sebagai lembaga pelayanan masyarakat yang
mempunyai tiga indikator penilaian, yakni: rasio ekonomi, rasio efektifitas dan
rasio efisiensi sudah dapat dikatakan baik. Hal ini dapat terlihat dari rasio
efisien. Hal ini memperlihatkan bahwa belanja yang dilakukan oleh RSUD Lubuk
Sikaping lebih besar dari pada pendapatan yang mereka peroleh. RSUD Lubuk
menggunakan metode value for money sudah bisa digolongkan kedalam kategori
baik.
4.8.2 Perspektif Pelanggan
Pada perspektif pelanggan, hasil penilaian kinerja perspektif ini di RSUD Lubuk
Sikaping adalah :
wujud fisik (rata-rata 3,40) dan indeks kepuasan pelanggan terendah pada variabel
Hasil penilaian kinerja perspektif bisnis internal di RSUD Lubuk Sikaping yaitu :
dan periode pemakaian tempat tidur tidak memenuhi standar ideal. Namun
indikator lainnya untuk kunjungan rawat inap sudah memenuhi standar yang
ditetapkan.
Kepuasan pegawai dengan nilai rata- rata tertinggi pada variabel kepuasan
terhadap pekerjaan sendiri (rata-rata 4,05) dan nilai terendah pada variabel
pembelajaran.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Value Per Money yang mengukur 3 rasio yaitu rasio ekonomis, rasio efektifitas,
dan rasio efisiensi. Pada perspektif ini, RSUD Lubuk Sikaping dinilai cukup
anggaran yang sudah dibuat. Selain itu, kinerja RSUD Lubuk Sikaping sangan
yang telah ditetapkan. Sementara itu, dilihat dari rasio efisiensi, RSUD Lubuk
Sikaping sebagai organisasi sektor publik yang menojolkan pelayan dan tidak
dilihat dari indeks kepuasan yang termasuk dalam kategori cukup puas. Hal ini
hendaknya dapat terus ditingkatkan perihal pelayanan dalam aspek wujud fisik,
keandalan, daya tanggap, jaminan, dan empati. Namun masih banyak hal yang
dokter tidak tepat waktu, dan kurangnya rasa aman dan nyaman
hasil pemeriksaan.
Kinerja pada mutu pelayanan yang diukur dengan BOR, ALOS, TOI, BTO,
NDR, GDR menunjukkan mutu dan pelayanan RSUD Lubuk Sikaping secara
umum dinilai cukup baik. Hanya saja dari enam indikator, ALOS dan TOI belum
termasuk dalam kategori ideal sesuai standar yang ditetapkan, sehingga dinilai
kurang baik. Sedangkan indikator lainnya sudah sesuai standar dan ideal.
dapat dikatakan baik yang terlihat dari indeks kepuasan pegawai yang termasuk
pada interval puas. Hal ini dapat dilihat dari keseluruhan item pertanyaan yang
1. Pada saat mengambil sampel pegawai rumah sakit, peneliti tidak membuat
2. Periode penilitian yang dilakukan hanya satu tahun. Sehingga tidak dapat
5.3 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, ada beberapa saran yang
mengevaluasi kinerja rumah sakit untuk tahun - tahun yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi. Jakarta:
Erlangga.
Lestari, Sri. 2016. Pengukuran Kinerja Dengan Pendekatan Balanced Scorecard
Pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong. Universitas Negeri
Yogyakarta. Diakses tanggal 11 April 2017.
Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UPP AMP
YKPN.
Mahsun, Mohammad. 2009. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta:
BPFE
RSUD Lubuk Sikaping. 2015. Profil Rumah Sakit Umum Daerah Lubuk Sikaping.
Pasaman: Bidang Perencanaan RSUD Lubuk Sikaping
Yuwono, S., Edi Sukarno dan Muhammad Ichsan. 2006. Petunjuk Praktis
Penyusunan Balanced Scorecard: Menuju Organisasi Yang Berfokus Pada
Strategi. PT GramediaPustaka Utama. Jakarta.
Lampiran
Padang, 06 Maret 2017
Kepada
Assalamu’alikum wr. Wb
Hormat saya,
Penulis
Padang, 06 Maret 2017
Kepada
Assalamu’alaikum wr. Wb
Hormat Saya,
Penulis
Karakter Responden (Petunjuk : Berikan tanda √ atau x pada jawaban anda)
Jenis Kelamin :
Pria Wanita
Usia :
>50 th
Pendidikan Terakhir :
SD SMP SMA
D3 Sarjana Lainnya
NO PERTANYAAN STP TP CP P SP
1 Fasilitas peralatan perasional rumah sakit
sudah baik dan lengkap
Identitas Responden :
NO PERTANYAAN STS TS CS S SS
1 Adanya jaminan hari tua yang dilakukan
RSUD Lubuk Sikaping sesuai dengan
peraturan yang berlaku