Anda di halaman 1dari 8

LEMBAR IDENTIFIKASI PERIODE BULAN :

PAUD POSYANDU
2 DESA: SARANJANA
JML TOTAL JML TOTAL 2 DATA DASAR PENCEGAHAN STUNTING KEC.: KAB : TABALONG
DAPODIK 1 MANDIRI 1
DI DESA PROVINSI : KALIMANTAN SELATAN
PROFIL SASARAN 1000 HPK 1. LAYANAN POSYANDU
Jumlah Ibu Hamil : 100 JML SASARAN TINGKAT PARTISIPASI JML HARI BIDAN
NO NAMA POSYANDU
Ibu Hamil Miskin/ Rentan : 20 ANAK IBU  HADIR TIDAK DIKUNJUNGI LAYANAN HADIR/TDK
Jumlah Bayi 0-2 Tahun : 100 1 Pulau Halimun 100 200 300 150 140 10 2 hari Hadir
Jumlah Anak 0-3 Tahun : 200 2 Ratu Sewangi 50 50 100 50 50 0 2 hari Tidak Hadir
Panjang Bayi 0-2 Tahun Kurang : 3
Gizi Kurang : 10 Anak & 5 Ibu Hamil 4
5
Gizi Buruk : 100 Anak & 2 Ibu Hamil
6
7
CATATAN MASALAH LAYANAN 8

1. Tidak ada Bidan KETERSEDIAAN ALAT UKUR PANJANG BAYI : ADA TIDAK ADA
KETERSEDIAAN LAYANAN (PMT, TTD, VAKSIN, VITAMIN, DSB) : MEMADAI KURANG MEMADAI
2. Tidak ada petugas gizi TERLAKSANA RAPAT RUTIN KADER POSYANDU DI BULAN INI : ADA TIDAK ADA
JUMLAH POSYANDU YANG TERINTEGRASI DENGAN PAUD : 2 PAUD-HI
3. Masyarkat belum sadar akan
pentingnya posyandu JUMLAH POSYANDU MEMILIKI INOVASI LAYANAN : 0 POSYANDU
BENTUK INOVASI PERKEMBANGAN LAYANAN :
4. Tidak hadir KPM di Posyandu
1. 2. 3.

2. LAYANAN PAUD Tgl.......................................

NO NAMA PAUD JML HARI/ PESERTA DIDIK KELAS ANAK 0-3 THN/BKB Catatan : Pelaksanan,
MINGGU JML % HADIR ADA/TDK JML HARI/BLN Lembar ini diisi oleh KPM/HDW dan
1 Patih Lontar 5 100 100 % ADA 20
Tim Pengkajian Keadaan Desa sebagai
2 Pangeran Sebatung 5 50 100 % TDK 0
3 Rumusan hasil pendataan tahunan (..............................................)
4 Permasalahan stunting di Desa Kader Desa/KPM
ANALISIS PERMASALAHAN STUNTING DI DESA
REKOMENDASI
NO MASALAH LOKASI FAKTOR PENYEBAB
BENTUK KEGIATAN
A. KESEHATAN IBU DAN ANAK
1 Terdapat 100 anak dengan status RT 1 sd 3 Terbatasnya kemampuan konsumsi Penyuluhan kepada Ibu Hamil dan Ibu yang mempunyai
kurang gizi makanan bergizi anak baduta tentang makanan bergizi
2
3
B. KONSELING GIZI TERPADU
1 Ibu Hamil tidak mengerti dengan Desa Saranjana Pola asuh orangtua/keluarga Perlu adanya petugas gizi di Desa
pemenuhan gizi
2
3
C. AIR BERSIH DAN SANITASI
1 Terdapat 10 anak dengan status RT 1 Sanitasi yang tidak sehat Penyediaan jamban keluarga
kurang gizi
2
3
D. PERLINDUNGAN SOSIAL DAN KESATAN
1 Terdapat angka kematian ibu RT. 2 Tidak mempunyai jaminan Sosialisasi tentang jaminan kesehatan
melahirkan kesehatan
2
3
E. PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
1 Tidak ada layanan kesehatan dan Desa Saranjana Tidak adanya PAUD HI di Desa Pelatihan guru PAUD HI di Desa
gizi di PAUD
2
3
F. PENGASUHAN ANAK DI KELUARGA TERMASUK PENCEGAHAN PERKAWINAN ANAK
1
2
3
G. PENDAYAGUNAAN LAHAN PEKARANGAN KELUARGA DAN TANAH KAS DESA
1
2
3
PRIORITAS USULAN KEGIATAN PENCEGAHAN STUNTING TA. 2022
SUMBER PEMBIAYAAN
ESTIMASI PROGRAM MASUK
NO NAMA KEGIATAN VOLUME LOKASI USULAN CSR/
BIAYA (Rp) DESA APBDES SWADAYA
MUSREMBANG SWASTA
APBN APBD
CONTOH KEGIATAN DALAM PENANGANAN STUNTING DI DESA

Peningkatan Kualitas dan Akses terhadap Pelayanan Sosial Dasar


a. pengelolaan kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat, antara lain:

1) pelatihan pengelolaan air minum;


2) pelayanan kesehatan lingkungan;
3) bantuan insentif untuk kader PAUD, kader posyandu dan kader pembangunan manusia (KPM);
4) alat bantu penyandang disabilitas;
5) Sosialisasi dan advokasi sarana dan prasarana yang ramah terhadap anak penyandang disabilitas;
6) pemantauan pertumbuhan dan penyediaan makanan sehat untuk peningkatan gizi bagi balita dan
anak sekolah;
7) kampanye dan promosi hak-hak anak, ketrampilan pengasuhan anak dan perlindungan Anak serta
pencegahan perkawinan anak;
8) kampanye dan promosi gerakan makan ikan;
9) sosialisasi gerakan aman pangan;
10) praktek atau demo pemberian makanan bagi bayi dan anak (PMBA), stimulasi tumbuh kemban,
PHBS, dan lain lain di layanan kesehatan dan sosial dasar Desa Posyandu, BKB, PKK, dll);
11) pengelolaan balai pengobatan Desa dan persalinan;
12) pelatihan pengembangan apotek hidup Desa dan produk hotikultura;
13) perawatan kesehatan dan/atau pendampingan untuk ibu hamil, nifas dan menyusui, keluarganya
dalam merawat anak dan lansia;
14) penguatan Pos penyuluhan Desa (Posluhdes);
15) pendampingan pasca persalinan, kunjungan nifas, dan kunjungan neonatal;
16) pendampingan untuk pemberian imunisasi, stimulasi perkembangan anak, peran ayah dalam
pengasuhan, dll;
17) sosialisasi dan kampanye imunisasi;
18) kampanye dan promosi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), gizi seimbang, pencegahan
penyakit seperti diare, penyakit menular, penyakit seksual, HIV/AIDS tuberkulosis, hipertensi,
diabetes mellitus dan gangguan jiwa;
19) sosialisasi dan promosi keluarga berencana serta kesehatan reproduksi di tingkat Desa;
20) kampanye kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga;
21) pelatihan pengelolaan kapasitas kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera
(UPPKS);
22) peningkatan peran mitra Desa dalam pengelolaan pengembangan keterampilan kelompok UPPKS
berbasis era Digitalisasi;
23) pengelolaan kegiatan rehabilitasi bagi penyandang disabilitas;
24) pelatihan kader kesehatan masyarakat untuk gizi, kesehatan, air bersih, sanitasi, pengasuhan
anak, stimulasi, pola konsumsi dan lainnya;
25) pelatihan kader untuk melakukan pendampingan dalam memberi ASI, pembuatan makanan
pendamping ASI, stimulasi anak, cara menggosok gigi, dan cuci tangan pakai sabun untuk 1000
hari pertama kehidupan;
26) pelatihan kader kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga;
27) pelatihan hak-hak anak, ketrampilan pengasuhan anak dan perlindungan Anak;
28) pelatihan Kader Keamanan Pangan Desa;
29) sosialisasi keamanan pangan kepada masyarakat dan pelaku usaha pangan;
30) penyuluhan kesehatan dampak penggunaan kompresor dalam penangkapan ikan dan
31) kegiatan pengelolaan pelayanan kesehatan masyarakat Desa lainnya yang sesuai dengan
kewenangan Desa dan diputuskan dalam musyawarah Desa.

b. Pengelolaan kegiatan pelayanan pendidikan dan kebudayaan antara lain:

1) bantuan insentif guru/pembina PAUD/TK/TPA/TKA/TPQ/guru taman belajar keagamaan, taman


belajar anak dan fasilitator pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM);
2) penyelenggaraan pengembangan anak usia dini secara holistik integratif (PAUD HI);
3) penyelenggaraan kelas pengasuhan/parenting bagi orangtua anak usia 0-2 tahun;
4) pembiayaan pelatihan guru PAUD tentang konvergensi pencegahan stunting di Desa;
5) pelatihan untuk kader pembangunan manusia (KPM);
6) penyuluhan manfaat data kependudukan bagi kader pembangunan Desa;
7) pelatihan keterampilan perlindungan anak dan keterampilan kerja bagi remaja yang akan
memasuki dunia kerja;
8) pelatihan dan penyelengaraan kursus seni budaya;
9) bantuan pemberdayaan bidang seni, budaya, agama, olahraga, dan pendidikan non formal
lainnya;
10) pelatihan dan KIE tentang pencegahan perkawinan anak;
11) pelatihan dan KIE tentang pencegahan dan penanganan kekerasan pada perempuan dan anak,
termasuk tindak pidana perdagangan orang;
12) bantuan pendampingan kepada anak tidak sekolah (ATS) bagi warga miskin;
13) pemberian bantuan peralatan pendidikan sebelum anak diterima di satuan pendidikan bagi warga
miskin;
14) pemberian bantuan biaya pendidikan untuk anak dari keluarga tidak mampu, minimal jenjang
pendidikan menengah;
15) pemberian bantuan biaya pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus;
16) penyelenggaraan pendidikan keluarga dan penguatan parenting bagi orang tua yang memiliki anak
usia sekolah.
SUSUNAN ACARA KEGIATAN REMBUK STUNTING 2020

1. PEMBUKAAN
2. SAMBUTAN (KEPALA DESA)

3. PEMBACAAN HASIL PENDATAAN SERTA IDENTIFIKASI MASALAH STUNTING


(KPM)
KPM/Tim PKD:
“Pendataan permasalahan stunting di Desa kita dilakukan melalui:
1. Pendataan langsung melalui Posyandu, PAUD dan konfirmasi ke Puskesmas
2. Diskusi Kelompok Terpumpun serta Pemetaan bersama perwakilan pelaku peduli dan
masyarakat sasaran
3. Kunjungan langsung
Dari proses tersebut diperoleh data permasalahan sunting sebagai berikut:
1. Angka stunting di Desa kita sebagaimana data di Puskesmas sebanyak ……… org
2. Sasaran rumah tangga 1.000 HPK sebanyak
…….. org (IH = …... dan Bayi 0-2 thn= ……..)
3. Sasaran yang terindikasi stunting di setiap RT/RW/Dusun/Lingkungan adalah ……….
Dst..

KPM/Tim PKD (lanjutan):


“Faktor utama penyebab masalah stunting di Desa kita, di antaranya:
1. Terbatasnya kemampuan konsumsi makanan bergizi …… kasus di …….
2. Pola asuh orangtua/keluarga ….. kasus di …..
3. Tidak memiliki sumber air bersih layak….. kasus di ……
4. Sanitasi yang tidak sehat …… kasus di …..
5. Dst…
Usulan sementara yang diprioritaskan untuk mengatasi permasalahan stunting di Desa
adalah:
CONTOH
1. Penyediaan air bersih =…… unit
2. Penyediaan jamban keluarga = …….. unit
3. Pemberian makanan tambahan = … unit x …. org
4. Pelatihan pengolahan makanan bergizi berbahan lokal = ….. kali
5. Pelatihan guru PAUD untuk kelas pengasuhan = …. org
6. Dst…
Beberapa potensi dukungan pembiayaan atas usulan tersebut dapat bersumber
dari:
1. Program Pusat masuk Desa; PKH, Pamsimas, Sanimas, dll
2. Program Daerah masuk Desa; …..
3. APB Desa TA …..
4. Usulan Musrenbang
5. CSR
6. Swadaya Masayarakat, dll

4. TANGGAPAN PESERTA MUSYAWARAH TERHADAP KONDISI STUNTING DI DESA


(DIARAHKAH MODERATOR/ PEMBAWA ACARA)
Moderator memberi kesempatan kepada PELAKU PEDULI DAN PENYEDIA LAYANAN
TERKAIT, di antaranya: Perwakilan Kecamatan, Dinas Sektoral, Kades, BPD, Kader
Posyandu, Guru PAUD, dan Pihak Swasta untuk menanggapi. (Usulan kegiatan
penanganan stunting atau tanggapan terhadap kasus stunting yang ada)
Bentuk Dukungan dan Komitmen Pencegahan Stunting di Desa” pada tahun anggaran
ke depan”.

5. PENUTUP (
(Menyimpulkan usulan kegiatan penanganan stunting)
6. ISTRAHAT

Anda mungkin juga menyukai