Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Ilmiah ESAI Volume 8, No.

2, April 2014
ISSN No. 1978-6034

The Impact of Gross Regional Domestic Product towards the Relationship of the
Permanent Investment and Fix Assets with Domestic Inventive Income

Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto terhadap Hubungan Investasi


Permanen dan Asset Tetap dengan Pendapatan Asli Daerah

Maryani1)
1)
Staf Pengajar pada Program Studi Akuntansi Jurusan Ekonomi dan Bisnis
Politeknik
Negeri Lampung
Jl. Soekarno – Hatta Bandar Lampung

Abstract
The purposes of this study are to investigate the effect of Gross Regional Domestic
Products (GRDP) on the relationship between permanent investment and fixed assets
with domestic inventive incomes. To achieve the aim of the study, a research conducted
in Bandar Lampung city. Based on generated data, hypotheses tested using LIRSEL.
According to statistical analysis, found that: 1) permanent investment has a positive
correlation on GRDP, 2) Fixed assets are not significantly influence GRDP, 3)
Permanent Investment has a positive influence on domestic inventive income, and 4)
fixed assets has not a positive impact on domestic inventive income. This study seems
that only permanent investment that tends to have indirect influence from domestic
inventive income and GRDP.

Key words: Gross Regional Domestic Product, Domestic Inventive Incomes,


Permanent Investments, Fixed Assets

Pendahuluan dasar porsi kebijakan pusat yang menonjol


Era reformasi telah memberikan dalam pembagian kewenangan pusat-
dampak yang besar terhadap perubahan di daerah selanjutnya diarahkan menjadi
seluruh aspek pemerintahan termasuk kemandirian daerah dalam mengelola
kewenangan daerah. Salah satu bukti kawasannya termasuk kebijakan-kebijakan
adalah Undang-Undang Nomor 22 tahun pembangunan di daerah.
1999 tentang Pemerintahan daerah dan UU Sampai dengan tahun 2008, telah
Nomor 25 tahun 1999 tentang perimbangan terjadi beberapa perubahan mendasar dalam
keuangan antara pemerintah pusat dan pelaksanaan pemerintah daerah dan
daerah pada tahun 2001 telah mengubah hubungan keuangan antara pemerintah
konsep dan kewenangan daerah yang ada pusah dengan pemerintah daerah yang
selama ini. Undang-Undang ini memiliki merupakan aspirasi yang muncul baik di
makna yang substansial dalam pemberian tingkat pusat mapun daerah yang tujuan
kewenangan yang semula ditujukan atas agar pelaksanaan otonomi daerah dan
desentralisasi fiscal semakin tinggi. Todaro akan memberikan dampak positif terhadap
(1997) menyatakan bahwa sektor publik PAD. Oleh karena itu, berdasarkan esensi
harus diakusi dan dipercaya untuk memikul dari otonomi daerah bahwa pemerintah
peranan yang lebih besar dan lebih daerah berkewajiban untuk dapat
menentukan dalam upaya pengelolaan meningkatkan keuangaannya guna
perekonomian nasional/daerah. membiayai pembangunan. Terlebih lagi
Menurut Kim (1997) bahwa pertumbuhan dan perkembangan Kota
peranan sektor-sektor publik lokal di Bandar Lampung yang sangat cepat,
kawasan pertumbuhan ekonomi regional menuntut pemerintah kota untuk dapat
adalah mempunyai faktor yang sangat memikul tanggung jawab untuk
signifikan. Menurut Ramirez (1998) dalam meningkatkan pembangunan. Sebagai
Lasmiyanto (2004) atas studi di Mexico konsekuensi lansung pemerintah kota harus
menemukan bawah investasi publik pada dapat menyediakan insfrastuktur yang
bidang infrastruktur dan investasi swasta cukup untuk kelancaran kegiatan
mempunyai pengaruh positif terhadap pembangungan.
produktifitas pertumbuhan ekonomi. Kajian ini bertujuan untuk
Sebaliknya pengurangan konsumsi membuktikan secara empiris pengaruh
pemerintah dapat menekan produktifitas investasi dan penambahan aset pemerintah
dan pertumbuhan ekonomi. Kota Bandar Lampung terhadap
Giri (2000) dalam penelitiannya di pendapatan asli daerah dengan produk
Pemerintah Daerah Provinsi Bali domestik regional bruto sebagai variabel
menemukan bahwa investasi pemerintah interviening. Namun demikian, mengacu
berpengaruh positif terhadap petumbuhan kepada penelitian tersebut dalam penulisan
ekonomi regional di Provinsi Bali. Dengan ini terdapat perbedaan dengan penelitian
berkembangnya perekonomian daerah, sebelumnya baik lokasi penelitian dan
dampak positif juga akan dinikmati oleh variabel, waktu serta alat analisis yang
pemda dalam bentuk meningkatknya digunakan.
penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Kajian Teoritis
yang merupakan eskes dari pertumbuhan
Investasi Permanen
ekonomi (Saragih, 2003). Selain itu, PAD
Investasi permanen adalah investasi
mempunyai pengaruh terhadap Pendapatan
jangka panjang yang dimaksudkan untuk
Domestik Regional Bruto. Hal ini
dimiliki secara berkelanjutan (PSAP No.
ditunjukkan oleh survei yang dilakukan
06:6). Pengertian berkelanjutan adalah
oleh Bappenas (2003) yang menunjukkan
investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki
bahwa setiap terjadi penambahan PDRB
terus menerus tanpa ada niat untuk
memperjualbelikan atau menarik kembali. bekerja untuk penggunaan yang
Investasi permanen yang dilakukan dimaksudkan. Contoh biaya yang dapat
pemerintah adalah investasi yang tidak diatribusikan secara langsung adalah : biaya
dimaksudkan untuk eiperjualbelikan tetapi persiapan tempat, biaya pengiriman awal
untuk mendapatkan dividen dan/atau dan biaya simpan dan bongkar muat, biaya
pengaruh yang signifikan dalam jangka pemasangan, biaya profesional, biaya
panjang dan/atau menjaga hubungan konstruksi.
kelembagaan. Investasi permanen ini dapat Pengakuan sebagai aset tetap dapat
berupa penyertaan modal pemerintah pada dilakukan bila suatu aset berwujud dan
perusahaan negara/daerah, badan memenuhi kriteria: 1) mempunyai masa
internasional dan badan usaha lainnya yang manfaat lebih dari dua belas bulan, 2) biaya
bukan milik negara, Penyertaan modal perolehan aset dapat diukur secara andal 3)
pemerintah dapat berupa surat berharga tidak dimaksudkan untuk dijual dalam
(saham) pada suatu perseroan terbatas dan operasi normal entitas, 4) diperoleh atau
non surat berharga yaitu kepemilikan modal dibangun dengan maksud untuk digunakan.
bukan dalam bentuk saham pada
perusahaan yang bukan perseroan. Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB)
Aset Tetap
Pertumbuhan ekonomi adalah
Aset Tetap adalah adalah aset
serangkaian usaha dan kebijaksanaan yang
berwujud yang mempunyai masa manfaat
bertujuan meningkatkan taraf hidup
lebih dari dua belas bulan untuk digunakan
masyarakat, memperluas lapangan kerja,
dalam kegiatan pemerintah atau
pemerataan pembagian pendapatan
dimanfaatkan oleh masyarakat umum
masyarakat, meningkatkan hubungan
(PSAP no 07:5). Aset tetap dinilai dengan
ekonomi regional, dan mengusahakan
biaya perolehan. Apabila penilaian aset
pergeseran ekonomi dari sektor primer ke
tetap dengan menggunakan biaya perolehan
sektor sekunder dan tersier. Dengan kata
tidak memungkinkan maka nilai aset tetap
lain, arah dari pembangunan ekonomi
didasarkan pada nilai wajar pada saat
adalah mengusahakan agar pendapatan
perolehan.
masyarakat naik secara kontinyu dengan
Biaya perolehan suatu aset tetap
tingkat pemerataan yang sebaik mungkin.
terdiri dari harga belinya atau
Kebijakan-kebijakan pembangunan
konstruksinya, termasuk bea impor dan
yang telah diambil pada masa-masa yang
setiap biaya yang dapat diatribusikan secara
lalu perlu dilihat dan dianalisis tentang
langsung dalam membawa aset tersebut ke
hasil-hasilnya serta implikasinya pada masa
kondisi yang membuat aset tersebut dapat
sekarang. Berbagai data statistik yang Pengembangan Hipotesis
merupakan ukuran kuantitatif mutlak Investasi permanen adalah investasi
diperlukan untuk memberikan gambaran jangka panjang yang diadakan dengan
tentang keadaan pada masa yang lalu dan maksud untuk mendapatkan manfaat
masa kini, serta sasaran yang akan dicapai ekonomi atau manfaat sosial dalam jangka
pada masa yang akan datang. waktu lebih dari satu periode akuntansi.
Kestabilan perekonomian yang Investasi pemerintah diharapkan akan
diciptakan melalui kesejahteraan sosial, berpengaruh positif terhadap pertumbuhan
politik, dan sebagainya diharapkan mampu ekonomi. Dengan demikian hipotesis yang
menciptakan pertumbuhan pendapatan diajukan adalah:
masyarakat. Angka-angka pendapatan H1 : investasi permanen berpengaruh
regional juga dapat dipakai sebagai bahan positif terhadap PDRB
evaluasi dari hasil pembangunan ekonomi Aset Tetap adalah aset berwujud
yang telah dilaksanakan pemerintah dan yang mempunyai masa manfaat lebih dari
swasta. satu periode akuntansi (satu tahun
anggaran) yang digunakan dalam kegiatan
Pendapatan Asli Daerah pemerintah atau dimanfaatkan oleh
Pendapatan (basis kas) adalah masyarakat umum. Penambahan aset tetap
penerimaan oleh bendahara umum pemerintah diharapkan akan berpengaruh
negara/bendahara umum daerah atau oleh positif terhadap pertumbuhan ekonomi.
entitas pemerintah lainnya yang manambah Dengan demikian hipotesis yang diajukan
ekuitas dana lancar dalam periode tahun adalah:
anggaran yang bersangkutan yang menjadi H2 : aset tetap berpengaruh positif
hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar terhadap PDRB
kembali oleh pemerintah (Halim, 2007). Investasi permanen diharapkan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan juga dapat meningkatkan PAD kota Bandar
semua penerimaan daerah yang berasal dari Lampung. Penyertaan modal pemerintah
sumber ekonomi asli daerah. Kelompok kota Bandar lampung ke BUMD
PAD dipisahkan menjadi empat jenis diharapkan mampu meningkatkan
pendapatan, yaitu: Pajak Daerah, Retribusi pendapatan asli daerah. Dengan demikian
Daerah, Hasil pengelolaan kekayaan milik hipotesis yang diajukan adalah:
daerah yang dipisahkan dan Lain-lain PAD H3 : investasi permanen berpengaruh
yang sah. positif terhadap PAD
Aset tetap diharapkan juga dapat
meningkatkan penerimaan PAD. Dengan
banyaknya aset tetap yang disediakan meningkatkan pertumbuhan ekonomi kota
pemerintah kota Bandar lampung Bandar lampung. Pertumbuhan ekonomi
diharapkan mampu meningkatkan yang tinggi diharapkan dapat meningkatkan
pendapatan asli daerah melalui berbagai PAD kota Bandar Lampung. Dengan
pendapatan dari pajak dan retribusi. demikian hipotesis yang diajukan adalah:
Hipotesis yang diajukan adalah: H5 : Investasi permanen dan aset tetap
H4 : aset tetap berpengaruh positif berpengaruh positif terhadap PAD
terhadap PAD melalui PDRB
Investasi permanen dan Pengujian hipotesis di atas dapat
penambahan aset tetap diharapkan dapat digambarkan dalam model sebagai berikut:

INVESTASI
(X1)

PDRB PAD
(X3) (Y)

ASET TETAP
(X2)
Gambar 1. Model Pengujian hipotesis
Metode Ada empat variabel yang digunakan
Pengumpulan data pada penelitian dalam penelitian ini yaitu investasi
ini dilakukan dengan dokumentasi yaitu permanen, aset tetap, PDRB, dan PAD.
mengumpulkan data dari arsip atau catatan Instrumen yang digunakan untuk mengukur
yang sudah ada. Sumber data penelitian ini variabel-variabel tersebut adalah sebagai
adalah data sekunder. Data yang digunakan berikut:
dalam penelitian ini adalah data keuangan 1. Investasi permanen adalah investasi
pemerintah Kota Bandar Lampung tahun jangka panjang yang diadakan dengan
2002 sampai 2007. Data keuangan tersebut maksud untuk mendapatkan manfaat
adalah investasi permanen, aset tetap, dan ekonomi atau manfaat sosial dalam
PAD. Data mengenai produk domestik jangka waktu lebih dari satu periode
regional bruto kota Bandar Lampung akuntansi. Investasi permanen terdiri
diambil dari Badan Pusat Statistik propinsi dari: penyertaan modal pemerintah
Lampung. daerah, pinjaman jangka panjang
kepada pihak ketiga, penyertaan modal
dalam proyek pembangunan, investasi perkembangan PDRB secara tahunan
permanen lainnya. Investasi permanen atas dasar harga berlaku yang
yang digunakan dalam penelitian ini dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik.
adalah investasi permanen yang berasal 4. Pendapatan Asli Daerah adalah
dari realisasi neraca daerah kota Bandar pendapatan asli daerah yang berasal dari
Lampung yang dihitung secara tahunan. hasil pajak daerah, hasil retribusi
2. Aset Tetap adalah aset berwujud yang daerah, hasil pengelolaan kekayaan
mempunyai masa manfaat lebih dari daerah yang dipisahkan, dan lain-lain
satu periode akuntansi (satu tahun PAD yang sah. Pendapatan asli daerah
anggaran) yang digunakan dalam yang digunakan dalam penelitian ini
kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan adalah pendapatan asli daerah yang
oleh masyarakat umum. Aset tetap berasal dari realisasi anggaran
terdiri dari: tanah, peralatan dan mesin, pendapatan dan belanja daerah (APBD)
gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan kota Bandar Lampung yang dihitung
jaringan, aset tetap lainnya, konstruksi secara tahunan.
dalam pengerjaan. Aset tetap yang Pengujian hipotesis dilakukan
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan analisis jalur dengan program Linear
aset tetap yang berasal dari realisasi Structural Relation (LISREL) versi 8.30.
neraca daerah kota Bandar Lampung Teknik ini mempunyai kelebihan
yang dihitung secara tahunan. dibandingkan dengan regresi linier karena
3. Produk Domestik Regional Bruto adalah model analisi jalur dapat menemukan
keseluruhan barang dan jasa yang pengaruh tidak langsung dalam hubungan
dihasilkan oleh penduduk kota dalam antar variabel melalui variabel perantara.
jangka waktu satu tahun. PDRB yang Model diagram jalur berdasarkan paradigma
digunakan dalam penelitian adalah hubungan variabel adalah sebagai berikut:

Investasi
ε2
PY1X1 PY2X1

PDRB PY2Y1
PAD
PY1X2 PY2X2

Asset tetap ε1

Gambar 2. Model Analisis Jalur


Persamaan strukturalnya dapat dilihat sebagai berikut:
1. Y1 = PY1X1 + PY1X2 + ε1
2. Y2 = PY2X1 + PY2Y1 + PY2X2 + ε2

Tujuan model persamaan struktural Suatu persamaan struktural dikatakan sesuai


seperti analisis jalur adalah untuk menguji atau fit, memiliki pengertian:
apakah model yang diusulkan dalam a. Cocok secara absolut dengan data
diagram jalur (model teoritis) sesuai, cocok, b. Lebih baik relative terhadap model-
pas (fit) atau tidak dengan data. Evaluasi model lain (misalnya membandingkan
terhadap kinerja model tersebut dilakukan model yang diusulkan dengan hipotesis
secara menyeluruh (overall test). Ukuran- awal)
ukuran kesesuaian dalam model persamaan c. Lebih sederhana relatif terhadap
struktural bisa dilakukan secara inferensial model-model alternatif.
atau deskriptif. Statistik Chi-Square dapat
digunakan untuk menguji kesesuaian model Hasil dan Pembahasan
secara inferensial, sedangkan ukuran Data yang dianalisis adalah data
kesesuaian model secara deskriptif investasi permanen, aset tetap, pendapatan
dinyatakan dalam dalam suatu indeks, asli daerah, dan produk domestik regional
misalnya yang sering digunakan adalah bruto Kota Bandar Lampung dari tahun
Goodness of Fit Indices (GFI), dan Adjusted 2002 sampai 2006. Investasi permanen, aset
Goodness of Fit Indices (AGFI). tetap, PAD, dan PDRB Kota Bandar
Lampung dpat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Investasi Permanen, Aset Tetap, PAD, dan PDRB


Investasi Aset Tetap PAD PDRB
Tahun Permanen (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
2002 8,250,590,364 34,122,978,146 35,434,647,969 6,971,161
2003 8,250,590,364 1,239,496,987,800 36,687,575,342 7,575,338
2004 8,250,590,364 1,283,249,289,920 45,073,499,723 8,561,475
2005 12,144,604,375 1,306,260,873,222 46,137,259,169 10,421,955
2006 12,144,604,376 1,042,711,068,489 53,714,914,760 12,868,253
Sumber : Pemerintah Kota Bandar Lampung,

Transformasi logaritma natural dilakukan supaya hasil analisis menjadi


dilakukan terhadap data tersebut dari yang lebih smooth, sehingga data hasil
semula dalam rupiah menjadi persen. Hal ini transformasi yang diperoleh adalah:
Tabel 2. Investasi Permanen, Aset Tetap, PAD, PDRB setelah transformasi
Investasi Aset Tetap
Tahun PAD (%) PDRB(%)
Permanen (%) (%)
2002 22.83 24.25 24.29 15.76
2003 22.83 27.85 24.33 15.84
2004 22.83 27.88 24.53 15.96
2005 23.22 27.90 24.55 16.16
2006 23.22 27.67 24.71 16.37
Sumber: Pemkot Bandar lampung (data diolah)

Analisis jalur dengan menggunakan dengan alasan bahwa matrisk korelasi akan
software LISREL menggunakan matriks menyeragamkan kondisi data sehingga
korelasi sebagai input data. Hal ini dipakai analisis yang dihasilkan lebih baik.

Cor relati ons

Inv est asi Aset PAD PDRB


Inv est asi Pearson Correlation 1 .385 .787 .907*
Sig. (2-tailed) .522 .114 .033
N 5 5 5 5
Aset Pearson Correlation .385 1 .591 .555
Sig. (2-tailed) .522 .294 .332
N 5 5 5 5
PAD Pearson Correlation .787 .591 1 .958*
Sig. (2-tailed) .114 .294 .010
N 5 5 5 5
PDRB Pearson Correlation .907* .555 .958* 1
Sig. (2-tailed) .033 .332 .010
N 5 5 5 5
* . Correlation is signif icant at the 0.05 lev el (2-t ailed).

Gambar 1. Matrik koreralasi variabel


Pengujian dalam Analisis Jalur lebih kecil dari -t1/2  (berada pada daerah
Uji Signifikansi Koefesien Jalur arsiran). Sebaliknya H0 tidak ditolak bila
Uji signifikansi untuk koefisien nilai t-stat ada diantara -t1/2  dan t1/2 
jalur sama dengan uji signifikansi koefisien (berada pada daerah tanpa arsiran).
regresi klasik dengan menggunakan t-test Pengujian ini dilakukan untuk semua
(Scumacker dan Lomax,1996). Tolak H0 koefisien jalur yang ada pada diagram.
bila, nilai t-stat lebih besar dari t1/2  atau

Tabel 3. Pengujian Jalur Koefisien masing-masing arah jalur


Path
Arah Jalur R2
Coeficient
Investasi Permanen -> PRDB 0.91* 0.82
Asset Tetap -> PDRB 0.55* 0.30
Investasi Permanen -> PAD 0.79* 0.62
Asset Tetap -> PAD 0.59 0.35
IP dan AT ->PDRB->PAD
- Investasi Permanen->PDRB 0.82 0.87
- Asset tetap ->PDRB 0.23
- Investasi Permanen -> PAD 1.36
- Investasi Permanen -> PAD -0.45 0.96
- Asset tetap ->PAD 0.82

Investasi Permanen -> PDRB Asset Tetap -> PDRB


Berdasarkan hasil di atas dapat kita Berdasarkan Tabel 3 menunjukkan
lihat bahwa koefisien jalur yang bahwa koefisien jalur yang menunjukkan
menunjukan pengaruh investasi permanen pengaruh aset tetap terhadap PDRB adalah
terhadap PDRB adalah sebesar 0.91. sebesar 0,55. Nilai error var terlihat jelas
Besaran koefisien determinasi yang pada ouput LISREL dalam PSI sebesar 0,7.
diperoleh sebesar 0.82=82% yang Besaran koefisien determinasi yang
menunjukan bahwa data investasi permanen diperoleh sebesar 0.30=30% yang
dapat menjelaskan data PDRB sebesar 82%. menunjukan bahwa data aset tetap dapat
Nilai koefisien determinasi yang diperoleh menjelaskan data PDRB sebesar 30%.
ini sudah cukup memadai karena melebihi Selain itu, berdasarkan hasil perhitungan t-
50%. Signifikansi koefisien jalur bisa test bahwa t-stat yang diperoleh sebesar
dilihat dari t-stat yang diperoleh sebesar 1.14. Jika kita bandingkan dengan nilai t-
3.73. Jika kita bandingkan dengan nilai t- tabel yaitu sebesar 2,132 , maka koefisien
tabel sebesar 2,132, maka koefisien jalur jalur diatas dapat dikatakan tidak signifikan
diatas dapat dikatakan signifikan karena karena nilainya lebih kecil dari nilai t tabel
nilaninya lebih besar dari nilai t-tabel = yaitu 2,132. Hal ini berarti pertumbuhan
2,132. aset tetap tidak berpengaruh secara
Berdasarkan perhitungan tersebut di signifikan terhadap pertumbuhan PDRB.
atas, dapat disimpulkan bahwa investasi Pemerintah daerah tidak dapat menggenjot
permanen saat berpengaruh secara pertumbuhan PDRB secara langsung
signifikan terhadap pertumbuhan PDRB. melalui indikator aset tetap.
Peningkatan 1% investasi permanen akan
Investasi Permanen -> PAD
meningkatkan 0,91% PDRB. Artinya,
Koefisien jalur yang menunjukan
besaran investasi permanen yang dilakukan
pengaruh investasi permanen terhadap PAD
oleh pemerintah daerah tidak serta merta
adalah sebesar 0,79. Nilai errorvar terlihat
akan terasa pengaruhnya terhadap PDRB
jelas pada ouput LISREL dalam PSI sebesar
saat itu juga, melainkan akan mempengaruhi
0.38. Besaran koefisien determinasi yang
PDRB di masa yang akan datang.
diperoleh sebesar 0.62=62% yang
menunjukan bahwa data investasi permanen
dapat menjelaskan data PAD sebesar 62%. pada ouput LISREL dalam PSI sebesar 0,65.
Signifikansi koefisien jalur bisa dilihat Besaran koefisien determinasi yang
bahwa t-stat yang diperoleh sebesar 2.21. diperoleh sebesar 0.35=35% yang
Jika kita bandingkan dengan nilai t-tabel menunjukan bahwa data aset tetap dapat
yaitu sebesar 2,132, maka koefisien jalur menjelaskan data PAD hanya sebesar 35%.
diatas dapat dikatakan signifikan karena Signifikansi koefisien jalur bisa dilihat
nilainya lebih besar dari nilai t-tabel yaitu bahwa t-stat yang diperoleh sebesar 1.27.
2,132. Selanjutnya, dapat disimpulkan Jika kita bandingkan dengan nilai t-tabel
bahwa pertumbuhan investasi permanen yaitu sebesar 2,132, maka koefisien jalur
tidak berpengaruh secara signifikan diatas dapat dikatakan tidak signifikan
terhadap pertumbuhan PAD. karena nilainya lebih kecil dari nilai t-tabel
yaitu 2,132. Berdasarkan perhitungan
Aset Tetap terhadap PAD
tersebut di atas, bahwa pertumbuhan aset
Koefisien jalur yang menunjukan
tetap tidak berpengaruh secara signifikan
pengaruh aset tetap terhadap PAD adalah
terhadap pertumbuhan PAD.
sebesar 0,59. Nilai errorvar terlihat jelas

Investasi Permanen dan Aset Tetap terhadap PAD melalui PDRB


Pada model ini, ada dua submodel yaitu:
PDRB = 0.82*INVEST+0.24*ASET, errorvar=0.13,R 2=0.87 (1)
PAD = 1.36*PDRB-0.45*INVEST+0.82*ASET, errorvar=0.04, R2=0.96
Program LISREL secara otomatis menampilan diagram jalur sbb:

Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung permanen saat ini akan mempengaruhi
Pengaruh langsung pertumbuhan pertumbuhan PDRB tahun yang akan datang
investasi permanen terhadap PDRB adalah sebesar 67,24%. Pengaruh langsung aset
2 2
sebesar a =(0,82) =0,6724, artinya bahwa tetap terhadap PDRB adalah sebesar
secara langsung pertumbuhan investasi b2=(0.24)2=0,0576, artinya bahwa secara
langsung pertumbuhan aset tetap saat ini pengaruh langsungnya (0,2025), dan
akan mempengaruhi pertumbuhan PDRB pengaruh tidak langsung aset tetap terhadap
tahun yang akan datang sebesar 5,76%. PAD (0,3264) lebih kecil bila dibandingkan
Pengaruh langsung pertumbuhan investasi dengan pengaruh langsungnya (0,6724).
permanen terhadap PAD adalah sebesar Hasil penelitian ini membuktikan bahwa
p2=(-0,45)2=0,2025, artinya bahwa secara hanya pertumbuhan investasi permanen
langsung pertumbuhan investasi permanen yang menghasilkan pengaruh tidak langsung
saat ini akan mempengaruhi pertumbuhan yang lebih besar dari pengaruh langsungnya
PAD tahun yang akan datang sebesar terhadap PAD dengan PDRB sebagai
20,25%. variabel intervening.
Pengaruh langsung aset tetap terhadap
Pengujian Hipotesis
PAD adalah sebesar q2=(0.82)2=0,6724,
Hasil penelitian ini menunjukkan
artinya bahwa secara langsung pertumbuhan
bahwa investasi permanen berpengaruh
aset tetap saat ini akan mempengaruhi
secara signifikan terhadap PDRB, maka
pertumbuhan PAD tahun yang akan datang
hipotesis (H1) yang diajukan dapat diterima.
sebesar 67,24%. Pengaruh tidak langsung
Aset tetap tidak berpengaruh secara
pertumbuhan investasi permanen terhadap
signifikan terhadap PDRB, dengan demikian
PAD adalah sebesar (a)(c)=(0,82) (1.36) =
maka hipotesis (H2) yang diajukan tidak
1,1152, artinya bahwa dengan melalui
dapat diterima. Investasi permanen
variabel PDRB pertumbuhan investasi
berpengaruh secara signifikan terhadap
permanen saat ini akan mempengaruhi
PAD, dengan demikian maka hipotesis (H3)
pertumbuhan PAD tahun yang akan datang
yang diajukan dapat diterima. Selanjutnya,
sebesar 111,52%. Pengaruh tidak langsung
aset tetap tidak berpengaruh secara
aset tetap terhadap PAD adalah sebesar (b)
signifikan terhadap PAD, dengan demikian
(c)=(0.24) (1.36) =0,3264, artinya bahwa
maka hipotesis (H4) yang diajukan tidak
dengan melalui variabel PDRB terlebih
dapat diterima. Kajian ini membuktikan
dahulu, pertumbuhan aset tetap saat ini akan
bahwa hanya pertumbuhan investasi
mempengaruhi pertumbuhan PAD tahun
permanen yang menghasilkan pengaruh
yang akan datang sebesar 32,64%
tidak langsung yang lebih besar dari
Pengujian Goodness of Fit dalam
pengaruh langsungnya terhadap PAD
LISREL digunakan statistik Chi-Square
dengan PDRB sebagai variabel intervening.
menunjukkan bahwa model yang diajukan
Berdasarkan pengujian hipotesis tersebut
telah memadai. Pengaruh tidak langsung
disimpulkan bahwa investasi permanen
investasi permanen terhadap PAD (1,1152)
dapat meningkatkan PDRB melalui PAD.
lebih besar bila dibandingkan dengan
Tabel 5: Ringkasan Hipotesis
Hipotesis Keterangan Pengujian hipotesis
H1 Investasi permanen berpengaruh positif terhadap PDRB Diterima
H2 Asset tetap berpengaruh positif terhadap PDRB Ditolak
H3 Investasi permanen berpengaruh positif terhadap PAD Diterima
H4 Asset tetap berpengaruh positif terhadap PAD Ditolak
H5 Investasi permanen dan aset tetap berpengaruh positif diterima
terhadap PAD melalui PDRB

Kesimpulan dan Saran Bandar Lampung saja. Dengan begitu,


Kesimpulan daya generalisasi penelitian ini masih
1. Investasi permanen berpengaruh secara
rendah. Studi ini dapat diperluas dengan
signifikan terhadap PDRB.
menggunakan sampel di seluruh Provinsi
2. Asset tetap tidak berpengaruh secara
Lampung. Kedua, Tahun dasar yang
signifikan terhadap PDRB.
dipakai dalam penelitian untuk perhitungan
3. Investasi permanen berpengaruh secara
adalah 2002-2007. Data tersebut dinilai
signifikan terhadap PAD.
belum cukup, sehingga diperlukan
4. Asset tetap tidak berpengaruh secara
penelitian selanjutnya yang menggunakan
signifikan terhadap PAD
data dengan rentang waktu yang lebih lama
5. Investasi permanen menghasilkan
Ketiga, variabel yang diteliti dalam
pengaruh tidak langsung yang lebih
penelitian ini yaitu: investasi permanen,
besar dari pengaruh langsungnya
aset tetap, produk domestik regional bruto,
terhadap PAD melalui PDRB.
dan pendapatan asli daerah. Untuk
penelitian selanjutnya dapat ditambah
Saran
variabel lain seperti investasi sektor swasta.
Kajian ini memiliki keterbatasan.
Pertama, menggunakan sampel Kota
Daftar Pustaka Pemerintahan. Salemba Empat,
Jakarta
BAPPENAS. 2003. Peta kemampuan
Kim, Sung tai. 1997. The role of local
keuangan provinsi dalam era
public sectors in regional growth in
otonomi daerah, Tinjauan atas
Korea. Asian Economics Journal,
kinerja PAD dan upaya yang
Vol 11 No. 21 155-168
dilakukan daerah. Direktorat
Pengembangan Otonomi Daerah
Lasmiyanto. 2004. Analisis sektor public
dan sektor swasta terhadap
Giri. 2000. Peran Sektor Publik di
pertumbuhan ekonomi regional di
Kabupaten Bandung terhadap
Jawa Tengah. Skripsi, FE UMS
pertumbuhan ekonomi regional
Provinsi Balin, Skripsi FE Udayana
Saragih, Juli Panglima. 2003. Desentralisasi
Fiskal dan Keuangan Daerah dalam
Halim, Abdul. 2007. Akuntansi Keuangan
otonomi. Penerbit Ghalia
Daerah, Salemba Empat.
Indonesia, Jakarta.
Yogyakarta
Todaro, M.P. 1997. Pembangunan Ekonomi
Komite Standar Akuntansi Pemerintahan.
di dunia ketiga, Salemba Empat,
2005. Standar Akuntansi
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai