PELAKSANAAN RUMAH
BUDAYA DAN PERADABAN
OLEH:
Ketua:
DEWI RETNO FEBRIYANTTI (22101061022)
Anggota:
ACHMAD NUR FAIRUZIE (22101061037)
AMELIAN NISA SUWANDINI (22001081020)
NATASYA NURSHIFANA (22001082031)
WATHONI
No.Telp/HP/WA : 085791322022
6. Lokasi Kegiatan/Mitra : Sumenep
Kelurahan/Kecamatan/
Kabupaten/Kota
Jarak PT waktu tempuh ke : 172 km
lokasi
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan
(bulan)
8. Biaya Total (Rp) : 9.964.000
Unisma (Rp) : 9.964.000
Sumber lain (Rp) :
ii
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM
2. Tim
RUDAYA
a. Ketua : Dewi Retno Febriyanti (Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam)
b. Anggota : 1. Achmad Nur Fairuzie (Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam)
2. Amelian Nisa Suwandini (Ekonomi dan Bisnis)
3. Natasya Nurshifana Wathoni (Ekonomi dan Bisnis)
3. Objek : Situs tempat bersejarah dan upacara adat
RUDAYA tradisi tahunan di Pulau Madura
4. Masa Pelaksanaan : September – Januari 2023
5. Biaya : Rp. 9.964.000
6. Lokasi : Sumenep
RUDAYA
7. Instansi yang Terlibat : Dinas Pariwisata Madura
8. Temuan yang ditargetkan : -
9. Kontribusi mendasar pada : Mempelajari dan mendokumentasikan
bidang ilmu situs tempat bersejarah beserta adat tradisi
tahunan Pulau Madura sebagai wadah
publikasi kepada khalayak umum
10. Rencana luaran HKI, buku : -
purwarupa atau luaran lainnya
iii
DAFTAR ISI
COVER..............................................................................................................................................1
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................................................ii
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM.............................................................................................iii
DAFTAR ISI....................................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................1
BAB II TARGET DAN LUARAN...................................................................................................4
BAB III METODE PELAKSANAAN..............................................................................................8
BAB IV............................................................................................................................................10
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................16
LAMPIRAN....................................................................................................................................17
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang kaya akan kebudayaan dari mulai tarian, musik,adat,
bahasa, dan lain sebagainya. Bangsa kita juga memiliki kurang lebih 742 bahasa daerah dan
ratusan tradisi dan budaya. Salah satunya adalah di Madura. Madura adalah nama pulau yang
terletak di sebelah timur laut Jawa Timur. Pulau Madura besarnya kurang lebih 5.168 km2
(lebih kecil daripada pulau Bali), dengan penduduk hampir 4 juta jiwa, Jembatan Nasional
Suramadu merupakan pintu masuk utama menuju Madura. Masyarakat Madura sebagai
bagian dari suku bangsa di Indonesia mempunyai berbagai macam tradisi dan budaya yang
unik dan khas jika dibandingkan dengan etnis yang lain. Namun sayang sekali jika tradisi dan
budaya tersebut hilang terkikis zaman.
Masuknya globalisasi barat yang sangat mudah menjadi suatu keunikan di Madura,
sehingga masyarakat Madura dengan cepat mencontoh budaya-budaya luar. Beberapa tradisi
dan budaya Madura diantaranya Karapan sapi, Clurit, Carok, Haji tujuan akhir, Toktok,
Rokat, Mondok, Patuh pada kiai dan lain sebagainya. Namun seiring berjalannya waktu
tradisi dan budaya tersebut sudah mulai terkikis zaman, mayoritas orang yang sudah mulai
mengabaikan bahkan melupakan tradisi budaya Madura. Berkurangnya kesadaran diri atas
kecintaan dan menghormati tradisi dan budaya peninggalan leluhurnya, Masuknya globalisasi
barat yang sangat mudah menjadi suatu keunikan di Madura, sehingga masyarakat Madura
dengan cepat mencontoh budaya-budaya luar. Kearifan dan tradisi lokal tersebut menjadi
penting untuk direkonstruksi dalam rangka menemukan jati diri otentik, yang selama masa
dominasi modernisme, menjadi tereliminasi bahkan terkubur, sehingga demikian banyak
manusia-manusia yang tercerabut, atau bahkan tidak mengenal jati diri otentik budaya
lokalnya.
Manusia Madura pun tidak luput dari fenomena demikian. Secara kasat mata, sudah
sedemikian banyak nilai-nilai luhur kemaduraan yang hilang dari sosok kepribadian generasi
muda Madura. Tradisi ini merupakan peninggalan sejarah dan budaya yang menunjukkan
identitas bangsa Indonesia. Untuk melestarikan tradisi budaya suku madura maka generasi
muda yang inovatif dan kreatif dapat memanfaatkan penggunaan digital sebagai sarana
informasi dalam bentuk virtual tour situs tradisi suku Madura. Virtual tour ini berfungsi
sebagai dokumentasi dan pelestarian budaya/tradisi serta dapat diakses publik. Selain itu juga
1
sebagai arsip digital bahkan menjadi bahan ajar dalam bentuk audiovisual bagi siswa,
masyarakat ataupun akademik.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan analisa yang telah penulis lakukan terhadap kondisi lingkungan Madura
diperoleh beberapa permasalahan yang perlu dilakukan diantaranya :
C. Tujuan
Tujuan Khusus:
a. Menghadirkan wadah yang dapat menampung dan
memberikan rekognisi kepada masyarakat Madura
khusunya penerus bangsa.
b. Menumbuhkan rasa cinta pada tradisi dan budaya
peninggalan leluhur.
c. Menghadirkan wadah pada masyarakat Madura untuk
menyalurkan bakat dan minat sekaligus melestarikan tradisi
dan budaya Madura.
d. Menyumbang ide kreatif untuk melestarikan dan
menumbuhkan rasa cinta pada tradisi dan budaya Madura.
D. Manfaat
3
BAB II
TARGET DAN LUARAN
A. Profile Mitra
4
2. Pengrajin Keris Desa Aeng TongTong
Desa Aeng Tong-tong adalah desa yang menjadi rumah bagi 640 Mpu—
sebutan bagi perajin keris—di Sumenep. Kualitas mereka bahkan sudah diakui
dunia. Sejak 2014, Sumenep telah mengukuhkan dirinya menjadi Kota Keris.
perajin keris terbanyak di dunia, dan sebagian besarnya ada di Desa Aeng Tong-
warganya adalah perajin keris. Keahlian membuat keris diwariskan secara turun-
Sumenep memang diproduksi di desa ini. Menurut Mpu Sanamo, salah seorang
perajin keris di desa tersebut, mereka mempunyai rumah asli peninggalan nenek
moyang yang masih dipelihara keasliannya sampai saat ini. Di dalamnya ada sebuah
pusaka yang diikat di sebuah tiang rumah, dan tidak pernah dipindahkan sampai
sekarang. Keris asal Desa Aeng Tong-Tong ini sangat diminati penggemar keris,
baik Indonesia sampai ke luar negeri. Pada umumnya, orang menyukainya karena
Batik merupakan salah satu karya budaya bangsa yang telah tersohor sampai
ke luar negeri. Hampir disetiap daerah egeri ini memiliki sentra kerajinan
batik tterutama puulau jawa dan sekitarnya. Pulau madura yang terletak
5
bersebelahan dengan Pulau Jawa ternyata memiliki beberapa sentra
kerajinan batik.
Bumi terdapat senra kerajinan batik Telaga Biru. Batik yang berasal dari
des aini memiliki motif batik tulis pesisir yang terkenal dengan
penggunaan warna tajam seperti warna merah. Hal ini berbeda dengan
jenis batik tulis pedalaman yang memiliki motif dan warna yang kalem
yang masih ada hingga saat ini dan telah berkembang menjadi sebuah
quran hasil tulisan tangan dari Sulan Abdurrahman yang menurut sejarah
7
BAB III
METODE PELAKSANAAN
9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan Rudaya ini yang dilaksanaan dengan cara tatap muka dan
Kegiatan ini dilakukan pada hari pertama ketika tiba di sumenep yaitu
disambut dengan adanya festival hari jadi sumenep dimana pada hari itu
10
Gambar 1. Prosesi penyerahan Pataka kepada Bupati Sumenep 2022
tersebut.
11
3. Proses Pembuatan Keris
Kegiatan ini dilakukan di hari kedua yaitu kita melihat langsung bagaiman
4. Kerapan Sapi
Kegiatan ini dilakukan pada hari ketiga yaitu kita melihat langsung
12
Gambar 4.Kerapan Sapi
Kegiatan ini juga merupakan kegiatan dimana kami terjun langsung dan
13
B. Pembahasan
Akan tetapi ada beberapa kendala yang didapatkan saat pelaksanaan kegiatan,
diantaranya:
4. Karena kurangnya respon dari pihak desa dan karang taruna, panitia
kepemimpinan
14
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Pengambilan video dikerjakan dalam waktu yang singkat yakni 2 hari sehingga dalam
pengambilan video mengalami kekurangan waktu dan perlu perpanjangan waktu.
2. Proses pengerjaan video sangat lama sehingga tertunda dengan deadline sehingga perlu
dioptimalkan kembali.
3. Terjadi perubahan jadwal rute acara festival hari jadi kabupaten sumenep dimana mahasiswa
harus merubah schedule dan rute pengambilan video dengan baik
15
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mahrus. 2010. Akomodasi Nilai-Nilai Budaya Masyarakat Madura Mengenai Penyelesaian Carok
Dalam Hukum Pidana, 17(1). 85-102
A. Latief Wiyata. Madura yang Patuh; Kajian Antropologi Mengenai Budaya Madura, Jakarta,
CERIC-FISIP UI, 2003.
Kuswandi, Iwan Azizah, Fadilatin lilik. 2018. Mitos Sangkal Dalam Tradisi Pertunangan dini di
Madura, 1451-1460
Ghazali, Adjeng Muchtar. 2011. AntropologiAgama: Upaya memahami keragaman kepercayaan,
keyakinan dan agama. Bandung: Alfabeta.
Hidayat, Ainurrahman. 2012. Ontologi relasi dalam tradisi budaya masyarakat Madura. Nuansa,
Vol. 9 No. 1 Januari-Juni 2012
Rifai, Mien Ahmad. 2007. Manusia Madura:Pembawaan, Perilaku, Etos Kerja, Penampilan, dan
Pandangan Hidup seperti dicitrakan Peribahasanya. Yogyakarta; Pilar Media.
16
LAMPIRAN
17
Lampiran 1 Perincian Dana
PENGGUNAAN DANA
18
Lampiran 2 Format Penilaian Proposal
Judul Program : Virtual Tour itus Tradisi Suku Madura dengan Warisan dan Pelestarian dari
Leluhur
Ketua Tim Pengusul : Dewi Retno Febriyanti
Fakultas/Prodi : Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
10
3. POTENSI KEBERLANJUTAN
PROGRAM 30
1) Adanya rencana kegiatan
pembinaan pasca program 10
2) Terbangunya laboratorium lapang
pasca program
3) Adanya jejaring kerja dengan 10
pemerintah daerah/desa/pada saat
dan setelah program dilaksanakan
10
Total 100
Keterangan: Malang, 08 Maret 2022
Skor nilai: 1,2,3, dan 4 Penilai
19
1. Tidak tepat/tidak cermat/ tidak ada
2. Kurang tepat/kurang cermat/kurang lengkap
3. Tepat/cermat/ada
4. Sangat tepat/sangat cermat/diuraikan secara rinci (……………)
Catatan Penilai:
Judul Program : Virtual Tour itus Tradisi Suku Madura dengan Warisan dan Pelestarian dari
Leluhur
Ketua Tim Pengusul : Dewi Retno Febriyanti
Fakultas/Prodi : Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
………………………..
21
Catatan Penilaian
Dengan ini menyatakan bahwa proposal Rumah Budaya dan Peradaban dengan Judul:
Virtual Tour itus Tradisi Suku Madura dengan Warisan dan Pelestarian dari Leluhur berlokasi di
Desa/Kelurahan Pajagalan Kecamatan Sumenep Kabupaten/Kota Sumenep Provinsi Jawa Timur yang
saya ajukan untuk tahun anggaran 2022 adalah asli karya kami dan belum pernah dibiayai oleh
Lembaga atau sumber dana lain. Apabila proposal yang kami ajukan ini dinyatakan layak ditandai,
maka saya dan tim siap melaksanakan program sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Apabila di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia
dituntut da diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya yang
sudah diterima ke kas Unisma.
Menyatakan bahwa, kami bersamasama telah melakukan survei potensi di desa dalam rangka
pelaksanaan Progra Rumah Budaya dan Peradaban Tahun 2022 dengan potensi yang ditemukan sebagai
berikut:
1. Jenisjenis keris berdasarkan asal kerajaan dan bahan materialnya.
2. Cara merawat dan adat istiadat yang digunakan menjelang Karapan Sapi.
3. Aneka ragam Batik Madura berdasarkan corak motif dan makna warna pada setiap corak.
4. Prosesi diangkatnya Adipati Arya Wiraraja pada masa lampau.
5. Peninggalan kabupaten atau Kesultanan Sumenep di Museum Keraton Sumenep.
Jika proposal ini diterima dan didanai, kami siap meaksanakan kegiatan meliputi wawancara
narasumber kolektor keris dan pengrajin keris, wawancara penglukis batik madura, wawancara peternak
karapan sapi, dan shooting video selama Festival Hari Jadi Kabupaten Sumenep.
25
Demikian pernyataan survei dan kerasama ini kami buat dengan sebenarnya, dalam rangka
mengoptimalan peaksanaan kegiatan sesuai dengan Tujuan Pelaksanaan Program Rumah Budaya dan
Peradaban.
Mengetahui:
Dosen Pendamping Kepala Desa
27
28