Anda di halaman 1dari 2

Di sebuah kota kecil yang tenang, tinggalah seorang pemuda bernama Andhika.

Ia adalah pemuda
yang cerdas, penuh semangat, dan memiliki kecintaan terhadap astronomi. Setiap malam, Andhika
suka berjalan-jalan di bawah langit malam yang cerah, menatap bintang-bintang yang bersinar
begitu terang.

Suatu malam, saat bulan purnama menghiasi langit, Andhika pergi ke taman kota yang luas dan
indah. Ia membawa teleskopnya untuk memandangi langit, berharap bisa menemukan konstelasi
yang baru. Di tengah konsentrasi melihat langit, pandangannya tertarik oleh kecantikan seorang
putri yang sedang berjalan-jalan dengan lembut di antara pepohonan taman.

Putri itu bernama Seraphina. Ia adalah sosok yang anggun dan cantik, berhati lembut, dan selalu
tersenyum manis. Setiap kali Seraphina tersenyum, seperti ada kilatan cahaya yang menyinari hati
Andhika. Tanpa disadari, Andhika jatuh cinta kepada Seraphina pada pandangan pertama.

Dari malam itu, Andhika seringkali menyusuri taman pada waktu yang sama dengan Seraphina. Ia
menyaksikan dengan diam dan hati berdebar-debar ketika melihat putri itu berjalan dengan
anggunnya. Namun, Andhika merasa ragu untuk mendekati Seraphina. Bagaimana seorang pemuda
sederhana seperti dirinya bisa mendapatkan hati seorang putri yang begitu cantik?

Suatu hari, takdir mempertemukan Andhika dan Seraphina secara tak terduga di acara pameran seni
di kota mereka. Andhika memutuskan untuk berani mendekati dan berbicara dengan putri impian
tersebut. Mereka berdua pun berbicara tentang kecintaan mereka pada seni dan alam semesta.

Ternyata, Seraphina juga memiliki ketertarikan pada astronomi. Ia kerap merenung di bawah langit
malam, mengagumi keindahan bintang-bintang dan galaksi yang tak terhingga. Andhika merasa
seperti menemukan jalan yang menghubungkan hatinya dengan hati Seraphina. Mereka berdua
semakin dekat dan mulai saling mengenal dengan lebih baik.

Setiap malam, Andhika dan Seraphina kini tidak hanya merenung di bawah langit malam, tetapi juga
saling berbagi cerita dan impian mereka. Semakin hari, cinta di antara mereka semakin kuat dan
dalam. Mereka merasa seperti bintang-bintang yang berputar satu sama lain, mengisi kegelapan dan
kesepian di hati mereka.

Namun, sebuah tantangan besar muncul di hadapan mereka. Ayah Seraphina, sang raja, menentang
hubungan mereka. Baginya, seorang pemuda sederhana seperti Andhika bukanlah pasangan yang
tepat untuk putrinya. Namun, Andhika tak gentar dan berjuang untuk membuktikan bahwa cinta
sejati tak mengenal batasan status sosial.

Andhika mengajak Seraphina berlayar ke puncak bukit di luar kota untuk merenung dan mencari
dukungan dari langit. Di sana, Andhika membuka hatinya sepenuhnya, berbicara tentang betapa
besar cintanya pada Seraphina dan keyakinannya bahwa cinta sejati akan selalu menemukan jalan.

Seraphina merasa terharu mendengar kata-kata itu. Ia menyadari bahwa Andhika adalah lelaki yang
luar biasa dan telah membuat hatinya berbunga-bunga. Seraphina juga tak ingin menyerah pada
cinta mereka, meskipun harus menghadapi rintangan besar.

Bersama-sama, Andhika dan Seraphina berjanji untuk tetap bersatu dan melawan segala rintangan
yang datang. Dengan dukungan dari keluarga dan teman-teman, serta kepercayaan pada cinta
mereka yang tak tergoyahkan, mereka berhasil meyakinkan sang raja akan kesungguhan perasaan
mereka.
Pada akhirnya, sang raja pun luluh dan melihat kebaikan dan ketulusan dalam hati Andhika. Ia
memberikan restu bagi hubungan mereka, karena kesetiaan dan keberanian Andhika telah
mengubah pandangannya tentang status sosial.

Andhika dan Seraphina akhirnya dapat bersatu sebagai sepasang kekasih yang saling mencintai,
tanpa harus mengkhawatirkan perbedaan status atau latar belakang. Cinta mereka seperti bintang-
bintang yang tak terhitung jumlahnya di langit malam—abadi dan selalu bersinar terang. Mereka
hidup bahagia, merenungi cinta di antara bintang, menghadapi kehidupan dengan penuh semangat,
persahabatan, dan cinta yang tulus.

Anda mungkin juga menyukai