PELESTARIAN SUKU BADUY

Foniman Aryanto,s.sos
Daka Bagia Saputra1. Farhan Herdiansyah2. Galih Dean Saputra3. Muhammad Deedat
Al-magribi Nasution4. Muhammad Yardan Shaquille Himawan5. Timothy Bonar Parulian
Simarmata6.

Abstrak
Suku Baduy adalah suku yang berada di Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Suku
Baduy dibagi menjadi dua golongan yaitu Baduy Luar dan Baduy Dalam, Baduy Luar merupakan
orang yang telah keluar dari adat dan wilayah Baduy Dalam. Baduy Dalam adalah bagian dari
keseluruhan Suku Baduy. Tidak seperti Baduy Luar, warga Baduy Dalam masih memegang teguh pada
adat istiadat nenek moyang. Mereka merupakan salah satu suku yang menerapkan isolasi dari dunia
luar. Metode yang digunakan merupakan Studi Pustaka yang berfungsi sebagai tuntunan dalam
mengkaji suatu masalah penelitian. Tujuan penelitian dilakukan untuk mengetahui metode metode
pelestarian budaya lokal yang ada di Indonesia, seperti budaya yang ada dalam suku Baduy.

Keywords : Suku Baduy, Budaya Lokal, Pelestarian

memegang teguh adat istiadat dengan menolak

PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara yang kaya akan, budaya,
suku, dan adat istiadat. Mari kita telusuri ke
Provinsi Banten, disana terdapat suku yang
pelestarian budayanya sangat terjaga. Salah satunya
Suku Baduy adalah sekelompok masyarakat yang
tinggal di pedalaman yaitu di Desa Kanekes,
Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Mereka
merupakan masyarakat yang menutup diri dari
dunia luar. Suku Baduy dibagi menjadi dua
golongan yaitu Baduy Luar dan Baduy Dalam.
Baduy Dalam selalu berpakaian hitam putih dan
ikat kepala berwarna putih. Mereka tinggal tak jauh
dari daerah Baduy Luar sekitar 8 km. Pengunjung
diizinkan datang tapi dilarang mengambil gambar
ataupun vidio.Sedangkan Baduy Luar, mereka lebih
terbuka dengan dunia luar dan penampilannya pun
seperti orang kota. Namun mereka tetap mematuhi
adat yang sudah diwariskan oleh para leluhur.
Suku Baduy Dalam berasal dari Batara Cikal,
yaitu salah satu dari tujuh dewa yang diturunkan ke
bumi. Batara Cikal sendiri memiliki peran untuk
mengatur keseimbangan yang ada di bumi. Versi
tersebut mirip dengan cerita diturunkannya Nabi
Adam ke bumi. Suku Baduy pun percaya bahwa
mereka adalah keturunan Nabi Adam. Adapun para
ahli sejarah memiliki pendapat sendiri berdasar
pada temuan prasasti sejarah, catatan para pelaut
dari Portugis dan Tiongkok yang dihubungkan
dengan cerita rakyat tentang Tatar Sunda.
Ciri khas Suku Baduy dapat diamati dari cara
hidup serta hasil budaya yang masih dapat diamati
hingga saat ini. Suku Baduy Dalam masih
adanya teknologi dan mempertahankan cara hidup
yang sudah ada sejak zaman nenek moyang. Jika
diamati, Suku Baduy Dalam sehari-hari kerap
menggunakan baju dan ikat kepala berwarna putih
yang melambangkan kesucian. Sementara Suku
Baduy Luar diperbolehkan menerima teknologi dan
cara hidup masyarakat modern untuk menjalankan
kehidupan sehari-harinya.
TUJUAN & RUMUSAN MASALAH
Tujuan dari penilitian ini untuk mengetahui metode
yang digunakan masyarakat baduy untuk
melestarikan Suku dan budayanya di era digital
saat ini. Dari penelitian ini kita dapat mengambil
permasalahan :
1. Apa yang menjadi permasalahan pada
Suku baduy saat ini?
2. Mengapa Suku Baduy perlu dilestarikan?
3. Bagaimana metode yang digunakan
pemerintah dan Suku Baduy untuk
melestarikan budaya dan lingkunganya?
METODE
Metode penelitian ini menggunakan kajian Studi
Pustaka. Menurut Bapak Mulyadi (2012)
“Penelitian kajian pustaka adalah hasil analisa
berbagai informasi konseptual serta data-data
kualitatif maupun kuantitatif dari berbagai artikel
ilmiah yang terpublikasi sebelumnya. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka
yang berfungsi sebagai tuntunan dalam mengkaji
suatu masalah penelitian (review of research).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang jadi
permasalahan dalam suku Baduy berpotensi
kehilangan budaya suku Baduy karena
perkembangan di era modern. Hal itu bisa terjadi
karena adanya pengaruh budaya luar. Suku Baduy
merupakan suku yang harus dilestarikan karena
suku Baduy merupakan salah satu suku di
Indonesia yang masih belum terpengaruh budaya
luar dan mereka tetap mematuhi adat yang sudah
diwariskan oleh para leluhur. Sehingga suku Baduy
terdaftar dalam warisan budaya UNESCO dan
menjadi aset nasional. Oleh karena itu, warga suku
Baduy dan pemerintah sudah berupaya untuk
melestarikan adat, lingkungan, dan budaya mereka.
Salah satunya, warga Baduy dalam terus
mempertahankan adat pakaian putih-putih dengan
ikat kepala atau lomar warna putih di Kampung
Cibeo, Cikeusik, dan Cikawartana jika berpergian
ke mana saja, termasuk keluar daerah. Kedua,
Mereka juga pantang menggunakan alas kaki saat
bepergian, warga Baduy Dalam dilarang
menggunakan kendaraan. Begitu juga pertanian,
warga Baduy tidak menggunakan sawah dan
peralatan bercocok tanam, melainkan dengan cara
bercocok tanam di ladang, seperti menanam padi
huma, palawija, dan lainnya. Selain itu, untuk
melestarikan budaya lokal ada beberapa cara, yang
pertama Culture Experience merupakan pelestarian
budaya yang dilakukan dengan cara terjun ke
dalam pengalaman kultural, contoh nya seperti
yang dilakukan oleh PemProv Banten yaitu
me-revitalisasi sastra dan seni angklung buhun
Baduy dengan memberikan pelatihan kepada 100
pelajar SMA/SMK . Dengan demikian, kebudayaan
lokal selalu dapat dijaga kelestariannya, dan
menggarap dokumentasi dan pengumpulan data
kosa kata sunda Baduy dan istilah-istilah kerajaan
agar menjadi arsip nasional demi keberlangsungan
bahasa tersebut. Kedua, Culture Knowledge
merupakan pelestarian kebudayaan yang dilakukan
dengan cara membuat suatu pusat informasi
mengenai kebudayaan yang dapat difungsionalisasi
ke dalam banyak bentuk. Tujuannya adalah untuk
edukasi atau kepentingan kebudayaan itu sendiri
dan potensi kepariwisataan daerah. Dengan
demikian, para generasi muda dapat memperkaya
pengetahuannya tentang kebudayaannya sendiri.
Selain dilestarikan ke dalam dua bentuk tersebut,
kebudayaan lokal juga dapat dilestarikan dengan
cara mengenal budaya itu sendiri. Dengan
demikian, setidaknya dapat diantisipasi
pembajakan kebudayaan yang dilakukan oleh
negara-negara lain.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data kami pelestarian
budaya suku Baduy dari berbagai jurnal, suku
Baduy merupakan salah satu budaya lokal yang
harus dilestarikan, dilindungi, dan dipertahankan
karena suku Baduy adalah suku yang budaya-nya
masih belum terpengaruhi oleh budaya luar
sehingga kita harus mencegah terpengaruhnya
Budaya luar dan hilangnya Budaya yang lama
dengan cara Culture Experience dan Culture
Knowledge yang sudah dilakukan oleh Pemerintah
Banten.
DAFTAR PUSTAKA
Kania Sefira Hasan. 2022. Kearifan Lokal
Suku Baduy dalam Pelestarian,
Lingkungan. Diakses pada 30
Januari dari
https://www.kompasiana.com/am
p/kaniaaa/62c146862b6a46481c4
38f32/kearifan-lokal-suku-baduy-
dalam-pelestarian-lingkungan
Nurul Fatin Afifah. 2023. Nilai Budaya
Suku Baduy Dalam Menghadapi
Perubahan Sosial Di Era
Modernisasi. Diakses pada 30
Januari dari
https://populicenter.org/2023/01/
13/nilai-budaya-suku-baduy-dala
m-menghadapi-perubahan-sosial-
di-era-modernisasi/
Suparmini, Sriadi Setyawati, & Dyah
Respati Suryo Sumunar. 2013.
Pelestarian Lingkungan
Masyarakat Baduy Berbasis
Kearifan Lokal. Diakses pada 30
Januari dari
https://media.neliti.com/media/pu
blications/18167-ID-pelestarian-l
ingkungan-masyarakat-baduy-ber
basis-kearifan-lokal.pdf
Menjaga Budaya Lokal Masyarakat Baduy
Ala Pemprov Banten. 2018.
Diakses pada 30 Januari dari
https://pdamtirtabenteng.co.id/ber
ita/menjaga-budaya-lokal-masyar
akat-baduy-ala-pemprov-banten