PROPOSAL PAMERAN

Pagelaran Wayang Kulit Di

Gedung Seni Budaya

Disusun oleh

Nama : Muhammad Rafli Pahreja

Kelas : XI IPS-1
Absen. : 21

SMA NEGERI 106 JAKARTA TIMUR

i
 DAFTAR ISI

i. LATAR BELAKANG : ..........................1

ii. TUJUAN :.................................................2

iii. PELAKSANAAN:....................................3

iv. SUSUNAN KEPANITIAAN:..................4

v. RENCANA ANGGARAN:......................5

vi. SUSUNAN ACARA:................................6

vii. TARGET AUDIENS: .............................7

viii. KETENTUAN:.........................................8

ix. PENUTUP :..........................................9

iii
1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang kaya akan
kebudayaan. Kebudayan masyarakat tumbuh dan
berkembang dari kepercayaan animisme dan dinamisme.
Seiring dengan munculnya peradaban dan pengaruh dari
berbagai kebudayaan asing terjadi asimilasi dengan
kebudayaan lokal. Masyarakat Indonesia yang terkenal
ramah dan hangat membuat kebudayaan asing mudah
diterima oleh masyarakat. Salah satu contoh produk
kebudayaan Indonesia adalah wayang kulit, yang mana
mendapat pengaruh Agama Hindu dari India. Nilai-nilai
luhur yang ditanamkan sejak dulu oleh nenek moyang
dipegang teguh oleh masyarakat muda sebagai penuntun
dalam kehidupan.
Namun akhir-akhir ini kebudayaan tradisional mulai
luntur karena pengaruh kebudayaan Barat. Generasi
muda lebih memilih kebudayaan modern. Padahal jika di
telan kebudayaan Barat tidak cocok dikembangkan di
Timur, seperti di indonesia. Orang-orang Timur sangat
menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan.
Pemerintah sudah berusaha untuk mempertahankan
warisan kebudayaan Tradisional, seperti halnya Wayang,
bahkan Wayang Kulit masuk dalam daftar kebudayaan
warisan dunia oleh UNESCO(United Nations Education
Science Cultural Organization). Sudah sepatutnya sebagai
generasi muda kita wajib melestarikan Wayang Kulit
sebagai warisan Nusantara.
Salah satu cara untuk melestarikan Wayang Kulit adalah
mengadakan pagelaran Wayang Kulit. Gedung seni
budaya adalah tempat yang paling tepat untuk
iii
 mengadakan wayang kulit karena mengadung nilai
kejuangan, nilai pengorbanan, nilai kebersamaan yang
tinggi.

2. TUJUAN
1. Turut berpartisipasi dalam upaya pelestarian seni
budaya tradisi bangsa melalui Pagelaran Wayang
Kulit Semalam Suntuk.
2. Menumbuhkan kepedulian, kesadaran peran
aktif masyarakat ,dunia usaha dan pemerintah daerah
dalam melestarikan, mengembangkan dan
mempublikasikan kekayaanseni budaya tradisional.
3. Memberikan informasi dan publikasi seluas-
luasnya kepada masyarakat tentang seni tradisional
Wayang Kulit sebagai sebuah inspirasi kreatif dalam
pengembangan seni tradisional di tengah-tengah seni
modern.
4. Memberikan pengayoman yang komprehensif
dan berkelanjutan bagi kesenian Wayang Kulit sebagai
aset budaya bangsa.

3. Pelaksanaan
Tempat : Gedung Seni Budaya
Tanggal: 15-20 Mei 2022
Waktu : Pukul 09.00-17.00 WIB

iii
4. Susunan Kepanitiaan
Panitia Penyelenggara
1 . Penanggung Jawab: Usman B.A
2 . Ketua : M.Idris
3 . Sekretaris : Mauliza
4 . Bendahara : Diana
5 . Koordinator : Wahyudi

5. Rencana Anggaran

Rencana Penggunaan Anggaran

Sewa Wayang 15.000.000

Sound System 500.000

Konsumsi
Snack: 5.000×300 orang 1.500.000
Air mineral:500×300 150.000
orang
Tratag 700.000

iii
Dokumentasi 500.000

Transportasi 200.000

Jumlah 18.550.000

6.Susunan Acara

Waktu Kegiatan
09.30-10.00 Sambutan kepala
gedung seni
budaya
10.00-10.30 Ruwatan
10.30- selesai Acara inti

7. Target Audiens

• Masyarakat luas yang ingin mengenal dan memahami

warisan budaya Indonesia, khususnya wayang kulit.

• Seniman wayang kulit dan pecinta seni wayang.

• Pelajar dan mahasiswa yang tertarik dengan budaya

dan seni Indonesia.

8. Ketentuan

• Pameran ini gratis untuk umum.

• Semua peserta harus mematuhi protokol kesehatan
iii
yang berlaku, seperti menjaga jarak dan memakai
masker.

9. Penutup

Dengan adanya pameran wayang kulit ini, kami

berharap dapat memperkenalkan dan mengapresiasi
warisan budaya Indonesia kepada masyarakat luas.
Terima kasih atas perhatiannya.

iii