Anda di halaman 1dari 29

CETAK BIRU (BLUEPRINT)

DAN PANDUAN PENULISAN SOAL


UJI KOMPETENSI APOTEKER INDONESIA
METODE OSCE
(Objective Structured Clinical Examination)

2018

1
BAB I
PENGANTAR

1.1 LATAR BELAKANG


Uji Kompetensi Apoteker Indonesia (UKAI) merupakan upaya standardisasi kompetensi tenaga
kesehatan, khususnya apoteker sebagai tenaga kefarmasian. UKAI diselenggarakan untuk menguji
penguasaan pengetahuan, ketrampilan, sikap dan perilaku calon lulusan pendidikan profesi apoteker
dalam rangka memperoleh Sertifikat Kompetensi Apoteker Indonesia sebagai dasar untuk melakukan
praktik kefarmasian di Indonesia. Penyelenggaraan UKAI sebagai ujian nasional pada tahap akhir
pendidikan diharapkan mendorong kesadaran mawas diri dan upaya pengembangan diri apoteker
secara berkelanjutan (life-long learning).

Sebagai alat ukur pencapaian kompetensi, penyelenggaraan UKAI sebagai uji kompetensi nasional
merupakan bagian integral sekaligus komplementer terhadap sistem ujian di institusi. Metode dan
sistem ujian dikembangkan secara sistematis untuk memenuhi prinsip dasar asesmen yaitu sahih (valid),
objektif, handal/terpercaya (reliable), dapat dilakukan (feasible), dapat dipertanggungjawabkan
(accountable), serta memberikan dampak pada pembelajaran (impact on learning).

Materi uji disusun mengacu pada Standar Kompetensi Apoteker Indonesia berdasarkan Cetak Biru
(Blueprint) yang menggambarkan prioritas kompetensi yang diujikan. Metode uji yang dikembangkan
terdiri dari: (1) Metode Cognitive Based-Test (MCQ’s) yang dilaksanakan dalam bentuk Computer Based-
Test (CBT), dan (2) Metode Performance Based-Test atau Skill’s Based-Test dalam bentuk OSCE
(Objective Structured Clinical Examination).

Blueprint uji kompetensi berfungsi sebagai panduan bagi: (1) penulis soal (item writer) dalam menulis
soal, (2) penelaah soal (item reviewer) dalam menelaah item soal, (3) peserta ujian dalam
mempersiapkan diri, (4) institusi pendidikan dalam mengukur capaian pembelajaran (learning
outcomes).

1.2 OSCE SEBAGAI UJI KOMPETENSI


OSCE merupakan suatu seri station dimana semua peserta ujian akan berotasi dari satu station ke
station lainnya berdasarkan waktu yang tersedia. Pada masing-masing station kandidat dihadapkan
pada simulasi tugas atau masalah yang harus diselesaikan dan dinilai dari perfoma yang ditunjukkannya
pada aspek-aspek kompetensi spesifik dalam menyelesaikan tugas atau masalah tersebut.

Metode OSCE dirancang untuk mengukur pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skills) serta sikap dan
perilaku (attitude) secara objektif dan terstruktur. Objektif artinya semua kandidat diuji melalui stasion
dan skema yang sama, melakukan fungsi yang diujikan pada setiap tahap secara rinci dan sistematis,
sehingga penilaian yang dilakukan lebih bersifat objektif daripada subjektif. Terstruktur dalam arti
masing-masing station memiliki tugas yang spesifik dengan instruksi yang jelas dan rinci sehingga
kandidat dapat mengerjakan tugasnya tahap demi tahap secara lengkap.

Keunggulan OSCE dibandingkan metode MCQ’s, esai maupun tes oral adalah dapat mengukur secara
efektif dan efisien perfoma kandidat pada aspek kompetensi komunikasi dan hubungan interpersonal,
pengambilan keputusan dalam situasi yang kompleks dengan memperhatikan aspek regulasi dan etik,
kemampuan mengidentifikasi masalah dan menetapkan penyelesaian masalah berbasis data/informasi,
serta sikap dan perilaku profesional.

Station OSCE dapat dirancang interaktif maupun non-interaktif untuk mensimulasikan situasi praktik
kefarmasian senyata mungkin. Station interaktif umumnya melibatkan pasien atau klien standar yang
telah dilatih secara spesifik. Penilaian perfoma kandidat pada masing-masing station dilakukan oleh

2
penguji (asesor) yang terlatih, mengacu pada rubrik (pedoman penilaian). Pelatihan penguji maupun
pemeran standar (pasien/klien) dibutuhkan agar ujian dapat dilaksanakan secara objektif dan
terstruktur

3
BAB II
CETAK BIRU (BLUEPRINT) UKAI METODE OSCE

2.1 KOMPONEN UJI


Blueprint UKAI metode OSCE merupakan susunan kasus yang diujikan dan menggambarkan
kemampuan yang diuji secara proporsional. Blueprint menggunakan 2 (dua) komponen uji yaitu
kompetensi spesifik yang diujikan dan area praktik kefarmasian. Masing-masing komponen berisi
aspek-aspek penting yang digunakan untuk menilai performa (unjuk kerja) kandidat. Matriks blueprint
memuat hubungan antara kompetensi spesifik yang diujikan dan area praktik kefarmasian, serta
batasan jumlah station minimal untuk masing-masing aspek kompetensi spesifik, dapat dilihat pada
lampiran 1.

2.2 KOMPETENSI SPESIFIK


Kompetensi spesifik yang dinilai pada uji kompetensi metode OSCE meliputi 6 (enam) aspek yaitu: (1)
Pengumpulan data dan informasi, (2) Penetapan masalah, (3) Penyelesaian masalah, (4) Pencatatan dan
pelaporan, (5) Komunikasi efektif, dan (6) Sikap dan perilaku professional. Berikut deskripsi dari masing-
masing aspek kompetensi.

2.2.1 Pengumpulan data dan informasi


Fokus penilaian pada kemampuan:
a. Melakukan penelusuran informasi dari sumber informasi yang terpercaya untuk
memperoleh informasi yang tepat, akurat, dan relevan terkait karakteristik obat
dan/atau kebutuhan pasien,
b. Menganalisis, mengevaluasi, menginterpretasi informasi secara kritis dan logis, serta
mengorganisasikan informasi sesuai kebutuhan,
c. Mendokumentasikan data dan informasi yang diperoleh secara akurat.

2.2.2 Penetapan masalah


Fokus penilaian pada kemampuan:
a. Mengidentifikasi elemen kunci dari informasi, data dan/atau evidence yang tersedia,
b. Menerapkan pendekatan ilmiah untuk mengidentifikasi masalah praktik kefarmasian
secara akurat dengan mempertimbangkan aspek regulasi dan etik profesi,
c. Menetapkan prioritas masalah secara tepat.

2.2.3 Penyelesaian masalah


Fokus penilaian pada kemampuan:
a. Mengidentifikasi alternatif penyelesaian masalah,
b. Menetapkan penyelesaian masalah secara tepat dan akurat berbasis data/ evidence,
c. Memastikan faktor profesional, etik, regulasi, dan keamanan pasien telah
dipertimbangkan degan cermat dalam menetapkan penyelesaian masalah,
d. Melakukan tindakan yang tepat untuk menyelesaikan masalah,
e. Mempertimbangkan kemungkinan untuk meminta saran dari sejawat yang lebih
berpengalaman atau merujuk ke pihak yang tepat,
f. Mengevaluasi keputusan yang telah diambil.

2.2.4 Pencatatan dan pelaporan


Fokus penilaian pada kemampuan:

4
a. Mengidentifikasi tujuan pencatatan dan dokumentasi,
b. Mendokumentasikan data dan informasi, aktivitas, tindakan, rekomendasi, intervensi,
komunikasi secara lengkap dan akurat sesuai ketentuan regulasi dan aspek etik profesi
(menjaga kerahasiaan),
c. Menerapkan sistem dalam pencatatan dan dokumentasi untuk menjaga mutu,
kelengkapan dan ketepatan dokumentasi,
d. Melakukan pelaporan sesuai ketentuan regulasi.

2.2.5 Komunikasi efektif


Fokus penilaian pada kemampuan:
a. Menggunakan komunikasi verbal maupun non-verbal secara efektif dalam
berkomunikasi dengan pasien, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan lain, dan pihak-
pihak terkait lainnya,
b. Memberikan respon secara jelas, tepat, dan sesuai kebutuhan,
c. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami,
d. Menunjukkan kesediaan untuk mendengar, menghargai pendapat orang lain, peka
terhadap aspek sosio-kultural dan situasi interdisiplin.

2.2.6 Sikap dan perilaku profesional


Fokus penilaian pada kemampuan:
a. Berperilaku profesional sesuai kode etik profesi,
b. Mematuhi ketentuan regulasi,
c. Memperlakukan orang lain dengan menunjukkan empati, menghormati dan menghargai
orang lain
d. Bekerja secara akurat dan secara konsisten menjaga standar praktik/kerja,
e. Bertanggungjawab, dapat dipercaya, serta menjaga kerahasiaan.

2.3 PRAKTIK KEFARMASIAN


Ruang lingkup area praktik kefarmasian dalam blueprint UKAI metode OSCE meliputi tiga area praktik
kefarmasian yaitu: (1) Pembuatan sediaan farmasi, (2) Distribusi sediaan farmasi & alat kesehatan, (3)
Pelayanan sediaan farmasi dan alat kesehatan. Berikut deskripsi dari masing-masing aspek kompetensi.

2.3.1 Pembuatan sediaan farmasi


Ruang lingkup kompetensi pada area pembuatan sediaan farmasi adalah kemampuan
merancang (R&D), membuat (Produksi), menguji mutu (QC) dan menjamin mutu (QA) sediaan
farmasi (obat, obat tradisional dan kosmetik) sesuai standar dan ketentuan yang berlaku.

1) Perancangan (R&D)
Fokus penilaian pada kemampuan:
a. Menetapkan spesifikasi bahan baku, produk, dan bahan kemasan,
b. Melakukan pengukuran parameter studi praformulasi,
c. Menetapkan bahan obat, bentuk sediaan dan rute pemberian,
d. Menetapkan bahan baku, bahan tambahan/penolong, dan bahan kemasan pada
formulasi sediaan solida, semisolida, dan likuida,
e. Merancang kemasan, label, brosur/leaflet,
f. Menetapkan spesifikasi mutu bahan baku, produk, dan bahan kemasan
g. Merancang prosedur evaluasi mutu bahan baku, produk, dan bahan kemasan,
h. Melakukan studi stabilitas fisika, fisiko-kimia, kimia, dan mikrobiologi,
i. Menetapkan kondisi penyimpanan,

5
j. Mendokumentasikan data dan informasi.

Contoh daftar keterampilan ruang lingkup R&D yang dapat diuji bisa dilihat pada lampiran
1.

2) Produksi
Fokus penilaian pada kemampuan:
a. Merancang prosedur pembuatan sediaan non-steril dan steril,
b. Menyiapkan ruang dan peralatan produksi,
c. Menyiapkan lembar kerja, menghitung dan menyiapkan kebutuhan bahan,
d. Melakukan produksi sediaan farmasi non-steril dan steril,
e. Melakukan pengemasan, penandaan dan pelabelan sediaan,
f. Mengukur parameter mutu fisik, fisiko-kimia, kimia, mikrobiologi sediaan (in-process
control),
g. Menganalisis kesesuaian mutu dengan spesifikasi dan menetapkan kelayakan proses
produksi,
h. Mendokumentasikan data dan informasi.

Contoh daftar keterampilan ruang lingkup Produksi yang dapat diuji bisa dilihat pada
lampiran 1

3) QC/QA
Fokus penilaian pada kemampuan:
a. Mengukur parameter mutu fisik, fisiko-kimia, kimia, mikrobiologi bahan baku,
produk, dan bahan kemasan
b. Menganalisis kesesuaian mutu dengan spesifikasi dan menetapkan kelayakan bahan
baku, produk, dan bahan kemasan,
c. Menetapkan ED (Expiration Date, batas kadaluarsa),
d. Mendokumentasikan data dan informasi.

Contoh daftar keterampilan ruang lingkup QC/QA yang dapat diuji bisa dilihat pada
lampiran 1

LAMPIRAN 1. CONTOH KEAHLIAN SPESIFIK BIDANG PEMBUATAN

1. Pencampuran serbuk
2. Granulasi
3. Pengeringan granul
4. Pencetakan sediaan tablet
5. Pengisian serbuk pada cangkang kapsul
6. Uji laju alir (flowability) granul
7. Uji kerapuhan (friability) tablet
8. Uji bobot jenis serbuk
9. Uji kekerasan (hardness) tablet
10. Uji waktu hancur (disintegrating) tablet
11. Uji disolusi
12. Pengukuran dimensi tablet
13. Pengukuran LOD

6
14. Pengukuran distribusi partikel
15. Content uniformity
16. Mengukur keseragaman kadar
17. Mengukur kadar obat
18. Pencampuran dua fasa
19. Pelelehan dan pencampuran basis
20. Pembuatan basis
21. Pengukuran viskositas
22. Analisis mikromeritika
23. Uji stabilitas sediaan obat
24. Pelarutan zat padat
25. Penyiapan suspending agent
26. Pencampuran zat pembasah
27. Penyiapan emulgator (bahan: surfaktan, hidrokoloid, padatan terdispersi)
28. Pencampuran dua fasa cair yang taktercampur
29. Pengukuran viskositas
30. Pengukuran laju sedimentasi
31. Pengukuran pH
32. Merancang, melakukan dan mengevaluasi uji stabilitas sediaan
33. Melakukan Teknik aseptic
34. Sterilisasi fisik (panas kering dan basah)
35. Sterilisasi mekanik (filtrasi)
36. Pemilihan kelas ruangan
37. Monitoring kelas ruangan
38. Uji kejernihan
39. Uji sterilitas
40. Uji pirogen dengan LAL test
41. Uji pH
42. Uji stabilitas sediaan
43. Menguji kadar bahan aktif produk proses produksi, produk antara dan produk akhir
44. Pengkajian mutu produk
45. Dokumentasi batch record
46. Kualifikasi dan validasi
47. Penanganan OOS
48. Evaluasi change control
49. Desain label dan brosur produk
50. Desain kemasan primer, sekunder dan tersier.

2.3.2 Distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan


Ruang lingkup kompetensi pada area distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan adalah
kemampuan mengidentifikasi dan mengestimasi kebutuhan sediaan farmasi dan alat
kesehatan, melakukan pemesanan, melayani pesanan, melakukan pengiriman, menerima
pengiriman, menyimpan dan menata bahan baku dan produk, menerima produk kembalian
dan menarik produk yang tidak layak, menetapkan kelayakan dan prosedur pemusnahan bahan
baku/produk yang tidak layak sesuai ketentuan regulasi.

1) Perencanaan/Pengadaan/Penerimaan
Fokus penilaian pada kemampuan:

7
a. Memperkirakan dan menentukan tingkat jumlah persediaan yang cukup dan
memadai
b. Mengidentifikasi dan menghitung kebutuhan,
c. Memilih sediaan farmasi dan alat kesehatan sesuai kebutuhan,
d. Mengidentifikasi dan memilih pemasok,
e. Mengisi form pemesanan sesuai ketentuan regulasi,
f. Mengisi form pemantauan status pesanan,
g. Memastikan kesesuaian produk yang diterima dengan surat pesanan dan surat
pengiriman barang/faktur,
h. Mengisi kartu stok
i. Mendokumentasikan data dan informasi.

2) Penyimpanan/Penyaluran/Pemusnahan
Fokus penilaian pada kemampuan:
a. Menetapkan tempat penyimpanan sediaan,
b. Mengidentifikasi berbagai kondisi penyimpanan dari sediaan farmasi berdasar
pertimbangan stabilitas da peraturan perundang-undang
c. Menyimpan sediaan farmasi berdasar pertimbangan stabilitas, perundangan-
undangan dan kelayakan edar.
d. Mengidentifikasi dan melakukan cara kerja yang aman sehubungan dengan
penanganan dan penyimpanan produk berbahaya (seperti: obat kanker yang toksik,
bahan yang mudah terbakar dsb)
e. Mengidentifikasi dan memilih pelanggan
f. Memverifikasi kebenaran pesanan
g. Memasok sediaan farmasi yang tepat untuk pelanggan yang tepat pada jumlah yang
tepat dan pada waktu yang tepat
h. Mengisi form pengiriman produk,
i. Menetapkan frekuensi pengiriman,
j. Memastikan kesesuaian produk yang dikirim dengan surat pesanan,
k. Memilih cara transportasi yang mampu menjamin mutu sediaan,
l. Menyiapkan dokumen pengiriman sediaan,
m. Membuat laporan penggunaan obat narkotika dan psikotropika,
n. Melakukan pengawasan mutu sediaan,
o. Melaporkan sediaan yang cacat dan substandard ke pihak yang berwenang,
p. Melakukan penarikan-kembali suatu produk dari berbagai tingkat distribusi
q. Mengidentifikasi sediaan yang tidak layak edar,
r. Menetapkan prosedur pemusnahan,
s. Mengisi dokumen pemusnahan,
t. Mendokumentasikan data dan informasi.

2.3.3 Pelayanan sediaan farmasi dan alat kesehatan


Ruang lingkup kompetensi pada area pelayanan sediaan farmasi dan alat kesehatan adalah
kemampuan melakukan pelayanan obat dengan resep maupun non-resep, identifikasi dan
penyelesaian masalah terkait obat, rekomendasi pemilihan obat dan pengaturan dosis,
penyerahan disertai dengan pemberian informasi dan edukasi untuk menjamin efikasi dan
keamanan penggunaannya

1) Pelayanan Obat Tanpa Resep (Swamedikasi)


Ruang lingkup kompetensi yang akan dinilai adalah kemampuan mengidentifikasi masalah
kebutuhan obat pasien terkait dengan keluhan yang disampaikan pasien (responding to

8
symptoms) dan memberikan rekomendasi solusinya. Pada station ini, peserta diharapkan
mampu memilah keluhan yang dirasakan pasien masih berada pada kategori minor
illness (tanpa adanya alarm/warning symptoms) sehingga dapat diterapi dengan obat
atau sudah masuk kategori major problem (terlihat dari adanya warning/alarm
symptoms) sehingga perlu dirujuk ke dokter.

Fokus penilaian pada kemampuan:


a. Menggali informasi terkait permintaan atau keluhan pasien,
b. Mengidentifikasi masalah kebutuhan obat pasien,
c. Menetapkan penyelesaian masalah pasien,
d. Menyampaikan alternatif pilihan obat dengan memperhatikan regulasi,
e. Menyerahkan obat serta memberikan informasi dan edukasi tentang nama obat,
tujuan penggunaan, frekuensi, cara penggunaan, batasan penggunaan, serta cara
penyimpanan obat,
f. Menunjukkan sikap dan perilaku profesional dalam melakukan pelayanan,
g. Mendokumentasikan data dan informasi.

Cakupan kelompok farmakoterapi pada pelayanan obat non resep dapat dilihat pada
tabel berikut:

Kelompok Farmakoterapi Farmakoterapi


Obat gangguan saluran cerna  Sakit maag
 Diare
 Konstipasi
 Mual muntah
 Kecacingan
 Dismenore
Obat gangguan mata, hidung, telinga,  Sariawan
dan tenggorokan  Radang tenggorokan
 Konjungtivitis
 Mata kering
 Otitis
Obat gangguan saluran napas  Common cold (selesma)
 Rhinitis alergi
 Batuk
 Asma
Obat gangguan saluran  Nyeri
neuromuscular  Demam
 Gout
 Osteoarthritis
 Sakit kepala
 Migrain
Obat gangguan kulit  Luka bakar
 Luka iris
 Luka serut
 Kutil
 Kudis
 Kadas/kurap
 Panu
 Ketombe

9
Kelompok Farmakoterapi Farmakoterapi
 Biang keringat
 Jerawat
 Dermatitis
 Gigitan serangga
 Suncare
Obat saluran reproduksi  Kontrasepsi oral
Obat gangguan darah  Anemia

2) Skrining Resep/Analisis DRP


Ruang lingkup kompetensi yang akan dinilai adalah kemampuan melakukan skrinig resep
dengan tiga aspek kajian yaitu administrative, farmasetik, dan klinis.

Fokus penilaian pada kemampuan:


a. Memutuskan kelengkapan administratif dan legalitas resep,
b. Melakukan analisis kesesuaian farmasetik,
c. Mengidentifikasi ada/tidaknya masalah klinis terkait obat (DRP),
d. Menetapkan solusi masalah administratif, farmasetik, dan/atau klinis,
e. Menyampaikan masalah dan solusinya kepada pasien,
f. Menunjukkan sikap dan perilaku professional saat menyampaikan masalah dan
rekomendasi solusi,
h. Mendokumentasikan data dan informasi.

Cakupan skrining resep tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Kajian administratif 1. Nama pasien, umur, jenis kelamin, dan berat badan
2. Nama dokter, nomor Surat Ijin Praktek (SIP), alamat,
nomor telepon, dan paraf
3. Tanggal penulisan resep
Kajian farmasetik 1. Bentuk dan kesesuaian sediaan
2. Stabilitas
3. Kompatibilitas (ketercampuran obat)
Kajian klinis 1. Ketepatan indikasi dan dosis obat
2. Aturan, cara dan lama penggunaan obat
3. Duplikasi dan/atau polifarmasi
4. Reaksi Obat yang Tidak Diinginkan (alergi, efek samping
obat, manifestasi klinis lainnya)
5. Kontraindikasi
6. Interaksi (obat,makanan, herbal)

Analisis Drug Related Problems (DRP)


Masalah yang timbul akibat penggunaan obat baik terjadi secara actual maupun
potensial. Klasifikasi Drug Related Problems:
- Ada kebutuhan tambahan obat
- Obat kurang tepat
- Dosis obat terlalu rendah
- Dosis obat terlalu tinggi
- Efek samping obat

10
- Ketidakpatuhan
- Interaksi obat

Cakupan skrining resep dan analisis DRP pada aspek farmakoterapi dapat dilihat pada
tabel berikut:

No. Kelompok Farmakoterapi Item Farmakoterapi


1 Sistem kardiovaskuler  Hipertensi esensial
 Ischemic heart diseases-angina
 Acute coronary syndrome
 Stroke ischemic - transient ischemic
attack
 Dislipidemia
2 Infeksi  Upper respiratory tract infection
 Lower respiratory tract infection
 Influenza
 Tuberkulosis
 Urinary tract disease
 Gastrointestinal infection
 Parasitic diseases
 Sexual transmission disease
 Superficial fungal infection
 HIV-AIDS
 Viral hepatitis (A, B)
3 Sistem endokrin  Diabetes Melitus
 Thyroid disorder
 Osteoporosis
4 Sistem pernafasan  Asma
 Chronic obstructive pulmonary disease
5 Sistem gastrointestinal  Peptic ulcer
6 Sistem renal, saluran kemih  Acute renal failure
 Chronic renal failure
 Drug enhance renal disease
 Benign prostate hyperthropy (BPH)
7 Sistem syaraf dan kesehatan  Depression
jiwa  Schizophrenia
 Generalized Anxiety disease
 Psychosis
 Epilepsi
 Parkinson
8 Tulang dan persendian  Chronic pain
 Musculoskeletal (Rheumatoid arthritis,
Osteoarthritis)

11
No. Kelompok Farmakoterapi Item Farmakoterapi
9 Kulit  Dermatologic drug reaction and self-
treatable skin disorder (cutaneous drug
reaction, hyper pigmentation)
 Psoriasis
10 Mata, hidung, telinga, dan  Glaukoma
tenggorokan  Tinnitus, otitis media
11 Onkologi, imunologi, nutrisi,  Cancer treatment and chemotherapy
gawat darurat, vaksin, dan  Assesment of nutrition state and
produk biologi nutrition requirements
 Vaksin dan Toxoid
 Anemia
 Coagulation disorder
 Allergic and pseudo allergic
 Poisoning

3) Compunding

Ruang lingkup kompetensi yang akan dinilai adalah kemampuan menyiapkan dan/ atau
melakukan perubahan bentuk sediaan (dosage form) dengan pertimbangan efektivitas
pengobatan dan melakukan dokumentasi sesuai standar, utamanya meliputi kegiatan
penimbangan, peracikan, pembuatan etiket, dan apograph.

Fokus penilaian pada kemampuan:


a. Melakukan analisis kesesuain farmasetik, kompatibilitas, dan stabilitas,
b. Menghitung kebutuhan obat/bahan,
c. Menyiapkan alat/peralatan dan bahan,
d. Melakukan sterilisasi alat/peralatan dan bahan,
e. Menyiapkan ruang untuk pencampuran sediaan steril,
f. Melakukan compounding:
o sediaan non-steril,
o sediaan steril (i.v ad mixture),
g. Menyiapkan etiket dan label sesuai kebutuhan,
h. Menyiapkan salinan resep,
i. Menetapkan tempat penyimpanan dan BUD (Beyond Date Use),
j. Mengemas sediaan akhir,
k. Mendokumentasikan data dan informasi.

Lingkup obat-obatan yang diminta dokter/dokter gigi penulis resep disiapkan dalam
bentuk racikan baik:
- sediaan padat
serbuk bagi, serbuk tidak terbagi, kapsul
- semi padat
salep, pasta, krim
- cair
lotio, potio, emulsi, suspensi, sirup kering, mixtura
- Sediaan steril
rekonstitusi sediaan intra vena

12
4) Dispensing (KIE)/Monev Terapi/MESO

a) Dispensing (KIE)

Ruang lingkup kompetensi yang akan dinilai adalah kemampuan melakukan upaya
kesehatan terutama dalam primary care berupa pemberian informasi yang valid,
komprehensif, dan independen.
Informasi yang harus disampaikanm eliputi:
- Nama obat dan komposisi
- Kegunaan
- Frekuensi, waktu, dan cara penggunaan
- Batasan penggunaan
- Efek samping potensial dan solusinya
- Penyimpanan (termasuk beyond use date)

Fokus penilaian pada kemampuan:


a. Memastikan kesesuaian identitas pasien,
b. Memastikan kesesuaian sediaan yang disiapkan dengan yang diminta,
c. Menyerahkan sediaan kepada pasien disertai pemberian informasi dan edukasi
terkait kegunaan/tujuan penggunaan, frekuensi, waktu dan cara penggunaan,
batasan penggunaan, potensi efek samping dan solusinya, cara penyimpanan,
d. Memastikan pasien memahami informasi yang disampaikan,
e. Menunjukkan sikap dan perilaku professional saat menyerahkan obat,

Lingkup obat pada station dispensing ini adalah sebagai berikut:

Obat dengan alat bantu dan tehnik khusus

- Lingkup obat dengan alat bantu dan tehnik khusus meliputi metered dose inhalers
(MDI), diskus, turbohaler, accuhaler, insulin, enema, suppositoria, vaginal douche,
tetes mata/hidung/telinga, semprot hidung, dan salep mata.

Obat-obatan Program Pemerintah

- Lingkup obat Program Pemerintah meliputi obat-obat yang digunakan untuk kasus-
kasus tuberkulosis (TB), malaria, HIV, dan vaksinasi.

13
Obat-obatan Gangguan Sistem Organ:

Kelompok Farmakoterapi Item Farmakoterapi


Sistem kardiovaskuler  Hipertensi esensial
 Ischemic heart diseases-angina
 Acute coronary syndrome
 Stroke ischemic - transient ischemic
attack
 Dislipidemia
Infeksi  Upper respiratory tract infection
 Lower respiratory tract infection
 Influenza
 Urinary tract disease
 Gastrointestinal infection
 Parasitic diseases
 Sexual transmission disease
 Superficial fungal infection
 Viral hepatitis (A, B)
Sistem endokrin  Diabetes Mellitus
 Thyroid disorder
 Osteoporosis
Sistem pernafasan  Asma
 Chronic obstructive pulmonary
disease
Sistem gastrointestinal  Peptic ulcer
Sistem renal, saluran kemih  Acute renal failure
 Chronic renal failure
 Drug enhance renal disease
Sistem syaraf dan kesehatan jiwa  Depression
 Schizophrenia
 Generalized Anxiety disease
 Psychosis
 Epilepsi
 Parkinson disease
Tulang dan persendian  Chronic pain
 Musculoskeletal (Rheumatoid
arthritis, Osteoarthritis)
Kulit  Dermatologic drug reaction and self-
treatable skin disorder (cutaneous
drug reaction, hyper pigmentation)
Mata, hidung, telinga, dan  Glaukoma
tenggorokan  Tinnitus, otitis media
Onkologi, imunologi, nutrisi, gawat  Cancer treatment and chemotherapy
darurat, vaksin, dan produk biologi  Assesment of nutrition state and
nutrition requirements
 Vaksin dan Toxoid
 Anemia
 Coagulation disorder

14
 Allergic and pseudo allergic
 Poisoning

b) Monitoring dan Evaluasi Terapi


Ruang lingkup kompetensi yang akan dinilai adalah kemampuan melakukan monitoring
terapi pengobatan yang sedang dijalani oleh pasien menggunakan parameter efektivitas
sesuai dengan tujuan famakoterapi yang diberikan dan timeline yang sesuai.

Fokus penilaian pada kemampuan:


a. Memastikan kesesuaian identitas pasien,
b. Mengidentifikasi penyebab masalah dalam upaya pencapaian target terapi ,
c. Melakukan tindakan koreksi,
d. Mendokumentasikan data dan informasi.

Lingkup farmakoterapi pada monitoring dan evaluasi dapat dilihat pada tabel berikut:

Kelompok Farmakoterapi Item Farmakoterapi


Sistem kardiovaskuler  Hipertensi esensial
 Ischemic heart diseases-angina
 Acute coronary syndrome
 Stroke ischemic - transient ischemic
attack
 Dislipidemia
Infeksi  Upper respiratory tract infection
 Lower respiratory tract infection
 Tuberkulosis
 Urinary tract disease
 Gastrointestinal infection
 Parasitic diseases
 Sexual transmission disease
 Superficial fungal infection
 HIV-AIDS
 Viral hepatitis (A, B)
Sistem endokrin  Diabetes Mellitus
 Thyroid disorder
 Osteoporosis
Sistem pernafasan  Asma
 Chronic obstructive pulmonary
disease
Sistem gastrointestinal  Peptic ulcer
Sistem renal, saluran kemih  Acute renal failure
 Chronic renal failure
Sistem syaraf dan kesehatan jiwa  Depression

15
Kelompok Farmakoterapi Item Farmakoterapi
 Schizophrenia
 Generalized Anxiety disease
 Psychosis
 Epilepsi
 Parkinson disease
Tulang dan persendian  Chronic pain
 Musculoskeletal (Rheumatoid
arthritis, Osteoarthritis)
Mata, hidung, telinga, dan  Glaukoma
tenggorokan  Tinnitus, otitis media
Onkologi, imunologi, nutrisi, gawat  Cancer treatment and
darurat, vaksin, dan produk biologi chemotherapy
 Anemia

c) Monitoring dan Evaluasi Terapi


Ruang lingkup kompetensi yang akan dinilai adalah kemampuan melakukan monitoring
terapi pengobatan yang sedang dijalani oleh pasien menggunakan parameter efektivitas
sesuai dengan tujuan famakoterapi yang diberikan dan timeline yang sesuai.

Fokus penilaian pada kemampuan:


a. Memastikan kesesuaian identitas pasien,
b. Mengidentifikasi terjadinya efek samping,
c. Melakukan tindakan koreksi dan/atau tindakan pencegahan efek samping,
d. Membuat laporan kejadian efek samping,
e. Mendokumentasikan data dan informasi.

16
Lingkup farmakoterapi pada monitoring efek samping obat (MESO) dapat dilihat pada
tabel berikut

Kelompok Farmakoterapi Item Farmakoterapi


Sistem kardiovaskuler  Hipertensi esensial
 Ischemic heart diseases-angina
 Acute coronary syndrome
 Stroke ischemic - transient ischemic attack
 Dislipidemia
Infeksi  Tuberkulosis
 HIV-AIDS
Sistem endokrin  Diabetes Melitus
Sistem pernafasan  Asma
 Chronic obstructive pulmonary disease
Sistem renal  Drug enhance renal disease
Sistem syaraf dan kesehatan jiwa  Epilepsi
Tulang dan persendian  Chronic pain
 Musculoskeletal (Rheumatoid arthritis,
Osteoarthritis)
Kulit  Dermatologic drug reaction and self-
treatable skin disorder (cutaneous drug
reaction, hyper pigmentation)
Onkologi, imunologi  Cancer treatment and chemotherapy
 Allergic and pseudo allergic

17
BAB III
PEDOMAN PENGEMBANGAN SOAL UKAI METODE OSCE

3.1 PENGEMBANGAN SOAL


Pengembangan soal UKAI metode OSCE ditujukan untuk memenuhi kebutuhan cetak biru (blueprint) di
setiap periode pelaksanaan uji kompetensi metode OSCE. Sesuai blueprint yang ditetapkan, paket soal
terdiri dari 9 item soal
Pada awal periode ujian, Panitia Nasional UKAI menetapkan rancangan paket soal sesuai matriks
blueprint.

Untuk memenuhi kebutuhan soal, setiap tahun dilaksanakan 2 periode penulisan soal. Proses penulisan
soal secara nasional dikelola oleh Panitia Nasional UKAI.

Penulisan soal dilaksanakan di institusi pendidikan penyelenggara program studi pendidikan apoteker
(PSPA) berdasarkan surat permohonan yang dibuat oleh Panitia Nasional UKAI. Area praktik
kefarmasian dan kompetensi spesifik yang diujikan dari soal yang akan ditulis di setiap institusi
pendidikan apoteker ditetapkan oleh Panitia Nasional UKAI berdasarkan kebutuhan bank soal uji
kompetensi metode OSCE.

Penulis soal adalah dosen di setiap institusi pendidikan apoteker yang memenuhi persyaratan dan
diundang untuk menulis soal. Syarat penulis soal adalah:
 Apoteker dengan pendidikan minimal S2 Farmasi/Kesehatan atau praktisi pendidik di program
studi profesi apoteker dengan pengalaman kerja minimum 3 (tiga) tahun).
 Memahami Standar Kompetensi Apoteker Indonesia.
 Memiliki pengalaman sebagai pembimbing dan/atau penguji pada praktik kerja profesi
apoteker minimal 1 (satu) tahun.
 Pernah menjadi penguji uji kompetensi OSCE di institusinya.
 Telah mengikuti pelatihan penulisan soal yang terstandar secara nasional.

Pelaksanaan penulisan soal di masing-masing institusi pendidikan apoteker dikoordinasi oleh Item
Bank Administrator (IBA) OSCE yang telah ditetapkan sebelumnya. Penulis soal yang diundang untuk
menulis soal OSCE setiap periode pelaksanaan penulisan soal adalah orang yang berbeda. Untuk
keperluan penulisan soal, penulis wajib menggunakan referensi yang ditetapkan oleh Panitia Nasional
UKAI dan tercantum dalam undangan penulisan soal.

Proses penulisan soal difasilitasi oleh seorang atau lebih fasilitator, dikoordinir oleh IBA OSCE institusi
tersebut. Keperluan penulis soal selama proses penulisan soal ditanggung oleh institusi. Sebelum
menulis soal, para penulis mendapatkan penjelasan tentang bagaimana menulis soal uji kompetensi
OSCE. Penulisan soal OSCE mengikuti format penulisan soal UKAI OSCE yang telah ditetapkan.

3.2 FORMAT PENULISAN SOAL


Penulisan soal OSCE menggunakan template dan panduan penulisan soal uji kompetensi OSCE.
 Materi penilaian, yaitu:
o Judul station, berisi rumusan spesifik kemampuan praktik yang dinilai,
o Tujuan station, berisi narasi aspek-aspek kompetensi yang dinilai serta keterkaitannya dengan
judul station.
o Kompetensi yang akan dinilai,
o Salah satu kategori praktik kefarmasian dari 9 kategori yang dinilai.

18
 Instruksi untuk peserta ujian (kandidat) yang memuat skenario situasi praktik di station tersebut
beserta tugas yang harus dilakukan oleh kandidat secara jelas dan rinci. Skenario menggambarkan
situasi kasus di station tersebut, data/informasi, lokasi kejadian, dan permasalahan yang dihadapi.
 Instruksi untuk penguji yang mencantumkan kembali instruksi kandidat (skenario beserta
tugasnya), diikuti dengan tugas untuk penguji. Tugas untuk penguji ditulis dengan jelas dan rinci,
termasuk hal-hal yang harus dilakukan maupun yang tidak boleh dilakukan oleh penguji, dan (bila
ada) data/informasi tambahan yang harus diberikan kepada kandidat beserta kapan
data/informasi tersebut diberikan kepada kandidat.
 Instruksi untuk pemeran standar (PS)

o Instruksi pemeran
o Informasi umum
o Peran yang harus dilakukan
o Denah ruang
o Kebutuhan alat/peralatan/bahan
o Kebutuhan laboran
o Penulis soal
o Referensi

19
Lampiran
MATRIKS BLUEPRINT UKAI METODE OSCE

Station Pembuatan 1 Pembuatan 2 Pembuatan 3 Distribusi 1 Distribusi 2 Pelayanan 1 Pelayanan 2 Pelayanan 3 Pelayanan 4

Jumlah R&D Produksi QC/QA Perencanaan, Penyimpanan, Pelayanan Skrining resep/ Compounding Dispensing
Kompetensi Spesifik Station pengadaan, penyaluran, obat tanpa analisis DRP (KIE)/Monev /
Minimal penerimaan pemusnahan resep MESO

Pengumpulan data dan 3


informasi

Penetapan masalah 3

Penyelesaian masalah 3

Pencatatan dan 3
pelaporan

Komunikasi efektif 4

Sikap dan perilaku 9


profesional

20
UJI KOMPETENSI APOTEKER INDONESIA METODE OSCE
(MASTER SOAL)

Kode soal Dikosongkan

Nomor station Dikosongkan


Judul station Judul station ditulis dengan singkat dan jelas serta menggambarkan keseluruhan isi station

Alokasi waktu 10 menit


Tujuan station Tujuan station ditulis dalam bentuk narasi sesuai pilihan kompetensi spesifik dan praktek kefarmasian.
Narasi: “Menguji kemampuan kandidat dalam melakukan… (dituliskan kompetensi spesifik yang dipilih) … pada… (judul station).
Kompetensi spesifik Kompetensi spesifik yang diuji, dipilih dari pilihan tersedia dengan cara ditebalkan:
1. Pengumpulan data & informasi
2. Penetapan masalah
3. Penyelesaian masalah
4. Pencatatan & pelaporan
5. Komunikasi efektif
6. Sikap dan perilaku professional
Praktek Kefarmasian Praktik kefarmasian telah diberi tanda dari pilihan yang tersedia dengan cara ditebalkan:
1. R&D
2. Produksi
3. QC/QA
4. Perencanaan/pengadaan/penerimaan
5. Penyimpanan/penyaluran/pemusnahan
6. Pelayanan obat tanpa resep (swamedikasi)
7. Skrining resep/analisis DRP
8. Compounding produk nonsteril/steril
9. Dispensing(KIE)/Monev efektivitas terapi/ESO
Instruksi Kandidat Skenario:
Skenario menggambarkan dengan jelas situasi/ kasus/ peristiwa/ kegiatan/ pekerjaan yang dibutuhkan untuk mengerjakan tugas bagi
kandidat
Tugas:

21
Tugas merupakan instruksi bagi kandidat untuk melakukan simulasi praktek kefarmasian sesuai kompetensi spesifik yang diujikan
berdasarkan skenario.
Instruksi Penguji A. Instruksi Kandidat
Skenario:
Skenario menggambarkan dengan jelas situasi/ kasus/ peristiwa/ kegiatan/ pekerjaan yang dibutuhkan untuk mengerjakan tugas bagi
kandidat
Tugas:
Tugas merupakan instruksi bagi kandidat untuk melakukan simulasi praktek kefarmasian sesuai kompetensi spesifik yang diujikan
berdasarkan skenario.

B. Instruksi Penguji
Instruksi penguji memuat perintah pengamatan dan penilaian sesuai rubrik yang tersedia terhadap kandidat sesuai tugas yang diberikan,
termasuk kebutuhan informasi/ dokumen/ data penunjang yang harus diberikan kepada peserta telah dibuat dalam lembar terpisah (bila
perlu)
Instruksi Pemeran Standar (PS) Ada/Tidak ada
A. Identitas Pasien:
1. Nama
2. Usia
3. Alamat
4. Pekerjaan
B. Riwayat Penyakit:
1. Keluhan Utama
2. Riwayat Penyakit Sekarang
3. Riwayat penyakit dahulu / lainnya / kondisi khusus (hamil / menyusui)
4. Riwayat penyakit keluarga:
5. Riwayat lingkungan, sosial dan gaya hidup
6. Riwayat pengobatan
7. Riwayat alergi obat
8. Informasi lain terkait pengobatan
C. Peran yang harus dilakukan:
1. Penampilan:
22
2. Bahasa tubuh:
3. Informasi yang harus diketahui pasien:
4. Dialog yang dikembangkan:
5. Keterangan lain yang dibutuhkan untuk menggambarkan setting PS sesuai skenario
Tata letak Stasion 1. Ruang laboratorium (Produksi/QC)
2. Ruang praktek (Konseling, PIO, Compounding)
3. Ruang kerja (Produksi, QA, Gudang, Distribusi)
(Bila diperlukan dilengkapi dengan layout ruangan)
Kebutuhan Peralatan/ Bahan A. Alat: terlampir
B. Bahan: terlampir
C. Perlengkapan: terlampir
Kebutuhan Laboran Ada/Tidak ada
Tugas :
Penulis Nama, Institusi penulis
Referensi Harus berdasarkan referensi baku
ditulis Judul, Edisi, Volume, Halaman

23
RUBRIK PENILAIAN OSCE
STATION ……
0 Bobot Nilai
No Area Kompetensi 3 2 1
Nilai 0 menunjukkan
Pengumpulan data & informasi Memuat keterampilan Memuat keterampilan Memuat keterampilan
ketidakmampuan
spesifik yang diujikan spesifik yang diujikan spesifik yang diujikan
kandidat dalam
dengan dengan dengan
memenuhi poin
mempertimbangkan mempertimbangkan mempertimbangkan
keterampilan utama
aspek penting yang dapat aspek penting yang dapat aspek penting yang dapat
maupun tambahan.
diukur. diukur. diukur.
Contoh narasi: “Kandidat Nilai 2 menunjukkan Nilai 1 menunjukkan
mampu melakukan poin- kemampuan kandidat kemampuan kandidat
poin berikut: dalam memenuhi poin dalam memenuhi poin
keterampilan utama keterampilan utama atau
1. Poin utama
namun tidak memenuhi keterampilan tambahan,
2. Poin tambahan
keterampilan tambahan namun keduanya tidak
3. ……………
lengkap.
Nilai 3 menunjukkan
kemampuan kandidat
dalam memenuhi poin
keterampilan utama dan
juga memenuhi
keterampilan tambahan
idem
Penetapan masalah idem idem idem

idem
Penyelesaian masalah idem idem idem

idem
Pencatatan & pelaporan idem idem idem

idem
Komunikasi efektif idem idem idem

24
idem
Sikap dan perilaku profesional idem idem idem

25
LEMBAR PENILAIAN TULIS
STATION: …………

TANGGAL OSCE CENTER

Mohon penguji merujuk pada rubrik penilaian yang disediakan dalam memberi skor pada tabel di bawah ini:

URUTAN KE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
KODE PESERTA (isi sesuai ID)
KOMPETENSI SKOR SKOR SKOR SKOR SKOR SKOR SKOR SKOR SKOR SKOR
1 Pengumpulan data & informasi
2 Penetapan masalah
3 Penyelesaian masalah
4 Pencatatan & Pelaporan
5 Komunikasi Efektif
6 Sikap & perilaku professional
(Tulis kompetensi spesifik sesuai rubric yang
diuji)

☐Tdk Lulus ☐Tdk Lulus ☐Tdk Lulus ☐Tdk Lulus ☐Tdk Lulus ☐Tdk Lulus ☐Tdk Lulus ☐Tdk Lulus ☐Tdk Lulus ☐Tdk Lulus
GLOBAL RATING SCALE ☐Borderline ☐Borderlin ☐Borderline ☐Borderline ☐Borderline ☐Borderlin ☐Borderline ☐Borderline ☐Borderline ☐Borderline
(Berilah tanda✓pada kotak yang dipilih) e e
☐Lulus ☐Lulus ☐Lulus ☐Lulus ☐Lulus ☐Lulus ☐Lulus ☐Lulus ☐Lulus ☐Lulus
☐Superior ☐Superior ☐Superior ☐Superior ☐Superior ☐Superior ☐Superior ☐Superior ☐Superior ☐Superior

Nama Lengkap Penguji: _____________________________ Tanda Tangan Penguji: ___________________________

26
INSTRUKSI PEMERAN PASIEN STANDAR
STATION …….

Penjelasan Singkat Skenario

Tuliskan skenario untuk pasien standar yang menggambarkan setting pasien berinteraksi dengan kandidat

Identitas Pasien

a. Nama :
b. Usia :
c. Alamat :
d. Pekerjaan :

Riwayat Penyakit

a. Keluhan Utama:

b. Riwayat Penyakit Sekarang:

c. Riwayat penyakit dahulu / lainnya / kondisi khusus (hamil / menyusui):

d. Riwayat penyakit keluarga:

e. Riwayat lingkungan, sosial dan gaya hidup:

f. Riwayat pengobatan:

g. Riwayat alergi obat:

h. Informasi lain terkait pengobatan:

Peran yang harus dilakukan:

a. Informasi untuk PS sesuai skenario:

b. Penampilan:

c. Bahasa tubuh:

d. Informasi yang harus diketahui pasien:

e. Keterangan lain:

27
LAMPIRAN ALAT/BAHAN/PERLENGKAPAN
STATION ……

A. Alat / Peralatan

No. Nama Jumlah Keterangan / spesifikasi

1 Meja

2 Kursi

3 Lemari

4 Alat kerja

5 Alat peraga

6 Simulasi

7 dll.

C. Bahan Habis Pakai

No. Nama Jumlah Keterangan / spesifikasi

1 Bahan baku API

2 Bahan baku eksipien

3 Massa produk jadi

4 Produk ruahan

5 Produk jadi

6 Produk kemasan

7 Jas lab, masker, tutup kepala

8 dll.

D. Perlengkapan Pendukung

No. Nama Jumlah Keterangan / spesifikasi

1 ATK

2 Lembar kerja

3 Lampiran soal

28
4 Kertas buram

5 Buku / Referensi

6 Embalase

7 Form2/batch sheet

8 Label, etiket, R/ & copy R/

1. dll.

29

Anda mungkin juga menyukai