Anda di halaman 1dari 14

APBN dan Peran

Pemerintah
Nama Anggota:
1. Hendry Lim (1614290004)
2. Adam Fahtur R (1614290005)
3. Dina Avriani (1614290029) 7. Reza Yudhatama (1614290061)
4. M Arief Dwi J (1614290044) 8. Siti Adawiyyah (1614290062)
5. Faridya Dwynta L (1614290049) 9. Elvira Octaviani (1614290073)
6. Bayu Saputra (1614290051) 10. Veramita (1614290074)
11. Silvie Aprilia (1614290075)
12. Mella Regita C (1614290077)

Kelompok 2
Perekonomian Indonesia
PENGERTIAN APBN

(Pasal 1 angka 7, UU No. 17/2003)

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah


rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetujui
oleh Dewan Perwakilan Rakyat
FUNGSI APBN

Fungsi Pengawasan
Anggaran negara
Fungsi Otorisasi Fungsi Distribusi
menjadi pedoman
Anggaran negara untuk menilai apakah Kebijakan anggaran
menjadi dasar untuk kegiatan negara harus
6
melaksanakan penyelenggaraan
4 memperhatikan rasa
pendapatan dan
belanja pada tahun
2 negara sesuai dengan
ketentuan yang telah Fungsi Alokasi
keadilan dan
kepatutan. Fungsi Stabilisasi
Pemerintah menjadi
yang bersangkutan. Fungsi ditetapkan. alat untuk
Anggaran negara harus
Perencanaan
Anggaran negara
3 diarahkan untuk 5 memelihara dan
1 menjadi pedoman mengurangi pengangguran mengupayakan
keseimbangan
bagi manajemen dan pemborosan sumber
dalam merencanakan daya, serta meningkatkan fundamental
kegiatan pada tahun efisiensi dan efektifitas perekonomian.
yang bersangkutan. perekonomian.
TUJUAN APBN

Secara umum, tujuan penyusunan


APBN diantaranya yaitu:
1. Memelihara stabilitas ekonomi dan mencegah terjadinya
anggaran defisit.
2. Sebagai pedoman dalam penerimaan dan pengeluaran negara
dalam rangka pelaksanaan kegiatan kenegaraan dan
peningkatan kesempatan kerja yang diarahkan pada
peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran
masyarakat.
PRINSIP-PRINSIP APBN,PRINSIP PENYUSUNAN, DAN AZAS
APBN
Prinsip-Prinsip APBN Prinsip Penyusunan Azas APBN
Prinsip Anggaran Berimbang Prinsip penyusunan
Azas Penyusunan APBN
Sisi penerimaan sama dengan sisi berdasarkan aspek pendapatan  Kemandirian, artinya pembiayaan oleh
pengeluaran dimana defisit anggaran ditutup  Mengindetifikasikan penerimaan
negara didasarkan atas kemampuan
bukan dengan mencetak uang baru melainkan sektor anggaran dalam jumlah dan negara, pinjaman luar negeri hanyalah
dengan bantuan/pinjaman/utang luar negeri ketepatan penyetoran.
sebagai pelengkap.
(Official Development Assistance = ODA)  Mengintensifkan tuntutan ganti
 Penghematan atau peningkatan
atau dalam APBN dikategorikan sebagai rugi yang diderita oleh negara dan efisiensi dan produktivitas..
penerimaan pembangunan. denda yang dijanjikan.  Penajaman prioritas pembangunan,
Prinsip Anggaran Dinamis maksud dari penajaman perioritas
Prinsip penyusunan APBN pembagunan adalah APBN harus
 Anggaran bersifat dinamis absolut apabila
Tabungan Pemerintah (TP) dari tahun ke berdasarkan aspek pengeluaran mendahulukan pembiayaan yang lebih
 Efektif dan efisien serta sesuai dengan bermanfaat.
tahun terus meningkat.
 Anggaran bersifat dinamis relatif apabila kebutuhan teknis yang ada.
prosentase kenaikan TP (DTP) terus  Terarah dan terkendali sesuai dengan
meningkat anggaran dan program kegiatan.
 Menggunakan semaksimal mungkin
Prinsip Anggaran Fungsional produk-produk dalam negeri dengan
Pinjaman LN hanya berfungsi untuk memperhatikan kemampuan yang
membiayai anggaran belanja pembangunan dimiliki.
(pengeluaran pembangunan) dan bukan
untuk membiayai anggaran belanja rutin.
ASUMSI DASAR MAKRO
APBN
(1)
Pertumbuhan
(7) Lifting gas
ekonomi

(6) Lifting
(2) Inflasi minyak
Indonesia
3) Nilai tukar (5) Harga
rupiah (4) Suku bunga minyak
terhadap dolar SPN 3 bulan mentah
US Indonesia
SUMBER PENERIMAAN
NEGARA
Secara garis besar faktor penentu besarnya penerimaan negara adalah sebagai berikut:

a) Pendapatan Negara dan Hibah

Pendapatan Negara dan Hibah adalah semua penerimaan negara yang berasal dari penerimaan perpajakan, penerimaan

negara non-pajak, serta penerimaan hibah dari dalam negeri dan luar negeri.

b) Penerimaan Perpajakan

Penerimaan perpajakan adalah semua penerimaan yang terdiri dari pajak dalam negeri dan pajak perdagangan

internasional.

 
BESARAN PENDAPATAN NEGARA

DIPENGARUHI OLEH BEBERAPA FAKTOR

Indikator ekonomi
makro yang Kebijakan Kebijakan Perkembangan Kondisi kebijakan
tercermin pada pendapatan negara pembangunan pemungutan lainnya
asumsi dasar makro ekonomi
ekonomi
BELANJA NEGARA

Pengertian belanja negara secara umum:

Belanja negara adalah kewajiban pemerintah pusat yang diakui


sebagai pengurang nilai kekayaan bersih. Belanja negara ini
terdiri atas Belanja Pemerintah Pusat dan Transfer ke Daerah.
BELANJA PEMERINTAH
1. Belanja Pegawai PUSAT
Kompensasi baik dalam bentuk uang
4. Pembayaran Bunga Utang
Pembayaran atas biaya
atau barang, yang harus dibayarkan pinjaman yang dihitung
kepada pegawai pemerintah baik di berdasarkan posisi pinjaman.
dalam maupun luar negeri sebagai
imbalan atas pekerjaan yang telah
dilaksanakan. 5. Subsidi
2. Belanja barang dalam Lokasi anggaran yang
diberikan pemerintah kepada
negeri dan luar negeri
perusahaan atau lembaga yang
Pembelian barang dan jasa memproduksi, menjual,
yang digunakan untuk mengekspor, atau mengimpor
memproduksi barang dan barang dan jasa.
jasa yang dipasarkan
maupun yang tidak 6. Belanja Hibah
dipasarkan, termasuk biaya
Tansfer rutin/modal
pemeliharaan serta biaya
yang sifatnya tidak wajib
perjalanan.
dari pemerintah pusat
kepada negara lain dan
3. Belanja Modal
kepada organisasi
Pengeluaran/belanja yang dikeluarkan 7. Bantuan Sosial internasional.
dalam rangka pembentukan modal, yang
Transfer uang/barang yang
terdiri dari tanah, peralatan dan mesin,
diberikan kepada masyarakat guna
gedung dan bangunan, jaringan, belanja
melindungi dari kemungkinan
modal lainnya, dan belanja modal non-
terjadinya risiko sosial.
fisik.
SIKLUS APBN

Siklus Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah serangkaian kegiatan dalam proses

penganggaran yang dimulai ketika anggaran negara mulai disusun hingga perhitungan anggaran disahkan dengan

undang-undang, ada 5 tahapan pokok dalam satu siklus APBN di Indonesia.  

1. Perencanaan dan Penganggaran APBN

2. Penetapan/Persetujuan

3. Pelaksanaan APBN

4. Pelaporan dan Pencatatan APBN

5. Pemeriksaan dan Pertanggungjawaban APBN


PERBANDINGAN
APBN 2017, 2018, 2019
KESIMPULAN

APBN adalah daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun

anggaran. Tujuan penyusunan APBN adalah sebagai pedoman pengeluaran dan penerimaan negara agar terjadi keseimbangan yang

dinamis dalam rangka melaksanakan kegiatan-kegiatan kenegaraan demi tercapainya peningkatan produksi, peningkatan kesempatan

kerja, pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi serta pada akhirnya ditujukan untuk tercapainya masyarakat adil dan makmur

material maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. APBN adalah daftar sistematis dan terperinci yang memuat

rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran. Tujuan penyusunan APBN adalah sebagai pedoman

pengeluaran dan penerimaan negara agar terjadi keseimbangan yang dinamis dalam rangka melaksanakan kegiatan-kegiatan

kenegaraan demi tercapainya peningkatan produksi, peningkatan kesempatan kerja, pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi serta

pada akhirnya ditujukan untuk tercapainya masyarakat adil dan makmur material maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD

1945.
T H A N K YOU!

PEREKONOMIAN APBN DAN PERAN KELOMPOK 2


INDONESIA PEMERINTAH

Anda mungkin juga menyukai